Kompetensi Dasar
3.26 Menganalisis proses produksi barang/jasa
4.26 Melakukan proses produksi barang/jasa
Macam-macam barang berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya, yaitu barang konsumen
dan barang industri.
1. Barang konsumen yaitu barang atau jasa yang langsung dinikmati oleh konsumen, tanpa harus
diolah
2. Barang industri yaitu produk yang dibeli oleh suatu industri untuk diproses lebih lanjut/untuk
digunakan dalam menjalankan suatu bisnis
Jasa mempunyai ciri-ciri diantaranya tak berwujud, berubah-rubah, tidak dapat dipisahkan dan dapat
musnah. Perusahaan akan menawarkan produk dengan tingkat yang sesuai dengan kebutuhan pasar
produk pesaing. Disamping menetapkan tingkat kualitas produk, sebuah perusahaan juga harus
konsiten dalam menjaga kualitas produknya agar pelanggan tidak kecewa terhadap produk yang dibeli.
Hal-hal yang harus dibandingkan dan diketahui dengan produk pesaing antara lain kualitas produk,
harga produk, kelemahan produk, dan pangsa pasar.
Adapun beberapa tujuan proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan suatu produk barang jasa
2. Menjaga keberlangsungan hidup suatu perusahaan
3. Memberi nilai tambah/value terhadap produk
1
4. Mendapatkan keuntungan sehingga tercapai tingkat kemakmuran yang diinginkan
5. Mengganti produk yang rusak, kadaluarsa atau telah habis
6. Memenuhi permintaan pasar, baik pasar domestik maupun internasional
Fokus kegiatan manajemen produksi/operasi dari sistem produksi untuk pesanan antara lain:
1) Scheduling merupakan hal yang kritis. Sulit karena setiap pekerjaan atau pesanan bisa jadi
memiliki karakteristik pemrosesan yang unik.
3
2) Memerlukan pengadaan bahan yang relatif luas atau banyak ragamnya untuk persediaan
guna mengantisipasi pesanan yang sifatnya uncertainty.
3) Persediaan barang jadi tidak menjadi hal yang penting.
Sementara fokus kegiatan manajemen produksi/operasi dari sistem produksi untuk persediaan
adalah:
1) Forecasting merupakan hal yang penting dan utama.
2) Pengendalian persediaan sangat penting dalam sistem produksi untuk persediaan, khususnya
dalam perencanaan pembelian dan pengiriman bahan baku dan komponen.
3) Produksi dalam jumlah besar item persediaan bersifat lebih terstruktur.
Dalam rangka untuk membantu dalam menganalisis dan mendisain sistem produksi, beberapa
ahli mengklasifikasi proses produksi ke dalam kelompok-kelompok sebagai berikut:
a) Continuous Flow Processes,
yakni proses produksi yang memiliki ciri-ciri antara lain:
volume produksi sangat besar
produk yang dihasilkan terstandardisasi
peralatan-peralatan yang digunakan terspesialisasi dan otomatis
biasanya merupakan sistem produksi untuk persediaan.
Contoh dari jenis proses produksi ini seperti pabrik kimia, pabrik minyak, dan pabrik gula.
b) Mass, atau Assembly Line,
proses produksi yang bercirikan:
volume produksi yang tinggi untuk keseluruhan item yang terpisah-pisah.
untuk tiap jenis produk yang berbeda hanya memiliki variasi yan kecil
biasanya merupakan sistem produksi untuk persediaan.
Contoh dari jenis ini antara lain pabrik otomobil, peralatan rumah tangga, dan kalkulator
elektronik.
c) Batch, atau Intermitten,
yakni proses produksi yang bercirikan:
memproduksi dalam jumlah (lot sizes) yang relatif sedikit untuk produk-produk yang
sejenis atau mirip
seperti buku, pakaian, atau anggur.
produk-produk dibuat untuk periode produksi jangka yang lebih pendek daripada
produksi massa
urutan proses produksi biasanya selalu sama
Ada kemungkinan terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal bahan baku yang
digunakan, set-up mesin, dan layout.
biasanya merupakan sistem produksi untuk persediaan
d) Job Shops,
merupakan jenis proses produksi yang bercirikan:
memproduksi produk-produk khusus atau terspesialisasi dalam jumlah yang relatif sedikit,
namun variasinya besar.
proses produksi secara keseluruhan memiliki aliran proses yang berbeda
biasanya merupakan sistem produksi berdasarkan pesanan
Contoh dari jenis proses produksi job-shop antara lain industri perlengkapan mesin,
pelengkap komponen-komponen kecil dan printer.
e) Project,
merupakan satu jenis proses produksi item-item yang khusus dan unik. Proyek konstruksi
merupakan salah satu contoh dari sistem project. Dalam lingkungan manufactur, produksidari
item-item yang besar dan kompleks seperti kapal, pesawat terbang dikelola dengan sistem project
4
FAKTOR PROSES PRODUKSI
Di dalam pengembangan bisnis diperlukan faktor produksi yang bagus dan berjalan baik. Oleh
sebab itu dipetakanlah beberapa jenisnya yang harus ada di dalam proses pembuatan produk. Ini dia
jenis-jenis yang dimaksud:
1. Faktor Sumber Daya Alam
Faktor sumber daya alam adalah jenis faktor produksi yang termasuk di dalam bahan-bahan mentah
untuk dijadikan produk. Bahan mentah inilah yang nantinya akan diolah menjadi barang/ jasa yang
akan dipasarkan ke konsumen.
Sumber daya alam yang termasuk faktor produksi di antaranya adalah udara, tanah, air, hewan,
tumbuhan, mineral dan bahan tambang lainnya. Contohnya adalah produk yang berbahan kulit. Maka
sumber daya alamnya adalah hewan. Karena dari kulit hewan inilah yang dijadikan bahan mentah
produk.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia juga jenis faktor yang sangat penting. Karena tidak mungkin bahan mentah bisa
menjadi bahan setengah jadi lalu produk/barang jadi jika tidak ada manusia yang mengolahnya.
Maka dari itu sumber daya manusia juga harus ada di dalam perusahaan. Terutama yang memang
memiliki kompetisi bagus dalam bidang pengolahan produk. Termasuk bisa mengoperasikan alat-alat
produksi.
Sumber daya manusia bisa dibilang poin paling penting di dalam produksi. Sekalipun ada
beberapa argumen kalau kinerjanya sudah bisa digantikan oleh robot. Tetapi tentu dari segi rasa dan
jiwa, manusia lebih hebat. Tak dipungkiri rasa dan jiwa ini yang juga membuat produk lebih berkualitas.
3. Faktor Modal
Sumber daya manusia dan juga sumber daya alam sudah tersedia, tetapi masih belum cukup untuk
melahirkan produk yang bagus. Bisa dibilang ini faktor produksi yang tidak lengkap yang hasilnya juga
tidak akan memuaskan.
Dalam pembuatan produk tentu membutuhkan modal produksi. Ini untuk membeli bahan mentah, alat
produksi serta untuk membayar tenaga kerja. Maka dari itu, modal juga perlu dimasukkan ke dalam
faktor produksi.
Artinya modal juga berpengaruh pada terciptanya produk yang berkualitas dan disukai konsumen.
Semakin besar modal yang dimiliki, tentu produk lebih bermutu karena SDM, SDA dan alat produksi
yang digunakan tentu juga hebat.
4. Faktor Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan atau faktor manajemen juga perlu dimasukkan ke dalam faktor produksi. Karena
yang menentukan keberhasilan produksi bukan hanya produk melainkan teknik, strategi, perencanaan,
kontrol dan selainnya.
Bahan mentah, SDM, SDA dan modal sudah tersedia. Tetapi tidak ada strategi, rencana, kontrol dan
pengawasan saat produk dibuat, tentu hasilnya juga tidak akan memuaskan. Tentunya ini hanya akan
menghasilkan produk yang tidak memiliki keunggulan dan tidak laris di pasaran.
Maka dari itu faktor manajemen (kewirausahaan) diperlukan supaya proses produksi berjalan lebih
lancar. Ini juga mencakup pemasaran, pembukuan, distribusi produksi, sampai observasi pasar.
Untuk pengelolaan pembukuan yang lebih baik, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang
dapat mengoptimalkan proses pencatatan keuangan bisnis Anda. Gunakanlah software akuntansi yang
memiliki fitur terbaik dan mudah digunakan sekalipun Anda tidak memiliki pemahaman mendalam
tentang ilmu akuntansi.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang bisa digunakan kapan saja dan dimana
saja yang cocok untuk semua jenis bisnis di Indonesia. Hanya 200 ribu perbulan untuk semua fitur
unggulan, Accurate Online menjadi pilihan oleh lebih dari 300 ribu pengguna di Indonesia.
5
5. Sumber Daya Informasi
Sumber daya informasi menjadi salah satu faktor yang juga penting terutama di jaman global semacam
ini. Yang mana alur lalu lintas informasi semakin cepat dengan adanya internet. Nah, pihak perusahaan
harus mengelola faktor ini dengan baik. Minimal tidak ketinggalan informasi tentang produk apa yang
dibutuhkan masyarakat di saat ini.
MENETAPKAN SISTEM PROSES PRODUKSI BARANG DAN JASA
Penetapkan sistem proses produksi barang dan jasa diantaranya sebagai berikut :
2. perencanaan proses produk
3. perencanaan lokaso pabrik
4. perencanaan letak fasilitas produksi barang dan jasa
5. perencanaan lingkungan kerja
6. perencanaan standar produksi barang dan jasa
penetapan sistem pengendalian proses produksi barang dan jasa diantaranya sebagai berikut :
1. pengendalian proses produksi barang dan jasa
2. pengendalian bahan baku
3. pengendalian tenaga kerja
4. pengendalian biaya produksi barang dan jasa
5. pengendalian kualitas produk
6. pengendalian pemeliharaan
pengendalian dapat diartikan sebagai pengawasan yang sekaligus dapat mengambil beberapa tindakan
untuk perbaikan.
2. Direct Labour (Biaya tenaga kerja langsung): Biaya ini mencakup keseluruhan tenaga kerja yang
ditempatkan dan diberdayakan.
3. Factory Overhead (Biaya overhead pabrik): Biaya ini mencakup keseluruhan manufaktur yang tidak
ditelusuri secara langsung ke output seperti biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak
langsung, biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap serta biaya reparasi dan pemeliharaan mesin.