2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4439
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENETAPAN KADAR LOGAM BESI (Fe) DAN MANGAN
(Mn) DALAM AIR SUMBER TANAH BOR DAN AIR
DALAM TANGKI DMI (DE MANGANESE IRON )
DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI
DI PT.TIRTA SUKSES PERKASA
TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli
Madya
Disetujui di
Medan, Juni 2017
Disetujui Oleh
Program Studi D3 Kimia FMIPA USU Pembimbing,
Ketua,
Disetujui Oleh
Departemen Kimia FMIPA USU
Ketua,
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
kasih karunia-Nya serta setiap kasihnya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan judul “Penetapan Kadar Logam Besi (Fe) Dan Mangan
(Mn ) Dalam Air Sumber Tanah Bor Dan Air Dalam Tanki DMI (De
ManganeseIron) Dengan Metode Spektofotometri Di PT. Tirta Sukses Perkasa”.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas akhir ini tidak terlepas
dari bimbingan, nasehat serta dukungan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan
hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Cut Fatimah Zuhra, M.Si selaku ketua Departemen Kimia FMIPA
USU
2. Bapak Dr. Minto Supeno, MS selaku ketua Program Studi D3 Kimia
FMIPA USU
3. Ibu Dra. Herlince Sihotang, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantu penulis
menyelesaikan tugas akhir.
4. Seluruh Bapak/Ibu selaku dosen dan staff FMIPA USU
5. Ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk kedua Orang tua saya yaitu
Bapak Juli Agusmen Damanik dan Ibu Nurma Tio Situngkir yang telah
memberikan perhatian, nasehat, kasih sayang dan doa buat penulis serta
dukungan moril dan materil yang tiada berkesudahan, penulis juga
mengucapkan terima kasih buat kakak Meri Bidani Damanik, Adik Suci
Elisabeth Damanik, Adik Kevin Harganda Damanik, Adik Manda Dewita
Damanik yang selalu memberi dukungan serta kepada keluarga penulis
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
6. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Rimenda Sinulingg selaku
kepala Lab di PTTirta Sukses Perkasa yang memberikan materi
danpengalaman kerja semasa PKL, terimakasih juga buat Ibu Revida
Purba yang banyak membantu penulis untuk menyelesaikan kegiatan dan
tugas serta nasehat yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan
tugas akhir. Terimakasih juga buat pak Alyosius selaku Manajer yang
bersedia memberikan kesempatan untuk penulis dapat PKL di perusahaan
tersebut. Dan kepada seluruh Staff dan karyawan yang bekerja yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
7. Ucapan terimakasih juga kepada teman satu Kelompok PKL, yaitu
Mustika Siagian, Siska Amelia Purba yang telah banyak membantu
Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan, maka dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermamfaat
bagi semua pihak dan khususnya bagi penulis.
ABSTRAK
Telah dilakukan analisa kadar Besi dan Mangan pada Air Sumber Tanah Bor dan
Air dalam Tangki DMI yang diproduksi oleh PT. Tirta Sukses Perkasa. Penentuan
kadar Logam Besi dan Mangan dilakukan dengan Metode Spektrofotometri. Dari
hasil analisa diperoleh kadar logam besi pada air Sumber adalah 0,03 – 0,07 mg/L
dan kadar Logam Mangan adalah 0,029 - 0,038 mg/L sedangkan air dari DMI
kadar logam Besi adalah < 0,02 dan kadar Logam Mangan adalah 0,000 mg/L.
Dari hasil yang diperoleh ditunjukan bahwa air dari DMI sudah memenuhi standar
kualitas air bersih sedangkan air sumber juga memenuhi standar kualitas air
namun dibutuhkan kadar yang lebih kecil untuk Kadar Logam Besi dan Mangan.
ABSTRACT
The analysis of iron and Manganese in Drill Sources Ground Water and Water in
the Tank DMI (De Manganese Iron) produced by PT. Tirta Sukses Perkasa.
Determination of Iron and Manganese metal performed with Spectrophotometric
methods. From the results of the analysis, the Iron content in the sources water is
0,03 – 0,07 mg/L and the concentration of Manganese is 0,029 – 0,038 mg/L,
whereas the water of DMI the Iron content is <0,02 and Manganese content is
0,000 mg/L. From the results obtained indicated that the water of DMI has met the
water quality standarts while the Source water also meets the water quality
standarts but it needs smaller levels for iron and manganese iron content.
Halaman
PERSETUJUAN....................................................................................... i
PERNYATAAN ........................................................................................ ii
PENGHARGAAN .................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Permasalahan ....................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah............................................................ 4
1.4 Tujuan Penulisan ................................................................. 4
1.5 Manfaat Penulisan ............................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
4.1.1 Hasil Pemeriksaan Air Baku (Source Water) dan Air DMI 35
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk semua makhluk hidup.
Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk
dan pelestarian sumber daya air harus ditambahkan pada segenap pengguna air
(Effendi, H.2003).
tempat rekresi. Menurut Robert, Air adalah kebutuhan untuk semua aktifitas
manusia mulai dari air minum, pertanian, energi, pengembangan industri, sampai
pada virtual water (pemamfaatan tak langsung) untuk kepentingan manusia dan
air bersih baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, maka penyebaran penyakit
pengolahan dan perlindungan sumber daya air dengan baik (Sutrisno, 1991).
Persoalan air tanah identik dengan persoalan air permukaan yaitu menyangkut
kuantitas dan kualitas dan dampak lain terjadinya land subsidence. Pencemaran
air tanah adalah Zat pencemar (pollutant) dapat didefinisikan sebagai zat kimia
biologi, radio aktif yang berwujud benda cair, padat, maupun gas, baik yang
berasal dari alam kehadirannya yang kehadirannya dipicu oleh manusia (tidak
Logam besi dan Mangan merupakan salah satu logam yang banyak
dijumpai di kulit bumi. Kandungan Logam besi dan Mangan didalam air secara
mangan dapat menimbulkan gangguan pada hati, dan logam besi dapat
Logam bersifat toksik karena logam tersebut terikat dengan ligan dari struktur
biologi. Sebagian besar logam menduduki ikatan tersebut dalam beberapa jenis
DMI yang menyaring Besi dan Mangan yang berasal dari sumber air tanah bor.
Untuk memastikan bahwa air sudah bebas dari logam besi dan Mangan sehingga
dilakukan penggecekan setiap 2 jam sekali dengan mengambil sampel air dari
keran tangki DMI. Dalam penentuan logam besi dan Mangan dengan metode
Spektrofotometri.
Kadar Logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Sumber Tanah Bor dan Air
1.2 Permasalahan
1. Berapakah kadar logam besi dan mangan pada air sumber tanah bor dan air
2. Apakah Kadar logam Besi dan Mangan sudah memenuhi standar kualitas air
Kadar logam yang ditentukan dibatasi hanya untuk Besi dan Mangan. Dan
Air yang diperiksa yaitu Air sumber tanah bor dan air dalam tangki DMI.
1. Untuk mengetahui kadar Besi dan Mangan yang terkandung pada air sumber
tanah bor dan air dalam tangki DMI di PT.Tirta Sukses Perkasa
2. Untuk Mengetahui apakah kadar besi dan mangan yang terkandung pada air
sumber dan air dalam tangki DMI sudah memenuhi syarat sebagai air minum
1. Dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh buruk logam besi dan mangan
2. Dapat digunakan untuk mengetahui proses pengolahan air pada PT. Tirta
sukses perkasa
3. Dapat digunakan untuk mengetahui Standar kualitas air Minum di PT. Tirta
Sukses Perkasa
Air adalah zat yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup termasuk manusia,
hewan serta tumbuh – tumbuhan. Manfaat air bermacam- macam misalnya untuk
diminum, pembawa zat makanan , zat terlarut, pembersih dan lain sebagainya.
Oleh karena itu penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama bagi
Air bersih mutlak diperlukan, karena merupakan salah satu media dari
penyediaan air bersih, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya disuatu daerah,
diharapkan dapat menghambat penyebab penyakit menular. Agar air yang masuk
kedalam tubuh manusia berupa minuman dan makanan tidak mengandung bibit
penyakit, maka pengolahan air baik yang berasal dari sumber air dan jaringan
hanya beberapa hari saja. Air merupakan bahan bangunan dari setiap sel;
kandungan air bagi setiap jaringan tubuh sangat bervariasi misalnya jaringan otot
bahan pelarut didalam tubuh dan membantu dalam pelembutan makanan. Suhu
tubuh secara tidak langsung diatur oleh air dengan cara penyerapan melalui paru-
paru dan keringat melalui kulit. Kebutuhan air untuk diminum setiap hari sekitar 2
liter (bagi orang dewasa). Setiap individu memerlukan air sekitar 60 liter/hari
4. Keperluan transportasi
7. Keperluan perternakan
infus) (Gabriel,2001).
Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa
1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 00C (320 F) -1000 C, air
berwujud cair. Suhu 00 C merupakan titik beku (freezing point). Dan suhu 1000 C
merupaka titik didih (boiling point) air. Tanpa sifat tersebut, air yang terdapat di
dalam jaringan tubuh makhluk hidup maupun air yang terdapat dilaut, sungai,
sehingga tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini, karena sekitar 60 % -
2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
penyimpan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi
panas ataupun dingin dalam seketika. Perubahan suhu air yang lambat mencegah
terjadinya stress pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu yang
mendadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini
(evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan
energi panas dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, proses perubahan uap air
energi ini merupakan salah satu penyebab mengapa kita merasa sejuk pada saat
berkeringat. Sifat ini juga merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan
4. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan memiliki
tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar molekul cairan tersebut tinggi.
suatu bahan secara baik (higher wetting ability). Tegangan permukaan yang tinggi
Dengan adanya sistem kapiler dan sifat sebagai pelarut yang baik, air dapat
membawa nutrien dari dalam tanah ke jaringan tumbuhan (akar, batang, dan daun)
nilai densitas (massa/volume) yang lebih rendah dari pada air. Dengan demikian,
es akan mengapung di air. Sifat ini mengakibatkan danau – danau di daerah yang
berlangsung. Sifat ini juga dapat mengakibatkan pecahnya pipa air pada saat air di
dalam pipa membeku. Densitas (berat jenis) air maksimum sebesar 1 gr/cm3
terjadi pada suhu 3,950 C. Pada suhu lebih besar maupun lebih kecil dari 3,950 C,
Baik air laut, air hujan, maupun air tanah/air tawar mengandung mineral.
Macam- macam mineral yang terkandung dalam air tawar bervariasi tergantung
struktur tanah dimana air itu diambil. Sifat kimia air lainnya yaitu :
H2 0 H+ + OH-
5. Air yang bersih mempunyai pH 6,5 – 8,5. Derajat keasaman suatu perairan
mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan merupakan
satu faktor yang harus dipertimbangkan mengingat bahwa derajat keasaman dari
pencegahan korosi. pH yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 8,5 akan
dapat menyebabkan korosi pada pipa- pipa air, dan dapat menyebabkan beberapa
6. Air mampu melarutkan berbagai jenis senyawa kimia, sehingga disebut sebagai
larut ke seluruh jaringan makhluk dan pengeluaran bahan- bahan toksik yang
7. Air bersifat tidak berbau, dan tidak berasa. Bau dan rasa biasanya terjadi
bersama- sama dan biasanya disebabkan oleh adanya bahan- bahan organik yang
membusuk. Bahan- bahan yang menyebabkan bau dan rasa ini berasal dari
berbagai sumber. Intesitas bau dan rasa dapat meningkat, bila terhadap air
dilakukan khlorinasi
8. Air memiliki sifat tidak berwarna. Warna dalam perairan ditimbulkan oleh
adanya bahan organik dan bahan anorganik, karena keberadaan plankton, humus,
dan ion- ion logam (misalnya besi dan mangan), serta bahan – bahan lainnya. Air
yang memiliki nilai kekeruhan rendah biasanya memiliki nilai warna tampak dan
dan gugus hidroksil serta berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia di dalam
tubuh (Sumardjo,D.2009).
Jumlah air di alam relatif konstan dan bersirkulasi akibat pengaruh cuaca,
sehingga terjadi suatu siklus yang disebut siklus hidrologi. Secara umum, siklus
ini terjadi pada air permukaan, air yang berada dalam lapisan tanah bagian atas
(evaporasi), air yang ada dalam tumbuhan (transpirasi), hewan dan manusia
(transpirasi, respirasi). Uap air ini memasuki atmosfer. Didalam atmosfer uap ini
akan menjadi awan, dan dalam kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan
berubah bentuk menjadi tetesan – tetesan air dan jatuh kembali ke permukaan
bumi sebagai hujan. Air hujan ini ada yang mengalir langsung masuk ke dalam
permukaan (run off), ada yang meresap ke dalam tanah (perkolasi) dan menjadi
air tanah, baik yang dangkal maupun yang dalam dan ada juga yang diserap oleh
tumbuhan. Air tanah akan timbul kepermukaan sebagai mata air dan menjadi air
permukaan. Air permukaan bersama- sama dengan air tanah dangkal dan air yang
berada dalam tubuh akan menguap kembali menjadi awan, maka siklus hidrologi
bumi, umumnya berbentuk sungai - sungai dan jika melalui suatu tempat rendah
(cekung) maka air akan berkumpul, membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi
banyak di antaranya yang mengalir ke laut kembali dan kemudian akan mengikuti
Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan (surface water)
dan air tanah (grand water). Air permukaan adalah air yang berada di sungai,
danau, waduk, rawa, dan badan air lainnya, yang tidak mengalami infiltrasi ke
bawah tanah. Areal tanah yang mengalirkan air ke suatu badan air disebut
watersheds. Air yang mengalir dari daratan menuju suatu badan air disebut
limpasan permukaan (surface run off), dan air yang mengalir disungai menuju laut
pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang – batang kayu, daun – daun, kotoran
industri, dan sebagainya. Beberapa pengotoran ini, untuk masing- masing air
permukaan akan berbeda –beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan
bakteriologi.
Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar
bahan- bahan terlarut atau unsur hara yang sangat sedikit. Air hujan biasanya
bersifat asam, dengan nilai pH sekitas 4,2 . Setelah jatuh kepermukaan bumi, air
hujan mengalami kontak dengan tanah dan melarutkan bahan –bahan yang
a. Air Sungai
Air tanah ( ground water) merupakan air yang berada di bawah permukaan
tanah. Air tanah ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat;
kecepatan arus berkisar antara 10-10 – 10-3m/detik dan dipengaruhi oleh porositas,
Karakteristik utama yang membedakan air tanah dan air permukaan pergerakkan
yang sangat lambat dan waktu tinggal ( residence time) yang sangat lama, dapat
mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat
dan waktu tinggal yang lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali
Pada dasarnya air tanah dapat berasal dari air hujan (presipitas), baik
melalui proses infiltrasi secara langsung ataupun secara tak langsung dari air
sungai, danau, rawa, dan genangan air lainnya. Air yang yang terdapat di rawa-
rawa sering kali dikategorikan sebagai peralihan antara air permukaan dan air
tanah. Dinamika pergerakan air tanah pada hakikatnya terdiri atas pergerakan
horizontal air tanah; infiltrasi air hujan, sungai, danau, dan rawa ke lapisan akifer;
dan menhilangnya atau keluarnya air tanah melalui spiring (sumur), pancaran air
tanah, serta aliran air tanah memasuki sungai dan tempat – tempat lain yang
Berdasar hukum darcy, dijelaskan jika tinggi muka air tanah mengalami
penurunan yang berkelanjutan, akibat dari eksploitasi air tanah yang berlebihan
maka memungkinkan terjadinya rembesan air sungai ke akuifer sangat besar. Jika
aliran sungai cukup besar, maka rembesan tersebut tidak terlalu berpengaruh
permeabilitas besar dan pencemaran yang terjadi di sungai cukup tinggi, maka
Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika air tanaah
mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada ferri
hidroksida [Fe(OH) 3 ] yang banyak terdapat dalam air tanah akan teroksidasi
membentuk warna kemerahan pada air. Oleh karena itu, sebelum digunakan untuk
berbagai peruntukan, sebaiknya air tanah yang baru disedot didiamkan terlebih
dahulu selama beberapa saat untuk mengendapkan besi. Selain itu, perlakuan ini
Air hujan berasal dari penguapan air permukaan. Air hujan sebagian besar
dalam tanah menuju air tanah. Air hujan bersifat asam, mengandung partikel
/debu dan polutan lain dari emisi. Karakteristik air hujan sangat dipengaruhi oleh
kondisi pencemaran udara setempat. Air hujan berpotensi digunakan untuk daerah
daratan tinggi atau daerah langka air permukaan dan air tanah.
Pencemaran air tidak hanya terjadi pada saat air berada di dalam atau di
permukaan tanah, tetapi juga dapat terjadi pada saat air berada di udara
(atmosfer). Pada saat air di udara, air bereaksi dengan karbon dioksida dan
hujan dapat mencapai 3,0 dan dapat berpengaruh negatif pada bangunan-
merupakan jenis air yang paling murni, namun dalam perjalanannya turun ke
bumi, air hujan akan melarutkan partikel –partikel debu dan gas yang terdapat
Dengan demikian, air hujan yang sampai di permukaan bumi sudah tidak murni
dan reaksi diatas dapat mengakibatkan keasaman pada air hujan sehingga akan
(Chandra,B.2006)
Air minum yang ideal sebenarnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan
tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung bakteri patogen, tidak
mengandung zat kimia yang mengubah fungsi tubuh, tidak korosif, dan tidak
tersebut, dibuat standar air minum yaitu peraturan yang memberi petunjuk
tentang konsentrasi berbagai parameter yang diperbolehkan ada dalam air minum
(Slamet,J.2003).
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
1. Parameter Fisika
Parameter fisika umumnya dapat diidentifikasi dari kondisi fisik air tersebut.
Parameter fisika meliputi kekeruhan, warna, bau, dan, rasa, padatan total, terlarut,
1. Kekeruhan
tersuspensi dan terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus), maupun bahan
anorganik dan organik yang berupa plankton dan mikroorganisme lain. Kekeruhan
dinyatakan dalam satuan unit turbiditas yang setara dengan 1 mg/l SiO 2 ,
cahaya hanya dilewatkan pada sampel dan intesitas cahaya yang dipantulkan oleh
polimer Formazin sebagai larutan standar. Satuan kekeruhan yang diukur dengan
(Effendy,H.2003).
2. Warna
color). Yang disebabkan oleh bahan – bahan kimia terlarut. Pada penentuan warna
dipisahkan terlebih dahulu, dan warna tampak (apparent color) adalah warna
tersuspensi. Warna perairan ditimbulkan oleh adanya bahan organik dan bahan
anorganik seperti ion- ion logam misalnya logam mangan. Adanya oksida mangan
Kadar mangan sebanyak 0,05 mg/liter sudah cukup dapat menimbulkan warna
pada perairan.
membandingkan warna air sampel dengan warna standar. Air yang memiliki nilai
kekeruhan rendah biasanya memiliki nilai warna tampak dan warna sesungguhnya
Bau dan rasa pada air minum akan mengurangi penerimaan pada masyarakat
terhadap air. Air minum yang berbau, selain tidak estetis dapat memberi petunjuk
akan kualitas air (Slamet,2003). Bau dan rasa terjadi oleh adanya bahan- bahan
organik yang membusuk. Bahan- bahan tersebut berasal dari berbagai sumber,
sehingga intensitas bau dan rasa dapat meningkat, bila di lakukan klorinisasi pada
air (Sutrisno dan Suciastuti,1991). Air yang tidak tawar dapat menunjukkan
kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa logam, pahit,
asin, dan sebagainya pada air dapat menimbulkan bahaya serta efeknya
Padatan total adalah bahan yang tersisa setelah air sampel mengalami evaporasi
dan pengeringan pada suhu tertentu. Padatan tersuspensi total adalah bahan-
renik. Padatan terlarut total adalah bahan – bahan terlarut yang memiliki diameter
2. Parameter Kimia
kualitas air. Beberapa parameter kimia secara umum, yaitu pH (derajat keasaman),
1. pH (derajat keasaman)
keasaman dan air akan sangat mempengaruhi aktivitas pengolahan yang akan
dilakukan pH air minum sebaiknya netral, tidak asam ataupun basa. Kualitas air
minum yang melebihi standar pH yakni lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari
9,2 berakibat korosi pada pipa –pipa air, dan dapat menyebabkan beberapa
senyawa kimia berubah menjadi racun yang menggangu kesehatan (Sutrisno dan
Suciastuti,1991).
2. Kesadahan
Kation- kation ini dapat bereaksi dengan sabun membentuk endapan maupun
anion – anion yang terdapat di dalam air membentuk endapan atau karat pada
peralatan logam. Air sadah biasanya ditemukan pada air tanah dan kesadahan air
ada yang bersifat sementara yang disebabkan oleh adanya kation – kation dari
kalsium dan magnesium dengan anion bikarbonat, juga air sadah yang bersifat
sifat toksik dari logam berat karena kation – kation penyusun kesadahan (kalsium
Air permukaan biasanya memiliki nilai kesadahan yang lebih kecil dari pada air
Adanya bahan organik dalam air dapat menimbulkan perubahan fisik pada
air seperti warna, bau, dan rasa, dan kekeruhan. Standar kekeruhan bahan organik
maksimal dalam air minum yang di perbolehkan adalah 10 mg/l (Sutrisno dan
Suciastuti,1991).
Senyawa anorganik terdiri atas logam dan logam berat yang pada
umumnya bersifat toksik. Bahan kimia anorganik dalam bentuk asam, garam, dan
logam yang dianggap toksik seperti Pb, Cd, Hg dalam kadar tinggi dapat
3. Parameter Mikrobiologi
organisme patogen sama sekali seperti bakteri, protozoa, virus, cacing yang dapat
golongan coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air.
4. Parameter radioaktif
radioaktif. Parameter ini terdiri atas tiga radiasi yakni alpha partikel, beta partikel,
radiasi gamma. Pengaruh radioaktif dapat bersifat akut atau kronis. Pada kadar
yang tinggi, pengaruh radioaktif terhadap makhluk hidup bersifat akut yakni
(Effendi,2003).
terhadap air yang akan diperlukan sebagai bahan baku air minum mutlak
diperlukan terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan
yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai pada pengolahan
yang sempurna. Sesuai dengan tingkat kekotoran dari sumber asal air tersebut.
Semakin kotor maka semakin berat pengolahan yang dibutuhkan, dan semakin
banyak ragam zat pencemar akan semakin banyak pula teknik–teknik yang
dibutuhkan untuk mengolah air tersebut, agar bisa dimanfaatkan sebagai bahan
baku air minum. Oleh karena itu dalam praktek sehari –hari maka pengolahan
tersebut bisa dipakai sebagai sumber penyediaan atau tidak (Pandia, S,dkk.2006).
Pada dasarnya pengolahan air sebagai bahan baku air minum meliputi tiga
Tahap ini bertujuan untuk memusnakan bakteri-bakteri yang terkandung dalam air
Logam- logam berat yang terlarut dalam badan perairan pada konsentrasi
tertentu dan berubah fungsi menjadi sumber racun bagi kehidupan perairan.
Meskipun daya racun yang ditimbulkan oleh satu jenis logam berat terhadap
semua biota perairan tidak sama, namun kehancuran dari satu kelompok dapat
menjadi kan terputusnya satu mata rantai kehidupan. Pada tingkat lanjutnya,
keadaan tersebut tentu saja dapat menghancurkan satu tatanan ekosistem perairan
(Palar, H.2004).
Logam berat (heavy metals) atau logam toksik (toxic metals) adalah
elemen logam yang kebanyakan tergolong berbahaya bila masuk ke dalam tubuh
tubuh manusia dalam konsentrasi yang sangat rendah disebut juga sebagai trace
metals.Trace metals seperti kadmiun (Cd), timbal (Pb), dan merkuri (Hg)
mempunyai berat jenis sedikitnya 5 kali lebih besar dari pada air.
Logam- logam berat yang sering dijumpai dalam lingkungan perairan yang
tercemar limbah industri adalah merkuri atau air merkuri (Hg), Nikel (Ni),
Logam- logam tersebut dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme dan
tetap tinggal dalam jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi
(Nugroho, A.2006).
2.7.1 Logam Fe
Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir
setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air
hampir tidak dapat ditemukan sebagai unsur bebas. Fe diperoleh dalam bentuk
tidak murni sehingga harus melalui reaksi reduksi guna mendapatkan Fe murni.
mineral lain yang merupakan sumber Fe adalah limonit (FeO(OH)nH 2 O), siderit
(FeCO 3 ), dan tekonit. Inti bumi sebagian besar terdiri dari aloy besi – nikel (Fe-
Fe di dalam tubuh dikendalikan pada fase absorbsi. Tubuh manusia tidak dapat
didalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini
dapat dirasakan dan dapat menodai kain dan perkakas dapur. Dalam air minum Fe
bakteri besi dan kekeruhan. Zat besi merupakan suatu komponen dari berbagai
enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh.
2. Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1 µm) atau lebih besar, seperti
3. Tergabung dengan zat organis atau zat padat yang inorganis (seperti tanah liat)
(Alearts, 1987).
4. Besi murni cukup reaktif. Dalam udara lembab cepat teroksidasi membentuk
(Alearts,1984)
8. Pada pH sekitar 7,5-7,7 ion ferri mengalami oksidasi dan berikatan dengan
hidroksida membentuk Fe(OH) 3 yang bersifat tidak larut dan mengendap di dasar
(Vogel,A.I.1990).
9. Besi bereaksi dengan Asam Klorida encer atau pekat sehingga melarutkan
besi, yang akan menghasilkan garam – garam besi (II) dan gas hidrogen :
Fe + 2H+ Fe2+ + H2
10. Secara umum Fe(II) terdapat dalam air tanah berkisar antara 1,0 -10 mg/l,
namun demikian tingkat kandungan besi sampai sebesar 50 mg/l dapat juga
ditemukan dalam air tanah ditempat – tempat tertentu. Air tanah yang
mengandung Fe (II) mempunyai sifat –sifat yang unik. Dalam kondisi ada oksigen
air tanah yang mengandung Fe (II) jernih, begitu mengalami oksidasi oleh oksigen
yang berasal dari atmosfer ion ferro akan berubah menjadi ion ferri dengan reaksi
sebagai berikut :
Dalam perairan dengan pH sangat rendah, kedua bentuk ion ferro dan ferri dapat
ditemukan. Hal ini terjadi bila perairan memperoleh buangan dari limbah tambang
asam. Limbah yang bersifat H2 SO 4 yang dihasilkan oleh oksidasi dari oksidasi
(Achamad,2004).
8. Mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik. Karena memiliki ikatan
9. Besi (Fe) memiliki titik didih sebesar 2,861 0C. Fe menempati urutan sepuluh
besar sebagai unsur di Bumi. Fe menyusun 5 – 5,6 % dari kerak bumi dan
Konsentrasi tertinggi terdapat pada lapisan dalam dari inti bumi dan sejumlah
kecil terdapat di lapisan terluar kerak bumi. Beberapa tempat di bumi bisa
10. Di dalam air minum Fe menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada
serupa dengan besi. Mangan berada pada bentuk manganous (Mn2+) dan
4+
manganik (Mn ). Di dalam tanah, Mn 4+ berada dalam bentuk senyawa mangan
dioksida. Pada perairan dengan kondisi anaerob akibat dekomposisi bahan organik
4+
dengan kadar yang tinggi, Mn pada senyawa mangan dioksida mengalami
2+
reduksi menjadi Mn yang bersifat larut. Mn2+ berikatan dengan nitrat, sulfat,
dan klorida, dan larut dalam air. Mangan dan Besi valensi dua hanya terdapat
pada perairan yang memiliki kondisi anaerob. Jika perairan kembali mendapat
toksik di perairan, misalnya logam berat. Jika dibiarkan di udara terbuka dan
mendapat cukup oksigen, air dengan kadar mangan (Mn 2+) tinggi (lebih dari 0,01
2+
mg/l) akan membentuik koloid karena terjadinya proses oksidasi Mn menjadi
Mn 4+. Koloid ini mengalami presipitasi membentuk warna cokelat gelap sehingga
seringkali bersifat kronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam. Gejala yang
timbul berupa gejala susunan syaraf: insomnia, kemudian lemah pada kaki dan
otot muka sehingga ekspresi muka menjadi beku dan muka tampak seperti topeng.
hyperrefleksi (Slamet,J.S.2013).
3. Mangan (Mn) memiliki elektron valensi +2, +3, +4, +6, dan +7.
6. Mangan bereaksi dengan air yang akan membentuk mangan (II) hidroksida
Mn + 2H2 O Mn(OH) 2 + H2
7. Mangan bereaksi dengan asam mineral encer atau asam- asam klorida encer
yang akan menghasilkan garam mangan (II) atau ion mangan (II) dan gas
hidrogen :
Mn + 2H+ Mn 2+ + H2
8. Mangan bereaksi dengan Asan Sulfat pekat, yang akan menghasilkan gas
belerang dioksidasi :
(Vogel,A.l.1990)
reaksi:
4. Mangan murni bersifat amat reaktif dan dalam bentuk bubuk akan terbakar
dengan oksigen.
5. Kadar mangan pada perairan alami sekitar 0,2 mg/liter atau kurang. Kadar
yang lebih besar dapat terjadi pada air tanah dalam dan pada danau yang dalam.
Perairan asam dapat mengandung mangan sekitar 10 – 150 mg/liter. Pada air
padat.
7. Massa jenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3.
8. Titik didih mangan ada pada suhu 2061 0C. Kapasitas kalor pada suhu ruang
2.8 Spektrofotometri
suatu deretan contoh pada suatu panjang gelombang tunggal mungkin juga dapat
dilakukan. Alat- alat demikian dapat dikelompokkan baik sebagai manual atau
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
Proses ini disebut “absorbsi spektrofotometri”, dan jika panjang gelombang yang
juga merupakan panjang gelombang pada gelombang ultraviolet dan infra merah.
Prinsip kerja dari metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorbsi oleh larutan
berikut:
𝐼0
Log I0 = - A εbC
𝐼𝑡
C = konsentrasi (M)
memperhatikan :
2.9 Ozon
asam organik dalam skala yang luas selain juga kemampuan untuk memecahkan
Proses Ozonisasi di PT. Tirta Sukses Perkasa dilakukan di tangki Storage yang
terdapat proses ozon Mixing yang dimana ozon merupakan oksidator kuat yang
jenis mikroorganisme yang dapat dimatikan luas, meliputi bakteri gram positif
maupun negatif , dan spora bakteri. Desinfektan ini juga mudah penggunannya
dan tetap aktif dalam air yang sadah. Kelemahan desinfektn berbahan dasar klorin
adalah cepat inaktif bila terdapat bahan organik, dan pembilasan yang harus
sempurna untuk mencegah korosi. Klorin atau natrium Hipoklorit (NaoCl) dalam
(Purnawijayanti,H.2001)
NaoCl, dan juga digunakan untuk membunuh bakteri patogen dan non patogen.
(Chandra,B.2005)
METODE PENELITIAN
3.1. Alat
- Batang Pengaduk
- Botol Akuades
- Chamber
- Botol Sampel 10 ml
- Blanko
3.2 Bahan
chamber
- Kemudian tekan enter, tekan tombol shift+ 220 lalu tekan enter kembali
- kemudian tekan Zero dan dibiarkan beberapa detik sampai keluar tulisan
Test
- Kemudian tekan tombol TEST dan tunggu periode reaksi selama 5 menit
- Bila pemeriksaan telah selesai, matikan alat dengan menekan tombol OFF
- Disiapkan 2 tube bersih, tube 1 isi dengan air Akuades (blanko) 10 ml dan
- Setelah selesai, keluarkan tube pertama dari dalam chamber. Hal ini
- Masukkan tube kedua (air sumber) ke dalam chamber dan tekan tombol
layar monitor.
- Angka yang ada di layar monitor menunjukkan jumlah mg/l Mn dalam air
sumber.
4.1 Hasil
Data hasil analisa yang dilakukan diperoleh kadar Besi dan Mangan pada
air sumber tanah bor dan air dalam tangki DMI dipaparkan pada tabel di bawah
ini :
Tabel 4.1.1 Hasil Pemeriksaan Air Baku (Source Water) dan Air DMI
4.2 Pembahasan
Dari hasil analisa yang dilakukan dalam air baku diperoleh kadar logam
Besi dan Mangan dengan Range 0,03- 0,07 dan 0,029 – 0,038 mg/L, sedangkan
air dalam tangki DMI diperoleh kadar logam Besi dan Mangan dengan Range
<0,02 dan 0,000 mg/L. Nilai Kekeruhan pada air baku dan air DMI yaitu 0,31 -
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa kadar logam Besi dan Mangan
pada Air sumber sudah tercemar oleh logam- logam dan mengalami beberapa
tinggi. Konsentrasi tinggi dari zat-zat mineral yaitu logam berat seperti besi dapat
kekeruhan yang tinggi. Sehingga menyebabkan nilai kekeruhan pada air baku
lebih tinggi dibandingkan pada air DMI, kekeruhan disebabkan oleh endapan atau
gumpalan koloid dari okisida besi dan oksida mangan. Sebaliknya, kadar Logam
Besi dan Mangan tidak terdapat pada air DMI, karena pada DMI telah dilakukan
penyaringan tahap awal yang dilakukan proses doxing pam (penambahan klorin
dengan beberapa unit filter. Klorin sebagai desinfektan bekerja dalam bentuk
asam Hipoklorit (HOCl) dan sebagian kecil dalam bentuk ion Hipoklorit (OCl-).
Cara kerja Khlorine didalam air akan berubah menjadi asam–asam kloride. Zat ini
kemudian akan dinetralkan sifat basa dari air sehingga akan terurai menjadi ion
Reaksi Hidrolisis :
H2 O + Cl 2 H+ + Cl+ + HOCl
Reaksi Ionisasi :
HOCl H+ + OCl-
bervalensi dua (divalent) yang dimana larut dalam air. Oleh karena itu didalam
sistem pengolahan air senyawa Mangan dan Besi bervalensi dua tersebut dengan
cara oksidasi diubah menjadi senyawa yang bervalensi lebih tinggi yang tak larut
dalam air sehingga dapat dipisahkan dengan mudah secara fisik. Dari reaksi
tersebut dapat dilihat adanya endapan yang akan dibuang sedangkan sisa residu
klorin akan dihilangkan dengan proses ozonisasi dengan reaksi sebagai berikut:
NaOCl + H2 O 2 H2 O + NaCl + O 2
Jika NaOCl dilarutkan dalam air akan terurai secara perlahan, yang
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap air sumber dan air dalam tanki
- Pada air baku diperoleh kadar Besi dan Mangan adalah 0,03 – 0,07 mg/L dan
- Pada air dalam tangki DMI diperoleh kadar Besi dan Mangan adalah <0,02
2. Dari data diatas kadar logam Besi dan Mangan pada air DMI sudah memenuhi
kadar logam besi dan Mangan sehingga layak diproduksi. Sedangkan air sumber
juga sudah memenuhi standar namun pada PT.Tirta Sukses Perkasa menetapkan
kadar yang lebih kecil dari standar yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan No.
492/MENKES/PER/IV/2010.
5.2 Saran
Dalam penentuan kadar logam Besi dan Mangan pada air sumber dan air
DMI sebaiknya dilakukan analisa secara rutin setiap 2 jam sekali dilakukan
pengecekkan secara berkala untuk memastikan tidak terjadi kekeruhan yang tinggi
Dan Air Gambut Menjadi Air Bersih. Edisi Pertama. Medan: Usu- Press.
kekeruhan Air
RI No.492/MENKES/PER/IV/2010