TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat
memperoleh ahli Madya
Judul : Analisa kadar silika pada air umpan ketel dan air boiler
dengan alat lovibond di Pt. Perkebunan Nusantara IV
Unit Usaha Msayang
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Ida Mayanti Gultom
Nomor Induk Mahasiswa : 142401070
Program Studi : Diploma Tiga (D3) Kimia
Departemen : Kimia
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Disetujui di
Medan, Juli 2017
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
kasih karuniaNya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya
ilmiah ini dengan sebaik mungkin dan dengan waktu yang telah ditentukan. Penulisan karya
ilmiah ini merupakan salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi program D3
Kimia Industri di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU Medan.
Adapun judul karya ilmiah ini adalah “ANALISA KADAR SILIKA PADA AIR
UMPAN KETEL DAN AIR BOILER DENGAN ALAT LOVIBOND DI PKS PT.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas segala bimbingan dan
fasilitas yang telah diberikan baik sebelum atau sesudah PKL dilaksanakan, kepada :
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunianya sipenulis dapat
2. Buat kedua orang tua A.Nababan dan A. Gultom , terutama buat mama yang disurga yang
menjadi motivasi , yang selama ini telah memberikan dukungan dan bantuan moril dan
bantuan materil serta doa restu demi kesuksesan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Bapak Irianto selaku Manager Unit Usaha Mayang, Bapak A.Sipayung ,ST selaku Asisten
Pengolahan yang telah memberikan izin dan memberikan masukan yang bermanfaat untuk
saya selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) hingga dalam penyelesaian Laporan
di bangku kuliah khususnya Bapak Hamir , S.Si, M.Si sebagai dosen wali yang selalu
4. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan FMIPA USU , Bapak Dr. Minto Supeno,
MS selaku Ketua Program Studi D-3 Kimia FMIPA USU, Ibu Dr. Cut Fatimah Zuhra,
5. Bapak Jamahir Gultom, PhD selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, nasihat dan petunjuk
6. Orang terdekat yang jadi abang dalam segala hal Harry Sitorus yang selalu memberikan
7. Teman-teman PKL (Elvi Pasaribu, Martina Damanik, Bestary Rajagukguk, Tumiar Lubis,
Amon Hasibuan, Ronal Sirait Dan Cipto Lubis) yang telah membantu, menghibur,
8. Teman-teman seperjuangan D-3 Kimia stambuk 2014, terkhusus kelas B, Abang Kakak
alumni Kimia Analis , Kimia Industri dan seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu yang turut ambil dalam membantu saya sehingga selesainya tugas akhir ini akhir
ini.
9. Sahabat penulis SD Nelly gustina, Martha Manulang, sahabat SMP Mery Doloksaribu, Desi
Natalia Lubis, Martim Go,os, Sheby, Charles, Abdiel Damanik, dan sahabat SMK Fitri
Astariani , Fnny, Jizah, Sela, Cintia, Henny, Hamita, menjadi sahabat penulis selama kuliah
dan Praktek Kerja Lapangan(PKL), yang telah banyak menyemangati, menghibur dan
kekurangan dalam materi dan cara penyajiannya dengan kata lain masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritikan dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Penulis
ABSTRAK
Analisa kadar silika telah dilakukan pada airumpan ketel dan air boiler di PKS PT.
Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Mayang .Sampel air umpan ketel diambil dari tangki yang
telah dipanaskan sedangkan sampel air boiler diambil dari drum pipa pemanas pada
Amoniummolybdat : HCl 1:1, dan asamoksalat. .Maka dapatdisimpulkan bahwa hasil yang
telah diperoleh telah memenuhi standard PKS PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Mayang
yaitu 4,4 ppm didalam air umpan ketel dan 150 ppm didalam air boiler.
ABSTRACT
Analysis of silica content has been done on boiler water and boiler water at PKS
PT. Plant Nusantara IV Mayang Business Unit. The kettle feed sample is taken
from the heated tank while the boiler water sample is taken from the drum of the
heating pipe on the boiler. The silicone content in the sample is determined
comparably with Amoniummolybdate reagent: HCl 1: 1, and asamoksalat. . So it
can be concluded that the results that have been obtained have met the standards of
PKS PT. Perkebunan Nusantara IV Mayang Business Unit is 4.4 ppm in boiler
feed water and 150 ppm in boiler water.
Halaman
PERSETUJUAN ..................................................................................................... i
PERNYATAAN ...................................................................................................... ii
PENGHARGAAN ................................................................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................................... v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi DAFTAR
ISI vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2.Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.3.Tujuan ..................................................................................................... 3
1.4.Manfaat .................................................................................................. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 4
2.1. Asal usul kelapa sawit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.2. Sejarah kelapa sawit ............................................................................... 4
2.3.Sumber air .............................................................................................. 5
2.3.1 karakteristik air ......................................................................... 5
2.4 External treatment .................................................................................... 9
2.5 Internal treatmen ...................................................................................... 10
2.6 Silika .............................................................................................. 12
2.6.1 Definisi silika ........................................................................... 12
2.6.2 Sifat umum silika ...................................................................... 12
2.7 Standard mutu air umpan dan boiler ........................................................ 13
2.8 proses pengolahan kelapa sawit ............................................................... 15
2.7.1. Stasiun Penerimaan Buah ........................................................ 15
2.7.2. Stasiun Perebusan (Sterilizer ................................................... 16
2.7.3. Stasiun Penebahan ........................................................................ 17
2.7.4. Stasiun Kempa (Pressing) ........................................................
2.7.5. Stasiun Klasifikasi .................................................................... 18
2.7.6. Stasiun Kernel .......................................................................... 19
2.7.7. Stasiun Pengolahan Air ............................................................ 21
2.7.7.1. Boiler ........................................................................ 22
2.7.8. Stasiun Ketel ............................................................................ 24
2.7.9. Stasiun Pembangkit Tenaga ..................................................... 24
Gambar 1. Ph ............................................................................. 6
PENDAHULUAN
Pabrik kelapa sawit membutuhkan air bersih untuk pengolahan, umtuk kebutuhan rumah
tangga dan air umpan boiler membutuhkan kemurnian yang memenuhi persyratan air minum.
Sumber air untuk kualitas tersebut sudah jarang dijumpai diperkebunan kelapa sait, oleh karena
itu perlu pemurnian dan perlakuan yang menghasilkan air sesuai kebutuhan. Air alam yang
bersih dan murni hanya memerlukan sedikit pengaasan. Berdasarkan sumber air alam, yang
digunakan pabrik. Air sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan minyak kelapa sawit sebagai
air pengencer maupun sebagai air pencuci. Penggunaan air pengolahan minyak kelapa sawit
memiliki persyaratan khusus yang harus menggunaakan perlakuan kimia yang aman (food grade)
kebutuhan air cukup banyak untuk pengolahan yaitu mencapai 0,5-0,6 M3/ton TBS (67).
Pemanfaatan sumber energi yang terdapat dibabrik kelapa sawit merupakan upaya untuk
menekan ongkos pengolahan. Oleh sebab itu pembangkit tenaga dilakukan dengan menggunakan
Ketel uap atau boiler adalah bejana bertekanan penghasil uap dalam suatu pabrik kelapa
sawit yang diibaratkan sebagai jantung pabrik. Hal ini disebabkan karena uap yang dihasilkan
Boiler merupakan sumber energi potensial uap untuk menggerakkan turrbin dan kebutuhan
proses yang diperlukan pabrik. Oleh karena itu, kestabilan tekanan uap di Boiler merupakan
1. Untuk merubah energi air menjadi energi potensial uap dengan bantuan panas dari hasil
2. Menyuplai uap kestasiun pembangkit tenaga (turbin uap) untuk menghasilkan energi
listrik.
Bila tekanan uap yang dihasilkan boiler tidak normal, maka dapat dipastikan :
a. Turbin uap tidak dapat menghasilkan arus listrik maksimum sehingga harus
dibantu genset/PLN/PLTA
b. Tekanan uap di Back pressure vessel (BPV) dan sterelizer turun sehingga proses
Apakah kadar silika dalam air umpan ketel dan air boiler mempunyai persyaratan tertentu
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
kandungan silika dari pada air umpan ketel dan air boiler yang digunakan pada PKS PT.
Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Mayang sehingga dapat digunakan sebagai acuan
TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada pula yang
menyatakan bahwa tanaman tersebut berasal dari Amerika, yakni dari Brazilia. Zeven
menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit berasal dari daratan tersier, yang merupakan daratan
penghubung yang terletak diantara Afrika dan Amerika. Kedua daratan ini kemudian terpisah
oleh lautan menjadi benua Afrika dan Amerika sehingga tempat asal komoditas kelapa sawit ini
Kelapa sawit (Elaeis guineesis) saat ini telah berkembang pesat di Asia Tenggara, khususnya
Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan di Benua Afriaka atau Amerika yang dianggap sebagai
daerah asalnya. Masuknya bibit sawit ke Indonesia pada tahun 1948 hanya sebanyak 4 batang
yang berasal dari Bourbon (Mauritius) dan amsterdam. Ke_empat batang kelapa sawit teresebut
ditanam di Kebun Raya Bogor dan selanjutnya disebarkan ke Deli Sumatera Utara. (Risza,S
1994)
Kelapa sawit bukanlah tanaman asli di Indonesia dan baru ditanam secara komersil pada
tahun 1911 . Istilah kelapa mungkin dimaksud sebagai istilah umum untuk jenis palm. Meskipun
demikian perkataan sawit sudah ada sejak lama. Beberapa tempat (desa dipulau Jawa) sudah ada
yang menggunakan nama“sawit” . Sebelum kelapa sawit masuk ke Indonesia pada tahun 1848
yang ditanam di kebun raya Bogor. Dalam bahas Jawa Kawi “sawit” artinya siedhakep, kalung.
Pada tahun 1916 ada 16 perusahaan di Sumatera Utara dan 3 pulau di Jawa. Pada 1920
sudah ada sebanyak 25 prusahaan yang menanam kelapa sawit di Sumatera Timur, 8 di Aceh dan
1 di Sumatera Selatan yaitu Taba Pingin dekat Lubuk Linggau. Sampai 1939 telah tercatat ad 66
perkebunan dengan luar areal 160.000 ha.Masa Jepang merupakan masa suram dimana ekspor
terhenti. Pada tahun 1947 kebun kebun tersebut dikembalikan pada pemiliknya semula. Setelah
diinvestarisasi hanya 47 saja yang dapat dibanun kembali dari 66 buah sebelumnya. Pada tahun
1957 luas yang ada hanya 103.000 ha saja dan prioduksi cpo hanya 160.000 ton. Pulihnya
masalah keamanan dan politik setelah penumpasan G-30 PKI serta semangat membangun yang
menonjol dari para pelaksana lapangan (planter) banayk mengundang perhatian investor asing
seperti bank Dunia. Sejalan dengan ini maka pembangunan sarana pengolahan baik pengolahan
Air yang dgunakan pada proes pengolahan dan air umpan ketel diperoleh dari air sungai,
air waduk, sumur bor dan sumber mata air lainnya. Kualitas air tersebut tidak sama walaupun
Air terdiri dari 2 Atom hidrogen dan 1 atom oksigen dengan formula H2O. Air bersifat
pelarut yang bersifat polar dan sangat mudah diubah menjadi uap.
pH terdiri dari 14 skala merupakan logaritma konsentrasi hidrogen (-log CH) yang
menggambarkan keasaman, alkalinitas air, pH dibawah nilai tujuh diartikan asam, dan
Gambar.1 pH
Total disolved ialah jumlah keseluruhan zat yang larut dalam air, yang dimasukkan
kedalam kelompok ini ialah mineral dan garam-garam yang terlarut dalam air, zat tersebut
berbentuk koloid.
Kehadiran garam kalsium dan magnrsium akan menyebabkan kesadahan. Derajat kesadahan air
berkolerasi dengan perbandingan antara garam kalsium dan garam magnessium yang terdapat
didalam air.
Air sadah yang disebabkan oleh garam kalsium bikarbonat dan magnesium bikarbonat
disebut dengan “kesadahan sementara” sedangkan garam sulfat dan kloride disebut “kesadahan
permanen”.
No Kesadahan Kelompok
kandungan impuritas yang umum dijumpai dalam air dan menyebabkan masalah pada
1 Oksigen O2 Korosi
1. Pengendapan awal
mengendap. Partikal yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap yang lebih lama .
2. Clarifier
Pengendapan awal sering dihubungkan dengan clarifier, yang berbentuk cylinder atau
kotak. Tujuannya untuk mengendapkan partikel halus yang tidak dapat diendapkan pada bak
sedimentasi.
Alat ini bejkerja memisahkan partikel berat dengan aliran berputar. Partikel dengan berat jenis
>1 akan bergerak menuju permukaan air sedangkan partikel dengan berat jenis <1 akan
3. Penembahan flokulan
Senyawa yang terlarut dalam air akan menimbulkan kekeruhan (turbidity), yang sulit
diendapkan dalam waktu singkat. Senyawa tersebut mudah diendapkan dengan penambahan
flokulan seperti aluminium sulfat, aluminium chlorida, ferro sulfat, copper chlor dan sodium
aluminat.
a. Pelunakan
Alat ini berperan untuk menurunkan kesadahan (hardness) air biasanya menggunakan
b. Demineralizer
Alat ini merupakan pertukaran kation dan anion yang banyak digunakan pada sumber air
c. Penukaran kation
Mengandung asam kuat asam lemah yang teriakat dengan resin sebagai bahan dasar,
d. Penukar anion
Alat ini hampir sama dengan cation xchanger, hanya terdapat perbedaan bahwa alat ini
berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air. Bahan dasarnya adalah resin
Pengeendalian kualitas air didasarkan pada tujuan penggunaan air. Umumnya air diproses
pnggunaan untuk :
1) Air pengolahan
2) Umpan boiler
1. Dispersant treatment
Dipersant ialah beban kimia yang digunakan untuk mencegah pengendapan menjadi
bentuk dispersi.
2. Silus carbonat
Bahan kimia yang dapat mengendalikan kerak adalah soda abu (CaCO 3) yang ditambahkan
kedalam boiler.
Langkah untuk memperoleh air umpan yang sesuai untuk boiler adalah menggunakan
Cara ini bertujuan untuk melunakkan air dengan mengendapkan garam kalsium dalam
bentuk kalsium fosfat basa dan magnesium hidroksida atau campuran hidroksida silikat
kompleks.
Langkah ini adalh penggabungan antar satandar alkali fosfat dengan dispersant dan
6. Gabungan polimer
Pemakaian polimer merupakan cara baru yangh menunjukan keefektipan yang cukup baik,
7. Perlakuaan chelant
Untuk pengendalian kerak dan deposit, perlakuan dngan fosfat dalam usaha pengendapan
Perlakuan chelant berbeda dengan internal treatmnt boiler yang lain dalam 2 hal pokok :
Pengawasan alakalinity dan silika pada boiler , memperthankan silika dan alakalinity.
Kombinasi polimer menggunakan boiler sebagai tempat pelunakan dan pengendapan akan
mengendapkan Ca dalam bentuk fosfat, dan juga sebagai karbonat sedangkan magnesium
2.6 Silika
Silikat adalah alumino- silikat, kalsium, besi, ddl. Kuarsa, mika, spar depan dan zeloit
adalah contoh silikat yang penting. Ini ditemukan dihampir disemua batuan, tanah liat dan
tanah yang ada dikerak bumi. Kaca dan semen adalah silikat yang paling berguna yang
Silikat adalah dari berbagai jenis kecuali Na 2SiO3, yang larut dalam air, semua silikat
lainnya tidak larutr dalam air. Ikatan Si-O dalam silikat sangat kuat. Ikatan ini bisa rusak saat
silikat diolah dengan reagen kuat seperti HF. Meskipun ikatan Si-O bersifat kovalen, namun
memiliki derajat karakter ion yang cukup besar karena perbedaan selektivitas antara atom
pH 8,5-9,2
Alkalinity P -
TDS 100
pH 10,5-11,5
Carbonat ppmCaCO3 -
Untuk mengelolah Tandan Buah Segar (TBS) Menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan inti
(kernel), pabrik kelapa sawit Unit Usaha Mayang mempunyai 9 Stasiun kerja yang saling
terkait, yaitu:
3. Stasiun Penebah
4. Stasiun Kempa
8. Stasiun Ketel
Stasiun penerimaan buah adalah stasiun pertama dalam pengolahan minyak kelapa sawit.
Bahan baku yang berasal dari kebun milik PT. Perkebunan Nusantara IV maupun bahan baku
yang berasal dari pihak ketiga akan dilengkapi dengan berkas pengiriman sebagai surat
pengantar untuk memasuki stasiun ini. Stasiun ini juga memiliki beberapa pos, yaitu : Jembatan
timbang. PKS Unit Usaha Mayang memiliki 2 unit timbangan yang masing-masing berkapasitas
40 ton dan 50 Ton yang betujuan untuk mengetahui berat kotor truk (Brutto), berat kosong truk
(tarra), serta berat bersih TBS (netto),pos sortasi yang berfungsi sebagai tempat pemilihan buah
yang matang dan masak untuk mempertahankan mutu CPO yang dihasilkan, pos berikutnya
adalah loading ramp yang berfungi sebagai area tempat penimbunan sementara TBS yang telah
di sortasi sebelum dipindahkan ke lori dan masuk stasiun perebusan, pos terakhir dalamstasiun
Loading Ramp
Loading Ramp adalah tempat timbunan TBS sementara dan dituang ke tiap-tiap bays dari
loading ramp.Jumlah Loading Ramp di PKS Unit Usaha Mayang ada 1 unit dengan 23
pintu.Pada masing-masing Pintu terdapat hydroulicyang digerakkan dengan elektro motor dan
berfungsi untuk membuka dan menutup pintu tempat penampungan buah.. Lori merupakan
tempat untuk merebus TBS. Jumlah lori yang mencukupi merupakan persyaratan yang harus
dipenuhi agar kapasitas rebusan tercapai. Lori yang dipergunakan adalah ukuran 2,5 ton
Stasiun perebusan adalah stasiun kedua dari kegiatan pengolahan tandan buah segar
menjadi CPO. Perebusan TBS dilakukan menggunakan sistem uap basah dengan tekanan 2,8 –
3,0 kg/cm2dengan suhu perebusan 145-150oC dengan waktu perebusan sekitar 100-105 menit.
dapat memuat 2,5 Ton TBS. Tujuan dari kegiatan perebusan menggunakan mesin perebusan
adalah untuk: mengurangi peningkatan asam lemak bebas, mempermudah proses pembrondolan
pada thresher, menurunkan kadar air, memudahkan penguraian serabut pada biji, memisahkan
antara inti dan cangkang, dan memudahkan pemisahan minyak dari daging buah.
2.8.3.Stasiun Penebah
Stasiun Penebah adalah stasiun ketiga dari kegiatan pengolahan tandan buah segar menjadi
CPO. Tujuan thresher berfungsi untukmemisahakan brondolan dari janjangannya dengan cara
mengangkat dan membanting serta mendorong janjang kosong ke empty bunch conveyor dan
brondolan akan jatuh ke fruits conveyor melalui kisi-kisi menggunakan 2 Threser diline I dan
line II 3 Unit.
Setelah stasiun penebahan yang dapat memisahkan brondolan dari janjangannya dengan
cara membanting janjangan, janjang kosong akan di dorong ke Empty Brunch Conveyor dan
brondolan akan jatuh ke Fruit Conveyor. Setelah itu brondolan akan di bawa ke stasiun Kempa.
Stasiun Kempa adalah stasiun pengambilan minyak dari daging buah yang dilakukan dengan
metode pelumatan dan mengempa daging buah. Pelumatan dilakukan dalam digester, sedangkan
pelumatan dilakukan dalam kempa ulir (Screw Press). Proses-proses yang terjadi pada stasiun
pressing adalah proses pelumatan pada digester, proses pengempaan dan pemisahan yang
dilakukan dalam mesin Screw Press. Proses yang terjadi pada mesin press adalah proses terakhir
a. Digester dimana daging buah dipisah dengan alat pisau pengaduk dan dipanaskan dengan
b. Screw Press untuk memeras berondolan yang telah dicincang dan dilumat dari Digester
c.
2.8.5.Stasiun Klarifikasi
Stasiun Pemurnian adalah stasiun terakhir dalam pengelolaan kelapa sawit menjadi CPO.
Pada stasiun ini minyak kasar yang dihasilkan dari stasiun kempa dibersihkan dan dimurnikan
dari segala bentuk kotoran sehingga diperoleh minyak kelapa sawit murni. Alat- alat yang
a. Sand Trap adalah sebuah bejana berbentuk silinder untuk mengendapkan partikel-partikel
pasir dan lumpur pada bagian atas minyak, kemudian secara gravitasi turun ke ayakan
getar.
b. Saringan Getar (Vibro Separator) berfungsi untuk menyaring crude oil dari serabut yang
c. Vertical Clarifier Tank (VCT) adalah untuk memisahkan minyak dan air secara gravitasi
d. Crude Oil Tank (COT) adalah untuk pengendapan kotoran dan sebagai penampung
e. Oil Purifier adalah untuk mengurangi kadar kotoran dan air dalam minyak dengan
menggunakan prinsip pemisahan maka kotoran dan air yang berat jenisnya lebih besar dari
vacum dryer.
f. Vacum Dryer berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam minyak produksi.
2.8.6.Stasiun Kernel
Stasiun Pemurnian adalah stasiun terakhir dalam pengelolaan kelapa sawit menjadi CPO.
Pada stasiun ini minyak kasar yang dihasilkan dari stasiun kempa dibersihkan dan dimurnikan
dari segala bentuk kotoran sehingga diperoleh minyak kelapa sawit murni. Alat- alat yang
a. Nut Elevator berfungsi untuk menghantarkan nut dari nut polishing drum ke nut silo. Nut
b. Nut Silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah pada Ripple
Mill.
c. Ripple Mill berfungsi untuk memecahkan nut, memisahkan cangkang dan inti dengan cara
d. LTDS (Light Tenera Dust Seperation) berfungsi untuk memisahkan cangkang dengan inti
serta membawa cangkang untuk bahan bakar boiler. System pemisahan yang dilakukan
e. Kernel Silo berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti produksi.
Temperature dalam kernel silo terbagi atas tiga tingkatan yaitu bagian atas 60°C, bagian
f. Bunker berfungsi sebagai tempat penyimpan inti produksi sebelum dikirim untuk dijual.
pasir dan lumpur pada bagian atas minyak, kemudian secara gravitasi turun ke ayakan
getar.
h. Saringan Getar (Vibro Separator) berfungsi untuk menyaring crude oil dari serabut yang
i. Vertical Clarifier Tank (VCT) adalah untuk memisahkan minyak dan air secara gravitasi
j. Crude Oil Tank (COT) adalah untuk pengendapan kotoran dan sebagai penampung
k. Oil Purifier adalah untuk mengurangi kadar kotoran dan air dalam minyak dengan
menggunakan prinsip pemisahan maka kotoran dan air yang berat jenisnya lebih besar dari
minyak akan berada pada bagian luar, minyak yang berada dibagian tengah dialirkan di
vacum dryer.
l. Vacum Dryer berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam minyak produksi.
Proses pengambilan air berasal dari sungai yang kemudian dialirkan melalui pipa
menuju bak yang disebut bak sedimen. Dimanaterbagi atas lima bagian yaitu Sedimen satu,
Sedimen dua, dan Sedimen tiga flok dari air sudah mengalami penurunan atau pengendapan
kemudian dialirkan ke Sedimen empat yang mengalir melalui lubang kecil yang berada pada
bawah sedimen tersebut. Kemudian Sedimen empat flok semakin sedikit dan air pada Sedimen
lima dialirkan ke Tube Settler. Dimana proses penjernihan air dilakukan dengan zat kimia yakni
tabung dimana air yang sudah bersih akan dialirkan sebagian ke domestic dan ke boiler.
Proses pengolahan air bertujuan untuk mendapatkan kualitas air sebelum digunakan agar
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Proses pengolahan air mencakup pengoperasian,
2.8.7.1.Boiler
Boiler adalah alat untuk menghasilkan uap dengan bahan bakar fiber dan shell yang
berbentuk bejana tertutup yang berfungsi untuk menghasilkan uap yang digunakan untuk
Sebelum masuk ke Boiler: Tahap pertama, air masuk ke kation untuk menghilangkan hardness
1. pH ( <5 )
3. TDS (Total Dispensive Solid)/ Total Kekentalan Air (Viskositas) (Maks 100 ppm)
Di dalam kation terdapat resin berbentuk seperti pasir lunak yang berfungsi untuk
menangkap hardness, agar resin tidak jenuh dilakukan regenisasi/dicuci sampai bersih dengan
Tahap kedua, Degasifier berfungsi untuk menghilangkan O2 dalam air. Tahap ketiga, air
mengalir ke dalam tabung anion dimana didalam nya terdapat resin yang berfungsi untuk
menghilangkan silica dalam air (Hardness Maks 5 ppm jika >5 silika yang masuk dalam boiler
akan menyumbat pipa). Yang harus diperhatikan dalam tabung anion, yaitu:
1. pH (>7-8)
4. Tahap keempat, Fit Tank (air umpan), dilakukan pemanasan air pada suhu 60-70°C lalu
dialirkan masuk kedalam dearator yang berfungsi untuk memanaskan air 95-105°C.
5. Tahap kelima, masuk ke boiler yang menghasilkan steam kemudian air pada boiler di
cek.
a. pH (10,5-11,5)
i. Klorida
j. Turbin merupakan alat untuk mengkonversikan energi dari steam menjadi energi
mekanis atau putaran untuk membangkitkan tenaga listrik. Uap yang digunakan
k. BPV (Back Pressure Vessel) berfungsi untuk menampung steam dari turbin memakai
satu unit Back Pressure Vessel (BPV) berfungsi untuk menyeragamkan tekanan steam
l.
Fungsi dari Stasiun Ketel yaitu untuk merubah energi air menjadi energi uap dengan
menggunakan cangkang dan serat sebagai bahan bakar didalam dapur boiler, menyuplai uap ke
stasiun pembangkit tenaga untuk menghasilkan listrik dan menyuplai uap untuk keperluan proses
dipabr
Fungsi dari Stasiun Pembangkit Listrik yaitu mentransfer daya listrik dari panel utama
ketempat yang membutuhkan, seperti elektro motor, lampu penerangan dan peralatan lainnya,
memastikan suplai daya listrik yangstabil kesemua tempat yang membutuhkan dan melindungi
tempat yang membutuhkan listrik dari sambaran petir, listrik yang tidakstabil dan pembebanan
3.1.1. Alat
3.1.2. Bahan
3. Aquadest(l)
4. Larutan HCl
a. Pembuatan Reagen
1) ditakar 50ml HCl memakai beakerglass 100ml, kemudian tuangkan dengan hati-hati
2. Larutan(NH4)6Mo7O24(AmmoniumMolybdat10%)
beaker glass 100 ml dan larutkan dengan aquadest hingga volume100ml pada batas
skala.
4 desimal ke dalam beaker glass 100 ml dan larutkan dengan aquadest hinggavolume
1) ditimbang dengan teliti 0,6300gram K2CrO4 memakai neraca analitik 4 desimal kedalam
2) dilarutkan dengan aquadest dan masukkan kedalam labu ukur. Bilas beakerglass
memakai aquadest danmasukkan kembali hasil bilasan kedalam labu ukur kemu
dianpenuhi dengan aquadest hingga tanda batas 1.000ml pada leher labu ukur
4) dipindahkan larutan ke dalam botol reagent bersih dan tertutup (1 ml larutan bila
dilarutkan dengan aquadest hingga 50ml,akan sebanding dengan 2ppm silikaper 50ml
contoh air).
7. Dimasukkan ke dalam alat Lovibond, catat hasilnya hingga mencapai warna yang
mendekati.
3. Dipipet sebanyak 2 ml
8. Dimasukkan kedalam alat Lovibond, catat hasilnya hingga mencapai warna yang
mendekati.
3.2. Perhitungan
50
Silika (ppmSiO2 ) =
(ml sampel) × ml standart silika × 2
Hasil yang diperoleh dari Analisis Silika pada Air umpan ketel danAir boiler periode 30
Tabel 4.1 Analisis Silika pada Airumpan ketel dan Air boiler periode
HASIL PENGUKURAN(ppm)
TANGGAL ANALISA
UNIT PARAMETER (ppm) STANDART MAKSIMUM (ppm)
Air Umpan Ketel Air Boiler Air Umpan Ketel Air Boiler
30 Januari 2017 4,2 150 5 150
31 Januari 2017 4,0 150 5 150
01 Februari 2017 4,4 150 5 150
02 Februari2017 4,2 150 5 150
03 Februari 2017 4,8 150 5 150
04 Februari 2017 4,9 150 5 150
4.2. Perhitungan
50
4.3. Pembahasan
Dari hasil analis yang dilakukan pada tanggal 30 Januari - 04 februari 2017 yaitu pada tgl
30 januari 2017 air didalam tangki umpan memilik ikadarsilika sebesar 4,2 ppm dan air didalam
boiler memiliki kadar silika sebesar 150ppm. Padatanggal 31 Januari 2017 air memiliki kadar
silika sebesar 150ppm. Pada tanggal 01 februari 2017 air didalam tangki umpan memiliki kadar
silika 4,4 dan air didalam boiler memiliki kadar silika 150 ppm. Pada tanggal 02 februari 2017
air didalam tangki umpan memiliki kadar silika 4,2 dan air didalam boiler memiliki kadar silika
150 ppm. Pada tanggal 03Februari 2017 air didalam tangki umpan memiliki kadar silika sebesar
4,8 ppm dan air didalam boiler memilikikadarsilika sebesar 150ppm. Pada tanggal 04 Februari
2017 air didalam tangki umpan memiliki kadar silika sebesar 4,9 ppm dan air didalam boiler
memiliki kadar silika rata-rata sebesar 150ppm. Ini berarti mutu air didalam tangki umpan dan
air boiler yang diperoleh cukup baik. Jika kadar SiO2 dalam air lebihbesar dari pada standart
yang telah ditentukan makaakan terbentuk kerak, lumpur pada pipa boiler yang dapat menutup
ipermukaan pipa api,lorong api dan ruang nyala dimana kerak dan komposit merupakan hasil
proses pembentukan beberapa gumpalan kecil yang bersatu dengan yang lainnya seperti fungsi
silika, dan ini merupkan kumpulan dari beberapa kelompok suspended solid dan silika dan
membentuk kelompok yang besar dan keras yang terdapat pada permukaan boiler yang kemudian
dapat mengakibatkan terjadinya over heating, maka perlu diperhatikan kadar silika dalam air
5.1. Kesimpulan
Kadar silika air didalam tangki umpan ketel 4,4ppm sedangkan pada air boiler150 ppm.Kadar
silika pada air didalam tangki umpan memenuhi persyaratan dan kadar silika pada air boiler tidak
5.2. Saran
2. Sebaiknya dilakukan penentuan analisa air dengan menggunakan metode yang lain
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi . Y. dkk. 2002. Kelapa Sawit Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha
M . Naibaho . 1998. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Medan . Pusat Penelitian Kelapa
Sawit
Prakash . S . dkk. 1944. Advamced Inorganic Chemistry. Volume 1. New Delhi. S chand and
Chompany LTD
Risza . S . 1994. Kelapa Sawit Upaya Peningkatan Produktivitas. Jakarta . Penerbiy Kanisius
http://www.citrabening.com/pencegah-kerak-silika-pada-boiler