KARYA ILMIAH
TERKELIN BR TARIGAN
132401166
KARYA ILMIAH
TERKELIN BR TARIGAN
132401166
PERSETUJUAN
Disetujui di
Medan, Juli 2016
Diketahui
Program Studi D3 Kimia Pembimbing,
Ketua,
Diketahui/disetujui
Departemen Kimia FMIPA USU
Dr.Rumondang Bulan,MS
NIP. 195408301985032001
PERNYATAAN
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
TERKELIN BR TARIGAN
132401166
PENGHARGAAN
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan penyertaanNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya
Ilmiah ini dalam waktu yang telah ditetapkan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma (D3) Kimia di Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih secara khusus yang tak terhingga
kepada kedua Orang Tua Penulis yang telah mendidik, memotivasi dan memberi
dukungan moril, spiritual, maupun materil sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Karya Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa cara penulisan Karya Ilmiah ini serta isinya
masih jauh dari sempurna. Penulis dalam hal ini dengan kerendahan hati sangat
mengharapkan masukan berupa kritik maupun saran dari pembaca yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Karya Ilmiah ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, Penulis mengharapkan Karya
Ilmiah ini akan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ABSTRAK
Penentuan kesadahan dan alkalinitas pada air minum dalam kemasan hasil
pengolahan PT. Tirta Sibayakindo menggunakan metode titrasi kompleksometri
dan titrasi asam basa yang dilakukan selama lima hari. Hasil analisa yang
diperoleh untuk kadar kesadahan (hardness) hari pertama= 60,05 mg/l, hari kedua
= 57,34 mg/l, hari ketiga = 64,85 mg/l, hari keempat = 64,85 mg/l, dan hari
kelima = 61,05 mg/l. Dan untuk kadar alkalinitas hari pertama = 43,60 mg/l, hari
kedua = 38,60 mg/l, hari ketiga = 45,00 mg/l , hari keempat = 39,00 mg/l , dan
hari kelima = 41,60 mg/l. Nilai kesadahan dan alkalinitas pada air minum dalam
kemasan hasil pengolahan PT. Tirta Sibayakindo telah memenuhi syarat mutu air
minum menurut SNI.
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataaan ii
Penghargaan iii
Abstrak iv
Abstrack v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
Bab 1.Pendahuluan
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Permasalahan 3
1.3.Tujuan 3
1.4.Manfaat 3
Bab 2. Tinjauan Pustaka
2.1. Sejarah PT. Tirta Sibayakindo 4
2.2. Definisi Air 5
2.3. Sumber-sumber Air 7
2.4. Karakteristik Air 10
2.5. Air Minum 10
2.5.1. Syarat-syarat Air Minum 11
2.5.2. Manfaat Mineral Dalam Air Minum 13
2.6. Kesadahan 14
2.6.1. Penentuan Kesadahan Air 17
2.6.2. Metode Penghilangan Kesadahan Air 17
2.6.3. Titrasi Kompleksometri 19
2.7. Alkalinitas 21
2.7.1. Penentuan Alkalinitas Air 22
2.7.2. Peranan Alkalinitas 23
2.7.3. Titrasi Asam Basa 24
Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa
lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai
air minum.Hal ini untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh. Menurut
Notoadmodjo (2003), sekitar 55-60% berat badan orang dewasa terdiri dari air,
untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan sehari-hari
terhadap air berbeda-beda untuk tiap tempat dan tingkatan kehidupan. Semakin
tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat jumlah kebutuhan akan air. Air minum
merupakan kebutuhan manusia paling penting. Kebutuhan air minum setiap orang
bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan dan
aktivitasnya. Namun, agar tetap sehat, air minum harus memenuhi persyaratan
volume kebutuhan air bersih bagi penduduk rata-rata di dunia berbeda. Di negara
maju, air yang dibutuhkan adalah lebih kurang 500 liter/orang/hari, sedangkan di
kehidupan, maka jumlah penyediaan air selalu meningkat untuk setiap saat.
Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk air
nasional dan setempat. Dalam hal ini kualitas air bersih di Indonesia harus
di dalamnya harus sesuai. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa air minum
banyak dikonsumsi. Namun, harga AMDK dari berbagai merek yang terus
kita terkadang kurang memperhatikan kualitas mutu air minum yang kita
kesadahan dan alkalinitas pada air minum dalam kemasan hasil pengolahan PT.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan dengan nama PT. Golden Mississippi yang memiliki pabrik di Bekasi,
Jawa Barat . Pada tahun 1989 nama PT. Golden Mississippi diganti menjadi PT.
AQUA Golden Mississippi (AGM). PT. AGM ini merupakan perusahaan pertama
ASEAN yang mulai dirintis tahun 1987 diganti nama sendiri oleh PT. AQUA
konsumen, pada tahun 1984 dilakukan dispensi pabrik yang pertama dengan
dibuka pabrik “AQUA” yang ke-2 di Pandaaan Jawa Timur, yaitu PT Tirta Jaya
lisensi untuk memproduksi “AQUA” oleh PT. Tirta Dewata Semesta (Bali)
tahun1987. PT. Panida Utama di Ciburial-Sukabumi (Jawa Barat) tahun 1987 dan
pada tahun 1990 kepada PT. Tirta Sibayakindo (Berastagi) sebagai pabrik ke-5 di
Indonesia.
Group, karena salah satu produsen raksasa air minum dalam kemasan yang
anak perusahaan AQUA Group diganti menjadi PT. Tirta Investama kecuali PT.
AQUA Golden Mississippi, PT. Tirta Sibayakindo dan PT. Varia Industri Tirta.
1.1. Permasalahan
1.2. Tujuan
1. Untuk mengukur kadar kesadahan dan alkalinitas pada air minum dalam
3.
1.3.Manfaat
1. Dapat mengetahui kadar kesadahan dan kadar alkalinitas pada air minum
pada air minum dalam kemasan PT. Tirta Sibayakindo dengan SNI.
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup yang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air
harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta
makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus
Pada prinsipnya, jumlah air dialam ini tetap dan mengikuti suatu aliran
semua air yang ada pada permukaan bumi akan bersatu dan berada ditempat yang
tinggi yang sering dikenal dengan nama awan. Oleh angin, awan ini akan terbawa
makin lama makin tinggi dimana temperatur diatas semakin rendah, yang
menyebabkan titik-titik air jatuh kebumi sebagai hujan. Air hujan ini sebagian
mengalir kedalam tanah jika menjumpai lapisan rapat air, maka perserapan akan
berkurang, dan sebagian air akan mengalir diatas lapisan rapat air ini. Jika air ini
keluar pada permukaan bumi, umumnya berbentuk sungai-sungai dan jika melalui
suatu tempat rendah (cekung) maka air akan berkumpal, membentuk suatu danau
atau telaga. Tetapi banyak diantaranya yang mengalir kelaut kembali dan
Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi
kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kubutuhan yang terus meningkat
dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin turun. Kegiatan industri,
domestik, dan kegiatan yang lain berdampak negatif terhadap sumber daya air,
kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber
daya air.Oleh karena itu, pengolahan sumber daya air sangat penting agar
interprestasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi.
tentang Pengendalian Pencemaran Air mendefenisikan kualitas air sebagai sifat air
dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain didalam air.
Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter fisika (suhu,
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
2. Golangan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
dan pertenakan.
Menurut Sutrisno (1994), secara garis besar dapat dikatakan air bersumber
dari :
1. Air Laut
Air yang dijumpai didalam alam berupa air laut sebanyak 80% , sedangkan
sisanya berupa air tanah/daratan, es, salju, dan hujan. Air laut mempunyai sifat
asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar NaCl dalam air laut 3%. Dengan
keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.
2. AirAtmosfir
Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada
waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat mulai turun, karena masih
3. Air Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir dipermukaan bumi. Pada
misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan
sebagainya.Setelah mengalami suatu pengotoran pada suatu saat air permukaan itu
terjadipada air permukaan yang telah mengalami pengotoran, karna selama dalam
1. Air sungai
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya
mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk
Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat
organik yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang
3. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berasal dari permukaan yang merembes kedalam
tanah, yang terdapat didalam ruang-ruang butir antara butir-butir tanah didalam
lapisan bumi. Suatu saat air ini akan memenuhi lapisan tanah yang keras dan kuat,
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan
tanah. Lumpur akan bertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehinggaair
tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang
larut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu
untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah ini berfungsi sebagai saringan.
muka air yang dekat muka tanah, setelah lapisan rapat air, air yang terkumpul
merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan sebagai air
Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah
dalam, tidak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor
antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air. Kualitas air tanah dalam pada
umumnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan
bebas dari bakteri. Susunan dari unsur-unsur kimia tergantung pada lapis-lapis
tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air itu akan menjadi sadah,
3. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan
tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh
Menurut Effendi (2003), air memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh
1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0ºC (32ºF) – 100ºC, air
berwujud cair.
2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
3. Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan adalah
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
(Kepmenkes, RI. 2002).Air minum yang baik dan aman untuk kesehatan jika
Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan
tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung kuman patogen dan
yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat secara estetis, dan dapat
merugikan secara ekonomis. Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan
Atas dasar pemikiran tersebut dibuat suatu standar air minum yaitu suatu
Menurut Sutrisno (1994), dari segi kualitas air minum harus memenuhi :
a. Syarat Fisik
Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh
masyarakat. Bau air dapat member petunjuk akan kualitas air. Misalnya, bau amis
Air minum biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air minum yang tidak
kesehatan. Rasa logam/amis, rasa pahit, asin, dan sebagainya. Efeknya tergantung
Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk
berwarna.
4. Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang
bersifat anorganik maupun organik. Zat anorganik, biasanya berasal dari lapukan
tanaman dan hewan. Buangan industri juga dapat menyebabkan kekeruhan. Zat
biakannya.
dapatmembahayakan kesehatan
TDS biasanya terdiri dari zar organik, garam anorganik dan gas terlarut.
b. Syarat Kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat
c. Syarat Bakteriologik
yang telah ditentukan yaitu 1 Coli/100 ml air.Bakteri golongan Coli ini bersal dari
Bakteri patogen yang mungkin ada dalam air antara lain adalah :
- Bakteri typshum
- Vibrio colereae
- Bakteri dysentriae
- Entamoeba histolyhes
kotoran manusia.
Air minum menjadi sumber air yang utama dibutuhkan oleh tubuh.Namun
harus di ingat, bahwa air di alam selalu mengandung zat-zat terlarut terutama
mineral.Maka secara alamiah air yang di minum harus memenuhi syarat tertentu,
toksis misalnya timbal, kadmium, merkuri, dan juga tidak boleh ada bakteri yang
Ada beberapa mineral yang terdapat di dalam air minum dengan kadar
selenium, kuprum, dan kalium. Kontribusi air minum sebagai sumber mineral
20%. Mineral kalsium dan magnesium merupakan yang paling banyak yakni
sampai 20% dari yang diperlukan tubuh berasal dari air minum. Tingkat
penyerapan kalsium dari air minum yang mengandung kalsium yang tinggi
sebanding dengan penyerapan kalsium dari susu. Air minum yang mengandung
300 mg kalsium per liter menyumbangkan kalsium yang setara dengan kalsium
2.6. Kesadahan
Kesadahan berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi
kesadahan air adalah adanya kandungan kapur yang berlebih pada air
yangdisebabkan oleh lapisan tanah kapur yang dilaluinya. Jenis sumber air yang
banyak mengandung sadah air tanah khususnya air tanah dalam. Air sadah dapat
Karena sabun diendapkan, maka busa sabun baru akan terbentuk bila
semua ion-ion magnesium dan kalsium telah terendapkan. Ini berarti untuk
1. Kesadahan sementara
dapatterjadi secara alami ketika air hujan melarutkan sedikit karbon dioksida,
sehingga air hujan itu mengandung asam karbonat. Ketika air hujan ini melewati
daerah berkapur air tersebut akan menyerap dan menghilangkan kapur sehingga
2. Kesadahan tetap
berikatan dengan ion Cl-, SO42-, NO-3, contohnya CaCl2, MgSO4. Kesadahan tetap
terjadi ketika air melewati daerah bebatuan yang mengandung magnesium sulfat
dan kalsium klorida. Kesadahan ini tidak dapat dihilangkan hanya dengan
penambahan soda basuh atau menggunakan proses permutit (yang juga dapat
dipakai untuk air sadah sementara) (Kusuma,2007). Kesadahan ini disebut juga
kesadahan non karbonat yang dapat dihilangkan dengan cara pertukaran ion.
kalsium karbonat. Air sadah adalah air yang mengandung beberapa jenis mineral
yaitu Ca, Mg, Sr, Fe dan Mn yang konsentrasinya tinggi sehingga mengakibatkan
air menjadi keruh dan dapat mengurangi daya kerja sabun serta menimbulkan
kerak pada dasar ketel. Kesadahan air dikenal dengan nama kekerasan air atau
(hard water).
1. Kadar CaCO3 terdapat dalam air0-75 mg/l disebut air lunak (soft water)
2. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 75-150 mg/l disebut moderately hard
water
3. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 150-300 mg/l disebut hard water
4. Kadar CaCO3 terdapat dalam air 300 mg/l ke atas disebut very hard water
adanya ion-ion (kation) logam valensi dua. Kation-kation ini dapat bereaksi
terdapat didalam air membentuk kerak air dan endapan atau karat pada peralatan
oleh Mn2+, Fe2+dan semua kation yang bermuatan dua ( Santika, 1987).
Pada umumnya airsadah berasal dari daerah dimana lapisan tanah atas
kesadahan total adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya ion Ca2+ dan
alam adalah disebabkan oleh dua kation tersebut.Sedangkan perairan lunak berada
pada wilayah dengan lapisan tanah dan tipis dan batuan kapur relatif sedikit atau
Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan
melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka
Pada penentuan kesadahan air, diperlukan modifikasi dari cara titrasi larutan
Mg-Ca murni, karena dalam air sering dijumpai pengotoran oleh ion besi dan
terjadi indikator oleh ion besi karena bereaksi setara. Oleh sebab itu, penambahan
ion-ion kesadahan dan beberapa jenis ion lainnya. Pasangan tersebut lebih kuat
dari pada hubungan antara indikator dengan ion-ion kesadahan. Oleh karena itu,
adalah jenis indikator yang berwarna merah muda dan bila berada dalam larutan
penambahan kapur mati, penambahan soda pencuci, dan proses pertukaran ion.
1. Pendidihan
persamaanya:
Karbonat adalah endapan dan oleh karena itu tidak bereaksi dengan sabun dan
kapur tersebut hanya mampu untuk menetralkan bikarbonat dan terbentuk kalsium
air sadah membentuk garam natrium yang larut dan garam kalsium dan
penggunaan resin alami dan resin buatan seperti zeolit. Air sadah dilewatkan
melalui kolomyang diisi resin dan ion-ion kalsium dan magnesium dalam air
reaksi antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk suatu
senyawakompleks. Senyawa kompleks ini disebut kelat dan terjadi akibat titran
dan titrat yang saling mengkompleks.Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri
dari dua komponen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat
2. Titrasi kembali, cara ini penting untuk logam yang mengendap dengan
kompleks yang sangat lambat dan ion logam yang membentuk kompleks
lebih stabil dengan natrium edetat daripada dengan indikator. Pada keadaan
3. Titrasi substitusi, cara ini dilakukan bila ion logam tersebut tidak memberikan
titik akhir yang jelas apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi
kalsium.
4. Titrasi tidak langsung, cara titrasi tidak langsung dapat digunakan untuk
5. Titrasi alkalimetri, pada metode ini proto dari dinatrium edetat (Na2H2Y)
dibebaskan oleh logam berat dan dititrasi dengan larutan baku alkali. Larutan
logam yang ditetapkan dengan metode ini sebelum dititrasi harus dalam
2.7. Alkalinitas
asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Sama halnya dengan larutan buffer,
perairan adalah anion bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO3-), dan hidroksida (OH-).
Garam dari asam lemah lain seperti : Borat (H2BO3-), silikat (HSiO3-), fosfat
penyebab alkalinitas perairan, penyebab utama dari alkalinitas tersebut adalah: (1)
Pada keadaan tertentu (siang hari) adanya ganggang dan lumut dalam air
keadaan seperti ini kadar karbonat dan hidroksida naik, dan menyebabkan pH
larutan naik. Jika kadar alkalinitas tinggi (dibandingkan dengan kadar Ca2+ dan
Mg2+ yaitu kadar kesadahan rendah) air menjadi agresif dan menyebabkan kerak
pertumbuhan alga dan kehidupan air lainnya, hal ini dikarenakan (Hidayat, 2009):
bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air.
Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga
dalam satuan ppm (mg/l) kalsium karbonat (CaCO3). Air dengan kandungan
kalsium karbonat lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air
dengan kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau tingkat
alkalinitas sedang. Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan
Satu milliliter asam ini setara dengan 1 mg CaCO 3. Perkalian nilai alkalinitas total
dengan 10 akan menghasilkan nilai alkalinitas total dengan satuan mg/liter CaCO3
pada 100 ml air sampel. Perkalian nilai alkalinitas total dengan 0,599
menghasilkan nilai ion karbonat dalam satuan mg/liter. Perkalian nilai alkalinitas
total dengan 1,219 menghasilkan ion bikarbonat dalam satuan mg/liter. Perkalian
alkalinitas total dengan 0,02 menghasilkan nilai alkalinitas total dengan satuan
mili-ekuivalen/liter (cole,1988).
1. Sistem Penyangga
Bikarbonat yang terdapat pada perairan dengan nilai alkalinitas total tinggi
basa kuat ditambahkan kedalam perairan maka basa tersebut akan bereaksi dengan
asam karbonat membentuk garam bikarbonat dan akhirnya menjadi karbonat. Jika
asam ditambahkan kedalam perairan maka asam tersebut akan digunakan untuk
Hal ini dapat menjadikan perairan dengan nilai alkalinitas total tinggi tidak
Bahan kimia yang digunakan dalam proses koagulasi air atau limbah
bereaksi dengan air membentuk endapan hidroksida yang tidak larut. Ion hidrogen
optimum bagi penggunaan koagulan. Dalam hal ini nilai alkalinitas sebaiknya
berada pada kisaran optimum untuk mengikat ion hidrogen yang dilepaskan pada
proses koagulasi.
3. Pelunakan air
dalam menentukan jumlah soda abu dan kapur yang diperlukan dalam proses
menurunkan kesadahan.
4. Pengendalian Korosi
5. Limbah Industri
alkalinitas ialah suatu faktor yang penting didalam penentuan kemampuan dari
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun
titrant. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau
sebaliknya. Titrant ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan
ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi) yang
“titik ekuivalen”, yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi
basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam
dengan cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai “titik akhir
titrasi”. Titik akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik akhir
titrasi melewati titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering disebut
juga sebagai titik ekuivalen.Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi
dihentikan, kemudian catat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan
tersebut. Dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titer
Alkalinitas ditetapkan melalui titrasi asam basa. Asam kuat seperti asam
sulfat dan asam klorida (H2SO4 dan HCl) menetralkan zat-zat alkaliniti yang
merupakan zat basa sampai titik akhir titrasi (titik ekuivalensi) kira-kira pada pH
2. Perubahan nilai pH meter waktu titrasi asam basa dimana lengkungan pada
ekuivalensi.
OH- + H+ H2O
pada pH 8,3
CO32- + H+ HCO3-
BAB 3
3.1.1. Alat
- Bola karet
3.1.2. Bahan
- Ditambahkan 5 ml NH4OH
- Dihomogenkan
- Ditimbang 1,0 gram CaCO3 dan masukkan kedalam beaker glass 500 ml
- Didinginkan
- Dihomogenkan
- Dihomogenkan
- Dihomogenkan
erlenmeyer 250 ml
- Dihomogenkan
sebanyak 100 ml
sebanyak 100 ml
3.4 Perhitungan
Dimana :
Mr CaCO3= 100,0869
- Percobaan I
Total Hardness = 6,00 x 0,01 x 100,0869 x 1000 = 60,05 mg/l
100
- Percobaan II
Total Hardness = 6,00 x 0,01 x 100,0869 x 1000 = 60,05 mg/l
100
- Percobaan III
Total Hardness = 6,00 x 0,01 x 100,0869 x 1000 = 60,05 mg/l
100
Dimana :
- Percobaan II
mg CaCO3/L = 4,36 x 0,02 x 50 x 1000 = 43,60 mg/l
100
- Percobaan III
mg CaCO3/L =4,36 x 0,02 x 50 x 1000 = 43,60 mg/l
100
BAB 4
4.1. Hasil
Berikut ini adalah tabel hasil analisa kadar kesadahan yang dilakukan selama
lima hari mulai pada tanggal 09 Februari sampai 13 Februari 2016 menggunakan
Tabel 4.1 Hasil perhitungan kadar kesadahan rata-rata pada air minum dalam
Berikut ini adalah tabel hasil analisa kadar alkalinitas yang dilakukan
selama lima hari mulai pada tanggal 09 Februari sampai 13 Februari 2016
Tabel 4.2 Hasil perhitungan kadar alkalinitas rata-rata pada air minum dalam
4.2. Pembahasan
air minum dalam kemasan yang akan dipasarkan. Secara langsung maupun tidak
dasar pertimbangan penetapan kualitas air minum, usaha pengolahan terhadap air
yang digunakan oleh manusia sebagai air minum berpedoman pada standar
kualitas air. Oleh karena itu sebelum air minum dalam kemasan dipasarkan maka
terlebih dahulu harus dianalisa secara fisika, kimia dan mikrobiologi sesuai
asam basa. Dari hasil analisa yang diperoleh, kadar kesadahan (hardness) dan
kadar alkalinitas pada produk masih sesuai dengan standar mutu yang telah
ditetapkan di PT. Tirta Sibayakindo. Dalam hal ini Penulis menganalisa kadar
kesadahan (hardness) dan kadar alkalinitas selama lima hari yaitu, untuk kadar
kesadahan (hardness) hari pertama= 60,05 mg/l, hari kedua = 57,34 mg/l, hari
ketiga = 64,85 mg/l, hari keempat = 64,85 mg/l, dan hari kelima = 61,05 mg/l.
Dan untuk kadar alkalinitas hari pertama = 43,60 mg/l, hari kedua = 38,60 mg/l,
hari ketiga = 45,00 mg/l , hari keempat = 39,00 mg/l , dan hari kelima = 41,60
mg/l.
kualitas air minum dalam kemasan, dimana kesadahan adalah gambaran kation
bahan-bahan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca, dan Fe.Air yang mengandung
2007).
tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam
air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan keasaman dan
menaikkan pH.Nilai alkalinitas yang baik berkisar antara 30-500 mg/liter CaCO3.
BAB 5
5.1.Kesimpulan
diperoleh hasil hari pertama = 60,05 mg/l, hari kedua = 57,34 mg/l, hari ketiga
= 64,85 mg/l , hari keempat = 64,85 mg/l , dan hari kelima = 61,05 mg/l. Dan
asam basa diperoleh hasil hari pertama= 43,60 mg/l, hari kedua = 38,60 mg/l,
hari ketiga = 45,00 mg/l, hari keempat = 39,00, dan hari kelima = 41,60. Dari
hasil penentuan kadar kesadahan dan alkalinitas yang diperoleh dari percobaan
2. Penentuan kadar kesadahan dan alkalinitas pada air minum dalam kemasan
menurut SNI maksimal berkisar 500 mg/l CaCO3, sedangkan kadar kesadahan
dan alkalinitas pada air minum dalam kemasan di PT. Tirta Sibayakindo masih
dibawah dari kadar maksimal yang ditetapkan oleh SNI, sehingga air minum
dalam kemasan yang diperoleh di PT. Tirta Sibayakindo masih sesuai dengan
5.2. Saran
yang tidak sesuai dengan reaksi logam ligan, oleh karena itu titrasi logam-
logam ini dengan EDTA dilakukan pada larutan buffer ammonia pH= 10.
2. Dari penentuan alkalinitas , metode titrasi asam basa sangat dipengaruhi oleh
berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Arthana, I.W. 2007. Studi Kualitas Air Beberapa Mata Air Di Sekitar Bedugul,
Bali: Bumi Lestari
Silalahi, J. 2014. Dampak Negatif Air Minum Reverse Osmosis (RO) Terhadap
Kesehatan.Medan : Balai POM.
LAMPIRAN
1 2 3 4 5
A FISIKA
1. Bau - - Tidak berbau
2. Jumlah zat padat mg/L 1.000 -
terlarut (TDS)
3. Kekeruhan Skala NTU 5 -
4. Rasa - - Tidak berasa
0
5. Suhu C Suhu udara ± 300C -
6. Warna Skala TCU 15 -
B KIMIA
a Kimia Anorganik mg/L
1. Air raksa mg/L 0,001
2. Alumunium mg/L 0,2
3. Arsen mg/L 0,05
4. Barium mg/L 1,0
5. Besi mg/L 0,3
6. Fluorida mg/L 1,5
7. Kadnium mg/L 0,005
8. Kesadahan(CaCO3) mg/L 500
Klorida
9. Kromium, Valensi 6 mg/L 250
10. Mangan mg/L 0,05
11. Natrium mg/L
12. Nitrat, sebagai N mg/L 0,1
13. Nitrit, sebagai N mg/L 200
14. Perak mg/L 10
15. pH mg/L 1,0
Keterangan :
mg = miligram
ml = mililiter
L = liter
Bq = Bequerel
NTU = Nephelometrik Turbidity Units
TCU = True Colour Units
Logam berat merupakan logam terlarut
Ditetapkan di : J A K A R T A
Pada tanggal : 3 September 1990
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Ttd