TUGAS AKHIR
Oleh:
AYU KARISMARANI
18TKM276
Makassar,............. 2021
Yang menyatakan,
AYU KARISMARANI
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya shingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir yang berjudul “Penentuan Nilai pH Air Umpan Boiler dengan Penambahan
Fosfat Pada Unit 1 PT.Rekind Daya Mamuju”.
Dalam penulis tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
tersusunnya Tugas Akhir ini berkat dukungan, bimbingan, dorongan dan bantuan
dari segala pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ayahanda Galib.S dan Ibunda Hasnawati selaku kedua orang tua penulis yang
senentiasa memberikan doa, restu, kasih sayang, dukungan moral, materi, dan
motivasi selama penulis menjalani perkuliahan khususnya dalam penyelesaian
Tugas Akhir ini.
2. Bapak Ir.Muhammad Basri, M.M., selaku Direktur Politeknik ATI Makassar
beserta jajarannya yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
3. Ibunda Andi Arninda, ST., M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Mineral
Politeknik ATI Makassar yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Ibu DR.Sariwahyuni, ST., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Ibu Syardah Ugra Al Adawiah, M.Pd., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Bapak DR.Idi Amin, ST., M.Si., selaku penasehat akademik yang telah
memberikan arahan dan bimbingan tentang progres akademik selama 3 tahun
di Politeknik ATI Makassar.
7. Segenap dosen Teknik Kimia Mineral Politeknik ATI Makassar atas arahan,
motivasi, dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan di
Politeknik ATI Makassar.
8. Segenap karyawan dan staf PT.Rekind Daya Mamuju
9. Eka Yuiana, Akram Irwan, Syekha Gemalasari, Elia Melita, Ikhsanul Amal, Ahmad
Syahirul, Muhammad Resky selaku saudara kandung penulis yang senantiasa
membantu dalam segala hal terkhusus dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
10. Keluarga besar dari ayah dan ibu yang selalu memberikan motivasi dan
semangat kepada penulis.
11. Keluarga dan rekan-rekan seperjuangan Teknik Kimia Mineral 2018 (ARGON18)
v
atas semua semangat, motivasi, dukungan dan bantuannya selama masa
perkuliahan terkhusus dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
12. HIMATEK-POLTEK ATIM yang telah memberikan warna dan arti dalam
berorganisasi, bersosialisasi dengan banyak orang.
13. Andi Nurzalzabila, dan Edward Tolla Lintin selaku teman diskusi penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namun telah membantu dan berjasa
dalam terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua terlebih kepada penulis. Aamiin.
AYU KARISMARANI
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................ ii
HALAMAN PENGEMASAN ........................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xii
DAFTAR ISTILAH ..........................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
C. Tujuan Percobaan .............................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 4
A. PT. Rekind Daya Mamuju .................................................................................. 5
B. Boiler ................................................................................................................ 13
C. Fosfat................................................................................................................ 25
D. Derajat Keasaman pH ...................................................................................... 26
E. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................... 31
A. Tempat dan Waktu .......................................................................................... 31
B. Alat dan Bahan ................................................................................................ 31
C. Jenis Penelitian ................................................................................................ 32
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 32
viii
E. Analisis Data .................................................................................................... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 33
A. Hasil .................................................................................................................. 33
B. Pembahasan .................................................................................................... 33
BAB V PENUTUP.......................................................................................................... 37
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 37
B. Saran ................................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 38
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR ISTILAH
dalamnya.
xiii
Air sadah : Air yang memiliki kadar mineral
yang tinggi.
rapuh.
kering.
xiv
Kondensat : Uap yang telah berubah fasa
menjadi air.
Steam : Uap.
kimia.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga Uap) yang menggunakan air sebagai media uap untuk menggerakka
sumbernya, mulai dari air permukaan dan air tanah. Air tanah adalah air
yang di dapat dari tanah langsung yang mengandung mineral. Sedangkan air
danau, ataupun laut. PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap) pada umumnya
sebagai sumber air bersih. Oleh karena itu, sebelum air diolah di pembangkit
1
Air laut yang bersifat asin dan mempunyai kandungan garam sampai
40.000ppm ini harus diproses, untuk proses air ini biasanya melalui proses
sistem unit pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berfungsi
mengolah dan memproses air laut (Sea Water) menjadi air demineral (air
bebas mineral).
menggunakan energi dari uap panas kering bertekanan yang dihasilkan dari
Air yang digunakan sebagai air umpan boiler (boiler feed water)
yaitu air yang kualitasnya baik atau air bebas mineral (demineralized water)
dan alat-alat perlengkapan lainnya. Selain itu, untuk mengontrol kualitas air
dari air umpan, analisa terhadap air dilakukan setiap waktu dengan
atau kontaminan.
2
Berdasarkan hal tersebut diatas untuk memenuhi persyaratan, maka
B. Rumusan Masalah
Mamuju.
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir ini
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
3
PT.Rekind Daya Mamuju dan menjadi suatu bahan perbandingan hasil yang
di peroleh.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
satu jenis instalasi pembangkit tenaga listrik dimana tenaga listrik didapat
dari turbin generator yang diputar oleh uap yang dihasilkan boiler melalui
pemanasan air oleh pembakaran batu bara. PLTU batu bara merupakan
sumber utama dari listrik dunia saat ini sekitar 60% listrik dunia tergantung
pada batu bara, hal ini dikarenakan PLTU batu bara bisa menyediakan
listrik dengan harga yang murah. Jika beroperasi penuh, PLTU Mamuju 2 X
5
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dengan kapasitas 2 × 25 MW yang
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan bahan baku utamanya adalah air
laut yang melalui beberapa proses yaitu salah satunya yaitu Water
Plant (WTP) adalah suatu unit proses yang mengubah air laut
Gambar 2.2 Diagram Proses Operasi Water Treatment Plant PT.Rekind Daya
Mamuju
6
a. Pre Treatment System
pre treatment terdapat 3 (tiga) unit alat utama yang digunakan, yaitu
: Flocculation Settling Tank, Filter Unit (Multi Media Filter dan Fine
Sand Filter) dan Ultra Filtration dimana ketiga alat tersebut memiliki
prinsip kerja yang sama, yaitu penyaringan. Pada unit sistem ini, air
proses, yaitu :
a) Koagulasi
Koagulasi merupakan proses pengolahan air dimana zat padat
7
dengan cara penambahan berupa PAC (Poly Aluminium
Chloride ).
b) Flokulasi
berat molekul yang lebih besar dari molekul air, sehingga flok
8
tersebut akan mengendap. Jenis zat flokulan yang sering
c) Sedimentasi
d) Filtrasi
menahan padatannya.
2) Filter Unit
penyaringan lagi dengan alat Multi Media Filter dan Fine Sand
Filter.
butiran yang lebih kecil dan jumlah yang lebih banyak dari
9
pasir dapat mengendap dibawah karbon aktif dan memberikan
sebelumnya.
pada Multi Media Filter. Pada Fine Sand Filter media yang
secara berlapis-lapis.
3) Ultra Filtration
4) Desalination
Desalination adalah proses yang meng-hilangkan kadar
garam berlebih dalam air, melalui dua metode yaitu Sea water
10
ketika suatu sistem osmosis diberikan tekanan yang lebih besar
yakni dari air dengan konsentrasi lebih tinggi (air laut) melalui
Prinsip Kerja dari BWRO adalah Inlet air payau (brackish water)
11
garam mineral dan TDS (Total Dissolved Solid) akan terpisah
dari air laut. Outlet dari sistem unit Brackish Water Reverse
5) Demineralisasi
sistem penukar ion (ion exchange) dengan alat mixed bed. Mixed
dalam hal ini air laut menjadi air bebas mineral (demineralized
water).
12
B. Boiler
1. Pengertian boiler
khusus untuk pengolahan air yang akan di uapkan pada boiler yang
dikenal dengan air boiler. Air boiler adalah air yang telah
13
Tabel 2.1 Standar mutu air boiler (Alviani & Amri, 2019).
Parameter Nilai Standar
pH 10,5 – 11,5
Kesadahan Total Trace
TDS Max 2100 ppm
M-Alkalinitas Max 800 ppm
P-alkalinitas < 750 ppm
Silika (SiO2) 150 ppm
Klorida (Cl-) >200ppm
Sulfit (SO32-) 20 – 80 ppm
Fosfat (PO43-) 30 – 70 pmm
saat penelitian ini adalah nilai fosfat dan pH. Air adalah senyawa
H2O. Sifat umum dari air adalah dapat melarutkan hampir semua
bumi seperti air laut, air sungai dan air tanah) sekalipun tidak pernah
14
sadah. Untuk industry air sadah juga akan menimbulkan beberapa
boiler atau pembangkit uap yang dioperasikan tanpa kondisi air yang
2. Jenis Boiler
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air
15
b. Water Tube Boiler
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa
ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi
2017).
16
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air
3. Komponen-kompone Boiler
17
d. Turbin Steam, berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang
sebagai berikut :
18
a. Kerak
menetralkan asam.
19
membuat kerak semakin keras dan semakin sulit untuk
b. Korosi
gas yang bersifat korosif seperti (O2, CO2, dan H2S), Kerak dan
rendah.
20
Untuk menghindari terbentuknya kerak dan korosi pada pipa
uapkan pada boiler yang dikenal dengan air boiler. Air boiler
c. Deposit
21
yang tetap berada pada permukaan boiler sedangkan sludge
deposit lunak.
C. Air
dengan rumus kimia H2O Air merupakan sumber daya alam yang
diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk
hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makluk hidup yang lain.
Berdasarkan sifat fisiknya terdapat dalam tiga macan bentuk air yaitu: air
sebagai benda cair, air sebagai benda padat, dan air sebagai benda gas
22
atau uap. Air berubah bentuk yang satu ke bentuk lainnya tergantung
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air
meliputi kuntitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang
Air umpan ketel uap adalah air yang disuplai ke dalam ketel
untuk di ubah menjadi uap. Air Umpan Ketel (Boiler Feed Water)
Secara umum yang akan digunakan adalah air yang tidak mengandung
dapat membentuk kerak pada ketel uap, air yang tidak mengandung
karena itu untuk dapat digunakan sebagai air umpan ketel uap maka
air baku dari sumber air harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu
23
pembusaan dalam ketel uap. Disamping itu senyawa organik
masalah dalam operasi ketel uap. Kualitas air umpan ketel uap juga
umpan yang diperlukan. Dalam istilah lain biasa disebut ketel uap
yaitu alat untuk menghasilkan uap, yang terdiri dari dua bagian utama
yaitu sisi api sebagai penyedia panas dan sisi air sebagai bagian untuk
standart yang sudah ditentukan, selain itu volume air boiler tidak
kedalam boiler.
exchanger.
24
kalsiumnya larut, mengendapkan dan ditampung kemudian
dibuang.
dari boiler
D. Fosfat
dapat dijadikan sebagai faktor penentu kualitas air. fosfat terdapat di air
alam atau air limbah sebagai senyawa polifosfat, fosfat organik dan
fosfat, DOP) dan fosfat anorganik (dissolved inorganic fosfat, DIP), yang
biota air. Disamping itu, alga biru yang tumbuh subur karena
25
eutrofikasi masih dapat terjadi karena adanya mobilisasi fosfat dari
sedimen melalui proses fisika, kimia dan biokimia. Ketika fosfat di badan
(Ruhmiyati, 2010).
2019).
E. Derajat Keasaman pH
26
alkalinitas-asidinitas dalam air dan sangat bermanfaat dalam memahami
potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam
yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
ion hydrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas
tersebut akan mengukur potensial elektro kimia dari ion hydrogen. Untuk
tegangan .
menuju ke anode, oleh karena itu ion negative disebut anion. Ion positif
bergerak menuju katode, oleh karena itu ion positif disebut kation. Suatu
konsentrasi ion OH- . Larutan air seperti itu dinamakan dengan larutan
27
Netral. Larutan yang mengandung ion H- berkonsentrasi lebih besar dari
terhadap pembentukan kerak dan korosi. Nilai pH pada air boiler dari
beberapa perusahan banyak yang tidak masuk kedalam limit yang sudah
ditetapkan, nilai yang didapat ada yang dibawah limit, ini dikarenakan
mungkin ada kontaminasi yang terjadi dalam sistem boiler, dan ini akan
agar kebocoran pipa tidak terjadi oleh asam dan pembentukan kerak.
Apabila pH naik maka alkaliinitas pun akan naik, dan korosi akan berjalan
dengan cepat. Pada pH rendah akan terjadi korosi dan pada pH tinggi
akan terjadi kerak. Selain itu pH tinggi menimbulkan busa, sehingga akan
28
F. Kerangka Berpikir
Boiler
fosfat
ph
Air umpan
listrik.
dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas
29
Fosfat merupakan salah satu bentuk persenyawaan fosfor yang
dapat dijadikan sebagai faktor penentu kualitas air. fosfat terdapat di air
alam atau air limbah sebagai senyawa polifosfat, fosfat organik dan
ortofosfat.
Air umpan ketel uap adalah air yang disuplai ke dalam ketel untuk
di ubah menjadi uap. Air Umpan Ketel (Boiler Feed Water) Secara umum
yang akan digunakan adalah air yang tidak mengandung unsur kalsium
membentuk kerak pada ketel uap, air yang tidak mengandung unsur yang
30
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat
2. Waktu
1. Alat
dan pH meter
2. Bahan
31
C. Jenis Penelitian
umpan boiler unit1 pada proses Water and Steam Analyzer PT.Rekind Daya
Mamuju.
tersebut merupakan data aktual Air umpan boiler unit 1 pada PT.Rekind
Daya Mamuju.
boiler.
E. Analisis Data
32
BAB IV
A. Hasil
Hasil analisis konsentrasi fosfat dan nilai pH Air umpan Boiler PT.Rekind
Tabel 4.1 Hasil analisis konsentrasi fosfat dan nilai pH pada Air umpan boiler
unit 1 PT.Rekind Daya Mamuju
NO SAMPEL FOSFAT pH
1 2.29 8.95
2 3.27 9.08
3 3.45 9.09
4 4.29 9.15
5 4.64 9.18
6 4.73 9.22
7 5.25 9.27
8 5.43 9.43
9 8.11 9.45
Sumber : Data Primer, 2021
boiler unit.1
B. Pembahasan
Boiler adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan uap air yang
akan digunakan untuk pemanasan maupun tenaga gerak. Air Umpan boiler
33
adalah air yang di suplai keboiler untuk di ubah menjadi steam, suatu
pembangkit uap yang di operasikan tanpa kondisi air yang baik cepat atau
dan kualitas dari sistem pembangkit uap (Boiler). Pada PT.Rekind Daya
Mamuju Air yang digunakan sebagai air umpan boiler adalah air yang sudah
perkaratan pada boiler. Selain itu, untuk mengontrol kualitas air dari air
untuk mencegah timbulnya kerak pada boiler dengan cara mengikat Ca2+ dan
Mg2+ serta untuk menaikan pH. Nilai pH pada air boiler dari beberapa
perusahan banyak yang tidak masuk kedalam limit yang sudah ditetapkan,
nilai yang didapat ada yang dibawah limit, ini dikarenakan terjadinya
oleh adanya kerak sehingga terjadilah kebocoran pada pipa-pipa, oleh karena
itu pH air umpan boiler harus di kontrol agar kebocoran pipa dan
34
biasa disebut korosi besi atau karat, yang paling umum terjadi ketika pH
terlalu rendah.
8.11mg/l dan pH yaitu 8.95, 9.08, 9.09, 9.15, 9.18, 9.22, 9.27, 9.43, 9.45.
6
pH
4 PH
FOSFAT
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
FOSFAT
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Konsentrasi fosfat dan pH Air Umpan Boiler
konsentrasi fosfat maka pH air umpan boiler juga semakin tinggi, namun
pada sampel no 1 terjadi penurunan nilai pH pada air umpan boiler yaitu
35
8.95 sedangkan standar pH air umpan boiler perusahaan yaitu 9-10.5, tetapi
mengedap pada dinding pipa boiler tidak terlalu banyak, air umpan boiler
terlarut di dalam air tidak akan ikut menguap atau ikut terlarut ke dalam uap
air, ia akan tertinggal di dalam air boiler maka akan dilakukan blowdon untuk
Boiler scale atau kerak boiler merupakan masalah yang sering terjadi
pada sistem boiler, scale yang terbentuk dari Ca2+ dan Mg2+ disebut dengan
hardness water (air sadah), sehingga untuk mengatasi hal tersebut dilakukan
penambahan fosfat yang berfungsi untuk mengikat Ca2+ dan Mg2+, agar
tidak menempel pada dinding pipa boiler tapi di sisi lain karena reaksi kimia
dibawah ini :
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa semakin tinggi konsentrasi fosfat maka nilai pH juga semakin meningkat.
B. Saran
Untuk menghindari terjadinya penurunan efisiensi boiler, perlu diadakan
37
DAFTAR PUSTAKA
Alviani, S., & Amri, Y. (2019). Analisis Kuantitatif Air Boiler PT. SISIRAU Aceh Tamiang
QUIMICA. Jurnal Kimia Sains dan Terapan , 1-5.
Fatimura. (2018). Study Analisa Kualitas Air Boiler Menggunakan Standar American
Society Of Mechanical Engineers (ASME). Jurnal Redoks , 1-11.
Hutagol, P. (2018). Analisa pH dan Alkalinitas pad Air Umpan Boiler dari Pabrik
Kelapa Sawit Ajamu, Air Batu dan Pabatu yang di Analisa. Medan: PT.
Perkebunan Nusantara IV.
Irawan, A., Heranurweni, S., & Nurhayati, T. (2019). Simulasi pH Air Boiler dan Air
Chiller pada Mesin Produksi Refrigerator dengan Menggunakan Logia
Fuzzy. Jurnal Elektrika , 26-29.
Rahayu, R., Amri, Y., & Harmawan, T. (2019). Analisis pH dan Kesadahan Total pada
Air Umpan Boiler PMKS PT. SISIRAU Aceh Taimang. QUIMICA. Jurnal Kimia
Sains dan Terapan , 1-4.
Ruhmiyati, B. (2010). Studi Senyawa Fosfat dalam Sedimen dan Air Menggunakan
Teknik Diffusive in Thin Films (DGT). Jurnal Ilmu Dasar , 160-166.
Suryandari, A., Mustain, A., Pratama, D., & Maula, I. (2019). Studi Aktivitas Reaksi
Fotokatalisis Berbasis Katalis TiO2-Karbon Aktif Terhadap Mutu Air Limbah
Power Plant. Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan , 95-101.
Wilastri, S., & Hidayat, T. (2021). Pencegahan Kerak dan Korosi Umpan Ketel Uap di
PG Mojo Sragen. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim , 41-47.
Yuliza, Y., & Susanto, G. (2015). Perancangan pH Meter Pada Boiler Hrsg Berbasis
Arduino. Jurnal Sinergi , 37-44.
38
LAMPIRAN
Tabel 4.1 Hasil analisis konsentrasi fosfat dan nilai pH pada Air umpan boiler
unit 1 PT.Rekind Daya Mamuju
NO SAMPEL FOSFAT Ph
1 2.29 8.95
2 3.27 9.08
3 3.45 9.09
4 4.29 9.15
5 4.64 9.18
6 4.73 9.22
7 5.25 9.27
8 5.43 9.43
9 8.11 9.45
6
pH
4 PH
FOSFAT
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
FOSFAT
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Konsentrasi fosfat dan pH Air Umpan Boiler
39