TUGAS AKHIR
Oleh:
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3)
ii
yang ditentukan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik ATI Makassar
Nomor : …………………………… tanggal ………………….. yang telah dipertahankan di
depan Tim Penguji pada hari ………………. tanggal ……………. sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Kimia Mineral Pada
Politeknik ATI Makassar.
PANITIA UJIAN :
Pengawas : 1. Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian R.I.
2. Direktur Politeknik ATI Makassar
Ketua : (……………………………….)
Sekretaris : (………………………….……)
Penguji I : (……………………………….)
Penguji II : (……………………………….)
iii
Program Studi : TEKNIK KIMIA MINERAL
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai
dengan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir
saya adalah hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut tanpa melibatkan institusi Politeknik ATI Makassar atau
orang lain.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan taufik,
hidayah, rahmat, dan berkah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini dengan judul “PENGARUH AKTIVASI ASAM DAN BASA PADA ADSORBEN
DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP ADSORPSI LOGAM BESI
iv
(Fe2+) PADA LIMBAH B3 PT. SERMANI STEEL” sebagai syarat penyelesaian
program Diploma Tiga. Shalawat dan taslim semoga tercurahkan pada rasul-Nya
terpilih, baginda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, begitu pula para
keluarga dan sahabatnya. Aamiin.
Pada kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Khususnya penulis kembali berterima kasih dan bersyukur kepada Allah Azza
‘wa Jalla.
2. Kedua orangtua dan keluarga penulis, yang senantiasa mendoakan,
memberikan semangat, dan dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Bapak Ir. Muhammad Basri, MM., selaku Direktur Politeknik ATI Makassar
beserta jajarannya yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
4. Ibu Andi Arninda, ST., M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Mineral dan
sekaligus Dosen Pembimbing Akademik dari penulis.
5. Ibu Rachma, STP., MM sebagai Dosen Pembimbing I tugas akhir.
6. Ibu Monita Pasaribu, S.Si., MT sebagai Dosen Pembimbing II tugas akhir.
7. Dosen-dosen dan Guru-guru yang telah ikhlas mendidik, membimbing, dan
mengajar serta membekali ilmu kepada penulis selama masa pendidikan
sehingga bekal ilmu tersebut dapat mendukung penyelesaian tugas akhir ini.
8. Teman dan sahabat-sahabatku serta insan-insan yang mewarnai kehidupanku
yang telah memberikan dukungan, pembelajaran dan semangat.
9. Pada poin terakhir ini, saya mengkhususkan untuk berterima kasih kepada
diriku sendiri, terima kasih karena selalu berusaha tetap tegak dalam terpaan
angin terkuat sekalipun.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada
penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca yang budiman.
Terakhir, penulis mengharapkan agar kedepannya tugas akhir ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan dan pengetahuan dari pembaca terutama
untuk peneliti selanjutnya.
Penulis
ABSTRAK
MUH. FUDAIL TONRA SOLI. 2021. “Pengaruh Aktivasi Asam dan Basa Pada
Adsorben Daun Ketapang (Terminalia Catappa) Terhadap Adsorpsi Logam Besi
(Fe2+) Pada Limbah B3 PT. Sermani Steel”. Dibawah bimbingan RACHMA sebagai
Pembimbing I dan MONITA PASARIBU sebagai Pembimbing II.
v
Limbah yang dihasilkan dari industri pelapisan logam mengandung logam
berat, salah satunya logam besi (Fe2+). Keberadaan logam besi (Fe2+) akan
menimbulkan efek racun bagi tubuh jika dalam jumlah yang berlebihan. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar logam yaitu dengan
metode adsorpsi. Daun ketapang merupakan salah satu tumbuhan yang
mengandung tanin sehingga dapat digunakan sebagai adsorben untuk mengikat
atau menyerap logam. Keberadaan daun ketapang belum banyak digunakan
sehingga nilai ekonomisnya masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh aktivator asam dan basa pada proses adsorpsi daun
ketapang terhadap logam besi (Fe2+) yang terdapat pada limbah B3 PT. Sermani
Steel. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental yang diukur secara
kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Politeknik ATI Makassar
dan laboratorium UIN Alauddin, Makassar pada tanggal 24 September – 5
Oktober 2020. Penelitian ini diawali dengan melakukan aktivasi adsorben daun
ketapang dengan asam sitrat dengan NaOH. Konsentrasi asam sitrat yang
digunakan yaitu 1,3 M dan konsentrasi NaOH yaitu 1,06 M. Adsorben yang
diaktivasi lalu digunakan mengadsorpsi logam besi (Fe 2+) pada limbah B3 PT.
Sermani Steel. Sampel hasil adsorpsi dianalisa menggunakan AAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben daun ketapang yang
diaktivasi dengan asam menghasilkan konsentrasi adsorpsi terendah sebesar
4,4185 mg/L. Sedangkan adsorben yang diaktivasi dengan basa menghasilkan
konsentrasi adsorpsi tertinggi 9,916 mg/L.
Kata kunci : Daun ketapang, limbah B3, adsorben, logam Fe2+.
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.............................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
vi
ABSTRAK..........................................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xi
DAFTAR ISTILAH..............................................................................................xii
ABSTRAK..........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
D. Manfaat Penelitian........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................4
A. PT. Sermani Steel..........................................................................................4
B. Logam Besi (Fe2+)...........................................................................................5
C. Adsorpsi.........................................................................................................9
D. Jumlah Logam yang Terserap......................................................................14
E. Daun Ketapang (Terminalia cattapa)..........................................................15
F. Tanin............................................................................................................16
G. Kerangka Berpikir........................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................21
A. Tempat dan Waktu.....................................................................................21
B. Alat dan Bahan............................................................................................21
C. Jenis Penelitian............................................................................................22
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................22
E. Analisa Data................................................................................................24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................25
A. Hasil.............................................................................................................25
B. Pembahasan................................................................................................25
BAB V PENUTUP .............................................................................................28
A. Kesimpulan..................................................................................................28
vii
B. Saran...........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
LAMPIRAN.......................................................................................................31
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR ISTILAH
Atomic Adsorption : Suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk
Spectroscopy, AAS penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang
berdasarkan pada penyerapan absorbsi radiasi oleh
atom bebas.
Adsorpsi : Proses penyerapan dengan cara melekatkan ion logam
xi
ke permukaan zat lain.
Adsorbat : Zat yang diserap.
Adsorben : Zat penyerap.
Elektrolit : Suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion -
ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik,
ion-ion merupakan atom bermuatan elektrik.
Hematite : Mineral yang berwarna hitam hingga abu-abu perak
atau baja.
Hemoglobin : Sel darah merah.
Hemokromatosis : Penyakit ketika kadar zat besi di dalam tubuh terlalu
berlebihan.
Hidroksil : Adalah gugus fungsional-OH yang digunakan sebagai
subsituen senyawa organik.
Tanin : Senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa
dan kelat, yang bereaksi dan menggumpalkan protein,
atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam
dan alkaloid.
Silica gel : Butiran seperti kaca dengan bentuk yang sangat berpori,
silika dibuat secara sintetis dari natrium silikat.
Zeolit : Senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan
kation natrium, kalium dan barium.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dikelola dengan baik. Limbah yang dihasilkan dari industri pelapisan logam
mengandung logam berat salah satunya besi (Fe2+). Keberadaan logam besi
(Fe2+) dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam jumlah tertentu tetapi dalam
jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun bagi tubuh. Salah
zat lain yang disebut sebagai adsorben. Metode adsorpsi merupakan salah
satu metode yang paling sering digunakan untuk penyisihan logam beracun
yang biasa digunakan, seperti karbon aktif, silica gel, zeolit dan lain-lain.
1
karena itu beberapa tahun terakhir ini mulai dikembangkan proses
berasal dari tumbuhan atau hewan. Salah satu bahan yang dapat
dapat tumbuh di tanah yang kurang nutrisi dan tersebar hampir di seluruh
yang tinggi dan mempunyai banyak gugus hidroksil dan gugus lain (seperti
Salah satu sifat tanin yaitu sebagai pengkelat logam yang kuat (Lestari,
2010).
dengan judul “Pengaruh Aktivasi Asam Dan Basa Pada Adsorben Daun
Ketapang (Terminalia catappa) Terhadap Adsorpsi Logam Besi (Fe 2+) Pada
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
proses pelapisan lembaran baja dengan seng (Zn), hasil produksi dari
2005).
b. Zinc lngot
4
galvanizing line akan melapisi baja lembaran. Sedangkan bahan
a. Shearing Line
b. Galvanizing Line
c. Corrugation Line
2005).
bersifat agak lunak dan kenyal. Oleh karena itu dalam industri logam besi
5
selalu dipadukan dengan baja. Baja adalah berbagai macam paduan logam
yang dibuat dari besi tuang yang ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mn,
1. Keberadaannya di alam
2. Kegunaan
diantaranya :
dimodifikasi
a. Lambang : Fe
b. No. Atom : 26
6
d. Penampilan : Metalik mengkilap keabu-abuan
g. Fase : Padat
Besi yang terdapat pada dinding pipa atau tangki dapat ikut
masalah diantaranya :
1. Gangguan teknis
7
penghambatan dan efek yang dapat merugikan seperti
2. Gangguan Fisik
dalam air adalah timbulnya warna, bau dan rasa. Air akan
3. Gangguan kesehatan
8
C. Adsorpsi
larutan oleh permukaan zat penyerap yang membuat masuknya bahan dan
mengumpul dalam suatu zat penyerap. Pada Adsorpsi ada yang disebut
1. Mekanisme Adsorpsi
gaya kohesif atau gaya hidrostatik dan gaya ikatan hidrogen yang
pada interface solid atau fluida. Molekul fluida yang diserap tetapi
9
adsorptif sedangkan yang terakmulasi atau melekat disebut adsorbat
(Ginting, 2008).
akibat reaksi kimia dan fisika. Proses adsorpsi tergantung pada sifat
2. Jenis Adsorpsi
gaya tarik antar molekul atau gaya tarik menarik yang relatif
10
fisika dan adsorpsi kimia dibedakan berdasarkan kriteria antara
a. Agitasi
bergolak / turbulen.
b. Karakteristik Adsorben
11
adsorben maka laju adsorpsi akan semakin cepat. Jika semakin
c. Kelarutan Adsorbat
(Hassler, 1974).
12
kecil akan terdifusi lebih cepat ke dalam pori (Culp dan Culp,
1986).
e. pH
f. Temperatur
g. Waktu Kontak
equibrilium akan dicapai pada waktu yang tidak lebih dari 150
13
menit. Setelah 150 menit jumlah adsorbat yang terserap tidak
4. Metode Adsorpsi
dan dinamis.
larutan mula-mula.
(Apriliani, 2010).
Banyaknya jumlah ion logam yang terserap oleh adsorben (mg) per
(Co−Ca)V
𝑞= (Persamaan 2.1)
M
14
Keterangan :
M = Massa
(Veptiyan, 2019).
di ujung ranting, bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bulat
telur terbalik, dengan panjang 8-38 cm dan lebar 5-19 cm. Ujung lebar dan
sisi bawah pangkal daun terdapat kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun.
Bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting, panjang
4-8. Buah berbentuk bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit
15
memiliki lima lobed dan memiliki bau tidak sedap. Daun memiliki ujung
yang berbentuk bulat tumpul, mengkilap, kasar, dan berwarna hijau tua
yang kemudian akan berubah menjadi kuning dan merah ketika akan
sekunder yaitu tanin, flavonoid dan saponin. Serta megandung tannin yang
penyerapan.
F. Tanin
Tanin adalah kelas utama dari metabolit sekunder yang tersebar luas
pada tanaman. Tanin merupakan polifenol yang larut dalam air dengan
Tanin juga dinamakan asam tanat yang memiliki rumus molekul C 76H52O46.
gugus fenolik maka semakin besar ukuran molekul tanin. Pada mikroskop
16
tanin biasanya tampak sebagai massa butiran bahan berwarna kuning,
Tanin dapat ditemukan di daun, tunas, biji, akar, dan batang jaringan.
Sebagai contoh dari lokasi tanin dalam jaringan batang adalah tanin sering
xylem dan lapisan antara korteks dan epidermis. Tanin dapat membantu
mengubah kulit hewan yang mentah menjadi kulit siap pakai karena
Secara fisika tanin memiliki sifat jika dilarutkan ke dalam air akan
membentuk koloid dan memiliki rasa asam dan sepat. Jika dicampur
dengan alkaloid dan glatin akan terjadi endapan, tidak dapat mengkristal,
(Astawan, 2008).
17
tanin mempunyai aksiadstrigensia, antiseptik dan pemberi warna (Najebb,
2009).
untuk menjadi pengkhelat logam. Hasil khelat dari tanin ini memiliki
keuntungan yaitu kuatnya daya khelat dari senyawa tanin ini membuat
khelat logam menjadi stabil dan aman dalam tubuh. Tetapi jika tubuh
besi dalam darah akan dikhelat oleh senyawa tanin tersebut (Hangerman,
2002).
menjadi dua berdasarkan pada sifat dan struktur kimianya, yaitu tanin yang
18
Proanthocyanidin. Proanthocyanidin merupakan polimer dari
Salah satu contoh jenis tanin ini adalah gallotanin yang merupakan
G. Kerangka Berpikir
Limbah B3
Aktivasi Adsorben
19
Limbah yang dihasilkan dari industri pelapisan logam mengandung
dibutuhkan oleh makhluk hidup tetapi dalam jumlah yang berlebihan dapat
pada Juli 2018 tentang penggunaan bahan dari daun ketapang diaktivasi
dengan asam sitrat dan dikontakkan dengan air yang mengandung logam
Pb dengan variasi massa, variasi pH, variasi waktu kontak, dan variasi
ketapang dapat digunakan sebagai adsorben logam Pb. Maka dari itu,
Besi (Fe2+) pada limbah B3 dengan parameter variasi aktivasi asam dan
basa.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat
Makassar.
2. Waktu
1. Alat
analitik, oven, magnetic stirrer, gelas kimia 100 mL, gelas kimia 500
mL, corong kaca, penyangga corong, gegep besi, desikator, gelas ukur
100 mL, cawan petri, botol semprot, kasa asbes, batang pengaduk,
2. Bahan
21
p.a 1,06 M, HCl, aquadest, indikator pH Universal, aluminium foil dan
kertas saring.
C. Jenis Penelitian
1. Prosedur Kerja
22
6) Hasilnya kemudian digunakan sebagai adsorben untuk
langkah selanjutnya.
23
Dari prosedur kerja yang telah dilakukan tersebut akan
E. Analisa Data
diketahui.
2. Analisa Efisiensi Penurunan Logam Besi (Fe 2+) dan Jumlah Logam
(Co−Ca)V
𝑞=
M
Keterangan :
24
V = Volume larutan ion logam (L)
M = Massa
(Veptiyan, 2019).
BAB IV
A. Hasil
terhadap adsorbsi logam besi (Fe2+) pada limbah B3 PT. Sermani Steel
Tanpa
40,5165 6,7916 6,3788 6,5852 3,3931
aktivasi
NaOH 40,5165 9,8711 9,9608 9,916 3,0601
C6H8O7 40,5165 4,1931 4,644 4,4185 3,6098
(Sumber: Data Primer: 2020)
B. Pembahasan
25
bobot molekul yang tinggi dan mempunyai banyak gugus hidroksil serta
(adsorben). Tanin yang terhidrolisis dapat disebut dengan asam tanat yang
pengaruh variasi aktivator kimia yaitu NaOH (larutan basa), C 6H8O7 (larutan
asam) dan tanpa aktivasi terhadap daya serap logam besi (Fe 2+). Proses
pada Limbah B3 PT. Sermani Steel dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah
ini.
J u m la h lo g a m F e y a n g
T e r s e r a p ( m g /g )
2.8
2.6
Tanpa Aktivasi NaOH Asam Sitrat
26
Gambar 4.1 Pengaruh Jenis Aktivator Terhadap Jumlah Logam besi yang
Terserap.
Pada Gambar 4.1 menunjukkan besarnya logam besi (Fe 2+) yang
terserap terjadi pada masing-masing jenis aktivator dan tanpa aktivasi. Dari
hasil tersebut dapat dilihat bahwa daya adsorpsi paling tinggi terjadi pada
penggunaan aktivator asam sitrat (C 6H8O7) dengan jumlah besi (Fe 2+) yang
diperoleh jumlah besi (Fe2+) yang terserap yaitu 3,3931 mg/g. Sedangkan
permukaan akan lebih besar sehingga adsorben akan menjadi lebih reaktif
berkurang.
atau lebih seperti Mn, Mg, dan Fe yang sangat diperlukan sebagai
27
katalisator dalam reaksi oksidasi sehingga reaksi ini dapat dihambat dengan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
catappa) sebagai adsorben logam besi (Fe2+) pada limbah B3 PT. Sermani
B. Saran
aktivator untuk mengetahui selain jenis aktivator yang baik digunakan juga
28
DAFTAR PUSTAKA
Apriliani. (2010). Pemanfaatan Arang Ampas Tebu Sebagai Adsorben Ion Logam
Cd, Cu, dan Pb dalam Air Limbah. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Astawan. (2008). Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Backer. (1963). Flora of Java. Noordhoff Groningen The Netherlands, Vol. 1 (1):
252-257.
Bansal. (2005). Activated Carbon Adsorption . New York: CRC press.
Culp, R. L., & Culp, G. L. (1986). Hand Book of Public Water Sytem. New York: Mc
Graw-Hill.
Fajriah, H. N. (2018). Pemanfaatan Daun Ketapang Sebagai Adsorben Logam
Timbal (Pb) Dalam Air Menggunakan Aktivator Asam Sitrat . Jurnal Teknik
Kimia Lingkungan .
Ginting, F. (2008). Adsorpsi. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Giyatmi. (2008). Penurunan Cu, Cr, dan Ag dalam Limbah Industri Perak di
Kotagede Setelah Diadsorpsi dengan Tanah Liat dari Daerah Godean.
Jurnal Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir ISSN.
Hangerman. (2002). Tannin Handbook. Miami University: Departemen of
Chemistry and Biochemistry.
Harbone. (1987). Metode Fotokimia. Bandung: ITB.
Hassler. (1974). Purification With Activated Carbon Industrial Commersial And
Environmental . New York: Chemical Publishing Co. Inc.
Kartohardjono. (2008). Penentuan Kulit Batang Jambu Biji Untuk Adsorpsi Cr(VI)
dari Larutan. Jakarta: Universitas Indonesi.
Khairunnisa. (2008). Kombinasi Teknik Elektrolisis dan Teknik Adsorpsi
Menggunakan Karbon Aktif untuk Menurunkan Konsentrasi Senyawa
Fenol dalam Air. Depok: Skripsi FMIPA Universitas Indonesia.
29
Kurniyati. (2012). Penurunan Kadar Besi (Fe) dalam Air Sumur Menggunakan
Arang Tempurung Kelapa. Semarang: Universitas Muhammadiyah.
Lestari. (2010). Pengaruh Berat dan Waktu Kontak Untuk Adsorpsi Timbal(II) Oleh
Adsorben dari Kulit Batang Jambu Biji (psidium gua java). Jurnal Kimia
Mulawarman, 8(1) : 1693-5165.
Low, K. (1995). Effect of Dye Modification on the Sorption of Copper by Coconut
Husk. Environ Tech Journal, (16):877-883.
Najebb. (2009). Tanin. Bandung: ITB Press.
Pauly. (2005). Cosmetic Dermatological and Pharmaceutical Use of an Extract of
Terminalia Catappa. USA: United States Patent Application.
Purawanto dan Syamsul, H. (2005). Teknologi Industri Elektroplating. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Purwani. (2015). Efek Ekstrak Air Kulit Buah Delima terhadap Salmonella
typhimurium secara In Vivo. e-Jurnal Pustaka Kesehatan.
Saragih. (2008). Pembuatan dan Karakteristik Karbon Aktif dari Batubara Riau
sebagai Adsorben . Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Sudirjo. (2005). Penentuan Distribusi Benzen Toluene pada Kolom Adsorpsi Fixed
Bed Carbon Active. Jakarta: Jurusan Teknik Universitas Indonesia.
Sutrisno, T. (2004). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Bimaaksara.
Syamsuhidayat, & Hutapea. (1991). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jakarta:
CV. Rajawali.
Veptiyan, E. (2019). Delignifikasi Selulosa Daun Nanas (Ananas comosus) dan
Jerami (Oryza sativa) Sebagai Adsorben Logam Cu. Surabaya: Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
Waterman & Mole. (1994). Analysis of Phenolic Plant Metabolite In Methods In
Ecology. Oxford, UK: Blackwell Scientific Publications.
Winarno, F. & Laksmi, B. (1974). Dasar Pengawetan Pangan, Sanitasi, dan
Peracunan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Zucker. (1983). Institutional Sources of Change in the Formal Structure of
Organizations. Administrative Science Quarterly.
30
L
31
Lampiran 4.1 Kurva Kalibrasi Logam Besi (Fe2+)
0.45
0.4
0.35 f(x) = 0.039287222946545 x − 0.00334677966101694
R² = 0.999695051282186
0.3
Adsorbansi
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
-0.05 0 2 4 6 8 10 12
Konsentrasi
Adsorbansi
Sampel
Simplo Duplo
32
2. Sampel Tanpa Aktivasi
Simplo Duplo
y = 0,0393x – 0,0033 y = 0,0393x – 0,0033
0,2962 = 0,0393x - 0,0033 0,2148 = 0,0393x - 0,0033
X = 7,6208 mg/L X = 5,5496 mg/L
Simplo Duplo
y = 0,0393x – 0,0033 y = 0,0393x – 0,0033
0,3407 = 0,0393x - 0,0033 0,4321 = 0,0393x - 0,0033
X = 8,7532 mg/L X = 11,0788 mg/L
Simplo Duplo
y = 0,0393x – 0,0033 y = 0,0393x – 0,0033
0,0649 = 0,0393x - 0,0033 02758 = 0,0393x - 0,0033
X = 1,7354 mg/L X = 7,1018 mg/L
= 3,3931 mg/g
33
(Co−Ca)V ( 40,5165mg /L−9,916 mg/ L) 0,1 L
𝑞= =
M 1g
= 3,0601 mg/g
= 3,6098 mg/g
34