Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir.Sulistijono DEA
Dian Mughni Fellicia, S.T., M.Sc.
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir.Sulistijono DEA
Dian Mughni Fellicia, S.T., M.Sc.
i
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
ii
FINAL PROJECT − TL 184834
Advisor
Prof. Dr. Ir.Sulistijono DEA
Dian Mughni Fellicia, S.T., M.Sc.
iii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
iv
EFEK PERLAKUAN PANAS T6 PADA PADUAN
ALUMINIUM 336 APLIKASI PISTON MAHLE M124
TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN STRUKTUR
MIKRO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
pada
Program Studi S-1 Departemen Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri dan Rekaya Sistem
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh:
MUHAMMAD FAUZAN NURRAHMAN
NRP 02511740000048
LEMBAR PENGESAHAN
SURABAYA
April 2021
v
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
vi
KARAKTERISASI POROSITY DAN MECHANICAL
PROPERTIES Al POROUS DENGAN VARIASI FOAMING
AGENT NaCl.
Abstrak
Kata Kunci:
vii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
viii
CHARACTERIZATION OF POROSITY AND
MECHANICAL PROPERTIES Al POROUS USING
VARIATION OF FOAMING AGENT NaCl.
Keywords:
ix
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
x
KATA PENGANTAR
xi
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kemajuan bersama. Penulis berharap laporan
Tugas Akhir ini akan dapat bermanfaat bagi banyak pihak
dengan sebaik-baiknya.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................
Abstrak................................................................................................................
Abstract...............................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................
Daftar pustaka....................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
xvii
Dunia otomotif modern membutuhkan beberapa fitur yang
lebih canggih dengan tujuan peningkatan performa kendaraannya,
seperti struktur keselamatan dari kecelakaan yang lebih hemat
energi, sistem manajemen termal yang lebih efisien, meredam
suara kendaraan dan mengurangi getaran, pengaplikasian metal
foam terutama aluminium foam banyak digunakan dalam
kemajuan fitur otomotif, karena dapat meningkatkan tingkat
kepadatan indeks desain yang dikompensasi seperti kekakuan
pembengkokan, kekuatan pembengkokan, penyerapan energi, dan
kelenturan. Daerah yang memungkinkan untuk diaplikasikan
aluminium foam salah satunya adalah crash box.(Srinath2010)
Terdapat beberapa metode pembuatan aluminium poros,
salah satunya yaitu dengan metode pengecoran. Metode
pengecoran yang dapat digunakan dalam proses pembuatan
aluminium yaitu investment casting, sand casting, dan permanent
mold casting.(curran2004)
Salah satu produk aluminium foam yang dikomersialkan
adalah ALPORAS®. ALPORAS® adalah material yang sangat
ringan yang memiliki densitas berkisar dari 0,18-0.24 gr/cm 3,
terklasifikasi sebagai closed cell structure. Pembuatan
ALPORAS® menggunakan metode batch casting, dengan
menggunakan TiH2 sebagai blowing agent, sangat dibutuhkan
penjagaan kestabilan gelembung yang dihasilkan oleh foaming
agent yang digunakan dengan cara menaikkan viskositas dari
molten aluminium dengan menambahkan 1,5 wt% Ca sebagai
thickening agent dicampurkan pada temperatur 680ºC dan diaduk
dengan pengadukan konstan selama 6 menit, lalu molten
aluminium dituangkan kedalam cetakan dan diaduk dengan
blowing agent (1,6 wt% TiH2) pada temperatur 680ºC. Setelah
pengadukan, material akan di diamkan selama ±15 menit untuk
membuat material tersebut mengembang dan memenuhi cetakan,
lalu material tersebut akan didinginkan dengan blower untuk
mengeraskan material didalam cetakan. (T.Miyoshi1999)
Beberapa penelitian telah dilakukan dalam rangka mencari
tahu perbedaan sifat mekanik pada aluminium poros dengan
xviii
menggunakan foaming agent yang berbeda, Aida (2016)
menggunakan NaCl powder sebagai alternatif dari foaming agent
yang digunakan dalam pembuatan aluminium poros dikarenakan
penggunaan TiH2 yang biasa digunakan sebagai foaming agent
untuk pembuatan ALPORAS® pada umumnya sangat memakan
biaya. Pada penelitiannya Aida menggunakan paduan Al-Si yang
mengandung 11,5 wt% Si, dengan menggunakan metode
pengecoran yang menggunakan perbedaan rasio komposisi antara
NaCl powder dan Aluminium 0,2:1 ; 0,6:1 ; 1:1. Dari penelitian
tersebut menunjukkan distribusi poros dikontrol oleh NaCl
sebagai space holder, dan pengaruh rasio NaCl menunjukkan
semakin banyak NaCl yang digunakan maka akan mempengaruhi
porositas yang terbentuk, semakin banyak NaCl maka akan
membuat porositas yang terbentuk menyambung satu sama lain
dengan ukuran poros antara 204 µm – 224 µm. (Aida 2006)
xix
1. Menganalisa pengaruh komposisi aluminium terhadap
foaming agent terhadap sifat mekanik dan persentase
porositas aluminium poros.
2. Menganalisa pengaruh variasi temperatur penuangan
molten terhadap sifat mekanik dan persentase porositas
aluminium poros.
xx
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.6 Aluminium
Aluminium merupakan unsur logam paling banyak kedua
di bumi, banyak digunakan karena harganya yang ekonomis,
memiliki karakteristik yang konsisten dengan kualitas yang
tinggi. Aluminium memiliki karakteristik berupa densitas yang
kecil (2,7 gr/cm3), sifat tahan korosi yang baik terhadap
lingkungan, dan sangat baik dalam menghantarkan listrik dan
panas. Aluminium juga memiliki keunggulan di sifat mekaniknya
yaitu keuletan yang tinggi, sehingga memiliki sifat formability
yang baik. Namun, pada aluminium murni kekuatan yang dimiliki
relative rendah sehingga dibutuhkan paduan dengan unsur lain
untuk pengaplikasiannya. Aluminium memiliki temperatur lebur
pada 660ºC dan temperatur didi pada 2519ºC. (ASM Vol.2)
Aluminium memiliki sifat mekanik yang dimana sifat
mekanik adalah kemampuan suatu material dalam menerima
beban atau tegangan tanpa merusak material tersebut, standar
yang digunakan untuk pengujian sifat mekanik adalah ASTM
(American Society for Testing and Materials). ASTM adalah
suatu asosisasi professional dalam bidang pengujian yang
digunakan sebagai beberapa standar saat ini, pengujian dilakukan
untuk mengetahui beberapa sifat dasar dari suatu material untuk
mengetahui kesesuaian material terhadap aplikasi dari material
tersebut salah satunya kekuatan tarik.
21
LAPORAN TUGAS AKHIR
22 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
a
P¿ ρ¿
Ps
≈k
( )
ρs
(1)
σ
E¿ =
ε (2)
2
E¿ ρ¿
Es
≈k
( )
ρs (3)
σ ¿pl ρ¿ 2
Es ( )
≈ 0,05
ρs (4)
σ ¿pl ρ¿ 3
σ ¿ys
≈ ( )
0,3
ρs
2
(5)
σ ¿ys
≈k( )
ρs
2
(6)
σ ¿pl ρ¿ 32 ρ¿
≈
[ ( ) ( )]
k 0,5
ρs
σ ¿ys BAB II TINJAUAN
+ 0,3
ρs
PUSTAKA
SEMINAR / LAPORAN TUGAS AKHIR
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI 25
(7)
2/ 3
W max σ D σ
Es
=
Es { ( )}
1−3,1 D
Es
Sifat
(8)
1.8 Porositas
Gas Porosity merupakan salah satu masalah utama dalam
proses pengecoran aluminium, tembaga, dan juga besi. Gas yang
terjadi dapat dikarenakan reaksi antara pasir di cetakan terhadap
logamnya atau bisa juga dari perubahan gas yang terlarut di
logam cair saat proses solidifikasi. Salah satu contoh reaksi kimia
perubahan gas saat proses solidifikasi adalah reaksi moisture
(H2O) di dalam pasir dengan material di besi cor seperti karbon,
silikon, aluminium, ataupun besi. Pada proses pengecoran,
Gambar
3.1 Diagram
Alir Penelitian
33
LAPORAN TUGAS AKHIR
34 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
2. NaCl powder
NaCl yang digunakan berupa NaCl serbuk dengan
komposisi kemurnian >99%
2. Crucible
Crucible digunakan sebagai wadah untuk proses
peleburan Aluminium di dalam resistance furnace,
dengan ukuran yang digunakan XX dengan kapasitas XX
liter berbahan dasar grafit silika.
3.
Kompor
Kompor berfungsi untuk memanaskan (pre-heat) cetakan
permanen yang akan digunakan sebagai cetakan
Aluminium poros yang ditunjukkan pada Gambar 3.7.
4. Cetakan Permanen
Cetakan yang digunakan pada penelitian ini adalah
cetakan open mold yang terbuat dari material grey cast
6. Timbangan Digital
Timbangan digital digunakan untuk menimbang
kebutuhan material sesuai dengan berat yang dibutuhkan.
7. Alat Pengaduk
Alat pengaduk berfungsi untuk mengaduk logam cair
pada resistance furnace sehingga peleburan bisa
sempurna. Material yang digunakan sebagai alat
pengaduk adalah stainless steel.
8. Locking Pliers
Locking pliers berfungsi untuk mengangkat crucible dari
resistence furnace setelah proses peleburan untuk
dituangkan ke dalam cetakan.
9. Tang Burung
Tang Burung berfungsi sebagai alat untuk membantu
proses penuangan molten dari crucible ke cetakan.
13. Kikir
Kikir digunakan untuk meratakan permukaan spesimen,
yang dimiliki oleh Labolatorium Metalurgi Departemen
Teknik Material dan Metalurgi ITS.
b. Machinig Allowance
Material non ferrous memiliki nilai machining
allowance sebesar 2,5 mm untuk setiap sisi.
Karena machining dilakukan pada 2 sisi yang
berbeda untuk setiap dimensi panjang, lebar dan
tinggi, maka nilai allowance dikali 2,
perhitungan machining allowance sebagai
berikut :
Panjang = 324,16 + (2 x 2,5) = 329,16 mm
Lebar = 18,234 + (2 x 2,5) = 23,234 mm
Tinggi = 20,26 + (2 x 2,5) = 25,26 mm
42