Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL TUGAS AKHIR

EVALUASI WAKTU EDAR KINERJA PERALATAN


MEKANIS PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP
( OVERBURDEN ) PT PAMA PERSADA NUSANTARA,
TANJUNG ENIM

DELI APRI SUGANDI


2021310018

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PRABUMULIH
2023
PROPOSAL TUGAS AKHIR

EVALUASI WAKTU EDAR KINERJA PERALATAN


MEKANIS PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP
( OVERBURDEN ) PT PAMA PERSADA NUSANTARA,
TANJUNG ENIM

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Prabumulih

DELI APRI SUGANDI


2021310018

Dosen Pembimbing:
1. Suhardiman Gumanti, S.T., M.T.
2. Ridho Yovanda, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PRABUMULIH
2023
HALAMAN PENGESAHAN

EVALUASI WAKTU EDAR KINERJA PERLATAN MEKANIS


PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP
(OVERBURDEN ) PT PAMA PERSADA NUSANTARA,
TANJUNG ENIM

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Prabumulih

Oleh:

DELI APRI SUGANDI


2021310018

Prabumulih, 5 November 2023


Pembimbing I Pembimbing II

Suhardiman Gumanti, S.T., M.T. Ridho Yovanda, S.T., M.T.


NIY. 197002211999100001 NIY. 199309182021090070

Ketua Program Studi


Teknik Pertambangan

Ridho Yovanda, S.T., M.T.


NIY. 19930918 202109 0070
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Tugas Akhir dengan judul “Evaluasi waktu edar kinerja peralatan
mekanis pada pengupasan lapisan tanah penutup (overburden)” telah
diseminarkan di hadapan Tim Penguji Seminar Proposal Tugas Akhir Program
Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik, Universitas Prabumulih pada hari
Selasa Tanggal 00 November 2023, dan telah diperbaiki, diperiksa, serta disetujui
sesuai dengan masukan Tim Penguji Sidang Proposal Tugas Akhir.

Prabumulih, 00 November 2023

Tim Penguji Sidang Proposal Tugas Akhir

Ketua :

1. Ahmad Husni, S.T., M.T. ( )


NIY. 196910061999100003

Anggota :
2. Dr. Yuniar Pratiwi, S.Si. M.Si ( )
NIY. 199106062016080059

3. Suhardiman Gumanti, S.T.,M.T. ( )


NIY. 197002211999100001

4. Reni Arisanti, S.T., M.T. ( )


NIY. 197701072014090041

5. Ridho Yovanda, S.T., M.T. ( )


NIY. 199309182021090070

Ketua Program Studi


Teknik Pertambangan

Ridho Yovanda, S.T., M.T.


NIY. 19930918 202109 0070
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“Evaluasi perhitungan waktu optimal pada kinerja peralatan mekanis pada lapisan
tanah penutup (overburden) PT Pama Persada Nusantara, Tanjung Enim” Tugas
akhir ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya di
program studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Prabumulih.
Penulis banyak menerima bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Suhardiman Gumanti, S.T., M.T. sebagai Pembimbing I.
2. Bapak Ridho Yovanda, S.T., M.T. sebagai pembimbing II.
3. Bapak/Ibu ……………………… sebagai Tim Penguji I
4. Bapak/Ibu ……………………… sebagai Tim Penguji II
5. Bapak Ridho Yovanda, S.T.,M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan
6. Ibu Dr. Yuniar Pratiwi, S,Si., M.Si selaku Rektor Universitas Prabumulih
7. Bapak Ahmad Husni, S.T.,M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Prabumulih.
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Prabumulih.
9. Bapak/Ibu staf administrasi Fakultas Teknik Universitas Prabumulih.
10. Kepala Teknik Tambang, Pimpinan, dan seluruh Staf PT Pama Persada
yang telah memberikan izin dan membantu untuk melakukan penelitian.
11. Kedua orang tua serta keluarga penulis yang selalu memberikan semangat
dan doa.
12. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Prabumulih khususnya angkatan 2021 serta semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal tugas akhir ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulisan proposal tugas akhir ini masih terdapat kekurangan yang belum
penulis sadari. Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari
semua pihak untuk kesempurnaan proposal tugas akhir ini. Akhir kata penulis
berharap semoga proposal tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
dan pembaca. Aamiin.

Prabumulih, 00 November 2023

DELI APRI SUGANDI


2021310018
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Tinjauan Umum Daerah Penelitian ...................................................... 3
2.1.1 Lokasi Perusahaan ....................................................................... 4
2.1.2 Geologi Daerah Penelitian .......................................................... 4
2.2 Kajian Teori .......................................................................................... 8
2.2.1 Pengertian Lapisan Tanah Penutup.............................................. 8
2.2.2 Pemuatan (Loading) Dan Pengangkutan (Hauling)..................... 8
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peralatan Mekanis ............. 11
2.2.4 Peralatan Mekanis......................................................................... 13
2.2.5 Efisiensi Kerja.............................................................................. 14
2.2.6 Penelitian Relevan ....................................................................... 15
2.2.7 Kerangka Konseptual ................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 21
3.1 Tahapan Penelitian ................................................................................ 21
3.2 Alokasi Waktu Kegiatan Penelitian ...................................................... 23
3.3 Diagram Alir Penelitian ........................................................................ 24
3.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data ..................................................... 25
3.5 Analisis Data ......................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Lokasi Kesampaian Daerah ........................................................... 4
Gambar 2.2. Back Hoe........................................................................................ 13
Gambar 2.3. Alat Pengangkutan ........................................................................ 14
Gambar 2.5. Alat Gusur ..................................................................................... 14
Gambar 3.1 Diagram Alir Pengolahan Dan Penelitian....................................... 22
Gambar 3.2.Bagan Alir Penelitian...................................................................... 24
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian.................................................. 23
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Nilai Faktor Keamanan Lereng Tambang....................................... 2
Lampiran 2 Koordinat Lokasi Penelitian ........................................................... 3
Lampiran 3 Lokasi Titik Sampel Geoteknik di IUP PT ..................................... 41

x
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Penambangan batubara tidak dapat dilakukan tanpa mengupas
lapisan tanah penutup, yang disebut overburden. Kegiatan ini sangat penting
untuk produksi batubara karena overburden harus dikupas dahulu sebelum
dimulai penambangan, dan semakin cepat dan tinggi overburden ditambang
atau dikupas, semakin cepat penambangan dilakukan.
Dalam melakukan pertambangan batubara terdapat beberapa jenis
lapisan tanah yaitu lapisan pertama top soil dan sub soil, lapisan kedua pasir
dan overburden, dan lapisan terakhir adalah batubara. Dalam hal ini lapisan
tanah penutup (overburden) merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
oleh kontraktor untuk mendapatkan batubara. Tanah penutup (overburden)
adalah semua lapisan tanah / batuan berada di atas dan langsung menutupi
lapisan bahan galian berharga sehingga perlu disingkirkan terlebih dahulu
sebelum dapat menggali bahan galian berharga tersebut.
Pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) yang diawali
dengan penggalian di front dan pengangkutan ke disposal area
menggunakan peralatan mekanis, berupa alat muat dan alat angkut. Tingkat
pemenuhan jumlah alat angkut yang akan dilayani oleh alat gali muat
(coverage) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
produktivitas alat gali muat ditinjau dari waktu edarnya. Dengan adanya
area pertambangan di Tanjung Enim ini yang dapat membuka lapangan
pekerjaan dan dapat menjadi salah satu sektor penghasilan bagi masyarakat
dan daerah di sekitarnya.
Dalam penelitian ini, Penulis hanya melakukan pengamatan pada
proses pengupasan lapisan tanah penutup dan khususnya pada kesedian
kerja alat angkut untuk melakukan produksi pengupasan overburden. Dari
data yang didapat dilapangan penulis melakukan perhitungan untuk
mengevaluasi serta mengoptimalkan produksi dari alat mekanis yang ada
agar target produksi tercapai pada PT. Pama Persada Nusantara.

1
Universitas Prabumulih
2

I.2. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini hanya membahas tentang evaluasi


waktu edar (cycle time) peralatan mekanis pada kegiatan pengupasan
lapisan tanah penutup Dan mengetahui angka keserasian peralatan
mekanis pada pengupasan tanah penutup (Overburden).

I.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian yang dilakukan di perusahaan tambang batubara
PT Pama Persada :
1. Mengevaluasi pengolahan data cycle time peralatan mekanis
2. Mengevaluasi penyebab terhambatnya peralatan mekanis tidak
tercapai target produksi

I.4. Manfaat Penelitian


Penelitian dimulai ketika ingin mengetahui sesuatu. Penelitian dilakukan
untuk meningkatkan pemahaman kita. Penelitian memberikan informasi dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat
keputusan. Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik
bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu
pengetahuan.
Manfaat dari penelitian yang dilakukan pada tambang batubara di PT.
1. Bagi perusahaan
Untuk mengevaluasi dampak peralatan mekanis terhadap aktivitas
penambangan, sehingga dapat diketahui berapa banyak lose time
yang terjadi dan pengaruhnya terhadap produktivitas alat.
2. Bagi Pembaca
Sebagai referensi dan infomasi sehingga pembaca dapat mengetahui
bagaimana pengaruh terhadap peralatan mekanis serta dapat sebagai
data skunder bagi mahasiswa yang akan melakukan tugas akhir.

Universitas Prabumulih
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Daerah Penelitian

PT Pamapersada Nusantara adalah salah satu perusahaan swasta nasional

yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan. Pada mulanya perusahaan ini

hanyalah salah satu divisi yang dibentuk oleh PT United Tractors sebagai divisi

rental. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan kerjasama dalam bidang

penambangan maka divisi rental milik PT United Tractors ini diubah namanya

menjadi Plant Hire and Mining Division.

Kegiatan yang dilakukan Plant Hire and Mining Division semakin luas dan

lebih banyak melakukan kegiatan di sektor pertambangan terutama pada tambang

batubara, sehingga pada tahun 1992 Plant Hire and Mining Division dinyatakan

menjadi perusahaan PT United Tractors dengan nama PT Pamapersada Nusantara

yang khususnya sebagai kontraktor tambang. Saat ini PT Pamapersada Nusantara

secara aktif mengelola sejumlah besar pertambangan batubara, mengerjakan

konstruksi bendungan dan pengerjaan jalan serta berbagai proyek penggalian

bumi dan transportasi yang beroperasi di seluruh l Indonesia.

PT. Pamapersada Nusantara menjalin kerja sama dengan beberapa

perusahaan yang ada di Indonesia, antara lain: PT Bukit Asam Persero Tbk di

Sumatera Selatan, PT Kaltim Prima Coal di Kalimantan Timur, PT Indominco

Mandiri di Kalimantan Timur, PT Adaro Indonesia di Kalimantan Selatan.

Universitas Prabumulih
4

2.1.1. Lokasi Perusahaan


Lokasi tambang PT Pamapersada Nusantara Distrik Muara Tiga
Besar Utara terletak di Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul,
Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis
daerah tambang terletak pada koordinat 103045’00’’ – 1030 50’10’’ BT
dan 30 42’ 30’’ LS – 4 0 47’ 30’’ LS.
2.1.2. Lokasi Dan Kesampaian Daerah
Lokasi Kesampaian Daerah PT. Pamapersada Nusantara berjarak ±
200 km dari kota Palembang ke Tanjung Enim. Waktu tempuh dari kota
Jakarta ± 1 jam dengan jalur udara Sumber: PT Bukit Asam Persero Tbk 8
menuju kota Palembang kemudian dilanjutkan dengan jalur darat ± 5 jam
menuju Tanjung Enim. Dari Tanjung Enim menuju kantor PT
Pamapersada Nusantara berjarak ± 20 km dengan waktu tempuh ± 30

Sumber: PT Bukit Asam


menit.
Gambar 2.1

2.1.3. Geologi Daerah Penelitian


Area penambangan PT Pamapersada Nusantara terletak di Distrik
Muara Tiga Besar Utara. Wilayah ini termasuk dalam zona fisiografis
cekungan Sumatera Selatan dan merupakan bagian dari antiklinorium
Muara Enim di cekungan Sumatera Selatan. Litologi utama yang
ditemukan adalah Formasi Muara Enim, yang terdiri dari batuan lempung
lanau dan merupakan pembawa batubara dengan umur mio-pliosen.
Struktur geologi yang berkembang adalah antiklin yang membentuk
kubah, sesar normal, sesar - sesar minor dengan pola radial dan sesar
yang tidak menerus sampai bagian bawah dari lapisan batuan yang ada.

Universitas Prabumulih
5

Ini terjadi karena intrusi andesit di wilayah cadangan. Selain intrusi


batuan beku andesit, struktur geologinya juga dipengaruhi oleh gaya
tektonik pliosen yang berorientasi utara-selatan.
Geologi regional daerah PT Pamapersada Nusantara Distrik Muara Tiga
Besar Utara termasuk kedalam Sub Cekungan Palembang yang
merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Selatan dan terbentuk
pada zaman tersier. Sub Cekungan Sumatera Selatan yang diendapkan
selama zaman kenozoikum terdapat urutan litologi yang terdiri dalam dua
kelompok, yaitu Kelompok Telisa dan Kelompok Palembang. Kelompok
Telisa terdiri dari Formasi Lahat, Formasi Talang Akar, Formasi Baturaja
dan Formasi Gumai. Kelompok Palembang terdiri dari Formasi Air
Benakat, Formasi Muara Enim dan Formasi Kasai.

Endapan Tersier pada Cekungan Sumatera Selatan dari yang tua sampai
dengan yang muda dapat dipisahkan menjadi beberapa formasi, yaitu antara lain:
a. Formasi Muara Enim
Merupakan indikasi yang mengandung batubara (coal measure) dicirikan
dengan adanya batu lempung, batu lanau dan batu pasir yang dominan. Di
daerah Banko Barat, Formasi Muara Enim tertinggi oleh endapan Sungai
Tua secara tidak selaras. Endapan sungai – sungai yang berumur
kuarter ini belum mengalami pemadatan secara sempurna.
b. Formasi Kasai
Formasi ini dicirikan oleh tufa yang berwarna putih, seperti yang
tersingkap di daerah Suban maupun Klawas, terdiri dari batu pasir tufaan,
batu lanau tufaan, batu lempeng tufaan dan batubara tipis. Lingkungan
pengendapannya dari darat sampai transisi dengan ketebalan 500 – 1000
meter.
c. Formasi Talang Akar
Formasi ini berada dilokasi Sumur Limau kurang lebih barat daya
Prabumulih dengan nama asal “Talang Akar Stage”. Anggota gritsand dari
batu pasir kasar hingga sangat kasar dengan interkalasi serpih dan lanau
yang diendapkan di lingkungan fluviatil hingga delta. Anggota ini
diendapkan tidak selaras di atas formasi lahat selama oligoasen dalam

Universitas Prabumulih
6

ketebalan 550 meter.

d. Formasi Baturaja

Formasi ini terdiri dari batu gamping terumbu dan batu gamping detritus,

ke arah cekungan berubah fasies menjadi serpih, napal dengan sisipan tipis

batu gamping dari formasi gumai. Formasi terletak tidak selaras di atas

batuan pra tersier. Ketebalan formasi ini pada daerah paparan adalah 60 -

75 meter tetapi apabila terletak diatas batuan dasar variasinya akan lebih

besar antara 60 – 120 meter, bahkan pada singkapan bukit Gerbah

mencapai 520 meter. Formasi ini berumur miosen awal.

e. Formasi Gumai

Puncak Transgesi pada cekungan Sumatera Selatan dicapai pada waktu

pengendapan Formasi Gumai sehingga formasi ini mempunyai penyebaran

yang sangat luas pada cekungan Sumatera Selatan. Formasi ini diendapkan

selaras di atas Formasi Baturaja dan anggota transisi foraminifera dengan

sisipan batu pasir gampingan pada bagian bawah dan sisipan batu gamping

pada bagian tengah dan atasnya. Ketebalan formasi ini mencapai 200 –

500 meter.

f. Formasi Air Benakat

Litologi satuan ini adalah serpih gampingan yang kaya akan

foraminifera di bagian bawahnya, semakin ke atas akan dijumpai batu

pasir yang mengandung gloukonit. Pada puncak satuan ini pasirnya

meningkat, kadang dijumpai sisipan tipis batubara atau sisa – sisa

tumbuhan. Formasi ini diendapkan pada lingkungan neritik yang

berangsur – angsur menjadi laut dangkal dan pro delta. Diendapkan

selaras di atas Formasi Gumai pada miosen tengah hingga miosen akhir

Universitas Prabumulih
7

dengan ketebalan kurang dari 60 meter.

Universitas Prabumulih
8

g. Formasi Lahat

Formasi Lahat diendapkan tidak selaras diatas batuan Pra-Tersier pada

lingkungan darat. Formasi ini berumur Oligosen Bawah, tersusun oleh tuff

breksi, lempung tufaan, breksi dan konglomerat. Pada tempat yang lebih

dalam, fasiesnya berubah menjadi serpih, serpih tuffan, batu lanau dan

batu pasir dengan sisipan batubara. Ketebalan formasi ini berkisar antara

0- 300 meter.

Universitas Prabumulih
8

2.2 Kajian Teori


2.2.1. Pengertian Lapisan Tanah Penutup (Overburden)
Pengupasan lapisan tanah penutup merupakan pekerjaan awal
dalam suatu operasi pertambangan. Aktivitas penambangan batubara tidak
lepas dengan kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup atau yang sering
disebut overburden. Dimana kegiatan pengupasan overburden ini sangat
menentukan produksi batubara, dikarenakan harus mengupas overburden
dahulu sebelum melakukan penambangan batubara, apabila semakin
cepat/tinggi overburden ditambang/dikupas maka semakin cepat
dilakukannya penambangan batubara, adapun dalam pekerjaan pengupasan
lapisan tanah penutup ini sangat penting agar didapat stripping ratio yang
baik dan recovery batubara yang tinggi. Berdasarkan kondisinya volume
tanah dapat berubah-ubah sebagai berikut :
a. Volume asli (insitu/bank) adalah volume tanah yang belum
diganggu atau belum pernah dilakukan penggalian ataupun
pembongkaran dengan alat-alat mekanis.
b. Volume lepas (loose) adalah volume tanah setelah dibongkar
atau dikeruk dari tempat asalnya.
c. Volume padat (compacted) adalah volume tanah yang sudah
ditimbun dan sudah dipadatkan, misalnya sebagai badan jalan,
landasan stockpile batubara dan sebagainya.

2.2.2. Pemuatan (Loading) Dan Pengangkutan (Hauling)


Produksi alat muat dan alat angkut dapat dilihat dari kemampuan
alat tersebut dalam penggunaannya. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi pada peralatan mekanis adalah:
1. Pencatatan waktu siklus alat muat Excavator Waktu siklus adalah
waktu yang diperlukan dalam melakukan kegiatan mulai dari awal hingga
akhir dan kembali lagi ke awal. Gerakan yang dilakukan oleh excavator
dalam satu siklus adalah:
a. Waktu gali (tb). Waktu yang dipakai untuk mengisi bucket.

Universitas Prabumulih
10

b. Waktu Swing Isi (ts1). Lama gerakan untuk membawa bucket


yang berisi material ke alat angkut.
c. Waktu Tumpah (td). Lama gerakan untuk membongkar material
ke alat angkut
d. Waktu Swing Kosong (ts2). Lama gerakan mengayun kembali
untuk penggalian berikutnya.
2. Pencatatan waktu siklus alat angkut Dump Truck. Alat angkut yang
diambil datanya adalah Dump Truck. Gerakan yang dilakukan Dump
Truck dalam satu siklus adalah:
a. Waktu Manuver.
Lama waktu dari gerakan membelok hingga kemudian mundur
untuk diisi oleh alat muat
b. Waktu Muat (tb).
Lama waktu pemuatan material ke dump truck.
c. Waktu Angkut.
Lama waktu angkut dari front penambangan.
d. Waktu Manufer
Lama gerakan untuk membelok dan dumping.
e. Waktu Tumpah. Lama waktu Dump Truck menumpahkan
material.
f. Waktu Balik.
Lama Dump Truck kembali ke front penambangan.
3. Pencatatan waktu yang hilang pada alat muat dan alat angkut.
a. Alat Muat. Data yang diambil untuk menghitung lama waktu
yang hilang dari alat muat adalah:
1) Waktu terlambat memulai pekerjaan.
2) Waktu terlambat memulai pekerjaan setelah istirahat.
3) Waktu cepatnya selesai pekerjaan.
4) Waktu cepatnya istirahat dalam melakukan pekerjaan.

b. Alat Angkut. Data yang diambil untuk menghitung lama waktu


yang hilang dari alat angkut adalah:

Universitas Prabumulih
11

1) Waktu terlambat memulai pekerjaan.


2) Waktu terlambat memulai pekerjaan setelah istirahat.
3) Waktu cepatnya selesai pekerjaan.
4) Waktu cepatnya istirahat dalam melakukan pekerjaan.

4. Pencatatan Aktual jam kerja Langkah-langkah yang dilakukan adalah:


a. Menentukan alat muat dan alat angkut yang akan diambil
datanya, alat muat yang akan diambil datanya adalah Excavator
dan alat angkut Dump Truck.
b. Menentukan rencana jam kerja dan alat angkut dan alat muat,
rencana jam kerja alat angkut dan alat muat tersebut adalah 8 jam /
hari.
c. Menentukan aktual jam kerja alat muat dan alat angkut.
Langkah-langkahnya adalah:
1) Menghitung waktu jam rusak dari alat muat dan alat angkut.
2) Menghitung waktu standby alat muat dan alat angkut.
3) Waktu aktual ,bisa dikatakan rencana jam kerja dikurangi
dengan jam rusak dan jam standby alat muat dan alat angkut.
Waktu standby bisa juga dikatakan dengan:
a. Standby hujan.
b. Standby no fuel.
c. Standby operator.

2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peralatan Mekanis


Untuk menghitung waktu kerja efektif dan optimal dalam perencanaan
penggunaan peralatan dan perhitungan produksi dalam jangka waktu tertentu,
berikut akan dibahas ketersediaan alat tambang, baik dari segi ketersediaan
mekanik, fisik, ketersediaan, penggunaan efektif, dan penggunaan optimal.
1. Ketersediaan Alat
Ketersediaan alat merupakan faktor yang menunjukkan kondisi alat
mekanis yang digunakan dalam melakukan pekerjaan dengan memperhatikan

Universitas Prabumulih
12

kehilangan waktu selama waktu kerja dari alat yang tersedia. Berikut ini ialah
jenis ketersediaan alat.
a) Ketersediaan Mekanis (Mechanical Avalability)
Ketersediaan mekanis ialah faktor yang menunjukkan ketersediaan alat dalam
melakukan pekerjaan dengan memperhitungkan kehilangan waktu karena adanya
perbaikan mesin, perawatan mesin, dan alasan mekanis lainnya. Jika ketersediaan
mekanis kecil maka dapat dikatakan bahwa kondisi mekanis alat kurang baik
sehingga jam perbaikan tinggi dan hanya digunakan sebagai cadangan.
Ketersediaan Mekanis dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
MA= " "W" /"W+R"" x 100%"

b) Ketersediaan Fisik ( Physical Avalability )


Ketersediaan fisik ialah faktor yang menunjukkan ketersediaan alat untuk
melakukan pekerjaan dengan memperhitungkan waktu yang hilang karena jalan
yang rusak, hujan lebat, kabut dan lainnya. Ketersediaan fisik dapat dihitung :
PA = (W+S)/(W+S+R) x 100%

c) Penggunaan Ketersediaan ( Use of Availability)


Penggunaan Ketersediaan menunjukkan persentase dari waktu yang digunakan
alat untuk beroperasi dalam keadaan alat tidak rusak. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui keefektifan alat yang tidak rusak dimanfaatkan dan menjadi alat
manajemen untuk melihat pengaturan penggunaan peralatan yang paling baik.
Apabila persentase rendah berarti pengoperasian alat tidak maksimal. Penggunaan
ketersediaan dapat dihitung dengan:
UA= W/(W+S) X 100%

d) Waktu kerja efektif (Effective Utilization)


Menunjukkan seberapa besar dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
dimanfaatkan untuk berkerja secara produktif (effisiensi kerja), maka dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

EU=W/(W+R+S) x 100%

Universitas Prabumulih
13

2. Kondisi Cuaca
Keadaan cuaca memengaruhi kerja alat mekanis seperti:
a. Pada musim kemarau, banyak debu beterbangan, yang dapat
mengganggu operator peralatan mekanis karena jarak pandang yang
terbatas, sehingga alat tidak dapat bergerak dengan bebas dan waktu edar
menjadi lebih lama, yang dapat mengurangi efisiensi kerja.
b. Pada musim hujan, jalan menjadi berlumpur, menghalangi alat mekanis
untuk bergerak. Alat mekanis dengan ban karet sering mengalami selip
atau terbenam dalam lumpur. Dengan demikian, faktor cuaca dapat
mengurangi efisiensi alat mekanis, seperti meningkatkan tingkat kehausan
ban, yang pada gilirannya mengakibatkan penurunan tingkat produksi.

3. Kondisi Jalan Tambang


Dari hasil pengamatan keadaan permukaan jalan tambang terawat cukup
baik dan cukup keras untuk dilewati alat angkut dimana jarak rata-rata dari
blok B ke disposal area ± 900 Meter dengan kondisi jalan yang relatif
datar.

4. Efisiensi Operator
Faktor manusia yang menggerakkan alat-alat, efisiensi operator, sangat
sulit untuk diukur secara akurat karena bervariasi dari hari ke hari, bahkan
dari jam ke jam, tergantung pada keadaan jalan, cuaca, dan keadaan alat
yang dikemudikannya, serta suasana kerja. Kadang-kadang, operator lebih
produktif dengan insentif.
Sebenarnya, kemalasan karyawan bukan satu-satunya faktor yang
meningkatkan efisiensi operator; masalah yang tidak dapat dihindari
seperti melumasi kendaraan, membersihkan bagian-bagian penting setelah
beberapa jam digunakan, dan menunggu perbaikan jalan juga merupakan
faktor.

Universitas Prabumulih
14

5. Faktor Material
Lapisan Tanah Penutup (overburden) adalah semua lapisan tanah atau
batuan yang berada di atas dan langsung menutupi lapisan bahan galian
berharga sehingga perlu disingkirkan terlebih dahulu sebelum dapat
menggali bahan galian berharga tersebut.

2.2.4. Peralatan Mekanis


Dalam industri pertambangan, alat mekanis adalah alat yang
digunakan untuk menggali, mengangkut, mengolah, dan merawat lokasi
tambang. Kesalahan dalam pemilihan alat mekanis dapat menyebabkan
produksi yang tidak efisien, pelanggaran jadwal atau target, dan biaya
perawatan yang tidak perlu. Alat mekanis berikut biasanya digunakan
dalam pertambangan:

1. Alat Gali Muat


Alat yang termasuk di dalam alat gali muat adalah backhoe, power
shovel, dragline dan clamshell. Backhoe dan power shovel juga disebut
alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. Alat-alat
penggali ini mempunyai as di antara alat penggeraknya dan badan mesin
sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun
tidak ada gerakan pada alat penggerak.

Universitas Prabumulih
15

Sumber: Mustofa, dkk,2004


Gambar 2.2
BackHoe

2. Alat Pengangkutan

Alat pengangkutan digunakan untuk mengangkut material seperti tanah,


pasir, batubara, atau batuan lannya dari tempat pemuatan ke tempat penumpahan.
Kondisi lapangan, volume material, waktu yang dibutuhkan, dan biaya yang
diperlukan memengaruhi jenis alat pengangkutan yang dipilih. Truck adalah
contoh alat transportasi.

Sumber: Mustofa,dkk,2004

3. Alat Gusur

Alat gusur adalah alat yang mengubah energi mesin menjadi energi
mekanik. Jenis energi mekanik yang sebenarnya adalah gaya dorong atau gusur,
yang dalam bahasa Inggris juga disebut "dozer", dan jenis energi mekanik yang
ditarik oleh gaya tarik disebut "alat tarik". Dengan demikian, tractor yang
dilengkapi dengan alat gusur (blade) disebut bulldozer. Tractor adalah penggerak
utama (prime mover) bulldozer.

Universitas Prabumulih
16

Sumber: Indonesianto, 2005

2.2.5. Efisiensi Kerja

Efisiensi kerja merupakan elemen produksi yang harus diperhitungkan


didalam upaya mendapatkan harga produksi alat per satuan waktu, sebagian besar
harga efisiensi kerja diharapkan terhadap operator, yaitu orang yang menjalankan
atau mengoperasikan unit alat, walaupun demikian apabila ternyata efisiensi kerja
rendah belum tentu penyebabnya adalah kemalasan operator yang bersangkutan,
mungkin ada penyebab lain yang tidak dapat dihindari, antara lain cuaca,
kerusakan alat tiba-tiba, kabut dan lain-lain. Dengan kata lain efisiensi adalah
semua kegiatan diluar proses produksi yang mengganggu waktu kerja efektif dari
suatu alat berat. Dalam perhitungan efisiensi kerja ada beberapa komponen
waktu yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Waktu kerja (W), yaitu waktu yang digunakan alat untuk berproduksi sampai
akhir operasi. Dalam waktu produktif terdapat beberapa variable waktu
melalui:
a. Waktu efektif (WE), yaitu waktu yang benar-benar digunakan oleh alat
untuk berproduksi secara efektif.
b. Waktu delay (Wd), yaitu waktu yang terjadi akibat adanya hambatan-
hambatan seperti melumasi, mengisi bahan bakar dan pelumas,
membersihkan bagian-bagian terpenting setelah sekian lama beroperasi,
memindahkan ke tempat lain, dan menunggu perbaikan jalan produksi.
2. Waktu repair (R), yaitu waktu yang tidak digunakan karena perbaikan alat
pada saat jam operasi.
3. Waktu standby (S), yaitu jam yang tidak dipakai padahal alat tidak rusak
pada saat tambang beroperasi. Secara umum, untuk menentukan efisiensi kerja
alat dapat digunakan persamaan :

Universitas Prabumulih
17

We
Efisiensi Kerja= x 100 %
Wt

Keterangan:
Ek = Waktu Kerja
We = Waktu Efektif
Wt = Waktu Kerja Tersedia
2.2.6. Penelitian Relavan

1. Ardyan Febrianto, dkk. Kajian Teknis Produksi Alat Gali Muat Dan Alat
Angkut Pada Pengupasan Overburden Di Tambang Batubara PT. Rian
Pratama Mandiri Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan,
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: September
2015.

PT. Rian Pratama Mandiri (RPM) adalah salah satu perusahaan


kontraktor pertambangan yang bergerak dalam penambangan batubara.
PT. Rian Pratama Mandiri melaksanakan kegiatan penambangan di lokasi
izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) site
Asam-Asam Timur milik PT. Arutmin Indonesia dengan luas area 2.498
Ha di Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Selatan. Sistem penambangan yang dipakai adalah open pit mining. Pit
RPM adalah salah satu pit yang ada di PT. Rian Pratama Mandiri.
Sebelum coal getting, penambangan dimulai dengan pengupasan
overburden. Peralatan yang digunakan untuk melakukan pengupasan
overburden di pit RPM adalah backhoe Doosan S500LC-V dengan
kapasitas bucket 3,2 m3 yang menggunakan metode pemuatan single
back-up dan top loading. Truk jungkit Hino 700ZS 4141 dengan kapasitas
bak 18 m3 digunakan sebagai alat angkut. Dengan meningkatkan RPM,
rasio pengupasan overburden harus mencapai 515 BCM/jam. Simulasi
teori antrian digunakan untuk menghitung produksi pengupasan. Ini
memasukkan parameter waktu tunggu alat angkut pada waktu edar alat
angkut. Setelah perhitungan dilakukan menggunakan simulasi teori
antrian, produksi pengupasan saat ini adalah 385,00 BCM/jam, dengan

Universitas Prabumulih
18

angka keserasian kerja alat untuk fleet 1 adalah 0,64; fleet 2 adalah 0,81,
dan fleet 3 adalah 0,39.yang memasukkan parameter waktu tunggu alat
angkut pada waktu edar alat angkut. Setelah dilakukan perhitungan dengan
simulasi teori antrian diketahui produksi pengupasan saat ini yaitu 385,00
BCM/jam dengan angka keserasian kerja alat pada fleet 1 0,64; fleet 2
0,81 dan fleet 3 0,68. Faktor teknis yang mempengaruhi produksi adalah
30 kondisi kerja, volume penggalian serta pemuatan, efisiensi operasi dan
keserasian kerja alat. Rekomendasi yang diberikan untuk meningkatkan
produksi yaitu perbaikan geometri jalan dan area pemuatan yang tidak
sesuai standar, penambahan jumlah curah bucket pada material claystone
dari 4 curah menjadi 5 curah, mengurangi hambatan kerja mekanis dan
operasi, dan penambahan jumlah alat angkut masing-masing satu unit pada
fleet 1 dan fleet 3. Produksi pengupasan berdasarkan simulasi dengan teori
antrian akan meningkat menjadi 520,38 BCM/jam dengan angka
keserasian kerja alat pada fleet 1 1,01; fleet 2 0,97 dan fleet 3 0,9.

2. Syarifudin, dkk. Analisa Kemampuan Kerja Alat Angkut Untuk Mencapai


Target Produksi Overburden 240.000 Bcm Perbulan Di Site Project Darmo
PT. Ulima Nitra Tanjung Enim Sumatera Selatan, Tahun 2013.

PT. Ulima Nitra site project Darmo melakukan proses


penambangan untuk pengambilan lapisan penutup menggunakan
kombinasi dua alat mekanis yaitu, excavator backhoe untuk penggalian
dan pemuatan sedangkan pengangkutan dilakukan oleh alat mekanis dump
truck. Berdasarkan hasil pengolahan data pada bulan Oktober 2013,
pengupasan lapisan penutup hanya mencapai 225.125,99 bcm/bulan,
terjadi penurunan ketercapaian produksi sebesar 25.682,23 bcm/bulan dari
target yang telah ditetapkan sebesar 240.000 bcm/bulan. Dapat dilihat
produktifitas nyata alat angkut. Peningkatan produksi alat angkut dan alat
muat dapat dilakukan dengan penentuan alokasi alat angkut yang sesuai
pada tiap loading point, sehingga waktu tunggu alat dapat di minimalisasi.
Selain itu alokasi alat angkut yang sesuai dapat meminimalisasi
kehilangan waste (BCM). Berdasarkan hasil perhitungan faktor keserasian

Universitas Prabumulih
19

alat muat dan alat angkut, dapat diketahui kecendrungan alat muat dan alat
angkut untuk menunggu. Besarnya waktu tunggu dapat diperhitungkan
berdasarkan nilai match factor yang telah di dapatkan. Hasil perhitungan
match factor dan waktu tunggu alat.

Pada pekerjaan pengupasan tanah penutup, meskipun nilai match factor


telah mendekati ideal (MF=1), masih terdapat beberapa kendala yang
menyebabkan kinerja sistem alat muat dan alat angkut tidak optimal. Dari
pengamatan langsung dilapangan kendala-kendala tersebut adalah alokasi
alat angkut kesuatu lokasi pekerjaan yang tidak sesuai, sehingga sistem
kinerja alat tidak optimal dan alat angkut yang sedang bekerja di suatu
lokasi pada gilir kerja tertentu, seringkali di pindahkan ke lokasi kerja
yang lain pada gilir kerja tersebut.

3. Rezky Anisari, Keserasian Alat Muat dan Angkut Untuk Kecapaian Target
Produksi Pengupasan Batuan Penutup Pada PT. Unirich Mega Persada Site
Hajak Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah, Politeknik Banjarmasin,
Jurnal Intekna, Tahun XII, No. 1, Mei 2012.
Berdasarkan penelitian tersebut kegiatan penambangan di PT. Unirich
Mega Persada menggunakan peralatan mekanis berupa kombinasi dari alat
gali muat Excavator Doosan 500 LCV dengan alat angkut Dump Truck Hino
FM 260 Ti untuk melakukan pembongkaran dan pengangkutan tanah
penutup (overburden). Di gunakan juga beberapa peralatan mekanis lain
sebagai pendukung kelancaran kegiatan produksi maupun untuk
memaksimalkan hasil target produksi seperti motor greder, bulldozer, water
tank dan fuel tank. Untuk mencapai hasil produksi yang telah ditetapkan,
kegiatan penambangan haruslah dilakukan dengan seoptimal mungkin.
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui produktifitas alat muat,
untuk mengetahui produktifitas alat angkut dan untuk mengetahui match
factor (keserasian kerja) alat muat dan alat angkut. Dari hasil pengamatan
dan perhitungan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Produktifitas alat
muat Excavator Backhoe Doosan 500 LCV sebesar 176.093 bcm/jam.
Produktifitas alat angkut DT Hino FM 60 Ti sebesar 32,39 bcm/jam.

Universitas Prabumulih
20

Keserasian alat muat Excavator Backhoe Doosan 500 LCV dengan alat
angkut DT Hino FM 60 Ti adalah 1,10, artinya alat angkut masih ada yang
antri. Dengan melihat Produktifitas alat muat dibutuhkan 5 unit alat angkut
agar pengupasan batuan penutup berjalan secara optimal dengan nilai
keserasian (MF) sebesar 0,92.

4. Hariz Subhan, dkk. Analisa Kemampuan Kerja Alat Angkut Untuk


Mencapai Target Produksi Overburden 240.000 Bcm Perbulan Di Site
Project Darmo PT. Ulima Nitra Tanjung Enim Sumatera Selatan.
Pengupasan lapisan tanah penutup di site project Darmo PT. Ulima Nitra,
dilakukan pada lapisan overburden berupa lempung dan disertai dengan
material tanah biasa. PT. Ulima Nitra bekerjasama dengan PT. Menambang
Muara Enim sebagai pihak kontraktor untuk melakukan proses stripping
overburden dan coal getting. Target pengupasan overburden adalah sebesar
240.000 bcm/bulan, dengan jumlah alat gali-muat dan alat angkut yang ada
serta waktu kerja yang ada yaitu 19,86 jam perhari. Berdasarkan hasil
pengolahan data pada bulan Oktober 2013, pengupasan overburden hanya
mencapai 225.252,99 bcm/bulan, terjadi penurunan ketercapaian produksi
dari target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu
evaluasi kinerja alat gali muat dan alat angkut guna mengetahui penyebab
terjadinya ketidak tercapaian volume pengupasan overburden di PT. Ulima
Nitra. Untuk mencapai target produksi perbulannya, dilakukan kajian
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja dari alat
angkut, seperti waktu kerja efektif, kesediaan kerja alat angkut, kondisi jalan
angkut produksi (geometri jalan), dan sistem antrian yang digunakan pada
produksi overburden serta kondisi permukaan kerja. Setelah dilakukan
evaluasi dan perhitungan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi dump truck. Didapatkan peningkatan produksi dan dapat
memenuhi target perbulan perusahan yaitu sebesar 286.796,59 bcm/bulan
yang berarti naik 61.643,60 bcm/bulan dari produksi aktual pada bulan
Oktober sebesar 225.252,99 bcm/bulan.

Universitas Prabumulih
21

5. Vendhi Prasmoro, Optimasi Produksi Dump Truck Volvo Fm 440 Dengan


Metode Kapasitas Produksi Dan Teori Antrian Di Lokasi Pertambangan
Batubara (Studi Pada Salah Satu Kontraktor Pertambangan Area Samarinda,
Kalimantan Timur), Teknik Industri Universitas Mercu Buana, Jurnal OE,
Volume VI, Maret No. 1, 2014.
Peralatan merupakan faktor yang sangat penting dalam menjamin
keberlangsungan produksi pertambangan. Jumlah armada yang berlebih
akan mengakibatkan biaya pengeluaran operasi membengkak, sementara
jumlah armada yang sedikit akan mengurangi jumlah produksi tambang.
Kondisi ideal dalam proses pemuatan dan pengangkutan material sangat
sulit dicapai. Akan tetapi, hal tersebut dapat diupayakan dengan melakukan
efisiensi tehadap jumlah dump truck utama tambang. Salah satu metode
simulasi yang dapat digunakan untuk mengoptimasi produksi alat muat
dump truck utama adalah dengan menggunakan metode kapasitas produksi
dan teori antrian. Simulasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
jumlah truk yang optimum dengan waktu antrian truck yang paling
minimum dan menghindari alat muat menunggu kedatangan dump truck.
Alat muat yang digunakan adalah Excavator Backhoe PC 400 Komatsu
berjumlah 5 unit. Dump truck yang digunakan adalah Truck Volvo FM 440
yang berjumlah 35 unit. Berdasarkan hasil simulasi dengan pendekatan
simulasi kapasitas produksi dump truck yang dibutuhkan 30 unit sedangkan
berdasarkan teori antrian dump truck yang dibutuhkan 20 unit. Dimana
secara aktual dump truck yang digunakan adalah 32 unit.

2.2.7. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini terdapat kerangka konseptual yang akan membantu


penulis dalam menyelesaikan penelitian yang terdiri atas:

1. Input: Input dari penelitian ini berasal dari data primer dan sekunder. Data
primer berasal dari kegiatan lapangan, seperti observasi, pengamatan langsung,
dan wawancara.

Universitas Prabumulih
22

a. Data primer merupakan data langsung yang diambil dari lapangan. Adapun data
primer meliputi:

1) Waktu siklus Excavator

2) Waktu siklus Dump Truck

3) Jam kerja PT. Pama Persada Nusantara.

b. Data sekunder berasal dari perusahaan dan literatur-literatur yang mendukung,


data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari PT. Pama Persada Nusantara
dan literatur-literatur yang mendukung, data-data tersebut meliputi:

1) Spesifikasi Alat Berat.

2) Iklim dan Cuaca.

3) Efisiensi Kerja Alat.

2. Proses

Proses yang dilakukan pada kegiatan ini adalah untuk menghitung nilai
match factor pada perusahaan tempat dimana penulis mengadakan penelitian.

3. Output

Hasil dari kegiatan penelitian ini adalah menentukan nilai faktor match
dengan menilai kebutuhan alat muat dan alat angkut. Kerangka konseptual yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Menghitung berapa nilai keserasian alat muat dan angkut.

2. Mengevaluasi berapa jumlah alat yang dibutuhkan dalam mencapai faktor


keserasian alat.

3. Mengevaluasi Produktivitas Excavator dan Dump Truck setelah mencapai


keserasian.

Universitas Prabumulih
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian

Metode yang penulis gunakan untuk mengambil data yang dibutuhkan


untuk keperluan penyelesaian proposal tugas akhir ini:
1. Observasi lapangan
Observasi lapangan adalah kegiatan yang berupa kunjungan dan
pengamatan langsung. Tujuan dari observasi langsung untuk mengumpulkan
data yang terkait dengan penelitian Tugas Akhir. Data dapat berupa data
primer dan data sekunder.

2. Pengambilan data
Pengambilan data adalah bertujuan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.Tujuan yang ingin
dicapai adalah penetuan jumlah unit yang pasti yang berkaitan dengan jenis
alat yang digunakan dan korelasi yang terjadi pada Proyek.

A. Data Primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung


dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus
dikumpulkan oleh peneliti oleh analisis ini mencakup jenis dump
trucknya dan kemudian volume proyek.

B. Data Sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti


secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder
pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip.

23 Universitas Prabumulih
3. Pengolahan Data
Pengolahan data dapat dilakukan dengan mereview secara mendalam
setiap data yang didapat. Untuk memperjelas tahapan pengolahan data berikut
diagram alir pengolahan data.

Mulai

Identifikasi masalah

Rumusan masalah


Pengamatan dan Studi observasi lapangan


pengumpulan
data

Pengolahan Data

Data yang terkumpul untuk digunakan bahan


evaluasi tentang evaluasi cycle time peralatan
mekanis pada kegiatan produksi
pengupasan(Overburden).

Hasil dan pembahasan

1. Mengetahui rata-rata loading time


dalam pemuatan peralatan mekanis

2. Mengetahui efisiensi produktivitas dan


keserasian alat gali muat dan alat angkut
dalam pengupasan(Overburden )pada area
pertambangan.

Gambar 3.1 Diagram Alir Pengolahan Data Dan Penelitian

Universitas Prabumulih
23

4. Analisis Hasil Pengolahan Data


Data yang telah didapatkan dari hasil pengamatan selama dilapangan
akan dilakukan pengolahan data berupa perhitungan dengan menggunakan
persamaan (rumus-rumus) yang terkait. Hasil pengolahan data dapat
berbentuk angka hasil perhitungan, tabel-tabel atau grafik yang berhubungan
dengan penelitian Tugas Akhir.

5. Rekomendasi / Kesimpulan
Dilakukan dengan tujuan agar dapat memperoleh kesimpulan
sementara. Kemudian kesimpulan sementara akan diolah lebih lanjut pada
bagian pembahasan. Kesimpulan ini merupakan hasil akhir untuk dijadikan
acuan dari semua masalah yang akan dibahas.

3.2. Alokasi Waktu Kegiatan Penelitian


Penelitian dilaksanakan di PT. Pama Persada Nusantara yang secara
administrasi berada diwilayah Kecamatan Lawang kidul Kabupaten Muara
enim Provinsi Sumatera selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari
2024–April 2024 Rencana pelaksanaan penelitian ini adalah selama 4 bulan,
yaitu mulai Januari sampai dengan April Rencana pelaksanaan penelitian
yang akan dilakukan secara jelas dapat dilihat pada tabel rencana penelitian
pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian


Jadwal pelaksanaan
N
Kegiatan 1 2 3 4
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Ovservasi
1
Lapangan
Pengumpulan
2 referensi data-data
terkait penelitian
Melakukan observasi
3
lapangan

Universitas Prabumulih
24

4 Pengolahan data

5 Analisis data

Konsultasi dan
6
bimbingan
Sumber : Penulis

3.3. Bagan Alir Penelitian

Bagan alir dari kegiatan penelitian yang dilakukan disesuaikan dengan

tahapan dari penelitian (Gambar 3.2).


Analisia Produktivitas Dump Truck Pada
Penentuan topik
Kegiatan Pengupasan Overburden di PT
Lematang Coal Lestari (LCL)

Pengumpulan data

Pengolahan data

Analisis data

Kesimpulan

Universitas Prabumulih
24

3.4 Pengumpulan Dan Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data di lakukan dengan dua cara yaitu:

a. Daftar pustaka, yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan

membaca buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian sehingga dapat digunakan sebagai landasan dalam

pemecahan masalah.

b. Studi lapangan, yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan

melakukan pengamatan langsung di lapangan.

3.5 Analisis Data

Teknik analisis data adalah teknik yang dibutuhkan untuk mengolah data

yang telah dikumpulkan untuk kebutuhan penelitian agar mendapatkan suatu

kesimpulan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 tahapan untuk analisis

dan pengolahan data:

1. Perhitungan nilai keserasian (match factor) masing-masing alat berat Data-data

cycle time, efisiensi kerja alat dan lainnya dikumpulkan dan dikalkulasikan

sehingga didapatkan besaran produktivitas masing-masing alat berat untuk

kemudian dihitung besaran produksinya.

2. Analisis Pemilihan Alternatif Terbaik Setelah didapatkan beberapa alternatif

yang layak secara ekonomis, maka harus dilakukan pemilihan alternatif terbaik

yang menguntungkan untuk perusahaan.

Universitas Prabumulih
DAFTAR PUSTAKA

Ardyan Febrianto, dkk. Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat Dan Alat Angkut
Pada Pengupasan Overburden Di Tambang Batubara PT. Rian Pratama
Mandiri Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, Jurnal
Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: September 2015.
Hariz Subhan, dkk. Analisa Kemampuan Kerja Alat Angkut Untuk Mencapai
Target Produksi Overburden 240.000 Bcm Perbulan Di Site Project Darmo
PT. Ulima Nitra Tanjung Enim Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian 2015.
Rezky Anisari, Keserasian Alat Muat Dan Angkut Untuk Kecapaian Target
Produksi Pengupasan Batuan Penutup Pada PT. Unirich Mega Persada Site
Hajak Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah, Politeknik Banjarmasin,
Jurnal Intekna, Tahun XII, No. 1, Mei 2012.
Syarifudin, dkk. Analisa Kemampuan Kerja Alat Angkut Untuk Mencapai Target
Produksi Overburden 240.000 Bcm Perbulan Di Site Project Darmo PT.
Ulima Nitra Tanjung Enim Sumatera Selatan, Tahun 2013.
Vendhi Prasmoro, Optimasi Produksi Dump Truck Volvo Fm 440 Dengan
Metode Kapasitas Produksi Dan Teori Antrian Di Lokasi Pertambangan
Batubara (Studi Pada Salah Satu Kontraktor Pertambangan Area Samarinda,
Kalimantan Timur), Teknik Industri Universitas Mercu Buana, Jurnal OE,
Volume VI, Maret No. 1, 2014.
Mardiyanto. (2017). Evaluasi Faktor Keserasian Match Factor Antara Excavator
Kobelco Sk 330 Dengan Dump Truck Fusso 220 Ps Pada Kegiatan
Pertambangan PT. Minemax Indonesia . Sekolah Tinggi Teknologi
Industri Padang, 14-30.
Fadillah, M. I. (2019). Evaluasi Kebutuhan Jumlah Alat Untuk Mencapai Target
Produksi Batubara Di PT.Pipit Mutiara Jaya Site
Sebakis,Nunukan,Kalimantan Utara . Universitas Trisakti, 318-319.
Sulaeman, A., Hartami, P. N., & Patian, S. (2018). Evaluasi Produktivitas Alat
Dalam Penambangan Batubara Di PT Krebet Mas Group, Jobsite
PTKalimantan Lestari Rahaja,Kutai Kartanegara,East Kalimantan.
Indonesian Mining and Energy Journal, 84-96.
Oemiati, N., Revisdah, & Rahmawati. (2020). Analisa Produktivitas Alat Gali
Muat Dan Alat Angkut Pada Pengupasan Lapisan Tanah Penutup.
Universitas Muhammadiyah Palembang, 194-196.
11

UNIVERSITAS PRABUMULIH
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

LEMBAR PERBAIKAN DAN SARAN


SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR
Nama : Deli Apri Sugandi
NIM : 2021310018
Program Studi : D3 Teknik Pertambangan
Judul : Evaluasi Perhitungan Waktu Edar Kinerja Peralatan Mekanis
Pada Pengupasan Tanah Penutup (Overburden) PT Pama Persada
Nusantara, Tanjung Enim
Pembimbing I : Suhardiman Gumanti, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ridho Yovanda, S.T., M.T.

Penguji I/II :

No Tanggal Uraian Paraf

Prabumulih, ………………….
Dosen Penguji I/II

..................................................
NIY …………………………

Universitas Prabumulih

Anda mungkin juga menyukai