PROPOSAL PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi dan Tata Tulis Karya
Ilmiah pada Program Studi Teknik Metalurgi, Jurusan Teknik Pertambangan
UPN “Veteran” Yogyakarta
Oleh:
MELLYNA ANDRENA RAHMATUL IZZAH
116220050
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
MELLYNA ANDRENA RAHMATUL IZZAH
116220050
Koordinator
DosenWali
Program Studi Teknik Metalurgi
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
MELLYNA ANDRENA RAHMATUL IZZAH
116220050
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi dan Tata Tulis Karya
Ilmiah pada Program Studi Teknik Metalurgi, Jurusan Teknik Pertambangan
UPN “Veteran” Yogyakarta
Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya,
penyusunan Proposal Skripsi “ANALISIS PROSES PENGOLAHAN DAUR
ULANG LOGAM ALUMUNIUM DI PT INDONESIA ASAHAN
ALUMUNIUM”. Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi dan Tata Tulis Karya Ilmiah pada Program Studi Teknik Metalurgi,
Jurusan Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Winartno, S.Si, MT, Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Bapak Agris Setiawan, SPd. T, M. Eng selaku Koordinator Prodi Teknik Metalurgi
UPN “Veteran” Yogyakarta.
3. Ibu Tri Wahyuningsih, S.T., M.T. selaku DosenWali dan Dosen Pembimbing
4. Teman-teman Teknik Metalurgi UPN 17 dan seluruh pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan proposal ini.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan……………………………….………………....... ii
Lembar Persetujuan……………………………….………………....... iii
Kata Pengantar………………………………………………………… iv
Daftar Isi…………………………………………….………………… v
BAB
I. Pendahuluan………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………….………….......... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………….………………. 2
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………...……… 2
1.4 Batasan Masalah………………………………………………… 2
1.5 Manfaat Penelitian…………………………….………...………. 2
II. Tinjauan Pustaka…………………………………………………… 4
2.1 Pengolahan Mineral …………………………….…….………… 4
2.2 Pengecoran ……………………...………..………...………..… 4
III. Metode Penelitian………………….……………………………… 6
3.1 Jenis Penelitian……....…………………………………………. 6
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian…….…………………………….. 6
3.3 Sumber Data……………………………………………………. 6
3.4 Teknik Pengumpulan…………………………………………… 7
3.5 Teknik Analisis Data…………………………………………… 7
IV. Penutup…………………………………………………................. 9
Daftar Pustaka……………………………………………………......... 10
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Aluminium termasuklogam non ferro dan merupakan bahan yang sangat
banyak dipakai terutama pada bidang industry (Hidayat and Tamjidillah 2016).
Aluminium memiliki beberapa kelebihan yaitu salah satunya ringan dan tahan
terhadap korosi, densitas yang rendah, mudah untuk dibentuk, dan daya
konduktivitas yang tinggi, dengan sifat penghantar panas dan listrik dengan
baik (Jalinus and Pratama 2013).Limbahdari aluminium ini dapat ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti, kaleng minuman, komponen otomotif,
pesawat, kereta api, perabot rumah tangga yang belum diolah dengan baik
(Purwanto and Respati 2013). Penggunaan aluminium yang sangat banyak
padakehidupan sehari-hari mengakibatkansemakin banyak limbahdari
aluminium (Nurdin 2019), hal ini akan berdampak yang buruk bagi lingkungan
jika tidak ditanggulangi dengan tepat. Perlu dilakukan pemanfaatan dari limbah
aluminium menjadi produk yang memiliki nilai jual dengan melakukan
remelting atau daur ulang aluminium bekas (Setiawan 2014). Saat ini masih
banyak produk dari hasil pengecoran aluminium yang belum dikelola dengan
baik, contohnya seperti handle rem sepeda motor yang masih mudah patah,
gagang pintu aluminium yang masih mudah patah dan masih banyak lainnya.
Maka diperlukan pengolahan dengan baik agar produk memiliki kualitas yang
baik pula contohnya dengan memperhitungkan temperatur tuang pada saat
melakukan pengecoran. Keuntungan dari mendaur ulang limbah aluminium
dari segi ekonomis akan lebih murah dibandingkan jika mengekstrak bijih
aluminium yang juga berdampak terhadap pencemaran lingkungan (Jasman
2018), membutuhkan energi dalam jumlah besar, mendaur ulang limbah dari
aluminium dapat dilakukan berulang-ulang tanpa menghilangkan sifat-sifatnya
(Fasya and Iskandar 2015). Pengecoran logam (casting) ialah suatu proses
1
dalam produksi benda dengan cara mencairkan logam setelah itu cairan logam
tersebut dituangkan ke dalam rongga cetakan yeng telah dibentuk dengan pola
cetakan yang telah dibuat sesuai bentuk yang diinginkan (Huda et al. 2020).
Kemudian logam yang telah di cairkan tersebut dibiarkan sampai membeku dan
membentuk produk yang sesuai dengan pola cetakan yang telah dibuat (Y and
Sugita 2017).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Apakah komposisi dari daur ulang pengecoran logam alumunium dapat
menghasilkan hasil yang sama bagus kualitasnya?
2. Bagaimana proses pengolahan daur ulang logam alumunium?
3. Apa saja keunggulan dan kekurangan dari metode pengolahan daur ulang
logam alumunium pada PT. Indonesia Asahan Alumunium?
1.3 TujuanPenelitian
1. Mengetahui komposisi dari daur ulang logam alumunium untuk
menghasilkan hasil yang sama bagus kualitasnya.
2. Menganalisis proses pengolahan daur ulang logam alumunium.
3. Menganalisis keunggulan dan kekurangan dari pengolahan daur ulang
logam alumunium di PT. Indonesia Asahan Alumunium.
1.4 Batasan Penelitian
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih
terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan
tercapai. Luas lingkup penelitian ini hanya meliputi informasi seputar proses
pengolahan daur ulang logam alumunium di PT Indonesia Asahan Alumunium.
2
➢ Mampu mengaplikasikan dan mengembangkan pengetahuan di bidang
pengolahan logam.
➢ Melatih kemampuan berpikir kritis, menganalisis suatu proses metalurgi
dan problem solving di lapangan secara langsung
➢ Memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Metodologi & Tata Tulis
Karya Ilmiah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Pengecoran
Coran dibuat dari logam yang dicairkan, dituang kedalam cetakan,
kemudian dibiarkan mendingin dan membeku. Oleh karena itu sejarah
pengecoran dimulai ketika orang mengetahui bagaimana mencairkan
logamdan bagaimana membuat cetakan. Hal itu terjadi kira-kira tahun
4.000 sebelum Masehi, sedangkan tahun yang lebih tepat tidak
diketahui orang (Surdia dan Chijiiwa, 1986). Pengecoran logam (casting)
ialah suatu proses dalam produksi benda dengan cara mencairkan logam setelah
itu cairan logam tersebut dituangkan ke dalam rongga cetakan yeng telah
dibentuk dengan pola cetakan yang telah dibuat sesuai bentuk yang diinginkan
(Huda et al. 2020). Kemudian logam yang telah di cairkan tersebut dibiarkan
sampai membeku dan membentuk produk yang sesuai dengan pola cetakan
yang telah dibuat (Y and Sugita 2017).
4
pengaruh yang sangat signifikan pada kualitas hasil coran meliputi pada
struktur mikro dan sifat mekanis agar hasil produk coran memiliki sifat fisik
yang bagus (Abadi et al. 2021). Temperatur tuang merupakan suatu variabel
terpenting karena apabila temperatur tuang sangat rendah mengakibatkan
logam cair akan terlebih dahulu membeku sebelum rongga terisi penuh dengan
logam pada saluran masuk, dan sebaliknya apabila temperatur tuang sangat
tinggi, ini juga akan menimbulkan penyusutan juga dimensi coran menjadi
tidak akurat (Wijaya,2017). Sand casting ialah salah satu metode pengecoran
logam dalam pembuatan suatu benda kerja atau produk, komponen dengan cara
menuangkan logam cair kedalam rongga cetakan menggunakan pasir
(Purwanto and Kholis 2021). Secara sederhanaproses pembentukan produk
dengan metoda cetakan pasir (sand casting) ini, dapat dimaksudkan dengan
pembentukan rongga dengan cara mengikir bentuk sesuai dengan benda pada
cetakan dari pasir kemudian isi ronnga tersebut dengan logam yang telah
dicairkan tersebut dengan cara pemanasan (Sudjana 2008). Metode pengecoran
dengan menggunakan cetakan pasir (sand casting) ini adalah yang paling
banyak digunakan dalam bidang industri pengecoran aluminium (Hafizh 2009),
karena biaya yang dikeluarkan relatif sedikit dan juga dapat membuat produk
dengan desain dengan bentuk rumit (Purwanto and Respati 2013). Sand casting
diawali dengan penuangan logam cair ke sistem saluran kemudian logam cair
tersebut akan memenuhi seluruh rongga di dalam cetakan (Surdia and Chijiwa
1976). Aluminium juga termasuk kedalam salah satu bahan teknik terpenting
darilogam Non-ferrokarena umumnya sifat aluminium yang memenuhi syarat
dari berbagai sifat produk komponen atau peralatan Teknik (Arafat 2019),
spesifiknya sifat aluminium mempunyai berat jenis yang rendah yaitu hanya
2,702 kg/dm3, memiliki sifat ketahanan yang tinggi terhadap korosi
atmospheric dan juga sifat yang lain terpenting dari aluminium ialah sifat
thermal dan electrical conductivity hal ini dapat dilihat dari lapisan aluminium
yang mengkilat apabila dipoles dan juga perambatan panas yang cepat pada
aluminium ini (Syahri, Putra, and Helmi 2017).
5
BAB III
METODE PENELITIAN
6
tempat yang sudah ditentukan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai
sumber literature seperti penelitian terdahulu, jurnal ilmiah, dan buku-buku yang
berhubungan dengan proses pengolahan logam emas dengan metode daur ulang
pengecoran alumunium.
2. Metode Dokumentasi
Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti meninjau benda-benda
tertulis seperti buku-buku, karya tulis, dokumen, jurnal ilmiah, dan
sebagainya yang berhubungan dengan proses pengolahan logam emas
dengan metode sianidasi.
7
5. Pengujian komposisi yang dilakukan di Politeknik Manufaktur Klaten.
6. Analisa standar deviasi setelah data hasil pengujian diketahui.
8
BAB IV
PENUTUP
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Properties) (Doctoral dissertation, Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya).
11