Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL SEMINAR

DINAMIKA ENDAPAN MODERN PASIR MELALUI


ANALISIS STRUKTUR SEDIMEN DI DAERAH
PANTAI GLAGAH, KECAMATAN TEMON,
KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA

Oleh :
Topan Ramadhan
NIM. 131101181

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

DINAMIKA ENDAPAN MODERN PASIR MELALUI


ANALISIS STRUKTUR SEDIMEN DI DAERAH PANTAI
GLAGAH, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULON
PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Akademik


di Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Menyetujui Penyusun
Dosen Pembimbing

Ir. Miftahussalam, M.T. Topan Ramadhan


NIK. 87 0254 317 E NIM. 131101181

Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Geologi

Ir. Dwi Indah Purnamawati, M.Si.


NIK. 91 0659 413 E

ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ILMIAH

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : Topan Ramadhan
Nim : 131101181
Program Studi : Teknik Geologi
Fakultas : Teknologi Mineral

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal seminar


Judul : Dinamika Endapan Modern Pasir Melalui Analisis
Struktur Sedimen di Daerah Pantai Glagah, Kecamatan
Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta
Pembimbing : Ir. Miftahussalam, M.T.
Adalah benar-benar hasil karya sendiri.
Didalam proposal ini saya tidak menjiplak data atau gagasan orang lain dalam
bentuk karya ilmiah dan mengakui hasil karya orang lain. Apabila kemudian hari
terbukti saya melakukan tindakan itu, saya bersedia menerima sanksi dari pihak
kampus.

Yogyakarta, 1 Maret 2017

Topan Ramadhan

iii
PRAKATA

Dengan mengucap puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah

SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya, penyusun dapat

menyelesaikan makalah seminar dengan judul Dinamika Endapan Modern Pasir

Melalui Analisis Struktur Sedimen di Daerah Pantai Glagah, Kecamatan Temon,

Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, disamping itu pada

kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Miftahussalam, M.T. selaku dosen pembimbing.

2. Bapak Prof. Ir. Sukandarrumidi, M.Sc, Ph.D. selaku dosen wali.

3. Keluarga yang telah mendukung serta membantu melalui doanya sehingga

dapat terselesaikan makalah seminar ini.

4. Teman-teman yang memberi semangat dalam pembuatan makalah seminar ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih

ada kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penyusun harapkan demi kemajuan dan perbaikan. Semoga makalah seminar ini

sesuai dengan tujuan yang diharapkan, serta bermanfaat untuk penyusun pada

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 1 Maret 2017

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ILMIAH ........... iii
PRAKATA ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................. 1
1.3. Manfaat Seminar .................................................................. 2
1.4. Batasan Masalah ................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 3
2.1 Geologi Daerah Penelitian. ................................................... 3
2.2 Macam-macam Struktur Sedimen ...................................... .4
2.3.Macam-macam Lingkungan Pengendapan ........................ 6
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 8
3.1 Tahapan Penelitian ................................................................ 8
3.1.1 Studi Pustaka ............................................................... 8
3.1.2 Penilitian di Lapangan................................................ 8
3.2 Tempat Penelitian .................................................................. 8
3.3 Alat Penelitian ........................................................................ 8
BAB IV RENCANA PUSTAKA TERPAKAI ......................................... 10
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lingkungan Pengendapan Secara Umum (Nichols, 2009) 7

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki iklim tropis sehingga banyak menghasilkan material-

material rombakan melalui proses degradasi seperti pelapukan, erosi dan

trasportasi. Selain adanya proses degradasi terdapat juga proses agradasi dimana

terjadi proses pengendapan dari proses-proses degradasi. Pegendapan material-

material tersebut banyak diendapkan di beberapa lingkungan pengendapan

diantaranya yang umum adalah lingkungan darat, transisi hingga laut.

Yang banyak ditemukan endapan sedimen diantaranya pada lingkungan

transisi diantaranya sekitar pantai, laguna, delta, dll. Pada beberapa tempat seperti

pantai banyak mengendapkan material-material endapan sedimen dimana material

tersebut dapat berasal dari proses fluvial, proses marine ataupun proses aeolian

(angin).

1.2 Maksud dan Tujuan Seminar

Maksud dari penyusunan seminar ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat kurikulum di Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi

Mineral, Institut Sains & Teknologi AKPRIND. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk menganalisis struktur sedimen pada endapan pasir di sekitar Pantai

Glagah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta agar mengetahui

mekanisme pengendapan pasir mencakup energi dan lingkungan pengendapan

sehingga dapat mengetahui faktor pengontrol pengendapan pasir di daerah

tersebut.

vii
1.3 Manfaat Seminar
Adapun manfaat dari penulisan seminar ini yakni seperti yang sudah

disebutkan pada poin tujuan seminar adalah untuk melatih mahasiswa untuk

berfikir ilmiah serta dapat mengembangkan potensi dan kemampuan mahasiswa

dalam hal keilmuan yang berbasis kepada ilmu kebumian. Selain itu juga dengan

adanya seminar ini mahasiswa dapat memiliki gambaran untuk meneruskan lebih

lanjut pada tahap skripsi, sehingga diharapkan nantinya mahasiswa yang akan

menempuh skripsi sudah dibekali dengan materi dan konsep-konsep ilmiah yang

sesuai dengan bidang dan minat yang ditekuni mahasiswa itu sendiri, serta yang

terpenting adalah melatih mahasiswa berbicara di depan umum.

1.4 Batasan Masalah

Pada penelitian ini hal-hal yang akan dibahas memiliki batasan masalah

sebagai berikut:

1. Analisis yang dilakukan menggunakan data struktur sedimen pada endapan

yang tersingkap akibat proses pengendapan di beberapa tempat disekitar

pantai Glagah.

2. Analisis struktur yang dilakukan dengan melakukan pengukuran secara

vertikal pada singkapan di lapangan.

3. Hasil dari analisis untuk menyimpulkan mekanisme pengontrol pengendapan

material endapan pasir dan lingkungan pengendapan yang ada di daerah

tersebut.

viii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geologi Daerah Penelitian

Berdasarkan kondisi geologinya, daerah penelitian termasuk ke rangkaian

Pegunungan Kulon Progo. Secara stratigrafi regional berikut urutan formasi

batuan yang paling tua sampai yang paling muda. Menurut Rahardjo, dkk (1977)

adalah sebagai berikut:

A. Formasi Nanggulan

B. Formasi Andesit Tua

C. Formasi Jonggrangan

D. Formasi Sentolo

E. Endapan Aluvium

Sedangkan, secara fisiografi regional Kulon Progo terbagi atas beberapa

satuan geomorfologi (menurut Pannekoek, 1939 dalam Van Bammelen, 1949 hlm

601) diantaranya:

A. Saruan Pegunungan Kulon Progo

B. Satuan Perbukitan Sentolo

C. Satuan Teras Progo

D. Satuan Dataran Aluvial

E. Satuan Dataran Pantai

Secara satuan geomorfologi yang telah terbagi diatas, daerah penelitian

termasuk kedalam satuan dataran pantai yang dimana menurut penelitian yang

ix
telah ada sebelumnya satuan dataran pantai terbagi atas beberapa sub satuan

diantaranya adalah:

a. Sub Satuan Gumuk Pasir

Sub satuan ini terdiri dari daerah yang luas dan memanjang

sepanjang pantai selatan, termasuk pantai Parangtritis, pantai Glagah yang

menjadi daerah penelitian. Gumuk-gumuk pasir yang terdapat pada daerah

ini kemungkinan terbentuk akibat dari material-material berukuran pasir

yang dibawa oleh Kali Serang dan Kali Progo yang diendapkan di muara

sungai, dan oleh karena aktivitas debaran ombak yang cukup besar serta

adanya angin, kemudian terbentuklah gumuk-gumuk pasir.

b. Sub Satuan Dataran Alluvial Pantai

Sub satuan ini tersebar di bagian selatan Kulon Progo. Sub satuan

ini terdiri dari material-material berukuran pasir halus yang tertransport

dan diendapkan oleh aktivitas angin maupun fluvial.

2.2. Macam-macam Struktur Sedimen

Struktur sedimen adalah kenampakan pada batuan sedimen sebagai

akibat dari adanya proses pengendapan. Struktur ini merupakan sifat yang

sangat penting pada batuan sedimen baik yang berada pada bagian atas,

bagian bawah maupun bagian dalam lapisan. Struktur sedimen ini dapat

digunakan untuk menentukan proses dan keadaan serta lingkungan

pengendapan, arah arus pengendapan, kedalaman, energi, kecepatan dan

hidrolika arah arus yang mengalir serta pada daerah batuan yang terlipat

x
dapat dipakai untuk mengetahui bagian bawah dan bagian atas perlapisan.

Struktur sedimen ini sebaiknya dilihat dan dipelajari pada suatu singkapan,

bukan pada suatu contoh setangan atau sayatan tipis.

Struktur sedimen berkembang melewati proses fisika dan atau kimia,

sebelum, selama, dan sesudah pengendapan atau juga melalui proses jasad

renik (biogenic). Krumbein dan Sloss (1963) membagi struktur sedimen

menjadi 2 kelompok, yaitu Struktur sedimen primer dan struktur sedimen

sekunder. Pettijohn (1957) membagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu

Struktur Anorganik dan Struktur Organik. Walker (1980) mengelompokkan

struktur sedimen berdasarkan asal usulnya menjadi 3 kelompok, yaitu :

1. Struktur sedimen sebelum pengendapan (Pre-depositional sedimentary

structures)

2. Struktur sedimen saat pengendapan (Syn-depositional sedimentary

structures)

3. Struktur sedimen setelah pengandapan (Post-depositional sedimentary

structures)

Sedangkan struktur sedimen yang diakibatkan oleh kegiatan organisme

dimasukkan dalam kelompok fosil sebagai trace fossil. Pengelompokan

struktur sedimen (Tucker; 1982), yaitu:

1. Struktur pengikisan (Erosional structures)

2. Struktur pengendapan (Depositional structures)

3. Struktur pasca-pengendapan (Post-depositional sedimentary structures)

4. Struktur sedimen asal jasad (Biogenic sedimentary structures)

xi
2.3. Macam-macam Lingkungan Pengendapan

Lingkungan pengendapan ialah tempat atau wadah terdendapkannya

material sedimen beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan

terjadinya mekanisme pengendapan tertentu (Gould, 1972). Interpretasi

lingkungan pengendapan bisa ditentukan dari struktur sedimen yang terbentuk

pada batuan. Struktur sedimen tersebut dapat digunakan secara meluas dalam

memecahkan beberapa masalah geologi, karena struktur batuan terbentuk pada

tempat dan waktu pengendapan, sehingga struktur ini merupakan kriteria yang

sangat berguna untuk interpretasi lingkungan pengendapan. Terjadi dan

pembentukan struktur-struktur sedimen tersebut disebabkan oleh mekanisme

pengendapan dan kondisi serta lingkungan pengendapan tertentu.

Beberapa aspek lingkungan sedimentasi purba yang dapat dievaluasi dari

data struktur sedimen di antaranya adalah mekanisme transportasi sedimen, arah

aliran arus purba, kedalaman air relatif, dan kecepatan arus relatif. Selain itu

beberapa struktur sedimen dapat juga digunakan untuk menentukan atas dan

bawah suatu lapisan. Didalam sedimen umumnya turut terendapkan sisa-sisa

organisme atau tumbuhan, yang karena tertimbun,terawetkan. Dan selama proses

Diagenesis tidak rusak dan turut menjadi bagian dari batuan sedimen atau

membentuk lapisan batuan sedimen. Sisa-sia organisme atau tumbuhan yang

terawetkan ini dinamakan fossil. Jadi fosill adalah bukti atau sisa-sisa kehidupan

zaman lampau. Dapat berupa sisa organisme atau tumbuhan, seperti cangkang

kerang, tulang atau gigi maupun jejak ataupun cetakan. Dari studi lingkungan

xii
pengendapan dapat digambarkan atau direkontruksi geografi purba dimana

pengendapan terjadi.

Gambar. 1 Lingkungan Pengendapan Secara Umum (Nichols, 2009)

Lingkungan pengendapan merupakan keseluruhan dari kondisi fisik, kimia

dan biologi pada tempat dimana material sedimen terakumulasi. (Krumbein dan

Sloss, 1963) Jadi, lingkungan pengendapan merupakan suatu lingkungan tempat

terkumpulnya material sedimen yang dipengaruhi oleh aspek fisik, kimia dan

biologi yang dapat mempengaruhi karakteristik sedimen yang dihasilkannya.

Secara umum dikenal 3 lingkungan pengendapan, lingkungan darat transisi, dan

laut. Beberapa contoh lingkungan darat misalnya endapan sungai dan endapan

danau, ditransport oleh air, juga dikenal dengan endapan gurun dan glestsyer yang

diendapkan oleh angin yang dinamakan eolian. Endapan transisi merupakan

endapan yang terdapat di daerah antara darat dan laut seperti delta, lagoon dan

litorial. Sedangkan yang termasuk endapan laut adalah endapan-endapan reef,

neritik, batial, dan abisal.

xiii
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Pada Tahapan penelitian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan

dilakukan dalam penelitian meliputi studi pustaka, penelitian dilapangan, analisis

data, penyusunan draft dan presentasi.

3.1.1 Studi Pustaka

Tahap Studi Pustaka diantaranya mengumpulkan data serta informasi dari

berbagai publikasi ilmiah tentang lokasi daerah penelitian. Dalam mengkaji lokasi

penelitian, penyusun juga mengumpulkan informasi dari peneliti terdahulu seperti

kondisi regional daerah penelitian.

3.1.2 Penelitian di Lapangan

Penelitian lapangan yang dilakukan seperti pengukuran data endapan,

struktur-struktur sedimen pembuatan Measuring Section (MS) untuk menunjukan

kondisi geologi dan sedimentasi endapan pasir di Pantai Glagah, Kulon Progo,

Daerah Istimewa Yogyakarta.

3.2. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di daerah Pantai Glagah, Kebupaten Kulon

Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta di dekat muara Kali Serang.

3. 3. Alat Penelitian

Alat penelitian yang digunakan yaitu :

a. Peta RBI

b. Kamera digital

xiv
c. GPS

d. Rol Meter

e. Kompas Geologi

f. Komperator Butir

g. dan Alat tulis.

xv
BAB IV
RENCANA PUSTAKA TERPAKAI

Bemmelen, R.W, Van, 1949, The Geology of Indonesia, Vol IA

Boggs, S. 1995. Principles of Sedimentology and Stratigraphy. New Jersey :

University of Oregon, Pearson Prentice Hall.

Boggs, S. 2006. Principles of Sedimentology and Stratigraphy. New Jersey :

University of Oregon, Pearson Prentice Hall.

Gould, H.R. 1972. Environmental indicators-A key to the stratigraphic record,

dalam J.K. Rigby & W.K. Hamblin (eds.). Recognition of ancient

117 sedimentary environments: Soc.Econ. Paleontologists and

Mineralogist Spec. Pub. 16, p. 1-3.

Krumbein, C. dan Sloss, L.L., 1951, Stratigraphy and Sedimentation, San

Francisco: W.H. Freeman and Company.

Krumbein, W., dan L. Sloss, 1963. Stratigraphy and Sedimentation. Freeman, San

Frasisco.

Lowe, J,J. dan Walker, M.J.C. 1984. Reconstrukting Quaternary Environments.

New York : Logman Group Limited, p. 85-92.

Nichols, Gary, 1999. Sedimentology and Stratigraphy. Blackwell Science Ltd.

Nichols, G., 2009, Sedimentology and Stratigraphy 2nd edition, John

Wiley&Sons Ltd, UK.

Pannekoek, A.J., 1949, Outline of The Geomorphology of Java, Harlem:

Geological Survey.

xvi
Pettijohn, F.J., 1957. Sedimentary Rock Second Edition. Harper & Row, New

York.

Rahardjo, W., Sukandarrumidi dan. Rosidi, H.M.D., 1977, Geologi Lembar

Yogyakarta, edisi pertama, Bandung: Pusat Penelitian dan

Pengembangan Geologi.

Reading, H. G., 1978. Sedimentary Environments and Facies. Elsevier: New York

Selley, R.C., 1985, Ancient Sedimentary Environment and their sub-surface

diagnosis: third edition, Cornell University Press, Ithaca, New

York, 317p.

Selley, R., C, 2000, Applied Sedimentology Second Edition, Academic Press:

London.

Tucker, M. E. 1982. The Field Description of Sedimentary Rocks. England: John

Wiley & Sons.

Walker,R.G., 1980, Facies Models, Geological Association of Canada.

Walker,R.G., James,N.P.,1992, Facies Models Response to Sea Level Change,

Geological Association of Canada.

xvii
LAMPIRAN

Minggu Ke -
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6

1 Penyusunan Proposal

2 Revisi Proposal

3 Pengajuan SK Seminar

4 Pengambilan Data Seminar

5 Menyusun Draf Seminar

6 Seminar

xviii

Anda mungkin juga menyukai