Diajukan oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat mengajukan proposal
kegiatan kerja praktik di PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk. Penyusunan proposal
kegiatan kerja praktik ini dimaksudkan untuk melengkapi dan memenuhi
persyaratan pengajuan kegiatan kerja praktik agar penyusun dapat melaksanakan
kegiatan kerja praktik pada salah satu unit plant pada PT. Chandra Asri
Petrochemical Tbk. Dengan diterimanya proposal pengajuan kegiatan kerja praktik
ini, penyusun hendak mengucapkan terima kasih kepada:
1. Pimpinan perusahaan dan segenap karyawan PT. Chandra Asri
Petrochemical Tbk. atas perhatian dan kesediannya menerima penyusun
untuk melaksanakan kerja praktik.
2. Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan, S.T, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik
Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta.
3. Dr. Ir. Mahreni, MT selaku dosen pembimbing Kerja Praktik atas saran dan
bimbingannya.
4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Semoga proposal ini dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi pihak PT.
Chandra Asri Petrochemical Tbk. dalam menerima penyusun, mahasiswa Program
Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang akan melaksanakan kerja
praktik.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
BAB I
PENDAHULUAN
1
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
Perguruan tinggi harus membekali mahasiswa dengan ilmu dasar dan teori
dasar yang mendukung praktek nyata di dunia kerja pada masa mendatang. Dari
pihak perusahaan hendaklah berperan serta menyukseskan program ini dengan cara
bersedia menerima mahasiswa yang akan melakukan kerja praktek di salah satu unit
perusahaannya. Kerja praktek pada suatu pabrik/fasilitas pemrosesan disuatu
perusahaan diperlukan mahasiswa agar dapat menerapkan ilmu yang diperoleh
selama di bangku kuliah dan membandingkan dengan kenyataan yang terdapat di
pabrik agar mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami dunia kerja yang akan
dimasukinya.
Dari uraian di atas, saya bermaksud untuk melaksanakan kegiatan kerja
praktik industri di PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk, Cilegon-Banten mengingat
perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia
olefin sehingga sesuai dengan bidang studi yang saya tempuh yaitu Teknik Kimia.
Bagi Mahasiswa
a. Mengenal cara kerja suatu perusahan atau industri secara umum dengan
lebih mendalam, khususnya peralatan dan proses produksi yang
dilakukan.
b. Dapat menambah wawasan dan pengalaman tentang praktik di
lapangan.
2
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
Topik tugas khusus kan diberikan menyusul karena ditentukan oleh dosen
pembimbing. Tugas khusus tersebut baru dapat diketahui setelah mendapatkan
surat balasan persetujun dari PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk. yang
menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas diterima untuk melaksanakan
kerja praktik.
Note: Tidak menutup kemungkinan tugas khusus dapat diberikan oleh
pembimbing lapangan.
Kegiatan diatas dapat berubah sesuai dengan waktu dan kepentingan PT.
Chandra Asri Petrochemical Tbk. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
cara :
3
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
1. Data Primer
- Survey
Yaitu menanyakan secara langsung kepada pembimbing dari PT.
Chandra Asri Petrochemical Tbk. di lapangan pada saat pelaksanaan
kerja praktik.
- Observasi
Yaitu pengamatan langsung mengenai obyek yang diperlukan.
2. Data Sekunder
Dengan metode pustaka yaitu melalui literatur-literatur dan data-data
atau informasi yang dibuat serta hanya tercatat dan terdapat di
perpustakaan PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk. maupun literatur dari
perpustakaan lain yang relevan.
I.6.1 Tempat
Peserta kerja praktik adalah mahasiswa Program Studi Teknik Kimia S1,
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, dengan rincian sebagai
berikut :
Nama : Almira Sani Claresta
NIM : 121160112
E-mail : almiraclrsta@gmail.com
No. HP : 082226589741
Program Studi : Teknik Kimia S1
Alamat Kampus : Kampus Unit 1 UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur,
4
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
Keterangan :
Kegiatan kerja praktik
5
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
6
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1.1 Sejarah
7
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
8
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
9
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
Gambar 2.1 Diagram alir proses produksi PT. Chandra Asri Petrochemical
PT. Chandra Asri memiliki tiga plant utama, yaitu Plant Ethylene, Plant
LLDPE, dan Plant HDPE. Bahan baku pada Plant Ethylene adalah naphta yang
didatangkan dari Arab. Pada Plant LLDPE dan Plant HDPE bahan baku berupa
ethylene. Sedangkan bahan baku seperti nitrogen dibeli dari PT. Air Liquid
(Alindo) dan PT. Praxi Air. Katalis-katalis untuk polyethylene disamping dibuat
sendiri (HDPE), sebagian di import dari Amerika (LLDPE).
PT. Chandra Asri memiliki tiga plant utama yaitu Ethylene Plant, HDPE
dan LLDPE Plant yang menggunakan tiga lisensi teknologi masing-masing:
1. Lummus Crest Technology (LCT) dari United States of America (USA) untuk
Ethylene Plant.
10
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
2. Cold Section
Proses cold section dimulai dari CGC, yang berfungsi untuk menaikan
tekanan charge gas hasil atas quench water. Charge gas dari CGC
diumpankan ke dalam cold box untuk didinginkan dan diumpankan untuk
memisahkan H2 dan komponen yang lebih berat. Hasil atas chiller yang
berupa campuran uap H2 dan CH4 dipisahkan didalam H2-CH4 separator.
Sementara itu hasil bawah chiller yang berupa cairan diumpankan ke dalam
demethanizer untuk memisahkan metana dari komponen yang lebih berat.
11
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
Produk atas demethanizer berupa metana dan diumpankan sebagai fuel as dan
juga sebagai refrigerant untuk mendinginkan charge gas sampai suhu -
135,2°C di dalam chilling train. Produk bawahnya yang berupa C2 dan
hidrokarbon yang lebih berat diumpankan kedalam deethanizer.
Produk atas deethanizer berupa campuran C2 dan selanjutnya
diumpankan ke asitilen converter, sedangkan hasil bawahnya berupa C3 dan
komponen yang lebih berat diumpankan ke depropanizer-1 untuk
memisahkan komponen-komponen C3 dari komponen lebih berat. Hasil atas
depropanizer-1, diumpankan ke depropanizer-2, hasil atas depropanizer-2
setelah diembunkan, lalu direcycle ke depropanizer-1 sedangkan hasil
bawahnya diumpankan ke debuthanizer. Selanjutnya dari Propadiene
Coverter diumpankan ke Propylene Fractionator-2 untuk memisahkan
Propylene dari propana. Hasil bawah Propylene Fractionator-2 dimasukkan
ke Propylene Fractionator-1 dan hasil atas Propylene Fractionator-1
dikembalikan ke Propylene Fractionator-2, sedangkan hasil bawahnya
direcycle ke furnace. Produk Propylene dikeluarkan dari tray 9 Propylene
Fractionator-2 dan selanjutnya dikirim ke tanki penyimpanan. Hasil bawah
Depropanizer-2 diumpankan ke Debuthanizer untuk memisahkan komponen-
komponen C4 dari komponen-komponen yang lebih berat. Hasil atas
Debuthanizer yang merupakan campuran dari C4 dikirim ke tanki
penyimpanan C4C5 untuk selanjutnya direcycle ke furnace, kemudian ke
reactor. Sedangkan hasil bawahnya yang berupa gasoline dikirim ke unit
hidrogenasi Pyrolisis Gasoline. Unit ini berfungsi untuk menghidrogenasi
komponen-komponen di olefin pada Raw Pyrolisis Gasoline untuk mencegah
terjadinya polimerisasi. Gasoline dari unit ini diumpankan ke Depenthanizer
untuk memisahkan komponen-komponen C5 dari komponen-komponen yang
lebih berat. Hasil atas Depenthanizer dikirim ke reactor C4C5 untuk kemudian
direcycle ke furnace, sedangkan hasil bawah dikirim ke BTX tower untuk
memisahkan C4C5 dari komponen lebih berat. C4C5 sebagai hasil atas BTX
tower dikirim ke tanki penyimpanan sebagai Pyrolisis Gasoline.
12
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
13
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
14
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
d. Bagging
PolyEthylene dialirkan ke bagging silo dengan medium udara,
selanjutnya dikemas.
15
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
16
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
air dan memiliki aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti
benzene. Xylene atau Xylol atau dimetilbenzana merupakan hidrokarbon
aromatik yang terdiri dari benzene yang berikatan dengan dua metil dan
dapat diproduksi melalui reformasi katalik naphtha. Selain itu, Py-Gas juga
digunakan sebagai gasoline blending untuk meningkatkan oktan.Metode
pengiriman dengan vessel. Produk turunannya berupa Benzene, Toluene,
Mixed Xylene.
d) Mixed C4
Mixed C4 merupakan salah satu produk dari steam cracking process.
Mixed C4 adalah bahan baku untuk pabrik Butadiena yang merupakan
komponen penting dalam pembuatan karet sintetis. Metode pengiriman
dengan pipeline atau vessel. Produk turunannya berupa Butadiene.
e) Pyrolysis Fuel Oil/PFO/Bio-Oil
Pyrolysis Fuel Oil (PFO) merupakan produk bawah dengan
menggunakan Naphtha Steam Cracking. PFO adalah cairan yang berisikan
campuran hidrokarbon aromatik yang lebih berat. PFO dapat dimanfaatkan
sebagai sumber bahan bakar atau sebagai bahan baku untuk memproduksi
Carbon Black.
f) Synthetic Rubber
Synthetic Rubber merupakan produk baru yang mencampurkan
Styrene Monomer dengan Butadiene.
2.1.3.2 Polyolefins
Polyolefins merupakan aplikasi produk/resin yang luas dengan ketersediaan
yang stabil. Berikut adalah jenis produk olahan dari Polyolefins:
a. Polyethylene (PE)
Polyethylene (PE) merupakan salah satu produk yang diproduksi oleh
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PE dibuat melalui proses polimerisasi gas
Etilena sebelum pencampuran dengan resin bubuk dan berbagai bahan aditif
lainnya untuk meningkatkan performa dari produk akhir nantinya. PT Chandra
Asri Petrochemical memproduksi PolyEthylene (PE) berkualitas tinggi yang
dijual di bawah merek dagang "Asrene®". PE dibuat melalui polimerisasi gas
17
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
18
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
itu, GRENE® memungkinkan, tidak hanya pada aspek lingkungan, tetapi juga
ekologi, ekonomi dan aspek sosial untuk memiliki standar hidup yang lebih
baik.
b. Polypropylene (PP)
Polypropylene (PP) merupakan salah satu produk yang diproduksi oleh
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. PP dibuat melalui proses polimerisasi gas
Propilena sebelum pencampuran dengan resin bubuk dan berbagai bahan aditif
lainnya untuk meningkatkan performa dari produk akhir nantinya. PT Chandra
Asri memproduksi PoliPropylene (PP) berkualitas tinggi, yang dijual di bawah
merek dagang “Trilene®”.
PP dibuat melalui polimerisasi gas Propylenea sebelum pencampuran
resin bubuk dengan berbagai bahan aditif untuk meningkatkan performa dari
produk akhir. Produk ini melalui pemantauan dan pengujian QA/QC yang ketat
sebelum dikemas dalam karung 25 kg untuk para pelanggan. Lini produk
"Trilene®" terdiri dari Homopolimer yang memiliki sifat kaku, Random
Kopolimer yang memiliki sifat lebih transparan dan Impact (Block) Kopolimer
yang memiliki sifat ketahanan terhadap benturan yang tinggi. Produk ini dapat
diolah ke dalam berbagai aplikasi, termasuk peralatan rumah tangga, kemasan
makanan, elektronik dan komponen otomotif.
PolyPropylene terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Homopolimer
PP Homopolimer hanya terdiri atas Propylenea, mempunyai kekakuan dan
sifat kilap yang sangat baik. Aplikasinya bervariasi dari kemasan makanan
(kaku dan fleksibel), peralatan rumah tangga, tas woven, dan lain-lain
2. Random Kopolimer
PP Random Kopolimer terdiri atas Propylenea dan sedikit Ethylenea.
Memiliki kebeningan dan fleksibilitas tinggi, dan umumnya digunakan
untuk wadah-wadah bening, tutup botol flip-top, extrusion coating, dan
lain-lain.
19
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
3. Impact Kopolimer
PP Impact Kopolimer terdiri atas Propylenea, dan Ethylenea sebagai fasa
rubbery. Keunggulan material ini adalah dapat menahan beban kejut dan
mampu diaplikasikan pada suhu ekstrim (-30 oC), dan dapat digunakan
sebagai ember plastik, palet, produk elektronik dan otomotif.
2.1.3.4 Butadiene
Butadiene, C4H6 - juga dikenal sebagai 1,3- Butadiene, adalah
conjugated diene yang sederhana. Butadiene sebagian besar diperoleh dengan
menggunakan proses distilasi ekstraktif dari Crude C4. Kebanyakan Butadiene
dipolimerisasi untuk produk Styrene Butadiene Rubber (SBR) yang digunakan
dalam pembuatan ban mobil, selain penggunaannya dalam memproduksi
perekat, sealants, pelapis dan produk karet seperti sol sepatu.
2.1.3.5 Raffinate-1
Raffinate-1 merupakan produk sampingan dari proses distilasi ekstraktif
Crude C4. Crude C4 mengandung sekitar 55-60% Raffinate-1. Raffinate-1 terdiri
atas isobutylene, butane-1, butane-2, dan sejumlah kecil butana dan senyawa
lainnya. Raffinate-1 dapat digunakan sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan Methyl Tertiary Butyl Ether (MTBE) dan di-isobutylene (DIB).
20
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Umpan (Light Naphta, Heavy Naphta, C3-LPG, H-NGL) dalam fasa cair
dan bersuhu ± 60°C masuk ke cracking heateryang terdiri dari 8 buah furnace.
Umpan kemudian dipecah menjadi campuran gas hidrokarbon (C1-C4),
hydrogen dan air dengan suhu berkisar 820-835°C. Selanjutnya produk dari
cracking heater ini dimasukkan ke Transfer Line Exchanger (TLE) untuk
didinginkan hingga suhu 385°C. dari TLE, gas didinginkan lebih lanjut di dalam
quench fittingsecara kontak langsung dengan oil hingga suhu berkisar185-
190°C. Arus-arus dari setiap quench fitting digabung dan diumpankan ke
Gasoline Fractionator (GF). Dari GF ini diperoleh hasil bawah berupa Pyrolisis
Fuel Oil (PFO) dan Pyrolisis Gas Oil (PGO) yang selanjutnya dipisahkan dan
dijual atau dimanfaatkan sendiri. Sedangkan hasil atas berupa uap campuran
Gasoline dan material ringan lainnya. Uap hasil atas quench water diumpankan
ke Charge Gas Compressor(CGC), sedangkan hasil bawahnya yaitu gasoline
yang terkondensasi dan telah terpisahkan dari pecyrculating quench water, lalu
dikembalikan ke GF sebagai refluk.
21
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
22
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
23
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
24
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
3.Proses Recovery
Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan kembali gas-gas
reaktan (Ethylene dan hirogen), gas inert (nitrogen) dan cairan monomer. Gas
yang terpisah akan digunakan untuk Conveying Product Blow Tank, sedangkan
cairan comonomer akan dimasukkan kedalam sistem reaksi.
4.Proses Finishing
Proses ini terbagi menjadi 5, yaitu:
a. Proses Degassing
Product Purge Bin terdiri dari dua bagian, yaitu bagian atas berfungsi
menghilangkan gas hidrokarbon dan bagian bawah berfungsi untuk
menghidrolisis residu TEAL dalam resin.
b. Additive
Untuk meng-upgradesifa-sifat dari Pelet Polyethylene, maka resin
Polyethylene diberi zat additive, baik berupa padat maupun cair.
c. Pelleting
Lelehan polyethylenedari Continous Mixerdialirkan dari Melt Pump
menuju Pelleter Chamber. Untuk menghasilkan Pelet Polyethylene, lelehan
tersebut didinginkan dengan Pelleting Cooling Water (PCW) bersuhu 70°C,
dengan dipotong dengan menggunakan pisau.
d. Bagging
Polyethylene dialirkan ke bagging silo dengan medium udara,
selanjutnya dikemas.
25
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
dalam jaket reaktor. Reaktor Showa Denko (SDK) Plant dapat dioperasikan
dalam tiga mode, yaitu:
1.Model Diluent
Mode ini digunakan pada start-up atau pergantian grade, yang
disirkulasikan hanya diluent.
2.Model Monomodal
Pada operasi monomodal, umpan reaktor-1 hanya berupa diluentsaja
sehingga tidak terjadi reaksi polimerisasi di reaktor-1.
3.Mode Dimodal
Pada polimerisasi dimodal, reaksi dilakukan pada kedua reaktor secara
seri, dimulai dari reaktor pertama lalu dialirkan ke reaktor-2. Produk dari
reaktor-2 dikeluarkan ke tanki bertekanan rendah (Flash Tank) sehingga diluent-
nya akan menguap. Diluent diambil kembali dan direcycle sedangkan polimer
Polyethylene dikeringkan dan diumpankan ke Countinous Mixer, dan
selanjutnya ke Pelletizer untuk pembentukan Pellet Polyethylene.
26
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
Teknik yang paling banyak dipakai dalam pembuatan ethylene adalah pirolisis
hidrokarbon. Persamaan reaksi dalam pirolisis hidrokarbon:
1 1 1 1 1
C7H16 → 2 C5H12 + C4H8 + 3 C3H8 + 3 C4H10 + 3 C3H6 .... (1)
3
27
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
sebelum berkembangnya pabrik ethylene yang menghasilkan ethylene lebih murah, yaitu
dari hidrokarbon.
C. Disproposionasi Propylene
Pada proses ini propylene yang relatif murah diubah menjadi ethylene dan
butilen yang lebih tinggi harganya dengan bantuan katalis tungsten oksid-silika. Reaksi
yang terjadi adalah:
2C2H6 C2H4 + C4H8 ….(3)
D. Ethylene dari batubara
Merupakan cara tidak langsung dan proses alternatif mengingat minyak bumi
dan gas alam semakin menipis sementara persediaan batubara masih lebih banyak. Cara
ini melibatkan 3 proses, yaitu:
1. Produksi gas sintesis dari batubara dalam proses gasifikasi (proses Lurgi, Koppers-
Totzek, Winkler).
2. Gas sintesis diubah menjadi hidrokarbon dengan proses Fischer-Tropsch.
3. Ethylene dibuat dengan pirolisis hidrokarbon / dehidrasi etanol yang diperoleh. Proses
ini berjalan di Afrika Selatan yang tidak memiliki kandungan minyak bumi namun
kaya akan batubara.
28
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
dan steam dipanaskan dalam seksi radiasi mencapai 1170 K. steamakan mereduksi
tekanan parsial hidrokarbon dalam reaktor. Propylene didapatkan dari bagian
separation plant, yaitu dengan distilasi campuran C3 (Propylene, propan, serta
sedikit komponen lain) di dalam C3 splitter tower. Propylene didapatkan sebagai
hasil atas, sementara hasil bawahnya adalah arus kaya propana.Ukuran C3 splitter
tower tergantung kemurnian propylene yang diinginkan. Propylene dalam pasar
dibedakan berdasarkan kemurniannya menjadi dua, yaitu:
1. Polymer Grade Propylene Kemurnian propylene jenis ini minimal 99 % berat.
2. Chemical Grade Propylene Kemurniannya 92 - 94 % berat
B. Produk refinery
Pada produk refinery, propylene terbentuk sebagai bi-produk dari fluid
catalytic cracking gas oil serta proses thermal seperti coking. Jumlah total
Propylene yang diproduksi tergantung campuran dari umpan proses tersebut dan
juga refinery product state. Misalkan di Amerika refinery akan memaksimalkan
produksi gasoline, sehingga produk propylene berjumlah kecil. Pada fluid
catalytic cracking, gas oil yang teruapkan dikontakkan dengan katalis zeolit.
Waktu kontak yang dibutuhkan sekitar 5 detik hingga 2 menit dengan tekanan
operasi 250-400 kPa (2,5 – 4 atm) tergantung desain unit. Suhu reaksi berkisar
antara 720 – 850 K. Umpan akan terkonversi menjadi gasoline-boiling range
hydrocarbon, C4 dan gas yang lebih ringan serta coke. Yield propylene yang
dihasilkan bervariasi tergantung pada kondisi reaktornya, namun pada umumnya
sebesar 2 – 5 % dari umpan. Pada akhirnya propylene dalam kemurnian chemical
grade atau polymer grade diperoleh dengan distilasi pada propylene concentration
unit.
29
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
30
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
Diagram alir proses dapat dilihat pada Gambar 3.3 di atas. Umpan aliran
adalah 90% n-butana, 5% butana, 1% butadiena,dan 2% C5 serta hidrokarbon
C3,isobutena dan acytylene dengan jumlah yang kecil. Udara di kompresi dan
dicampur dengan steam sebelum dipanaskan dalam tungku pada suhu 480 hingga
590 °C (900 hingga 110 °F). Campuran ini kemudian dicampurkan dengan butena
dan dimasukkan kedalam reaktor katalitik oxidative dehyrogeneration. Kondisi
dan tekanan perlu dijaga untuk memastikan superhated zone tidak muncul di
reaktor melalui tidak seragamnya suhu dan komposisi reaktan. Ada tiga reaktor
digunakan yang disusun secara paralel, Panas direcovery dari effluen reaktor dan
dapat digunakan untuk menghasilkan steam. Setelah proses pendinginan cepat
(quenching),pendinginan (cooling), dan pencucian (washing), fraksi crude C4 di
recover dalam seksi oil absorption kemudian diumpankan ke pemurnian akhir
(final purification). Sejumlah kecil hasil reaksi samping berupa senyawa
oxygenated dipisahkan, dipekatkan, dan dibawa ke fasilitas pengolahan limbah.
31
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
32
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
33
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
BAB IV
PENUTUP
34
PROPOSAL KERJA PRAKTIK INDUSTRI
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK.
DAFTAR PUSTAKA
Groover, Mikell P., 2001, Automation, Production System, and Computer Integrated
Manufacturing, 2nd ed. New Jersey: Prentice Hall International,Inc.
Pyzdek, T. 2001. The Six Sigma Handbook-A Complete Guide for Green Belts,
Blackbelts, and Managers at all levels. New York: McGraw-Hill, Inc.
http://www. chandra-asri.com diakses pada tanggal 1 Juli 2019.
35
LAMPIRAN