DIajukan Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Yogyakarta
Mahasiswa Pemohon,
NIM. 121180074
Disetujui Oleh :
Dr. Adi Ilcham, S.T., M.T. Ir. Tutik Muji Setyoningrum, M.T.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan dan mengajukan proposal kegiatan kerja praktik di Pabrik Gula
dan Pabrik Spiritus Madukismo (PT Madu Baru). Proposal kegiatan kerja praktik ini disusun untuk
memenuhi persyaratan pengajuan kerja praktik agar saya dapat melaksanakan kegiatan kerja praktik pada
salah satu unit plan di Pabrik Gula dan Pabrik Spiritus Madukismo (PT Madu Baru), Kasihan, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan diterimanya proposal pengajuan kegiatan kerja praktik ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Pimpinan perusahaan dan segenap karyawan Pabrik Gula dan Pabrik Spiritus (PT Madu
Baru) Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta atas perhatian dan kesediannya
menerima saya untuk melaksanakan kerja praktik.
2. Ir. Tutik Muji Setyoningrum, M.T. selaku dosen pembimbing kerja praktek atas saran
dan bimbingannya.
3. Aditya Kurniawan, S.T., M.T. selaku koordinator Program Studi S1 Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta.
4. Dr. Adi Ilcham, S.T., M.T. selaku ketua Jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran”
Yogyakarta.
5. Semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pemikiran kami demi
terwujudnya proposal kerja praktik ini.
Penulis berharap agar proposal ini dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi Pabrik Gula
dan Pabrik Spiritus Madukismo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menerima
saya mahasiswa Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang akan melaksanakan kerja praktik.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN………………………………………………………………………………………………..........................i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………………………...........................ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..........................................................................iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….........................................................................iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..........................................................................v
DAFTAR GAMBAR..……………………………...........................................................................................................................vi
BAB I – PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………..............................1
2.1.1 Sejarah………………………………………………………………………………………………………………………..6
BAB IV – PENUTUP……………………………………….........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….........................................................17
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jadwal kegiatan kerja praktik di Pabrik Gula Madukismo……………………………4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Produksi Pabrik Gula Madukismo……………………………9
Gambar 2.2 Produk Gula Pasir SHS (Suferium Hoofd Suiker)…………………………..………10
Gambar 2.3 Produk Spiritus………………………………….…………………………..………10
Gambar 2.4 Produk Produk Penyanitasi Tangan (Hand Sanitizer)………….………………….10
Gambar 2.5 Produk Alkohol………………………………………………….………………….11
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menyadari akan hal ini, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta khususnya
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri melengkapi kurikulumnya dengan Kerja
Praktik berbobot 2 SKS, yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa yang telah memenuhi
persyaratan.
Kerja praktik merupakan salah satu perwujudan dari konsep link and match di atas, dimana
mahasiswa selama satu bulan menjalani kerja praktik di industri. Selama kegiatan Kerja Praktik
berlangsung, mahasiswa akan belajar menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi industri yang
sebenarnya untuk melengkapi pengetahuan dan pengalaman yang berharga, sekaligus
menerapkan teori yang didapatkan di perguruan tinggi melalui aplikasi nyata dan aktual di
industri.
1
PABRIK GULA MADUKISMO, merupakan perusahaan yang memproduksi gula, spiritus, dan
alkohol dengan standar internasional. Proses peoduksi yang dijalankan memiliki keterkaitan yang sangat
erat dengan berbagai mata kuliah yang dipelajari di Program Studi Teknik kimia UPN “Veteran”
Yogyakarta. Selain dari itu melalui kerja praktik di PABRIK GULA MADUKISMO akan menambah
wawasan bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas prarancangan pabrik, sehingga besar harapan saya
untuk dapat melaksanakan Kerja Praktik di PABRIK GULA MADUKISMO.
Kegiatan kerja praktik ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis masalah yang terkait dengan
penerapan konsep dasar teknik kiia di PABRIK GULA MADUKISMO serta melaksanakan tugas khusus
yang diberikan oleh pembiming kerja praktek untuk memenuhi kurikulum yang telah ditetapkan pada
Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Bagi Jurusan
a. Terjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan atau industri yang ditempati untuk kerja
praktik.
b. Dapat mengetahui korelasi antara ilmu yang diberikan di bangku kuliah dengan kondisi nyata
di industri.
c. Sebagai bahan evaluasi di bidang akademik untuk perbaikan kurikulum.
Mengenai tugas khusus akan menyusul karena ditentukan oleh dosen pembimbing. Tugas
khusus tersebut baru dapat diketahui setelah mendapatkan surat balasan persetujuan dari
PABRIK GULA MADUKISMO yang menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas diterima
kerja praktik.
Peserta kerja praktik adalah mahasiswa Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta,
dengan rincian sebagai berikut :
Waktu pelaksanaan kerja praktik di PABRIK GULA MADUKISMO yang saya ajukan
adalah selama 1 bulan pada periode 12 September – 12 Oktober 2022
Adapun rencana kegiatan kerja praktik di PABRIK GULA MADUKISMO yang saya ajukan
adalah sebagai berikut :
Kegiatan diatas dapat berubah sesuai dengan waktu dan kepentingan PABRIK GULA
MADUKISMO. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Data Primer
Survey
Yaitu dengan cara menanyakan secara langsung kepada pembimbing dari PABRIK
GULA MADUKISMO di lapangan saat pelaksanaan kerja praktik.
Observasi
Yaitu pengamatan langsung mengenai objek yang diperlukan.
2. Data Sekunder
Dengan metode pustaka yaitu melalui literatur-literatur dan data-data atau informasi
yang dibuat serta hanya tercatat dan terdapat di perpustakaan PABRIK GULA
MADUKISMO maupun literatur dari perpustakaan lain yang relevan.
Hasil kerja praktek diwujudkan dalam bentuk laporan kerja praktek oleh masing-masing
mahasisw yang melakukan kerja praktik di PABRIK GULA MADUKISMO. Laporan kerja
praktik akan disahkan oleh Dosen Pembimbing Kerja Praktik dan diketahui oleh Pembimbing
Kerja Praktik di PABRIK GULA MADUKISMO. Selanjutnya laporan resmi kerja praktik ini
tidak untuk dipublikasikan hanya diperuntukkan Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta namun pihak PABRIK GULA MADUKISMO tetap berhak menerima laporan resmi
dari mahasiswa perserta kerja praktik.
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Setelah pemerintahan Indonesia kembali berjalan stabil dan situasi keamanan kembali
pulih, sekitar tahun 1955 dan tepatnya pada tanggal 14 Juni 1955, Sri Sultan Hamengkubuwono
IX memprakarsai pembangunan pabrik gula, yang diberi nama PG Madukismo. Pada saat itu,
Madukismo didirikan berdasarkan beberapa tujuan yang ingin dicapai, seperti :
Sebelum mejadi PG. Madukismo, salah satu nama perusahaan gula di Yogyakarta ini
bernama PG. Padokan. PG. Padokan merupakan pbrik gula (PG) yang terakhir
yangdibumihanguskan oleh pemerintah Belanda pada saat zaman pendudukan Belanda. Ketika
Belanda mundur, pabrik dijarah oleh rakyat dan muncul fenomena gula hitam. Gula yang belum
jadi diambil dan dijarah oleh rakyat. 6
Dalam waktu yang relatif singkat, PG.Padokan dibumihanguskan. Namun nasib yang berbeda
dialami oleh perusahaan ini, dimana ditempat yang sama dibangun perusahaan gula yang
nantinya akan diberi nama PG. Madukismo.
Proses pembangunan dimula pada tahun 1955 oleh seorang kontraktor berkebangsaan
Jerman Timur, Machien Fabriek Sangerhause denga menggunakan tenaga-tenaga teknisi dari
Jerman Timur sebanyak 250 orang yang datang bergantian. Pabrik gula ini mulai beroperasi 3
tahun berikutnya, yaitu tahun 1958, sedangkan untuk pabrik spirtus beroperasi tahun 1959. Pada
awal produksi, ada banyak hambatan, baik hambatan internal maupun hambatan eksternal. Pada
tahun 1961, proses berjalannya pabrik mulai lancar dan kepemimpinan diambil alih oleh
Republik Indonesia. Sejak saat itulah, Perusahaan Pembuatan Gula (P2G) Madu Baru menjadi
PT dan membawahi PG & PS yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai
Presiden Komisaris. Pada tahun 1966 BPU-PPN (Badan Pimpinan Umum-Perusahaan Negara)
dibubarkan, namun pabrik gula di Indonesia boleh memilih tetap sebagai perusahaan negara atau
keluar menjadi Perusahaan Swasta (PT). Saat itu, PT. Madu Baru memilih menjadi perusahaan
swasta. Pada tahun 1978, saat P2G Madu Baru dikelola oleh Departemen Pertanian dan
Departemen Keuangan, kepemilikan saham berubah menjadi 25% milik swasta dan 75% milik
Sri Sultan Hamengkuuwono IX. Pada tanggal 14 Maret 1981, direktur utama PT. Rajawali
Indonesia, Muhamad Yusuf, dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, menunjuk PT. Rajawali
Nusantara Indonesia sebagai pimpinan P2G Madu Baru. Perubahan ini menyebabkan perubahan
kepemilikan saham menjadi 65% miliki Sri Sultan Hamengkubuwono X dan 35% miliki
pemerintah (dikuasakan kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang merupakan sebuah
BUMN). Pada tanggal 4 Maret 1984 hingga 24 Februari 2004, diadakan kontrak kerja
manajemen dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yaitu salah satu BUMN milik
Departemen Keuangan RI. Tanggal 24 Februari 2004 hingga sekarang PT. Madu Baru menjadi
perusahaan mandiri profesional yang dikelola secara profesional dan mandiri.
Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta menghasilkan produk utama gula SHS (Suferium
Hoofd Suiker) 1 dengan hasil samping berupa ampas tebu, tetes, dan blotong. Proses
pemurniannya menggunakan asam fosfat, belerang, dan kapur tohor untuk pemisahan nira dari
kotorannya. Faktor utama yang menentukan mutu hasil produksi adalah pada bahan baku dan
bahan-baha penunjang.
Bahan baku utama yang digunakan Pabrik Gula Madukismo adalah tebu (Saccharum
officinarum) dengan persen brix terendah 17% sebanyak rata-rata 3.500 TCD. Bahan baku
penunjang merupakan bahan-bahan yang digunakan untuk meningkatkan mutu gula. Beberapa
bahan penunjang yang digunakan adalah Asam Fosfat (H3PO4), Kapur Tohor (CaO), Sulfur
(Belerang), Flokulan, dan NaOH.
Proses produksi gula terbagi dalam beberapa proses, yaitu : gilingan, pemurnian,
penguapan, kristalisasi, puteran, dan penyelesaian. Pada Pabrik Gula Madukismo, proses tersebut
terbagi dalam beberapa stasiun yaitu : stasiun persiapan, stasiun gilingan, stasiun pemurnian,
stasiun penguapan, stasiun kristalisasi, stasiun putaran, dan stasiun penyelesaian.
air imbibisi
Stasiun Gilingan
ampas
nira mentah
Stasiun Pemurnian
Ca(OH)2, SO2
flokulan
asam fosfat
nira encer
Stasiun Penguapan uap nira
kondensat
nira kental
Stasiun Masakan uap nira
stroop A, stroop C
klare SHS, klare D
Stasiun Putaran
tetes
Stasiun Penyelesaian
Produk Gula
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Produksi Pabrik Gula Madukismo
9
2.1.3 Jenis Produk
Pabrik Gula Madukismo menproduksi gula yang berkualitas tinggi untuk konsumen.
Selain itu Pabrik Gula Madukismo juga memproduksi spiritus, penyanitasi tangan (hand
sanitizer), dan alkohol. Berikut adalah produk-produk yang diproduksi di Pabrik Gula
Madukismo :
B. Spiritus
10
D. Alkohol
11
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Stasiun penimbangan bertujuan untuk mengukur berat bersih dari tebu yang diangkut
oleh truk-truk pengangkut yang datang dari berbagai daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Jawa Tengah bagian selatan.
Tebu yang berasal dari perkebunan, diangkut dengan menggunakan truk dan lori menuju
emplacement tebu. Emplacement mempunyai dua peranan penting yaitu pengaturan dan
pengawasan bahan baku yang akan diproses. Sebelum tebu masuk emplacement, tebu ditimbang
terlebih dahulu untuk mengetahui berat tebu yang masuk dan digiling di PG Madukismo. Selain
itu, hasil timbangan ini juga digunakan sebagai pengawasan proses produksi dan perhitungan
ongkos tebang atau angkut serta bagi hasil gula miliki petani. Jenis timbangan yang digunakan
yaitu timbangan DCS (Digital Crane System) dan terintegrasi dengan program komputer SMAS,
kemudian menunggu giliran untuk digiling.
Stasiun gilingan bertujuan untuk memerah tebu sehingga diperoleh nira sebanyak
mungkin dan mengusahakan agar kandungan nira dalam ampas sangat kecil. Pada stasiun
gilingan ini terdapat lima gilingan yang dipasang seri dan masing-masing gilingan terdiri dari
tiga buah roll, yaitu roll atas, roll depan, dan roll belakang.
Pada stasiun gilingan terdapat 5 (lima) unit gilingan yang menggunakan penggerak turbin
dengan kecepatan operasionalnya sebesar 260-280 ton/jam, kecepatan putar pada tiap gilingan
berbeda-beda (tergantung kapasitas tebu yang masuk) pada gilingan pertama menggunakan rpm
yang besar, sedangkan pada gilingan selanjutnya rpmnya lebih rendah untuk menghasilkan
perasan nira yang maksimal.
12
Stasiun Pemurnian bertujuan untuk memisahkan gula (sukrosa) dari kotoran yang ikut
terlarut dalam nira agar diperoleh gula yang relatif lebih murni, menekan kehilangan gula
(memaksimalkan efisiensi proses), dan optimalisasi pemakaian bahan pembantu proses.
Stasiun Penguapan bertujuan untuk menguapkan sebagian air yang ada dalam nira,
sehingga diperoleh nira yang lebih pekat.
Pada proses penguapan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah tercapainya penguapan air
sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat dengan tidak terjadi kerusakan gula serta
pemakaian biaya yang murah terutama kebutuhan akan bahan bakar.
Pada stasiun penguapan terdapat lima unit evaporator, namun yang digunakan hanya
empat unit evaporator, unit lainnya merupakan cadangan apabila salah satu unit evaporator
sedang dalam mainteance. Selain itu, terdapat Voor Warmer (VW) III yang berfungsi
memanaskan nira encer dari stasiun pemurnian sebelum memasuki pan penguapan / evaporator.
13
Proses masakan ini bertujuan untuk mengubah sukrosa dari nira menjadi kristal gula,
mudah dipisahkan dari mother liquor, dengan meminimalisir waktu proses dan kehilangan gula.
Inti dari operasi yang terjadi pada stasiun masakan adalah kristalisasi. Tujuan dari proses
kristalisasi ini adalah untuk mendapatkan bahan murni dalam bentuk padat. Sedangkan hal yang
ingin dicapai pada proses ini adalah agar gula dapat mudah dipisahkan dari kotorannya dalam
stasiun pemutar sehingga dihasilka gula dengan kemurnian yang tinggi. Disamping itu, untuk
mengubah sakarosa dalam larutannya menjadi kristal, agar gula dapat diambil sebanyak-
banyaknya dan sisa gula dalam larutan akhir / tetes, serendah mungkin.
1) Tahap pemekaran nira, yaitu pemanasan nira sampai lewat jenuh. Keadaan lewat jenuh
tersebut menyebabkan pembentukan suatu pola kristal sukrosa. Kristalisasi diusahakan
terjadi pada suhu serendah mungkin, karena suhu tinggi dapat menyebabkan karamelisasi
(kerusakan struktur) sukrosa. Untuk itu pan-pan masakan pada stasiun masakan
dioperasikan secara vakum dengan tekanan vakum rata-rata >62 cmHg.
2) Tahap pembibitan, yaitu penambahan bibit kristal gula (dari fondant) yang berfungsi
sebagai inti kristal.
3) Tahap pembesaran kristal, yaitu pembesaran inti kristal yang telah terbentuk dengan
pelapisan molekul-molekul sukrosa pada inti kristal.
Dengan penguapan hingga titik jenuhnya akan tercapai suatu kondisi ketika konsentrasi
larutan gula menjadi jenuh. Kemudian larutan gula tersebut melewati titik jenuh (supersaturated
solution) terkristalisasi dan keluar dalam bentuk kristal.
14
Tujuan pada stasiun putaran adalah memisahkan kristal gula dengan stroop menggunakan
gaya sentrifugal. Hasil dari kristalisasi adalah masakan yang terdiri dari kristal dan larutan. Hasil
masakannya dipompa ke centrifuge dan diberi air pencuci sehingga gula yang dihasilkan lebih
putih.
Larutan induk
Keadaan pasir
Waktu perputaran
Kekuatan mesin putar
Tebal tipisnya lapisan gula
Lama putaran
Jumlah perputaran
Proses pada stasiun penyelesaian secara umum adalah proses packaging atau pengemasan
produk, dalam hal ini adalah gula pasir. Setelah dari stasiun putaran, gula hasil putaran SHS
diturunkan ke dalam talang getar. Selama perjalanan dalam talang getar, kristal SHS akan
mengalami kontak dengan udara sehigga kristal SHS tersebut mengering. Pada talang getar
dipasangi saringan. Saringan I yang berukuran 8 × 8 mesh, alat ini berguna untuk memisahkan
gula kasar dengan partikel-partikel yang lebih halus. Selanjutnya gula kasar tertinggal dan gula
yang masuk melewati saringan berupa gula produk.
15
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah proposal kegiatan kerja praktik di PABRIK GULA MADUKISMO ini saya
susun untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan. Semoga
proposal kegiatan kerja praktek ini dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi pimpinan
perusahaan dan segenap karyawan PABRIK GULA MADUKISMO dalam menerima saya
selaku mahasiswa Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Industri yang akan melaksanakan kerja praktik di PABRIK GULA MADUKISMO. Atas
perhatian dan kesediaan pimpinan perusahaan dan segenap karyawan PABRIK GULA
MADUKISMO yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melaksanakan kerja praktik
di perusahaannya maka saya mengucapkan terima kasih.
16
DAFTAR PUSTAKA
Vawda, Ahmed. 2008. “Sebuah Tinjauan Pengolahan Air Limbah Konvensional Proses
dalam Industri Gula”.
17