Disusun Oleh:
Elisabeth Pretty Prananda 21030117130094
Maharani Ratridewi 21030117140003
LEMBAR PENGESAHAN
ii
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
1. Elisabeth Pretty Prananda 21030117130094
2. Maharani Ratridewi 21030117140003
VP Pengembangan SDM
iii
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT., yang telah memberikan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik di bagian Ammonia
Departemen Produksi 1 B, PT Petrokimia Gresik. Kegiatan kerja praktik ini dilakukan
sebagai salah satu kewajiban memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktik Program Studi
Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Laporan ini dibuat berdasarkan pengalaman dan
data yang di dapatkan selama mengikuti Kerja Praktik pada periode 1 Agustus 2020 - 31
Agustus 2020.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan
ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nuril Huda, S.H., M.M. selaku
Vice President Pengembangan SDM PT Petrokimia Gresik, Bapak Joko Raharjo, S.T.
selaku Vice President Produksi I PT Petrokimia Gresik, Bapak Aditya Sigit Prasetya, S.T.
selaku pembimbing lapangan kerja praktek di PT Petrokimia Gresik, seluruh staf dan
operator Departemen Produksi I B PT Petrokimia Gresik, Bapak Dr. Suherman, S.T.,
M.T. selaku Ketua Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Bapak Prof. Dr.
Hadiyanto S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing kerja praktek, dan semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan dukungannya secara moral maupun material.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktik ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca secara umum.
Penyusun
iv
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Didirikannya Pabrik ...................................................... 1
1.2 Lokasi Pabrik ......................................................................................... 6
1.3 Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan ............................................... 8
1.4 Organisasi Perusahaan PT Petrokimia Gresik ....................................... 11
1.5 Unit Prasarana Pendukung ................................................................... 11
BAB II DESKRIPSI PROSES PRODUKSI IB .................................................. 17
2.1 Unit Ammonia ..................................................................................... 17
2.2 Bahan Baku ......................................................................................... 17
2.3 Unit Urea ............................................................................................. 36
BAB III SPESIFIKASI ALAT ........................................................................... 54
3.1 Spesifikasi Alat Utama dan Pendukung................................................ 54
3.2 Spesifikasi Alat Pendukung ................................................................. 63
BAB IV MANAJEMEN PRODUKSI ................................................................ 69
4.1 Pengertian Manjamen Produksi............................................................ 69
4.2 Pengertian Candal Produksi ................................................................. 71
4.3 Seksi Perencanaan Produksi ................................................................. 72
4.4 Seksi Pengendalian Produksi................................................................ 73
4.5 Sistem Pelaporan ................................................................................. 74
BAB V BAGGING AND SUPPORTING (UTILITAS) ....................................... 75
5.1 Unit Material Handling ........................................................................ 75
5.2 Unit Penyedia Air ................................................................................ 75
5.3 Unit Pengolahan Air ............................................................................ 77
5.4 Unit Instrument and Service Air ........................................................... 85
5.5 Unit Pengolahan Limbah ..................................................................... 86
BAB VI LABORATORIUM ............................................................................. 88
v
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
vi
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
DAFTAR GAMBAR
vi
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kapasitas Produksi Unit Produksi II ................................................... 10
Tabel 1.4 Kapasitas Produksi Unit Produksi III .................................................. 10
Tabel 2.1 Kandungan Umpan Gas Alam ............................................................ 18
Tabel 5.1 Kualitas Air dari Outlet MMF ............................................................ 79
Tabel 5.2 Kualitas Air dari Outlet ACF .............................................................. 80
Tabel 5.3 Kualitas Air dari Outlet UF................................................................. 81
Tabel 5.4 Kualitas Air dari Outlet RO ................................................................ 83
Tabel 5.5 Kualitas Air dari Outlet Degasifier ..................................................... 84
vii
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
BAB I
PENDAHULUAN
1
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
2
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
kontraktor umum.
4. Tahun 1968
Pada masa ini kegiatan berhenti dikarenakan krisis ekonomi uang
berkepanjangan, sehingga jalannya produksi harus berhenti. Dampak
dan krisis tersebut menyebabkan perusahaan mengalami krisis juga.
Biaya operasi yang tinggi (impor) yang tidak sesuai dengan penjualan
menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu,
perusahaan membutuhkan suntikan dan dari kantor pusat.
5. Tahun 1970
Pabrik beroperasi pertama kali yang memproduksi pupuk ZA
berkapasitas 150.000 ton/tahun dan pupuk urea sebanyak 61.700
ton/tahun.
6. Tahun 1971
Status badan usaha dari Projek Petrokimia Surabaja diubah menjadi
Perusahaan Umum (Perum) Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 55
Tahun 1971.
7. Tahun 1972
Perusahaan ini diresmikan oeh Presiden Soeharto pada tanggal 10
Juli 1972. Selanjutnya tanggal tersebut diperingati sebagai hari jadi PT
Petrokimia Gresik.
8. Tahun 1975
Status badan usaha PT Petrokimia Gresik diubah menjadi
Perusahaan Perseroan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun
1975 tepatnya pada tanggal 10 Juli 1975.
9. Tahun 1977
PT Petrokimia Gresik memiliki beberapa bidang usaha antara lain
industri pupuk, pestisida, kimia, peralatan pabrik, jasa rancang bangun
dan perekayasaan dan lain-lain.
10. Tahun 1997
PT Petrokimia Gresik melakukan holding dengan PT Pupuk
Sriwijaya (Persero) sebagai induknya berdasarkan PP No. 28 tahun
1997.
3
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
4
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
5
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
6
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
7
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Pada saat ini, PT. Petrokimia Gresik mempunyai 3 unit pabrik yang menggunakan
bahan baku dan menghasilkan produk yang berbeda beda, diantaranya :
1. Kompartemen Pabrik I – Pabrik Pupuk Nitrogen
Terdiri dari 2 pabrik ZA, 1 pabrik ammonia dan 1 pabrik urea.
2. Kompartemen Pabrik II – Pabrik Pupuk Fosfat dan Pupuk NPK
Terdiri dari 1 pabrik Fosfat (TSP/SP-36), 4 pabrik PHONSKA, 4 pabrik NPK
Kebomas dan 1 pabrik ZK.
3. Kompartemen Pabrik III – Pabrik Asam Fosfat
Terdiri dari 5 pabrik yaitu : H3PO4, H2SO4, AlF3, CR, dan ZA II.
1.3.1. Kompartemen Pabrik I
8
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
9
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
PHONSKA I 450.000
PHONSKA IV 600.000
NPK I 90.000
NPK II 120.000
ZK I & II 10.000
SP-36 10.000
10
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
11
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
12
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
13
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
14
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
15
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
16
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
BAB II
DESKRIPSI PROSES PRODUKSI IB
Bahan baku utama untuk pembuatan ammonia adalah Hidrogen (H 2) yang diperoleh dari
gas alam dan Nitrogen (N2) dari udara.
a. Gas Alam
Gas alam yang digunakan diperoleh dari Pulau Kangean, Madura dengan
kandungan sebagai berikut
17
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
18
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
- Desulfurisasi
Gas alam dengan kondisi 20,09 kg/cm2 dan 31,6℃ masuk ke unit ammonia
dan dialirkan ke knock out drum (174-D). Di alat ini terjadi pemisahan fraksi
berat hidrokarbon. Gas alam dialirkan dari samping drum dan dilewatkan
demister pad yang dapat menahan liquid hidrokarbon. Aliran gas yang lolos
dari demister akan dialirkan ke proses selanjutnya sedangkan liquid
hidrokarbon akan dibuang. Umpan gas yang terpisah dari liquidnya
dimaksukkan ke dalam mercury guard untuk memastikan tidak ada raksa yang
terikut ke dalam aliran karena raksa dapat merusak dinding alat yang terbuat
dari aluminium seperti cryogenic.
- Steam Reforming
19
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
20
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
21
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Ketika suhu gas yang keluar dari primary reformer dinaikkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser kearah kanan.
c. Laju alir steam
22
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
bottom dari vessel khusus, berbentuk dome dan dilapisi batu tahan api.
Reaksi yang terjadi di dalam secondary reformer adalah sebagai
berikut.
23
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
CH4 : 1,66%
Ar : 0,35%
Setelah itu gas masuk ke HP Steam Superheater (102-C) untuk
didinginkan lebih lanjut menjadi 371℃. WHB dan HP Steam
Superheater didesain untuk mengontrol tekanan dan temperatur pada
Steam Drum (141-D).
24
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
H2 : 54,28%
N2 : 26,59%
CO : 0,27%
CO2 : 17,04%
25
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
CH4 : 1,50%
Ar : 0,32%
26
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
b. Pemurnian Gas Sintesis
- CO2 Absorber
Gas keluaran LTS masih terkandung CO2 yang merupakan racun bagi katalis
di ammonia converter sehingga dapat mengganggu reaksi pembentukan
ammonia. CO2 dikurangi dengan mengontakkan gas sintesis dan larutan
aMDEA dalam absorber sehingga diharapkan kandungan CO2 mencapai 0,05
%mol. Reaksi yang terjadi adalah :
CO2 + aMDEA + H2O ↔ aMDEAH+ + HCO3¯ (10)
27
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
- CO2 Stripper
CO2 yang terserap dalam larutan aMDEA dilucuti oleh steam dalam
kolom stripper. Absorben yang bebas CO2 akan digunakan kembali di
absorber. Reaksi yang terjadi :
Gas dari shift converter masuk dari bagian bawah dari CO2 absorber
(121-D) pada suhu 70oC. Gas dikontakkan dengan semi lean aMDEA solution
dilanjutkan pengontakan dengan lean aMDEA solution. Gas yang lolos
dilewatkan condensate wash section, demister pad, dan masuk ke CO2
absorber overhead knockout drum (142-D2) untuk memisahkan gas dengan
aMDEA solution yang terbawa.
Kandungan CO dan CO2 yang lolos dari absorber dapat menjadi racun
bagi katalis Fe pada ammonia converter, sehingga kandungan tersebut harus
28
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
29
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
(106-D) dan KO Drum (144-D). Air tersebut dapat membeku dan menyumbat
aliran pipa pada proses refrigerasi. Alat yang digunakan adalah Molecular
Sieve Dryer (109-DA/DB). Molecular Sieve Dryer (109-DA/DB) berisi
packing Dessicant 13X Zeolite (alumina silica) bed berupa padatan yang dapat
menyerap air dengan dengan volume masing masing 41 m3 dan bekerja secara
bergantian. Gas sintesis masuk melalui bagian atas dan mengalir ke bawah.
Komposisi gas sintesis keluar dryer memiliki total kandungan H2O, CO2 dan
NH3 kurang dari 1 ppm.
- Cryogenic Purifier
Cryogenic purifier bertujuan untuk meminimalkan impurities syn gas dan
mengurangi beban synthesis gas compressor. Sebagian besar metana, 60% Argon
dan sekitar 24 % nitrogen dipisahkan dengan cara mencairkan gas di purifier. Rasio
H2/N2 diatur pada perbandingan 3:1 sehingga reaksi pembentukan amoniak dapat
berjalan dengan baik. Purifier yang digunakan terdiri dari plate fin exchanger
(132-C), turbo expander (131-JX) dan purifier rectifier (137-D). Gas sintesis
keluar cryogenic purifier memiliki kandungan argon 0,19%.
30
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
c. Sintesis Amoniak
Sebelum masuk ke ammonia converter (105-D), gas sintesis yang telah dimurnikan
perlu dikompresi sehingga tekanannya naik hingga 150 kg/cm2 dan memenuhi kondisi
operasi. Gas sintesis dari unit cryogenic purifier memiliki tekanan sebesar 31,4 kg/cm2
dikompresi dengan dua tingkat syngas Compressor (103-J). Sebelum memasuki tingkat
kedua, recycle gas ditambahkan ke dalam syngas dan tekanan gas keluar kompresor naik
hingga 158 kg/cm2. Gas sintesis kemudian dipanaskan dan dikirim menuju ammonia
converter (105-D).
Gas sintesis keluaran kompresor dialirkan menuju inlet Ammonia Conventer (105-
D) yang berupa vessel horizontal terdiri dari tiga bed beserta intercooler. Bed tingkat ketiga
terpisah menjadi 2 bed seri sehingga jumlah bed menjadi 4. Katalis iron promoted
berukuran 1,5 - 3 mm mengisi masing -masing bed. Feed gas masuk dari bagian bawah
105-D dan mengalir melalui anulus.
Ammonia Conventer (105-D) sekitar 20,38%. Temperatur masuk bed pertama yaitu 171,3
oC dan keluar konverter sebesar 439,8 oC yang kemudian didinginkan dengan exchanger
(123-C) mencapai suhu 86 oC dan dengan cooling water sehingga bersuhu 31 oC.
Sebagian gas dialirkan ke unit PGRU untuk menjaga jumlah gas inert di reaktor.
Komposisi basis kering yang dihasilkan dari ammonia converter adalah sebagai
berikut.
H2 : 56,54%
N2 : 18,94%
CH4 : 0,02%
Ar : 0,39%
NH3 : 20,38%
d. Proses Pendinginan/Refrigeration
Refrigerasi dengan media Amoniak digunakan untuk mengembunkan Amoniak
dalam syn-loop, recovery amoniak, serta mendinginkan makeup gas inlet dryer.
Amoniak yang terbentuk sebagian didistribusikan ke unit urea dan sebagian disimpan
ke dalam Ammonia storage sebagai bahan baku untuk pabrik II dan III. Sistem
refrigerasi terdiri atas evaporator, compressor, refrigerant condenser dan flash drum.
32
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
32
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
33
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
34
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
tersebut dipanaskan hingga suhu 140oC oleh Ammonia Pre-Heater
(EA-102) dengan pemanas LP Steam Condensate dan Ammonia
Pre-Heater (EA-103) dengan pemanas LP Steam. Amoniak cair yang
sudah ditekan dandipanaskan dialirkan menuju reaktor.
SLC
(Steam Low
Condensate)
35
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Sintesis Urea.
36
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
dipasang pada line gas overhead EA101. Reaksi yang terjadi adalah:
2NH3 + CO2 ↔ NH4COONH2 +38000 kkal/mol karbamat (15)
NH4COONH2 ↔ NH2CONH2 + H2O -5000 kkal/mol urea (16)
Reaktor (DC-101)
Reaktor DC-101 adalah menara vertikal dengan 9 interval
baffle plate dan dinding bagian dalam yang terbuat dari material 25 Cr
DUPLEX SS. Baffle plate di dalamnya digunakan untuk menghindari
back mixing.
Di dalam reaktor terjadi pengontakkan NH3 cair, larutan
karbamat dan CO2 sehingga terbentuk karbamat dan urea. NH3 cair
dari pabrik amoniak dialirkan menuju ammonia preheater (EA- 102
dan EA-103) untuk dipanaskan hingga suhu dan dilanjutkan menuju
reaktor (DC-101). Larutan karbamat berasal dari carbamate
condenser. Dengan pengontakan ini terjadi reaksi pembentukan
karbamat dan urea. Kedua reaksi merupakan reaksi
kesetimbangan, sehingga untuk mencapai konversi yang diinginkan
diperlukan kontrol terhadap temperatur, tekanan, waktu reaksi dan
perbandingan molar NH3/CO2. Larutan urea yang terbentuk di dalam
reaktor keluar melalui bagian atas dan masuk ke stripper.
Faktor yang Mempengaruhi Operasi Reaktor:
2.3.2.2.1 Temperatur
Reaksi pembentukan urea bersifat eksotermis secara overall. Semakin
rendah temperatur, konversi akan semakin besar. Temperatur terlalu
rendah dapat menyebabkan terjadinya chocking (penyumbatan pada
pipa karena pembentukan kristal urea). Temperatur terlalu tinggi dapat
menurunkan konversi urea.
Temperatur dalam reaktor diatur dengan menaikkan atau
menurunkan steam pemanas pada ammonia preheater, mengatur
ekses NH3 dan laju larutan recycle.
37
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
2.3.2.2.2 Tekanan
Reaksi amonium karbamat menjadi urea hanya berlangsung pada fasa
cairan, sehingga memerlukan tekanan tinggi. Tekanan yang terlalu
tinggi akan dapat menyebabkan kerusakan pada dinding. Tekanan
yang terlalu rendah akan menurunkan pembentukan urea karena
larutan dapat menguap lebihmudah.
2.3.2.2.3 Waktu Tinggal
Reaksi pembentukan urea memerlukan waktu tinggal yang cukup.
Waktu tinggal dapat dikendalikan dengan mengatur level airan pada
reaktor. Waktu tinggal yang terlalu lama dapat menambah
pembentukan biuret yang tidak diinginkan. Kandungan biuret tidak
boleh melebihi 1,0% dari massa total yang dianjurkan untuk pupuk
urea pada umumnya. Hal ini sangat penting karena kandungan biuret
yang tinggi dapat menyebabkan kerusakantanaman.
2.3.2.2.4 Perbandingan Molar NH3/CO2
Perbandingan NH3/CO2 diatur pada 4:1 berfungsi untuk menjaga
konversi. Perbandingan rendah akan menurunkan laju pembentukan
urea dan menambah beban pada stripper. Perbandingan tinggi akan
menambah laju gas menuju scrubber. Perbandingan molar
dikendalikan dengan mengatur laju NH3.
Stripper (DA-101)
Stripper berfungsi untuk menghilangkan gas yang terikut dalam
cairan dengan cara proses pemanasan. Larutan karbamat yang tidak
terkonversi akan terurai menjadi NH3 dan CO2 dan kemudian kedua
gas tersebut dipisahkan dari larutan urea. Ekses NH3 dipisahkan dari
aliran dengan menggunakan tray-tray pada bagian stripper. Reaksi
penguraian yang terjadi :
NH2COONH4 ↔ 2NH3 + CO2 - Q (17)
Kalor untuk reaksi penguraian diperoleh dari steam yang
dialirkan pada falling type heater. Proses dekomposisi
38
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
39
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
40
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
41
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
42
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
43
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
47
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
48
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
tangki FA-501.
Amoniak dan gas inert yang tidak terserap meninggalkan bagian
atas DA-401 kemudian dibakar dengan Continuous Flare Stack
(BJ-701). Dalam proses absorpsi yang perlu dikontrol adalah
temperatur dantekanan.
Faktor yang Mempengaruhi Operasi Washing Column:
1) Temperatur
Temperatur atas yang terlalu tinggi akan menyebabkan gas yang
keluar mengandung banyak NH3 dan CO2 . Washing column
meliputi bagian atas dan bagian bawah. Suhu operasi bagian atas
dan bagian bawah masing- masing sebesar 41oC dan 45oC.
2) Tekanan
Tekanan operasi rendah akan menyebabkan penguapan larutan
karbamat, sehingga dapat terikut keluar ke lingkungan.
2.3.2.5 Unit PCT (Process Condensate Treatment)
Unit pengolahan proses kondensat mengolah kondensat proses
sebelum masuk ke unit utilitas karena kondensat mengandung
ammonium karbamat, urea, dan ammonia aqueous. Unit ini memiliki
dua alat tama yaitu Process Condensate Stripper (DA-501) dan
Urea Hydrolizer (DA-502).
Process Condensate Stripper (DA-501) dan Urea Hydrolizer
(DA-502)
Kondensat proses dari process condensate tank (FA-501)
dialirkan ke pre- heater (EA-504) untuk dipanaskan dan kemudian
dialirkan ke upper column Process Condensate Stripper (DA-
501). Sebagian besar larutan distripping menggunakan LP steam di
bagian tersebut sehingga karbamat dan amonium hidroksida dapat
terurai menjadi NH3, CO2 dan H2O. Kondisi operasi process
condensate stripper (DA-501) adalah suhu 140oC dan tekanan 3
kg/cm2 sedangkan urea hydrolizer (DA-502) suhu 210oC dan
49
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
tekanan 24 kg/cm2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
sebagai berikut:
NH4COONH2→ 2NH3 + CO2 – Q (22)
NH4OH → NH3 + H2O – Q (23)
Kondensat keluaran upper column dialirkan menuju pre-
heater (EA-505) dan dimasukkan ke lower column urea hydrolizer
(DA-502) untuk dikontakkan dengan MP steam. Urea yang
terkandung di dalam kondensat dapat terhidrolisis dengan reaksi
sebagai berikut:
NH2CONH2 + H2O → 2NH3 + CO2 – Q (24)
Gas amoniak dan CO2 yang terbentuk dari proses stripping
dikirim ke LP Decomposer (DA-202).
50
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
51
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
52
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Fluidizing Cooler
Tetesan urea didinginkan dengan udara dari 4 buah blower
(GB-302) yang telah dipanaskan menggunakan LP steam di air
heater (EC-301). Butiran urea disaring menggunakan bar screen
sehingga urea dengan diameter lebih dari 1,7 mm dilarutkan kembali
di tangki FA-302. Urea dicampur dengan larutan pencuci dari dust
chamber.
Dust Chamber
Debu urea dari proses prilling di-recover oleh dedusting
system. Debu urea dilewatkan scrubber (FD-301) berisikan packing
ring dan dikontakkan dengan air dari tangki (FA-302). Larutan yang
dihasilkan ditampung dalam basin (FC-301). Debu urea yang masih
lolos di-spray dengan air dari tangki (FA-305) dan dihisap oleh
induce fan (GB-301) menuju atmosfer. Urea yang telah terbentuk di
prilling tower dipindahkan ke unit pengantongan menggunakan belt
conveyor (JW-301).
53
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
BAB III
SPESIFIKASI ALAT
54
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
55
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
56
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
57
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
(other)
d. Material of Packing : 304L
e. Dimension : ID 3700 X T-T 30200 mm
f. Description of Packing : Pall Rings ID 50 mm 53,76 m3 (Bed
#1), Pall Rings ID 50 mm 53,76 m3 (Bed #2)
20. LP Ammonia Scrubber (123-D)
Shell Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 180/180 (˚C)
58
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
3. Stripper (U-DA101)
Shell Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 214/214 (˚C)
- Temperatur Desain : 245 (˚C)
- Tekanan Operasi : 20 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : 25/F.v. kg/cm² Gauge
- Material : C.S.
- Dimension : ID 2350 x L 13871 mm
- Surface Area : Min.1788.4 m²
- Insulation and thickness : Hot/100 mm
Tube Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 182/171 (˚C)
- Temperatur Desain : 210 (˚C)
- Tekanan Operasi : 155 kg/cm² Gauge
59
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Shell Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 155/156 (˚C)
- Temperatur Desain : 200/245 (˚C)
- Tekanan Operasi : 4.5/20 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : F.v. /25kg/cm² Gauge
- Material : C.S.
- Dimension : ID 1800/1700/800 X L 12000 mm
- Surface Area : Min. 880 m²
- Insulation and thickness : Hold
Tube Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 136/152 (˚C)
- Temperatur Desain : 190 (˚C)
- Tekanan Operasi : 16.5 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : 20kg/cm² Gauge
- Material : 316 S.S.
- Dimension : ID 1800/1700/500 X L 12000 mm
- Surface Area : Min. 880 m²
- Insulation and thickness : Hold
2. LP Decomposer (U-DA202)
Shell Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 151 (˚C)
- Temperatur Desain : 200 (˚C)
- Tekanan Operasi : 4kg/cm² Gauge
60
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Shell Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 105.9/105.9 (˚C)
- Temperatur Desain : 140 (˚C)
- Tekanan Operasi : 15.8 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : 20 kg/cm² Gauge
- Material : 316L S.S.
- Dimension : ID 900/1350 mm
- Surface Area : 190 m²
- Insulation and thickness : PP
Tube Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 99.7/102.7 (˚C)
- Temperatur Desain : 140 (˚C)
- Tekanan Operasi : 4.0 kg/cm² Gauge
61
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
2. LP Absorber (U-EA402)
Shell Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 45.3/45.3 (˚C)
- Temperatur Desain : 80 (˚C)
- Tekanan Operasi : 2.4 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : 4 kg/cm² Gauge
- Material : 304 S.S.
- Dimension : ID 2300 mm
- Surface Area : 1640 m²
- Insulation and thickness : NO
Tube Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 32/39 (˚C)
- Temperatur Desain : 70 (˚C)
- Tekanan Operasi : 4.0 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : 10 kg/cm² Gauge
- Material : 304 S.S.
- Dimension : ID 2300 mm
- Surface Area : 1640 m²
- Insulation and thickness : NO
Shell Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 71/71 (˚C)
- Temperatur Desain : 130 (˚C)
- Tekanan Operasi : 15.0 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : 20 kg/cm² Gauge
62
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
- Material : 316LSS/304SS
- Dimension : ID 800/1800 X L 14000 mm
- Surface Area : Min. 270 m²
- Insulation and thickness : NO
Tube Side
- Temperatur Operasi (In/Out) : 39/44 (˚C)
- Temperatur Desain : 70 (˚C)
- Tekanan Operasi : 3.5 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : 10 kg/cm² Gauge
- Material : 316LSS
- Dimension : ID 800/1800 X L 14000 mm
- Surface Area : Min.270 m²
- Insulation and thickness : NO
63
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
- Dimension : ID 574.64 mm
- Surface Area : 110 m²
- Insulation and thickness : Hot/Hold
HP Carbamate Condenser (U-EE101)
Suction Side
- Temperatur Opersi : 180 ˚C
- Temperatur Desain : 250 ˚C
- Tekanan Operasi : 155 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : 171kg/cm² Gauge
- Material : 316 LS UG
Motive Side
- Temperatur Operasi : 138 (˚C)
- Temperatur Desain : 250 (˚C)
- Tekanan Operasi : 195 kg/cm² Gauge
- Tekanan Desain : 250/kg/cm² Gauge
- Material : 316 LS UG
- Material : 316SS
- Total Head : 53 m
- Tipe : Sentrifugal
- Kapasitas : 73 m³/h
- Material : 316LSS
- Total Head : 83.6 m
- Tipe : Sentrifugal
Carbonate Solution Tank (U-FA401)
- Temperatur (Operasi/Desain) : 60/120 (°C)
- Tekanan (Operasi/Desain) : ATM/FULL LIQUID + 500mm
H2O
- Material : 304SS
- Dimension : ID 9000 X H 9000 mm
- Insulation and thickness : NO
67
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
68
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
BAB IV
MANAJEMEN PRODUKSI
69
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
70
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
71
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
72
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
73
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
74
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
BAB V
BAGGING AND SUPPORTING (UTILITAS)
75
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
76
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
vaccum chamber dari pulsator clarifier. Pada saat discharging time, air dari
vaccum chamber masuk ke dalam clarifier zone melalui sludge blanket untuk
dipisahkan dari flok-flok yang terbentuk. Air yang keluar dari pulsator
clarifier dialirkan menuju sand filter. Air dari unit ini kemudian dialirkan
menuju PT Petrokimia Gresik sejauh 60 km dengan pipa berdiameter 28 inchi
dan ditampung di tangki Tangki TK-953 yang berbentuk bejana kembar yang
saling terhubung dengan TK-1103 di Unit Produksi IA. Air dari Unit Produksi
IA kemudian dialirkan ke Unit Produksi IB dan ditampung di tangki T-20101.
Produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi sebagai berikut :
a. Jenis : Hard water
b. pH : 7,5 – 8,3
c. Kesadahan : maksimum 220 ppm
d. Turbidity : maksimum 3 NTU
e. Residual Chlorine : 0,4 – 1 ppm
77
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
78
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Parameter Nilai
pH 7,5-8,5
Turbiditas, NTU <4
M-Alkalinitas sebagai CaCO3, ppm <250
Ca-Kesadahan sebagai CaCO3, ppm <180
Kesadahan Total sebagai CaCO3, ppm <220
-
Klorida sebagai Cl , ppm <62
Silika sebagai SiO2, ppm <63
Konduktivitas, µS/cm <600
Total Fe, ppm <0,3
Total padatan terlarut (TDS), ppm <375
79
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Parameter Nilai
pH 7,5-8,5
Turbiditas, NTU <3
M-Alkalinitas sebagai CaCO3, ppm <250
Ca-Kesadahan sebagai CaCO3, ppm <180
Kesadahan Total sebagai CaCO3, ppm <220
-
Klorida sebagai Cl , ppm <62
Silika sebagai SiO2, ppm <63
Konduktivitas, µS/cm <600
Total Fe, ppm <0,3
Total padatan terlarut (TDS), ppm <375
80
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Parameter Nilai
pH 7,5-8,5
Turbiditas, NTU <1
M-Alkalinitas sebagai CaCO3, ppm <250
Ca-Kesadahan sebagai CaCO3, ppm <180
Kesadahan Total sebagai CaCO3, ppm <220
Klorida sebagai Cl-, ppm <62
Silika sebagai SiO2, ppm <63
Konduktivitas, µS/cm <600
Total Fe, ppm <0,3
Total padatan terlarut (TDS), ppm <375
81
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
82
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
Parameter Nilai
pH 4-5
Turbiditas, NTU <1
M-Alkalinitas sebagai CaCO3, ppm <2,62
Ca-Kesadahan sebagai CaCO3, ppm <0,5
Kesadahan Total sebagai CaCO3, ppm <0,57
Klorida sebagai Cl-, ppm <0,52
Silika sebagai SiO2, ppm <0,72
Konduktivitas, µS/cm <10
Total Fe, ppm <1
SDI <1
Total padatan terlarut (TDS), ppm 6
83
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
air umpan masuk lewat bagian atas kemudian bertemu dengan netting
ring yang berfungsi memperluas kontak air umpan dengan udara. CO2
dalam air akan terlepas dan terikut ke udara. Air outlet kemudian
ditampung di tangki kondensat (T-20207), sedangkan gas dikeluarkan
lewat blower di bagian atas alat. Pemeliharaan dilakukan berkala setiap
minggunya dengan cara disikat dan dibilas. Air keluaran degasifier
diharapkan memberi spesifikasi sebagai berikut.
Tabel 5.5 Kualitas Air dari Outlet Degasifier
Parameter Nilai
pH 5-5,5
Turbiditas, NTU <1
Total padatan terlarut (TDS), ppm <6
84
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
85
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
dengan cara dihisap dan kemudian disaring sehingga terpisah dari partikel.
Udara dikompresi dengan kompresor (K-31001A/B/C) yang memiliki 3
stage, mencapai tekanan 8,5 kg/cm2 kemudian ditampung dalam tangki (T-
31001). Udara tersebut dialirkan menuju system pressure swing adsorption
(PSA) dan instrument air system.
Instrument air diproduksi dengan cara udara bertekanan yang dialirkan
menuju adsorption dryer (T-302) untuk dikeringkan sehingga menurunkan
dew point menjadi -40°C kemudian ditampung pada tangki (T- 31002).
Sistem PSA digunakan untuk memproduksi nitrogen. Udara dari T-
31001 disaring kembali dan didinginkan dengan cooler (D201). Udara
kemudian dialirkan menuju adsorption dryer (AD-201) sehingga menurunkan
dew point menjadi -40°C dan udara menjadi lebih kering. Selanjutnya udara
dialirkan menuju bagian adsorbtion tower (AD-202) yang berisi Carbon
Molecular Sieve (CMS) untuk memisahkan oksigen dan nitrogen dalam
udara. CMS bersifat selektif dalam menyerap gas, sehingga oksigen terserap
sedangkan nitrogen tidak. CMS diregenerasi dengan cara menurunkan
tekanan sistem sehingga oksigen terlepas kembali.
5.5 Unit Pengolahan Limbah
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia, PT
Petrokimia Gresik memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan kondisi
lingkungan baik yang bersifat teknis maupun sosial, sehingga keberadaan
perusahaan ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di
sekitarnya. Departemen Produksi 1B memiliki unit pengolahan limbah
dengan proses sebagai berikut.
a. Oily Water Basin and CPI Separator
Air limbah dari sealing pompa unit urea dan amoniak yang mengandung
minyak dialirkan menuju Oily Water Basin (T-27001) dengan kapasitas
maksimal 200 m3. Air limbah kemudian dipompa menuju CPI Separator
(Z-27001) sehingga sebagian minyak dan kotoran terpisah. Minyak dan
kotoran kemudian ditampung di Sludge Disposal Drum (T-27011) dan
Scum Collecting Drum (T- 27007).
86
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
87
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
BAB VI
LABORATORIUM
88
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
89
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
BAB VII
PENUTUP
90
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
7.2 Saran
1. Sebaiknya adanya pengawasan mengenai penggunaan alat pelindung diri
kepada semua karyawan maupun orang yang memasuki area pabrik
mengingat bahaya yang ditimbulkan dan tidak terduga, sehingga
keutamaan kesehatan dan keselamatan selalu menjadi nomor satu serta
mencapai zero accident.
2. Mahasiswa yang sedang melakukan praktik kerja lapangan sebaiknya
diberi kesempatan untuk dapat mengaplikasikan ilmunya yang telah
91
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
92
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
DAFTAR PUSTAKA
Gowariker, V. 2009. The Fertilizer Encylopedia, John Wlly & Sons, Inc, New
Jersey.
Himmelblau, M. David. 1996. Prinsip-prinsip Dasar dan Kalkulasi dalam Teknik
Kimia, Jilid 2, PT. Prohanlindo, Jakarta.
Imannugroho,Yogi Hargo. 2019. “Laporan Kerja Praktek di PT. Petrokimia
Gresik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
IPNI. 2014. Nutrient Source Specifics. No.12
Kent, J.A. 2007. Kent and Riegel’s Handbook of Industrial Chemistry and
Biotechnology: Vol.1. Springer, New York.
McKetta, J. J. 1984. Encyclopedia of Chemical Processing and Design: Volume
21. Marcel Dekker, Inc., United State of America.
93
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
LAPORAN KHUSUS KERJA PRAKTIK
Disusun Oleh:
Elisabeth Pretty Prananda 21030117130094
Maharani Ratridewi 21030117140003
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya
sehingga penulis diberi kekuatan dan kesehatan untuk menyelesaikan kegiatan kerja
praktik di bagian Ammonia, Departemen Produksi IB, PT. Petrokimia Gresik.
Laporan tugas khsusus ini berjudul “Analisis Performa Katalis pada High
Temperature Shift Converter (HTS) dan Low Temperature Shift Converter (LTS)” dan
disusun berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data di lapangan selama
kegiatan kerja praktik.
Dalam melakukan kerja praktik dan penyusunan laporan ini, penulis
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moriil maupun materiil. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nuril Huda, S.H., M.M.
selaku Vice President Pengembangan SDM PT Petrokimia Gresik, Bapak Joko
Raharjo, S.T. selaku Vice President Produksi I PT Petrokimia Gresik, Bapak Aditya
Sigit Prasetya selaku pembimbing lapangan kerja praktik di PT Petrokimia Gresik,
seluruh staf dan operator Departemen Produksi IB PT Petrokimia Gresik, Bapak Dr.
Suherman, S.T., M.T. selaku Ketua Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro,
Bapak Prof. Dr. Hadiyanto, S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing kerja praktik.
Akhir kata, semoga laporan tugas khusus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
para pembaca, bahkan penulis sendiri dalam menambah wawasan mengenai PT.
Petrokimia Gresik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Reaksi Water Gas Shift..............................................................................3
2.2 High Temperature Shift (HTS) dan Low Temperature Shift (LTS)............4
2.3 Katalis........................................................................................................4
BAB III METODOLOGI......................................................................................... 8
3.1 Cara Memperoleh Data..............................................................................8
3.2 Cara Mengolah Data..................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................10
4.1 Profil Pressure Drop............................................................................... 10
4.2 Profil Temperature.................................................................................. 12
4.3 Profil Konversi........................................................................................ 14
BAB V PENUTUP.................................................................................................16
5.1 Kesimpulan..............................................................................................16
5.2 Saran........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 17
LAMPIRAN...........................................................................................................18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Pressure Drop terhadap Waktu pada Unit PDI
1110.PV .......................................................................................... 10
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Pressure Drop terhadap Waktu pada Unit HTS... 10
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Pressure Drop terhadap Waktu pada Unit LTS.... 11
Gambar 4.4 Grafik hubungan Temperatur dengan %Kedalaman Bed Katalis pada
unit HTS............................................................................................. 12
Gambar 4.5 Grafik hubungan Temperatur dengan %Kedalaman Bed Katalis pada
unit LTS............................................................................................. 12
Gambar 4.6 Grafik hubungan Temperatur dengan % Kedalaman Bed Katalis pada
unit LTS berdasarkan desain ............................................................. 13
Gambar 4.7 Grafik hubungan Konversi vs. Waktu pada Unit HTS.......................14
Gambar 4.8 Grafik hubungan Konversi vs. Waktu pada Unit LTS....................... 14
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses pembuatan ammonia di PT Petrokimia Gresik, setelah gas alam masuk
ke dalam Primary dan Secondary Reformer proses akan dilanjutkan untuk tahap shift
convertion menuju HTS dan LTS. Produk samping dari proses reforming yang
menghasilkan CO akan diproses pada tahap ini. Pada tahap shift converting, CO akan
diubah menjadi CO2 dan H2O karena CO akan bersifat racun terhadap katalis. Shift
converting ini dibagi dua tahap yaitu HTS dengan reaksi eksotermis yang memiliki suhu
tinggi sehingga laju reaksi berjalan cepat namun hasil konversi rendah maka dari itu
dilanjutkan pada tahap LTS dengan suhu yang lebih rendah untuk meningkatkan konversi.
1.3 Tujuan
Tugas khusus dari kegiatan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik ini memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Menganalisa performa katalis pada unit High Temperature Shift dan Low Temperature
Shift.
2. Menghitung dan membandingkan konversi yang dihasilkan pada unit High
Temperature Shift dan Low Temperature Shift data aktual dengan data desain.
1.4 Manfaat
Dengan mengetahui performa penggunaan katalis dan konversi yang dihasilkan pada
reaktor High Temperature Shift dan Low Temperature Shift data aktual dengan data desain
sehingga dapat tahu kelayakan unjuk kerja alat dari reaktor tersebut, serta memberi
masukan kepada Departemen Operasi Pabrik Amonia 1B agar selanjutkan dapat
memaksimalkan kelayakan katalis dan konversi pada unit High Temperature Shift (HTS)
dan Low Temperature Shift (LTS).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dipakai pendingin antara dua bed tersebut, yaitu dengan heat exchanger yang dapat
digunakan untuk memanaskan air umpan ketel untuk memanaskan steam.
2.2 High Temperature Shift (HTS) dan Low Temperature Shift (LTS)
Pada proses sintesa amonia, reaksi shift conversion perlu dilakukan untuk
mengonversi CO menjadi CO2 dengan tambahan steam, CO perlu dihilangkan karena CO
tidak dapat diserap di unit CO2 removal. CO merupakan racun bagi katalis di unit sintesa
amonia,, dan CO dapat terdekomposisi menjadi karbon atau terhidrogenasi membentuk
metana.
Reaksi shift conversion merupakan reaksi eksotermis. Untuk mendapatkan konversi
yang tinggi, maka pengendalian temperatur penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan
pada reaksi shift conversion, semakin tinggi temperatur masukan reaktor akan
menyebabkan konversi reaksi rendah dengan laju reaksi yang cepat. Namun, jika
temperatur masukan reaktor rendah, maka konversi reaksi akan tinggi tapi laju reaksi akan
berlangsung lambat. Laju reaksi yang lambat akan mengakibatkan waktu tinggal reaktan
dalam reaktor mejadi lebih lama sehingga volume reaktor juga semakin besar. Oleh karena
itu, optimasi perlu dilakukan. Pada pabrik amonia, optimasi yang dipilih adalah reaksi
dilaksanakan di dua reaktor bertahap yaitu High Temperature Shift (HTS) lalu kemudian
rekasi dilanjutkan ke Low Temperature Shift (LTS).
Untuk mencapai konversi CO yang diinginkan ada dua variabel yang perlu
diperhatikan, yaitu temperatur dan steam gas ratio yang masuk bed. Pada katalis baru
untuk memperoleh konversi yang cukup baik, temperatur masuk bed dijaga rendah, tetapi
harus di atas titik kondensasi steam. Kenaikan temperatur akan membuat kesetimbangan
bergeser ke kiri sehingga CO yang lolos akan semakin besar, tetapi dari segi kinetika akan
mempercepat laju reaksi sehingga mendekati konversi CO pada kesetimbangan. Bila
menaikkan aliran steam, rasio steam gas masuk bed bertambah sehingga memperbesar
konversi CO.
2.3 Katalis
Katalis adalah suatu senyawa yang dapat mempercepat suatu reaksi tanpa
mempengaruhi produk yang dihasilkan. Hal ini diakibatkan karena katalis dapat
menurunkan energi aktivasi, yaitu energi yang dibutuhkan agar partikel dapat
bertumbukkan unntuk saling bereaksi, sehingga keadaan kesetimbangan reaksi dapat cepat
tercapai. Katalis yang memiliki fasa yang sama dengan reaktan disebut katalis homogen,
sedangkan bila fasanya berbeda disebut katalis heterogen. Di dalam industri, katalis yang
paling banyak digunakan adalah katalis heterogen dimana reaksi dalam fasa gas dipercepat
dengan menggunakan katalis berbentuk padat. Hal-hal yang dapat mempengaruhi unjuk
kerja katalis yaitu:
1. Aktivasi katalis
Aktivitas katalis adalah kemampuan katalis untuk mempercepat konversi umpan
menjadi produk per satuan berat atau volume katalis pada kondisi tertentu. Aktivitas
katalis per satuan volume menjadi hal penting secara ekonomis karena berpengaruh
terhadap ukuran dan harga reaktor. Penurunan aktivitas katalis akan menyebabkan
penurunan konversi reakasi pada waktu tinggal yang tetap.
2. Selektivitas katalis
Selektivitas katalis adalah kemampuan katalis untuk mengarahkan reaksi
spesifik untuk menghasilkan produk yang diinginkan sehingga kelangsugan reaksi
pembentukkan produk yang lain dapat dihambat.
3. Umur katalis
Umur katalis adalah periode dimana katalis dapat mempercepat reaksi pada
rentang waktu yang telah ditentukan. Umur katalis berkaitan erat dengan aktivitas dan
selektvitas katalis. Apabila katalis telah megalami penurunan kekuatan mekanik,
aktivitas dan selektivitas, hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan konversi secara
drastis. Bila katalis telah memasuki kondisi seperti ini maka dikatakan bahwa katalis
telah berumur sehingga harus diregenerasi diganti.
Tahap-tahap yang terjadi pada proses katalitik fasa gas dengan menggunakan katalis
heterogen sebagai berikut (Twigg, 1989):
1. Perpindahan reaktan dari fasa gas ke permukaan luar katalis padat (pellet).
2. Perpindahan reaktan melalui system pori katalis ke permukaan aktif katalis.
3. Adsorpsi reaktan pada permukaan aktif katalis.
4. Reaksi kimia antar reaktan di permukaan aktif katalis.
5. Desorpsi produk dari permukaan aktif katalis.
6. Perpindahan produk melihat system pori katalis dari permukaan aktif ke permukaan
luar katalis.
7. Perpindahan produk dari permukaan luar katalis ke fasa gas.
Unjuk kerja dari katalis akan menurun secara bertahap selama periode waktu tertentu.
Oleh karena itu, unjuk kerja katalis perlu dimonitor sehingga dapat diketahui kapan masa
regenerasi atau pergantian katalis. Perubahan unjuk kerja dapat menyebabkan perubahan
kondisi operasi optimum dari katalis. Apabila katalis dibiarkan dalam keadaan keaktifan
kurang, hal tersebut dapat menurunkan kinerja alat dan tentunya akan sangat
mempengaruhi proses secara keseluruhan.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan penurunan aktivitas katalis adalah sebagai
berikut (Twigg, 1989):
1. Racun dari pengotor umpan dan katalis
Interaksi katalis dengan pengotor dapet berpengaruh pada unjuk kerja katalis.
Interaksi ini dapat menghalangi reaktan sehingga tidak dapat bereaksi dengan
permukaan aktif katalis (action blocking) atau modifikasi permukaan aktif katalis
sehingga unjuk kerja katalis menjadi lebih buruk.
Racun katalis mengalami tahap-tahap proses katalitik heterogen. Mula-mula
racun katalis terdifusi ke permukaan luar katalis kemudian teradsorpsi ke permukaan
aktif katalis, pada permukaan aktif inilah racun bereaksi menjadi substansi yang baru.
Apabila tersedia cukup energi untuk melakukan desorpsi, substansi ini akan terlepas
dari permukaan aktif katalis. Peracunan seperti ini disebut peracunan sementara
(temporary poisoning) karena tidak menyebabkan action blocking permanen. Namun
jika energi yang tersedia tidak cukup untuk kebutuhan desorpsi, maka substansi
tersebut tidak dapat lepas dari permukaan aktif katalis dan mengakibatkan peracunan
permanen (permanent poisoning).
Peracunan sementara dapat diatasi dengan cara mengalirkan umpan murni
(bebas racun katalis) ke dalam reactor katalitik, sedangkan peracunan permanen harus
diatasi dengan penggantian katalis serta dapat dicegah dengan permurnian umpan
sebelum memasuki reactor katalitik. Tipe dari pengotor yang dapat bertindak sebagai
racun tergantung pada kandungan senyawa kimia dari pengotor tersebut serta
permukaan aktif katalisnya.
BAB III
METODOLOGI
(% molCOin % molCOout )
X x100
% molCOin
3. Membuat grafik hubungan antara konversi dengan waktu dan menganalisa hasil
data yang ada.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Pressure Drop
Berikut merupakan data pressure drop pada unit PDI-1110.PV, PDI-1037A.PV, dan
PDI-1037B.PV.
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Pressure Drop terhadap Waktu pada Unit PDI 1110.PV
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Pressure Drop terhadap Waktu pada Unit HTS
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Pressure Drop terhadap Waktu pada Unit LTS
Gambar 4.4 Grafik hubungan Temperatur dengan %Kedalaman Bed Katalis pada unit HTS
Gambar 4.5 Grafik hubungan Temperatur dengan %Kedalaman Bed Katalis pada unit LTS
Gambar 4.6 Grafik hubungan Temperatur dengan % Kedalaman Bed Katalis pada unit LTS
berdasarkan desain
Analisa profil temperatur pada kedalaman bed perlu dilakukan dalam analisis
performa katalis dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keaktifan katalis atau dengan kata
lain katalis pada kedalaman berapa yang sudah mulai berekasi. Tingkat keaktifan katalis
dilihat dari kemiringan kenaikan temperatur. Semakin teradi kenaikan temperatur, maka
keaktifan katalis akan semakin besar.
Kondisi yang ditampilkan oleh Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 adalah gambaran yang
umum terjadi pada praktik operasi di lapangan, yaitu reaksi akan berlangsung di katalis
pada kedalaman bed yang semakin dalam seiring dengan hilangnya aktivitas katalis. Dari
gambar di atas dapat diketahui bahwa sejak katalis di-loading, maka semakin bertambah
pula umur pemakaian katalis dan katalis yang bereaksi semakin dalam lagi.
Apabila membandingkan Gambar 4.5 selaku grafik dari data aktual dan Gambar 4.6
selaku grafik dari data desain serta perhitungan analisis dapat diketahui bahwa performa
katalis pada unit LTS A sudah berada pada fase end-of-run, sementara performa katalis
pada unit LTS B sudah berada pada fase mid-run. Maka dari itu secara total performa
katalis unit LTS berada pada fase mid-run dan mendekati fase end-of-run sehingga perlu di
pertimbangkan untuk melakukan penggantian katalis pada unit LTS, terutama pada unit
LTS A.
d ln K H
dT RT 2
Reaksi keseluruhan yang terjadi di Shift Converter adalah eksotermis, apabila
temperatur turun, maka harga konstanta kecepatan reaksinya kecil, tetapi konversi
yang didapat besar. Agar diperoleh kecepatan reaksi yang besar dan konversi yang
besar pula maka Shift Converter dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang
disebut High Temperature Shift Converter (HTSC) yang berfungsi mempercepat
reaksi dan bagian bawah yang disebut Low Temperature Shift Converter (LTSC)
yang berfungsi untuk memperbesar konversi.
3. Tekanan
Kenaikan tekanan operasi akan memperbesar waktu kontak, aktivitas katalis dan
velocity. Sehingga hal tersebut akan memperkecil ukuran vessel dan volume katalis
persatuan massa gas yang bereaksi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Perubahan pressure drop bed katalis dapat dijadikan parameter yang menunjukkan
adanya deformasi pada bed katalis tersebut. Semakin tinggi nilai pressure drop maka
semakin banyak katalis tersebut mengalami kerusakan fisik.
2. Tingkat keaktifan katalis dilihat dari kemiringan kenaikan temperatur. Semakin teradi
kenaikan temperatur, maka keaktifan katalis akan semakin besar. Apabila
membandingkan Gambar 4.5 selaku grafik dari data aktual dan Gambar 4.6 selaku
grafik dari data desain dapat diketahui bahwa performa katalis pada unit LTS berada
pada fase mid-run dan mendekati fase end-of-run sehingga perlu di pertimbangkan
untuk melakukan penggantian katalis pada unit LTS, terutama pada unit LTS A.
3. Konversi pada HTS dan LTS masih bagus karena data actual yang diperoleh tidak jauh
berbeda atau masih mendekati dengan nilai konversi pada data desain. Konversi yang
terjadi di Shift Converter baik di HTS maupun di LTS tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu laju alir umpan, temperatur reaksi, dan tekanan.
5.2 Saran
Temperatur inlet sebagai variabel yang paling berpengaruh terhadap performa katalis
serta jalannya reaksi pada unit HTS dan LTS perlu dikontrol agar mendapatkan kondisi
operasi yang menghasilkan produk seoptimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Hedar, Yusran. 2006. Unjuk Kerja HTS dan LTS Shift Converter. Semarang : Universitas
Diponegoro.
Setyaningsih, Agustina dan Dhea Fitri F. 2020. Analisis Performa Katallis pada High
Temperature Shift Converter (HTS) dan Low Temperature Shift Converter (LTS).
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Twigg, Mertin. 1989. Catalyst Handbook. Wolf Publishing Ltd, 2nd Edition: England.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN KONVERSI PADA UNIT HTS DAN LTS
1. Data Desain
Berikut merupakan data desain unit HTS, LTS, dan sekita alat berdasarkan data dari
Material Balance yang dikeluarkan oleh Wuhuan Engineering Co., Ltd
Tabel 1. Komposisi (%mol) pada data desain
Unit Komposisi
CO2 Ar N2 CH4 CO H2
Secondary
7,88 0,35 29,53 1,66 11,34 49,24
Reformer
HTS 14,65 0,33 27,36 1,54 3,16 52,96
LTS 17,04 0,32 26,59 1,50 0,27 54,28
(% MolCOin % MolCOout )
X x100
% MolCOin
(11,34 3,16)
X x100
11,34
X 72,134%
(% MolCOin % MolCOout )
X x100
% MolCOin
(3,16 0,27)
X x100
3,16
X 91,456%
2. Data Aktual
Berikut merupakan data desain unit HTS, LTS, dan sekita alat berdasarkan data
dari Analisa Laboratorium PT Petrokimia Gresik.
Tabel 2. Komposisi (%mol) pada data aktual
Komposisi
Unit Bulan
CO2 Ar N2 CH4 CO H2
Maret
8,406 0,362 28,584 1,554 11,066 50,028
2019
Juli
8,710 0,328 27,238 1,533 11,273 50,920
Secondary 2019
Reformer Nov
8,144 0,352 28,488 1,880 11,150 49,986
2019
Maret
8,216 0,350 28,440 1,912 11,122 49,960
2020
Maret
14,572 0,340 26,420 1,448 3,422 53,798
2019
Juli
15,218 0,298 24,885 1,438 2,960 55,200
2019
HTS
Nov
14,536 0,330 26,114 1,748 3,294 53,978
2019
Maret
14,456 0,330 26,386 1,776 3,482 53,570
2020
Maret
17,062 0,328 25,540 1,362 0,226 55,482
2019
Juli
17,788 0,290 24,570 1,373 0,190 55,790
2019
LTS
Nov
17,262 0,320 25,506 1,676 0,218 55,020
2019
Maret
17,292 0,316 25,716 1,718 0,242 54,716
2020
20
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
21
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Laporan Praktik Kerja
Departemen Produksi IB
PT Petrokimia Gresik – Jawa Timur
ͳ ͳ
Juli 2019
㾐ᘆ㾐ᘆ㾐ᘆ㾐 ᘆ 㾐ᘆ㾐ᘆ㾐ᘆᘆ㾐
tt
㾐ᘆ㾐ᘆ㾐ᘆ㾐
ͳ t ᘆ t ͳt
tt
ͳ t
ͳ
November 2019
㾐ᘆ㾐ᘆ㾐ᘆ㾐 ᘆ 㾐ᘆ㾐ᘆ㾐ᘆᘆ㾐
tt
㾐ᘆ㾐ᘆ㾐ᘆ㾐
ͳ ᘆ t
tt
ͳ
ͳ
Maret 2020
㾐ᘆ㾐ᘆ㾐ᘆ㾐 ᘆ 㾐ᘆ㾐ᘆ㾐ᘆᘆ㾐
tt
㾐ᘆ㾐ᘆ㾐ᘆ㾐
ᘆt
tt
ͳ tͳ
22
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
9/1/2020 Prakerin Petrokimia Gresik
LOGBOOK PRAKERIN
Nama : Elisabeth Pretty Prananda
Nomor Induk : 21030117130094
Nomor Induk : Universitas Diponegoro
01 03 Agustus 2020 Induksi praktek kerja petrokimia gresik Mengerjakan kuis pretest dan mengikuti Pemaparan
program magang regular dan teknis
pemagangannya.
02 04 Agustus 2020 Pengenalan Petrokimia Gresik dan Sosialisasi mengerjakan resume company profile dan safety
Keamanan induction
03 05 Agustus 2020 Gratifikasi dan Program Knowledge Menulis resume tentang Gratifikasi dan Product
Konwledge
04 06 Agustus 2020 Induksi tentang Pengelolaan SDM dan Website menulis resume tentang Pengelolaan SDM dan
Rekrutment, serta Sistem Manajemen Keamanan Website Rekrutment, serta Sistem Manajemen
Keamanan
05 07 Agustus 2020 End User Training (EUT) Pengenalan Enterprise mengenal website untuk mengakses materi
University
06 10 Agustus 2020 360° Plant tour dan pemberian materi serta quiz mengerjakan quiz 360° Plant Tour
07 11 Agustus 2020 Pengenalan proses bisnis perusahaan Mengenal pabrik amoniak dan penjelasan tentang
tugas khusus
09 13 Agustus 2020 Orientasi Unit Kerja dan bimbingan tugas khusus membaca materi tentang unit produksi 1B dan
mengerjakan quiz, serta diberikan penjelasan
tentang tugas khusus
11 18 Agustus 2020 Mengakses Enterprise dan membuat laporan akhir mengolah data yang diberikan pembimbing
kerja praktik
12 19 Agustus 2020 Bimbingan tugas khusus dan penyusunan laporan melakukan bimbingan tugas khusus dan mengolah
data, serta mengikuti webinar dari BUMN tentang
AKHLAK
13 21 Agustus 2020 Mengerjakan laporan dan tugas khusus Memgerjakan laporan dan tugas khusus
14 24 Agustus 2020 Membuat laporan dan tugas khusus mengerjakan laporan umum dan laporan khusus
16 26 Agustus 2020 Mengerjakan tugas khusus dan laporan Menyelesaikan laporan umum dan laporan khusus
18 31 Agustus 2020 Menyelesaikan laporan umum dan khusus ACC laporan khusus
19 01 September 2020 merevisi format laporan sistem masih belum bisa untuk mengumpulkan
laporan
prakerin.petrokimia-gresik.com/StudentPage/LogBook 1/2
9/1/2020 Prakerin Petrokimia Gresik
Gresik,
PT Petrokimia Gresik
prakerin.petrokimia-gresik.com/StudentPage/LogBook 2/2
9/1/2020 Prakerin Petrokimia Gresik
LOGBOOK PRAKERIN
Nama : Maharani Ratridewi
Nomor Induk : 21030117140003
Nomor Induk : Universitas Diponegoro
01 03 Agustus 2020 Pengenalan Program Magang melalui Zoom Pada pukul 8.00 Meeting Online dimulai dengan
(Meeting Online) dan mengerjakan Pretest serta aplikasi Zoom lalu di awali dengan sambutan dari
Troubleshoot Program dari jam 8.00 hingga am Par Mardiono lalu diadakan tanya jawab mengenai
10.00 teknis pelaksanaan KP Online selama sebulan
kedepan lalu diadakan Pretest mengenai Petrokimia
Gresik melalui aplikasi Quizuz hingga pukul 9.50
lalu Meeting Online ditutup pada pukul 10.00
02 04 Agustus 2020 Melakukan Meeting Online via Zoom dengan materi Meeting Online via Zoom dengan materi Company
Induksi Perusahaan tentang Company Profile dan Profile oleh Mba Luhung dari departemen Humas
Safety dari jam 8 hingga 10 pagi yang membahas tentang sejarah perusahaan,
produksi perusahaan, serta anak perusahaan
Petrokimia Gresik lalu ada materi Safety Induction
oleh Mba Sheila dari departemen K3 pabrik 1
tentang peraturan kesehatan apa saja yang berlaku
serta denda jika melakukan pelanggaran lalu
diakhiri dengan membuat penugasan berupa
resume kedua materi tersebut
03 05 Agustus 2020 Pemberian materi melalui aplikasi Zoom dengan Pemberian materi melalui meeting online via Zoom
materi Gratifikasi dan Product Knowledge dari jam 8 dari jam 8 pagi hingga setengah 11 siang, diawali
pagi hingga jam 10 pagi. dengan materi tentang Gratifikasi oleh Mba
Paramyta yang membahas tentang akar korupsi dan
sikap anti korupsi lalu dilanjut dengan materi
tentang Product Knowledge and Promotion oleh Pak
Adhitya dan Pak Alghiffary yang membahas secara
rinci tentang produk yang diproduksi oleh PG serta
kandungan, ciri khas, dan manfaatnya juga. Lalu
diberitahu tentang produk non pupuk juga dan
diakhiri dengan pemberian tugas resume.
04 06 Agustus 2020 Hari ini akan melakukan meeting online via zoom Telah dilaksanakan meeting online via Zoom dengan
dengan materi pengelolaan SDM dan Website materi Pengelolaan SDM dan Website Rekrutmen
rekrutmen serta materi sistem manajemen oleh Mba Pranostika dari departemen SDM kami
pengamanan yang akan dilaksanakan pukul 8 pagi diberitahu tentang 8 hal yang menjadi fokus kerja
hingga pukul 10 pagi. departemen SDM dan yang kedua ada materi
tentang sistem manajemn Pengamanan yang
dibawakan oleh Pak Djohan Istimur dari departemen
Keamanan kami diberitahu tentang sistem
pengamanan serta struktur organisasi yang ada
pada PG. Durasi dari jam 8 hingga jam 10 pagi lalu
ditutup dengan pemberian tugas berupa resume
mengenai kedua materi yang telah diberikan
05 07 Agustus 2020 Akan melakukana meeting online via Zoom dengan Hari ini kami melakukan meeting online via Zoom
materi End of User Training dan pengenalan aplikasi dengan materi pengenalan aplikasi Enterprise
Enterprise University dari jam 8 pagi hingga jam 10 University oleh Pak Yure, kami dijelaskan
pagi bagaimana menggunakan sistem ini untuk
mengakses materi, mendapatkan nilai melalui kuis,
dan cara berdiskusi dengan forum FGD. Hari ini
cukup singkat meeting online nya karena hanya
praktis membahas tentang EU saja. Meeting
berjalan dari jam 8 pagi hingga jam setengah 10
pagi dan diakhiri tanpa adanya penugasan.
prakerin.petrokimia-gresik.com/StudentPage/LogBook 1/3
9/1/2020 Prakerin Petrokimia Gresik
06 10 Agustus 2020 Akan dilaksanakan plant tour online yang dapat Melaksanakan plant tour dengan vitur 360 derajat
diakses mulai jam 8 pagi lalu dilanjut dengan belajar melalui website learning experience mulai jam 8 lalu
mandiri dengan materi yang dapat diakses melalui mengerjakan kuis melalui website enterprise
Enterprise University dan juga melakukan university pada pukul 12 siang, lalu dilanjutkan
bimbingan online dengan pembimbing. dengan pengecekan materi terkait produksi I B
dengan pembimbing
07 11 Agustus 2020 Melakukan pembelajaran mandiri melalui enterprise Melakukan bimbingan online dengan Pak Aditya
university dan dan bimbi online dengan pembimbing pada pukul 1.15 siang lalu kami diberikan materi
melalui whatsapp atau zoom tentang proses pembuatan amonia dengan PPT lalu
dilanjut dengan konsultasi bimbingan laporan KP.
Bimbingan online berakhir pukul 3 sore. Saya belum
bisa mengakses materi dari produksi 1 B maka dari
itu belum belajar dari aplikasi enterprise university
sehingga saya belajar materi dari PPT yang
diberikan oleh Pak Aditya.
08 12 Agustus 2020 Belajar mandiri melalui enterprise university atau Melakukan bimbingan terjait pelaporan KP via
PPT yang telah diberikan pembimbing kemarin dan Whatsapp group, menanyakan tentang data data
melakukan bimbingan online melalui Whatsapp yang diperlukan dan sebagainya juga mengakses
enterprise university untuj membaca materi tentang
primary reformer
09 13 Agustus 2020 Akan dilakukan. Bimbingan online menganai Mengakses materi melalui enterprise university
pelaporan KP dengan pembimbing lalu dengan materi Primary Reformer dan Proses bisnis
lanbdilankjutkan dengan mengakses materi dan kuis departemen lalu menjalankan kuis, lalu pukul 2
melalui enerprise university mupun dari pembimbing siang menjalankan meeting online bersama
pembimbing untuk membahas dan mengolah data
untuk dijadikan tugas khusus untuk laporan KP
hingga jam 3 sore
10 14 Agustus 2020 Memilah milah dan mengolah data yang diberikan Membaca materi proses produksi urea 1B dan
oleh pembimbing untuk dijadikan laporan KP , cooling water namun belum melakukan kuis, lalu
bimbingan online melalui Whatsapp Group , dan mengolah data dari pembimbing untuk dijadikan
mengakses materi melalui Enterprise University tugas khusus untuk laporan KP
11 18 Agustus 2020 Mengakses materi melalui enterprise university lalu Mengakses materi cooling water dan produksi urea
akan mengolah data dan menyicil membuat laporan 1B melalui enterprise univerisity lalu membuat
tugas akhir KP bersama pembimbing lewat laporan tugas akhir KP dengan mengolah data
WhatsApp reaktor HTS LTS yang sudah diberikan oleh
pembimbing minggu lalu
12 19 Agustus 2020 Membuat laporan untuk tugas akhir dengan Melakukan pembimbingan online mengenai
bimbingan oleh pembimbing melalui meeting online pembuatan grafik performa reaktor HTS LTS,
via zoom dan WhatsApp group pembuatan desain reaktor dan lainnya dengan
pembimbing via zoom pada pukul 9.30 hingga 10.30
lalu dilanjutkan mengerjakan laporan secara mandiri
lalu mengikuti webinar yang diadakan oleh
Petrokimia Gresik mengenai Kick Off
Implementation AKHLAK tentang lainching semua
core value untuk BUMN yang baru hinggal jam
setengah 4 lalu dilanjutkan dengan pembuatan
tugas resume berupa PPT yang akan dikumpulkan
via online
13 21 Agustus 2020 Mengerjakan laporan tugas khusus dengan Membuat laporan tugas khusus dengan bimbingan
bimbingan bersama pembimbing via WhatsApp dengan pembimbing via WhatsApp group lalu
group menbaca materi struktur organisasi melalui website
enterprise university
14 24 Agustus 2020 Mengerjakan laporan tugas khusus dan umum Mengerjakan laporan tugas khusus dan umum untuk
laporan akhir KP dengan pembimbing via WhatsApp dijadikan laporan akhir KP dengan bimbingan
group dan memgerjakan materi pada enterprise pembimbing melakui WhatsApp group dan
university mengerjakan materi di enterprise university tentang
penyusunan struktur organisasi
prakerin.petrokimia-gresik.com/StudentPage/LogBook 2/3
9/1/2020 Prakerin Petrokimia Gresik
15 25 Agustus 2020 Mengerjakan laporan akhir KP dengan bimbingan Mengerjakan laporan tugas khusus untuk laporan
online via Zoom dengan pembimbing akhir KP, melakukan bimbingan online via zoom
dengan pembimbing dari jam 2 siang hingga jam
setengah 3 sore, serta me revisi laporan hasil
bimbingan
16 26 Agustus 2020 Melalukan bimbingan online melalui whatsapp group Mengerjakan laporan tugas khusus dan mengakses
untuk mengerjakan tugas khusus laporan akhir KP tour plant 360 pada enterprise university
18 28 Agustus 2020 Melalukan revisi laporan akhir KP dan mengerjakan Membuat revisi laporan tugas akhir KP dengan
materi yang remedial melalui enterprise university pembimbing via WhatsApp group dan mengerjakan
remedial walaupun ada system error
19 31 Agustus 2020 Menginput tugas khusus untuk laporan akhir KP Masih menanyakan tentang teknis pengumpulan
laporan akhir KP
20 01 September 2020 Menginput tugas khusus untuk laporan akhir KP Berusaha mengumpulkan laporan akhir KP namun
sistem masih belum bisa atau masih error
Gresik,
PT Petrokimia Gresik
prakerin.petrokimia-gresik.com/StudentPage/LogBook 3/3