Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TEKNOLOGI PRODUK

UNIT PENGOLAHAN AIR


(KONVENSIONAL)

Disusun oleh

KELOMPOK V
1. Rizki Wijayanti 121140008
2. M. Masyhum Gilang P. 121150018
3. Wahid Muchlason 121150060
4. Levana Dhea Lumi 121150119
5. Dio Nur Rachman 121160072
6. Almira Sani Claresta 121160112

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018
Unit Pengolahan Air Konvensional

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Teknologi
Produk yang berjudul “Unit Pengolahan Air (Konvensional)”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas akademis pada Prodi
Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Yogyakarta. Dengan
tersusunnya makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Wibiana Wulan Nandari S.T.,M.T. sebagai dosen Teknologi Produk yang
telah memberikan bimbingannya dengan baik.
2. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan bantuan spiritual dan
material demi kelancaran selama proses penyusunan makalah.
3. Semua pihak yang telah membantu kami baik dalam proses penyusunan
makalah penelitian.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini. Oleh karena itu, saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 4 November 2018

Penyusun

2
Unit Pengolahan Air Konvensional

DAFTAR ISI

3
Unit Pengolahan Air Konvensional

DAFTAR GAMBAR

4
Unit Pengolahan Air Konvensional

DAFTAR TABEL

5
Unit Pengolahan Air Konvensional

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Air adalah salah satu kebutuhan utama bagi mahluk hidup. Bertambahnya
jumlah mahluk hidup setiap tahunnya berbanding lurus dengan kebutuhan air
bersih. Indonesia merupakan negara dengan letak astronomis, geologis yang
strategis, secara astronomis indonesia terletak pada 6 0LU (Lintang Utara) – 11
0
LS (Lintang Selatan) dan antara 95 0BT (Bujur Timur) – 141 0BT (Bujur Timur)
yang berarti jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia terletak di kawasan
iklim tropis dan berada di belahan timur bumi. Hal tersebut menyebabkan
Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi. Rata-rata curah hujannya lebih dari
2.000 mm pertahun.
Di Indonesia hanya terjadi dua kali pergantian musim dalam setahun yaitu
musim kemarau dan hujan. Pada musim hujan banyak tersedia air, Air hujan
yang ditampung dapat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan air
PDAM atau sumber air tanah dengan menggunakan bor (pompa). Namun air
hujan tersebut tidak bisa langsung digunakan untuk keperluan hidup sehari –hari
karena belum memenuhi standar baku mutu air.
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan di atas dibutuhkan suatu
alat untuk mengolah air hujan menjadi air bersih. Alat tersebut dirancang dengan
rangkaian yang sederhana, mudah untuk dioperasikan, dan dengan biaya
operasional alat tersebut murah, serta tidak memerlukan listrik, Alat ini
diharapkan mampu mengatasi permasalahan air bersih pada masyarakat ketika
musim hujan tiba serta dapat mengurangi penggunaan listrik dan menghemat
biaya untuk penggunaan air.

6
Unit Pengolahan Air Konvensional

I.2. Penentuan Kapasitas


Secara umum manusia membutuhkan air sekitar 60 liter dalam sehari.
Sehingga, dibutuhkan alat yang mampu untuk menyaring air hujan dengan cepat,
yaitu seminimal-minimalnya 60 L/hari/orang.

 Bila alat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan 6 orang /Keluarga


60 L/hari/orang x 6 orang = 360 L/hari.
 Alat beroperasi selama 8 jam maka debit air yang masuk ke alat yaitu
360 L
Q=
8 jam

Q = 45 L/jam
 Perawatan berupa pembersihan setiap 15 hari sekali
360 L/hari x 15 hari = 5400 L
Sehingga diharapkan alat dapat menghasilkan 5400 L/15 hari tanpa
kerusakan dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih tiap kelarga.

7
Unit Pengolahan Air Konvensional

I.3. Detail Spesifikasi


I.3.1. Spesifikasi Bahan Baku
Air hujan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Tabel 1. Spesifikasi air hujan

No. Parameter Satuan Terukur


1 Bau - normal
2 Kekeruhan NTU 13
o
3 Suhu C 27-30
4 Warna Scala TCU 30-50
5 Nitrat mg/l 3
6 pH - 6,5-8
Jumlah zat padat terlarut
7 PPM 500
(TDS)
Jumlah zat padat tidak
8 PPM 400
terlarut (TSS)
9 Krom mg/l 0,375
10 BOD mg/l 50
10 COD mg/l 100
11 Kesadahan mg/l 150
12 Seng mg/l 26,6
13 Timbal mg/l 0,05
14 Nitrit mg/l 0,03-1
15 Total Koliform MPN/10 ml <2

I.3.2. Spesifikasi Produk


Parameter air bersih menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tanggal 3 september 1990
tentang parameter kualitas air bersih , yaitu :

8
Unit Pengolahan Air Konvensional

Tabel 2. Parameter Kualitas Air Bersih

No. Parameter Satuan Terukur Keterangan


A Fisika
1 Bau - - Tidak berbau
2 Kekeruhan Skala NTU 20 -
o
3 Suhu C 27-30 -
4 Warna Skala TCU 20 -
Jumlah zat padat
5 PPM 20
terlarut (TDS)
Jumlah zat padat
6 tidak terlarut PPM 30
(TSS)
B Kimia
7 Kesadahan mg/l 500
8 Kromium mg/l 0,05
9 Nitrat mg/l 3
10 Nitrit mg/l 0,01
Merupakan batas
11 pH - 6,5-8
max dan min
12 Seng mg/l 15
13 Timbal mg/l 0,03
14 BOD mg/l 25
15 COD mg/l 70
Keterangan:
mg : Miligram
ml : Mililiter
L : Liter
Bq : Bequerel
NTU : Nephelometrik Turbidity Units
TCU : True Colour Units

9
Unit Pengolahan Air Konvensional

BAB II

RANGKAIAN ALAT DAN PROSES

II.1. Rangkaian Alat

Dari Talang

Pembuangan

2 2

Gambar 1. Rangkaian Alat Pengolahan Air Sungai Konvensional


Keterangan
1. Tangki Filtrasi
2. Tandon Penampung Air

10
Unit Pengolahan Air Konvensional

II.2. Urutan Proses


1. Air hujan dari talang rumah masuk ke dalam pipa kemudian melewati
bagian filtrasi dimana alat filtrasi ini terdiri dari penyaring batu atau kerikil
untuk menyaring partikel yang berukuran makro.
2. Kemudian air mengalir pada bagian filtrasi kedua yaitu pasir silica dimana
pasir silica ini untuk menyaring kotoran dengan berukuran mikro atau
lumpur dan meloloskan air yang bebas dari lumpur.
3. Air melewati lapisan spons untuk membersihkan air dari kotoran dan
organisme kecil.
4. Lalu air masuk ke lapisan keramik dimana lapisan ini untuk menyaring
partikel – partikel yang berukuran micron terutama bakteri serta partikel
mikro yang lolos dari tahap sebelumnya.
5. Kemudian air yang telah melewati lapisan keramik akan ke lapisan
selanjurnya yaitu pasir zeolite untuk menjaga pH pada air.
6. Air melewati lapisan terakhir yaitu arang batok kelapa (karbon aktif) untuk
menghilangkan bau da rasa yang ada pada air.
7. Air yang lolos dari alat filtrasi ditampung dalam tendon (bak penampung)

11
Unit Pengolahan Air Konvensional

II.3. Diagram Alir Proses

Bahan Baku

(Air Hujan)
Untuk menyaring suatu
partikel berukuran makro
Penyaring Batu/Kerikil dan meloloskan partikel
berukuran miko

Untuk menyaring kotoran


BAB III berukuran mikro atau
Lapisan Pasir Silika
lumpur dan meloloskan air
yang bebas dari lumpur
Membersihkan air dari
Lapisan Spons
kotoran dan organisme
kecil
Menyaring partikel-partikel
Lapisan
Pasir Keramik
Zeolit yang berukuran mikron
terutama bakteri serta
partikel mikro yang lolos
dari tahap sebelumnya
Lapisan Zeolit Menjaga pH atau
keasaman dalam air

Lapisan Arang Batok Efektif dalam


Kelapa (Karbon Aktif) menghilangkan bau dan
rasa yang ada pada air

Tangki Penampung
Air Bersih

12
Unit Pengolahan Air Konvensional

BAB III

DETAIL DESIGN ALAT UTAMA

III.1. Detail Design Alat Utama

5 cm Penyaring Batu/Kerikil

7 cm Lapisan Pasir Silika

7 cm Lapisan Spons

5 cm Lapisan Keramik

5 cm Lapisan Zeolit

8 cm Lapisan Arang aktiv

13
Unit Pengolahan Air Konvensional

III.2. Perhitungan Ukuran Alat

Asumsi : ρ air kotor = ρ air bersih= 1 kg/liter


Padatan yang tersaring mengandung 5% air

 Neraca Massa TSS pada Batu Kerikil

Product (air bersih)


Feed (air kotor)
P = ….?
𝐿 𝑘𝑔 𝑘𝑔
F = 45𝑗𝑎𝑚 x 1 = 45 𝑗𝑎𝑚
𝐿 TSSp = 30 ppm
TSSf = 400 ppm

Solid

S = …..?
 Neraca Massa Komponen (Solid)
Input - Output = 0
(F TSSf) - (P TSSp + S) = 0
𝑘𝑔 400 30
(45𝑗𝑎𝑚x 106 ) - (P 106 + S) = 0

0,018 = 0,00003 P + S ..….. (1)

 Neraca Massa Total


Input - Output = 0
45 - (P + SKering) = 0
45 = P + SKering

14
Unit Pengolahan Air Konvensional

SKering = 45 - P ……. (2)

Persamaan (2) dimasukan ke persamaan (1) :


0,018 = 0,00003P + 45 – P
0.99997 P = 44,982
𝐾𝑔
44,98335
𝑗𝑎𝑚
P= 1 𝐾𝑔/𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟

𝐿
P = 44,98335 𝑗𝑎𝑚

Mencari PSesungguhnya :
45 =P+S
SKering = 45 – P

SKering = 45 - 44,98335
𝑘𝑔
SKering = 0.01665 𝑗𝑎𝑚

𝑘𝑔
SBasah = 0.01665 + 5% air umpan
𝑗𝑎𝑚

𝑘𝑔 𝑘𝑔
= 0.01665 𝑗𝑎𝑚 + 5% x 45 𝑗𝑎𝑚

𝐾𝑔
2,26665
𝑗𝑎𝑚
= 1 𝐾𝑔/𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟

𝐿
= 2,26665 𝑗𝑎𝑚

𝑘𝑔
Psesungguhnya = 45 𝑗𝑎𝑚 - SBasah

𝑘𝑔 𝑘𝑔
Psesungguhnya = 45 𝑗𝑎𝑚 - 2,26665 𝑗𝑎𝑚

𝐾𝑔
42,73335
𝑗𝑎𝑚
= 1 𝐾𝑔/𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟

𝐿
= 42,73335 𝑗𝑎𝑚

15
Unit Pengolahan Air Konvensional

Asumsi Waktu Tinggal (ϴ) = 30 Menit


Volume alat = F x ϴ
𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟 𝐽𝑎𝑚
= 45 x 30 menit x
𝐽𝑎𝑚 60 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡

= 22,5 Liter

Tinjauan = alat berbentuk tabung


L = 2D
dengan ; L = panjang
D = diameter
𝜋
Volume Alat = 4 D2 L L = 2D
3.14
22,5 dm3 = D2. 2D L = 2(24cm) = 48 cm
4

22,5 dm3 = 1,57 D3


D = 2,4 dm = 24 cm

16
Unit Pengolahan Air Konvensional

III.3. Gambar Alat Utama dan Dimensi

24 cm

5 cm

7 cm

48 cm
7 cm

5 cm

5 cm

8 cm

17
Unit Pengolahan Air Konvensional

BAB IV
POTENSIAL EKONOMI

IV.5. Harga Alat dan Ongkos Operasional


Batu kerikil = Rp 3500 per kg
= Rp 3500 x 3
= Rp 10.500
Arang /karbon aktif = Rp32.000 per kg
= Rp32.000 x 5
= Rp128.000
Pasir Silika = Rp 20.000 per kg
= Rp 20.000 x 4
= Rp 80.000
Spons = Rp 215.000 (ukuran 150 cm x 200 cm x 5 cm)
Zeolit = Rp 9000 per kg
= Rp 9000 x 12
= Rp 108.000
Keramik = Rp. 5.000 per buah
= Rp. 5.000 x 28
= Rp 140.000
Pipa = Rp.28.000 per meter
= Rp.28.000x2
= Rp.56.000
Pipa L = Rp 3.000 per pieces

18
Unit Pengolahan Air Konvensional

= Rp3.000x4
= Rp.12.000
Kran 1 inc = Rp.15000/buah
= Rp.15000x3
= Rp.45.000
Tandon Turen air = Rp 970.000 (kapasitas 650 L)

Total biaya pembuatan alat sebesar Rp 1.549.500,00

Biaya ongkos operasional sebesar Rp. 250.000,00

IV.6. Pertimbangan Ekonomi


Pertimbangan nilai ekonomi dalam merancang alat ini yaitu memiliki
keterkaitan antara kemampuan nilai teknis produk terhadap daya beli konsumen
serta harga jual produk yang ditawarkan. Pertimbangan ekonomi pada
pembuatan alat dalam pemilihan bahan yang digunakan relatif murah harganya,
selain itu mudah untuk mendapatkannya.

19
Unit Pengolahan Air Konvensional

20

Anda mungkin juga menyukai