Dosen Pengampu :
Dra. Daryati, MT
Dibuat oleh :
Kelompok 8
1. Muhammad Yudhi Ashfihani 1503617917
2. Muhammad Rijal Basyir 1503617024
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup,
diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan
harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum
yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang
sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.
Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran
akan berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan
kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air
minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air
minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan proses yang akan
dilakukan terhadap sumber daya air.
Pasal 3
(1) Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan
parameter tambahan.
(2) Parameter wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan persyaratan
kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seuruh penyelenggara air
minum.
(3) Pemerintah daerah dapat menetapkan parameter tambahan sesuai dengan kondisi
kualitas lingkungan daerah masing-masing dengan mengacu pada parameter
tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini
(4) Parameter wajib dan parameter tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Pasal 4
(1) Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat dilakukan
pengawasan kualitas air minum secara eksternal dan secara internal
(2) Pengawasan kualitas ar minum secara eksternal merupakan pengawasan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau oleh KKP Khusus untuk
wilayah kerja KKP
(3) Pengawasan kualitas air minum secara internal merupakan pengawasan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara air minum untuk menjamin kualitas air minum
yang diproduksi memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Peraturan ini.
(4) Kegiatan pengawasan kualitas air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air, analisis
hasil pemeriksaan laboratorium, rekomendasi dan tindak lanjut.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tatalaksana pengawasan kualitas air minum
ditetapkan oleh Menteri.
2. Nepal
GOVERNMENT OF NEPAL MINISTRY OF PHYSICAL PLANNING AND
WORKS IMPLEMENTATION DIRECTIVES FOR NATIONAL DRINKING
WATER QUALITY STANDARD, 2062
Diatur dalam : UU sumber daya air, 2049, klausul 18 dan sub klausul 1.
Concentration
S.N. C a te g o ry Parameters U n its R e m a rk
L im its
1 T u rb id ity NTU 5 (10)
2 pH 6 .5 - 8 .5 *
3 C o lo r TCU 5 (15)
P h y s ic a l N on-
4 Taste and Odor
o b je c tio n a b le
5 TDS m g /L 1000
6 E le c tric a l c o n d u c tiv ity (E C ) µ s/c m 1500
7 Iron m g /L 0.3 (3)
8 M an g an ese m g /L 0 .2
9 A rs e n ic m g /L 0 .0 5
10 Cadmium m g /L 0 .0 0 3
11 C h ro m iu m m g /L 0 .0 5
12 C y a n id e m g /L 0 .0 7
13 Fluoride m g /L 0 .5 - 1 .5 *
14 L ead m g /L 0 .0 1
15 A m m o n ia m g /L 1 .5
16 C h lo rid e m g /L 250
17 Chemical S u lp h a te m g /L 250
18 N itra te m g /L 50
19 Copper m g /L 1
m g /L a s
20 T o ta l H a rd n e s s C aC o3 500
21 Calcium mg/l 200
22 Z in c m g /L 3
23 Mercury m g /L 0 .0 0 1
24 A lu m in u m m g /L 0 .2
in s y s te m s
25 R e s id u a l C h lo rin e m g /L 0 .1 - 0 .2 * u s in g
chlorination
M P N /1 0 0
26 E . C o li 0
ml
M ic ro b io lo g ic a l M P N /1 0 0 0 in 95%
27 T o ta l C o lifo rm
ml samples
Berdasarkan parameter kualitas air minum kedua negara tersebut, dapat dilihat bahwa
kandungan yang dimiliki oleh kedua sampel tidak memiliki perbedaan yang cukup besar.
Baik dari kategori fisik, kimia, maupun mikrobiologi tidak memiliki perbedaan yang
signifikan, bahkan cenderung sama. Namun perlu diperhatikan, kualitas air minum di Nepal,
nilai total zat padat terlarut berada di angka 1000 mg/l, sedangkan Indonesia hanya 500 mg/l.
Artinya, jumlah zat terlarut dalam air di Indonesia termasuk pada kategori yang baik,
sedangkan di Nepal, dengan nilai 1000, termasuk ke dalam kategori yang buruk. Hal ini
tentunya menjadikan kualitas air di Indonesia lebih unggul daripada kualitas air yang berada
di Nepal. Selain itu, kualitas air minum di Nepal cenderung memiliki banyak jenis bahan
kimia yang terkandung di dalam air yang kemudian dapat menganggu kualitas air minum di
negara tersebut.