Anda di halaman 1dari 7

PERBANDINGAN PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM DI

NEGARA INDONESIA DAN NEGARA NEPAL

Mata Kuliah Teknik Penyehatan

Dosen Pengampu :
Dra. Daryati, MT

Dibuat oleh :
Kelompok 8
1. Muhammad Yudhi Ashfihani 1503617917
2. Muhammad Rijal Basyir 1503617024

S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
I. PENDAHULUAN
Kualitas air secara umum menunjukan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang
dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan,
tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Kebutuhan air
yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan setiap orang
memerlukan air minum untuk hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3
hari tanpa air minum (Suripin, 2002).

Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup,
diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan
harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum
yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang
sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.

Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran
akan berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan
kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air
minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air
minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan proses yang akan
dilakukan terhadap sumber daya air.

Standar kualitas air biasanya mengidentifikasi konsentrasi sifat-sifat komponen yang


ditunjukkan oleh pemeriksaan sampel air agar aman, dapat diterima, dan dapat diperoleh dari
sumber yang tersedia. Konsentrasi maksimum berbagai zat yang diizinkan dalam pasokan air
publik dikendalikan di seluruh dunia dengan undang-undang dan bervariasi hingga batas
tertentu dari satu negara ke negara lain.
II. PEMBAHASAN
A. Persyaratan Kualitas Air Minum di Indonesia dan Nepal
1. Indonesia
PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM DI INDONESIA
Diatur dalam : Peraturan Mentri kesehatan
No : 492 / MenKes / Per / IV / 2010
Tanggal : 19 April 2010

Pasal 3
(1) Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan
parameter tambahan.
(2) Parameter wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan persyaratan
kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seuruh penyelenggara air
minum.
(3) Pemerintah daerah dapat menetapkan parameter tambahan sesuai dengan kondisi
kualitas lingkungan daerah masing-masing dengan mengacu pada parameter
tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini
(4) Parameter wajib dan parameter tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

Pasal 4

(1) Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat dilakukan
pengawasan kualitas air minum secara eksternal dan secara internal
(2) Pengawasan kualitas ar minum secara eksternal merupakan pengawasan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau oleh KKP Khusus untuk
wilayah kerja KKP
(3) Pengawasan kualitas air minum secara internal merupakan pengawasan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara air minum untuk menjamin kualitas air minum
yang diproduksi memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Peraturan ini.
(4) Kegiatan pengawasan kualitas air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air, analisis
hasil pemeriksaan laboratorium, rekomendasi dan tindak lanjut.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tatalaksana pengawasan kualitas air minum
ditetapkan oleh Menteri.

2. Nepal
GOVERNMENT OF NEPAL MINISTRY OF PHYSICAL PLANNING AND
WORKS IMPLEMENTATION DIRECTIVES FOR NATIONAL DRINKING
WATER QUALITY STANDARD, 2062
Diatur dalam : UU sumber daya air, 2049, klausul 18 dan sub klausul 1.

Pelaksanaan standar kualitas air minum Nasional


1) Tahap pertama pelaksanaan: pelaksanaannya akan berada dalam 5 tahun
persetujuan NDWQS untuk proyek berikut atau pemasok air.
a. Proyek suplai air perkotaan yang ada serta proyek penyediaan air bersih kota
kecil yang melayani lebih dari 10.000 populasi.
b. Semua proyek penyediaan air perkotaan baru lainnya dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari NDWQS.
c. Semua baru dan ada proyek penyediaan air perkotaan melayani penduduk
kurang dari 10.000 tetapi memiliki risiko tinggi penyakit terkait air.
d. Pemasok air perkotaan, industri swasta dan instansi terkait dengan layanan
kesehatan.
2) Tahap kedua pelaksanaan: pelaksanaannya akan dalam jangka waktu 5 sampai 10
tahun persetujuan NDWQS sebagai berikut.
a. NDWQS akan efektif dalam semua skema penyediaan air di daerah Kepala
Pusat dalam tiga tahun pertama tahap kedua.
b. NDWQS akan efektif dalam semua skema penyediaan air pedesaan dalam
fase kedua.
c. Parameter NDWQS untuk skema penyediaan air di bawah 2 (b) akan menjadi
per lampiran 1 dan 2.
B. Analisis Parameter
1. Indonesia
2. Nepal

Standar Kualitas Air Minum Nasional

Concentration
S.N. C a te g o ry Parameters U n its R e m a rk
L im its
1 T u rb id ity NTU 5 (10)
2 pH 6 .5 - 8 .5 *
3 C o lo r TCU 5 (15)
P h y s ic a l N on-
4 Taste and Odor
o b je c tio n a b le
5 TDS m g /L 1000
6 E le c tric a l c o n d u c tiv ity (E C ) µ s/c m 1500
7 Iron m g /L 0.3 (3)
8 M an g an ese m g /L 0 .2
9 A rs e n ic m g /L 0 .0 5
10 Cadmium m g /L 0 .0 0 3
11 C h ro m iu m m g /L 0 .0 5
12 C y a n id e m g /L 0 .0 7
13 Fluoride m g /L 0 .5 - 1 .5 *
14 L ead m g /L 0 .0 1
15 A m m o n ia m g /L 1 .5
16 C h lo rid e m g /L 250
17 Chemical S u lp h a te m g /L 250
18 N itra te m g /L 50
19 Copper m g /L 1
m g /L a s
20 T o ta l H a rd n e s s C aC o3 500
21 Calcium mg/l 200
22 Z in c m g /L 3
23 Mercury m g /L 0 .0 0 1
24 A lu m in u m m g /L 0 .2
in s y s te m s
25 R e s id u a l C h lo rin e m g /L 0 .1 - 0 .2 * u s in g
chlorination
M P N /1 0 0
26 E . C o li 0
ml
M ic ro b io lo g ic a l M P N /1 0 0 0 in 95%
27 T o ta l C o lifo rm
ml samples

* Nilai ini menunjukkan batas bawah dan atas


() Nilai dalam kurung mengacu nilai yang dapat diterima hanya ketika alternatif tidak
tersedia.
III. KESIMPULAN

Berdasarkan parameter kualitas air minum kedua negara tersebut, dapat dilihat bahwa
kandungan yang dimiliki oleh kedua sampel tidak memiliki perbedaan yang cukup besar.
Baik dari kategori fisik, kimia, maupun mikrobiologi tidak memiliki perbedaan yang
signifikan, bahkan cenderung sama. Namun perlu diperhatikan, kualitas air minum di Nepal,
nilai total zat padat terlarut berada di angka 1000 mg/l, sedangkan Indonesia hanya 500 mg/l.
Artinya, jumlah zat terlarut dalam air di Indonesia termasuk pada kategori yang baik,
sedangkan di Nepal, dengan nilai 1000, termasuk ke dalam kategori yang buruk. Hal ini
tentunya menjadikan kualitas air di Indonesia lebih unggul daripada kualitas air yang berada
di Nepal. Selain itu, kualitas air minum di Nepal cenderung memiliki banyak jenis bahan
kimia yang terkandung di dalam air yang kemudian dapat menganggu kualitas air minum di
negara tersebut.

IV. REFERENSIXKementrian Kesehatan RI. (2010). Persyaratan Kualitas Air Minum.


Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia, 492.
V.
VI. Drury, D. (2013). Report on regulations and standards for drinking- water quality
Compiled by.
VII.
VIII. Health, W. (2005). Ministry of Physical Planning and Works Singhadarbar
kathmandu National Drinking Water Quality Standards , 2005 Implementation
Directives for National Drinking Water Quality Standards , 2005 Government of Nepal
Notice issued by Ministry of Physical Planni.
IX.

Anda mungkin juga menyukai