Anda di halaman 1dari 6

Nama : ISTIQOMAH NIM : 5511312017

Tugas : Pengolahan Limbah Industri PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI SECARA BIOLOGI Pengertian Yaitu pengolahan (treatment) air limbah dengan mendayagunakan mikroorganisme untuk mendekomposisi bahan-bahan organik yang terkandung dalam air limbah menjadi bahan yang kurang menimbulkan potensi bahaya (misalnya keracunan, kematian biotik akibat penurunan DO, maupun kerusakan ekosistem). Pengolahan secara biologi seringkali merupakan pengolahan tahap kedua (secondary treatment) dalam sebuah IPAL. Prinsip Kerja Biasanya disediakan media penunjang sebagai tempat hidup mikroorganisme, baik secara melekat maupun tersuspensi sehingga mereka dapat hidup secara optimal dan menguraikan sampah organik pada air limbah tersebut. Tujuan dan Manfaat Secara umum tujuan serta manfaat pengolahan air limbah secara biologi yaitu sebagai berikut : a. Degradasi (penguraian) bahan organik b. Transformasi zat organik menjadi zat yang kurang berbahaya c. Nitrifikasi/Denitrifikasi d. Menggunakan kembali zat organik dalam air limbah (misalnya gas metana). Klasifikasi Proses pengolahan limbah secara biologi diklasifikasikan berdasarkan ketergantungan mikroorganisme pengurai akan oksigen : 1. Proses Aerob (memerlukan oksigen) Contoh: Trickling Filter Activated Sludge Aerobic Stabilization Ponds

Aerated Lagoons 2. Proses Anaerob (tanpa oksigen) Contoh: Anaerobic Sludge Digestion Anaerobic Contact Processes Anaerobic Lagoons dan Ponds

1. Metode pengolahan Proses Aerob a. LUMPUR AKTIF [AKTIVATED SLUDGE]


lumpur adalah mikroorganisme yg aktif mendegradasi limbah dg bantuan oksigen, oksigen disuplai melalui aerasi dg blower / pengaduk mekanis. Limbah dikontakkan dalam bak beberapa waktu sehingga limbah terdegradasi dan diendapkan kemudian diteruskan ke pengolahan lebih lanjut, endapan yg mengandung mikroba dikembalikan ke tangki aerasi.

Kelebihan & kekurangan sistem pengolahan lumpur aktif Kelebihan : o Dapat mengolah air limbah dengan beban BOD yang cukup besar yaitu 250300 mg/liter Tidak memerlukan lahan yang luas Mampu membentuk gumpalan (flok) yang dapat menjerap bahan anorganik, seperti logam berat Jumlah biomassa tidak akan pernah habis (melimpah). Perlu pengontrolan yang relatif ketat agar diperoleh perbandingan yang tepat antara jumlah makanan dan jumlah mikroorganisme yang ada (pulp). b) KOLAM AERASI [LAGOON AERATION] Sering menimbulkan bau bila jumlah lumpur terlalu banyak Banyak menghabiskan suplay oksigen. Kekurangan :

Contoh aplikasi : sistem pegolahan air limbah pada rumah sakit & industri kertas

Lagoon aeration adalah sebuah kolam yang dilengkapi dengan aerator. Proses kerja reaktor ini ialah menampung air limbah dalam sebuah kolam besar yang

diatur supaya suasana aerobik berjalan melalui pengadukan mekanis ataupun memasang penggelembung udara seperti gambar dibawah ini. Biomassa yang terbentuk akan mendegradasi polutan organik. Suplay oksigen juga terkadang mendapat bantuan dari fotosintesis alga maupun ganggang dalam kolam tersebut. Kelebihan & kekurangan sistem pengolahan lagoon aeration Kelebihan : o Biaya pemeliharaan rendah o Effluent yang dihasilkan baik karena daya larut oksigen dalam air limbah lebih besar sehingga mengoptimalkan kinerja mikroorganisme o Dapat menampung air limbah dengan kuantitas volume yang sangat besar Tidak menimbulkan bau.

Kekurangan : o Membutuhkan lahan yang luas o Membutuhkan energi yang besar, karena disamping untuk suplai oksigen juga untuk pengadukan secara sempurna. Contoh aplikasi : sistem pengolahan air limbah pada industri pangan. c) SARINGAN TETES [TRICKLING FILTER] Merupakan wahana penyaring berbentuk silinder dengan media berpori yang disusun secara bertumpuk. Proses kerja dari reaktor ini yakni mendistribusikan air limbah melalui bagian atas oleh lengan yang dapat berputar sehingga membentuk spray/tetes-tetes kecil, kemudian berkontak dengan mikroorganisme yang menempel pada media. Tujuan pendisribusian berputar ialah untuk menyebarkan air limbah ke permukaan seluruh media secara merata. Media itu sendiri dapat berupa potongan potongan batu kerikil/zeolit, silika, arang, pozzolan ataupun bahan isian dari plastik yang berukuran antara 40 -80 mm. Permukaan batuan ini mengandung lapisan (film) mikroorganisme biasanya, bakteri Zoogloea ramigera dan spesies protozoa bersilia (Carchesium, Opercularia dan Vorticella). Suplai oksigen didapat dari penghembusan oleh blower dari bagian bawah. Penghembusan oleh blower ini juga berfungsi untuk

mendistribusikan putar.

air

limbah

menjadi

tetesan

kecil

pada

lengan

prinsipnya adalah bakteri aerob mendegradasi bahan organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media, saat limbah melewati lapisan yg seperti lendir, limbah yg mengandung polutan akan terdegradasi. Limbah mengalir melalui pipa distributor yg berlubang shg terdapat zona basah dan kering bergantian dan terjadilah transfer oksigen kemudian limbah mengalir dan kontak dg mikroorganisme lalu keluar melalui pipa under - drain di bawah bak penampung.

Kelebihan & kekurangan sistem pengolahan trickling filter Kelebihan : o Tidak memerlukan lahan yang terlalu luas serta mudah pengoperasiannya o Sangat ekonomis dan praktis o Tidak membutuhkan pengawasan yang ketat o Suplai oksigen dapat diperoleh secara alamiah melalui permukaan paling atas media. Kekurangan : Tidak bisa diisi dengan beban volume yang tinggi mengingat masa biologi pada filter akan bertambah banyak sehingga bisa menimbulkan penyumbatan filter. herbal. PROSES ANAEROB Pengertian Limbah cair adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum. Pengolahan anaerobik adalah pengolahan air limbah dengan menggunakan bakteri anaerob atau tanpa membutuhkan oksigen dalam proses pengolahan atau penguraian air limbahnya oleh bakteri. Pengolahan air limbah secara biologi anaerob bertujuan untuk merombak bahan organic dalam air Timbulnya bau yang tidak sedap Prosesnya sering terganggu oleh lalat-lalat yang datang menghampiri. sistem pengolahan limbah cair domestik dan industri obat

Contoh aplikasi :

limbah menjadi bahan yang lebih sederhana yang tidak berbahaya. Disamping itu pada proses pengolahan secara biologi anaerob akan dihasilkan gas-gas seperti gas CH4 dan CO2. Proses ini dapat diaplikasikan untuk air limbah organic dengan beban bahan organic (COD) yang tinggi. Pengolahan anaerob dapat digunakan dalam proses pengolahan air limbah industri dan air limbah domestik (McCarty and Smith, 1986). Pada proses pengolahan secara biologi anaerob terjadi empat tahapan proses yang terlibat diantaranya : 1. Proses hydrolysis : suatu proses yang memecah molekul organic komplek menjadi molekul organic yang sederhana 2. Proses Acidogenisis : suatu proses yang merubah molekul organic sederhana menjadi asam lemak 3. Proses Acetogenisis : suatu proses yang merubah asam lemak menjadi asam asetat dan terbentuk gas-gas seperti gas H2, CO2, NH4 dan S 4. Proses Methanogenisis : suatu proses yang merubah asam asetat dan gasgas yang dihasilkan pada proses acetogenisis menjadi gas methane CH4 dan CO2 pengaturan pH awal proses sangat penting. Tahap pembentukan asam akan menurunkan pH awal. Jika penurunan ini cukup besar akan dapat menghambat aktivitas mikroorganisme penghasil metana. Untuk meningkatkat pH dapat dilakukan dengan penambahan kapur. Kelebihan dan Kekurangan Dalam pengolahan air limbah secara anaerobik mempunyai kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan proses pengolahan lainnya. Kelebihan dan kekurangannya antara lain sebagai berikut (Metcalf and Eddy, 2003): kelebihan pengolahan anaerob : efisiensi yang tinggi, mudah dalam konstruksi dan pengoperasiannya, membutuhkan lahan/ruang yang tidak luas, membutuhkan energi yang sidikit, menghasilkan lumpur yang sedikit, membutuhkan nutrien dan kimia yang sedikit. Sedangkan kekurangan dari pada pengolahan anaerob : penyisihan kandungan nutrient dan patogen yang rendah, membutuhkan waktu yang lama untukstart-up, menimbulkan bau.

PROSES FAKULTATIF Pengolahan air limbah secara biologi Fakultatif, yaitu pengolahan air limbah dengan mikroorganisme Tanpa injeksi oksigen (udara) secara langsung kedalam proses. Pada proses ini terdapat dua jenis mikroorganisme yang dipergunakan yaitu mikroorganisme aerob dan anaerob. Pada proses ini, umumnya pada bagian atas kolam (tangki) akan bersifat aerob sedangkan pada bagian bawah kolam akan bersifat anaerob.

DAFTAR PUSTAKA Bramanty, Heru. 2013. Pengolahan Air Limbah Secara Biologi.

http://herudzakwan.blogspot.com/2013/01/pengolahan-air-limbah-secara-biologi.html. Tanggal Akses 2 April 2014

Nadya. 2012. Pengelolaan Anaerob pada Air Limbah http://nadyacintabiru.blogspot.com/2012/10/pengelolaan-anaerob-pada-airlimbah.html. Tanggal Akses 2 April 2014

Anda mungkin juga menyukai