Anda di halaman 1dari 28

ORGANISASI PERUSAHAAN

Pengertian Organisasi
Menurut Dimock, organisasi adalah
perpaduan secara sistematis bagian-bagian
yang saling ketergantungan/berkaitan untuk yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan
yang telah ditentukan
Pengorganisasian
Pengorganisasian yaitu suatu proses penyesuaian
struktur organisasi dengan tujuan, sumber daya dan
lingkungannya.
Struktur organisasi yaitu susunan dan hubungan
antar komponen-komponen, bagian dan posisi
Struktur organisasi merinci pembagian aktivitas kerja
dan menunjukkan tingkat spesialisasi dari suatu
pekerjaan, serta menunjukkan hierarki dan struktur
wewenang organisasi dan memperlihatkan
hubungan pelaporannya.
Proses Pengorganisasian
Perincian Pekerjaan
Pembagian Pekerjaan
Departementalisasi
Koordinasi Pekerjaan
Monitoring dan Reorganisasi
Fungsi Pengorganisasian
Kejelasan ekspektasi kerja
Menghindari overlapping kerja-tugas
Mengetahui arus aktivitas kerja
Menentukan saluran-saluran komunikasi
Mekanisme koordinasi
Contoh Bagan Organisasi
Direktur
Manajer SDM
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Manajer SDM
Manajer
Keuangan
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)
Pilar Pertama : pembagian kerja (division of
work)
Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(Departmentalization)
Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian
dalam organisasi (hierarchy)
Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk
mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam
organisasi atau koordinasi (coordination)
Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work)
Pembagian Kerja adalah Upaya untuk
menyederhanakan dari keseluruhan
kegiatan dan pekerjaan (yang telah kegiatan dan pekerjaan (yang telah
disusun dalam proses perencanaan) yang
mungkin saja bersifat kompleks menjadi
lebih sederhana dan spesifik dimana
setiap orang akan ditempatkan dan
ditugaskan untuk setiap kegiatan yang
sederhana dan spesifik tersebut
Pembagian Kerja adalah Upaya untuk
menyederhanakan dari keseluruhan
kegiatan dan pekerjaan (yang telah kegiatan dan pekerjaan (yang telah
disusun dalam proses perencanaan) yang
mungkin saja bersifat kompleks menjadi
lebih sederhana dan spesifik dimana
setiap orang akan ditempatkan dan
ditugaskan untuk setiap kegiatan yang
sederhana dan spesifik tersebut
Pilar Kedua:
Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka
kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut
dikelompokkan berdasarkan kriteria dikelompokkan berdasarkan kriteria
tertentu yang sejenis
Pengelompokan Pekerjaan atau
Departementalisasi pada dasarnya adalah
Proses pengelompokkan dan penamaan
bagian atau kelompok pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu
Pilar Ketiga:
Penentuan Relasi antar bagian dalam
Organisasi (Hierarchy)
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi
antar bagian dalam organisasi, baik
secara vertikal maupun secara horisontal. secara vertikal maupun secara horisontal.
Terdapat 2 konsep penting dalam
Hierarcy, yaitu :
Span of management control atau span of
control
Chain of Command
Span of management control terkait dengan jumlah orang
atau bagian di bawah suatu departemen yang akan
bertanggung jawab kepada departemen atau bagian
tertentu tertentu
Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam
sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya
hingga hirarki yang paling rendah. chain of command juga
menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan
siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.
Jenis-jenis Hirarki
Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy)
Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)
A
C B
E D
G F
H
J I L K
Hirarki
Vertikal
Hirarki Horisontal
Hirarki Vertikal dan Horisontal
Pilar Keempat :
Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah proses dalam
mengintegrasikan seluruh aktifitas dari
berbagai departemen atau bagian dalam berbagai departemen atau bagian dalam
organisasi agar tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif
the process of integrating the activities of
separate departments in order to pursue
organizational goals effectively (Stoner,
Freeman & Gilbert, 1995)
Bentuk Struktur Organisasi
Fungsional
Divisional
Matriks
Fungsional
Orang-orang dikelompokkan ke dalam
departemen departemen menurut
kesamaan keterampilan dan aktivitas- kesamaan keterampilan dan aktivitas-
aktivitas kerja.
Rancangan Struktur Fungsional
Direktur
Sumberdaya
Manusia
Manufaktur Akutansi
Staf Staf Staf
Keunggulan Fungsional
Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala
ekonomis
Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan
pengembangan
Kemajuan karier dalam departemen fungsional
Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Kelemahan Fungsional
Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan
lingkungan, ketinggalan inovasi
Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak,
menciptakan penundaan
Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit
ditunjukkan secara tepat
Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi
dari pada karyawan
Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi
karyawan
Divisional
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi
mandiri terpisah berdasarkan pada
kesamaan produk, program, atau daerah kesamaan produk, program, atau daerah
geografis. Perbedaan keterampilan
merupakan dasar departementalisasi, dan
bukannya kesamaan keterampilan
Rancangan Struktur Divisional
Direktur
Divisi
Produk 1
Divisi
Produk 2
Sumberdaya
Manusia
Manufaktur Akuntansi
Sumberdaya
Manusia
Manufaktur Akuntansi
Keunggulan Divisional
Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang
tidak stabil
Memperhatikan kebutuhan konsumen
Koordinasi yang luar biasa lintas departemen Koordinasi yang luar biasa lintas departemen
fungsional
Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi
permasalahan produk
Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan
divisional
Pengembangan keterampilan manajemen umum
Kelemahan Divisional
Duplikasi sumberdaya lintas divisi
Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi
dalam divisi-divisi dalam divisi-divisi
Koordinasi yang buruk lintas divisi
Kurangnya kendali sumberdaya menajemen
puncak
Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
Matriks
Rantai komando divisional dan fungsional
diimplementasikan secara simulatan dan
membebani satu sama lainnya dalam membebani satu sama lainnya dalam
departemen yang sama. Terdapat dua rantai
komando, dan beberapa karyawan
memberikan laporan pada dua bos.
Bentuk Struktur Matriks
Direktur
Sumberdaya
Manusia
Manufaktur Akuntansi
Divisi
Produk 1
Divisi
Produk 1
ORGANISASI MATRIKS
GENERAL MANAGER
Riset dan
Pengembangan
Pengendalian
Kualitas
Uji dan
Jaminan
Administrasi
Kontrak
Pembelian Manufaktur Rekayasa
Manajer
Proyek A
Kelompok Riset
dan
Kelompok
Pengendalian
Kelompok
Tes dan
Kelompok
Kontrak
Kelompok
Pembelian
Kelompok
Manufaktur
Kelompok
Rekayasa Proyek A
Manajer
Proyek B
Manajer
Proyek C
dan
Pengembangan
Pengendalian
Kualitas
Tes dan
Jaminan
Kontrak
Administrasi
Pembelian
Manufaktur
Rekayasa
Kelompok Riset
dan
Pengembangan
Kelompok
Pengendalian
Kualitas
Kelompok
Tes dan
Jaminan
Kelompok
Kontrak
Administrasi
Kelompok
Pembelian
Kelompok
Manufaktur
Kelompok
Rekayasa
Kelompok Riset
dan
Pengembangan
Kelompok
Pengendalian
Kualitas
Kelompok
Tes dan
Jaminan
Kelompok
Kontrak
Administrasi
Kelompok
Pembelian
Kelompok
Manufaktur
Kelompok
Rekayasa
Keunggulan Matriks
Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
dibandingkan pada hirarki tunggal
Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan
yang terus berubah
Pengembangan keterampilan manajemen umum
dan spesialis
Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk
seluruh divisi
Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
Kelemahan Matriks
Frustasi dan kebingungan dari rantai
komando ganda
Konflik tinggi antara dua sisi matriks Konflik tinggi antara dua sisi matriks
Banyak pertemuan, lebih banyak diskusi
daripada tindakan
Membutuhkan pelatihan hubungan manusia
Dominasi kekuatan oleh salah satu sisi
matriks

Anda mungkin juga menyukai