Anda di halaman 1dari 44

Struktur dan

Desain
Organisasi

Pertemuan 4
Struktur Organisasi
Pengertian:
 Ciri
sebuah organisasi  untuk mengendalikan atau
membedakan setiap bagian-bagiannya
 Ada kerangka kerja formal  menunjukkan pembagian
tugas pekerjaan  dikelompokkan  dikoordinasikan
 Kerangkakerja  menunjukkan bahwa organisasi
mendefinisikan pembagian tugas-tugas, penyebaran
sumberdaya, dan koordinasi antar departemen
 Tujuan struktur organisasi :
Mengendalikan perilaku, menyalurkan dan mengarahkan perilaku
untuk mencapai apa yang dianggap menjadi tujuan dari organisasi.

Dimensi Struktur Organisasi :


 Formalisasi (formalization)
 Sentralisasi (centralization)
 Kerumitan (complexity)
 Formalisasi (formalization) adanya aturan dan prosedur
tertulis rinci  sarana dan tujuan akhir.

 Sentralisasi (centralization)  seberapa banyak wewenang


yang ada dalam organisasi.

 Kerumitan (complexity)  terkait dengan banyaknya


permasalahan dari jenis pekerjaan yang banyak dan berbeda
dari unit-unit yang berbeda pula.
Merancang Struktur Organisasi
 Proses penting  para manager merancang suatu struktur
organisasi.
 Struktur organisasi  susunan tugas formal di dalam suatu
organisasi.
 Manajer  menciptakan atau mengubah struktur  terlibat
dalam desain/perancangan organisasi  proses melibatkan
keputusan-keputusan yang mencakup enam elemen desain
organisasi.
Desain Organisasi
Pengertian :
 Prosesyang ditempuh para manajer  menciptakan
struktur tugas dan wewenang.
 Tujuan  pengambilan keputusan manajer 
mengevaluasi keuntungan relatif dan beberapa pilihan
struktur tugas dan wewenang.
6 Elemen Utama Dalam Desain Organisasi
1. Spesialisasi Kerja
2. Departementalisasi (Pengelompokkan Tugas)
3. Rantai Komando
4. Rentang Kendali
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
6. Formalisasi
1. Spesialisasi Kerja
 Spesialisasi kerja  membagi kegiatan pekerjaan
ke dalam tugas – tugas yang terpisah.
 Mayoritas manager  spesialisasi kerja sebagai
mekanisme pengorganisasian yang penting 
membantu pekerja lebih efisien.
 Merinci tugas dan pekerjaan karyawan
 Pemecahan tugas kompleks menjadi komponen-komponen
 setiap karyawan bertanggung jawab untuk hasil
pekerjaannya
 Tugas dibagi  keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran

Manfaat:
 Meningkatkan produktivitas
 Lebih memahami tugas
2. Departementalisasi
 Pekerjaan dilakukan oleh karyawan  pembagian
pekerjaan
 Hasil pekerjaan dikumpulkan kembali 
dikoordinasikan dan diintegrasikan kembali
 Pengelompokan tugas dan pekerjaan sejenis dalam
suatu unit/bagian/departemen  saling berkaitan
 Pengelompokkan kegiatan kerja suatu organisasi
agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling
berhubungan dapat dikerjakan Bersama
 Tujuan  mengelompokkan pekerjaan menjadi
satu
 Cara pekerjaan tersebut dikelompokkan 
Departementalisasi.
 Salah satu tren departementalisasi yang terkenal 
maraknya departementalisasi konsumen.
 Mendapatkan dan menjaga loyalitas pelanggan 
kunci utama kesuksesan.
 Pendekatan yang efektif  fokus pada pengawasan
dan tanggapan akan perubahan kebutuhan konsumen
Jenis-jenis Departementalisasi
 Fungsional  pekerjaan dikelompokkan berdasarkan fungsi
 Produk  pengelompokkan pekerjaan berdasarkan lini produk
 Geografi  pengelompokkan pekerjaan berdasarkan wilayah atau
geografi
 Proses  pengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus produk atau
pelanggan
 Pelanggan  pengelompokkan pekerjaan berdasarkan jenis dan
kebutuhan pelanggan
Dasar Departementalisasi
 Berdasarkan produk  ex. divisi mesin pendingin ruangan
 Berdasarkan fungsi  ex. pemasaran, produksi
 Berdasarkan wilayah  ex. Divisi Jawa Tengah
 Berdasarkan langganan  ex. pemerintah, swasta, industri
 Berdasarkan proses atau peralatan  ex. Divisi pemotongan bahan, perakitan alat
dan bahan, pengecatan
 Berdasarkan waktu kerja  shift pagi, shift siang, shift malam
3. Rantai Komando
 Merupakan wewenang dari tingkat organisasi yang
tinggi  tingkat yang rendah
 Alur  siapa melapor ke siapa
 Penting dalam organisasi  membantu karyawan untuk
menjawab pertanyaan  ex. “kepada siapa saya harus
melapor?” dan “siapa yang harus saya hubungi ketika
saya mendapat masalah?”
Untuk memahami rantai komando harus memahami
tiga konsep, antara lain :
a. Wewenang
b. Tanggung Jawab
c. Kesatuan Komando
Tiga Konsep Rantai Komando

a. Wewenang
Hak mutlak dalam posisi manajerial  memerintahkan
apa yang harus dilakukan karyawannya 
mengharapkan karyawan melakukannya
Manajer dalam rantai komando  wewenangnya adalah
melakukan tugas koordinasi dan pengawasan tugas orang
lain.
b. Tanggung Jawab
Ketika manajer memberi tugas kepada karyawan 
karyawan akan mengasumsikan sebagai sebuah kewajiban
untuk melakukan tugas tersebut

c. Kesatuan Komando
Prinsip  seorang karyawan sebaiknya melapor kepada satu
manajer saja  agar tidak ada saling tumpang tindih dari
beberapa manajer
4. Rentang Pengendalian

 Artinya  banyaknya jumlah karyawan yang dikelola


secara efisien dan efektif oleh seorang manajer
 Penting  menentukan jumlah tingkatan dan jumlah
manajer dalam suatu organisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dan
efisiensi manajer dalam mengatur jumlah pekerjanya :
 Keahlian dan kemampuan manajer dan karyawan
 Karakteristik karyawan
 Karakteristik tugas-tugas yang dikerjakan
 Kesamaan tugas
5. Sentralisasi dan Desentralisasi

 Sentralisasi  kadar proses pengambilan keputusan


dilangsungkan pada tingkat yang lebih tinggi dalam
organisasi.
 Jika manager level atas memiliki keputusan utama dan hanya
sedikit masukan/input dari level dibawahnya  organisasi
tersebut lebih bersifat Sentralistik.
 Jika lebih banyak karyawan memberikan
input/masukan dalam pengambilan keputusan  akan
terjadi banyak Desentralisasi
 Sentralisasi dan Desetralisasi  relative  sebuah
organisasi tidak pernah benar-benar tersentralisasi atau
terdesentralisasi.
Organisasi cenderung tersentralisasi :
1. Lingkungan kerja lebih stabil
2. Manajer level bawah kurang mampu atau berpengalaman dalam membuat
keputusan dibandingkan manajer level atas
3. Manajer level bawah tidak mau memberikan suara dalam pembuatan keputusan
4. Keputusan biasanya relatif minor
5. Organisasi cenderung menghadapi krisis atau beresiko atas kegagalan
perusahaan
6. Organisasi besar
7. Implementasi efektif dari strategi perusahaan bergantung pada manajer yang
bersikukuh tentang apa yang sedang terjadi
Organisasi cenderung terdesentralisasi :
1. Lingkungan kerja lebih kompleks, tidak pasti
2. Manajer level bawah mampu dan berpengalaman dalam membuat
keputusan
3. Manajer level bawah ingin bersuara dalam pembuatan keputusan
4. Keputusan signifikan
5. Kultur perusahaan terbuka untuk memungkinkan para manajer bersuara
tentang apa yang sedang terjadi
6. Perusahaan tersebar secara geografis
7. Implementasi efektif dari strategi perusahaan bergantung pada manajer
yang terlibat dan fleksibel dalam membuat keputusan.
6. Formalisasi
 Formalisasi  seberapa standar sebuah pekerjaan
dalam organisasi dan taraf dimana perilaku
dipandu oleh beragam aturan dan prosedur.
 Terdapat deskripsi pekerjaan yang eksplisit atau
sarat dengan aturan organisasi dan secara jelas
menggambarkan prosedur yang terkait dengan
proses kerja.
Formalisasi tinggi:
 Uraian jabatan yang tegas
 Banyak peraturan organisasi
 Prosedur didefinisikan secara jelas.

Formalisasi rendah,
 Perilaku kerja relative tidak terstruktur
 Karyawan mempunyai kebebasan untuk melakukan pekerjaan
Struktur Mekanistik dan Organik
 Tidak ada organisasi yang memiliki struktur identik.
 Suatu perusahaan dengan 50 karyawan tidak akan sama dengan perusahaan
50.000 karyawan.
 Bahkan, organisasi-organisasi dengan ukuran serupa pun tidak selalu memiliki
struktur yang sama.
 Apa yang berhasil baik bagi satu organisasi belum tentu memberikan hasil
serupa di organisasi lain
Keputusan Desain Organisasi
Organisasi Mekanistik:
 Desain organisasi yang dikendalikan secara kaku dan ketat
 Tingginya spesialisasi
 Departementalisasi yang kaku
 Sempitnya rentang kendali
 Tingginya formalisasi.
 Terbatasnya jaringan informasi
 Sedikitnya partisipasi keputusan karyawan
Organisasi Organik :
 Desain organisasi fleksibel dan mudah diubah
 Pekerjaan tidak distandarisasi
 Berdasarkan tim
 Sedikit pengawasan
 Peraturan formal minimal
 Jaringan komunikasi terbuka
 Pemberdayaan karyawan
Desain Organisasi Mikro
Tujuan :
 Mengidentifikasi kebutuhan yang penting bagi karyawan
 Menghilangkan rintangan ditempat kerja
 Desain pekerjaannya  Lingkup Kerja, Kaitan Kerja/ Hubungan
Kerja, dan Isi Pekerjaan
Lingkup Kerja (Job Scope)
 Jajaran kerja (job range)  Jumlah tugas yang harus
dilakukan  makin banyak jenis tugas yang dimiliki 
semakin tinggi job range
 Kedalaman kerja (job depth)  Kewenangan /
Pengendalian Pekerjaan  semakin besar wewenang &
Pengendalian pada pekerjaan  semakin tinggi job depth
Kaitan Kerja
 Rentang kendali  jumlah bawahan yang melapor secara langsung
pada satu atasan  semakin banyak yang melapor maka semakin
tinggi hubungan kerja
 Departementasi  pengelompokan tugas menyebabkan adanya
hubungan tugas-tugas menjadi erat dan saling terkait termasuk
personalnya
Isi Pekerjaan
Segi-segi dari suatu pekerjaan yang membedakan dengan pekerjaan
lain, yaitu:
 SifatObyektif :
 Uraian pekerjaan  tugas dan wewenang yang terdapat dalam suatu
jabatan.
 Syarat pekerjaan syarat/kualifikasi yang harus dimiliki karyawan
untuk memangku suatu jabatan.

 SifatSubyektif  persepsi orang mengerjakan


Desain Organisasi Makro
Perkembangan Teori Desain Organisasi Makro :
1. Teori Organisasi Klasik  ciri-ciri struktur yang efektif :
 Spesialisasi tinggi
 Departemen homogen
 Rentang kendali sempit
 Wewenang relative sentralisasi.

2. Teori Sistem 4  ciri-ciri struktur yang efektif:


 Relatif kurang dispesialisasikan
 departemen heterogeny
 Rentang kendali lebar
 Wewenang didesentralisasikan.
3. Teori Organisasi Birokratis  ciri-ciri struktur yang efektif:
 Adanya pembagian pekerjaan
 Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan peraturan dan prosedur
 Prinsip rantai komando
 Bisnis tidak bercampur dengan kepentingan pribadi

4. Teori Desain Kontingensi  ciri-ciri struktur yang efektif:


 Pentingnya teknologi
 Lingkungan dan pemrosesan informasi
Desain Organisasi Yang Umum

Dalam membuat keputusan structural  manajer


memiliki desain umum yang bisa dipilih, yaitu :
1. Desain organisasi Tradisional
2. Desain organisasi Kontemporer
Desain Organisasi Tradisional

Struktur ini cenderung bersifat mekanistik.


a. Struktur Simpel
Sebagian besar perusahaan merintis kewirausahaannya
dengan menggunakan struktur simple  desain organisasi
dengan departementalisasi rendah, rentang pengendalian
yang luas, wewenang yang tersentralisasi pada satu orang
dan sedikitnya formalisasi.
b. Struktur Fungsional
Struktur fungsional merupakan desain organisasi
yang mengelompokkan keahlian pekerjaan yang
serupa atau terkait.
Struktur ini sebagai departementalisasi fungsional
yang diterapkan pada seluruh organisasi.
c. Struktur Divisional
Struktur divisional merupakan struktur organisasi
yang terdiri dari unit-unit atau divisi bisnis yang
terpisah.
Dalam struktur ini, setiap divisi memiliki otonom
terbatas, dengan seorang manajer divisi yang
memiliki wewenang atas unitnya dan bertanggung
jawab atas kinerja unit tersebut.
Desain Organisasi Kontemporer
 Latar belakang  desain tradisional sering kali tidak
cocok dengan lingkungan sekarang yang lebih dinamis
dan kompleks.
 Organisasi harus lebih ramping, fleksibel, dan inovatif,
dengan kata lain organisasi harus lebih organik.
a. Struktur Tim
Struktur tim merupakan bentuk dari keseluruhan
organisasi yang terdiri dari tim-tim kerja yang
melakukan tugas-tugas organisasi. Dalam struktur
ini, pemberdayaan pekerja sangat penting karena
tidak ada wewenang manajerial dari atas kebawah.
b. Struktur Matriks dan Proyek
Selain struktur tim, desain kontemporer populer
lainnya adalah struktur matriks dan proyek.
Dalam struktur matriks, para spesialis/pakar dari
berbagai departemen fungsional bekerja bersama
dalam proyek yang dipimpin oleh seorang manajer
proyek.
Quest 3 :

1. Apakah struktur suatu organisasi dapat berubah


dengan cepat? Jelaskan.
2. Pilih yang sesuai dengan kesukaanmu: bekerja dalam
organisasi mekanistik atau organic. Mengapa?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai