Pandangan klasik
Wewenang datang dari tingkat paling atas turun ke tingkat yang lebih bawah Manajer mempunyai hak untuk memerintah Karyawan kewajiban untuk menjalankan perintah
Pandangan akseptabilitas
Wewenang dilihat dari sisi penerima perintah Seseorang akan menerima perintah apabila dipenuhi kondisi berikut :
dapat memahami komunikasi percaya bahwa perintah tidak bertentangan dengan tujuan organisasi perintah tidak bertentangan dengan kepentingannya secara keseluruhan secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut
Wewenang lini
Dimiliki oleh manajer lini Digambarkan oleh garis yang menghubungkan manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah Tergantung tujuan dan besarnya organisasi
Direktur Utama dan Manajer divisi merupakan posisi lini Asisten merupakan posisi staf Wakil Direktur Fungsional merupakan staf spesialis
Garis terputus-putus menunjukkan garis komando wewenang fungsional Garis lurus menunjukkan wewenang lini
Wewenang Staf
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini Posisi biasa digambarkan dengan istilah staff ahli atau penasehat
Wewenang Fungsional
Sering diberikan pada fungsi keuangan dan akuntansi Struktur semacam itu diperlukan untuk menjaga keseragaman kebijakan dan prosedur keuangan untuk organisasi
Keuntungan pendelegasian
Manajer dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan Dapat membuat keputusan lebih berkualitas/baik keputusan dapat diambil dengan lebih cepat Membantu melatih karyawan Ketrampilan manajer bawahan dapat ditingkatkan
Kerugian pendelegasian
Manajer enggan mendelegasikan wewenang dgn berbagai alasan Karyawan enggan menerima delegasi wewenang dengan alasan tertentu Bisa terjadi penyalahgunaan wewenang Karyawan tidak memahami wewenang yang diberikan
Desentralisasi
Merupakan proses pendelegasian wewenang dan tanggungjawab secara sistematis ke tingkatan organisasi yang lebih rendah Keuntungan: keputusan yang lebih cepat, inisiatif dan semangat kerja karyawan meningkat. Faktor yang mempengaruhi tingkat desentralisasi :
lingkungan ukuran organisasi budaya perusahaan referensi manajemen kemampuan karyawan biaya keputusan.
Hubungan Pelaporan
Bawahan melapor ke atasan Sering disebut sebagai rantai perintah (chain of comand). Menurut manajemen klasik, rantai pengendalian mempunyai dua komponen
kesatuan perintah (unity of comand): bawahan hanya melapor ke satu atasan. prinsip saklar (scalar principle): garis wewenang harus diturunkan dengan jelas dan tanpa terputus dari tingkat paling atas ke tingkat paling bawah
Pandangan modern tidak lagi mencoba menghitung rentang manajemen yang ideal. Rentang yang ideal ditentukan oleh faktor :
Pengalaman & kemampuan manajer serta bawahannya. Despersi fisik. Tingkat interskasi yang diperlukan. Tingkat standarisasi prosedur. Kesamaan pekerjaan yang diawasi.
5.4. Departementalisasi
Pengelompokan pekerjaan kedalam bagian tertentu Merupakan basis departemen Untuk memudahkan aktivitas dan pengawasan Untuk menyesuaikan dengan tuntutan efisiensi dan efektivitas organisasi
motor perceptual
Kelemehan:
menjurus pada pekerjaan yang membosankan Karyawan mengalami ketidakpuasan kerja yang tinggi tingkat absensi yang tinggi menimbulkan kecelakaan kerja yang tinggi
Pendekatan Motivasional
Pelopor : J. Richard Hackman dan G.R. Oldham Tujuan: memotivasi karyawan. Cara-cara meningkatkan kepuasan kerja:
Pemekaran Kerja (Job enlargement).
cakupan pekerjaan diperluas secara horisontal. Variasi lain dari pemekaran kerja adalah perputaran kerja (job rotation).
Pendekatan Biologi
Menggabungkan pertimbangan tubuh manusia Tujuan: menciptakan kerja yang seaman mungkin Kecelakaan kerja ditekan serendah mungkin Kelelahan kerja ditekan serendah mungkin Sering disebut juga sebagai ergonomics
Pandangan Klasik
Tokoh : Henry Fayol, Frederick W. Taylor, dan Max Weber Percaya pada organisasi dengan struktur hirarkis dan wewenang formal yang resmi. Weber: birokrasi merupakan desain organisasi yang logis, rasional, dan efisien dengan karakteristik:
Pembagian kerja yang jelas dan setiap posisi diisi oleh orang yang memang ahli Seperangkat aturan yang konsisten dan jelas Ada hirarki posisi Manajer menjalankan bisnis dengan cara impersonal Karir didasarkan pada prestasi dan keahlian.
Sisi positif :
mendorong efisiensi mendorong studi organisasi lebih lanjut
Sisi negatif :
tidak memperhatikan sisi manusiawi keyakinan pada universalitas model mereka, kadang-kadang tidak berhasil pada lingkungan tertentu, kata birokrasi seringkali diasosiasikan dengan pengertian yang sebaliknya.
Pandangan Neo-Klasik
Berusaha menonjolkan sisi manusiawi organisasi Tujuan organisasi: ekonomi dan kepuasan karyawan Sering disebut sebagai pandangan perilaku Berusaha mencari satu cara terbaik untuk semua situasi Tokoh: Renis Likert, Douglas McGregor, Chris Argyris
Renis Likert
Model organisasi berdasar delapan proses kunci Ada empat tahap organisasi: sistem 1,2,3, dan 4. Sistem 4 merupakan struktur yang seharusnya.
Tabel 11.1. Model Rensis Likert Sistem 1 Tidak ada kepercayaan pihak atasan; Bawahan tidak merasa bebas mendiskusikan masalah kerja dengan atasan; Atasan tidak mudah memberikan saran Fokus pada motivasi fisik, keamanan, dan ekonomi; Menggunakan pendekatan ancaman dan sanksi; Sikap karyawan terhadap organisasi secara umum kurang positif. Informasi mengalir dari atas ke bawah; Tetapi seringkali informasi tersebut tidak akurat, menyimpang dari informasi semula Proses interaksi tertutup dan terbatas; Bawahan tidak dapat mempengaruhi tujuan, metode, dan aktivitas organisasi. Proses kepemim pinan Sistem 4 Ada saling percaya antara atasan dan bawahan;Bawahan mudah berdiskusi dengan atasan; Atasan mudah memberi pendapat Motivasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan karyawan melalui metode partisipasi; Sikap karyawan terhadap organisasi secara umum positif Informasi mengalir lancar, baik dari atas, dari bawah, maupun informasi horisontal. Informasi akurat dan tidak menyimpang Proses interaksi terbuka dan ekstensif;Bawahan dan atasan aktif bahas metode, dan aktivitas organisasi
Proses komunikasi
Proses Interaksi
Keputusan hanya diambil oleh manajemen puncak (sentralisasi). Dilakukan oleh manajemen puncak; tidak mendorong partisipasi Pengendalian disentralisasi, dan ditekankan pada perbaikan kesalahan. Tujuan prestasi rendah dan manajer secara pasif berusaha mencapai tujuan mengembangkan SDM organisasi
Proses Keputusan dapat Pengambilan diambil pada semua Keputusan tingkatan organisasi (desentralisasi) Proses Partisipasi didorong Penetapan dalam penetapan Tujuan tujuan yang tinggi, tetapi masih realistis Proses Pengendalian semua Pengen tingkatan; Ditekankan dalian pengendalian diri dan pemecahan masalah Tujuan Prestasi Tujuan prestasi ditetapkan tinggi, Manajer aktif berusaha mencapai tujuan, komitmen penuh mengembangkan SDM organisasi
Douglas McGregor
Struktur birokrasi menggunakan asumsi negatif terhadap karyawan :
manusia pada dasarnya malas tidak mempunyai ambisi keamanan merupakan hal paling penting (karakteristik X)
Tabel 11.2. Karakteristik X dan Y McGregor Karakteristik X 1. Pekerja malas, tidak suka bekerja, lebih suka menghindari 2. Karena itu pekerja harus dipaksa, dihukum, agar mau bekerja 3. Pekerja lebih suka dibimbing, diarahkan, berambisi kecil, tidak suka tanggungjawab, dan engutamakan keamanan Karakteristik Y 1. Bekerja merupakan kodrat manusia 2. Manusia suka belajar, mempunyai kreativitas dalam menyelesaikan tugas, karena itu tidak suka dipaksa, tidak suka diarahkan 3. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan merupakan cara terbaik memecahkan masalah 4. Manusia suka mencari tanggungjawab, Organisasi seharusnya memberi kesempatan kepada individu mengembangkan potensinya. Penyelesaian tugas memberi kepuasan kepada individu.
Chris Argyris
Menekankan pentingnya disentralisasi dalam aktivitas organisasi Sentralisasi manajemen dapat melemahkan karyawan Desentralisasi dan situasi kerja yang informal merupakan pemecahannya
Pendekatan mekanis-organis
Pelopor: Tom Burns dan G.M. Stalker Desain mekanisis cocok untuk lingkungan yang stabil Desain organis lebih cocok untuk lingkungan yang tidak stabil
Tebl 11.3. Perbandingan Model Mekanis dengan Organis Mekanis (1) Pekerjaan sangat spesialis, sangat sedikit penjelsan hubungan antara pekerjaan dengan tujuan organisasi (2). Pekerjaan ditetapkan secara kaku, Hanya dirubah secara formal oleh manajemen puncak (3). Definisi peranan cukup spesifik (hak, kewajiban, dan metode kerja untuk setiap anggota) (4). Struktur pengendalian, wewenang, dan komunikasi hirarkis; Sanksi didasarkan pada kontrak kerja karyawan dengan organisasi Organis (1) Pekerjaan saling tergantung, Penekanan pada relevansi pekerjaan dan tujuan organisasi (2). Pekerjaan terus menerus disesuaikan dan ditetapkan kembali melalui interaksi antar anggota organisasi. (3). Definisi peranan luas dan fleksibel. Anggota menerima tanggungjawab umum untuk mencapai tujuan diluar tugas individualnya (4). Struktur pengendalian, wewenang, dan komunikasi bersifat jaringan, Sanksi didasarkan pada kepentingan bersama, bukan kontrak kerja
(5). Informasi yang relevan untuk organisasi secara formal dianggap dipegang oleh manajemen puncak. (6) Komunikasi secara vertikal, berbentuk perintah dan penjelasan keputusan atasan; input untuk keputusan disediakan oleh bawahan (7). Loyalitas terhadap organisasi dan atasan diharapkan (8). Prestise dan ststus berkiaitan dengan identifikasi dalam organisasi dan anggotanya
(5). Manajemen puncak tidak diasumsikan mengetahui segalanya. Orang yang mempunyai informasi tersebar di organisasi. (6). Komunikasi bergerak baik secara vertikal maupun horisontal, tergantung kebutuhan informasi dan saran atau nasehat (7). Komitmen terhadap lebih dihargai dibandingkan loyalitas dan kepatuhan terhadap organisasi (8). Prestise dan status berkaitan dengan afiliasi dan keahlian.Lingkungan eksternal menentukan prestise tersebut.
Pendekatan Tugas-Teknologi
Pelopor: Woodward Berdasar hubungan antara pekerjaan (tugas) dengan teknologinya Ada tiga jenis kelompok organisasi:
Produksi unit dan batch kecil. Produk dibuat berdasarkan pesanan,atau diproduksi dengan kuant itas yang kecil. Teknologi produksi masal dan batch besar. Produk dibuat dalam skala yang besar, kemudian dirakit menjadi produk akhir Produksi proses. Produk dibuat dengan aliran kontinyu melalui deretan mesin atau proses transformasi yang kompleks.
Woodward menentukan:
Bahwa desain organisasi berbeda-beda tergantung tingkat teknologinya. Semakin kompleks teknologi, organisasi menjadi semakin tinggi (tall) Rentang kendali semakin bertambah dari organisasi produksi unit, ke organisasi produksi masal. Tetapi rentang tersebut semakin kecil dari produksi massal ke produksi proses. Semakin kompleks teknologi, semakin besar pekerjaan dan staf administrasi.