Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RESUME

PENGANTAR MANAJEMEN

OLEH :

Nama : Deandika Wira Negara Made


Kelas : Manajemen J Pagi
NPM : 2202612010314
No : 16

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN 2022
Materi 1

Fungsi Organizing Desain Dan Struktur Organisasi

Desain Organisasi dan Struktur Organisasi


Desain Organisasi adalah proses yang berkaitan dengan hubungan antara berbagai bagian dan
komponen dari organisasi, tetapi sebenarnya desain organisasi adalah proses perkembangan hubungan
dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi.
Struktur organisasi adalah keseluruhan kegiatan yang dikelompokkan menjadi satu fungsi - fungsi yang
ada sehingga merupakan kesatuan harmonis, yaitu diarahkan secara terus menerus dalam suatu tujuan
tertentu menuju kondisi optimal.
Tipe Organisasi

Berdasarkan Fungsi

- Kelebihannya yaitu kerja menjadi lebih efisien, pengawasan menjadi lebih mudah.
- Kekurangannya yaitu sulit mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan yang
berbeda, pertanggung jawaban menjadi kurang jelas.

Berdasarkan Produk atau Pasar

- Kelebihannya yaitu pengambilan keputusan menjadi semakin cepat, koordinasi menjadi


lebih mudah, dan pertanggungjawaban jelas.
- Kekurangannya yaitu biaya operasional meningkat, duplikasi kegiatan/fungsi,
pandangan sempit yang mengutamakan divisi/bagiannya
Desain Organisasi Umum
- Struktur sederhana
Merupakan sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang
kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada satu orang, dan sedikit formalisasi.
- Birokrasi
Merupakan sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui
spesialisasi, aturan dan ketentuan yang formal, tugas yang dikelompokkan kedalam berbagai
departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan
yang mengikuti rantai komando.
- Struktur Matriks
Merupakan sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan
departementalisasi fungsional dan produk.
Faktor Yang Mempengaruhi Organisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi yaitu strategi organisasi, skala organisasi, teknologi, dan
lingkungan.
Empat Pilar Dalam Organisasi
1. Pembagian kerja (division of work)
2. Pengelompokkan pekerjaan
3. Penentuan relasi antarbagian dalam organisasi (hierarchy)
Terdapat dua konsep penting dalam proses penentuan hierarki, yaitu :
- Span of management yang terkait dengan jumlah orang atau bagian dibawah suatu departement
yang bertanggung jawab kepada departement atau bagian tertentu.
- Chain of command yang mengatur bagaiaman batasan kewenangan dibuat dan proses pelaporan
setiap bagian kepada bagian tertentu.

4. Koordinasi

Elemen - Elemen Struktur Organisasi


- Spesialisasi pekerjaan
Yaitu sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan
tersendiri.
- Departementalisasi
Yaitu dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara Bersama - sama.
Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
- Rantai komando
Yaitu garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon
paling bawah dan menjelaskan siapa yang akan bertanggung jawab.
- Rentang kendali
Yaitu jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
- Sentralisasi dan Desentralisasi
Yaitu sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi
pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
- Formalisasi
Yaitu sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Materi 2
Fungsi Organizing : Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab dan Delegasi Manajemen
Konsep Desain Organisasi Yaitu :
A. Kekuasaan (power)
Berarti suatu kemampuan untuk mempengaruhi atau merubah orang/ situasi.
B. Kewenangan (Authoryty)
Merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi dan
merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Terdapat dua pandangan mengenai kewenangan formal,
yaitu :
1. Pandangan klasik (classical view)
2. Pandangan berdasarkan penerimaan (acceptance view)
Kewenangan dalam sebuah organisasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
- Kewenangan Lini
Adalah mereka yang dalam organisasi bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi.
- Kewenangan Staff
Adalah mereka yang ditunjuk oleh organisasi untuk membantu bagian bagian dalam sebuah organisasi
untuk membantu bagian bagian dalam sebuah organisasi yang memiliki kewenangan lini.
- Kewenangan Fungsional
Adalah mereka yang berada dalam bagian tertentu di organisasi, memiliki kewenangan lini maupun
staff, juga dikarenakan tugasnya diberi kewenangan untuk melakukan control atau kordinasi dengan
bagian lainnya.
C. Tanggung Jawab (Responsibility)
Merupakan bagian yang telah dibentuk dan dihubungkan melalui garis – garis kewenangan maupun
garis perintah yang memiliki satu konsekuensi penting lainnya dalam sebuah organisasi.
D. Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab (Delegation)
Merupakan proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah dalam melakukan berbagai aktivitas
yang ditunjukkan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika dilimpahkan akan menghambat proses
pencapaian tujuan.
Manfaat yaitu :
- Pelimpahan wewenang memungkinkan bawahan mempelajari hal yang baru
- Pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal
- Penyelesaian pekerjaan dengan cepat sekiranya pelimpahan wewenang tersebut berjalan
sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab.
Prinsip klasik menurut Stoner, yaitu :
- Prinsip Skalar.
- Prinsip Kesatuan Perintah.
- Tanggung Jawab, Kewenangan, dan Pertanggungjawaban.
Dua kendala pelimpahan wewenang, yaitu :
- Wewenang yang dilimpahkan kepada staff yang tidak memiliki kemampuan atau kapabilitas
untuk menjalankan wewenang tersebut yang akan menghambat pencapaian tujuan organisasi
kearah yang lebih baik.
- Kurang bertanggung jawabnya terhadap apa yang seharusnya dilakukan.

E. Sentralisasi dan Desentralisasi Dalam Pengorganisasian dan Mendesain Pekerjaan


Beberapa faktor yang biasanya dijadikan pertimbangan dalam menentukan pendekatan sentralisasi atau
desentralisasi yang dilakukan, yaitu :
- Budaya organisasi.
- Kencenderungan manajer dalam memandang bawahannya.
- Biaya dan resiko yang terkait dengan keptusan sentralisasi atau desentralisasi.
- Kemampuan dari manajer level bawah atau bawahan untuk menjalankan tanggung jawab
sekiranya desentralisasi dilakukan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Desentralisasi, yaitu filsafat manajemen, ukuran dan tingkat
pertumbuhan organisasi, strategi dan lingkungan organisasi, penyebaran geografis organisasi,
terjadinya peralatan pengawasan yang efektif, kualitas manajer, keanekaragaman produk dan jasa,
karakteristik organisasi lainnya seperti biaya dan resiko yang berhubungan dengan pembuatan
keputusan.
Materi 3
Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengelolaan Keragaman Dalam Organisasi, Dan Tipe--
Tipe Perubahan Dalam Organisasi

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia ( MSDM ), adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur
hubungan dan peranan sumber daya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh individu scara efisien dan
efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan. MSDM
didasari oleh suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukanlah mesin yang semata hanya
menjadi sumber daya bisnis.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Bagi Manajer
- Menjadi seorang business person
- Menjadi pembentuk dalam perusahaan
- Menjadi konsultan dalam organisasi
- Menjadi pembentuk pelaksana strategi
- Menjadi manajer yang professional
- Menjadi asset dan pengawas biaya
Cara Efektif Mengelola Keberagaman dalam Organisasi
- Mengevaluasi karyawan
- Memberikan prioritas keberagaman dalam kepemimpinan
- Meningkatkan kemampauan karyawan
- Melakukan komunikasi secara efektif
- Bersikap fleksibel

Arti Penting Mengelola Keberagaman Bagi Organisasi


- Keberagaman kompetensi
- Keberagaman latar belakang
- Keberagaman perspektif
- Keberagaman budaya dalam bekerja
Tipe Tipe Perubahan Dalam Organisasi
- Development change
- Transitional change
- Transformational change
Contoh Contoh Perubahan Dalam Organisasi
- Memperbarui misi perusahaan
- Memperkenalkan teknologi baru
- Pelatihan ketrampilan baru
Contoh Perubahan Struktural
- Marger dan akuisisi
- Pembentukan tim atau divisi baru
- Perubahan bagan organisasi
Contoh Perubahan People Centric
- Rekruitment karyawan baru
- Perubahan peran dan tanggung jawab
Contoh Perubahan Perbaikan
- Menangani posisi lowong
- Mengatasi masalah pelanggan
Materi 4
Perilaku Keorganisasian
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Organisasi merupakan suatu perkumpulan orang yang memilki tujuan bersama untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Perilaku organisasi merupakan pembelajaran tentang suatu sifat/karakteristik
individu yang tercipta di lingkungan suatu organisasi.
Tipe Organisasi
1. Organisasi Garis / Line
Ciri-cirinya yaitu Perencanaan dan pengawasan langsung dari pimpinan ke bawahan, Organisasi
sederhana dan kecil serta jumlah karyawannya sedikit, Hubungan pimpinan dan bawahan langsung,
Pertanggungjawaban langsung kepada pimpinan.
2. Organisasi Lini Staf
Mempunyai 3 komponen utama yaitu Pimpinan, Pembantu pimpinan (staf koordiansi dan staf teknis),
Pelaksana.
Menurut James D Money, Ada 2 Asas Fundamental, Yaitu :
- Asas Koordinasi merupakan suatu kekuatan yang menyatukan usaha bersama dari masing-
masing unit kerja guna mencapai tujuan. agar koordinasi dapat berjalan baik, diperlukan :
Authority, Mutual, Doktrin.
- Asas Hirarki merupakan rangkaian anak tangga berjenjang daripada pembatasan wewenang
dan tanggung jawab. agar hirarki berjalan lancar, diperlukan : Leadership/kepemimpinan,
Delegasi kekuasaan, Penentuan serta pembatasan tugas.

Perilaku Organisasi Menurut Para Ahli


- Menurut Khaerul, perilaku organisasi merupakan suatu studi yang mempelajari efek yang
ditimbulkan dari individu, kelompok, dan struktur pada perilaku organisasi, yang berguna untuk
perkembangan dan efektivitas dari organisasi.
- Syamsir mengatakan bahwa perilaku organisasi merupakan hal yang berkaitan dengan tindakan
yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di dalam organisasi dan apakah tindakan tersebut
memberikan pengaruh kepada performa organisasi.
- Menurut Timothy, perilaku organisasi merupakan sebuah bidang studi yang bertugas untuk
melakukan analisis mengenai pengaruh yang diberikan oleh suatu individu, kelompok, dan
struktur pada perilaku yang ada di dalam organisasi.
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi
4 Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi yaitu Manusia (SDM), Struktur, Teknologi,
Lingkungan.

Tujuan Perilaku Organisasi


- Mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan bekerja di dalam organisasi.
- Memudahkan perusahaan dalam mencari talent terbaik untuk perusahaan.
- Membantu kepemimpinan dan pemecahan masalah secara kreatif.
- Membantu perusahaan dalam mengembangkan pemimpin yang baik bagi perusahaan.
- Meningkatkan produktivitas dalam bekerja di dalam perusahaan.
Manfaat Perilaku Organisasi

- Membantu manajemen dalam memberikan pengarahan kepada karyawan dan juga tim yang
dibawahinya.
- Memudahkan perusahaan dalam mengatur dan membimbing karyawan dalam menyelesaikan
tanggung jawabnya.
- Memberikan motivasi kepada para pekerja untuk meningkatkan produktivitasnya dalam
bekerja.

Cara Mengembangkan Perilaku Organisasi


- Mengikuti perkembangan zaman dan teknologi.
- Memanfaatkan kemampuan dari sumber daya yang dipunya.
- Meningkatkan kualitas dan juga produktivitas di dalam perusahaan.
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia.
Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat
berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
Tujuan Dinamika Kelompok
- Menimbulkan adanya itikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.
- Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok.
- Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling
menghargai pendapat orang lain.
- Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain,
sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai.
Fungsi Dinamika Kelompok
- Individu satu dengan yang lain akan terjadi kerjasama saling membutuhkan.
- Dinamika kelompok memudahkan segala pekerjaan.
- Melalui dinamika kelompok segala pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dapat
teratasi, mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar, sehingga waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan dapat diatur secara tepat, efektif dan efisien.
Materi 5
Motivasi Dan Kepemimpinan
Pengertian Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu tujuan atau pendorong, dengan tujuannya yang menjadi
daya penggerak utama bagi seseorang yang berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang
diinginkannya baik secara positif ataupun negatif.
Jenis Motivasi
- Motivasi Positif (Insentif Positif).
- Motivasi Negatif (Insentif Negatif).
Prinsip Prinsip Dalam Motivasi
- Prinsip partisipatif.
- Prinsip komunikasi.
- Prinsip mengakui bawahan.
- Prinsip pendelegasian wewenang.
- Prinsip memberi perhatian.
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
- Karakteristik individu, terdiri dari minat, sikap, kebutuhan individu, kemampuan, dan
suasana hati.
- Faktor factor pekerjaan terdiri dari gaji / benefit, kebijakan perusahaan, supervise,
hubungan antar manusia, budaya organisasi.

Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, atau sering disebut pembimbing, ketua, kepala,
penuntun, raja, dan seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain
di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.

Sifat Dan Keterampilan Kepemimpinan


- Sifat kepemimpinan yaitu bisa menyesuaikan diri, ambisius, bertanggung jawab, waspada,
berani, kooperatif, dan toleran.
- Keterampilan kepemimpinan yaitu intelektual, bijaksana, kreatif, mempunyai pengetahuan
yang luas.
Tipe Kepemimpinan Dalam Manajemen
- Otoriter
Kepemimpinan otoriter terpusat pada bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pada tipe
kepemimpinan ini, para pemimpin membuat keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan
pemikiran sendiri.
- Demokratis
Berkebalikan dengan otoriter, tipe kepemimpinan demokratis mengutamakan kontribusi orang-orang
di lingkungan kerja. Pemimpin kemudian menentukan keputusan akhir, tapi akan didelegasikan
wewenangnya kepada orang lain.
- Delegatif
Para pemimpin yang menerapkan tipe kepemimpinan delegatif memberikan wewenang bagi
anggotanya untuk mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini sangat berguna bila dijalankan oleh
orang yang memiliki pengalamanan.
- Transformasional
Berbeda dengan tipe lainnya, tipe kepemimpinan transformasional berfokus pada perubahan dalam
organisasi, kelompok, dan unsur lain yang terlibat di dalamnya. Sang pemimpin mampu memotivasi
kelompok dan mengarahkannya pada perubahan yang baik
- Transaksional
Tipe kepemimpinan transaksional berfokus pada status pemimpin dan orang-orang yang
dipimpinnya. Terdapat garis komando jelas yang harus dipatuhi sehingga semua orang memahami
perannya masing-masing

Fungsi Kepemimpinan Dalam Manajemen


- Fungsi Perencanaan
Perencanaan tidak tertulis yaitu perencanaan yang akan digunakan dalam jangka pendek
pada keadaan darurat dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
Perencanaan tertulis yaitu perencanaan yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan –
kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka Panjang sekaligus menentukan prosedur
yang diperlukan
- Fungsi Memandang kedepan
- Fungsi Pengembangan Loyalitas
- Fungsi Pengawasan
Merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana
- Fungsi Mengambil Keputusan

Teori Kepemimpinan Dalam Manajemen


- Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan.
Terbagi dalam beberapa jenis yaitu Kekuasaan formal atau legal, kendali atas sumber dan
ganjaran, Kendali atas hukum, kendali atas informasi, Kendali ekologi (lingkungan).
- Kekuasaan yang bersumber pada kepribadian.
Kekuasaan yang bersumber pada kepribadian berawal dari sifat sifat pribadi, yaitu
Persahabatan atau kesetiaan dan karisma.
- Kekuasaan yang bersumber pada politik.
Terdiri atas beberapa jenis, yaitu Kendali atas proses pembuatan keputusan, Koalisi, dan
Partisipasi.
Materi 6
Fungsi Pengawasan Dan Pengendalian Dalam Organisasi
Pengertian Pengawasan
Pengawasan (Controlling) merupakan fungsi manajerial yang keempat setelah perencanaan
(Planning) , pengorganisasian (Organization), penggerakan (Actuating). Pengawasan adalah proses
untuk mengamati dan mengevaluasi secara terus – menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun. Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya
dalam suatu organisasi dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang, dan
menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan agar berjalan sesuai dengan tujuan, visi, dan misi
perusahaan. Mockler Schermerhorn mendefinisikan fungsi pengawasan sebagai proses dalam
menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

Tujuan Dari Fungsi Pengawasan


Terdpat empat tujuan dari fungsi pengawasan. Keempat tujuan tersebut adalah adaptasi
lingkungan, meminimalkan kegagalan, meminimumkan biaya dan mengantispasi kompleksitas dari
organisasi:

A. Adaptasi Lingkungan
Tujuan pertama dari fungsi pengawasan adalah agar perusahaan dapat terus beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik lingkungan yang bersifat
internal maupun lingkunga eksternal.

B. Meminimalkan kegagalan
Tujuan kedua dari fungsi pengawasan adalah untuk meminimumkan kegagalan. Ketika
perusahaan melakukan kegiatan produksi misalnya, perusahaan berharap agar kegagalan seminimal
mungkin. Ketika perusahaan memiliki target produksi sebanyak 10000 unit, maka perusahaan
berharap bahwa bagian produksi dapat menghasilkan produk sebanyak unit tersebut.

C. Meminimumkan biaya
Tujuan terkahir dari fungsi pengawasan adalah agar perusahaan dapat mengantisipasi kegiatan
organisasi yang kompleks.

D. Mengantisipasi Kompleksitas
Tujuan terkahir dari fungsi pengawasan adalah agar perusahaan dapat
mengantisipasi kegiatan organisasi yang kompleks.

Langkah-Langkah Dalam Proses Pengawasan


1. Penetapan standart dan metode penilaian kinerja
2. Penilaian kinerja
3. Penilaian apakah kinerja memenuhi standart atau tidak
4. Pengambilan tindakan koreksi

Gejala Yang Memerlukan Pengawasan Dan Pengendalian

Gejala yang biasanya menunjukkan perlu adanya kontrol atau pengawasan dan pengendalian
perusahaan sebagaimana diterangkan oleh Kreitner (1992) adalah sebagai berikut :
- Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya.
- Penurunan tingkat kualitas pelayanan(terindetifikasi dari adanya keluhan pelanggan).
- Ketidakpuasan pegawai (terindetifikasi dari adanya keluhan pegawai, produktivitas
kerja yang menurun dan lain sebagainya).

Fungsi Pengawasan Dalam Praktik

- Pengawasan Berdasarkan Proses Kegiatan


Terdapat tiga jenis fungsi pengawasan yang pada umumnya dilakukan manajemen di organisasi,
terutama yang terutama terkait dengan faktor waktu dalam menjalankan fungsi pengawasan, yaitu
pengawasan awal (feeedforward controlling), pengawasan proses (concurrent controlling), dan
pengawasan akhir (feedbackcontrolling).

- Pengawasan Internal dan Eksternal


Berdasarkan subjek yang melakukan pengawasan, jenis pengawasan juga dapat dibagi menjadi
pengawasan internal (internal control) dan pengawasan eksternal (external control).

- Pengawasan Berdasarkan Fungsi Operasional dalam Manajemen


Selain berdasarkan proses dan subjek yang melakukan pengawasan, berdasarkan fungsi operasional
dari manajemen perusahaan, pengawasan di bagian sumber daya manusia, pengawasan di bagian
informasi dan keuangan, pengawasan di bagian operasi atau produksi, dan pengawasan di bagian
pemasaran.

Mempertahankan Fungsi Pengawasan

A. Sistem Pengawasan Tradisional


Sistem pengawasan tradisional adalah upaya atau sistem untuk mempertahankan fungsi pengawasan
melalui prosedur dan kegiatan yang melibatkan penentuan standar tersebut Umumnya, sistem
pengawasan tradisional melibatkan kegiatan monitoring yang bersifat eksternal. Terdapat tiga
pendekatan dalam sistem pengawasan tradisional, yaitu pengawasan diagnostic (diagnostic control),
pengawasanberdasarkan batasan-batasan (boundary control), dan pengawasan interaktif (interactive
control).

B. Sistem Pengawasan yang Berdasarkan Komitmen


Fungsi pengawasan yang berdasarkan komitmen mendasarkan sistem pengawasan kepada kesadaran
dari setiap individu atau pekerja akan apa yang terbaik yang seharusnya ditunjukkan oleh mereka dalam
setiap pekerjaan yang mereka lakukan.Intropeksi diri dalam hal ini lebih dominan dalam menjalankan
fungsi pengawasan daripada pengawasan eksternal.

Pengendalian
Pengendalian menurut Hansen & Mowen adalah proses penetapan standar dengan menerima
umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja
sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.Suatu
sistem pengendalian memiliki beberapa elemen yang memungkinkan pengendalian berjalan baik.
Elemen-elemen tersebut adalah :
- Sensor/Detektor yakni suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedangterjadi dalam
suatu proses.
- Assesor yakni suatu alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukurannyadengan
membandingkan kenyataan dan standar yang telah ditetapkan.
- Efektor yakni alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dariassessor.
- Jaringan Komunikasi yakni alat yang mengirim informasi antara detektor danassesor dan
antara assesor dan efektor.
Hakekat Pengendalian Manajemen
Organisasi terdiri dari manajer dan karyawan harus dimotivasi dan dituntun agar melakukan apa
yang diinginkan pimpinannya dan harus dikoreksi jika menyimpang dari arah pencapaian tujuan
organisasi. Dasar dari semua proses pengendalian adalah pemikiran untuk mengarahkan suatu
variabel, atau sekumpulan variabel, guna mencapaitujuan tertentu. Variabel dapat berupa manusia,
mesin, organisasi.

Lingkungan Pengendalian
Pengendalian manajemen merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Berikut ini diuraikan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengendalian manajemen yang
meliputi perilaku organisasi dan pusat-pusat pertanggungjawaban.

Proses Pengendalian Manajemen


Suatu poses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antar manajer dan manajer dengan
bawahannya. Proses pengendalian manajemen meliputi kegiatan - kegiatan sebagai berikut yaitu :

- Perencanaan Strategi.
Perncanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama yang akandilakukan suatu
organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan
dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.

- Penyusutan Anggaran
Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam bentuk pengkuantifikasian,
biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu.

- Evaluasi Kinerja

Prestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat pertanggung jawaban
menjalankan tugasnya.

Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses yang menjamin bahwa tugas yang telah ditentukan dikerjakan secara
efektif dan efisien. Penendalian tugas cenderung ke kegiatan operasional. Aturan-aturan harus dibuat
secara berurutan tetapi tidak semua tugas harus dijelaskan secara berurutan. Perbedaan antara
pengendalian tugas dengan pengendalian manajemen adalah pengendalian tugas lebih merupakan
sesuatu yang scientific, sedangkan pengendalian manajemen tidak demikian karena manusia
merupakan faktor penting dalam proses pengedalian manajemen dan manusia tidak bisa hanya
diungkapkan atas dasar suatu persamaan.

Anda mungkin juga menyukai