Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ni Putu Ayu Gita Tantri Dianawati

Absen/NIM : 15/2002622010196
Mata Kuliah : Pengantar Manajemen

Rangkuman Materi

1) Bab 7
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan
yang meliputinya. Hasil pengorganisasian disebut dengan struktur organisasi.
Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan
kegiatan perusahaan dengan kata lain penyusunan struktur organisasi adalah langkah
terencana dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Untuk mencapai suatu tujuan
perusahaan maka diperlukan adanya suatu desain organisasi. Desain organisasi
merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk
pencapaian tujuan perusahaan. Di dalam desain organisasi terdapat enam elemen
kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur,
antara lain:
1. Spesialisasi pekerjaan → Tugas - tugas dalam organisasi sudah dispesifikan jadi
setiap orang sudah mendapatkan bagiannya masing-masing.
2. Departementalisasi → Departementalisasi merupakan suatu upaya untuk
mengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan
yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak.
3. Rantai komando → Rantai komando adalah garis wewenang yang jelas dan
berbeda antara posisi dalam suatu organisasi, garis organisasi juga menjelaskan
siapa bertanggung jawab kepada siapa.
4. Rentang kendali → Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi → Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
6. Formalisasi → Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Spesialisasi Kerja adalah pembagian kerja berdasarkan keahlian dan keterampilan
khusus. Intinya, spesialisasi pembagian tugas berdasarkan skill yang dimiliki oleh
individu dalam organisasi, agar tidak ada istilah pemborongan tugas oleh seseorang
dalam menjalani kinerjanya. Manfaat dari spesialisasi kerja adalah menghemat waktu
dan biaya dalam suatu pekerjaan, karena pekerjaan yang rumit yang biasanya
dilakukan oleh banyak orang tapi kini hanya dilakukan oleh satu orang yang ahli.
Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu
organisasi agar kegiat-an-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat
dikerjakan bersama. Departementalisasi terbentuk di antaranya atas dasar : Fungsi,
yang meliputi pemasaran, akuntansi, produksi, keuangan, dan lain sebagainya ;
Produk dan jasa, berupa divisi mesin cuci, televisi, radio, dan lain sebagainya ;
Wilayah, misalnya divisi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, dan lain
sebagainya ; Langganan, dapat berupa penjualan industri, pedagang eceran,
pemerintah, dan lain sebagainya ; Proses atau peralatan, meliputi departemen
pemotongan, kelompok perakitan, bagian pengemasan, bagian finishing, dan lain
sebagainya ; Waktu, misalkan kelompok kerja bisa dibagi
menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga ; Pelayan, mencerminkan kelas
bisnis, kelas ekonomi dalam pelayanan pesawat terbang, dan lain sebagainya ; Alpha
numerical, digunakan pada pelayanan telepon, misalkan nomor tertentu ditempatkan
pada satu departemen dan nomor yang lain ditempatkan pada departemen yang lain
pula ; Proyek dan matriks, digunakan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi
dengan teknologi tinggi, perusahaan konsultan, atau orientasi energi.
Rantai komando adalah garis wewenang yang jelas dan berbeda antara posisi
dalam suatu organisasi. Wewenang dipegang dan didelegasikan dari manajemen
puncak ke bawah melalui setiap tingkat karyawan serta menghubungkan semua
individu dalam organisasi dan menentukan siapa yang melapor kepada siapa.
Rentang Kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara
efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya.
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil
manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi
banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi
daerah. Sedangkan
Desentralisasi dapat diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab, kewenangan,
dan sumber-sumber daya (dana, manusia dan lain-lain) dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah.
Formalisasi menunjukkan tingginya standardisasi atau pembakuan tugas-tugas
maupun jabatan dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka
semakin teratur perilaku bawahan dalam suatu organisasi.
Faktor Penentu Struktur Organisasi
a. Strategi
 Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk
mencapai sasarannya.
 Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan
jasa baru yang menjadi andalan.
 Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian
biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang
tidak perlu, dan pemotongan harga.
 Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau
pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.
b. Ukuran organisasi terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran
sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya.
c. Teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber
daya finansial SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
d. Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja
organisasi.
2) Bab 8
Koordinasi didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan
kegiatan pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. .Tanpa koordinasi,
individu-individu dan departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas
peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri,
yang sering merugikan pencapaiantujuan organisasi secara keseluruhan
Menurut Hasibuan (2007;86-87) ada 2 tipe koordinasi yaitu :
a. Koordinasi vertikal
b. Koordinasi horizontal
Tiga macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi
a. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence)
b. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence)
c. Saling ketergantungan timbal balik (raciprocal interdependence)

Pendekatan-pendekatan untuk Pencapaian koordinasi yg efektif. omunikasi adalah


kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan,
penyebaran dan pemrosesan informasi. Semakin besar ketidakpastian tugas yang
dikoordinasi, semakin membutuhkan informasi. Pada dasarnya koordinasi merupakan
pemrosesan informasi. Terdapat tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang
efektif, yaitu:
a. Pendekatan I : Teknik-Teknik Manajemen Dasar
b. Pendekatan II : Meningkatkan Koordinasi Potensial
c. Pendekatan III :Pengurangan Kebutuhan akan Koordinasi
Dalam dunia manajemen, mendelegasikan tugas adalah salah satu tugas dari
seorang manajer. Delegasi adalah pemberian otoritas atau kekuasaan formal serta
tanggung jawab kepada orang lain untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Delegasi
juga berarti penyerahan atau pelimpahan wewenang. Delegasi bertujuan untuk
memberikan tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada karyawan atau orang lain
secara seimbang.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu upaya yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengatur sumber daya manusianya. Sumber daya
ini diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan pengelolaan sumber daya manusia adalah
untuk menyeimbangkan antara tujuan masing-masing individu dan menyelaraskan
nya hingga mampu bergerak dalam irama yang sama demi mencapai tujuan bersama
yaitu tujuan perusahaan.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia, yaitu:
1. Staffing atau Employment
2. Performance Evaluation
3. Compensation
4. Training and Development
5. Employe Relation
6. Personal Research
7. Safety and Health
3) Bab 9
Dasar-Dasar Perilaku Keorganisasian

Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah


laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu. Manfaat perilaku
organisasi yaitu:
a. Perilaku Organisasi akan bertindak sebagai map untuk kehidupan anggota yang
ada di dalam organisasi.
b. Melakukan penelitian yang sistematis dan berguna untuk memahami dan juga
memprediksi kehidupan organisasi tersebut.
c. Perilaku organisasi akan membantu setiap individu dalam memahami perilaku
mereka sendiri dan juga orang lain yang berada di dalam organisasi, sehingga
bisa meningkatkan hubungan interpersonal antar setiap individu yang berada di
dalam organisasi tersebut.
d. Membantu setiap manajer untuk bisa memahami dan juga memengaruhi
lingkungan dan juga kejadian ataupun masalah yang ada pada organisasinya.
e. Dll
Umumnya, terdapat 4 elemen penting yang mampu mempengaruhi perilaku
organisasi. Empat elemen yang mampu mempengaruhi organisasi adalah berasal dari
internal organisasi dan eksternal organisasi. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Manusia.
2. Struktur
3. Teknologi
4. Sistem Sosial
Ruang lingkup organisasi adalah suatu integrasi dari tiga konsep ataupun studi
perilaku yang terdiri dari perilaku individu, perilaku antar individu, dan juga perilaku
kelompok.
Motivasi adalah sebuah dorongan atau alasan yang mendasari semangat dalam
melakukan sesuatu. Motivasi adalah hal-hal yang menimbulkan dorongan,
dan motivasi kerja adalah pendorong semangat yang menimbulkan suatu dorongan.
Motivasi digolongkan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :
a. Motivasi internal
b. Motivasi eksternal
Hierarki atau Jenjang Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan fisik dan biologis (Physiological Needs)
2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan (Safety and Security Needs)
3. Kebutuhan Sosial (Affiliation or Aceptance Needs or Belongingness)
4. Kebutuhan akan penghargaan atau prestise (Esteem or Status Needs)
5. Aktualisasi Diri (Self Actualization)
4) Bab 10
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu upaya sistematis yang dilakukan
perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan perbandingan atas
prestasi kerja agar sesuai rencana awal dan menciptakan suatu tindakan yang tepat
untuk bisa mengoreksi setiap perbedaan yang menyimpang.
Komponen dan karakteristik sistem pengendalian manajemen yaitu:
W = Work (Pekerjaan), E = Employe (Tenaga Kerja), R = Relationship
(Hubungan), E = Environment (Lingkungan)
Sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan harus memenuhi beberapa
karakteristik berikut ini :
1. Harus selaras dengan strategi dan tujuan perusahaan.
2. Harus dibuat sesuai dengan struktur organisasi dan bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan manajer individual.
3. Harus efektif untuk memotivasi seorang manajer dan karyawan agar selalu
berusaha mencapai tujuan perusahaan dengan berbagai cara, termasuk dengan
memberikan penghargaan kepada mereka.
4. Harus efektif untuk memotivasi seorang manajer dan karyawan agar selalu
berusaha mencapai tujuan perusahaan dengan berbagai cara, termasuk dengan
memberikan penghargaan kepada mereka.
Ciri-ciri penting dari sistem pengendalian manajemen:
a. Sistem pengendalian manajemen akan digunakan oleh perusahaan untuk
mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian atas seluruh sumber
daya yang digunakan, baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya
peralatan, serta hasil yang didapatkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan bisa
mencapai tujuannya secara lancar.
b. Sistem ini akan lebih fokus pada strategi dan teknik evaluasi yang lebih
terintegrasi dan menyeluruh dengan sifat perhitungan yang matang dalam
mengevaluasi sesuatu di dalamnya.
c. Sistem pengendalian manajemen akan lebih berorientasi pada sumber daya
manusia, karena pengendalian manajemen ini lebih difokuskan untuk membantu
manajer perusahaan untuk mencapai strategi bukan untuk memperbaikinya.
Tujuan sistem pengendalian manajemen adalah memastikan proses pekerjaan
dilakukan sesuai rencana dalam job description, memastikan keamanan harta
perusahaan, memastikan ketelitian dan keabsahan data akuntansi, meningkatkan
efisiensi operasional, dan meningkatkan daya akuntabilitas.
Manfaat dari sistem pengendalian manajemen yakni:
a. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, apakah sesuai
dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi
kegiatan program.
b. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
c. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan
dan telah dimanfaatkan secara efisien.
d. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
e. Untuk memberikan ruang regular untuk superviesees untuk merenungkan isi dan
pekerjaan mereka.
f. Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang.
g. Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan.
h. Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak
ditinggalkan tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja.
i. Untuk menjadi pro-aktif bukan re-aktif.
j. Untuk memastikan kualitas pekerjaan.

Proses pengendalian manajemen dibagi menjadi empat yaitu:


1. Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan
dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap
program yang telah ditentukan.
2. Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan
dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.Anggaran ini
berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban
3. Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)
Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang
digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan.Catatan dan biaya-biaya
tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat
tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk
pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai
dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
4. Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Tahap ini paling penting karena analisa laporan tersebut berupa pemilahan
strategi yang perlu ditinjau ulang, menentukan kebijakan seperti menghapus,
menambah, dan mengubah program di tahun selanjutnya, dan memberi pertimbangan
apakah perlu mengubah anggaran.
Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa :
 Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali.
 Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program
di tahun yang akan datang.
 Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan
anggaran, apabila sudah tidak realistis.
 Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan
untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.

Dalam suatu sistem pengendalian akan ditemukan minimal 4 (empat) elemen


proses pengendalian, yaitu:
a. Detector / Sensor adalah alat untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya terjadi
dalam proses pengendalian dalam organisasi.
b. Assessor / Penilai adalah alat untuk menilai signifikansi apa yang sedang terjadi
(peristiwa actual) dalam proses pengendalian. Pada umumnya yang dilakukan
adalah membandingkan apa yang sedang terjadi dengan yang seharusnya terjadi
(standar).
c. Effector / Pelaksana adalah alat yang mendorong perilaku atau tindakan tertentu
jika assessor menyatakan bahwa realitas tidak sesuai dengan ketentuan atau standar.
Elemen tersebut kadang disebut “feedback” atau umpan balik.
d. Communication Network / Jaringan komunikasi adalah transmisi informasi dari
detector dan assessor atau assessor dan effector.
Jika keempat elemen pengendalian diterapkan dalam suatu organisasi, maka
seorang detector mempunyai tugas melakukan pengamatan atas apa yang terjadi,
kemudian assessor membandingkan apa yang terjadi dengan standar atau aturan yang
berlaku. Kalau apa yang terjadi tidak sesuai dengan standar maka effector akan
melakukan tindakan tertentu agar sesuai yang diharapkan. Tentunya ketiga elemen
tersebut harus dihubungkan dengan jaringan komunikasi yang baik.

Faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen yaitu:


1. Ukuran dan Penyebaran Enterprise
2. Struktur Organisasi, Delegasi dan Desentralisasi
3. Sifat dan Pembagian Operasi
4. Jenis Pusat Tanggung Jawab
5. Orang dan Persepsi Mereka

Anda mungkin juga menyukai