(DESIGN ORGANIZATION)
Kelompok 6
D I S U S U NO
LEH
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Formal dan
FORMAL DAN INFORMAL
Informal
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Bentuk Struktur
FORMAL DANOrganisasi
INFORMAL Formal
dan Informal
DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi
Pengertian Desain Organisasi
Desain organisasi adalah sebuah tatanan dalam mengatur beberapa aspek dalam lingkungan
organisasi yang meliputi strategi, teknologi, dan proses internal yang ada beserta aspek
lainnya, yang dirancang untuk membentuk sebuah organisasi yang baik, guna mencapai
tujuan yang diinginkan. Desain sebagai suatu tatanan adalah terdapat
dalam pembentukan struktur bahwa desain organisasi merupakan
sebuah managemen keputusan dan tindakan yang dapat menghasilkan struktur organisasi
yang spesifik.
Struktur yang spesifik tersebut dapat berupa struktur tugas, tanggung jawab,
dan hubungan otoritas dalam organisasi.
FAKTORUTAMAYANG
MENENTUKAN DESAIN
ORGANISASI
1. Strategi Orgaisasi
a.Strategi Korporasi
Strategi korporasi menangani ruang lingkup strategis perusahaan secara menyeluruh,
terutama dalam merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan. Strategi ini
membantu perusahaan dalam menentukan jenis produk yang akan diproduksi dan target
masyarakat serta tempat dimana produk tersebut akan dipasarkan.
b. Strategi Bisnis
Strategi bisnis dijalankan oleh masing-masing unit di dalam perusahaan.
Namun, dalam pelaksanaannya, unit bisnis harus bersinergi dan
mendukung strategi korporasi yang
ditetapkan oleh perusahaan induk. Strategi bisnis dapat
melihat unit bisnis mana yang unggul dan perlu ditingkatkan.
c. Strategi Fungsional
Strategi fungsional diimplementasikan pada level
fungsional seperti departemen pemasaran, operasional,
keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM), IT serta
penelitian dan pengembangan.
2. Skala Organisasi
Organisasi formal adalah sebuah organisasi yang di dalamnya terdapat dua orang atua
lebih yang dapat berperan meningkatkan diri dengan
suatu tujuan bersama. Tujuan yang akan dicapai dilakukan secara sadar dan dengan
hubungan kerja yang raisonal untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Dalam organisasi formal, harus terdapat struktur
organisasi yang dihuni oleh orang-orang yang menujukkan kedudukan, wewenang, dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam menjalankan
organisasi. Contoh organisasi formal adalah Perseroan terbatas, sekolah, dan
negara.
2. Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah kelompok atau kumpulan dari dua orang atau lebih yang
berperan dan terlibat pada suatu aktifitas untuk mencapai tujuan bersama yang tidak
disadari. Organisasi informal dapat menjadi organisasi formal apabila hubungan dan
kegiatan di dalam organisasi dilakukan secara tersruktur dan jelas.
Contohnya adalah arisan ibu-ibu , perkumpulan makan bersama, dan reuni.
BENTUKSTRUKTUR ORG
ANISASI
FORMAL
B E N T U KS T R U K T U R
ORGANISASI INFORMAL
DEPARTEMENTA
LISASI
Departementalisasi adalah struktur organisasi yang memisahkan orang ke
dalam kelompok, atau departemen,
berdasarkan serangkaian kriteria tertentu. Departemen-departemen ini
memiliki kepemimpinannya sendiri dan
bekerja sama untuk menyelesaikan tugas. Dengan proyek yang besar atau
rumit, beberapa departemen dapat
bekerja sama.
Berikut adalah tujuan utama bisnis yang memilih untuk
menerapkan departementalisasi:
• Mempertahankan kendali
• Menyederhanakan proses operasional
• Mengelompokkan aktivitas khusus menjadi satu
• Meningkatkan efisiensi secara keseluruhan
• Memastikan tanggung jawab dan akuntabilitas
a. Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi Fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau
kegiatan- kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Kelebihannya adalah pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-
fungsi utama,
menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan
keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih
ketat terhadap fungsi-fungsi.
- Kekurangan Departementalisasi Fungsional yaitu struktur fungsional
dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi,
menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan
pada kepentingan tugas-tugasnya, dan
menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang
inofatif
b. Departementalisasi Divisional
Dalam departementalisasi divisional pembagian divisi didasarkan atas
produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.Kelebihan depaertementalisasi
ini diantaranya meletakkan koordinasi dan wewenang
yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang
cepat, menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi
yang khas, dan merupakan tempat latihan yang baik bagi para manager strategi.
- Kekurangan Departementalisasi Divisional adalah dapat menimbulkan tidak
konsistennya kebijakan antara divisi-divisi serta muncul masalah duplikasi sumberdaya
dan peralatan yang tidak perlu.