Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

DESAIN ORGANISASI

Disusun oleh :
KELOMPOK 5

Nuralya Apriliza (2130803145)

Dosen Pengampuh : Dr., PENY CAHAYA AZWARI, S.E.,M.M.,M.B.A.,Ak

PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya,saya dapat menyelesaikan tugas besar makalah yang berjudul
“Desain Organisasi” di matakuliah Dasar Manajemen.
Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada d#sen yang telah
memberikan materiselama kuliah berlangsung. $aya juga berterima kasih, juga
kepada teman-teman saya yang memberikan kontribusi baik langsung maupun
tidak langsung. Tentunya saya berharap dapat memenuhi apa yang menjadi
tugas saya melalui makalah ini, juga telah bermanfaat bagi diri saya sendiri
karena menambah ilmu dalam bidang dasar manajemen. $aya menyadari bahwa
dalam penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya berharap
kritik dan saran yang membangun dari dosen terkait, guna menyempurnakan
tugas makalah yang saya buat ini.

Palembang Oktober 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bagi sebuah perusahaan adanya Desain dan struktur organisasi sangat


diperlukan. Terutama bagi mereka yang percaya bahwa bagan organisasi
diperlukan guna menjamin manajemen yang efektif, akan menjadi bingung bila hal
tersebut tidak ada. Individu tidak akan memahami pekerjaan mereka, apa yang
harus dilakukan, bagaimana pekerjaan mereka akan bisa memenugi pekerjaan
subunit lain. Dengan tidak adanya bagan organisasi untuk mengklarifikasikan
hubungan, maka hal yang tidak logik dan kekaburan akan terjadi. Kenyataannya,
setiap proses dari pembuatan bagan organisasi merupakan tes yang baik bagi
keberadaan bagian tersebut, karena setiap hubungan yang tidak bisa dibuatkan
bagannya tampkanya akan menjadi kurang kuat dan karenanya membingungkan
mereka yang bekerja di dalamnya. Mereka yang mendukung dengan kuat percaya
bahwa manajemen akan memilih desain dan struktur organisasi dengan spesifikasi
tertulis atas persyaratan-persyaratan penting dari masing-masing tingkat
manajemen, departemen, komite dan pekerjaan atau kelompok pekerjaan yang
sama. Materi ini memberikan kepada kita individu dan kelompok informasi guna
membantu memahami bagaimana usaha mereka berkorelasi dengan usaha pihak
lain. Dibeberapa contoh, perusahaan kecil yang dapat berjalan dengan baik di
tahap awal perkembangan mereka, mulai gagal bila pendirinya tidak bisa terus
menerus memanajemeni dengan gaya pribadi mereka. Transisi dari keberhasilan
perusahaan kecil menjadi perusahaan besar yang berhasil, terganggu karena
karyawan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian dan keterampilan
khusus mereka dibanding dengan pekerjaan yang diperlukan utnuk kinerja
organisasi. Bagan organisasi dan dokumen pendukung diperlukan dari saat awal
keberadaan perusahaan, tidak hanya bila telah menjadi besar bagi satu orang untuk
memanajemen.
Struktur organisasi dihasilkan dari keputusan manajerial mengenai empat
atribut penting dari seluruh organisasi: pembagian kerja, dasar departementasi,
ukuran departemen, dan pendelegasian wewenang. Keputusan yang dibuat manajer
dipengaruhi oleh faktor desain pekerjaan dan desain organisasi seperti perbedaan
individu, kompetensi tugas, teknologi, ketidakpastian lingkungan strategi, dan
karakteristik manajer tertentu. Atribut struktur menentukan seberapa luas
organisasi mencerminkan dimensi formal, kompleksitas dan sentralisasi. Struktur
organisasi berkontribusi pada efektivitas organisasi dan hubungannya dalam
menjustifikasi minat.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian desain organisasi?

2. Apa pengertian struktur organisasi?

3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi?

4. Apa empat pilar dalam pengorganisasian?

5. Apa struktur organisasi formal dan informal?

6. Apa hierarki vertical dan horizontal?

7. Bagaimana konsep dasar pengorganisasian?

8. Bagaimana pendekatan dalam proses dapartementalisasi?

9. Koordinasi dan Rentang Kendali

10. Sentralisasi dan Desentralisasi

11. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi

B. TUJUAN
1. Memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen

2. Memahami tentang desain dan struktur organisasi

3. Memberikan ilmu kepada pembaca

4. Untuk menambah wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya desain dan


struktur

organisasi
Pembahasan

Konsep Dasar Pengorganisasian

Definisi Struktur Organisasi


Perkembangan dalam berbagai bidang pada beberapa tahun terakhir
menjadikan organisasi organisasi mengadakan perubahan ataupun pembaruan
terhadap bentuk struktur organisasinya. Berbagai desain struktur organisasi
dimaksudkan untuk memberikan solusi yang paling mendukung dan mempermudah
secara efektif dan efisien bagi anggotanya untuk melakukan kegiatan organisasinya
dalam mencapai sasaran organisasi. Berkaitan dengan hal di atas maka yang dimaksud
struktur adalah “Structure is the arrangement or interrelation of all the parts of a
whole; manner of organization or construction.”, struktur organisasi adalah bagaimana
tugas pekerjaan dibagi,dikelompokkan dan di koordinasi secara formal, dan lebih
lanjud dapat pula dikatakan bahwa “Organization structure defines how taks are to be
allocated, who reports to whom, and the formal cordinating mechanisms and
interaction patters that will be followed. Namun demikian, perlu diberikan batasan
yang dimaksud dengan struktur, struktur adalah pola interaksi yang ditetapkan
dalam suatu organisasi dan yang mengoordinasikan teknologi dan manusia dalam
organisasi. Sedangkan struktur dalam konteks group adalah: standar perilaku yang
diterapkan oleh kelompok, sistem komunikas, dan imbalan serta mekanisme sanksi
kelompok. Sehingga dapat disimpulakan bahwa struktur organisasi adalah pola formal
untuk mengelompokkan orang-orang dan pekerjaan, pola formal aktivitas dan
hubungan antara berbagai subunit organisasi, yang sering digambarkan melalui
bagan.7 Sedangkan organisasi adalah pemberian struktur, susunan dan garis
kekuasaaan dan tanggung jawab dalam penempatan personel. Susunan dan garis-garis
kekuasaan serta tanggung jawab itu menentukan bentuk dan sifat organisasi itu secara
keseluruhan.8 Dimana hubungan structural yang mengikat dan kerangka dasar tepat
individu-individu dikoordinasi yang di dalamnya dilakukan pembagian kerja, karena
adanya bidang kerja yang harus diselesaikan dan adanya orang-orang yang wajib
menunaikan tugas tertentu.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Organisasi


1. Strategi Organisasi Pilihan struktur yang tepat belum menjamin kesuksesan
dalam pencapaian tujuan, akan tetapi bisa meningkatkan kemungkinan sukses dalam
pencapaian tujuan yang dibutuhkan adalah strategi dalam menjalankan suatu
organisasi agar apa yang telah ditetapkan berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
2. Skala Organisasi Skala organisasi dapat dibedakan dari berbagai faktor,
diantaranya adalah jumlah penjualan, pangsa pasar, hingga jumlah tenaga kerja.
Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut memiliki cabang diberbagai
daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas.
3. Teknologi Faktor teknologi yang dimaksudkan adalah bagaimana suatu
produk dari suatu organisasi bisnis dihasilkan atau juga dengan cara bagaimana
pekerjaan dilakukan 4. Lingkungan Faktor lingkungkan merupakan salah satu yang
menentukan bagaimana organisasi akan berjalan. Lingkungan yang dinamis akan
menuntut organisasi untuk menyesuaikan diri secara dinamis

Empat Pilar Dalam Organisasi

1. Pilar Pertama: Pembagian Kerja (Division Of Work) Dalam perencanaan


berbagai kegiatan atau pekerjaan untuk pencapaian tujuan tentunya telah ditentukan.
Keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang telah direncanakan disederhanakan
sedemikian rupa agar mempermudah pengimplementasiannya.
2. Pilar Kedua: Pengelompokkan Pekerjaan Setelah dispesifikkan, maka
kemudian pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang
sejenis.
3. Pilar Ketiga: Penentuan Relasi Antarbagian dalam Organisasi(Hierarchy)
Setelah proses pengelompokkan, selanjutnya merupakan proses penentuan hierarki
atau relasi antarbagian dalam suatu organisasi. Terdapat dua konsep penting dalam
proses penentuan hierarki, yaitu :  Span of management yang terkait dengan jumlah
orang atau bagian dibawah suatu departement yang bertanggung jawab kepada
departement atau bagian tertentu.  Chain of command yang mengatur bagaiaman
batasan kewenangan dibuat dan proses pelaporan setiap bagian kepada bagian
tertentu.
4. Pilar Keempat: Koordinasi Pilar terakhir dari proses pengorganisasian adalah
koordinasi. Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dari
berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi bisa tercapai
secara efektif dan efisien.
9 Jenis Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi Fungsional

Salah satu jenis struktur organisasi yang paling umum, struktur fungsional membuat
departemen organisasi berdasarkan fungsi pekerjaan umum.

Sebuah organisasi dengan struktur organisasi fungsional, misalnya, akan


mengelompokkan semua marketing menjadi satu dalam satu departemen,
mengelompokkan semua sales dalam satu departemen terpisah, dan mengelompokkan
semua layanan pelanggan menjadi satu di departemen ketiga.

Struktur fungsional memungkinkan adanya spesialisasi tingkat tinggi bagi karyawan,


dan mudah diskalakan jika organisasi berkembang. Selain itu, struktur ini bersifat
mekanistik – yang berpotensi menghambat pertumbuhan karyawan – menempatkan
staf di departemen berbasis keterampilan masih dapat memungkinkan mereka untuk
mendalami bidang mereka dan mencari tahu apa yang mereka kuasai.

Kekurangan
Struktur fungsional juga berpotensi menciptakan penghalang antara fungsi yang
berbeda – dan ini bisa menjadi tidak efisien jika organisasi memiliki variasi produk
atau pasar sasaran yang berbeda.

Hambatan yang dibuat antar departemen juga dapat membatasi pengetahuan dan
komunikasi orang-orang dengan departemen lain, terutama yang bergantung pada
departemen lain untuk berhasil.

2. Struktur Divisi Berbasis Produk


Struktur organisasi divisi terdiri dari beberapa struktur fungsional yang lebih kecil
(yaitu setiap divisi dalam struktur divisi dapat memiliki tim pemasarannya sendiri, tim
penjualannya sendiri, dan seterusnya). Dalam hal ini – struktur divisi berbasis produk
– setiap divisi dalam organisasi didedikasikan untuk lini produk tertentu.

Jenis struktur ini ideal untuk organisasi dengan banyak produk dan dapat membantu
mempersingkat siklus pengembangan produk. Hal ini memungkinkan bisnis kecil
masuk ke pasar dengan penawaran baru dengan cepat.
Kekurangan
Mungkin sulit untuk menskalakan struktur divisi berbasis produk, dan organisasi
dapat berakhir dengan sumber daya duplikat karena divisi yang berbeda berusaha
untuk mengembangkan penawaran baru.

3. Struktur Divisi Berbasis Pasar


Variasi lain dari struktur organisasi divisi adalah struktur berbasis pasar, di mana
divisi dari suatu organisasi didasarkan pada pasar, industri, atau jenis pelanggan.

Struktur berbasis pasar ideal untuk bisnis yang memiliki produk atau layanan yang
unik untuk segmen pasar tertentu, dan sangat efektif jika bisnis tersebut memiliki
pengetahuan lanjutan tentang segmen tersebut. Struktur ini juga membuat bisnis selalu
sadar akan perubahan permintaan di antara segmen audiens yang berbeda.

Kekurangan
Terlalu banyak otonomi dalam setiap tim berbasis pasar dapat menyebabkan
perpecahan yang mengembangkan sistem yang tidak kompatibel satu sama lain. Divisi
mungkin juga berakhir secara tidak sengaja menduplikasi aktivitas yang sudah
ditangani oleh divisi lain.

4. Struktur Divisi Geografis


Struktur divisi geografis menetapkan pembagiannya berdasarkan – Anda dapat
menebaknya – geografi. Lebih khusus lagi, pembagian struktur geografis dapat
mencakup wilayah, wilayah, atau distrik.

Jenis struktur ini paling cocok untuk bisnis yang perlu dekat dengan sumber pasokan
dan / atau pelanggan (misalnya untuk pengiriman atau untuk dukungan di tempat). Ini
juga menyatukan berbagai bentuk keahlian bisnis, memungkinkan setiap divisi
geografis untuk membuat keputusan dari sudut pandang yang lebih beragam.

Kekurangan

Kelemahan utama dari struktur organisasi geografis: Pengambilan keputusan dapat


dengan mudah menjadi terdesentralisasi, karena pembagian geografis (yang dapat
berjarak ratusan, bahkan ribuan mil jauhnya dari kantor pusat perusahaan) sering kali
memiliki otonomi yang besar.

Dan bila Anda memiliki lebih dari satu departemen pemasaran – satu untuk setiap
wilayah – Anda berisiko membuat kampanye yang bersaing dengan (dan
melemahkan) divisi lain di seluruh saluran digital Anda.
5. Struktur Berbasis Proses
Struktur berbasis proses dirancang di sekitar aliran ujung ke ujung dari proses yang
berbeda, seperti “Riset & Pengembangan,” “Akuisisi Pelanggan,” dan “Pemenuhan
Pesanan”.

Tidak seperti struktur yang berfungsi secara ketat, struktur berbasis proses tidak hanya
mempertimbangkan aktivitas yang dilakukan karyawan, tetapi juga bagaimana
aktivitas yang berbeda tersebut berinteraksi satu sama lain.

Untuk sepenuhnya memahami diagram di bawah ini, Anda perlu melihatnya dari kiri
ke kanan: Proses akuisisi pelanggan tidak dapat dimulai sampai Anda memiliki
produk yang dikembangkan sepenuhnya untuk dijual. Dengan cara yang sama, proses
pemenuhan pesanan tidak dapat dimulai sampai pelanggan telah diperoleh dan ada
pesanan produk yang harus diisi.

Struktur berbasis proses sangat ideal untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi
bisnis, dan paling cocok untuk mereka yang berada di industri yang berubah dengan
cepat, karena mudah beradaptasi.

Kekurangan
Mirip dengan beberapa struktur lain dalam daftar ini, struktur berbasis proses dapat
membangun penghalang antara kelompok proses yang berbeda. Hal ini menyebabkan
masalah dalam berkomunikasi dan menyerahkan pekerjaan kepada tim dan karyawan
lain.

6. Struktur Matriks
Tidak seperti struktur lain yang telah kita lihat sejauh ini, struktur organisasi matriks
tidak mengikuti model hierarki tradisional. Sebaliknya, semua karyawan (diwakili
oleh kotak hijau) memiliki hubungan pelaporan ganda. Biasanya, ada jalur pelaporan
fungsional (ditunjukkan dengan warna biru) serta jalur pelaporan berbasis produk
(ditunjukkan dengan warna kuning).

Saat melihat bagan organisasi struktur matriks, garis padat menunjukkan hubungan
pelaporan langsung yang kuat, sedangkan garis putus-putus menunjukkan bahwa
hubungan tersebut sekunder, atau tidak sekuat. Dalam contoh kami di bawah ini, jelas
bahwa pelaporan fungsional lebih diutamakan daripada pelaporan berbasis produk.

Daya tarik utama dari struktur matriks adalah bahwa ia dapat memberikan fleksibilitas
dan pengambilan keputusan yang lebih seimbang (karena ada dua rantai perintah,
bukan hanya satu).

Memiliki satu proyek yang diawasi oleh lebih dari satu lini bisnis juga menciptakan
peluang bagi lini bisnis ini untuk berbagi sumber daya dan berkomunikasi lebih
terbuka satu sama lain – hal-hal yang mungkin tidak dapat mereka lakukan secara
teratur.

Kekurangan

Kekurangan utama dari struktur organisasi matriks? Kompleksitas. Semakin banyak


lapisan persetujuan yang harus dilalui karyawan, semakin bingung mereka tentang
siapa yang harus mereka jawab.

Kebingungan ini pada akhirnya dapat menyebabkan frustrasi atas siapa yang memiliki
otoritas atas keputusan dan produk mana – dan siapa yang bertanggung jawab atas
keputusan tersebut ketika terjadi kesalahan.

7. Struktur Melingkar
Meskipun mungkin tampak berbeda secara drastis dari struktur organisasi lain yang
disorot di bagian ini, struktur melingkar masih bergantung pada hierarki, dengan
karyawan tingkat tinggi menempati lingkaran dalam lingkaran dan karyawan tingkat
bawah menempati lingkaran luar.

Meskipun demikian, para pemimpin atau eksekutif dalam organisasi melingkar tidak
dipandang duduk di atas organisasi, mengirimkan arahan ke bawah rantai komando.
Sebaliknya, mereka berada di pusat organisasi, menyebarkan visi mereka ke luar.

Dari perspektif ideologis, struktur melingkar dimaksudkan untuk mendorong


komunikasi dan arus informasi bebas antara berbagai bagian organisasi. Sedangkan
struktur tradisional menunjukkan departemen atau divisi yang berbeda sebagai
individu, cabang semi-otonom, struktur melingkar menggambarkan semua divisi
sebagai bagian dari keseluruhan yang sama.

Kekurangan
Dari perspektif praktis, struktur melingkar dapat membingungkan, terutama bagi
karyawan baru. Tidak seperti struktur atas-bawah yang lebih tradisional, struktur
melingkar dapat menyulitkan karyawan untuk mengetahui kepada siapa mereka
melapor dan bagaimana mereka dimaksudkan untuk menyesuaikan diri dengan
organisasi.
8. Struktur Datar
Sementara struktur yang lebih tradisional mungkin terlihat lebih seperti piramida –
dengan beberapa tingkatan supervisor, manajer dan direktur antara staf dan
kepemimpinan, struktur datar membatasi tingkat manajemen sehingga semua staf
hanya berjarak beberapa langkah dari kepemimpinan.

Mungkin juga tidak selalu berbentuk atau piramida, atau bentuk apa pun dalam hal ini.
Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, Ini juga merupakan bentuk dari “Struktur
Organik” yang kami catat di atas.

Struktur ini mungkin salah satu yang paling detail, Karyawan juga dianggap dapat
menjadi lebih produktif di lingkungan di mana tekanan terkait hierarki lebih sedikit.
Struktur ini mungkin juga membuat staf merasa bahwa manajer yang mereka miliki
lebih mirip atau anggota tim daripada mengintimidasi atasan.

Kekurangan
Jika ada saat ketika tim dalam organisasi datar tidak setuju pada sesuatu, seperti
proyek, mungkin sulit untuk menyesuaikan diri dan kembali ke jalur tanpa keputusan
eksekutif dari pemimpin atau manajer.

Karena betapa rumitnya desain struktur, mungkin sulit untuk menentukan manajer
mana yang harus dituju karyawan jika mereka memerlukan persetujuan atau
keputusan eksekutif untuk sesuatu.

Jadi, jika Anda memilih untuk memiliki organisasi yang datar, Anda harus memiliki
tingkat manajemen atau jalur yang ditandai dengan jelas yang dapat dirujuk oleh
pemberi kerja saat mereka mengalami skenario ini.

9. Struktur Jaringan
Struktur jaringan sering kali dibuat ketika satu perusahaan bekerja dengan perusahaan
lain untuk berbagi sumber daya – atau jika perusahaan Anda memiliki banyak lokasi
dengan fungsi dan kepemimpinan yang berbeda.

Anda juga dapat menggunakan struktur ini untuk menjelaskan alur kerja perusahaan
Anda jika banyak staf atau layanan Anda dialihdayakan ke freelancer atau beberapa
bisnis lainnya.

Strukturnya terlihat hampir sama dengan Struktur Divisi di atas. Namun, alih-alih
kantor, itu mungkin mencantumkan layanan yang dialihdayakan atau lokasi satelit di
luar kantor.

Jika perusahaan Anda tidak melakukan semuanya di bawah satu atap, ini adalah cara
yang bagus untuk menunjukkan kepada karyawan atau pemangku kepentingan
bagaimana proses outsourcing bekerja di luar lokasi.

Misalnya, jika seorang karyawan membutuhkan bantuan dari pengembang web untuk
proyek blog dan pengembang web perusahaan dialihdayakan, mereka dapat melihat
jenis bagan ini dan mengetahui kantor atau orang mana yang harus dihubungi di luar
lokasi kerja mereka sendiri.

Kekurangan
Bentuk bagan dapat bervariasi berdasarkan berapa banyak perusahaan atau lokasi
tempat Anda bekerja. Jika tidak dibuat sederhana dan jelas, mungkin ada banyak
kebingungan jika banyak kantor atau freelancer melakukan hal serupa.

Jika Anda melakukan outsourcing atau memiliki beberapa lokasi kantor, pastikan
bagan organisasi Anda dengan jelas menyatakan di mana setiap peran dan fungsi
pekerjaan tertentu berada sehingga seseorang dapat dengan mudah memahami proses
dasar perusahaan Anda.

Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh


para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
 Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke
dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
 Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan.
 Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
jawab kepada siapa.
 Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif.
 Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
 Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Desain organisasi umum

Struktur sederhana

Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar


departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat
pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.Struktur sederhana paling banyak
dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang
satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin
dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan
akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di
mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai
tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan
sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di
puncak.

Birokrasi

Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin
yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-
tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang
terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti
rantai komando.

Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang


terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi
yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit
fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar
lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak
ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan
menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan
keputusan terprogram yang mapan.

Struktur matriks

Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang


ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur
matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang,
laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit,
lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan
perusahaan hiburan.

Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi:


fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya,
pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari
memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan
produk.Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis
fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai
anggaran dikarenakan minimnya modal dari perusahaan tersebut, kebanyakan
perusahaan jasa kontruksi di Indonesia bekerja dengan modal pencairan termin 20%
hingga 30% dari pagu anggaran paket pekerjaan di pemerintahan tersebut, berbeda
dengan perusahaan kecil berekanan dengan perusahaan besar. Departementalisasi
produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan.
Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk
menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran.Lebih jauh,
departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan
yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan.
Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-
kelemahan mereka.

Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep
kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -
manajer departemen fungsional dan manajer produk.Karena itulah matriks memiliki
rantai komando ganda.
Desain struktur organisasi modern

Struktur tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja.Karakteristik utama struktur tim adalah
bahwa struktur ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi
pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja.Struktur tim juga mendorong karyawan
untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.

Organisasi virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi
utama bisnis secara detail.

Organisasi Nirbatas
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai
komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan
tim yang diberdayakan.

Model desain struktur organisasi

Model mekanistis
yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas,
formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
Model organic
yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas
fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang
komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Model Piramid
,model ini di buat persis sebuah piramida.
Model Horizontal,
Model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal dengan
pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masi-masing

Faktor penentu struktur organisasi

Sebagian organisasi terstruktur pada garis yang lebih mekanistis sedangkan


sebagian yang lain mengikuti karakteristik organik.Berikut adalah faktor-faktor utama
yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi:
Strategi

Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk
mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara
keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat tepatnya, struktur harus
mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi
organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung
perubahan ini.Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi
-inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi
dengan baik untuk masing-masing dimensi.

Strategi inovasi
adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang
menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan
pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan
pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi
yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas
terbukti.

Ukuran organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi
secara signifikan memengaruhi strukturnya.Sebagai contoh, organisasi-organisasi
besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak
spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada
organisasi kecil.Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran
memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi
kurang penting saat organisasi meluas.

Teknologi

Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input


menjadi output.Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau
jasa.

Lingkungan

Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-


kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja
organisasi.Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing,
badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.

Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu


berubah.Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak
kekuatan di lingkungan mereka yang berubah.Misalnya, tidak muncul pesaing baru,
tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas
dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi
organisasi.Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis -
peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru,
kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah
terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi
lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang
dinamis.Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah
organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk
mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur
organisasi.

Fungsi Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau garis yang bertingkat)
berisi komponen-komponen dimana pendiri dan penyusun perusahaan kemudian
menggambarkan pembagian kerja, dan bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang
berbeda mampu saling terkomunikasi. Struktur organisasi yang baik sendiri kemudian
akan menunjukkan adanya spesialisasi pada masing-masing fungsi pekerjaan, maupun
penyampaiannya melalui sebuah laporan yang sebenarnya.

Menurut G.R. Terry; koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur
untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan
untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang
telah ditentukan

Sedangkan menurut E.F.L. Brech, koordinasi adalah mengimbangi dan


menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan
masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang
semestinya di antara para anggota itu sendiri.

Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan


pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Rentang kendali adalah kemampuan seseorang pemimpin untuk melakukan


koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang
melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan
yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu
banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang
baik.
Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :

 menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.


 membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
 mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada
di dalam kordinasinya.

Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural


maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat
dilakukan melalui mekanisme :

 koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),


 koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan
 koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi
komando).

Koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis :


Pelaksana Konstruksi : koordinasi antara General Superintendant dengan
Material Superintendant atau dengan Construction Engineer atau dengan Equipment
Superintendant.
Field Supervision Team, koordinasi antara Site Engineer dengan Quantity Engineer
atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis.

 Koordinasi horizontal dan bersifat satu level :

Pelaksanaan konstruksi, koordinasi antara Material Superintendant dengan


Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant merupakan.
Field Supervision Team, koordinasi antara Quantity Engineer atau dengan Quality
Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level.

 Koordinasi diagonal :

Koordinasi antara General Superintendant dengan Site Engineer merupakan


koordinasi horizontal dan bersifat satu level, sedangkan koordinasi antara Kepala
Satuan Kerja Pekerjaan Civil Works dengan General Superintendant atau dengan Site
Engineer merupakan koordinasi vertikal.

Dalam organisasi dalam lingkup kecil maupun besar sering terjadi


permasalahan seperti kurangnya koordinasi, dapat menyebabkan banyak sekali
dampak negatif dan permasalahan – permasalahan yang sanagat kompleks. Salah satu
permasalah yang dapat ditimbulkan adalah sering kali menyebabkan adanya kesalah
pahaman diantara anggota yang dapat menyebabkan kacaunya suatu program yang
telah dijalankan..Misalnya
masinis kereta api dan petugas pengatur perjalanan kereta api. Masinis mempunyai
tugas menjalankan kereta api. Keberangkatan dan kedatangan sampai tujuan tepat
waktu. Sebaliknya, pengatur perjalanan kereta api harus memberangkatkan kereta api.
Ia memberi kode kereta berangkat kalau jalur yang akan dilalui aman. Kalau waktu
pemberangkatan tidak diatur secara tepat ada kemungkinan kerata api bertumburan.
Itu adalah dua individu yang memiliki tugas berbeda, tetapi satu dengan yang lain
saling terkait. Atau kendaraan yang tersedia dikantor untuk dinas luar, padahal bagian
Tata Usaha dan bagian Personalia sama-sama membutuhkan, maka kalau penggunaan
kendaraan dinas tersebut tidak diadakan pengaturan secara seksama dan tidak adanya
koordinasi maka kemungkinan kedua bagian itu saling konflik, karena saling perlu
kendaraan pada waktu yang sama, Maka koordinasi sangatlah penting dalam hal
bekerja sama dengan orang lain, tanpa adanya koordinasi tidak akan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama. Di zaman yang sudah modern ini sangatlah mudah
melakukan koordinasi , karena koordinasi tidak perlu tatap muka sekara langsung
tatapi bisa menggunakan media sosial dll.

Segi Keamanan dan Politik Dampak positif yang dirasakan di bidang politik
sebagai hasil penerapansistem sentralisasi adalah pemerintah daerah tidak harus
pusing-pusingpada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan
keputusan,karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya
olehpemerintah pusat. Sehingga keputusan yang dihasilkan dapat terlaksanasecara
maksimal karena pemerintah daerah hanya menerima saja.Sedangkan dampak
negatifnya adalah terjadinya kemandulan dalamdiri daerah karena hanya terus
bergantung pada keputusan yang di berikanoleh pusat. Selain itu, waktu yang
dihabiskan untuk menghasilkan suatukeputusan atau kebijakan memakan waktu yang
lama dan menyebabkanrealisasi dari keputusan tersebut terhambat.

Desentralisasi

Pengertian Desentralisasi Desentralisasi secara sederhana di definisikan


sebagai penyerahan.kewenangan atau sebagai pengalihan tanggung jawab,
kewenangan, dansumber-sumber daya (dana, manusia dll) dari pemerintah pusat ke
pemerintahdaerah baik mengenai politik pelaksanaannya, perencanaan,
danpelaksanaannya maupun mengenai segi pembiayaannya. Perangkatpelaksananya
adalah perangkat daerah itu sendiri.Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974 desentralisasi
adalah penyerahan urusanpemerintah dari pusat kepada daerah. Pelimpahan
wewenang kepadaPemerintahan Daerah semata- mata untuk mencapai suatu
pemerintahan yangefisien.kelemahan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus
untuk daerahadalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut
hanyamementingkan kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan
untukmengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulituntuk
dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.
Kelebihan Desentralisasi.

 Harus meningkatkan motivasi staf.b.

 Keputusan yang dibuat lebih dekat dengan pelanggan.c.

 Konsisten dengan bertujuan untuk menyanjung hirarki.d.

 Cara yang baik untuk melatih dan mengembangkan manajemen junior.

Kekurangan Desentralisasi

 Pengambilan keputusan tidak selalu strategis.b.

 Sulit untuk mencapai kontrol keuangan yang ketat atau risiko biaya

Dampak Positif dan Negatif Desentralisasi.


Segi EkonomiDari segi ekonomi banyak sekali keuntungan dari penerapan
sistemdesentralisasi ini dimana pemerintahan daerah akan mudah untukmengelola
sumber daya alam yang dimilikinya, dengan demikian apabilasumber daya alam yang
dimiliki telah dikelola secara maksimal makapendapatan daerah dan pendapatan
masyarakat akan meningkat.Tetapi penerapan sistem ini membukan peluang yang
sebesar-besarnyabagi pejabat daerah (pejabat yang tidak benar) untuk melalukan
praktekKKN.
“Setelah Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, resmi menjadi
tersangka korupsi pembelian genset senilai Rp 30 miliar, lalu giliranGubernur
Sumatera Barat Zainal Bakar resmi sebagai tersangka kasuskorupsi anggaran dewan
dalam APBD 2002 sebesar Rp 6,4 miliar, olehKejaksaan Tinggi Sumatera Barat. Dua
kasus korupsi menyangkut gubernurini, masih ditambah kasus korupsi yang
menyangkut puluhan anggota DPRDdi berbagai wilayah indonesiab.

Segi Sosial BudayaDampak perkuatnya ikatan sosial budaya pada suatu daerah.
Karenadengan diterapkannya sistem desentralisasi ini pemerintahan daerah
akandengan mudah untuk mengembangkan kebudayaan yang dimiliki olehdaerah
tersebut. Bahkan kebudayaan tersebut dapat dikembangkan dan diperkenalkan kepada
daerah lain. Yang nantinya merupakan salah satupotensi daerah tersebut.Sedangkan
dampak negatif dari desentralisasi pada segi sosialbudaya adalah masing- masing
daerah berlomba-lomba untuk menonjolkankebudayaannya masing-masing. Sehingga,
secara tidak langsung ikutmelunturkan kesatuan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
itu sendiri.c.

Segi Keamanan dan Politikdampak positif yang didapat melalui desentralisasi


adalah sebagian besarkeputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan
di daerahtanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Hal
inimenyebabkan pemerintah daerah lebih aktif dalam mengelola daerahnya.Tetapi
dampak negatif yang terlihat dari sistem ini adalah euforia yangberlebihan di mana
wewenang tersebut hanya mementingkan kepentingangolongan dan kelompok serta
digunakan untuk mengeruk keuntunganpribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena
sulit untuk dikontrol olehpemerintah di tingkat pusat

MACAM-MACAM BENTUK STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi adalah sekumpulan dari beberapa orang yang melakukan kegiatan tertentu
untuk mencapai tujuan bersama
Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Struktur organisasi lini
2. Struktur organisasi lini dan staff
3. Struktur organisasi fungsional
4. Struktur organisasi lini dan fungsional

1. Organisasi Lini
Organisasi Garis/ Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk
yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri
pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol
Ciri :
1. Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu
garis wewenang
2. Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3. Jumlah karyawan sedikit
4. Sarana dan alatnya terbatas
5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai
top manajer
6. Organisasi kecil
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2. Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3. Proses decesion making berjalan cepat
4. Disiplin dan loyalitas tinggi
5. Rasa saling pengertian antar anggota tinggi

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :


1) Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
2) Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
3) Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4) Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

2. Organisasi Lini dan Staf


Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi
fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal
dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu
kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan
dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan
pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan.
Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara
langsung
Ciri :
1. Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2. Karyawan banyak
3. Organisasi besar
4. Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya
spesialisasi:
a. Personel lini
b. Personel staf
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Ada pembagian tugas yang jelas
2) Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3) Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4) Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
5) Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
2) Proses decesion makin berliku-liku
3) Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism
spoilsystem patronage
4) Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
Gambar struktur organisasi Lini dan Staf
lini dan staff
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di
mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di
bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep
adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan
mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
Ciri :
1. Organisasi kecil
2. Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5. Pengawasan dilakukan secara ketat
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Program tearah, jelas dan cepat
2) Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
3) Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
4) Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
5) Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
6) Solidaritas antar anggota yang tinggi
7) Moral serta disiplin keija yang tinggi
8) Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
9) Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
10) Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
11) Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2) Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga
inspeksi sulit dilaksanakan
3) Insiatif perseorangan sangat dibatasi
4) Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri
dalam satu bidang tertentu
5) Menekankan pada rutinitas tugas – kurang memperhatikan aspek strategis
jangka panjang
6) Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
7) Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
8) Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi
dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
1. Lingkungan stabil
2. Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3. Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional

4. Organisasi Lini dan Fungsional


Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota
mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/
presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga
bersifat formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian
dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi
secara khusus.
Ciri :
1. Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2. Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3. Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
4. Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas
5. Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai
sesuai kebutuhan atau kegiatan
6. Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
7. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang
sama
8. Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk
satgas
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Solodaritas tinggi
2) Disiplin tinggi
3) Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
4) Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
5) Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
6) Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
7) Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
1) Kurang fleksibel dan tour of duty
2) Spesialisasi memberikan kejenuhan
3) Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih
dahulu dengan anggota organisasi
4) Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab
melebihi yang lain
5) Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang
saja
6) Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan
didasarkan pada kolektivitas
Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa
seksi
Gambar struktur organisasi Lini dan Fungsional
lini dan fungsional

5. Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi
di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang
mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikum-
pulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya
di bidang penelitian dan pengembangan
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horisontal
diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan
keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat
dalam struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua
wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya
juga harus melaporkan kepada dua atasan
Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi
jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana
manajer proyek tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang
khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi
matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian yang berbeda hingga
menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan
penyimpangan pclaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi
kesulitan yang mungkin timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang
khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau
melakukan perlakuan personalia

6. Organisasi Komite

Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas
tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite
atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen
Organisasi komite terdiri dari :
1. Executive Committe (Pimpinan komite)
yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini
2. Staff Committee
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah
dengan pemegang saham maupun dewan
2) Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3) Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Proses decesion making sangat lamban
2) Biaya operasional rutin sangat tinggi
3) Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung
jawab
Sumber
Hienarki Vertikal Dan Horizontal
Dalam penentuan hierarki span of management dan chain of command, manajer perlu

mempertimbangkan akan menggunakan jenis hierarki yang bersifat vertikal atau


horizontal.

1. Hierarki horizontal merupakan bentuk struktur organisasi yang bagian-


bagian organisasinya banyak ke samping, dan meminimalkan jumlah sub-bagian atau

departement.

2. Hierarki vertikal merupakan bentuk struktur organsisasi yang bagian-bagian

organisasinya memperbanyak sub-bagian atau departement secara vertical

Pendekatan pada Proses Dapartemen Talisasi


1. Pendekatan Fungsional

Berdasarkan pendekatan ini, proses departementalisasi dilakukan berdasarkan fungsifungsi


tertentu yang mesti dijalankan dalam sebuah organisasi.

2. Pendekatan Produk

Pendekatan ini menjelaskan bahwa proses penentuan bagian-bagian dalam organisasi

ditentukan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan oleh organisasi.

3. Pendekatan Pelanggan

Pendekatan ketiga dalam departementalisasi adalah berdasarkan pelanggan atau customer

departementalization. Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam

organisasi ditentukan berdasarkan karakteristik pelanggan yang menjadi sasaran

pelanggan dari organisasi.

4. Pendekatan Geografis

Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan

berdasarkan wilayah geografis di mana organisasi tersebut beroperasi.


5. Pendekatan Matriks

Pendekatan terakhir ini merupakan proses departementalisasi yang menggabungkan

antara pendekatan fungsional dengan pendekatan lain berdasarkan proyek tertentu,

produk tertentu, ataupun berdasarkan pendekatan lainnya


PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain organisasi adalah suatu model yang dipilih oleh organisasi untuk
melakukan koordinasi dan pengendalian tugas-tugas dalam organisasi termasuk di
dalamnya bagaimana seluruh anggota organisasi dimotivasi agar mengeluarkan
segenap energy dan kemampuannya untuk memaksimalkan kemampuan dan
sumber daya dalam memproses, menciptakan, menghasilkan sesuatu yang bernilai
bagi organisasi baik barang maupun jasa. Stelah mendesain organisasi termasuk
pemilihan desain-desain yang akan diterapkan dalam organisasi, maka langkah
selanjutnya adalah memilih dan menetapkan struktur organisasi.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan para pembaca dapat memahami dan
mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut diatas. Para pembaca bisa
mendapatkan pelajaran serta dapat wawasan mmengenai “desain dan struktur
organisasi”.
Referensi

DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI_NURUL UYUN(90500121016).pdf

162-Article Text-362-1-10-20200106.pdf

https://accurate.id/marketing-manajemen/struktur-organisasi/

https://www.kajianpustaka.com/2020/09/struktur-organisasi.html

Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba
Empat. Hal. 214-224

Knight, K. "Matrix Organization: A Review," Journal of Management Studies, Mei 1976, hal. 111-
130.

Mohrman, S. A. Designing Team-Based Organizations, San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 36-49.

Kaeter, M. (Inggris)"The Age of the Specialized Generalist," Training, desember 1993, hal. 48-53.

Davis, D. D. (Inggris)"Form, Function and Strategy in Boundaryless Organization," The Changing


Nature of Work, San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 112-138.

Pennings, J. M. (Inggris)Research in Organizational Behavior, vol. 14, Greenwich, CT: JAI Press,
1992, hal. 267-309.

https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi

https://dewiretnopalupi.wordpress.com/2015/01/08/koordinasi-dan-rentang-kendali-manajemen/

https://www.academia.edu/9323342/sentralisasi_dan_desentralisasi_manajemen

http://blog.ub.ac.id/dichopradipta/2014/02/28/macam-macam-bentuk-struktur-organisasi/

https://greatdayhr.com/id-id/blog/struktur-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai