Disusun Oleh
Nyangnyang Ibrahim
(41152010200014)
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Perilaku Organisasi dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. suhemanudin, S.H.., M.Si.
selaku dosen pembimbing dan semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka miliki
antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk suatu
organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.
. terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bentuk-bentuk organisasi dapat bervariasi tergantung pada ukuran, tujuan,
struktur, dan lingkup operasionalnyaBentuk-bentuk organisasi dapat bervariasi tergantung
pada beberapa faktor seperti tujuan organisasi, ukuran, lingkungan operasional, dan struktur
kekuasaan yang diterapkan
. Ada beberapa latar belakang yang dapat menjadi dasar bagi bentuk-bentuk organisasi.
Perlu dicatat bahwa bentuk organisasi tidak bersifat mutlak dan dapat berubah seiring waktu.
Organisasi sering kali harus menyesuaikan bentuk mereka dengan perubahan lingkungan dan
kebutuhan mereka untuk tetap relevan dan efektif. Maka penyusun mencoba menguraikan
materi kepemimpinan dalam makalah ini.
1.Meningkatkan Efisiensi: Salah satu tujuan utama organisasi adalah mencapai efisiensi
dalam pelaksanaan kegiatan operasional. Bentuk organisasi yang baik dapat mengoptimalkan
aliran informasi, koordinasi, dan pengambilan keputusan di dalam organisasi. Dengan adanya
struktur yang jelas, tugas dan tanggung jawab dapat ditentukan dengan jelas, dan sumber
daya dapat digunakan secara efisien.
2. Membagi Tugas dan Tanggung Jawab: Bentuk organisasi membantu dalam membagi tugas
dan tanggung jawab antara anggota organisasi. Dengan mendefinisikan struktur hierarki dan
fungsi masing-masing unit atau departemen, setiap anggota organisasi tahu apa yang
diharapkan darinya dan bagaimana berkolaborasi dengan anggota lainnya.
1.Tujuan Khusus Adapun Tujuan Khusus dari penulisan ini adalah untuk:
a. Tujuan Umum Untuk mengetahui secara jelas definisi bentuk bentuk organisasi
2.Tujuan Khusus Adapun Tujuan Khusus dari penulisan ini adalah untuk:
a. Bagi penulis : Untuk penyelesaian tugas materi bentuk bentuk organisasi dan sebagai
syarat mendapatkan nilai pada ujian akhir.
b. Bagi Mahasiswa : Menambah wawasan mahasiswa tentang bentuk bentuk organisasj
dalam berorganisasi dan sebagai pedoman bagi mahasiswa
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan bentuk-bentuk organisasi yang telah dikembangkan oleh
para ahli manajemen. Berikut ini adalah beberapa teori penting tentang bentuk organisasi:
Teori Kontinge
1. Teori kontingensi menyatakan bahwa tidak ada satu bentuk organisasi yang tepat untuk semua
situasi. Teori ini menekankan bahwa bentuk organisasi yang efektif akan bervariasi tergantung
pada faktor-faktor kontekstual seperti ukuran organisasi, lingkungan eksternal, teknologi yang
digunakan, dan strategi yang diadopsi oleh organisasi. Salah satu teori kontingensi yang terkenal
adalah "Teori Struktur Organisasional" oleh Joan Woodward, yang menghubungkan efektivitas
organisasi dengan teknologi produksi yang digunakan.
2. Teori sistem menganggap organisasi sebagai suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari
berbagai komponen yang saling berinteraksi. Teori ini menekankan pentingnya koordinasi dan
integrasi di antara berbagai bagian organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Salah satu teori
sistem yang signifikan adalah "Teori Sistem Sosial" oleh Chester Barnard, yang menekankan
pentingnya koordinasi sosial, kepercayaan, dan komunikasi dalam organisasi.
3. Teori struktural menekankan pentingnya struktur organisasi dalam mencapai efisiensi dan
efektivitas. Salah satu teori struktural yang terkenal adalah "Teori Struktural Fungsional" oleh
Max Weber, yang mengemukakan bahwa organisasi harus memiliki struktur hierarkis yang jelas
dan tugas dan wewenang harus dibagi secara rasional sesuai dengan fungsi-fungsi yang spesifik.
4. Teori kontrol berfokus pada pengaturan dan pengawasan kegiatan organisasi. Salah satu teori
kontrol yang terkenal adalah "Teori Kontrol Organisasional" oleh William Ouchi, yang
membedakan antara kontrol ekternal dan kontrol internal dan menekankan pentingnya
kepercayaan dan saling ketergantungan antara manajer dan karyawan dalam mencapai tujuan
organisasi.
5. Teori kultur organisasi menekankan pentingnya nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang dibagikan
dalam organisasi. Teori ini berpendapat bahwa budaya organisasi yang kuat dan kohesif dapat
menjadi sumber daya yang berharga dalam mencapai tujuan organisasi. Salah satu teori yang
terkenal dalam konteks ini adalah "Teori Kultur Organisasional" oleh Edgar Schein, yang
mengidentifikasi dan menganalisis berbagai aspek budaya organisasi.
Perlu dicatat bahwa ini hanyalah beberapa contoh teori tentang bentuk organisasi, dan masih ada
banyak pendekatan dan teori lain yang telah dikembangkan oleh para ahli manajemen. Pemilihan teori
dan pendekatan yang tepat untuk organisasi tertentu tergantung pada konteks dan kebutuhan unik dari
organisasi tersebut.
2.2 peran bentuk bentuk organisasi
Bentuk-bentuk organisasi memainkan peran penting dalam mengatur struktur, tugas, dan hubungan
antar anggota organisasi. Berikut adalah beberapa peran penting dari bentuk-bentuk organisasi:
Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu bentuk organisasi yang paling sesuai untuk semua jenis
organisasi. Pemilihan bentuk organisasi yang tepat harus mempertimbangkan ukuran, sifat bisnis, tujuan
organisasi, lingkungan eksternal, dan faktor-faktor lain yang relevan.
3.1 Pengertian bentuk bentuk organisasi
Max Weber: Max Weber adalah seorang sosiolog Jerman yang mempengaruhi pemikiran tentang
organisasi. Menurut Weber, ada tiga bentuk otoritas dalam organisasi: otoritas tradisional (berdasarkan
kebiasaan dan warisan), otoritas rasional legal (berdasarkan peraturan dan hukum), dan otoritas
karismatik (berdasarkan kualitas kepemimpinan yang kharismatik). Weber juga mengidentifikasi
birokrasi sebagai bentuk organisasi yang didasarkan pada peraturan rasional, hirarki, pemisahan tugas,
dan impersoalitas.
Henry Mintzberg: Henry Mintzberg adalah seorang ahli manajemen terkenal yang mengidentifikasi
berbagai konfigurasi atau struktur organisasi. Dia mengemukakan lima bentuk dasar organisasi, yaitu
organisasi wirausaha (ad hoc dan fleksibel), organisasi mesin (berorientasi pada efisiensi dan
standarisasi), organisasi profesional (berbasis pada keahlian teknis), organisasi diversifikasi (kombinasi
dari beberapa unit bisnis), dan organisasi inovatif (fokus pada inovasi dan kreativitas).
Joan Woodward: Joan Woodward adalah seorang sosiolog dan peneliti yang mengkaji hubungan antara
teknologi produksi dan struktur organisasi. Menurut Woodward, ada tiga bentuk organisasi dasar, yaitu
organisasi unitisasi (berbasis pada produksi massal), organisasi produksi berkelompok (berbasis pada
produksi batch), dan organisasi produksi kontinu (berbasis pada produksi berkelanjutan). Woodward
menunjukkan bahwa struktur organisasi yang efektif harus sesuai dengan teknologi produksi yang
digunakan.
Peter Drucker: Peter Drucker adalah seorang ahli manajemen dan penulis terkenal. Menurut Drucker,
ada tiga bentuk organisasi utama, yaitu organisasi fungsional (berbasis pada fungsi dan spesialisasi),
organisasi divisi (berbasis pada produk atau pasar yang terpisah), dan organisasi matriks (gabungan
antara struktur fungsional dan divisi). Drucker juga menekankan pentingnya fleksibilitas dan
adaptabilitas dalam bentuk organisasi untuk menghadapi perubahan lingkungan.
3.2
Bentuk-bentuk dalam pengorganisasian memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Berikut adalah
beberapa tujuan umum dari penggunaan bentuk-bentuk organisasi:
Membagi Tugas dan Tanggung Jawab: Salah satu tujuan utama dari bentuk organisasi adalah membagi
tugas dan tanggung jawab di antara anggota organisasi. Dengan melakukan pemisahan tugas yang jelas,
setiap anggota dapat fokus pada pekerjaan mereka yang spesifik, sehingga meningkatkan efisiensi dan
produktivitas.
Mengkoordinasikan Kegiatan: Bentuk organisasi membantu mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan
di dalam organisasi. Dengan menentukan struktur yang jelas, saluran komunikasi yang tepat, dan
mekanisme koordinasi yang efektif, bentuk organisasi memastikan bahwa anggota dapat bekerja
bersama secara terkoordinasi menuju tujuan bersama.
Memfasilitasi Komunikasi: Bentuk organisasi membantu memfasilitasi aliran komunikasi yang baik di
antara anggota organisasi. Dengan menetapkan saluran komunikasi yang jelas dan struktur hierarki yang
tepat, bentuk organisasi memastikan bahwa informasi dapat diteruskan dengan lancar, memungkinkan
kolaborasi yang efektif dan pengambilan keputusan yang tepat waktu.
Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas: Salah satu tujuan penting dari bentuk organisasi adalah
meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan memisahkan tugas, mengkoordinasikan kegiatan, dan
menyusun aliran kerja yang optimal, organisasi dapat mengurangi tumpang tindih, menghindari
kelebihan birokrasi, dan meningkatkan penggunaan sumber daya secara efisien.
Memfasilitasi Pertumbuhan dan Pengembangan: Bentuk organisasi yang tepat dapat memfasilitasi
pertumbuhan dan pengembangan organisasi. Dengan struktur yang fleksibel dan adaptif, organisasi
dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, menambahkan atau
mengurangi unit bisnis, dan mengembangkan operasi mereka sesuai dengan kebutuhan.
Mendorong Inovasi dan Kreativitas: Bentuk organisasi yang baik dapat mendorong inovasi dan
kreativitas di dalam organisasi. Dengan memberikan ruang bagi kolaborasi lintas-fungsi,
memberdayakan tim, dan mengadopsi struktur yang fleksibel, organisasi dapat menciptakan lingkungan
yang mendukung pemikiran kreatif, eksperimen, dan perubahan positif.
Penting untuk diingat bahwa tujuan bentuk organisasi dapat berbeda-beda tergantung pada
kebutuhan dan sif
1. Prinsip Klarifikasi Tujuan: Setiap bentuk organisasi harus didasarkan pada tujuan dan visi yang
jelas. Tujuan organisasi harus dipahami dengan baik oleh semua anggota dan menjadi pijakan
dalam merancang struktur organisasi yang sesuai.
2. Prinsip Pemisahan Tugas: Struktur organisasi harus memisahkan tugas dan tanggung jawab agar
setiap anggota tahu apa yang diharapkan dari mereka. Pemisahan tugas juga membantu
meningkatkan efisiensi dan spesialisasi dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Prinsip Koordinasi dan Integrasi: Bentuk organisasi harus mengatur cara yang efektif untuk
mengkoordinasikan aktivitas dan mengintegrasikan upaya dari berbagai unit atau departemen.
Komunikasi yang baik, saluran keputusan yang jelas, dan mekanisme koordinasi yang efektif
diperlukan untuk menjaga keselarasan dalam organisasi.
4. Prinsip Otoritas dan Tanggung Jawab: Setiap bentuk organisasi harus menetapkan struktur
otoritas dan tanggung jawab yang jelas. Otoritas harus didelegasikan dengan bijaksana dan
tanggung jawab harus dipahami oleh individu dan kelompok dalam organisasi.
5. Prinsip Fleksibilitas: Bentuk organisasi harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan eksternal dan internal. Fleksibilitas dalam struktur organisasi
memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan tantangan dan peluang yang
muncul.