Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI

“DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISASI”

PRODI MANAJEMEN
SEMESTER 5 / KELAS A2
Dosen Pengampu :Vera, S.MB., M.SM.

NAMA KELOMPOK :

REDHI FAHRUDDIN 202010200121

NUR MAULIDIAH RACHMAH 2020102000134

MUHAMMAD SYAFRIL ADIN FIRMANSYAH 202010200167

MUHAMMAD ROSI PURWANTO 202010200251

FAKULTAS BISNIS, HUKUM DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2022
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia merupakan mahluk sosial yang mempunyai serangkaian


kebutuhan sehingga harus dipenuhi untuk menjamin kelanjutan hidupnya diantaranya kebutuhan
tersebut adalah kebutuhan sosial atau disebut dengan the sosial need. Berbeda dengan kebutuhan
lainnya yang dimiliki manusia bahwa kebutuhan sosial hanya dapat dipenuhi melalui kerjasama
dengan manusia lainnya. Dengan artian bahwa manusia tidak dapat memuaskan samua kebutuhan
hidupnya hanya dalam kesendirian saja, oleh dasar itulah yang mendorong lahirnya berbagai
bentuk kerjasama antara sesama manusia.

Kerjasama beberapa orang manusia yang mempunyai kesamaan tujuan disebut kelompok
kerjasama atau lebih tegas organisasi. Organisasi lahir merupakan kehendak mausia itu sendiri
makhluk yang dalam hidupnya selalu saling ketergantungan untuk mencapai kepuasan. Dari
kelompok kerjasama yang pada mulanya sederhana, semakin berkembang dan manusia itu
semakin terdorong untuk meningkatkan bentuk organisasinya untuk menjawab tantangan dalam
memenuhi kebutuhan sosial dalam kehidupannya.

Dalam sebuah perusahaan, organisasi merupakan entitas sosial yang mengarahkan tujuan,
merancang struktur dan koordinasi aktivitas, serta menghubungkannya dengan kondisi lingkungan
luar. Namun Setiap organisasi mempunyai struktur yang berbeda-beda dimana struktur tersebut
dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anggotanya. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan
pengorganisasian antara lain adalah: membagi pekerjaan yang harus dilakukan menjadi
departemen-depertemen dan jabatan yang terperinci, membagi tugas dan tanggung jawab berkaitan
dengan masing-masing jabatan, mengoordinasikan berbagai tugas organisasi, mengelompokkan
pekerjaan-pekerjaan ke dalam unit-unit, membangun hubungan dikalangan individu, kelompok,
dan departemen, menetapkan garis-garis wewenang formal, mengalokasikan dan memberikan
sumber daya organisasi.

Struktur organisasi sangat berpengaruh dalam mengubah perilaku dan nilai karakteristik
anggota organisasi. Struktur organisasi adalah pengontrol perilaku. Perubahan terhadap struktur
organisasi sudah pasti dimaksudkan sebagai upaya mengubah perilaku. Makalah ini dimaksudkan
untuk memahami makna organisasi dengan bahasan khusus struktur organisasi karena struktur
organisasi mampu mempengaruhi perilaku dan karakter tertentu orang-orang yang terlibat dan
berada dalam bangunan struktur organisasi tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Struktur Organisasi ?


2. Jelaskan tentang desain organisasi ?
3. Apa saja model - model struktur Organisasi ?
4. apa saja yang perlu diperhaikan dalam menyusun struktur organisasi
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian struktur organisasi
2. Mengetahui tentang penerapan disain pada suatu organisasi
3. Dapat membeda - bedakan model struktur organisasi
4. Mengetahui tentang strategi yang diterapkan pada suatu organisasi
D. Manfaat
1. agar pembaca dapat memahami tentang apa itu struktur organisasi
2. agar pembaca dapat mengetahui desain - disain organisasi
3. agar pembaca dapat memahami model - model struktur organisasi
4. agar Pembaca dapat memahami bagai mana cara menyusun struktur organisasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam
sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan
bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu
struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran
perintah maupun penyampaian laporan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen bagian-
bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi
mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan
berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada
organisasi tersebut
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau jaringan kerja terhadap
tugas – tugas, sistem pelaporan dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan
individual dengan kelompok. Semua organisasi betapapun kecilnya, mempunyai semacam struktur
karena secara umum suatu struktur dirancang dengan maksud untuk memastikan bahwa organisasi
dirancang dengan cara yang paling baik untuk mencapai sasaran – sasaran dan tujuan – tujuannya.
Pernyataan ini juga mengacu pada enam unsur kunci yang terdiri dari elemen – elemen spesialisasi
pekerjaan, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi
serta formalisasi.

B. Faktor penentu organisasi

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. Ernie (2006),


menyatakan ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara
lain:

1. Strategi Organisasi

Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika
struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun
selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi
organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.

2. Skala Organisasi

Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah


dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang
berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai
daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang
juga tidak sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika
tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-
produk konveksi. Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas
maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur
organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang
luas tersebut. Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang
sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi yang
juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih
sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan.

3. Teknologi

Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana
suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-
alat bantu dalam sebuah organisasi. Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi
suatu organisasi pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah
input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah
sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisiknya. Contohnya, dengan adanya web cam,
suatu organisasi dapat mengadakan net meeting meski jarak memisahkan peserta rapat organisasi
tersebut.

4. Lingkungan

Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara
dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan
struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk
selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa
berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah
struktur organisasi.

B. Ragam struktur organisasi

1. Struktur Sederhana

Adalah struktur minimal yang menggambarkan hubungan langsung antara para


karyawan dengan manajer atau pemilik perusahaan. Jaringan komunikasi yang terlihat dalam
struktur ini tidak rumit, karena mengandalkan komunikasiantar personal (komunikasi tatap muka)

2. Struktur Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)

Pada struktur organisasi fungsional awalanya diciptakan oleh F. W. Taylor.


Konsep struktur ini berasal dari adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan secara jelas dan
setiap atasan mempunyai wewenang dalam memberikan perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang masih ada hubungan terhadap fungsinya. Jadi, setiap pegawai bisa mempunyai atasan
lebih dari satu dan berbeda.

3. Struktur Organisasi Divisi (divisional structure)

Karakteristik struktur oragnisasi ini, menggambarkan aktivitas kerja dapat


dikelompokkan berdasarkan proses ataua jenis produk yang sama, pelanggan yang sama. Lokasi
atau wilayah geografis yang sama; dapat bekerja sama dalam suatu organisasi yang kompleks;
dan menghindari masalah yang berkaitan dengan
struktur fungsional.

4. Struktur Matriks

Adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan


menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Robbins, Stephen P. Judge., Timothy
A menyatakan struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat
terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit,
lembaga-lembaga pemerintah, universitas dan perusahaan konsultan manajemen.

C. Hal – hal penting dalam menyusun struktur organisasi

a. Spesialisasi Kerja

Hakikat spesialisasi kerja adalah bahwa seluruh pekerjaan dipecah-pecah menjadi


sejumlah langkah dan tiap langkah diselesaikan oleh individu yang berlainan,
bukannya keseluruhan pekerjaan dilakukan oleh satu individu.

b. Departementalisasi

Setelah pekerjaan dibagi-bagi melalui spesialisasi kerja, perlu dilakukan


pengelompokan pekerjaan tersebut sehingga tugas yang sama/mirip dapat
dikoordinasikan. Dasar yang digunakan untuk pengelompokan ini, disebut
departementalisasi. Departementalisasi pekerjaan dapat dilakukan menurut fungsinya
(akuntansi, personalia, manufaktur, riset & pengembangan), pelanggan, jenis produk,
geografis/teritori, dan prosesnya.

c. Rantai Komando
Rantai komando merupakan garis wewenang yang tidak terputus-putus, yang
terentang dari puncak organisasi ke eselon terbawah dan memperjelas siapa melapor
kepada siapa. Ada dua konsep komplementer yang perlu dipahami tentang rantai m
komando tersebut, yakni:
1. Wewenang (hak-hak yang melekat dalam posisi manajerial untuk memberi
perintah dan mengharapkan perintah itu dipatuhi)
2. Kesatuan Komando (bawahan seharusnya memiliki satu atasan kepada siapa
bawahan tersebut bertanggung jawab langsung).

d. Rentang kendali
Rentang kendali berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan oleh
seorang manajer secara efisien dan efektif.

e. Sentralisasi dan Desentralisasi


Sentralisasi/desentralisasi mengacu pada tingkat pengambilan keputusan dipusatkan
pada satu titik tunggal dalam organisasi. Jika manajemen mengambil keputusan utama
organisasi dengan sedikit atau tanpa masukan dari personil di tingkat lebih bawah,
keputusan organisasi tersebut dinamakan tersentralisasikan. Sebaliknya, jika makin
banyak personil pada tingkat lebih bawah diberi keleluasaan untuk mengambil
keputusan, keputusan tersebut disebut pengambilan keputusan dalam organisasi
tersebut didesentralisasikan.

f. Formalisasi
Formalisasi mengacu pada tingkat pekerjaan di dalam suatu organisasi itu dibakukan.
Jika pekerjaan sangat diformalkan, pelaksana pekerjaan itu mempunyai kuantitas
keleluasaan yang minimum mengenai; apa yang harus dikerjakan, kapan harus
dikerjakan, dan bagaimana seharusnya ia mengerjakannya. Pada organisasi dengan
formalisasi yang tinggi, terdapat uraian jabatan dalam bentuk tertulis, banyak aturan
organisasi dan prosedur yang terdefinisikan dengan jelas mengenai proses kerja dalam
organisasi. Sementara pada organisasi dengan formalisasi rendah, perilaku kerja relatif
tidak terprogram dan para karyawan mempunyai banyak keleluasaan dalam
menjalankan pekerjaannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur organisasi tradisional mulai ditinggalkan karena dianggap terlalu lamban


dalam merespon peluang dan tantangan global. Selanjutnya perubahan struktur
organisasi mengarah pada struktur organisasi yang dianggap modern yang lebih cepat
dan fleksibel dalam merespon berbagai perubahan.

Implementasi strategi perusahaan dapat melalui disain organisasi. Desain


organisasi mempunyai arti menyeleksi kombinasi struktur organisasi dan sistem
pengawasan yang mengarahkan perusahaan untuk menerapkan strategi secara efektif
yang akan menciptakan keunggulan bersaing.

Peranan utama struktur organisasi dan pengawasan terdiri dari dua, yaitu: untuk
mengkoordinasi kegiatan karyawan dan untuk memotivasi karyawan dan melengkapi
mereka dengan insentif-insentif. Struktur organisasi dan kontrol membentuk
orangorang berperilaku dan menentukan bagaimana mereka bertindak dalam suatu
organisasi.

Stuktur organisasi ternyata sangat berpengaruh dalam mengubah perilaku dan nilai
karakteristik anggota organisasi. Struktur organisasi adalah pengontrol perilaku.
Perubahan terhadap struktur organisasi sudah pasti dimaksudkan sebagai upaya
mengubah perilaku.
DAFTAR PUSTAKA

Rohmah, N. F. (2019). Struktur dan Desain Organisasi. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
3(1), 1–13.

Wahjono, S. I., Marina, A., Rahim, A. R., & Yani, T. I. I. (2020). Perilaku Organisasi di Era
Revolusi Industri 4.0 Cet. I. 1(April), 1–274.

Daulay, A. (2016). Dasar-Dasar Managemen Organisasi. Jurnal Pendidikan Dan Konseling,


6(2), 34–48.

Setiawan, S. A., & Puspitasari, N. (2018). Preferensi Struktur Organisasi Bagi Generasi
Millenial. Jurnal Borneo Administrator, 14(2), 101–118.
https://doi.org/10.24258/jba.v14i2.336

Organisasi, P. S. (2008). JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Tahun 2008 Hal.


63 - 74. 63–74.

Anda mungkin juga menyukai