Anda di halaman 1dari 46

FUNGSI PENGORGANISASIAN

(DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI )


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
Dosen pengampu: Arohman S.E., M.M

Oleh :
Rahmat Wahyudi
(2023306301023)

PROGRAM STUDY S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT.
Karena atas rahmat dan karunia-nya, saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya,
sahabat dan semua pengikutnya hingga akhir zaman. Saya ucapkan
terimakasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini karena
berkat tugas ini saya dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kami sesuai dengan bidang yang saya tekuni.
Makalah yang berjudul “ Fungsi Pengorganisasian Desain
Dan Struktur Organisasi ” diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Manajemen.
Penyusun sangat menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini banyak kekurangan dan masih banyak kritik dan saran
yang dibutuhkan sebagai pembelajaran kedepannya. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan khususnya
bermanfaat bagi khalayak umum.

Pringsewu, 14 Desember 2023

Rahmat Wahyudi
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUA
N

1. Latar Belakang

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi


yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang
dimilikinya dan lingkungan yang meliputinya. Pengorganisasian merupakan
suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokkan dan mengatur
serta membagi tugas- tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi
agar tujuann organisasi dapat dicapai dengan efisien.

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime


formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan.
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas, weweanang dan tanggung jawab yang berbeda dalalm suatu
organisasi. Adapun faktor-fakor utama yang menentukan perancangan struktur
organisasi adalah:

1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya

2. Teknologi yang di gunakan

3. Anggota atau orang-orang yan terlibat dalam organisasi

4. Ukuran organisasi

Desain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang


dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan
strategi untuk organisasi dann lingkungan tempat anggota organisasi
melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk
melihat secara berssamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi.

Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting.


pertama adalah perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan
berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan.
Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan
berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer hendaknya
memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti
tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur
yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya
yang unik.
B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian struktur dan desain organisasi?

2. Apa saja enam elemen dalam desain organisasi?

3. Apa yang dimaksud dengan struktur mekanistik dan organik?

4. Apa saja faktor kontingensi dalam struktur organisasi?

5. Apa saja macam-macam desain organisasi tradisional dan kontemporer?

6. Apa saja faktor penentu struktur organisasi?

7. Apa saja model desain organisasi?

8. Apa saja empat pilar dalam pengorganisasian?

9. Bagaimana pengorganisasian dapat mempengaruhi keselamatan dan


efektivitas organisasi?

10. Bagaimana perubahan dalam struktur organisasi dapat mempengaruhi


perilaku dan nilai karakteristik anggota organisasi?

C. Tujuan

1. Mengusahkan hubungan-hubungan antara orang- orang secara efektif, sehingga


mereka dapat bekerja sama dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi
dalam melaksanakan tugas tertentu.

2. Memastikan bahwa tugas dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan


mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan diikuti.
3. Menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa,
dan mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan
diikut.

4. Menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi,


hubungan antar fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.

5. Menciptakan sistem hubungan, komunikasi, koordinasi, integrasi,


vertikal maupun horizontal.

6. Mengembangkan struktur organisasi yang sesuai dengan perubahan


dalam lingkungan dan strategi organisasi.
7. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi.

8. Mengidentifikasi faktor-faktor penentu struktur organisasi dan


menganalisis pengaruhnya terhadap

D. Manfaat

1. Menciptakan struktur organisasi yang efektif dan efisien, di mana


individu dapat bekerja sama secara berkelanjutan dan mencapai tujuan
organisasi.

2. Memastikan hubungan-hubungan antara orang- orang secara efektif,


sehingga mereka dapat bekerja sama dengan demikian memperoleh kepuasan
pribadi dalam melaksanakan tugas tertentu.

3. Memastikan bahwa tugas dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan


mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan diikuti.

4. Menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan
mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan
diikuti

5. Menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi,


hubungan antar fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya

6. Menciptakan sistem hubungan, komunikasi, koordinasi, integrasi,


vertikal maupun horisontal.

7. Mengembangkan struktur organisasi yang sesuai dengan perubahan


dalam lingkungan dan strategi organisasi.

8. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai


tujuan organisasi.
BAB II
PEMBAHASA
N

A .Pengertian Struktur Dan Desain Organisasi

1. Struktur Organisasi

Pada dasarnya, struktur organisasi adalah cara sesuatu disusun atau dibangun.
Sedangkan organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang
untuk mencapai sebuah tujuan. Sehingga, struktur organisasi adalah suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagianbaik secara posisi maupun tugas yang
ada pada perusahaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai
tujuan.Struktur organisasi yang akan diibentuk tentunya struktur organisasi yang
baik. Struktu rorganisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien.
Struktur organisasi sehatberarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat
menjalankan peranannya dengan tertib.efisien berarti dalam menjalankan
peranannya tersebut masing-masing satuan organisasi dapat mencapai
perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.

2. Desain Organisasi

Desain organisasi adalah suatu model yang dipilih oleh organisasi untuk
melakukan koordinasi dan pengendalian tugas-tugas dalam organisasi
termasuk di dalamnya. Bagaimana seluruh anggota organisasi dimotivasi agar
mengeluarkan segenap energy dankemampuannya untuk memaksimalkan
kemampuan dan sumber daya organisasi dalam memproses, menciptakan,
menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi organissasi baik barang maupun jasa.
Jones (2001: 34-58) mengemukakan beberapa tentangan dalam mendesain
organisasi yaitu: diferensiasi, diferensiasi integrasi, sentralisasi desentralisasi
dan standarisasi penyesuaian bersama (mutual adjustmen). Tantangan tersebut
dimaksudkan bahwa dalam desain organisasi senantiasa akan ditemui dua
situasi yang dilematis antara dua kutub yang saling bersebrangan. Situasi
tersebut mengharuskan pimpinan organisasi atau perusahaan melakukan
pilihan-pilihan desain mana yang paling efektif, produktif, dan juga efisien
bagi organisasinya. Setiap pilihan mempunyai konsekuensi-konsekuensi
sesuai dengan kelebihan dan kekurangan masing- masing desain.
B. Enam Elemen Dalam Desain Organisasi

1. Spesialisasi Pekerjaan

Menunjukkan sejauh mana tugas atau kegiatan dalam organisasi dibagi ke


dalam bagian-bagian yang lebih kecil.

2. Departementalisasi

Adalah dasar yang digunakan untuk mengelompokkan pekerjaan secara


bersama- sama. Departementalisasi dilakukan setelah sejumlah pekerjaan
dipecah lewat spesialisasi pekerjaan. Pengelompokkan pekerjaan ini ditujukan
agar pelaksanaannya bisa dikoordinasi dalam satu basis. Pada dasarnya,
departementalisasi berdasarkan fungsinya dapat digunakan di semua jenis
organisasi. Hanya saja fungsi tersebut bisa berubah sesuai tujuan serta
aktivitas organisasi. Contohnya departementalisasi di rumah sakit berbeda
dengan departementalisasi perusahaan bisnis.

3. Rantai Komando

Rantai komando adalah elemen struktur organisasi yang menunjukkan kepada


siapa pelaporan tugas harus dilakukan. Rantai komando atau rantai perintah
tiap organisasi berbeda. Namun, intinya rantai komando merupakan garis
wewenang tanpa putus dari puncak organisasi ke eselon paling bawah.

4. Rentang Kendali

Merupakan seberapa banyak karyawan atau bawahan yang bisa diarahkan


secara efektif dan efisien oleh manajer. Rentang kendali sangat penting.
Karena menentukan jumlah tingkatan dan manajer yang perlu dimiliki sebuah
organisasi. Jika rentangannya makin lebar atau besar, berarti kian efisien pula
organisasi tersebut.

5. Sentralisasi Dan Desentraliasi

Adalah elemen yang menentukan proses pengambilan keputusan di tingkat


pusat atau di berbagai tingkat oleh karyawan. Sederhananya, sentralisasi
merupakan kewenangan secara terpusat. Berarti proses pengambilan
keputusan berada di pusat. Sedangkan desentralisasi merupakan
pendelegasian wewenang dari manajemen puncak terhadap bawahannya.

6. Formalisasi

Tingkat di mana perilaku karyawan diatur oleh aturan dan prosedur formal.
Formalisasi mengacu pada sejauh mana pekerjaan dalam organisasi
dilakukan.
Apabila pekerjaannya sangat formal, pemangku pekerjaan akan memiliki
kebebasan yang sedikit sekali untuk memilih apa yang harus dikerjakan,
kapan dan bagaimana harus dikerjakan.

C. Struktur Mekanistik Dan Organik

1. Struktur Mekanistik

Struktur mekanistik adalah struktur organisasi yang mengikuti prinsip


komando dengan adanya hierarki otoritas formal yang setiap orang
dikendalikan. Struktur ini diyakini dapat menciptakan pekerjaan yang
sederhana, rutin, dan terstandarisasi.

2. Struktur Organik

struktur organik adalah bentuk organisasi longgar yang memungkinkan


berubahnya peraturan dengan karyawan dipekerjakan secara professional
sesuai kemahirannya untuk menangani beragam masalah. Disini aturan sedikit
formal dan sedikit pengawasan langsung karena di pelatihan mereka telah
diberikan kepercayaan untuk mengambil keputusan.

D. Faktor Kontingensi Dalam Struktur Organisasi

1. Faktor kontingensi

Faktor kontingensi dalam struktur organisasi merujuk pada berbagai faktor


eksternal yang memengaruhi desain organisasi. Beberapa faktor kontingensi
yang mempengaruhi struktur organisasi meliputi ukuran organisasi, teknologi
yang digunakan, lingkungan eksternal, tujuan dan strategi, serta budaya
organisasi.
Teori kontingensi menyatakan bahwa tidak ada "satu cara terbaik" untuk
model struktur organisasi, karena struktur organisasi sangat dipengaruhi oleh
berbagai aspek lingkungan atau faktor kontingensi.
Misalnya, ukuran organisasi, teknologi yang digunakan, dan tingkat
ketidakpastian lingkungan dapat memengaruhi pilihan struktural dan desain
organisasi.
Oleh karena itu, faktor kontingensi perlu dipertimbangkan dalam merancang
struktur organisasi untuk memastikan kesesuaian dengan lingkungan eksternal
dan tujuan organisasi.
1. Faktor Kontinngensi Dalam Struktur Organisasi

a. Ukuran organisasi: Ukuran organisasi atau size merujuk pada


jumlah karyawan yang bekerja di organisasi. Ukuran organisasi
dapat mempengaruhi dimensi struktural seperti spesialisasi,
formalisasi, dan komponen hirarki.

b. Teknologi yang digunakan: Teknologi yang digunakan organisasi


mencakup alat, teknik, dan akses yang digunakan untuk mengubah
input menjadi output. Teknologi ini juga dapat mempengaruhi
dimensi structural.
c. Lingkungan eksternal: Lingkungan eksternal mencakup beberapa
batasan luar organisasi seperti pemerintah, pelanggan pemasok, dan
komunitas keuangan. Lingkungan eksternal dapat mempengaruhi
pilihan struktural organisasi.

d. Tujuan dan strategi organisasi: Tujuan dan strategi organisasi


mendefinisikan tujuan dan teknik kompetisi yang dilakukan oleh
organisasi. Tujuan dan strategi organisasi juga dapat
mempengaruhi dimensi structural.

e. Budaya organisasi: Budaya organisasi mencakup nilai yang


mendasari suatu organisasi didalam bertindak. Budaya organisasi
juga dapat mempengaruhi dimensi structural

E. Macam-Macam Desain Organisasi Tradisional Dan Kontemporer

1. Desain Organisasi Tradisional

Desain organisasi tradisional mengacu pada struktur organisasi yang


cenderung bersifat mekanistik. Beberapa contoh desain organisasi tradisional
meliputi struktur sederhana dengan departementalisasi rendah, rentang
pengendalian yang luas, wewenang yang tersentralisasi pada satu orang, dan
tingkat formalisasi yang tinggi. Desain ini umumnya kurang responsif
terhadap perubahan lingkungan dan lebih kaku serta terstruktur. Jenis-jenis
desain organisasi tradisional meliputi struktur sederhana, fungsional, dan
matriks

Macam-macam desain organisasi tradision


a. Struktur Simpel: Merupakan desain organisasi dengan
departementalisasi rendah, rentang pengendalian yang luas, dan
wewenang yang tersentralisasi pada satu orang. Kelebihannya
antara lain adalah kecepatan, fleksibilitas, biaya pemeliharaan yang
rendah, dan akuntabilitas yang jelas. Namun, kelemahannya adalah
kurang cocok ketika organisasi berkembang dan terlalu bergantung
pada satu orang.

b. Struktur Fungsional: Merupakan desain

penghematan biaya dari spesialisasi, skala ekonomis, dan duplikasi


minimal dari personel dan peralatan

2. Desain Organisasi Kontemporer

Desain organisasi kontemporer merupakan struktur organisasi yang lebih ramping,


fleksibel, dan inovatif dibandingkan dengan desain organisasi tradisional.

a. Struktur Tim: Memiliki keunggulan dan kelemahan yaitu sangat


fleksibel dan responsif serta mendayagunakan bakat-bakat yang
ada. Kelemahan ini adalah kurangnya kendali serta sulitnya
komunikasi.

b. Organisasi Tim (Team Organization): Berdasarkan pada kerja tim


yang memiliki keunggulan dan kelemahan yang serupa dengan
struktur tim.

c. Organisasi Tanpa Batas (Boundaryless Organization): Memiliki


karakteristik yang fleksibel dan responsif, namun mungkin
mengalami keterbatasan kendali dan komunikasi.

d. Organisasi Maya (Virtual Organization): Merupakan organisasi


yang didukung pada teknologi informasi dan komunikasi,
memungkinkan pekerja untuk bekerja secara terdistanceng dan
fleksibel. Organisasi Pembelajaran (Learning Organization): Fokus
pada pembelajaran dan perbaikan serta penyelidikan serta
pengalaman karyawan.

e. Organisasi Pembelajaran (Learning Organization): Fokus pada


pembelajaran dan perbaikan serta penyelidikan serta pengalaman
karyawan.
F. Faktor Penentu Struktur Organisasi

Ada beberapa faktor yang memengaruhi struktur organisasi, yaitu strategi


organisasi, skala organisasi, teknologi, serta lingkungan.

a. Strategi Organisasi

Dikutip dari buku Pengantar Bisnis bagi Pemula (2017) karya


Rafsandjani dan Rieza Firdian, strategi organisasi dibuat untuk
mencapai tujuan organisasi. Apabila disusun untuk mencapai tujuan,
struktur organisasi hendaknya sejalan dengan strategi organisasi.
Terjadinya perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pada
perubahan struktur organisasi, baik langsung maupun tidak.

b. Skala Organisasi

Skala organisasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi


struktur organisasi. Makin besar skalanya, kian besar dan rumit pula
struktur organisasinya.

Menurut Sitti Mujahida dalam buku Pengantar Manajemen (2018),


skala organisasi dipengaruhi beberapa faktor, yakni jumlah penjualan,
target pasar, serta jumlah tenaga kerja. Organisasi berskala besar
menandakan organisasi tersebut memiliki beberapa cabang di daerah
lain karena target pasarnya besar. Tentu tenaga kerjanya juga banyak
dengan ruang lingkup aktivitas yang luas. Sebab itu, organisasi
berskala besar cenderung memiliki struktur organisasi yang rumit dan
besar. Karena pembuatan strukturnya perlu mempertimbangkan
beberapa faktor terkait.
Sebaliknya, organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga
kerja sedikit. Karena target pasar dan ruang lingkup aktivitasnya juga
sedikit. Karena itu, struktur organisasinya cenderung sederhana.

c. Teknologi
Faktor teknologi lebih merujuk pada cara melakukan suatu pekerjaan.
Teknologi juga mengacu pada penggunaan alat bantu dalam organisasi.
Kehadiran teknologi menimbulkan perbedaan efektivitas dan efisiensi
sebuah organisasi. Setidaknya tiap organisasi memiliki satu teknologi
untuk mengubah sumber daya manusia, sumber daya finansial, maupun
sumber daya fisik.
 Contohnya, penggunaan teknologi video conference untuk
meeting online dalam organisasi. Teknologi ini tidak
mengharuskan orang hadir dalam pertemuan, karena bisa
dilakukan secara daring.

d. Terakhir, faktor yang memengaruhi struktur organisasi adalah


lingkungan. Struktur organisasi akan berubah menyesuaikan
kondisi, jika lingkungannya bersifat dinamis. Sebaliknya, struktur
organisasi tidak akan terlalu banyak berubah, apabila
lingkungannya bersifat statis.

G. Model Desain Organisasi

Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-


mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di
antara fungsi- fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-
orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Terdapat beberapa model desain organisasi yang umum digunakan, antara


lain:

a. Model Organisasi Mekanistik: Model organisasi mekanistik yaitu


model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan
efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah
prinsip yang berkaitan dengan fungsi pimpinan untuk
mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan
pemahaman model mekanistik yaitu:

 Prinsip Spesialisasi Sarana terbaik untuk mendayagunakan


tenaga individu dan kelompok.
 Prinsip Kesatuan Arah Semua pekerjaan harus dikelompokkan
berdasarkan keahlian.
 Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab Manager harus
mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk
melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
 Prinsip Rantai Skalar Hasil alami dari pelaksanaan ketiga
prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari
peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat
paling rendah. Rantai skalar adalah jalur keseluruhan
komunikasi vertikal dalam sebuah organisasi.
Birokrasi mempunyai berbagai arti. Secara tradisional istilah ini
mengacu pada konsep ilmu politik tentang pemerintahan. Akan tetapi
menurut Max Weber, struktur birokratik ialah struktur yang lebih
unggul bila dibandingkan dengan struktur lainnya. Weber yakin bahwa
untuk mencapai manfaat desain birokratik secara maksimum harus
memiliki karakteristik berikut yaitu:

 Semua tugas dibagi-bagi menjadi pekerjaan yang sangat


dispesialisasi.
 Setiap tugas dilaksanakan menurut sistem pengaturan
abstrak guna menjamin keseragaman dan koordinasi
berbagai tugas yang berbeda.
 Setiap anggota atau kantor organisasi hanya bertanggung
jawab atas prestasi kerja kepada satu manajer.
 Setiap pegawai organisasi berhubungan dengan pegawai
lain dan para klien secara impersonal dan formal.
 Pekerjaan dalam organisasi birokratik didasarkan atas
kualifikasi teknis dan terlindung dari pemberhentian
secara sewenang-wenang.

Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik strukturnya.


Model ini sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi kerja,
sangat disentralisasikan karena menekankan wewenang dan tanggung
jawab, sangat formal karena menekankan fungsi sebagai dasar utama
departementalisasi. Karakteristik dan praktek organisasi ini mendasari
model organisasi yang diterapkan secara luas. Namun, model
mekanistik bukan satu-satunya model yang diterapkan.

a. Model Organisasi Organik

Model organisasi organik menekankan pada pentingnya


mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi.
Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan
prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas
yang tinggi.

Model organisasi organik kontras dari model mekanistik.


Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model
organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang
mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok
antara kedua
model itu berasal dari kriteria keefektifan yang berbeda yang
ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model.

Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan


produksi secara maksimum, maka model organik berusaha
untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum.
Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan
tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya
mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.

Desain organisasi yang menimbulkan rasa berharga dan


motivasi serta mempermudah keluwesan dan keadaptasian
biasanya memiliki karakteristik berikut:

 Desain itu relatif sederhana karena tidak memerlukan


spesialisasi, melainkan menekankan kepada peningkatan
cakupan pekerjaan.
 Desain itu relatif didesentralisasikan karena menekankan
pendelegasian wewenang dan peningkatan kedalaman
pekerjaan.
 Dan relatif formal sebab menekankan
produk dan pelanggan sebagai dasar
departementalisasi.

H. Empat Pilar Dalam Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah penyusunan dan strukturisasi pekerjaan untuk


mencapai sasaran organisasi. Struktur organisasi adalah susunan tugas-tugas
formal di dalam suatu organisasi yang ditunjukkan secara visual melalui
bagan organisasi. Struktur organisasi berkenaan dengan pekerjaan, sedangkan
pekerjaan mempengaruhi perilaku orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Oleh karena itu struktur organisasi juga menjadi bagian dalam manajemen
bisnis. Desain (perancangan) organisasi merupakan proses yang melibatkan
Keputusankeputusan yang mencakup enam elemen yang terdiri dari
spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali,
sentralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi.

Empat pilar dalam pengorganisasian adalah pembagian kerja,


pengelompokkan pekerjaan, penentuan relasi antar bagian dalam organisasi,
dan koordinasi.
1. Pilar Pertama: Pembagian Kerja (Division OF Work)

Pembagian kerja adalah proses membagi tugas dan tanggung jawab di


antara karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Contohnya adalah
pembagian tugas antara bagian pemasaran, keuangan, dan produksi.

2. Pilar Kedua: Pengelompokan Pekerjaan

Setelah tugas dan tanggung jawab ditentukan, pekerjaan kemudian


dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis. Contohnya
adalah pengelompokkan pekerjaan berdasarkan produk atau wilayah
geografis.

3. Pilar Ketiga: Penentuan Relasi Antarbagian Dalam Organisasi


(Hierarchy)
Setelah proses pengelompokkan, selanjutnya adalah proses penentuan
hierarki atau relasi antar bagian dalam suatu organisasi. Contohnya
adalah struktur organisasi dengan rantai komando yang jelas.

Terdapat dua konsep penting dalam proses penentuan hierarki, yaitu :

a. Span of management yang terkait dengan jumlah orang atau bagian


dibawah suatu departement yang bertanggung jawab kepada
departement atau bagian tertentu.

b. Chain of command yang mengatur bagaiaman batasan kewenangan


dibuat dan proses pelaporan setiap bagian kepada bagian tertentu.

4. Pilar Keempat Koordinasi: Koordinasi adalah proses


mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai departemen atau
bagian dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya
adalah koordinasi antara bagian pemasaran dan keuangan untuk
menentukan anggaran promosi.
I. Pengorganisasian Dapat Mempengaruhi Keselamatan Dan Efektivitas
Organisasi.

Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang


dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wabah yang statis.

Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekeijaan yang harus


dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan
yang

harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan


kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem) serta
penentuan hubungan-hubungan.

Hasil dari pengorganisasian adalah organisasi. Pengorganisasian diproses


oleh organisator (manajer), hasilnya organisasi yang sifatnya statis. Jika
pengorganisasian baik maka organisasi pun akan baik dan tujuan pun relative
mudah dicapai.

Pengorganisasian dapat mempengaruhi keselamatan dan efektivitas organisasi


melalui berbagai cara. Secara umum, pengorganisasian yang baik dapat
meningkatkan efektivitas organisasi sambil memastikan keselamatan dan
kesejahteraan karyawan. Beberapa contoh dampak pengorganisasian terhadap
keselamatan dan efektivitas organisasi meliputi:

1. Pembagian Kerja Yang Tepat: Dengan pembagian kerja yang tepat,


organisasi dapat mengurangi risiko kelelahan dan kecelakaan kerja,
sehingga meningkatkan keselamatan. Sebagai contoh, pembagian kerja
yang memperhatikan beban kerja dan waktu istirahat dapat
mengurangi kecelakaan akibat kelelahan

2. Koordinasi Yang Baik: Pengorganisasian yang memungkinkan


koordinasi yang baik antar bagian atau unit kerja dapat meningkatkan
efektivitas organisasi. Misalnya, dalam lingkungan manufaktur,
koordinasi yang baik antara lantai produksi dan departemen
pemeliharaan dapat mengurangi waktu henti mesin dan meningkatkan
produktivitas

3. Pengelompokan Pekerjaan Yang Rasional: Pengelompokkan pekerjaan


yang rasional dapat mempengaruhi efektivitas organisasi. Misalnya,
pengelompokkan pekerjaan berdasarkan spesialisasi dapat
meningkatkan efisiensi, sementara pengelompokkan yang tidak tepat
dapat menghambat kinerja
J. Perubahan Dalam Struktur Organisasi Dapat Mempengaruhi
Perilaku Dan Nilai Karakteristik Anggota Organisasi

Perubahan dalam struktur organisasi dapat mempengaruhi perilaku


dan nilai karakteristik anggota organisasi melalui beberapa cara:

a. Pengaruh Langsung: Struktur organisasi merupakan pengontrol


yang mempengaruhi perilaku karyawan. Perubahan dalam struktur
organisasi dapat mengubah tugas dan tanggung jawab karyawan,
yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perilaku mereka.
Misalnya, jika karyawan diberikan tugas yang lebih sulit atau
menarik, mereka mungkin lebih bermotivasi dan meningkatkan
produktivitas.

b. Pengaruh Sekunder: Struktur organisasi juga mempengaruhi


perilaku karyawan melalui bagian yang sekunder. Misalnya,
perubahan dalam struktur organisasi dapat mengubah hubungan
antar bagian atau unit kerja, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi perilaku karyawan Misalnya, jika karyawan
dikelompokkan ke bagian yang lebih sesuai dengan kemampuan
dan interes mereka, mereka mungkin lebih bermotivasi dan
meningkatkan produktivitas.
c. Pengaruh Melalui Sistem Rewards dan Punishments: Struktur
organisasi juga mempengaruhi sistem rewards dan punishments
yang ada di organisasi. Perubahan dalam struktur organisasi dapat
mengubah pola rewards dan punishments yang berlaku, yang pada
gilirannya dapat mempengaruhi perilaku karyawan. Misalnya, jika
karyawan merasa bahwa mereka mendapatkan rewards yang lebih
baik atau mengalami punishments yang lebih sedikit, mereka
mungkin lebih bermotivasi dan meningkatkan produktivitas.
d. Pengaruh Melalui Budaya dan Klimat Kerja: Struktur organisasi
juga mempengaruhi budaya dan klimat kerja di organisasi.
Perubahan dalam struktur organisasi dapat mengubah budaya dan
klimat kerja yang ada, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
perilaku karyawan. Misalnya, jika perubahan dalam struktur
organisasi menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan
mendukung, karyawan mungkin lebih bermotivasi dan
meningkatkan produktivitas.

Secara keseluruhan, perubahan dalam struktur organisasi dapat


mempengaruhi perilaku dan nilai karakteristik anggota organisasi
melalui pengaruh langsung, sekunder, melalui sistem rewards dan
punishments, dan melalui budaya dan klimat kerja. Oleh karena
itu, perubahan dalam struktur organisasi harus dilakukan dengan
hati-hati dan dipertimbangkan dengan baik agar tidak
mengganggu keselarasan organisasi dan karyawan.

Perubahan struktur organisasi dapat mempengaruhi perilaku dan nilai


karakteristik anggota organisasi melalui beberapa cara yaitu:

 Pertama, struktur organisasi dapat mempengaruhi


perilaku karyawan secara langsung dengan mengubah
tugas dan tanggung jawab mereka. Misalnya, jika
karyawan diberikan tugas yang lebih sulit atau menarik,
mereka mungkin lebih bermotivasi dan meningkatkan
produktivitas.
 Kedua, struktur organisasi dapat mempengaruhi perilaku
karyawan melalui bagian yang sekunder, seperti
mengubah hubungan antar bagian atau unit kerja.
Misalnya, jika karyawan dikelompokkan ke bagian yang
lebih sesuai dengan kemampuan dan minat mereka,
mereka mungkin lebih bermotivasi dan meningkatkan
produktivitas.

 Ketiga, struktur organisasi dapat mempengaruhi perilaku


karyawan melalui sistem rewards dan punishments yang
berlaku di organisasi. Misalnya, jika perubahan dalam
struktur organisasi menciptakan lingkungan kerja yang
lebih inklusif dan mendukung, karyawan mungkin lebih
bermotivasi dan meningkatkan produktivitas.

 Keempat, struktur organisasi dapat mempengaruhi


budaya dan klimat kerja di organisasi, yang pada
gilirannya dapat mempengaruhi perilaku karyawan.
Misalnya, jika perubahan dalam struktur organisasi
menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan
mendukung, karyawan mungkin lebih bermotivasi dan
meningkatkan produktivitas. Sebagai contoh, perubahan
dalam struktur organisasi dapat mempengaruhi perilaku
karyawan dalam lingkungan manufaktur dengan
mengubah hubungan antara lantai produksi dan
departemen pemeliharaan, sehingga meningkatkan
produktivitas dan efektivitas organisasi secara
keseluruhan
BAB III
PENUTU
P

A. Kesimpulan

fungsi pengorganisasian (struktur dan desain organisasi) adalah bahwa


pengorganisasian merupakan elemen penting dalam efektivitas organisasi.

Pembagian kerja: Pembagian kerja adalah proses membagi tugas dan tanggung
jawab di antara karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini
mempengaruhi perilaku karyawan dan meningkatkan produktivitas.

Pengelompokkan pekerjaan: Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan kriteria


tertentu yang sejenis, seperti produk atau wilayah geografis, dapat
mempengaruhi efektivitas organisasi dan perilaku karyawan.

Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi: Penentuan relasi antar bagian
dalam organisasi, seperti manajer dan staf, mempengaruhi perilaku karyawan
dan meningkatkan efektivitas organisasi.

Koordinasi: Koordinasi adalah proses mengintegrasikan seluruh aktivitas dari


berbagai departemen atau bagian dalam organisasi untuk mencapai tujuan
bersama. Koordinasi ini mempengaruhi perilaku karyawan dan meningkatkan
efektivitas organisasi.

Perubahan struktur organisasi: Perubahan dalam struktur organisasi dapat


mempengaruhi perilaku dan nilai karakteristik anggota organisasi melalui
pengaruh langsung, sekunder, melalui sistem rewards dan punishments, dan
melalui budaya dan klimat kerja. Oleh karena itu, perubahan dalam struktur
organisasi harus dilakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan dengan baik
agar tidak mengganggu keselarasan organisasi dan karyawan.

Dari hasil pencarian, dapat disimpulkan bahwa struktur dan desain organisasi
memiliki peran penting dalam pengorganisasian dan efektivitas organisasi.
Empat pilar pengorganisasian, yaitu pembagian kerja, pengelompokkan
pekerjaan, penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, dan koordinasi,
harus dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi. Perubahan dalam
struktur organisasi dapat mempengaruhi perilaku dan nilai karakteristik
anggota organisasi melalui pengaruh langsung, sekunder, melalui sistem
rewards dan punishments, dan melalui budaya dan klimat kerja. Oleh karena
itu, pengorganisasian harus
dilakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan dengan baik agar tidak
mengganggu keselarasan organisasi dan karyawan.

B. Saran

Bagian ini berisikan saran-saran mengenai Fungsi Pengorganisasian (Struktur Dan


Desain Organisasi)

1. Perhatikan empat pilar pengorganisasian: Pembagian kerja,


pengelompokkan pekerjaan, penentuan relasi antar bagian
dalam organisasi, dan koordinasi adalah empat pilar
pengorganisasian yang harus dikelola dengan baik untuk
mencapai tujuan organisasi. Pastikan bahwa setiap pilar diatur
dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

2. Perhatikan faktor-faktor penentu struktur organisasi: Strategi


organisasi, skala organisasi, teknologi, dan lingkungan adalah
faktor-faktor penentu struktur organisasi. Pastikan bahwa
struktur organisasi yang dipilih sesuai dengan faktor-faktor
tersebut.

3. Perhatikan model desain organisasi: Ada beberapa model desain


organisasi yang dapat dipilih, seperti model mekanistik, model
organik, model birokrasi, dan model matriks. Pastikan bahwa
model desain organisasi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan
organisasi.

4. Perhatikan perubahan dalam struktur organisasi: Perubahan


dalam struktur organisasi harus dilakukan dengan hati-hati dan
dipertimbangkan dengan baik agar tidak mengganggu
keselarasan organisasi dan karyawan. Pastikan bahwa
perubahan tersebut memperhatikan pengaruh langsung,
sekunder, melalui sistem rewards dan punishments, dan melalui
budaya dan klimat kerja.

Dengan memperhatikan saran-saran tersebut, organisasi dapat menciptakan


struktur dan desain organisasi yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/2v3ja/download

https://www.kompas.com/skola/read/2022/02/08/110000869/6-elemen-
struktur- organisasi-beserta-penjelasannya.

https://www.dictio.id/t/apa-perbedaan-antara-model-organisasi-mekanistik-
dan- model-organisasi-organik/121080

https://bbs.binus.ac.id/management/2018/07/faktor-kontingensi-
dalam- memahami-organisasi/

https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/07/080000969/faktor-faktor-
yang- memengaruhi-struktur-organisasi.

https://sahdieng.blogspot.com/2018/04/model-model-desain-organisasi.html?m=1

https://kepri.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-2685573363/empat-pilar-
penting- organisasi-dalam-manajemen-bisnis

Sumber Artikel berjudul "Empat Pilar Penting Organisasi Dalam Manajemen


Bisnis", selengkapnya dengan link:
https://kepri.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr- 2685573363/empat-pilar-
penting-organisasi-dalam-manajemen-bisnis

https://kepri.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-2685573363/empat-pilar-
penting- organisasi-dalam-manajemen-bisnis?page=2

https://zahiraccounting.com/id/blog/faktor-efektivitas-organisasi/
https://ejournal.unpatti.ac.id/ppr_iteminfo_lnk.php?id=972
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=191237
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/download/1791/1485
L
A
M
P
I
R
A
N

Anda mungkin juga menyukai