DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat
individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja
( baik kinerja individual, kelompok maupun organisasi ). Perilaku organisasi juga
dikenal dengan studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik
khusus yang mempelajari organisasi dengan memanfaatkan metode - metode dari
ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi, atau psikologi
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota
yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini
adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Dalam sebuah penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport ( Calvin
S.Hall dan Gardner Lindzey, 2005 ) menurut pendapatnya bahwa kepribadian adalah
organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan
caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kemampuan
dalam suatu organisasi merupakan kemampuan yang dapat membantu dalam
menggunakan waktu, sumber daya, hingga energi secara efisien untuk menyelesaikan
tugas, dengan kemampuan ini dapat memprioritaskan dan merencanakan hal yang perlu
dilakukan dalam menyelesaikan pekerja.
Semakin tinggi motivasi kerja maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya
semakin rendah motivasi kerja semakin rendahnya kepuasan kerja.Menurut Herzberg (
dalam Robbins, 2008 ) motivasi adalah suatu faktor penyebab kepuasan
kerja.Pengambilan keputusan kerja dapat dianggap suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana struktur organisasi ?
2. Bagaiman budaya organisasi ?
3. Bagaimana kepribadian ( personality )
4. Bagaiman kemampuan ( ability )
5. Bagaimana motivasi kerja ?
6. Bagaimana kepuasan kerja organisasi ?
7. Bagaimana pengambilan keputusan kerja ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui struktur organisasi
2. Mengetahui budaya organisasi
3. Mengetahui kepribadian ( personality )
4. Mengetahui motivasi kerja
5. Mengetahui kepuasan kerja organisasi
6. Mengetahui pengambilan keputusan kerja
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP PERILAKU ORGANISASI
1. STRUKTUR ORGANISASI
A. Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan berbagai
komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau Sumber Daya
Manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya
masing-masing.
Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah dapat menekan biaya operasional
perusahaan, dan memudahkan tim manajerial untuk melakukan pengawasan dan
evaluasi pada kinerja karyawan.
Jenis struktur organisasi ini, lazimnya diterapkan pada sebuah perusahaan berskala
menengah hingga perusahaan besar, karena biasa operasional yang dikeluarkan
akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional.
Dimana sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan karyawan dengan jabatan
terendah dalam struktur organisasi ini dihubungkan dengan garis komando atau
garis wewenang.
Itulah sebabnya, jenis struktur organisasi ini juga lebih dikenal dengan struktur
organisasi militer. Kelebihan menggunakan struktur organisasi lini adalah kesatuan
pimpinan terletak pada satu orang.
Setiap staff pada struktur organisasi lini dan staff memiliki peran dalam
memberikan saran, masukan, bantuan pikiran, ide-ide dan gagasan baru, serta
data-data informasi yang dibutuhkan oleh pimpinannya.
Struktur organisasi lini dan staff sangat cocok diterapkan pada perusahaan berskala
kecil karena memiliki kelebihan yaitu pada tingginya disiplin moral para karyawan
sesuai dengan deskripsi tugasnya masing-masing. Akan tetapi, solidaritas para
karyawannya masih kurang karena banyak dari mereka yang tidak saling mengenal
satu sama lain.
Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal dengan nama struktur organisasi
proyek karena setiap karyawan pada unit kerja struktur organisasi fungsional harus
mengerjakan proyek-proyek organisasi yang dibebankan kepadanya.
Terdapat beberapa nama jabatan yang setidaknya akan selalu terpampang dalam
sebuah struktur organisasi, namun tidak terbatas pada empat jabatan berikut. Sekali
lagi, semua tergantung kepada industri, jenis perusahaan, skala perusahaan, dan
kebutuhan perusahaan.
1. Direksi
Direksi merupakan orang yang bertanggung jawab dan memiliki wewenang dalam
mengurus perseroan terbatas. Jajaran direksi merupakan bagian yang penting.
Posisinya berada di paling atas dari seluruh jabatan.
2. Manajer
Jabatan manajer adalah jabatan yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan
macam-macam variabel dan karakteristik dari pegawainya dalam mencapai tujuan
perusahaan. Tugas dari manajer adalah membuat pengarahan dan keputusan,
kebijakan, supervisi, dan mengembangkan potensi karyawan agar dapat memajukan
perusahaan.
3. Divisi atau Departemen
Bagian ini dipimpin oleh kepala divisi (atau disebut juga kepala departemen) yang
memiliki tugas untuk memimpin bidang tugas dari departemennya. Ada berbagai
departemen atau divisi yang ada di sebuah struktur organisasi perusahaan sesuai
dengan karakteristik perusahaan. Di antaranya adalah departemen pemasaran dan
penjualan, departemen HRD & GA, departemen produksi, dan lain sebagainya.
Atau juga posisi yang ditempati pekerja tidak selalu sesuai dengan bakat dan
talentanya. Membentuk susunan organisasi yang tepat dengan mempertimbangkan
bakat dan kemampuan yang dimiliki pekerja adalah sesuatu yang ideal. Namun,
ketika hal ini tidak selalu terwujud dan menimbulkan masalah pada di lapangan,
perlu dilakukan evaluasi terhadap struktur yang ada.
2. BUDAYA ORGANISASI
7. Stabilitas
Masing-masing karakter tersebut berada dalam suatu kesatuan, dari tingkat yang
rendah menuju tingkat yang lebih tinggi. Menilai suatu organisasi dengan
menggunakan tujuh karakter ini akan menghasilkan gambaran mengenai budaya
organisasi tersebut. Gambaran tersebut kemudian menjadi dasar untuk perasaan
saling memahami yang dimiliki anggota organisasi mengenai organisasi mereka,
bagaimana segala sesuatu dikerjakan berdasarkan pengertian bersama tersebut, dan
cara-cara anggota organisasi seharusnya bersikap. (Robins, 2002)
3). Sosialisasi
Organisasi perlu membantu karyawan- karyawan baru tersebut dalam beradaptasi
dengan budaya mereka. Proses adaptasi ini disebut sosialisasi.
Sosialisasi dapat dikonsepkan sebagai suatu proses yang terdiri dari tiga tahap
yakni : kedatangan, orientasi dan metamorfosis.
3. KEPRIBADIAN (PERSONALITY)
A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian memiliki pengertian yang luas, hal ini sebagaimana diartikan para ahli
sebagai berikut;
- sesuatu (yang unik) yang terdapat dalam diri individuyang membimbing dan memberi
arah pada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.(E. Koswara,1991).
- keseluruhan sifat dan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan
tertentu ketika berinteraksi dengan serangkaian situasi (Paul B. Horton dan Charter L.
Hunt, 1987)
- sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman hidupnya
(Stephen P. Robbins, 1996).
B. Penentu Kepribadian
berikut merupakan penentu kepribadian seseorang yaitu:
1). Keturunan
Keturunan berhubungan dengan faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. ukuran
fisik, wajah yang menarik, jenis kelamin, temperamen, komposisi dari refleksi
otot tingkat energi dan ritme biologis adalah karakteristik yang umumnya
dianggap sepenuhnya dipengaruhi oleh kedua orang tuanya. Pendekatan
keturunan berpendapat bahwa kepribadian seseorang adalah struktur molekul dari
gen yang berlokasi dalam kromosom yang diturunkan orang tua ke anaknya. Oleh
karenanya bila karakteristik kepribadian seseorang sepenuhnya ditentukan oleh
keturunan, ciri-ciri tersebut telah ada sejak dilahirkan, dan tidak ada pengaruh
lain yang menggantikannya.
2). Lingkungan
Kepribadian kita sangat dipengaruhi oleh budaya dimana kita dibesarkan, kondisi
awal kita, norma yang ada ditengah keluarga, teman dan kelompok sosial serta
pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Lingkungan dimana kita berada sangat
menentukan dalam pembentukan kepribadian kita.
3). Situasi
Faktor situasi mempengaruhi efek dan keturunan serta lingkungan terhadap
kepribadian. kepribadian seorang individu cenderung berubah dalam
situasi-situasi yang berbeda. Permintaan yang bervariasidari situasi yang berbeda
menimbulkan aspek yang berbeda dari kepribadian seseorang.
C. Karakteristik Kepribadian
Berdasarkan hasil-hasil penelitian, ada lima dimensi besar yang menggambarkan
karakteristik kepribadian seorang individu, yaitu:
1). Extroversion (Extroversi/mampu bersosialisasi)
2). Agreeableness (Kemampuan bersepakat)
3). Conscientiousness (Sifat berhati-hati)
4). Emotional Stability (Kestabilan emosi)
5). Openness to experience (Keterbukaan terhadap pengalaman)
D. Teori Kepribadian
Secara umum dalam ilmu Psikologi terdapat tiga teori kepribadian yaitu
1). Trait Theory (Teori sifat)
2). Psychodynamic Theory (Teori Psikodinamik)
3). Humanistic Theory (Teori Humanistik)
4. KEMAMPUAN (ABILITY)
Tingkat kemampuan (Ability Level) orang berbeda-beda. ada sejumlah orang yang
sangat pintar menulis, cepat memahami sesuatu, mampu melihat penyebab suatu
masalah, terampil membuat barang yang bagus, cepat memahami keinginan orang
lain, mampu bekerja sama dengan orang lain dll. sementara, sejumlah orang yang lain
memiliki kemampuan terbatas seperti hanya memiliki kemampuan memahami
keinginan orang lain, dan kemampuan bekerjasama dengan orang lain,
kemampuan-kemampuan ini ada yang dibawa sejak lahir dan ada yang karena belajar
dengan tekun.
Berbagai kemampuan yang dimiliki manusia ini dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu:
1). Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas mental. Kemampuan intelektual lebih besar memainkan peran
pada pekerjaan-pekerjaan yang rumit yang menuntut berbagai persyaratan
pemrosesan informasi.
5. MOTIVASI
C. Motivasi Internal
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan
motivasi internalnya. Kekuatan ini akan mempengaruhi pikirannya, yang selnjutnya
akan mengarahkan perilaku orang tersebut.
Penggolongan motivasi internal yang dapat diterima secara umum belum mendapat
kesepakatan para ahli. Namun demikian, psikolog-psikolog menyetujui bahwa
motivasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
D. Motivasi eksternal
Teori motivasi eksternal tidak mengabaikan teori motivasi internal. Tetapi justru
mengembangkannya.Teori motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang
ada dalam individu yang dipengaruhi faktor-faktor ekstern yang dikendalikan oleh
manajer, yaitu meliputi; suasana kerja seperti gaji, kondisi kerja, dan kebijaksanaan
perusahaan, dan hubungan kerja, penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung
jawab.
6. KEPUASAN KERJA
7. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
1. Hakikat keputusan
Proses utama dalam mengelola tugas organisasi adalah proses pengambilan
keputusan. Proses pengambilan keputusan melibatkan pemilihan dari berbagai
alternatif tindakan. Proses pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang
fundamental dalam organisasi. Setiap orang menghadapi dan melaksanakan
keputusan dalam setiap aspek kehidupan. Dengan demikian setiap keputusan
memiliki fundamental. Pertama, pengambil keputusan menghadapi beberapa
alternatif pilihan berkaitan dengan tindakan yang akan diambil. Kedua, berbagai
kemungkinan hasil atau akibat dapat terjadi, tergantung pada alternatif tindakan
mana yang akan diambil. Ketiga, masing-masing alternatif memiliki peluang
untuk berhasil dan gagal. Keempat, pengambil keputusan harus menentukan nilai,
manfaat dari hasil yang kemungkinan dicapai.
Alternatif yang terbaik adalah yang ada hubungannya dengan sasaran atau
tujuan yang hendak dicapai. Bidang ilmu statistik dan riset operasi
merupakan model yang baik untuk menilai berbagai alternatif yang telah
dikembangkan. Alat dan proses pengambilan keputusan yang tepat
tergantung pada sejumlah pengetahuan yang tersedia dan kondisi yang
berkaitan dengan keputusan yang akan diambil. Ada tiga kondisi proses
pengambilan keputusan yang dapat diidentifikasi, yaitu ; kepastian,
ketidakpastian dan resiko.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan berbagai
komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau Sumber
Daya Manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi
dan fungsinya masing-masing.Struktur organisasi sendiri dibuat untuk
kepentingan perusahaan dengan sebelumnya menempatkan orang-orang yang
kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya.
2. Budaya merupakan serangkaian karakter penting yang menjadi nilai bagi suatu
organisasi
3. Kepribadian memiliki pengertian yang luas, hal ini sebagaimana diartikan para
ahli sebagai berikut;
➢ sesuatu (yang unik) yang terdapat dalam diri individuyang membimbing dan
memberi arah pada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.(E.
Koswara,1991).
➢ keseluruhan sifat dan perilaku dari seorang individu dengan sistem
kecenderungan tertentu ketika berinteraksi dengan serangkaian situasi (Paul B.
Horton dan Charter L. Hunt, 1987)
➢ sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman hidupnya
(Stephen P. Robbins, 1996).
4. Berbagai kemampuan yang dimiliki manusia ini dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu:
➢ Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk
melaksanakan aktivitas-aktivitas mental. Kemampuan intelektual lebih besar
memainkan peran pada pekerjaan-pekerjaan yang rumit yang menuntut
berbagai persyaratan pemrosesan informasi.
➢ Kemampuan Fisik
Kemampuan fisik lebih banyak diperlukan pada aktivitas atau tugas-tugas
yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan atau
bakat-bakat yang sejenis.
5. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu agar memperoleh hasil atau tujuan yang diharapkan.
Dalam lingkup organisasi, Motivasi kerja (work motivation) merupakan
tekanan psikologis dalam diri seorang yang menentukan arah perilakunya
dalam organisasi, tingkat usahanya, maupun tingkat ketahanannya dalam
menghadapi hambatan- hambatan.
6. Robbins and Judge (2015), menyatakan bahwa kepuasan kerja (job
satisfaction) mengacu pada sikap individu secara total terhadap
pekerjaannya.
7. Proses pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang fundamental dalam
organisasi. Setiap orang menghadapi dan melaksanakan keputusan dalam
setiap aspek kehidupan. Dengan demikian setiap keputusan memiliki
fundamental. Pertama, pengambil keputusan menghadapi beberapa alternatif
pilihan berkaitan dengan tindakan yang akan diambil. Kedua, berbagai
kemungkinan hasil atau akibat dapat terjadi, tergantung pada alternatif
tindakan mana yang akan diambil. Ketiga, masing-masing alternatif
memiliki peluang untuk berhasil dan gagal. Keempat, pengambil keputusan
harus menentukan nilai, manfaat dari hasil yang kemungkinan dicapai.
B. SARAN
Setelah kita mempelajari dan memahami materi konsep perilaku organisasi, semoga dapat
menambah wawasan dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembuat dan pembaca. Penulis
juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan sarannya
sangat di harapkan agar dalam perbaikan makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/struktur-organisasi/
wayan Gede Supartha, Desak Ketut Sintaasih, 2017. Pengantar Perilaku Organisasi,
Denpasar: Setiabakti.