KELAS CC
Oleh Kelompok 2 :
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui cara merancang struktur organisasi.
1.3.2 Mengetahui dan memahami perbedaan antara struktur mekanistik dan
organik.
1.3.3 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi.
1.3.4 Mengetahui model desain struktur organisasi.
BAB II
ISI
a. Definisi pengorganisasian
Uraian tugas yang jelas akan sangat membantu pihak atasan maupun
pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan dan pengendalian. Selain
itu, bagi bawahan juga dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan
suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas.
Dalam jenjang karir, ada tujuh tahapan yang dilalui seseorang, mulai dari
masa Trial, Establishment, Transition, Growth, Maintenance dan
Withdrawal. Dalam agenda membentuk struktur organisasi perusahaan,
faktor umur menjadi salah satu yang patut dipertimbangkan, sehingga
Anda mampu menempatkan mereka pada posisi atau jabatan-jabatan yang
sudah dirancang. Umur merupakan indikator umum dari tingkat
kedewasaan, kematangan, dan kecekatan melakukan kerja.
Penjelasan Terkait Posisi atau Jabatan yang Mungkin Tidak Sesuai dengan
Bakat Karyawan
Bukan rahasia lagi, jika di setiap perusahaan, tidak akan selalu ada posisi
yang terbaik buat setiap pekerja. Sering kali talenta, background
pendidikan, dan kemampuan yang dibutuhkan tidak selalu ada pada
pekerja. Atau juga posisi yang ditempati pekerja tidak selalu sesuai dengan
bakat dan talentanya. Membentuk susunan organisasi yang tepat dengan
mempertimbangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki pekerja adalah
sebuah keharusan. Namun, ketika hal ini tidak selalu terwujud, maka Anda
harus menjelaskan kepada pekerja terkait posisi atau jabatannya yang
mungkin saat ini masih belum sesuai dengan latar belakang dan
kemampuan mereka.
Ramping namun efisien, itulah visi terbaik yang diimpikan oleh setiap
pemilik perusahaan. Struktur organisasi perusahaan memang harus
memperhatikan prinsip kerampingan. Sebagai langkah awal, mungkin
Anda hanya perlu membuat struktur jabatan yang memang cukup vital
yang harus dimiliki perusahaan. Ketika perusahaan masih belum besar dan
personil-personil Anda masih bisa menangani beberapa bidang pekerjaan,
maka Anda bisa membuat struktur organisasi perusahaan yang
ramping.Mungkin Anda tidak perlu membuat divisi Humas ketika urusan
itu masih bisa ditangani oleh divisi lain. Namun, ketika perusahaan sudah
berkembang besar dan urusan yang ditangani sudah semakin kompleks,
maka perlu untuk mengembangkan struktur organisasi tersebut.
Saat manajer membuat atau mengubah struktur, mereka terlibat dalam desain
organisasi, proses yang melibatkan keputusan tentang enam elemen utama:
1. Spesialisasi Pekerjaan
2. Rantai Komando
Rantai komando merupakan garis tidak putus dari rangkaian wewenang yang ada
dalam organisasi. Dalam konsep rantai komando, terdapat dua hal penting yaitu
wewenang dan kesatuan komando. Wewenang mengacu pada kemampuan untuk
memberi perintah dan mengharapkan perintah tersebut dipatuhi oleh pegawai.
Untuk mempermudah koordinasi, dan tiap manajer memiliki derajat wewenang.
Sedangkan asas kesatuan komando membantu mengamankan konsep garis
wewenang yang tidak terputuskan. Kesatuan ini menyatakan bahwa seorang
pegawai seharusnya mempunyai satu pemimpin dan hanya kepada satu pemimpin
dia bertanggung jawab langsung. Jika kesatuan komando ini putus, maka seorang
pegawai akan menghadapi pemimpinnya secara langsung.
3. Rentang kendali
Rentang kendali merujuk pada jumlah orang yang ada dalam organisasi dimana ia
bekerja dan berdampak pada efektivitas kerja. Berapa banyak bawahan dapat
diarahkan secara efektif dan efisien oleh seorang manajer? Pertanyaan rentang
kendali ini penting, karena sangat menentukan banyaknya tingkatan manajer yang
harus dimiliki organisasi. Bila disejajarkan, makin luas atau besar rentang
organisasi digunakan,maka semakin efisien organisasi itu.
Faktor-faktor kontinjensi
Lingkungan dibagi menjadi dua, yaiu lingkungan stabil dan sederhana dengan
ketidakpastian rendah. Yang kedua ialah lingkungan yang dinamis dan
kompleks dengan banyak ketidakpastian. Dalam lingkungan yang stabil dan
sederhana, desain mekanistik bisa lebih efektif. Akan tetapi dengan semakin
tingginya ketidakpastian yang ada, suatu organisasi semakin membutuhkan
fleksibilitas dari desain organik.
1. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi.
Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian
tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi.
Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada
perubahan struktur organisasi.
2. Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya
adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja.
Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki
berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas,
dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi walaupun
tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang ada
berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk
konveksi. Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang
luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam
mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor
yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut. Sedangkan organisasi berskala
kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa pasar
yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi yang juga sedikit.
Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih
sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan
pekerjaan.
3. Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait
dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi suatu organisasi
pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah
input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisiknya. Contohnya,
dengan adanya web cam, suatu organisasi dapat mengadakan net meeting meski
jarak memisahkan peserta rapat organisasi tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan
diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga
termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan
mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan
tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang
cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.
Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar
departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang
terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling
banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah
orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya
yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam
pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah
struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena
struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang
karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung
menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.
Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat
rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal,
tugas-tugas y ang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional,
wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan
yang mengikuti rantai komando.
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan
yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan
spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena
tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi.
Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja
dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien
sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi
dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.
Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang
ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur
matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang,
laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit,
lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan
perusahaan hiburan.
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk
departementalisasi: fungsional dan produk Kekuatan departementalisasi
fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan
jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian
sumber daya khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah
sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar
kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi
produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan.
Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk
menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh,
departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua
kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan
kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan
kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia
mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur
matriks memiliki dua atasan –manajerdepartemen fungsional dan manajer produk.
Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.
Berikut adalah bentuk-bentuk rancangan dari struktur organisasi, diantaranya:
1. Rancangan Struktur Organisasi Atas Dasar Fungsi (Organisasi Fungsional)
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
https://yogadetraveler.wordpress.com/2010/12/29/elemen-struktur-organisasi/
https://www.rumahmsdm.com/27049/merancang-struktur-organisasi-belajar-
bersama-praktisi/
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/617-merancang-struktur-
organisasi-yang-baik