OLEH
NAMA: HARSON KELUALAGA
NIM : PBD210018
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Guna memenuhi salah
satu tugas pada mata kuliah Teori Organsasi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan
tentang struktur dan bagan organisasi. Saya juga berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi saya dan juga pembacanya.
Demikian hasil makalah yang kami buat struktur dan bagan organisasi yang berbentuk
makalah ini. Saya berharap tulisan ini bisa menambah ilmu pengetahuan kita .
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan kelemahan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan
yang semestinya pada makalah ini sangat kami harapkan pada semua pihak yang berkenan
memperhatikan isi dan penulisannya.
Kami berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang
membutuhkannya.
Baubau 2021
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ...... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
2.1 Struktur Organisasi ................................................................................................... 5
2.2 Spesialisasi Kerja ....................................................................................................... 7
2.3 Depaetementalisasi/Divisi Dalam Organisasi ............................................................ 9
2.4 Rantai Kepemimpinan/Rantai Komando .................................................................. 10
2.5 Ukuran Organisasi ..................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 12
3.2 Saran ......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi memiliki tujuan dan berorientasi pada tujuan sehingga struktur organisasi
pun juga memiliki tujuan dan berorientasi pada tujuan. Konsep mengenai struktur
organisasi melibatkan berbagai tujuan, dan meyakini bahwa para pemimpin organisasi
seharusnya memikirkan struktur dalam kaitanya dengan kontribusi struktur terhadap
keefektifan organisasi. Meskipun hubungan yang pasti antara struktur dan keefektifan
organisasi sulit diketahui.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi struktur organisasi?
2. Apa definisi dari spesialisasi kerja?
3. Bagaimana cara men-departementalisasi/divisi dalam sebuah organisasi?
4. Bagaimana sebaiknya menyususun rantai kepemimpinan organisasi?
5. Mengapa dalam sebuah organisasi harus ada ukuran organisasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi spesialisasi kerja.
2. Untuk mengetahui men-departementalisasi/divisi dalam sebuah organisasi.
3. Untuk mengetahui menyusun rantai kepemimpinan organisasi.
4. Untuk mengetahui ukuran organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Strategi Organisasi
Skala Organisasi
Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang
sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau
produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur
organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian
wewenang dan pekerjaan.
Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana
suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan
alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
Lingkungan
Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus
dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada
pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan
kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
Kejelasan Kedudukan
Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya
mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya
keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai
dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam
struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling
menguntungkan.
Pola dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relatif permanen, artinya tidak
perlu selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada
jaminan fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya,
namun pola dasar struktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang perlu
mendapat perhatian dalam mengisi struktur organisasi adalah manusia yang memiliki
kompentensi yang sesuai dengan jenis tugas dalam bagian-bagian tugas atau pekerjaan
pada struktur tersebut.
Penggolongan aktivitas dalam struktur dapat kita bagi menjadi empat unsur
unsur pimpinan
unsur pembantu pimpinan
unsur pelakasana tugas pokok
unsur pelaksana tugas-tugas fungsional
Spesialisasi kerja atau pembagian tenaga kerja yaitu menggambarkan sejauh mana
berbagai kegiatan dalam organisasi dibagi-bagi menjadi beberapa pekerjaan tersendiri.
Hakikat dari spesialisasi pekerjaan adalah bahwa ketimbang seluruh pekerjaan dilakukan
oleh seorang individu, pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah tahap, dengan
masing-masing tahap diselesaikan oleh seorang individu tersendiri. Intinya, individu
mengkhususkan diri dalam melakukan bagian dari suatu kegiatan ketimbang seluruh
kegiatan.
Salah satu cara paling populer untuk mengelompokkan kegiatan adalah berdasarkan
fungsi-fungsi yang dijalankannya. Seorang manajer manufaktur bisa saja mengorganisasi
sebuah pabrik dengan cara memisahkan para ahli teknik, akuntansi, manufaktur,
personalia, dan persediaan ke dalam berbagai departemen yang lazim dikenal. Tentu saja,
departementalisasi berdasarkan fungsi, dapat digunakan di semua jenis organisasi. Hanya
saja, fungsi tersebut dapat berubah guna mencerminkan tujuan dan aktivitas organisasi.
Keuntungan utama dari cara pengelompokkan semacam ini adalah didapatnya efisiensi
dari disatukannya para spesialis yang sama. Departementalisasi fungsional berusaha
mencapai skala ekonomi dengan cara menempatkan orang-orang dengan keterampilan
dan orientasi yang sama ke dalam unit yang sama.
Dua konsep lain yang melengkapi rantai komando, yaitu wewenang dan kesatuan
komando.
Konsep rantai komando, wewenang, dan kesatuan komando sudah tidak lagi terlalu
relevan saat ini karena:
Teradapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara
signifikan mempengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar
biasanya mempekerjakan 2.000 orang atau lebih-cenderung memilih lebih banyak
spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertical, serta aturan dan ketentuan daripada
organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran
mempengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi
kurang penting tatkala organisasi meluas. Hal ini dikarenakan pada hakikatnya, bila
ketika memiliki sekitar 2.000 karyawan, sebuah organisasi sudah menjadi cukup
mekanistis. Tambahan 500 karyawan tidak akan berpengaruh banyak. Sebaliknya,
menambah 500 karyawan pada organisasi yang baru memiliki 300 anggota mungkin
akan menyebabkan pergeseran signifikan kearah struktur yang lebih mekanistis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan.
Hakikat dari spesialisasi pekerjaan adalah bahwa ketimbang seluruh pekerjaan
dilakukan oleh seorang individu, pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah tahap,
dengan masing-masing tahap diselesaikan oleh seorang individu tersendiri. Intinya,
individu mengkhususkan diri dalam melakukan bagian dari suatu kegiatan ketimbang
seluruh kegiatan.
Salah satu cara paling populer untuk mengelompokkan kegiatan adalah berdasarkan
fungsi-fungsi yang dijalankannya. Keuntungan utama cara pengelompokkan ini adalah
meningkatnya akuntabilitas terhadap kinerja produk, karena semua kegitan yang terkait
dengan sebuah produk tertentu berada di bawah kendali seorang manajer tunggal.
Rantai komando (chain of command) adalah suatu garis wewenang tanpa putus dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siap bertanggung jawab
kepada siapa. Dua konsep lain yang melengkapi rantai komando, yaitu wewenang dan
kesatuan komando.
Ukuran sebuah organisasi secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Organisasi
besar cenderung memiliki lebih banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal
serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.
3.2 Saran
Dengan adanya struktur organisasi di dalam sebuah organisasi, maka organisasi
tersebut bisa terkendali dengan baik. Karena disebuah organisasi itu harus memiliki
spesifikasi kerja yang jelas, departementalisasi/divisi dalam organisasi yang tepat, rantai
kepemimpinan organisasi/komando yang jelas, dan ukuran organisasi yang baik. Karena
jika sebuah organisasi tidak memiliki unsur-unsur tersebut maka tidak akan berjalan
dengan baik. Oleh sebab itu wajib hukumnya setiap organisasi memiliki unsur-unsur
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Stephen P. Robbins, Timothy A Judge.2008. Perilaku Organisasi Buku 2.Salemba
Empat.Jakarta.
Sukanto R & T. Hani Handoko.1990. Organisasi Perusahaan.BPFE.Yogyakarta.
http://teknikkepemimpinan.blogspot.co.id/2012/04/modul-struktur-organisasi-dalam-
prilaku.html
http://aldairchristiawan.blogspot.co.id/2013/06/struktur-organisasi.html
http://stimbedua.blogspot.co.id/2015/05/makalah-pengorganisasian-dan-struktur.html