Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR ORGANISASI

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Perilaku Ekonomi”
Dosen Pengampu:
Eka Sulvijayanti, M.Pd

Disusun oleh : MBS 3G


Kelompok 12
1. Shonia Sukma F. (12405183318)
2. Putri Ady Aprilianingsih (12405183326)
3. Winda Puswining Rahayu (12405183331)
4. M. Iqbal Candra P (12405183340)

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas


segala karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam
semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,dan umatnya.

Sehubungan dengan selesainya penulisan makalah ini maka penulis


mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Maftukhin, M.Ag. Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri


Tulungagung
2. Bapak Dr.H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
3. Bapak Nur Aziz Muslim,M.H.I, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
4. Ibu Eka Sulvijayanti, M.Pd sebagai pembimbing mata kuliah Studi Ayat dan
Hadits Ekonomi yang telah memberikan pengarahan dan koreksi sehingga
makalah dapat terselesaikan.
5. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
membimbing dan memberikan wawasannya sehingga studi ini dapat
terselesaikan
6. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT.
Dan tercatat sebagai amal shalih. Akhirnya,makalah ini kami suguhkan kepada
segenap pembaca, dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan. Semoga makalh ini bermanfaat dan mendapat ridha
Allah SWT.

Tulungagung, 2 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iiii

BAB I ............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II ............................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Definisi Struktur Organisasi ................................................................... 3
B. Fungsi Struktur Organisasi ..................................................................... 4
C. Elemen struktur organisasi ..................................................................... 5
D. Kompomen penting struktur organisasi .................................................. 6
E. Faktor penentu organisasi ....................................................................... 7
F. Manajemen Komunikasi Organisasi ....................................................... 9

BAB III ............................................................................................................ 14


PENUTUP ....................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................... 14
B. Saran ....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan seseorang tidak akan terlepas dari yang namanya
komunikasi. Lebih lagi komunikasi dalam organisasi yang mana di dalamnya
ada atasan dan bawahan. Komunikasi yang dilakukan oleh atasan dan
bawahan dalam ruang lingkup organisasi akan memberikan berbagai
efektifitas komunikasi itu sendiri.
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen pada suatu
organisasi atau lembaga, baik internal maupun eksternal. Tanpa adanya
jalinan komunikasi yang baik dan benar besar kemungkinan semua proses di
dalam organisasi/lembaga tersebut tidak akan dapat berjalan dengan
maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan
komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam
suatu organisasi/lembaga.
Komunikasi dalam organisasi sangat dibutuhkan agar dalam organisasi
dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh setiap anggota dalam organisasi.
Setiap komunikasi dalam organisasi biasanya dimanfaatkan untuk saling
berbagi dan mencari tahu apa yang dibutuhkan dalam organisasi serta apa
kekurangan dalam organisasi tersebut. Dari sinilah kita akan mempelajari
bagaimana cara berkomunikasi dalam organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. apa definisi struktur organisasi?
2. apa saja fungsi struktur organisasi?
3. apa saja elemen struktur organisasi?
4. apa saja kompomen penting struktur organisasi?
5. apa faktor penentu organisasi?
6. apa yang dimaksud manajemen komunikasi organisasi?

1
C. Tujuan
1. mengetahui definisi struktur organisasi
2. mengetahui fungsi struktur organisasi
3. mengetahui saja elemen struktur organisasi
4. mengetahui kompomen penting struktur organisasi
5. mengetahui faktor penentu organisasi
6. mengetahui manajemen komunikasi organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau


unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan
bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan
berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga
menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran
perintah maupun penyampaian laporan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen
bagian-bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen
yang ada dalam organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika
terdapat suatu komponen baik maka akan berpengaruh kepada komponen

yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada organisasi tersebut.
Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap
bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan
kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan
juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam

3
struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara
wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat
suatu pertanggungjawaban apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa
definisi struktur organisasi.

B. Fungsi Struktur Organisasi


Struktur di dalam organisasi dibuat untuk menjalankan perusahaan sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing jabatan. Struktur organisasi secara
jelas mampu memisahkan tanggung jawab dan wewenang anggotanya. Jika
dalam suatu bisnis atau perusahaan tidak memiliki komponen penting dalam
struktur organisasi tersebut bisa jadi akan mengalami gangguan kedepannya,
salah satunya dalam hal alur manajemen dan pengelolaan.
Berikut ini beberapa alasan penting kenapa struktur organisasi harus ada
dalam setiap bisnis:

1. Kejelasan Tanggung Jawab


Setiap anggota dalam organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab
masing-masing. Tumpang tindih wewenang dapat menjadi masalah serius
dalam sebuah struktur organisasi, misalnya saja jika dalam sebuah
perusahaan memiliki 2 pimpinan sekaligus dapat menyebabkan adanya
kebingungan dalam hal pengambilan keputusan cepat.
Idealnnya memang seharusnya hanya satu pimpinan saja, namun jika
memang terdapat lebih dari satu, masing-masing pimpinan dapat
dibedakan berdasarkan tanggung jawabnya. Di sinilah pentingnya struktur
organisasi dalam bisnis yang sedang berkembang.

2. Kejelasan Kedudukan dan Kordinasi


Organizational structure menjelaskan kedudukan dan posisi dari
masing-masing anggota. Dalam hal ini melalui bagan struktur organisasi
dapat memperjelas alur komunikasi antar tim

4
Koordinasi dibutuhkan untuk menghindari adanya missed
communication yang dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis yang
sedang berkembang dan dapat digunakan sebagai dasar dalam
penyelesaian pekerjaan yang membutuhkan komunikasi antar jabatan.

3. Kejelasan Dalam Jalur Hubungan


Fungsi struktur organisasi berikutnya adalah kejelasan dalam jalur
hubungan. Dalam melakukan tugas dan tanggung jawab, setiap anggota
dalam organisasi harus terlihat jelas sehingga proses pekerjaan lebih
efisien dan saling memberikan keuntungan.

4. Pengendalian dan Pengawasan


Adanya struktur organisasi penting untuk pengendalian dan
pengawasan dari seorang pimpinan terhadap bawahannya. Tercapainya
tujuan dari berdirinya suatu bisnis adalah melalui pengendalian dan
pengawasan rutin untuk melakukan evaluasi kinerja sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing anggota. Bisnis yang ideal adalah bisnis yang
dijalankan dari tim yang terkoordinasi dengan baik dan benar. Tujuan
berdirinya suatu bisnis sangat ditentukan dari kerjasama tim yang
terkoordinasi tugas dan fungsinya melalui struktur organisasi.

C. Elemen struktur organisasi


Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer
ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-
bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
a. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan
pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses,
produk, geografi, dan pelanggan.

5
b. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang
dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa
bertanggung jawab kepada siapa.
c. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif.
d. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana
tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam
organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
e. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi
dibakukan.

D. Komponen Penting Struktur Organisasi


Sebuah perusahaan dapat bergerak optimal dan efisien dengan adanya
komponen-komponen yang harus ada dalam struktur organisasi, diantaranya
adalah:
1. CEO (Chief Executive Officer)
Sebagai jabatan tertinggi dalam sebuah bisnis yang menahkodai arah
dan tujuan dari perusahaan. CEO biasanya adalah sang pemiliki bisnis
atau usaha.
2. Direksi (Directors)
Direksi yang dimasuksudkan terdiri dari 4 jabatan penting yang harus
ada dalam perusahaan, yaitu direktur utama, direktur keuangan dan
direktur personalia. Direktur utama biasanya berhubungan langsung
dengan CEO atau pemiliki perusahaan yang bertanggung jawab langsung
pada koordinasi dan pengendalian terhadap segala kegiatan di bidang
administrasi, kepegawaian dan secretariat.
Direktur keuangan merupakan pengawasan operasional keuangan
perusahaan. Direksi personalia bekerja langsung terkait ketenagakerjaan
dan sumber daya perusahaan.
3. Manajer (Manager)

6
Tugas utama seorang manajer adalah untuk mengintegrasikan
berbagai variable, seperti pengarahan, koneksi, seleksi, komunikasi dan
pelatihan. Manajer umumnya ada 3 komponen sekaligus, yaitu manager
personalia, manager pemasaran dan manajer pabrik.
Manajer personalia bertanggunng jawab langsung terhadap
pengorganisasian, perencanaan program dan pengendalian unit
personalia, manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap bagian
pemasaran produk atau jasa yang ada dalam bisnis. Manajer pabrik
biasanya terdapat pada bisnis komersial penjualan produk yang
mengawasai urusan terkait produksi dan kegiatan dalam pabrik.
4. Administrasi dan Gudang
Komponen ini wajib ada dalam sebuah bisnis yang sedang
berkembang. Tugas dan fungsinya adalah untuk mengecek seluruh
transaksi perusahaan yang berhubungan dengan pihak Outsourcing,
pembukuan dan laporan penerimaan dan pengeluaran.
5. Divisi Regional
Tugas dan fungsinya adalah untuk menjalankan kebijakan dan
prosedur baku dari kantor pusat. Divisi regional biasanya beroperasi
sebagai badan usaha untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan. Divisi
regional harus ada dalam bisnis yang berhubungan dengan penanaman
saham.

E. Faktor penentu organisasi

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. Ernie


(2006), menyatakan ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur
organisasi antara lain:
1. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi.
Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk
pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan

7
strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi
akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.

2. Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor
diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah
tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut
barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan
pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang
juga tidak sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan
berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-
pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi. Organisasi yang
berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka
memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam
mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai
faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut. Sedangkan
organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang
sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan
atau produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya
memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak
terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan.

3. Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi
terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi suatu
organisasi pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah
organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak
memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan
sumber daya fisiknya. Contohnya, dengan adanya web cam, suatu

8
organisasi dapat mengadakan net meeting meski jarak memisahkan peserta
rapat organisasi tersebut

4. Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk
menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan
oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya.
Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu
menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang
senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak
akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.

F. Manajemen Komunikasi Organisasi

Manajemen Komunikasi adalah perencanaan yang sistematis,


pelaksanaan, pemantauan, dan revisi semua saluran komunikasi dalam suatu
organisasi, dan antara organisasi; juga termasuk organisasi dan penyebaran
arahan komunikasi baru yang berhubungan dengan organisasi, jaringan, atau
teknologi komunikasi. Aspek manajemen komunikasi meliputi
pengembangan strategi komunikasi perusahaan, merancang arahan
komunikasi internal dan eksternal, dan mengelola arus informasi, termasuk
komunikasi online. Teknologi baru memaksa inovasi terus-menerus pada
bagian dari manajer komunikasi.

1. Keahlian yang dibutuhkan dari manajer


Ada beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh seorang manajer
menurut level manajemen organisasi atau perusahaan adalah sebagai
berikut:
a. Conceptual Skills, kemampuan untuk memikirkan dan mengonsepkan
tentang situasi abstrak dan kompleks mengenai organisasi.
b. Human skills, kemampuan untuk bekerja secara baik dengan orang
lain.

9
c. Technical Skills, dalam artian pengetahuan dan kemampuan dalam
bidang tertentu.

2. Klasifikasi Manajer
Manajer dalam suatu organisasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga
bagian, yaitu:
a. First Line Managers – seseorang yang me-manage pekerjaan karyawan
ya ng bersifat nonmanagerial.
b. Middle Managers – seseorang yang me-manage pekerjaan dari first –
line managers.
c. Top Managers – seseorang yang bertanggung jawab terhadap
pembuatan keputusan organisasi dan menetapkan rencana dan tujuan
yang memengaruhi seluruh organisasi.

3. Model Manajemen Komunikasi


Michael Kaye, dalam bukunya “Communication in Management”,
membuat model komunikasi. Model tersebut disebut sebagai model
boneka matouscha, yang memaparkan bagaimana orang dewasa
berkomunikasi. Model boneka matouscha ini membagi komunikasi
menjadi empat lapisan, yaitu :
a. Self
Lapisan ini terdiri menjadi beberapa bagian :
 Self Management. Sebelum mengelola komunikasi dengan orang
lain, akan lebih baik mengelola komunikasi dengan diri sendiri.
 Self Awareness. Bentuk kesadaran tentang siapa dan apa yang
diinginkan oleh diri sendiri. Kunci untuk mengelola diri sendiri
adalah dengan menempatkan diri.
 Self Analiysis. Memetakan apa yang dipunya, kelebihan, serta
kekurangan diri. Kecenderungannya, semakin menyadari diri, akan
lebih banyak kontak dengan yang maha esa.

10
 Self Examanation. Melihat sejauh mana kemampuan diri sendiri
terhadap suatu hal.
Lapisan ini, fokusnya untuk mengembangkan diri menjadi lebih
baik lagi. Lapisan ini lebih dikenal dengan komunikasi intra-personal,
hubungannya dengan diri sendiri.
b. Interpersonal
 Hubungan antara diri dengan orang lain. Dalam hal ini, seorang diri
bergantung pada orang lain. Adapun pendekatan komunikasi yang
diterapkan bisa berupa pendekatan fungsional, interpretatif, atau
integratif.
 Interaksi individu dalam menciptakan makna di antara mereka dan
tentang sifat serta hubungan diantara mereka. Makna sendiri
berkaitan dengan konstruksivisme yang menciptakan makna
bersama.
 Komunikasi antar manusia dapat memengaruhi satu sama lainnya,
dan bagaimana mereka berubah merupakan hasil interaksi di antara
mereka.
Bagaimanapun, hubungan interaksi antar manusia menghasilkan
efek-efek komunikasi. Setiap individu, saling memengaruhi, yang
kemungkinan berefek dan berdampak pada diri individu. Misalnya:
perubahan pengetahuan, pemikiran, sifat, karakter, dan minat.
c. Sistem
Sistem merupakan gabungana antar individu. Interaksi antar
manusia dan sistem disebut juga dengan komunikasi kelompok.
Hal ini merupakan penjabaran tentang sistem manusia (human system)
atau organisasi tempat masyarakat bekerja dan berfungsi, dapat
memengaruhi cara orang berkomunikasi dengan yang lainnya dalam
keseluruhan sistem tersebut. Pemahaman dan pengaturan budaya pada
sistem manusia, memiliki aturan, norma, nilai, dan aktivitas yang unik,
baik secara terbuka (overt) maupun secara tertutup (covert).
d. Competence

11
 Mengkonstruksi, mengatur,dan menjelaskan makna melalui
interaksinya dengan orang lain. Bagaiamanapun juga, manusia
membutuhkan kompetensi untuk mengelola ketiga aspek di awal.
 Memahami dan menampilkan kemampuan (ability) untuk mengubah
sistem sosial. Secarra keseluruhan. Seorang individu memiliki
kemampuan dan kekuasaan untuk mengubah sebuah sistem. Dalam
hal ini, bisa dijabarkan sebagai sistem komunikasi di satu lembaga
atau wilayah.

4. Pentingnya Manajemen Komunikasi


Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk
kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan
hidup kelompok yang terdiri atasan dan bawahannya. Manajemen
komunikasi adlaah kompetensi penting yang harus dimiliki manajer
dengan tujuan utama adalah agar adanya jaminan bahwa semua informasi
mengenai program akan sampai tepat pada waktunya, dibuat dengan tepat,
dikumpulkan, dibagikan, disimpan dan diatur dengan tepat pula.
Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan
ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan
secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yangg lebih
besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
Tujuan dari manajemen komunikasi dalam organisasi ialah untuk
mengelola kegiatan komunikasi, meningkatkan efektivitas berdasarkan
makna yang sama dan menyelesaikan tujuan komunikasi yang ingin
dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang manajer komunikasi
harus menguasai keahlian dasar komunikasi yang dapat dipelajari dalam
tugas atau program formal dan latihan yang berkesinambungan sehingga

12
keahlian tersebut menjadi bagian dari modal seorang manajer dalam
berhubungan dengan orang lain.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur Organisasi pada Dasarnya merupakan desain organisasi dimana


manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait
dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta
bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan
dikomunikasikan.

Struktur organisasi mempengaruhi perilaku organisasi karena faktor-


faktor utama yang menentukan perilaku individu dan kelompok adalah tugas
dan hubungan wewenang. Oleh karena itu, manajer harus merancang struktur
organisasi agar memudahkan komunikasi di antara para pegawai.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis dapat mengetahui secara mendalam


tentang Komunikasi dan Struktur Organisasi. Serta penulis berharap dengan
adanya makalah ini juga dapat berguna bagi mahasiswa dan semua kalangan
serta semua pihak. Melalui makalah ini kita bisa memahami lebih lanjut
tentang Komunikasi di dalam organisasi dengan baik sehingga dapat
membentuk generasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik.

Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa dalam


penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun, untuk dapat menuliskan makalah yang lebih
baik lagi kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Brian, Rio, “Pengertian Struktur Organisasi” dalam


https://www.maxmanroe.com/pengertian-struktur-organisasi.html, diakses
tanggal 2 September 2019.

Robbins, Stephen P, dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Buku 2.


Jakarta: Salemba Empat

Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus, Cet. I.
Jakarta: Rajawali Pers.

15

Anda mungkin juga menyukai