DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat tuhan Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah
dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengorganisasian”.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar
bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan Makalah yang
menjadi tugas mata kuliah Asas-Asas Management yang berjudul
“Pengorganisasian”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Asas-Asas
Management Bapak Eko Purwanto, M.IKOM yang telah membimbing
penyelesaian makalah. Kami juga berterimakasih kepada parah pihak yang
mendukung penulisan makalah ini. Penulis berharap mampu memberikan sudut
pandang baru bagi pembaca.
Demikian pula dengan makalah ini, tentu masih banyak kekurangan. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekhilafan. Maka dengan hal itu kami sangat mengharapakan kritik dan saran
dari semua pihak sehingga ke depan dapat menjadi koreksi untuk kemajuan dan
lebih baik demi penyempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Tim penulis
i
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR PUSAKA.............................................................................ii
BAB I....................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan Penelitian.......................................................................2
BAB II..................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Pentingnya Pengorganisasian...................................................3
B. Tahapan dalam Pengorganisasian...........................................4
C. Struktur Organisasi dalam Pengorganisasian........................6
D. Bentuk Organisasi dalam Pengorganisasian...........................7
E. Departemen dalam Pengorganisasian......................................8
BAB 3..................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................10
A. Kesimpulan...............................................................................10
B. Saran.........................................................................................11
DAFTAR PUSAKA...........................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi itu abstrak (kasat mata), walaupun banyak orang yang bekerja
dan hidup dari organisasi namun tidak seorangpun yang pernah melihat atau
menyentuh organisasi. Kita bisa melihat barang atau merasakan manfaat jasa
yang diberikan oleh suatu organisasi, bahkan mengenal siapa saja yang
bekerja di dalamnya, tetapi jarang sekali kita mengetahui apa alasan dan
motivasi organisasi tersebut menyediakan barang/jasa itu, atau bagaimana cara
mengontrol dan mempengaruhi para anggotanya. Semua itu tidaklah terlihat
oleh mata banyak orang yang berada di luar organisasi tersebut.
Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Yang
tidak biasa adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna pengorganisasian
dicapai. Hal tersebut, karena salah satu unsur yang termasuk sumber daya
tidak lain manusia bahkan manusia dalam keberadaannya sangat vital. Unsur
manusia jugalah penyebab kalang kabutnya kondisi negara kita dimana
sebagian orang berteriak keras " Ubah sistem ..ubah sistem ". Apa yakin
dengan merubah sistem itu efisien? dan kalau pun sistemnya dirubah, manusia
jualah yang menjalankan. Sayangnya yang berjuluk manusia itu rakus
sebagaimana ilmu ekonomi menyebuthomo economicus.
Kerakusan yang menjadi penyebab inti bekerjasama di dominasi
kepentingan pribadi. Berbeda dengan ilmu ekonomi, manusia dijuluki ilmu
manajemen sebagai homo oeconomicus yang senang bekerjasama. Kiranya
dieklektikan, optimalisasi kualitas pengorganisasian dapat kita tempuh dengan
cara mengelola manusia rakus sedemikian rupa hingga bekerjasama mencapai
tujuan yang ditetapkan. Hal inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah
ini.
1
B. Rumusan Masalah
1. Pentingnya Pengorganisasian adalah?
2. Tahapan dalam Pengorganisasian adalah?
3. Struktur Organisasi dalam Pengorganisasian adalah?
4. Bentuk Organisasi dalam Pengorganisasian adalah?
5. Departemen dalam Pengorganisasian adalah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pentingnya Pengorganisasian.
2. Untuk mengetahui Tahapan dalam Pengorganisasian.
3. Untuk mengetahui Struktur Organisasi dalam Pengorganisasian.
4. Untuk mengetahui Bentuk Organisasi dalam Pengorganisasian.
5. Untuk mengetahui Departemen dalam Pengorganisasian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Pengorganisasian
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu
lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu
pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan
olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian sebagai salah
satu dari fungsi manajemen.
3
manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota
kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para
karyawan.
4. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan
wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
4
B. Tahapan dalam Pengorganisasian
Ada 5 tahap pengorganisasian yang dapat digunakan untuk memanajemen
suatu organisasi untuk mampu berkembang dengan baik,walaupun banyak
tantangan-tantangann yang dihadapi.
1. Tahap Kreatifitas
Orientasi menuju keterampilan operasional dan kewirausahaan
Organisasi ini berfokus pada produksi dan pemasaran
Jenis komunikasi non-formal
Jam kerja yang relatif panjang dengan bonus yang lebih banyak
Kegiatan organisasi dikelola berdasarkan umpan balik pada kondisi
pasar atau reaksi konsumen.
2. Tahap Pengarahan
Organisasi fungsional memisahkan produksi dan pemasaran
Penentuan karyawan didasarkan pada spesialisasi
Pengiriman produksi dan pembelian dikendalikan oleh sistem
akuntansi yang baik
Standar beban kerja, sistem insentif dan persiapan anggaran telah
diadopsi
Komunikasi menjadi semakin formal sesuai dengan hierarki posisi
Fungsi kepemimpinan mulai memainkan peran pada tahap ini.
3. Tahap Pendelegasian
Tanggung jawab karyawan meningkat
Pusat laba dan bonus sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan
Komunikasi antara atasan dan bawahan semakin langka melalui media
surat, surat edaran, buletin atau bentuk komunikasi tertulis, yang
semakin banyak digunakan
Moral karyawan meningkat dengan delegasi
5
Promosikan perluasan pasar sehingga karyawan dapat menilai
kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
4. Tahap Koordinasi
Fungsi perencanaan digunakan secara formal dan selalu direvisi
Kegiatan organisasi produktif
Staf penelitian dan pengawas dipekerjakan untuk memperkuat kantor
pusat
Biaya dihitung dengan cermat
Unit operasional akan menjadi pusat pendapatan secara ekonomi.
Pemrosesan data biasanya terpusat untuk membuat proses pengambilan
keputusan lebih mudah dan lebih cepat.
6
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
4. Ukuran organisasi
7
dibuat harus berdasarkan konsensus kelompok, bukan hanya wewenang satu
orang saja.
Pimpinan utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang
harus bekerja dan tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui
8
pimpinan utama. Karena itu sifat komunikasi dalam bentuk organisasi ini
hanya bersifat vertikal.
2. Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama
atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum
dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional
adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi
utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian
organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat
terhadap fungsi-fungsi. pendekatan fungsional mempunyai berbagi
kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-
fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang
berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota
berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
9
3. Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar
produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur
organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab
atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).
Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis
produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran
yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur
organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah ,
kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau
geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat
dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan
usahanya.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang
direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan
pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif
di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas
pekerjaanyang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.
10
2. Menurut Stoner (1996) tahapan-tahapan dalam proses
pengorganisasian terdiri dari lima langkah sedangkan menurut
Hani Handoko pengorganisasian terdiri atas tiga langkah.
3. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-
mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan
pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi,
bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
B. Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini
diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami
pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan.
11
DAFTAR PUSAKA
12