Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENGORGANISASIAN
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Manajemen
Dosen Pengempu Bapak Ida BagusAnggaBrahmanta,SE.,MM

DisusunOleh :
Anggrayni Rambu Toga (09/2302612010304)
Ni Kadek Elsa Cahya Wulandari (15/2302612010310)
Ni Komang Ista Dewi (20/2302612010315)
I Gede Prawika Natha Putra (25/2302612010320)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS


MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan
sanggup untu kmenyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun
akal pikiran, sehingga mampu untuk menyelesaikan Makalah ini
untuk memenuhi tugas Pengantar Manajemen Tentang
“PENGORGANISASIAN”.
Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah
wawasan tentang pengorganisasian secara meluas. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ida Bagus Angga
Brahmanta ,SE.,MM selaku dosen Pengantar Manajemen yang
telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh
karna itu, dengan segala rendah hati, kami menerima kritik dan
saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjad i lebih baik.
Untuk itu kami banyak Terima Kasih dan semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi para pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….ii
BAB I…………………………………………………………………………………………………1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………………..2
1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………….2
1.4 Rumusan Masalah………………………………………………………….2
1.5 Tujuan Masalah……………………………………………………………..3
1.6 Manfaat………………………………………………………………………...3
BAB II………………………………………………………………………………………………4
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………………..4
BAB III……………………………………………………………………………………………..5
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………5
3.1 Pengertian Pengorganisasian………………………………………………….5
3.2 Asas-asas Organisasian…………………………………………………………..5
3.3 Proses (Langkah-Langkah) Pengorganisasian………………………….8
3.4 Rentang Kendali…………………………………………………………………….10
3.5 Penderpartemenan……………………………………………………………….13
3.6 Macam-Macam Organisasi…………………………………………………….13
3.7 Teori-Teori Organisasi……………………………………………………………16
3.8 Reorganisasi………………………………………………………………………….17
3.9 Rekstrukturisasi Organisasi…………..……………….………………………18

ii
BAB IV…………………………………………………………………………………………….20
PENUTUP……………………………………………………………………………………….20
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan


kemampuan yang terbataslah yang mendorong manusia
untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini
diperkuat denga npendapat, bahwa manusia merupakan
mahluk social. Sejalan dengan tingkat kematangan
(keinginan dan kemampuannya), hubungan tersebut terus
bergerak dinamis dimulai dari tingkat yang sederhana,
hingga tingkat hubungan yang modern. Sebuah organisasi
adalah pola hubungan banyak yang saling terjalin secara
simultan yang menjadi jalanbagi orang, dengan
pencarahan dari manjer untuk mencapai sasaran
bersama.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua
dalam Manajemen. Organisasi identic dengan sekelompok
individu yang terstruktur dan sistematis yang berada
dalam sebuah system. Pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusun struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Dengan hasil pengorganisasian adalah
struktu rorganisasi.
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen
yang mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi
perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh
sumberdaya yang di miliki oleh organisasi (manusia dan
bukan manusia) akan diatur penggunannya secara efektif
1
dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Sehingga organisasi merupakan suatuhal yang
penting yang harus di pelajari dengan baik. Contohnya jika
kita bekerja pada suatu perusahaan, kita akan melakukan
suatu organisasi. Oleh sebab itu kita harus mengetahui
apa yang dimaksud dari pengorgaisasian sertahal-hal yang
berkaitan dengan organisasi.

1.2. Identifikasi Masalah


Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang,
maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1) Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam manajemen yang
juga mempunyai peranan penting sepertihalnya fungsi perencanaan
2) Melalui fungsi pengoranisasian, seluruh seumber daya akan diatur
penggunanya secara efektif dan efisien.

1.3. Batasan Masalah


Penulis hanya membatasi pembahasan pada bagian-bagianatau sub bab
yang terdapat dalam Pengorganisasian, seperti definisi pengorganisasian, asas-
asas, langkahatau proses pengorganisasian, rentang kendali,
pendepartemenan, macam-macamorganisasi, teori-teori organisasi,
reorganisasi, dan restrukturisasi organisasi.

1.4. RumusanMasalah
1) Apa yang dimaksud dari pengorganisasian?
2) Apa saja asas-asas organisasi
3) Bagaimana proses atau langkah-langkah pengorganisasian?
4) Apa itu rentang kendali?

2
5) Apa yang dimaksud dengan pendepartemanan?
6) Apa saja macam-macam organisasi?
7) Apa saja teori organisasi?
8) Apa yang dimaksud reorganisasi?
9) Apa yang dimaksud dengan restrukturisasi organisasi?

1.5. Tujuan Masalah


1)Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengorganisasian.
2) Untuk mengetahui apa saja asas-asas organisasi.
3) Untuk mengetahui proses atau langkah-langkah pengorganisasian.
4) Untuk mengetahui apa itu rentang kendali.
5) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendepartemenan.
6) Untuk mengetahui apa saja macam-macam organisasi.
7) Untuk mengetahui apa saja teorio rganisasi.
8) Untuk mengetahui apa yang dimaksud reorganisasi.
9) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan restrukturisasi.

1.6. Manfaat
Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang
pengorganisasian, dapat menimbulkan semangat kepada mahasiswa dalam
berorganisasi, serta dapat menambah wawasan mahasiswa mengena
iperorganisasian.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Organisasi adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan
fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai
tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Menurut Prof. Dr. Sondang P.
Siagian menyatakan bahwa organisasi merupakan bentuk perserikatan atau
persekutuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk saling
melakukan kerja sama dalam sebuah ikatan yang formal. Kerja sama yang
dilakukan dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan
sebelumnnya.Dalam melakukan kerja sama tersebut bebrapa orang di sebut
sebagai atasan dan beberapa lainnya merupakan bawahan. Organisasi
merupakan kelompok atau enity (kesatuan) dalam kehidupan social yang di
koordinasikan dan dilakukan oleh hal yang relatif bias didefinisikan, organisasi
bekerja secara berkesinambungan dan terus menerus demi tercapainya tujuan
bersama , pendapat tersebut dikemukakan oleh Step P. Robbins.
Pengorganisasian kata dasarnya adalah organisasi, pengorganisasian
ialah pengaturan setelah perencaan tersebut selesai di garab.
Pengorganisasian atau organizing adalah proses mengidentifikasi,
mengelompokkan, mengornganisir, dan membangun model hubungan kerja
orang untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Schermerhon (1996:218)
pengorganisasian adalah proses mengatur orang dan sumber daya lain untuk
mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian meruapakn kegiatan struktur
hubungan kerja sehingga anggota organisasi dapat berinteraksi dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Anggota organisais di tetapkan
di bagian-bagian dengan tugas pekerjaan yang mereka lakukan sehingga dapat
memberikan garis kewenangan dan tanggung jawab antar individu dan
kelompok yang berbeda.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Pengorganisasian


Pengorganisasian atau organizing adalh proses
mengidentifikasi, mengelompokkan, mengorganisir, dan membangun
model hubungan kerja orang untuk mencapai tujuan organisasi.
menurutrut Schermehorn (1996:218), Pengorganisasian adalah
proses mengatur orang dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam organisasi, persiapan struktur organisasi sangat
penting sehingga setiap orang dalam organisasi mengetahui tugas
atau tanggung jawab, tugas,hak, dan wewenang mereka dengan
tepat.

Tujuan Pengorganisasian:
1) Membantu Koordinasi
2) Memperlancar Pengawasan
3) Maksimalisasi Manfaat Spesialisasi
4) Penghemat Biaya
5) Meningkatkan Kerukunan Hubungan Antar Manusia

3.2. Asas-Asas Organisasi

1) Asas Perumusan Tujuan

5
Dimana sebagai haluan atau awal berdirinya suatu organisasi.
Pemilihan bentuk, pembentukan struktur, pekerjaan apa yang
akan dilakukan, kebutuhan tenaga ahli.

2) Asas Departemenisasi

Merupakan proses pengelompokan pekerjaan dalam departemen


dan departemen ke dalam organisasi secara keseluruhan.

3) Asas Pembagian Kerja Atau Spesialisasi Kerja

Dimana tenaga kerja dibagi-bagi atau dikelompokan aktivitas


pekerjanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini agar disetiap
bidang, dipegang oleh orang yang benar.

4) Asas Koordinasi

Dalam asas ini menyatakan bahwa dalam suatu organisasi perlu


adanya hubunggan sehingga terjadi keseimbanggan diantara
departemen satu dengan departemen yang lainnya. Koordinasi
pun bertindak sebagai gambaran adanya interaksi antara tugas
yang diemban oleh para pekerjanya.

5) Asas Pelimpahan Wewenang

Wewenang adalah suatu hak untuk melakukan atau


memerintahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedang pelimpahan wewenang dapat diartikan sebagai
penyerahan sebagaian hak untuk mengambil tindakan agar tugas
serta tanggung jawab dapat dilaksanakan oleh pejabat yang diberi
wewenang. Delegasi adalah proses yang digunakan manajer untuk
memindahkan wewenang dan tanggung jawab ke posisi hieraki di
bawahnya.
6
6) Asas Rentangan Kontrol

Merupakan sejumlah anggota yang bertanggung jawab kepada


seorang pimpinan/atasan. Pengendalian sendiri adalah proses
sistematis yang digunakan oleh para manajer untuk menjadikan
mereka konsisten dengan harapan-harapan yang sesuai dalam
rencana, target dan standar kinerja.

7) Asas Jenjang Organisasi

Merupakan tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnnya


terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut
kedudukannya dari atas kebawah dalam suatu fungsi tertentu.

8) Asas Kesatuan Perintah

Dimana nantinya ditiap-tiap pejabat hanya akan bisa diperintah


dan bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

9) Asas Fleksibilistas

Dimana suatu organisasi seharusnya dapat diubah dengan mudah.


Disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi setiap
saat tanpa mengganggu aktivitas yang berlangsung.

10) Asas Keberlangsungan

Suatu organisasi perlu memiliki jaminan untuk tetap berdiri dan


melangsungkan aktivitas operasi secara terus-menerus.

11) Asas Keseimbangan


7
Dimana satuan yang ada dalam organisasi harus ditempatkan
pada struktur organisasi sesuai dengan fungsinya. Hal ini sangat
penting dimana akan terlihat dan dapat diaplikasinya TUPOKSI
(tugas pokok dan fungsi).

3.3. Proses (Langkah-Langkah) Pengorganisasian

Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengorganisasian


yang biasa diikuti oleh semua tingkat manajemen adalah sebagai
berikut:

1) Penetapan dan pengembangan aktivitas


Yang dimaksud dengan langkah ini pada hakikatnya adalah
merupakan pembagian, penggolongan dan penyusunan
aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga menjadi
kelompok-kelompok yang teratur berdasarkan kesamaan sifat
dalam pelaksanaan.
Misalnya, kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah
produksi digolongkan menjadi unit produksi, yang berkenaan
dengan masalah uang digolongkan menjadi unit keuanggan,
yang mengenai pelayanan warkat ke dalam unit tata usaha dan
seterusnya.

2) Penyusunan organ atau wadah

Dengan berpedoman pada langkah yang pertama, langkah ini


dimaksudkan untuk membuat organ atau wadah yang
diperlukan untuk mewadahi segenap kegiatan yang telah
tersusun. Disamping harus berpedoman pada hasil langkah

8
pertama, pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga
pada suatu ide, yaitu sesuatu cita dan aspira serta hasrat pada
sesuatu untuk struktur organisasi yang dikehendakinya. Atau
dengan kata lain, pembentukan wadah ini hendaknya
berpangkal juga pada ideal tipe suatu bentuk struktur
organisasi.

3) Mengisi organ dngan tugas, kekuasaan, wewenang dan


tanggung jawab

Yang dimaksud dengan langkah ini adalah memasukkan


kegiatan yang telah tersusun, kedalam organ yang telah
dibentuk. Dalam pengisian tugas, harus juga dilengkapi dengan
wewenang dan tanggung jawab yang sepadan. Dalam arti
pejabat yang diserahi tugas harus diberi wewenang pula untuk
mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan, agar tugasnnya
dapat dilaksanakan dengan baik.

4) Menghubung-hubungkan organ satu dengan yang lain dengan


garis wewenang dan tanggung jawab

Dari hasil langkah pertama, kedua, dan ketiga dapat terlihat


gambaran visual kotak-kotak organ yang telah berisi tugas,
wewenang, dan tanggung jawab, maka selanjutnya kotak-kotak
organ itu perlu dihubung-hubungkan.Jadi langkah ini adalah
suatu aktivitas untuk menentukan hubungan kekuasaan dan
tanggung jawab berdasarkan atas wewenang formal.
Manifestasi dari hasil langkah ini adalah garis-garis hubungan
kekuasaan yang bersifat formal.

5) Penempatan orang yang tepat pada masing-masing organ

9
Dengan berakhirnya kelima langkah tersebut diatas, berbagai
aktivitas organisasi telah tersusun. Berbagai pekerjaan yang
dilaksanakan antar individu, antar unit sudah dialokasikan,
lengkap beserta alat perlengkapan yang dibutuhkan. Dengan
langkah diatas, pula otoitas dan tanggung jawab untuk masing-
masing individu dan komponen-komponen kerja telah
disiapkan untuk didelegasikan. Maka untuk dapat digerakkan,
masih diperlukan satu langkah lagi, yaitu penempatan orang
atau tenaga kerja yang diperlukan pada masing-masing organ.
Orang-orang ini nanti yang akan menerima pendelegasian atau
pelimpahan wewenang. Untuk aktivitas penempatan orang ini
biasanya menganut asas “The right man in the right place”.

6) Membuat bagan organisasi

Langkah yang terakhir ini dimaksudkan untuk melukiskan atau


menggambarkan struktur organisasi diatas kertas, atau
membuat bagan organisasi. Yaitu suatu gambar yang
melukiskan secara skematis dari susuan tugas, kekuasaan, dan
tanggung jawab serta hubungan antara unit-unit dalam suatu
organisasi.

3.4. Rentang Kendali


Rentang kendali adalah batasan jumlah bawahan
langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh
seorang manager. Rentang kendali menggambarkan jumlah orang
yang harus melapor kepada seorang manajer. Dengan semakin
meningkatnya rentang kendali akan berakibat pada menurunnya
jumlah lapisan hirarki pada suatu organisasi. Akibat lain adalah
semakin berkurangnya kerumitan organisasi serta berkurangnya
biaya manajerial yang disebabkan struktur organisasi serta

10
berkurangnya biaya manajerial uang disebabkan struktur organisasi
yang semakin sederhana serta semakin sedikitnnya manajer yang
harus dipekerjakan.

Rentang kendali (span of control) sangat perlu dalam


pengorganisasian, karna berhubungan dengan pembagian kerja,
koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Rentang kendali diperlukan dalam suatu organisasi karna adanya “
limits factor (keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu
artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang pemimpin
melakukan pekerjaan yang beraneka macam, keterbatasan
pengetahuan artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin dapat
mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu
diadakan pembagian pekerjaan kepada bawahannya, keterbatasan
kemampuan artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan
kemampuannya terbatas, karna itu perlu diadakan batas jumlah
bawahan langsungnya, keterbatasan perhatian artinya bahwa
seorang pemimpin terbatas perhatiannya, ia tidak dapat
memperhatikan semua masalah yang dilakukan bawahannya
sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah bawahan langsung yang
dipimpinnya.

Faktor-faktor yang membatasi rentang kendali:

1) Sifat dan terperincinya rencana


2) Latihan-latihan dalam perusahaan
3) Posisi Manajer dalam perusahaan
4) Dinamis dan Statisnya Organisasi
5) Efektivitas Komunikasi
6) Tipe pekerjaan yang dilakukan

11
7) Kecakapan dan pengalaman Manajer
8) Span of Personality and Energy
9) Dedikasi dan partisipasi bawahan

Faktor-Faktor yang mempengaruhi rentang kendali:

1) Faktor-faktor yang berhubungan


 Para pegawai bawahan benar-benar terlatih untuk
menagani pekerjaannya.
 Para pegawai bawahan lebih senang bekerja tanpa harus
 Adanya saling percaya dan tanggung jawab antara
manajer dan pegawai bawahan terhadap pekerjaan yang
diperlukan.
2) Faktor-faktor yang berhubungan dengan manajer, anatar lain:
 Manajer mempunyai kemampuan, keterampilan dan
telah terlatih dengan baik dalam bidang manajerial yang
ditangani.
 Manajer mendapat bantuan dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan pekerjaan baik bantuan dari atasannya
maupun dari sesame manajer dalam bentuk pikiran, ide,
gagasan ataupun tindakan.
 Manajer tidak banyak tambahan tugas yang bersifat
teknis operasional, tetapi ia harus berfokus pada
pekerjaan yang bersifat supervisi dan pekerjaan yang
ditangganinya. Sedangkan tugas-tugas yang bersifat
teknis dilaksanakan oleh bawahan.

12
3.5. Pendepartemenan

Asas pendepartemenan adalah mengelompokkan


Kegiatan-kegiatan yang sama dan berkaitan erat kedalam
suatu unit kerja (bagian)

Dasar-dasar departemenan (basic departemenation)


ditentukan berdasarkan:
 Enterprise function (fungsi-fungsi perusahaan)
 Management function (fungsi-fungsi manajemen)
 Process product (proses produksi)
 Product (dasar produk/hasil)
 Costumer (dasar pasar/langganan)
 Territory (dasar wilayah/tempat)
 Time (dasar waktu/shift)
 Simple number (dasar jumlah)
 Combination
 Matriks

3.6. Macam Macam Organisasi

A. Berdasarkan Proses Pembentukannya:


 Organisasi Formal, merupakan kumpulan dua
orang atau lebih, yang mengikatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar dengan
hubungan kerja yang rasional.
 Organisasi Informal,adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih, yang terlibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari

13
dalam kekeluargaan menjadi suatu landasan
perilakunya.

B. Berdasarkan Kaitan Hubungan Dengan Pemerintah:


 Organisasi Resmi, organisasi ini dibentuk oleh
pemerintah dan harus terdaftar pada lembaran
Negara. Contohnya: lembaga-lembaga
pemerintah, yayasan dan perusahan-perusahan
yang berbadan hokum.
 Organisasi Tidak Resmi, organisasi ini dibentuk
oleh sekelompok orang, yang mana
keberadaannya tidak diakui oleh pemerintah atau
tidak terdaftar pada lembaran Negara.
Contohnya: klub bola voli, grup kesenian,
kelompok belajar, dan lain-lain.

C. Berdasarkan Skala/Ukuran Besar Kecilnya:


 Organisasi besar.
 Organisasi sedang (menengah).
 Organisasi kecil.
Besarnya organisasi itu sangat bersifat relatif, karna
disebabkan banyak factor yang dapat
mempengaruhi perkembangan organisasi tersebut.\

D. Berdasarkan Tujuannya:
 Non Profit Oriented Organization/Public
Organization (Organisasi Sosial) Tujuan utama
organisasi ini adalah untuk kepentingan
umum.Organisasi jenis ini tidak mencari
keuntungan. Contohny: organisasi keagamaan,
organisasi pemerintah daerah, yayasan-yayasan
social dan lain sebagainya.
14
 Profit Oriented Organization/Business
Organization (Organisasi Perusahaan) Tujuan
organisasi perusahaan ini adalah untuk mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya. Contohnya:
perseroan terbatas (PT), perseroan komanditer
(CV), firma (FA), koperasi dan lain sebagainya.

E. Berdasarkan Tipe-Tipe/Bentuknya:
 Organisasi Lini (Line Organization), yaitu
kekuasaan berjalan secara langsung dari atasan
ke bawahan, langsung dari manajer kepada
orang-orang, sampai setiap orang tercakup di
dalamnya.
 Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff
Organization), merupakan kombinasi dari
organisasi lini dan fungsional. Tujuannya untuk
memanfaatkan kebaikan-kebaikannya dan
meniadakan keburukan-keburukannya.
 Organisasi Fungsional, adalah oprganisasi yang
disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan
yang harus dilakukan.
 Organisasi Lini, Staf dan Fungsional, organisasi
ini biasanya diterapkan pada organisasi besar
serta kompleks. Organisasi Lini, Staf dan
Fungsional ini dilakukan dengan cara
menggabungkan kebaikan dan menghilangkan
keburukan dari ketiga tipe organisasi tersebut.

15
3.7. Teori-Teori Organisasi

Teori organisasi telah mengalami banyak perkembangan


dan perubahan dari masa ke masa, antar lain adalah sebagai berikut:

A. Teori Manajemen Ilmiah


Adalah penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara
terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Teori ini di
populerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang
berjudul principles of scientific pada tahun 1911. Teori
manajemen ilmiah sangat memberikan perhatian pada
hubungan manusia. Teori ini memikirkan bagaimana membuat
manusia bekerja sesuai dengan target yang diharapkan
perusahaan namun tetap menggunakan tekhnik yang terbaik
sehingga tidak ada tenaga yang terbuang percuma.
B. Teori Manajemen Klasik
Teori ini memiliki aliran klasik yang menyatakan bahwa
manajemen sesuai dengan fungsi fungsi yang terdapat pada
manajemen. Tepri manajemen klasik tak lepas dari birokrasi
yang berdasarkan pada dasaar hierarki.
C. Teori Manajemen Administrasi
Teori manajemen administrasi ini lebih identik beratkan
pemikiran terkait aspek pengaturan administrasi di dalam
keseluruhan aktivitas manajemen. Pemikiran mengenai
bagaimana pengaturan aktivitas organisasi secara keseluruhan
ini akan menjadi landasan dasar dan acuan utama dari
Generale Theory Management atau teori manajemen modern
lainnya.
D. Teori Analisis Sistem
Aliran ini mucul karena ketidakpuasan bahwa yang
dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya

16
menghasilkan efisien produksi dan keharmonisan kerja.
Manajer masih menghadapi kesuliatan dan frustasi karena
karyawan tidak selalu mengikuti pola perilaku rasional.
E. Teori Manajemen Modern
Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah
suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang
stabil, tetapi organisasi adalah suatu system terbuka yang harus
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungannya.

3.8. Reorganisasi
Reorganisasi adalah suatu upaya menjaga perusahaan
tetap hidup dengan mengubah struktur modalnya ( pemodelan ulang
struktur modal). Dalam situasi ekonomi dan bisnis yang tidak
menggembiarakan perusahaan sering terpaksa harus bertahan
dengan apa yang telah ada. Dengan kata lain reorganisasi adalah
situasi dimana aktiva dari perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan dinyatakan dalam nilai pasar dan penyusuanan kembali
struktur permodalan perusahaan yang mencerminkan tiap
perubahan pada sisi aktiva.

Reorganisai ini dilakukan karena tuntutan ‘Internal dan


eksternal”. Internal yaitu tuntutan dari dalam organisasi karena
semakin maju atau mundur, jadi perlu dilakukan reorganisasi supaya
sesuai kembali dengan kebutuhan yang diperlukan. Sedangkan
eksternal yaitu tuntutan dan dorongan dari luar organisasi, misalnya
karena peraturan-peraturan pemerintah, merger, dan lain
sebagainya, sehingga perlu dilakukan reorganisasi.

17
Reorganisasi ini ,meliputi tindakan perubahan anggaran
dana maupun strukturnya, sehingga akan lebih baik untuk
membantu tercapainyab tujuan
Reorganisasi dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1) Reorganisasi portofolio/asset.
Merupakan kegiatan penyusunan portofolio perusahaan supaya
kinerja perusahaan menjaddi baik. Yang termasuk ke dalam
portofolio perusahaan adalah setiap asset, lini bisnis, divisi, unit
usaha atau SBU (Strategic Business Unit), maupun anakl perusahaan.
2) Reorganisasi Modal atau Keuangan
Adalah penyusunan ulang komposisi modal perusahaan supaya
kinerja keuangan menjadi lebih sehat. Kesehatan perusahaan dapat
di ukur berdasarkan rasio kesehatan yang antara lain: tingkat efisien,
tingkat efektifitas, profitabilitas, tingkat likuiditas, tingkat
perputaran, leverage ratio dan market ratio.
3) Reorganisasi manajemen/organisasi
Merupakan penyusunan ulang komposisi manajemen, struktur
organisasi, pembagian kerja, system operasional, dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan masalah managerial dan organisasi.

3.9. Restrukturisasi Organisasi


Restrukturisasi Organisasi merupakan salah satu cara
dalam melakukan transformasi organisasi yang merupakan proses
mempersiapkan dan menata ulang sumber data organisasi dan
mengarahkannya untuk mencapai tingkat kinerja daya saing yang
tinggi dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif untuk
meningkatkan kinerja pelayanan public. Dengan kata lain,

18
restrukturisasi merupakan kegiatan penataan kembali sendi-sendi
perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan
secara menyeluruh.
Tujuan restrukturisasi adalah untuk meningkatkan kinerja
dan nilai perusahaan, memberikan manfaat berupa dividen dan
pajak kepada Negara, menghasilkan produk dan layanan dengan
harga yang kompetitif kepada konsumen dan memudahkan
pelaksanaan privatisasi.
Restrukturisasi dapat dibagi dalam konteks restrukturisasi
sektoral, restrukturisasi korporasi dan restruktur internal.
 Restrukturisasi sektoral mengarah pada restrukturisasi yang
pelaksanaanya disesuaikan dengan kebijakan sector atau
ketentuan perundang-undangan. Sebagai contoh: penguatan
jaringan dalam restrukturisasi sektoral dapat dilakukan oleh
perusahaan yang bermain di sector agroindustri.
 Restruktur perusahaan atau korporasi meliputi peningkatan
intensitas persaingan usaha, terutama di sektor-sektor yang
terdapat monopoli, baik yang di regulasi maupun monopoli
alamiah.
 Restruktur internal mancakup pada optimalisasi pengelolaan
keuangan, manajemen organisasi, pengelolaan operasional
perusahaan, pengelolaan pada system dan aktivitas procedural.

19
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pengorganisasian atau organizing adalah proses
mengidentifikasi,mengelompokan,mengorganisir,dan membangun
model hubungan kerja orang untuk mecapai tujuan organisasi. Asas
asas manajemen, anatara lain Asas Perumusan Tujuan, Asas
Departemensasi, Asas Pembagian Kerja, atau Spesialisasi kerja, Asas
Koordinasi, Asas Pelimpahan Wewenang, Asas Rentangan Kontrol,
Asas Jenjangan Organisasi, Asas Kesatuan Perintah, Asas Fleksibilitas,
Asas Keberlangsungan, dan Asas Keseimbangan. Langkah-langkah
yang diperlukan dalam pengorganisasian yang biasa diikuti oleh
semua tingkat manajemen dapat dilakukan melalui 6 tahapan.

Rentang kendali adalah batasan jumlah bawahan langsung


yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang
manager. Rentang kendali menggambarkan jumlah orang yang harus
melapor kepada seorang manajer. Ada banyak macam-macam
organisasi, seperti formal dan informal, organisasi tidak resmi dan
resmi, organisasi kecil, sedang, dan besar, dan masih banyaknya.
Teori organisasi telah mengalami banyak perkembangan dan
perubahan dari masa ke masa. Reorganisasi adalah suatu upaya

20
untuk menjaga perusahaan tetap hidup dengan mengubah struktur
modalnya (pemodelan ulang struktur modal). Reorgansiasi ini
dilakukan karena tuntutan “internal dan eksteranal”. Restruktur
organisasi merupakan salah satu cara dalam melakukan transformasi
organisasi yang merupakan proses mempersiapkan dan menata
ulang segala sumber daya organisasi dan mengarahkannya untuk
mencapai tingkat kinerja daya saing yang tinggi dalam lingkungan
yang dinamis dan kompetitif untuk meningkatkan kinerja pelayanan
publik.

21
DAFTAR PUSTAKA

Syukran, M. dan Agustang, A.2022. KONSEP ORGANISASI DAN


PENGORGANISASIAN DALAM PERWUJUDAN KEPENTINGAN
MANUSIA.
URL:https://stia-binataruna.e-journal.id/PUBLIK/article/view/
277. Diakses tanggal 12 Oktober 2023.
Aditya, R.2022.Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli,
Ketahui Tujuan dan Macam-macamnya.
URL:https://www.bola.com/ragam/read/5055445/pengertia
n-organisasi-menurut-para-ahli-ketahui-tujuan-dan-macam-
macamnya. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2023.
Kenton, A.2020.Reorganisasi: Pengertian, Jenis, dan
Tujuan.URL:https://www-investopedia-com.translate.goog/t
erms/r/reorganization.asp?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc. Diakses
pada tanggal 13 Oktober 2023.
Nasrudin, A.2022.Rentang Kendali: Pentingnya, Jenis,
Kelebihan, Kekurangan. URL:https://cerdasco.com/rentang-
kendali/. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023.

22

Anda mungkin juga menyukai