KELOMPOK IV
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hikmah dan
hidayah-Nya atas terselesaikannya penulisan makalah yang berjudul “Pengorganisasian”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas ilmu sosial budaya dasar.
Dalam penulisan makalah ini kamu mengalami hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bantuan
dari berbagai pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan memberi pengarahan serta dukungan
semangat kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik dan saran yang membangun untuk
demi perbaikan makalah ini.
Kata Pengantar .................................................................................
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah ..............................................................
1.2 Rumusan masalah .......................................................................
1.3 Tujuan masalah ............................................................................
1.4 Batasan masalah .............................................................................
BAB 2 Pembahasan…………………………………………………
A. Definisi Organisasi dan Pengorganisasian..........................................
B. Unsur-unsur pengorganisasian .........................................................
C. Struktur organisasi ..........................................................................
D. Perilaku organisasi ..........................................................................
E. Fungsi pengorganisasian…………………………………………..
F.Tujuan pengorganisasian………………………………………………
BAB 3 Penutup……………………………………………………
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
Daftar Pustaka……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang terbataslah yang
mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini diperkuat dengan
pendapat, bahwa manusia merupakan mahluk social. Sejalan dengan tingkat kematangan
(keinginan dan kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali dari tingkat
yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern. Sebuah organisasi adalah pola hubungan
banyak yang saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan
dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen. Organisasi identik
dengan sekelompok Individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem.
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan hasil pengorganisasian
adalah struktur organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa definisi dari Pengorganisasian dan Organisasi?
2.Apa saja Unsur-unsur Pengorganisasian?
3.Teori-teori Organisasi!
4. Apa saja Asas-asas atau Prinsip-prinsip Organisasi
5.Bagaimana Bentuk-bentuk Organisasi?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat di ambil tujuan yaitu, untuk mengetahui bagian-bagian
dalam Pengorganisasian atau sub-sub bab dalam Pengorganisasian (definisi, unsur, teori, asas
atau prinsip, bentuk, yang sangat berpengaruh dalam Pengorganisasian.
1.4 Batasan Masalah
Hal yang dibahas dalam makalah ini hanya bagian-bagian atau sub bab yang terdapat dalam
Pengorganisasian (definisi, unsur, teori, asas atau prinsip, bentuk, sruktur, pola, langkah atau
proses, perilaku, fungsi, tujuan, dan manfaat).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Organisasi dan Pengorganisasian
Secara konseptual ada dua batasan yang perlu dikemukakan, yakni istilah “organization”
sebagai kata benda dan “organizing” (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada
rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga
(institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan
pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses
pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
Menurut Drs. M. Manullang Organisasi dalam arti dinamis disebut pengorganisasian, dan
dalam arti statis disebut organisasi.
1. Pengertian Organisasi
< Pengertian Menurut Ahli
a. Menurut Stoner: Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-
orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
b. Menurut James D. Mooney: Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
c. Menurut Chester I. Bernard: Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
d. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang
disebut bawahan..
2. Pengertian Organisasi Secara Umum
Organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara
formal dipersatukan untuk bekerjasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung
jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna
memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan.
< Pengertian Pengorganisasian
<Pengertian Menurut Ahli
a. Menurut G. R Terry: pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme) yang
merupakan sebuah eititas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan.
b. Menurut Siagian (1983): Pengorganisasianadalah keseluruhan pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas, tugas,kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta
suatuorganisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan.
c. Drs.H. Malayu S. P. Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan
orang - orang pada setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktifitas-aktifitas tersebut.
d. T. Hani handoko: sesuatu yang digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi
tugas-tugas yang sangat terspesialisasikan.
1. Teori-teori Organisasi
Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau
pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehingga dapat lebih berhasil bahkan pada
gilirannya organisasi dapat mencapai sasaran yang ditetapkan, adapun yang dimaksud masalah
itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Para ilmuan sejak lama menyadari bahwa adanya teori-teori dari berbagai disiplin ilmu
yang berbeda memunculkan pertanyaan, perbedaan pandangan suatu masalah, dan isu organisasi.
Walaupun demikian, fenomena ini justru membantu para ilmuan untuk memberikan sejumlah
jawaban terhadap 1 (satu) persoalan yang sama. Dengan berpegang kepada sejumlah teori dan
konsep, kita dapat menghadirkan berbagai pandangan (perspectives) untuk mengkaji isu,
masalah, dan pertanyaan yang sama tentang organisasi (Champoux, 2003).
Ada 9 macam teori organisasi yaitu teori organisasi klasik, teori organisasi birokrasi, teori
organisasi human relations, teori organisasi perilaku, teori proses, teori organisasi
kepemimpinan, teori organisasi fungsi, teori organisasi pembuatan keputusan dan teori organisasi
kontingensi. Namun, Perkembangan teori-teori organisasi yang dilihat dan dikaji sejak tahun-
tahun pertama abad kedua puluh secara garis besar dapat diikhtisarkan menjadi 4 (empat)
kelompok besar teori yakni klasik, perilaku, system, dan kontingensi.
1. Teori Organisasi Klasik. Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga
“teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi
digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta
memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas. Terdapat 3 (tiga) kategori pokok pendekatan klasik yakni, scientific management,
administrative management, the bureaucratic model of organization (Beach, 1980: 133).
2. Teori Human Relations. Teori ini disebut juga teori neoklasik, teori hubungan
kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaaan atau the
human relations theory. Teori ini muncul akibat ketidak puasan dengan teori klasik dan teori
ini merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Suatu hubungan
dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut sudah dapat memberikan
kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas.
3.Teori Organisasi Perilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari
segi perilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil
tidaknya organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.
4. Teori Birokrasi. Pada dasamya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai
tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
7. Teori Organisai Fungsi. Fungsi adalah sekelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan
oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai
tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimpin atau manager
terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),
pemberian motifasi atau bimbingan (Motivating), pengawasan (Controlling), dan pengambilan
keputusan (Decision making).
8. Teori Pengambilan Keputusan. Teori ini berlandaskan pada adanya berbagai keputusan yang
dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan di tingkat puncak yang memuat
ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan di tingkat menengah yang memuat
program-progam untuk melaksanakan keputusan adminitratif, maupun keputusan di tingkat
bawah.
9. Teori Kontingensi (Teori Kepentingan). Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa
pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi
mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi
harus dianalisis sendiri.
Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang dianggap paling lengkap atau paling
sempurna, teori-teori itu satu sama lain saling mengisi dan saling melengkapi. Teori dianggap
baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu
memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
2. Asas-asas atau Prinsip Organisasi
<Asas atau Prinsip Menurut Ahli
Menurut Alford dan Russel:
a. Situation Analysis (Analisis Situasi).
b. Objectives (obyektif).
c. Strategy (strategi).
d. Tactics (taktik).
<Asas atau Prinsip Organisasi Secara Umum
a. Perumusan Tujuan. Tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas. Tujuan yang akan
memandu setiap orang dalam organisasi. Semakin jelas tujuan yang akan diraih maka semakin
mudah pula organisasi menentukan langkah yang tepat.
b. Departementasi. Penyusunan bagian-bagian yang akan menjalankan tugas-tugas sesuai bidang
tertentu. Dapat dilakukan dengan mengelompokkan tugas-tugas sejenis.
c. Pembagian kerja. Setelah dilakukan departemetasi perlu pengisian aktifitas kerja sesuai
dengan bidangnya masing-masing Koordinasi. Koordinasi dimaksudkan untuk mencapai
keselarasan dalam organisasi
d. Kesatuan perintah. Masing-masing pejabat dalam hirarki yang berlaku hanya
bertanggungjawab kepada satu atasan tertentu dan hanya menerima perintah darinya.
3. Bentuk-bentuk Organisasi
a. Bentuk Organisasi Garis (Henry Fayol (Paris))
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer
dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum
begitu tinggi.
Kelebihan:
· Kesatuan komando baik karena pimpinan beradadi atas satu tangan.
· Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
· Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.
Kekurangan:
· Jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
· Ada kecenderungan bertindak otokratis (berkuasa sendiri secara mutlak)
· Kesempatan berkemang terbatas
b. Bentuk Organisasi Fungsional (F.W. Taylor.)
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai
bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya.
Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
Kelebihan:
· Pembagian tugas-tugas jelas.
· Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
· Digunakannya tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Kekurangan:
· Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
· Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.
c. Bentuk organisasi Fungsional dan Garis
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala
bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada
pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Kelebihan:
· Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun.
· Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
· Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
Kekurangan:
· Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
· Koordinasi antara departemen atau divisi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya
organisasi
e. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf
Merupakan kombinasi organisasi fungsional dan staf, memiliki kekurangan dan kelebihan
seperti halnya organisasi staf dan fungsional.
f. Bentuk Organisasi Komite
Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara
kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic
manajement
g. Bentuk Organisasi Matrix
Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang
mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan lagi
menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen (unit kerja) dan hubungan
antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan,
pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan (integrasi) secara formal.
1. Pola Organisasi
a. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari orang-orang yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan
bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perusahaan, sekolah
dan negara
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi
organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun banyak
universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.
Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter
Drucker dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku
organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar
belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang
ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang etnosentris
dan pro-kapitalis (lihat Studi Manajemen Kritis).
<Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi
1. Menurut Ahli
a. Menurut Duncan (Thoha, 2005), perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut
aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
b. Menurut Larry L. Cummings (Thoha, 2005), perbedaan dari perilaku organisasi dengan
disiplin ilmu lain yang erat hubungannya dengan ilmu perilaku adalah sebagai berikut:
1. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan psikologi organisasi, antara lain: psikologi
organisasi membatasi konstruksi penjelasannya pada tingkat psikologi saja, akan tetapi perilaku
organisasi konstruksi penjelasannya berasal dari multi disiplin. Kesamaan keduanya ialah kedua
bidang tersebut menjelskan perilaku orang-orang di dalam suatu organisasi.
2. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan teori organisasi didasarkan pada dua perbedaan
antaranya unit analisisnya dan pusat variabel tak bebas. Perilaku organisasi dirumuskan sebagai
suatu studi dari tingkah laku individu dan kelompok di dalam suatu organisasi dan penerapan
dari ilmu pengetahuan tertentu. Teori organisasi adalah studi tentang susunan, proses, dan hasil-
hasil dari organisasi itu sendiri.
3. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan personnel dan human resources adalah, bahwa
perilaku organisasi lebih menekankan pada orientasi konsep, sedangkan personnel dan human
resources (P&HR) menekankan pada teknik dan teknologi. Variabel-variabel tak bebas, seperti
misalnya tingkah laku dan reaksi-reaksi yang efektif dalam organisasi, seringkali muncul pada
keduanya. P&HR nampaknya berada pada permukaan antara organisasi dan individu dengan
menekankan pada pengembangan dan pelaksanaan sistem pengangkatan, pengembangan, dan
motivasi dari individu-individu di dalam suatu organisasi.
c. Menurut Davis dan Newstorm (1985), ada empat model perilaku organisasi yang
menunjukkan evolusi pemikiran dan perilaku pada bagian manajemen dan manajer. Empat
model atau kerangka kerja organisasi adalah:
1. Otokratis – Dasar dari model ini adalah kekuatan dengan orientasi manajerial otoritas. Para
karyawan pada gilirannya berorientasi terhadap ketaatan dan ketergantungan pada bos.
Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah subsisten. Hasil kinerja minimal.
2. Kustodian – Dasar dari model ini adalah sumber daya ekonomi dengan orientasi manajerial
uang. Para karyawan pada gilirannya berorientasi pada keamanan dan manfaat dan
ketergantungan pada organisasi. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah keamanan. Hasil
kinerja adalah kerjasama pasif.
3. Mendukung – Dasar dari model ini adalah kepemimpinan dengan orientasi manajerial
dukungan. Para karyawan pada gilirannya berorientasi terhadap prestasi kerja dan partisipasi.
Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah status dan pengakuan. Hasil kinerja terbangun drive.
4. Kolegial – Dasar dari model ini adalah kemitraan dengan orientasi manajerial kerja sama tim.
Para karyawan pada gilirannya berorientasi ke arah perilaku yang bertanggung jawab dan
disiplin diri.
Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah aktualisasi diri. Hasil kinerja adalah antusiasme
E. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengorganisasian adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik
yang telah dirumuskan dalam perencanaan desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat
dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa sangat penting Pengorganisasian
(organizing) dalam manajemen. Karena merupakan fungsi dari manajemen yang pasti ada dan
sangat dibutuhkan maka peran Pengorganisasian sangat penting dan sangat menentukan langkah
selanjutnya dalam manajemen.
Pengertian organisasi dapat diartikan menjadi dua artian yaitu, dalam arti dinamis disebut
pengorganisasian dan dalam arti statis disebut .
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada
tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau
saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.
3.2 Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan
dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan
dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua
hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik dan
menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa
jarus mengganggu proses organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Soetopo, Hendiyat dan Soemanto, Wasty. 1982. Pengantar Operasional Administrasi
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Saud, Udin Syaefudin. 2005. Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kadarman, A.M. et.al. 1996. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta, Gramedia.
Sutisna, Oteng. 1985. Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Handoko, T. Hani (2003), Manajemen. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapanbelas. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
http://mia-amel.blogspot.com/2011/12/tugas-makalah-tentang-pengorganisasian.html
http://randyheksa.blogspot.com/2012/03/pengorganisasian.html
http://jandakembangs.blogspot.com/2011/11/tugas-pengertian-pengorganisasian-dan.html
http://careabouteducation.wordpress.com/2011/09/22/asas-asas-organisasi/
http://thelastmemoris.blogspot.com/2012/05/pola-organisasi.html
http://qinoy-smarttecnology.blogspot.com/2011/10/struktur-organizing.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_organisasi
http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2012/05/fungsi-tujuan-dalam-organisasi.html
http://luffybersahabat.blog.com/2011/01/19/bentuk-bentuk-organisasi/
http://elqorni.wordpress.com/2012/04/21/modul-3-fungsi-organizing-dalam-manajemen-
pertemuan
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/copywriting/2073164-definisi-pengorganisasian-
menurut-para-ahli/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/copywriting/2073168-tujuan-pengorganisasian/
http://tkampus.blogspot.com/2011/11/pengorganisasian.html
http://edwinnisme.wordpress.com/2011/11/28/pengorganisasian/
http://wahyu410.wordpress.com/2010/11/07/pengorganisasian/
http://suryantara.wordpress.com/2007/12/08/definisi-dan-manfaat-organisasi/