Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DASAR-DASAR ORGANISASI INFORMASI

Disusun Oleh :

Kelas 1AP2 / Kelompok 1

Nur Fadila : 40400121062

Nur Inayah : 40400121040

Muh. Fahrul Rijal : 40400121052

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKUTAS ADAB & HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya Makalah
yang berjudul “Dasar-Dasar Organisasi Informasi” ini dapat terselesaikan dalam rangka menunjang
proses pembelajaran dan peningkatan uji.

Makalah ini disajikan dengan ilustrasi yang berhubungan dengan organisasi informasi agar mudah
dipahami dan sesuai dengan kebutuhan belajar temen-teman selain itu makalah ini akan membantu
proses pembelajaran bagi teman-teman untuk belajar mandiri.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi kita semua. Kami menyadari
makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membenagun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Saran, kritik dan pemikiran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah kami
ini dimasa yang akan datang.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan
makalah ini dari awal hingga akhir.

Semoga Allah S.W.T senantiasa meridhoi usaha kita, AMIN.

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar··················································································· I

Daftar Isi·························································································· II

BAB I

PENDAHULUAN·············································································· III

A. Latar Belakang················································································III

B. Rumusan Masalah············································································ III

C. Tujuan ························································································· III

BAB II

PEMBAHASAN················································································· 1

A. Pengertian Organisasi········································································1

B. Pengertian Informasi········································································· 7

C. Dasar-dasar Organisasi Informasi··························································11

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan······················································································· 12

DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu samalain dengan
menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesaninformasi
(software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data).Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasimemberikan peran yang sangat
penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orangmenggunakan keunggulan sistem informasi yang ia
gunakan sebagai kunci strategi bisnis.Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam
tubuh manusia, sepertihalnya informasi di dalam sebuah perusahaan/organisasi yang sangat penting
untuk mendukungkelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan/organisasi. Apabila suatu perusahaan/organisasi kurang mendapatka
ninformasi, dalam waktu tertentu perusahaan/organisasi akan mengalami ketidakmampuanmengontrol
sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangatterganggu, yang pada
akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan
lingkungan pesaingnya. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jauh mengenai apa organisasi dan cirri
-cirinya, pengembangan organisasi, fungsi-fungsi organisasi, model dasar dan variasi strukturorganisasi,
interaksi manusia dalam organisasi, dll

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari organisasi

2. Apa pengertian dari Informasi

3. Apa itu dasar organisasi informasi

C. Tujuan

1. Dapat memahami apa itu organisasi

2. Dapat memahami apa itu Informasi

3. Dapat mengetahui dasar-dasar organisasi informasi

III
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah institusi atau wadah tempat orang berinteraksi dan bekerjasama sebagai suatu
unit terkoordinasi terdiri setidaknya dua orang atau lebih yang berfungsi mencapai satu sasaran atau
serangkaian sasaran. Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan pembagian kerja
yang akan dilakukan, pembatasan dan tugas dan kewajiban, otoritas dan tanggung jawab, dan penetapan
hubungan diantara elemen organisasi. Jadi, organisasi dalam arti dinamis lebih cenderung disebut
organisasi sebagai suatu wadah. Karena dalam organisasi terdapat sekumpulan orang atau kelompok
memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama.
Melalui organisasi memungkinkan masyarakat meraih hasil atau mengejar tujuan yang sebelumnya tidak bisa
tercapai oleh individu-individu secara sendiri-sendiri.

Organisasi merupakan satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.Beberapa ahli telah mendefenisikan organisasi sebagai berikut:

1. Organisasi menurut James D. Mooney (1974) adalah setiapbentuk kerja sama manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
2. Organisasi menurut Ralp Currier Davis (1951) adalah suatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke
arah tujuanbersama di bawah satu kepemimpinan).

3. Organisasi menurut Robert V. Presthus (1958) suatu sistem susunan hubungan-hubungan antar
pribadi.
4. Organisasi menurut Michael J. Jucius (1962) adalah suatu kelompok orang yang bekerja dalam
hubungan yang salingbergantung ke arah tujuan atau tujuan-tujuan bersama.
5. Organisasi menurut Robbins (1984) adalah kesatuan sosialyang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasaryang relatif terus-menerus
untuk mencapai tujuan bersamaatau tujuan kelompok.
6. Organisasi menurut Herbert A. Simon (1958) adalah suaturencana mengenai usaha kerjasama yang
mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau
tugas-tugas untuk dilaksanakan.
7. Organisasi menurut Daniel E. Griffiths (1959) adalah orang- orang yang melaksanakan fungsi-fungsi
yang berbeda tetapi saling berhubungan dan dikoordinasikan agar supaya sebuah tugas atau lebih
dapat diselesaikan.
8. Organisasi menurut Harleigh Trecker (1950) adalah Perbuatan atau proses menghimpun atau mengatur
kelompok-kelompokyang saling berhubungan dari institusi menjadi satu kesatuanyang bekerja).
9. Organisasi menurut J. William Schulze (1949) adalah peng-gabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-
alat, perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang bertalian dengannya, yang dihimpun dalam
hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa. Organisasi merupakan
kumpulan dua orang atau lebih yang mau bekerja sama untuk pencapaian tujuan bersama yang diikat
dengan peraturan yang disepakati bersama dalam satu komando pimpinan melalui pemberdayaan
1
seluruh sumberdaya organisasi, berupa Sumber Daya Manusia (SDM), SumberDaya Alam (SDA) dan
sumber daya Modal/Uang. Organisasi berusaha mempermudah manusia dalam menjalani hidup di
dunia dengan memanfaatkan segala kelebihan yang terdapat di organisasi. Untuk menyelesaikan
masalah, ketika dipikirkan orang banyak, maka segala masalah apapun akan mudah terselesaikan,
dibandingkan satu orang yang memikirkannya. Satu demi satu persoalan akan selesai, tatkala
dikerjakan secara gotong royong. Tak salah pepatah mengatakan “ berat sama dipikul, ringan sama
dijinjing”.

Faktor penentu terbentuknya organisasi adalah manusia sedangkan faktor yang berkaitan dengan
kerja adalah kemampuan untuk bekerja, kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dan kemampuan
melaksanakan asas-asas atau prinsip-prinsiporganisasi.

UNSUR PEMBENTUK ORGANISASI


Berdasarkan defenisi di atas, terlihatlah beberapa unsur yang membentuk organisasi secara
utuh antara lain:

1. Terdiri dari Sekelompok Orang.


Sekelompok orang yang dimaksud adalah terdiri dari dua orang atau lebih. Jika dalam satu
rumah tangga, organisasi ini terdiri dari suami dan istri. Beberapa ahli menyebutkan sekurang- kurangnya
terdiri dari tiga orang atau lebih yakni ketua, sekretaris dan bendahara.

2. Memiliki Tujuan yang Jelas.


Sekelompok orang akan mau bekerja sama, tentunya karenamemiliki tujuan yang jelas, dalam artian
dapat dicapai melalui kerja sama seluruh pihak. Tujuan ini merupakan hasil dari kesepakatan
bersama dengan istilah lain “Visi”

3. Adanya Kerja Sama


Untuk mewujudkan visi atau tujuan tersebut diharapkan adanya kerja sama yang dibangun secara
baik dengan berbagai keahlian yang dimiliki masing-masing orang yang berada dalam organisasi
tersebut. Tanpa kerja sama, maka tujuan yang muliaitu tidak akan tercapai.

4. Punya Peraturan atau Undang-Undang


Peraturan dibuat untuk mengikat setiap individu yang berada di dalam organisasi. Peraturan
membuat lebih terarah dalam bentuk kerja sama dan pencapaian tujuan. Peraturan tidak membedakan
pangkat dan jabatan, masing-masing harus taat dan patuh pada ketentuan yang berlaku di
organisasi.

5. Punya Tempat/Sekretariat
Bagi setiap organisasi sangat diperlukan tempat atau sekretariat.Sekretariat berfungsi tempat menyusun
strategi, perencanaan segala sesuatu, tempat bermusyawarah dan berkerja. Salah satu alat pemersatu
yang digunakan dalam berkumpul, bekerja dan tempat bermusyawarah. Seluruh alamat surat akan
ditujukanmelalui sekretariat.

6. Punya Modal (SDM/SDA atau Uang)


Modal juga dianggap penting untuk memajukan sebuah organisasi. Salah satu modal yang sangat
berarti adalah Sumber Daya Manusia. Hal ini menjadi nilai jual yang sangat berarti bagi organisasi.

2
Ketika sumber daya lainnya tidak ada, tidak terlalu menyulitkan perkembangan roda organisasi.
Contoh, organisasi bergerak di Bidang Jasa.

ASAS ORGANISASI
Menurut Handayaningrat (1984) Asas-Asas atau Prinsip-Prinsip organisasi sebagai berikut:

1. Organisasi Harus Memiliki Tujuan yang Jelas


Sebelumnya juga sudah dijelaskan bahwa tujuan yang jelasbenar-benar urgen bagi setiap organisasi
agar terarah apa yangdicita-cita orang-orang yang berapa di organisasi tersebut.

2. Skala Hirarki
Skala hirarki dapat diartikan sebagai perbandingan kekuasaan di setiap bagian yang ada. Kekuasaan
terukur, jika jelas berapa banyak bawahan dan jenis pekerjaan apa saja yang menjadi titik tumpu
sebuah organisasi. Artinya, tidak sama antara manajer dengan para bawahan dalam ukuran hirarki
kekuasaan. Yang hanya bisa memerintah bawahan adalah atasan. Itu yang menjadi tolak ukur di
manapun organisasi itu berdiri.

3. Kesatuan Perintah/Komando
Untuk sentralisasi organisasi, kesatuan perintah itu terletak di pucuk pimpinan tertinggi. Jika di organisasi,
maka manajerlah yang bisa memerintah seluruh komponen organisasi, tetapi untuk desentralisasi,
wakil manajer yang punya peran meng- komandokan bagian kekuasaannya.

4. Pelimpahan wewenang
Dalam hal ini, ada 2 pelimpahan wewenang, yakni: (1) Secara Permanen yang ditandai dengan
Surat Keputusan Tetap(SK), dan (2) Secara Sementara yang sifatnya dadakan.

5. Pertanggungjawaban
Dalam melakukan tugas, semua bawahan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan
hasil kerjanya. Atas juga bertanggung jawab atas kemajuan organisasi kepada bawahannya. Jadi, semua
pihak bertanggung jawab pada setiap apa yang diakerjakan.

6. Pembagian Pekerjaan
Pembagian pekerjaan sangat diperlukan untuk menutupi ketidakmampuan setiap orang untuk
mengerjakan semua pekerjaan yang ada dalam organisasi. Perlu adanya spesialisasi pekerjaan yang
disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Kegiatan- kegiatan itu perlu dikelompokkan dan
ditentukan agar lebih efektif dalam mencapai tujuan organisasi.

7. Jenjang/Rentang Kendali
Jenjang atau rentang pengendalian artinya perlu jumlah bawahan dikendalikan oleh seorang atasan
secara rasional. Oleh karen itu, tingkat-tingkat kewenangan yang ada harus dibatasi seminimal
mungkin sehingga tidak semua merasa menjadi atas. Ada dua rentang pengendalian, yaitu: (a) Rentang
pengendalian Sempit yang terdiri dari 4-8 orang, (b) Rentang pengendalian Luas yang terdiri dari 8-
15 orang bahkan lebih banyak lagi dari itu.

8. Fungsional
Bahwa seorang dalam organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya,
kegiatannya, hubungan kerjanyaserta tanggung jawabnya dalam pencapaian tujuan organisasi.

3
9. Pemisahan
Bahwa beban tugas dari setiap orang tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Seseorang akan
merasa kehilangan harga diri dengan mengerjakan pekerjaan orang lain, kecuali ada hal tertentu
diliar kuasa manusia (sakit).

10. Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organsisa yang efektif dengan tujuan organisasi. Keseimbangan antara
beban tugas, imbalan,waktu bekerja dan hasil perkerjaan.

11. Flexibelitas
Suatu pertumbuhan dan perkembangan organisasi ter- gantung pada dinamika kelompok.
Keseimbangan penugasan dengan imbalan perlu diperhatikan dengan baik dalam memenuhi tujuan
organisasi.

12. Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat berarti bagi sebuah organisasi. Semua aktivitas dijalankan oleh pemimpin.
Pemimpin juga bertanggung jawab atas kemajuan dan kemunduran organisasi. Seluruh fungsi- fungsi
manajemen akan dikendalikan sepenuhnya oleh pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan dianggab sebagai
inti dari manajemen.

BENTUK ORGANISASI
1. Organisasi Line
Organisasi ini mempunyai bentuk yang sederhana. Bentuk ini lebih banyak dipakai di dalam
organisasi Militer. Bawahan hanya mengenal satu atasan atau komando sebagai sumber dari
kewenangan dalam memerintah. Line diartikan sebagai unit yang secara langsung ikut serta
menghasilkan ketercapaiantujuan organisasi.

Kebaikan Organisasi Line:

a. Kesatuan kepemimpinan terjamin.


b. Garis pimpinan berjalan secara tegas karena pimpinan langsungberhubungan dengan bawahan.
c. Proses pengambilan keputusan secara cepat.
d. Rasa solodaritas tinggi
e. Penyampaian informasi cepat
f. Memungkinkan menejer lebih terlatih
g. Hubungan kekuasaan jelas

Keburukan Orgnisasi Line

a. Seluruh organisasi sangat bergantung dengan satu orang


b. Kecendrungan pimpinan bertindak secara otoriter.
Kesempatan bawahan berkembang, sangat susah.

c. Penyelesaian masalah agak lama karena dipikirkan satuorang saja.


d. Anggota/bawahan kurang aktif, kreatif dan inovatif

4
2. Organisasi Line dan Staff
Organisasi ini pada umumnya digunakan semua organisasi atau perusahaan yang bergerak di
bidang apapun. Organisasi ini terdiri dari unit Line dan unit Staff. Line dalam organisasi diartikan
sebagai orang-orang yang terlibat langsung dalam pencapaian tujuan sedangkan Staff diartikan
sebagai orang- orang yang membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

Staff dalam organisasi ini terbagi tiga yaitu Staff Umum untuk pekerjaan yang bersifat umum.
Contoh, bagian umumnya tata usaha di perkantoran. Staff Ahli dikhususkan pada pekerjaantertentu yang
hanya dikerjakan orang yang ahli saja. Contoh, pekerjaan perencanaan, penelitian, saran-saran dan
merumuskan pengambilan keputusan. Serta staff Pribadi yaitu sebagai pembantu pribadi dalam
bekerja.

Kebaikan Organisasi Line dan Staff

h. Dapat digunakan disetiap organisasi


i. Ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staffdan pelaksana
j. Baawahan dapat berkembang dengan cepat
k. Prinsip penempatan bawahan “the man on the right place”
l. Pengambilan keputusan yang sehat lebih cepat diambil
m. Koordinasi dengan mudah dilakukan
n. Bawahan lebih aktif, kreatif dan inovatif
o. Disiplin dalam tugas sangat baik

Keburukan Organisasi Line dan Staff

a. Rasa solidaritas bawahan tidak begitu tinggi karena sibukdengan kegiatannya masing-masing
b. Jika koordinasi di tingkat staff tidak baik, dapat membingung- kan unit-unit pelaksana dan dapat juga
merupakan hambatandalam peksanaan tugas

3. Organisasi Fungsional
Organisasi ini dipakai untuk organisasi niaga. Disusun atas dasar penyusunan dasar kegiatan
berdasarkan fungsi di tiap unit. Setiap fungsi unit yang ada sangat bergantung dengan unit-unit yang
ada. dalam organisasi ini, koordinasi dan kerja sama merupakan bagian terpenting.

Kebaikan Organisasi Fungsional

p. Pembidangan tugas jelas, sehingga kesimpang siuran dapatdihindarkan


q. Solidaritas begitu juga moral dan disiplin di antara karyawanyang menjalankan fungsi yang sama pada
umumnya tinggi
r. Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup tingkat eselonatas
s. Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakansemaksimal mungkin

Keburukan Organisasi Fungsional

a. Para karyawan terlalu menspesialisasi diri pada bidang tertentusaja, sehingga sukar untuk mutasi tugas
atau mutasi tempat
b. Para karyawan terlalu mementingkan bidangnya saja, sehinggakoordinasi menyeluruh susah terlaksana

5
c. Memungkinkan terjadinya rasa golongan yang berlebihan di antara karyawan dalam menjalankan
fungsinya

4. Organisasi Kepanitiaan
Kepanitiaan merupakan sekelompok orang yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
khusus, yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh seseorang atau sebuah dewan. Misalnya panitia
Pansus Century yang bekerja menyelesaikan khasus Bank Century tentang keputusan Bail Out,
pengucurandana, siapa yang bertanggung jawab, kemana saja pengucurandana itu dan lain-lain.

Kebaikan Organisasi Kepanitiaan

t. Pada umumnya keputusan diambil secara tepat, karena segala sesuatu dibicarakan secara kolektif
dan segala faktordipertimbangkan.
u. Kemungkinan bagi pimpinan berlaku diktator sangat kurang
v. Kerjasama di kalangan pelaksana mudah dibina

Keburukan Organisasi Kepanitiaan

a. Pengambilan keputusan agak sedikit lamban


b. Jika ada pelaksanaan kegiatan terkendala, tidak ada yangbisa dipersalahkan
c. Para pelaksana agak sering bingung karena arus perintah
w. Dayakreasi seseorang pelaksana tidak menonjol, karena semua pelaksanaan didasarkan pada kolektifitas.

6
B. PENGERTIAN INFORMASI

Informasi dibutuhkan oleh setiap orang, entah itu untuk memperbaharui


pengetahuan, bahan beropini atau dasar dalam membuat keputusan. Secara sederhana,
informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang bernilai atau bermakna.
Informasi sangat berkaitan erat dengan pengertian data.

Pengertian Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses
dan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan sesuatu yang bisa dipahami dan
memberikan manfaat bagi penerimanya. Data dan fakta adalah “bahan baku"
informasi, tetapi tidak semuanya bisa diolah menjadi informasi. Istilah “informasi"
berasal dari bahasa Perancis kuno, “informacion," yang mengambil dari bahasa
Latin, informare yang artinya “aktivitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan".

Selain pengertian di atas, perlu juga Anda merujuk pada definisi yang
dirumuskan para ahli di bawah ini, baik dari dalam maupun luar negeri, agar
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang informasi.

Pengertian Informasi Menurut Para Ahli

 Menurut Raymond McLeod -> informasi adalah data yang sudah diolah
menjadi bentuk baru yang memiliki makna bagi penerimanya dan bermanfaat
untuk mengambil keputusan saat ini atau di masa depan.
 Menurut Jogiyanto H.M. -> informasi adalah hasil pengolahan data menjadi
bentuk yang lebih bermanfaat bagi si penerima dan menggambarkan peristiwa
nyata yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan.
 Menurut The Liang Gie -> informasi atau keterangan adalah rangkaian kata,
kalimat, gambar, atau tanda tulis lainnya yang mengandung buah pikiran
maupun pengetahuan yang dapat digunakan oleh pemimpin dalam membuat
keputusan yang tepat berdasarkan fakta.
 Menurut Firmanzah -> informasi adalah data dan angka yang sudah diberi
nilai dan makna.
 Menurut Tata Sutabri -> informasi adalah data yang sudah diklasifikasikan
atau diolah dan diinterpretasikan untuk dipergunakan dalam pengambilan
keputusan.

Fungsi Informasi

Informasi memiliki fungsi penting dalam kehidupan manusia, terutama di era


informasi saat ini. Setidaknya ada tujuh fungsi informasi bagi manusia seperti
diuraikan di bawah ini.

1. Sumber Berita
Sebagai sumber berita, informasi disampaikan melalui media-media pemberitaan,
seperti televisi, radio, website/blog, atau portal berita daring.

2. Sumber Pengetahuan Baru


Meskipun sudah umum dan banyak diketahui orang lain, sebuah informasi bisa

7
menjadi sumber pengetahuan bagi orang lainnya yang belum pernah mendapatkan
informasi tersebut.

3. Memberikan Kepastian
Informasi yang lengkap dan valid dari sumber tepercaya akan memberikan kepastian
sehingga Anda dapat mengambil keputusan dengan yakin dan tepat.

4. Hiburan
Sebuah informasi tidak harus selalu bersifat serius. Informasi juga bisa disajikan
dengan cara yang menghibur, misalnya dengan menggunakan narasi yang menarik
dan dilengkapi gambar, foto, atau video.

5. Alat untuk Menyosialisasikan Kebijakan


Sebuah kebijakan perlu disosialisasikan sebelum diberlakukan agar dipahami dengan
baik dan benar. Informasi yang benar bisa menjadi alat yang efektif dalam
mengomunikasikan kebijakan tersebut.

6. Alat untuk Memengaruhi Masyarakat


Informasi tidak saja berguna bagi penerima, tetapi juga pihak yang menyampaikannya.
Informasi yang baik bisa memengaruhi masyarakat untuk setuju dengan si penyampai
informasi, misalnya untuk membeli sebuah produk atau dalam memilih pemimpin.

7. Dasar dalam Menyampaikan Opini


Media sosial membuat siapa saja bisa dengan mudah menyampaikan pendapatnya.
Sayangnya, banyak opini yang tidak sesuai dengan fakta. Opini yang baik adalah yang
didasarkan pada informasi yang berasal dari sumber tepercaya.

Manfaat Informasi

Sesuai definisinya, setiap informasi haruslah memberikan manfaat. Adapun manfaat


tersebut bisa sangat beragam sebagaimana bisa Anda simak di bawah ini.

 Meminimalkan risiko Anda mengambil keputusan yang salah.


 Memberikan gambaran yang tepat dan faktual sesuai dengan kondisi yang ada
saat ini.
 Menyajikan tren atau kecenderungan tentang suatu hal di masa mendatang.
 Mengurangi potensi keresahan akibat kondisi yang tidak pasti.
 Menjadi dasar dalam menentukan solusi dari sebuah permasalahan.
 Mengefektifkan alur kerja dalam sebuah organisasi.
 Mempertahankan citra positif perusahaan dan meningkatkan kepercayaan.
 Membantu menyusun materi promosi agar lebih jelas dan terarah.
 Menjadi dasar pertanggungjawaban atas sebuah keputusan atau tindakan yang
sudah dilakukan.
 Memberikan bukti valid (bukan kesan, opini, atau isu) kepada pihak lain.

8
Konsep Dasar Informasi

Konsep dasar informasi tak dapat dilepaskan dari definisi atau pengertian informasi,
yaitu hasil pengolahan data menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya. Jadi,
sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan peristiwa
yang terjadi pada saat tertentu.

Informasi juga memiliki siklus. Bahan mentah berupa data diolah dengan metode
tertentu untuk menghasilkan informasi. Informasi tersebut disampaikan, lalu
digunakan oleh si penerima untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang
akan menghasilkan data baru lagi.

Karena dihasilkan dari proses pengolahan menggunakan metode tertentu, informasi


juga bisa mengalami bias. Bias informasi tersebut bisa terjadi akibat hal-hal berikut
ini.

 Menggunakan cara pengumpulan dan pengukuran yang salah.


 Kesalahan atau kegagalan dalam mengikuti prosedur pemrosesan.
 Ada data yang hilang atau tidak terproses.
 Terjadi kesalahan dalam proses penyimpanan atau koreksi data.
 Sistem tidak berfungsi.

Informasi yang bias tentunya tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya dan jika
digunakan akan memberikan hasil yang bias juga. Karena itu, penting bagi Anda
untuk memastikan bahwa informasi yang digunakan berkualitas, yang ditandai dari
tiga ciri berikut ini.

1. Akurat -> yaitu informasi harus berdasarkan fakta yang sebenarnya, bukan
isu, dugaan, atau opini yang menyesatkan.
2. Tepat waktu -> artinya penerima tidak terlambat mendapatkan informasi
karena informasi yang sudah usang tidak bernilai lagi, terutama jika informasi
digunakan untuk mengambil keputusan.
3. Relevan -> artinya informasi tersebut memiliki keterkaitan dan bermanfaat
secara langsung bagi penerimanya. Sebuah informasi yang relevan bagi
seseorang belum tentu relevan untuk lainnya.

Selain akurat, sebuah informasi haruslah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai
jika manfaatnya lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi dilakukan melalui analisis cost
effectiveness atau cost-benefit analysis.

Hal yang tak kalah penting dalam konsep informasi adalah umur informasi, yaitu
seberapa lama informasi tersebut memiliki nilai, memberikan manfaat, atau berarti
bagi penggunanya. Berkaitan dengan umur ini, informasi dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu

 Conditional information: informasi yang mengacu pada titik waktu tertentu.


 Operating information: informasi yang menyatakan perubahan pada suatu
kurun waktu tertentu

9
Jenis Jenis Informasi

Dalam keseharian, tentu banyak sekali informasi yang Anda dapatkan. Untuk lebih
memahami informasi yang diterima, berikut ini akan diuraikan mengenai jenis-jenis
informasi yang biasa Anda temukan.

1. Jenis Informasi Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya

 Informasi yang menambah pengetahuan, seperti sebuah peristiwa atau


fenomena alam
 Informasi yang memberikan panduan, misalnya tulisan tentang tutorial cara
membuat kerajinan tangan atau tips agar bisnis lancar dan sukses.

2. Jenis Informasi Berdasarkan Format Penyajiannya

 Informasi dalam bentuk tulisan;


 Informasi dalam bentuk gambar, foto, atau lukisan; dan
 Informasi dalam bentuk video/film.

3. Jenis Informasi Berdasarkan Aspeknya

 Ekonomi
 Pendidikan
 Kesehatan
 Gaya hidup
 Politik
 dan sebagainya

5. Jenis Informasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya

 Informasi yang disampaikan setiap waktu.


 Informasi yang disampaikan secara berkala.
 Informasi yang disampaikan secara mendadak.
 Informasi yang dikecualikan.
 Informasi yang hanya bisa didapat setelah mengajukan permintaan.

Dari pembahasan di atas dapat dipahami bahwa informasi memiliki peran yang sangat
penting saat ini. Kemajuan teknologi membuat informasi bisa tersebar dengan mudah
dan cepat.

10
C. DASAR-DASAR ORGANISASI INFORMASI

Pengertian Organisasi

Organisasi secara umum adalah perkumpulan manusia yang tergabung dalam


suatu wadah dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama yang telah digariskan
sebelumnya atau wadah kegiatan administrasi dan manajemen, sedangkan
administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan kerja yang dilakukan
oleh semua tenaga yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan (widiasa 2007)

Menurut Yusuf (2019 ) ditinjau dari sudut pandang dunia ke pustakawan dan
perpustakaan informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati atau bisa juga
berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang. sebuah fenomena akan menjadi
informasi Jika ada yang melihatnya atau menyaksikannya atau bahkan mungkin
merekamnya hasil kesaksian atau rekaman dari orang yang melihat atau menyaksikan
peristiwa atau fenomena itulah yang dimaksud informasi jadi dalam hal ini informasi
lebih bermakna berita.

Menurut Davis yang dikutip oleh Abdul Kadir 2003 28 28 informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang informasi
merupakan Kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerima (Repository.usu 2011).

Organisasi informasi dalam konteks ilmu perpustakaan adalah organisasi


dokumen. Dokumen adalah objek yang merekam informasi dengan tidak memandang
media maupun bentuknya. Organisasi informasi dalam perpustakaan sering juga
disebut organisasi bibliografi. Organisasi bibliografi ini menghasilkan berbagai sarana
bibliografi yaitu bibliografi , katalog, dan indeks.

Jadi, organisasi informasi adalah kegiatan mengatur dan mengkategorisasi


informasi, mengelompokkan dan mengatur informasi yang ditemukan, menentukan
informasi yang terbaik dan paling banyak digunakan.

Informasi pada katalog manual biasanya mencakup 8 daerah yaitu:

1. judul, pernyataan tanggung jawab

2. Edisi

3. Jenis Material

4. Lokasi, (terbitan, distribusi)

5. Impresium

6. Seri

11
7. Catatan

8. No standar internasional (ISBN/ISSN)

Fungsi Organisasi Informasi

Membuat dokumen-dokumen dapat dikenali, dipilih dan diketahui lokasinya secara


efisien pada saat diperlukan.

Kegiatan Organisasi Informasi

1. Mengidentifikasi keberadaan semua dokumen dalam semua bentuk media

2. Mengidentifikasi karya karya yang dimuat dalam dokumen tersebut sebagai bagian
dari dokumen tersebut misalnya, artikel dalam majalah, makalah dalam prosiding
konferensi,

3. Mengumpulkan dokumen-dokumen ini di oerpustakaan, unit kearsipan, arsip,


museum, internet.

4. Membuat daftar-daftar dokumen dan karya-karya tersebut menurut peraturan


standar

5. Melengkapi daftar-daftar tersebut dengan titik akses lain yang berguna

6. menyediakan sarana untuk mengetahui lokasi dokumen dikoleksi lembaga lembaga


pengelola informasi, dan mendapatkan dokumen tersebut

Pelaku Organisasi Informasi

1. Pustakawan

Mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola, menyebarluaskan dokumen berisi


pengetahuan publik.

2. Records Manajer

Mengumpulakan, menyimpan dan mengelola dukumen berisi pengetahuan semi


publik yang tidak lagi diperlukan dalam kegiatan sehari-hari suatu lembaga/organisasi.

3. Arsiparis

Mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola dukumen berisi pengetahuan semi publik


yang tidak lagi di perlukan untuk kegiatan sehari-hari badan usaha, lembaga,
organisasi, tapi perlu di lestarikan sebab nilai historisnya.

4. Ilmuwan Organisasi

Mengembangkan kajian ilmu perpustakaan dan informasi.

12
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem informasi sangatlah berguna bagi perusahaan ataupun organisasi ataupun


lainnya. Tanpa adanya sistem informasi, organisasi tidak dapat berjalan dengan efektif
dan efisien. Informasi adalah sebuah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga
menjadi bentuk yang bermanfaat untuk orang yang menerimanya, dari itu banyak
sekali sisi positifnya jika sebuah organisasi menerapkan sistem informasi di dalamnya.

13
DAFTAR ISI

S.B. (2013,Juni 6). Pengorganisasian Materi Perpustakaan Katologisasi Klasifikasi


Tajuk Subjek Dan Penjajaran

Hartono. (2006,Jakarta). Dasar-Dasar Organisasi Informasi

Candra Wijaya & Muhammad Rifa’i (2016, Agustus) Dasar-Dasar Manajemen:


mengoptimalkan pengelolaan organisasi secara efektif dan efesien

Syamsu Q. Badu & Novianty Djafri (2017, September) Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi

Lukman Hakim (2019, Timur Laut Aksara) Prinsip-Prinsip Dasar Sistem Informasi
Manajemen

Kadir Abdul, (Yogyakarta; Andi Offset,2014) Pengenalan Sistem Informasi

14

Anda mungkin juga menyukai