Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

IMPLEMENTASI SALURAN KOMUNIKASI ILMIAH SEBAGAI


PENDUKUNG PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI
DI PERGURUAN TINGGI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Ilmiah
Dosen Pengampu : Mukhlis, S.Ip.

Oleh :
Kelompok 8
1. Adinda Nufribat (19680013)
2. Fadhilla Yananfila Alwanza (19680035)
3. Siti Khoiriyah (19680040)
4. Fitrotul Hanifiyah (19680047)
5. Ahmad Fauzan Faiq Akbar (19680053)
6. Yenni Azmil Muttamimah (19680059)

JURUSAN PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari tiap individu. Misalnya di
lingkungan perguruan tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa selalu melakukan
komunikasi dengan yang lainnya. Dengan komunikasi, mahasiswa dapat berpendapat.
Komunikasi merupakan proses pengiriman, penerimaan, dan mengimplementasikan pesan
yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dengan adanya komunikasi,
maka interaksi yang terjadi diantara mahasiswa akan tercipta. Karena dengan
berkomunikasi maka dapat bertukar pendapat dan informasi mengenai berbagai hal.
Dalam masa pandemi saat ini, kegiatan belajar mengajar di lingkungan perguruan
tinggi, yang awalnya dengan proses tatap muka, dirubah menjadi proses dalam jaringan
(daring). Hal ini tentu berpengaruh bagi perpustakaan Perguruan Tinggi dalam melakukan
suatu upaya untuk mempertahankan agar komunikasi ilmiah tetap berjalan sebagaimana
mestinya, serta memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran daring.
Upaya perpustakaan dalam mempertahankan keberlangsungan terjadinya komunikasi
ilmiah di lingkungan perguruan tinggi adalah dengan cara memanfaatkan saluran
komunikasi ilmiah dalam bentu formal dan informal sebagai sarana untuk implementasinya.
Dalam penerapan implementasi tersebut, tentu setiap mahasiswa mempunyai perbedaan
pandangan dalam saluran komunikasi ilmiah bentuk formal dan informal. Maka dari itu,
peneliti melakukan survey yang bertujuan untuk mengetahui apa saja perbedaan pandangan
yang dimiliki mahasiswa dalam saluran komunikasi ilmiah bentuk formal dan informal.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan pandangan mahasiswa dalam saluran komunikasi ilmiah
bentuk formal dan informal?
C. Tujuan
untuk mengetahui apa saja perbedaan pandangan yang dimiliki mahasiswa dalam
saluran komunikasi ilmiah bentuk formal dan informal.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Komunikasi Ilmiah
Komunikasi adalah hal yang biasa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi ilmiah merupakan komunikasi yang sama yang dilakukan antara satu

individu dengan individu yang lain. Hanya saja, orang-orang yang melakukan

komunikasi ilmiah adalah para peneliti dan hal yang dibicarakan adalah tentang bidang

ilmu mereka, penelitian yang sedang dilakukan. 1

Sedangkan komunikasi ilmiah merupakan kegiatan berbagi dan menyampaikan

pesan untuk peningkatan keilmuan seseorang melalui beragam kegiatan ilmiah, seperti

seminar/konferensi, pendidikan dan pelatihan, serta penerbitan. Dalam bidang

kepustakawanan, kegiatan komunikasi ilmiah sangat membantu kompetensi literasi

ilmiah pustakawan dan/atau pengelola perpustakaan. Dalam literasi ilmiah, ada

kombinasi antara nalar, ide, dan pengetahuan yang kebenarannya dapat

dipertanggungjawabkan secara akademis.2

Pendapat lain juga menjelaskan bahwa melalui komunikasi ilmiah dapat

mempelajari bagaimana para ilmuwan dari berbagai bidang ilmu memanfaatkan dan

menyebarkan informasi melalui saluran formal dan informal. Kajian komunikasi ilmiah

mencakup perkembangan ilmu pengetahuan, hubungan antara peneliti dalam berbagai

disiplin ilmu, pemanfaatan dan kebutuhan informasi dari kelompok pemustaka, serta

1
‘Apa Yang Dimaksud Dengan Komunikasi Ilmiah? - Sosial / Komunikasi - Dictio Community’
<https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-ilmiah/120092> [accessed 10 June 2021].

2
‘ResearchGate Link’
<https://www.researchgate.net/publication/344068738_KOMUNIKASI_ILMIAH_Konsep_dan_Praktik_Penerapann
ya_dalam_Konteks_Kepustakawanan> [accessed 10 June 2021].

3
metoda komunikasi baik formal maupun informal.

Dengan demikian jelas tergambarkan bahwa proses penyebaran ilmu yang

membentuk satu mata rantai komunikasi ilmiah yang saling bergantung satu sama

lainnya. Bahkan pengembangan komunikasi ini tidak terbatas pada yang bersifat lokal

tapi dapat juga global. Rangkaian komunikasi ilmiah melibatkan berbagai kelompok

kepentingan di dalamnya. 3

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi ilmiah adalah proses dan cara dimana

para ilmuan atau pustakawan berkomunikasi dengan pembaca. Hal tersebut bertujuan

untuk menyebarluaskan hasil penelitian maupun pengetahuan mereka dengan melalui

saluran formal dan informal.

B. Saluran Komunikasi Ilmiah

1. Saluran Formal

Yang dimaksud saluran formal dalam komunikasi ilmiah ialah sarana dimana

individu yang terlibat dalam penelitian menginformasikan kepada pemustaka

melalui saluran formal. Saluran formal sendiri adalah kegiatan interaksi berbagi

karya ilmiah dimana pembaca bisa memanfaatkan langsung karya ilmiah tersebut

langsung dari repository instansi. terkait hasil penelitian mereka yang telah dicapai

atau diselesaikan. Mereka berkomunikasi dengan pemanfaatan pustaka didalam

repositori institusi yang menampilkan interaksi antara pembaca dan peneliti.

Interaksi tersebut tercipta manakala pembaca menelaah gagasan peneliti melalui

karya ilmiah yang diakses melalui repositori institusi secara online. Contoh dari

saluran formal ini adalah ketika mahasiswa menggunakan jurnal atau buku yang

3
‘Perpustakaan Nasional Republik Indonesia’ <https://www.perpusnas.go.id/magazine-
detail.php?lang=id&id=8109> [accessed 10 June 2021].

4
ada diunggah didalam sebuah repository sebagai referensi.

2. Saluran Informal

Saluran komunikasi Ilmiah yang kedua adalah saluran informal yang mana

Pustakawan atau ilmuan ini menggunakan sosial media dan web dalam berbagi

informasi dimana saluran informal ini merupakan bentuk respon dari

perkembangan teknologi dan alternatif lain untuk efesiensi pelayanan bagi

pemustaka yang hampir semuanya sudah menggunakan sistem online. Maka dari

itu, guna menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebiasaan pemustaka,

kegiatan berbagi yang dilakukan oleh pustakawan atau ilmuan dengan

menggunakan platform media Sosial.

Melalui media sosial, pustakawan maupun pihak repository dapat berbagi

informasi dengan cepat, efisien, dan efektif. Sehingga pemustaka yang tidak

sempat datang ke perpustakaan tetap dapat memperoleh informasi yang telah

dibagikan melalui smartphone dan / atau perangkat komputer yang terkoneksi

internet. Contoh implementasi saluran informal adalah seperti yang dilakukan

perpustakaan UIN Malang dalam berbagi informasi melalu instagram, twitter dan

website dalam meng update informasi seputar perpustakaan, sehingga kita

pemustaka bisa mendapatkan informasi hanya dengan membuka sosial media saja

tanpa perlu datang ke perpustakaan terlebih dahulu.

C. Kelebihan dan Kekurangan Saluran Komunikasi Ilmiah


1. Saluran Formal
Dalam komunikasi ilmiah terdapat saluran komunikasi ilmiah formal. Saluran
komunikasi ilmiah formal yaitu komunikasi yang dilakukan antara satu individu
dengan individu lain yang bertujuan untuk menyebar luaskan penelitiannya melalui
media formal yaitu sebuah jurnal ilmiah. Media saluran komunikasi formal biasanya

5
dibagi dalam berbagai mancam bentuk karya tulis seperti artikel jurnal, buku, laporan
Teknik, bulletin, abstrak, dan preprints, termasuk saling tukar makalah dalam
pertemuan yag formal.
Komunikasi ilmiah formal tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangannya,
berikut kelebihan dan kekurangan saluran komunikasi ilmiah formal:
a. Kelebihan
• informasi dapat disebarluaskan
Dalam penyampaiannya informasi dalam saluran komunikasi ilmiah
formal, informasi akan tersebar secara luas, mengingat perkembangan
zaman saat ini yaitu perkembangan teknologi yang sangat pesat tentu saja
karya tulis akan termuat diberbagai platform interner sehingga mudah
komunikasi ilmiah dapat terlaksana
• Informasi detail
Melalui saluran komunikasi ilmiah formal, informasi yang termuat
akan lebih detail, seperti table, table tentu Saja akan termuat dalam karya
tulis, sehingga informasi yang terkandung akan lebih detail.
• Dokumen mudah ditemukan jika diperlukan
Umumnya pada saluran komunikasi ilmiah formal yaitu karena
tersebar luasnya informasi maka dokumen pun dapat mudah ditemukan.
b. Kekurangan
• Dokumen membutuhkan media untuk penyimpanan
Dokumen yang diterbitkan melalui saluran formal berupa sebuah
karya tulis, sehingga untuk menjaga agar informasi tersebut terus ada
maka membutuhkan media untuk penyimpanan, seperti jika
menggunakan media digital maka membutuhkan database penyimpanan
jurnal, lalu ada bebrapa jurnal yang dijaga oleh naungan tertentu seperti
di perpustakaan.
• Penyimpanan membutuhkan biaya yang lumayan tinggi
Penyimpanan dokumen saluran ilmiah biasanya membutuhkan
perawatan agar informasi yang tersimpan dalam dokumen tidak rusak.
Seperti penyimpanan dalam database maka membutuhkan perawatan

6
untuk database agar tidak terkena virus, dan dalam perpustakaan juga
membutuhkan perawatan agar kertas dokumen tidak rusak.
2. Saluran Informal
Saluran komunikasi ilmiah informal merupakan terusan dari saluran komunikasi
informal. Saluran komunikasi informal terbentuk setelah adanya saluran informasi
formal, Ketika saluran formal sudah diterbitkan yaitu sebuah karya tulis, maka tak
lama setelah itu akan ada saluran informal. Penyebaran informasi melalui saluran
informal cenderung lebih cepat daripada saluran formal. Saluran informal biasanya
dapat berupa workshop, webinar, seminar, dan lainnya. Dan begitu pula saluran
informal memiliki kelebihan dan kekurangannya, diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Kelebihan
• Informasi tersebar secara cepat
Ketika menggunakan saluran informal, maka informasi yang
disampaikan akan lebih cepat, karena penyampaiiannya melalui dari lisan
ke lisan. Contohnya Ketika melakukan seminar maka informasi yang
disampaikan akan langsungndi dengar oleh banyak orang.
• Melakukan kontak langsung dengan peneliti
Saluran informal membuat para penerima informasi melakukan
komunikasi langsung dengan peneliti, karena peneliti membuat forum
untuk menyampaikan informasi tersebut. Sehingga dalam saluran ini
diskusi bisa berjalan secara langsung.
b. Kekurangan
• Informasi bertahan sebentar
Karena perkembangan data sehingga informasinya hanya bertahan
sebentar karena mengikuti alur perkembangan zaman.
• Informasi kurang tersebar luas
Media yang digunakan dalam saluran komunikasi informal tidak
berupa karya tulis, sehingga informasi hanya akan tersampaikan saat itu
saja dan tidak termuat dalam karya tulis.

7
Dengan adanya saluran komunikasi ilmiah, maka setiap saluran memiliki
kelebihan dan kekurangan. Sehingga dengan begitu penggunaan saluran komunikasi
dapat menyesuaikan isi dari karya yang akan disampikan. 4

4
‘Apa Yang Dimaksud Dengan Komunikasi Ilmiah? - Sosial / Komunikasi’, Dictio Community, 2019
<https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-ilmiah/120092/2> [accessed 10 June 2021].

8
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian
bersandar pada ciri – ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat
dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan
dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara
atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Pengertian Metode Penelitian Menurut para Ahli, yaitu:
a. Menurut Sugiyono Pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan
ditemukan pengetahuan, teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam kehidupan manusia (Sugiyono: 2012).
b. Metode penelitian menurut Prof. M.E Winarno adalah sebuah kegiatan ilmiah yang
dilakukan menggunakan teknik yang cermat dan sistematis.
c. Metode Penelitian menurut Muhammad Nasir, metode penelitian merupakan hal yang
penting bagi seorang peneliti untuk mencapai sebuah tujuan, serta dapat menemukan
jawaban dari masalah yang di ajukan.
d. Metode penelitian menurut Muhiddin Sirat, merupakan sebuah cara untuk memilih
subjek masalah dan menentukan pada judul dalam sebuah investigasi.
e. Metode penelitian menurut Heri Rahyubi adalah sebuah model yang dapat digunakan
dengan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai sebuah proses dalam pembelajaran
tersebut dengan baik.

A. Pengertian Hak Angket


Hak Angket yaitu penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu kegiatan yang berkaitan
dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat. Kita
memanfaatkan google form sebagai alat untuk mengumpulkan tanggapan secara online dari
22 Mahasiswa perguruan tinggi.

9
Pertanyaan yang diajukan merupakan pendapat dan/atau pengalaman dari individu
yang mengisi kuisoner, pertanyaan dibuat dengan sesederhana mungkin sehingga para
pengisi dapat memahami maksud dari pertanyaan tersebut, jadi tidak ada penyuluhan atau
pemahaman yang dilakukan sebelumnya kepada para pengisi.
Total pertanyaan yang diajukan adalah 5 butir soal, diantaranya :
1. Apakah pembelajaran saat ini melalui daring?
2. Selama pembelajaran, media yang banyak digunakan untuk mencari informasi adalah?
3. Apa alasan lebih menggunakan media tersebut?
4. Selama pembelajaran daring, apakah pernah mengikuti workshop/seminar/talksho?
5. Tuliskan alasanya
Terdapat 22 jawaban mahasiswa dari total penyebaran kepada 24 Mahasiswa.
B. Pengertian Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi atau yang biasa disebut dengan kajian dokumen merupakan
teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam
rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian.
Studi Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan
melihat atau menganalisis dokumen – dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang
lain tentang subjek. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu
media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang
bersangkutan (Herdiyansyah, dalam Haris, 2009;143)
Dokumen yang di jadikan landasan adalah Surat Edaran yang di keluarkan oleh UIN Malang pada
website http://library.uin-malang.ac.id/news/wp-content/uploads/2020/04/2020-059-SURAT-EDARAN-
KEPALA-PERPUSTAKAAN-2.pdf tentang “KETENTUANPELAYANAN PERPUSTAKAAN PUSAT UIN MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG SELAMA MASA PANDEMI COVID-19” dan juga dari Website Resmi Perpustakaan
Pusat http://library.uin-malang.ac.id/news/2020/03/27/layanan-elektronik-yang-bisa-diakses-selama-tutup-
layanan-terkait-pandemi-covid-19/ dengan judul “Layanan elektronik yang bisa diakses selama tutup layanan
terkait Pandemi COVID-19”

10
BAB IV
PEMBAHASAN

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan tempat sumber informasi terbesar yang ada
dalam ruang lingkup perguruan tinggi. Adanya perpustakaan dapat bermanfaat sebagai tempat
berjalanya komunikasi ilmiah sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan yang dapat di
sebarkan kepada masyarakat luas. Namun, dalam masa pandemic seperti ini, kegiatan
pembelajaran banyak dan hampir sebagian besar dilakukan secara daring.

Dari hasil angket yang diperoleh, hanya terdapat 9,1% (2) dari 22 mahasiswa yang
melakukan pembelajaran secara offline dan 90,9% (20) lainya melakukan pembelajaran secara
online. Hal ini memberikan gambaran bahwa proses pembelajaran terkena dampak yang cukup
besar dari pandemic saat ini, dan hal itu sangat berpengaruh dalam proses berlangsungnya
komunikasi ilmiah secara langsung.
Melihat hal tersebut, perpustakaan yang berperan sebagai actor penyedia fasilitas dalam
konsep komunikasi ilmiah, melakukan berbagai upaya untuk tetap menjaga berlangsungnya
komunikasi ilmiah meskipun secara tatap muka. Hal ini sebagai bentuk dukungan untuk
mempermudah proses pembelajaran saat ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
menerapkan konsep saluran komunikasi ilmiah baik dalam jalur formal maupun informal.

11
Berdasarkan hasil angket yang dilakukan, terdapat 95,5% mahasiswa yang lebih memilih
menggunakan jalur formal sebagai jalan untuk dapat mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan. Alasan yang mereka paparkan sebagain besar karena dengan menggunakan jalur
formal,
- Lebih mudah dan dijangkau
- Dapat dibaca dan dipahami dalam jangka waktu yang panjang
- Dapat digunakan sebagai bahan refrensi saat membuat karya tulis ilmiah
- Lebih memiliki refrensi yang akurat
- Bisa digunakan kapan saja dan tidak menyita banyak waktu.

Namun, banyak yang memilih jalur formal bukan berarti tidak ada yang memilih jalur
informal. Terdapat 13,6% mahasiswa yang cenderung lebih menggunakan jalur informal baik
melalui seminar, workshop, talkshow, dll. Alasan yang mereka tulis diantaranya adalah karena
lebih mudah berinteraksi langsung dengan narasumber sehingga lebih mudah memahami apa
yang disampaikan oleh narasumber tersebut.

Meskipun demikian, seluruh mahasiswa pernah juga mengikuti kegiatan seminar/


workshop selama masa pandemic ini berlangsung. Mereka beranggapan bahwa dengan

12
mengikuti kegiatan ini dapat mengisi waktu luang mereka sekaligus mendapatkan informasi
yang lebih luas dari materi yang disampaikan yang tidak terdapat pada materi kuliah dan juga
untuk mendapatkan sertifikat sebagai syarat Tugas Akhir nanti.
Melihat minat mahasiswa yang lebih mengarah pada jalur formal, perpustakaan
melakukan beberapa upaya, seperti pengadaan layanan elektronik yang bisa diakses pada masa
pandemi ini, hal ini dapat diketahui melalui pemberitahuan yang telah disebarkan melalui
website http://library.uin-malang.ac.id/news/2020/03/27/layanan-elektronik-yang-bisa-diakses-
selama-tutup-layanan-terkait-pandemi-covid-19/ . Website tersebut memberikan informasi
tentang layanan elektronik yang bisa diakses untuk masyarakat kampus selama pandemi covid-
19 ini. Upaya lain yang dapat dilakukan perpustakaan adalah dengan menyebarkan informasi
melalui media sosial dari perpustakaan tersebut, dan melakukan workshop atau seminar secara
virtual dengan memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan mahasiswa.

13
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan

14
DAFTAR PUSTAKA

‘Apa Yang Dimaksud Dengan Komunikasi Ilmiah? - Sosial / Komunikasi’, Dictio Community, 2019
<https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-ilmiah/120092/2> [accessed
10 June 2021]

‘Apa Yang Dimaksud Dengan Komunikasi Ilmiah? - Sosial / Komunikasi - Dictio Community’
<https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-ilmiah/120092> [accessed 10
June 2021]

‘Perpustakaan Nasional Republik Indonesia’ <https://www.perpusnas.go.id/magazine-


detail.php?lang=id&id=8109> [accessed 10 June 2021]

‘ResearchGate Link’
<https://www.researchgate.net/publication/344068738_KOMUNIKASI_ILMIAH_Konsep_dan_Pr
aktik_Penerapannya_dalam_Konteks_Kepustakawanan> [accessed 10 June 2021]

http://library.uin-malang.ac.id/news/2020/03/27/layanan-elektronik-yang-bisa-diakses-selama-tutup-
layanan-terkait-pandemi-covid-19/

http://library.uin-malang.ac.id/news/wp-content/uploads/2020/04/2020-059-SURAT-EDARAN-
KEPALA-PERPUSTAKAAN-2.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai