Anda di halaman 1dari 19

Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

BAB 17
KATALOGISASI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai katalogisasi. Setelah mempelajari
modul ini diharapkan Anda akan memiliki kemampuan untuk menjelaskan:
1. memberikan definisi katalogisasi atau padanannya;
2. menguraikan perkembangan peraturan katalogisasi
3. membedakan katalog perpustakaan dengan bibliografi;
4. menguraikan ciri katalog berkelas dan terbagi;
5. menganalisis komponen katalog susunan leksikal;
6. menguraikan kegunaan katalog di perpustakaan ;
7. mengetahui cara pengetikan kartu katalog;
8. menunjukan kegunaan shelf list
9. menguraikan komponen katalog dalam mesin

II. URAIAN MATERI


PENDAHULUAN
Tujuan utama perpustakaan ialah menyediakan materi perpustakaan untuk
penggunanya. Sebelum materi ini siap digunakan maka materi perpustakaan perlu
dioalah terlebih dahulu untuk memudahkan temu balik. Pengolahan materi
perpustakaan untuk siap dipakai disebutpengolahan materi, lebih spesifik lagi
disebut katalogisasi. Katalogisasi artinya pembuatan katalog, sedangkan katalog
adalah daftar materi perpustakaan yang dimiliki sebuah perpustakaan.
Istilah katalogisasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu catalogiseren. Seiring
dengan penggunaan bahasa Inggris di Indonesia menggantikan bahasa Belanda
sebagai bahasa asing pertama maka istilah katalogisasi diubah menjadi deskripsi
bibliografis. Istilah tersebut Setelah berasal dari bahasa Inggris descriptive
cataloging.

Prodi Sastra Indonesia Page 244


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

Setelah mempelajari modul ini, secara umum Anda diharapkan sanggup


membuat katalog atau katalogisasi atau disebut juga deskripsi bibliografi atas
materi perpustakaan berupa buku yang digunakan untuk kepentingan pekerjaan
ataupun koleksi pribadi.

A. DEFINISI

Katalog yang diserap dalam Bahasa Indonesia berasal dari kata catalog dalam
bahasa Belanda serta catalogue dari bahasa Inggris. Istilah katalog itu sendiri
berasal dari frase yunani katalogos. Kata bermakna sarana atau menurut,
sedangkan logos memiliki berbagai arti, seperti kata, susunan,alasan dan nalar.
jadi, katalog dari segi kata bermakna sebuah karya dengan isinya disusun menurut
cara yang masuk akal, menurut sebuah himpunan rencana, atau hanya berdasarkan
kata demi kata.
Dalam kehidupan sehari-hari , Anda menemukan beberapa bentuk katalog,
seperti katalog perpustakaan, katalog toko buku,katalog pencetak, katalog
penerbit, katalog suku cadang, dan katalog produk komersial. Pada buku ini ands
hanya berhubungan dengan katalog perpustakaan, disingkat katalog.
Adapun definisi katalog (sebagai kata benda) ialah daftar materi
perpustakaaan yang disusun menurut cara tertentu yang ada di sebuah
perpustakaan. Dengan kata lain, ialah daftar buku dan materi lain yang dimiliki
sebuah perpustakaan.
Sebagai kata kerja, katalog atau mengkatalog atau mengatalog adalah
kegiatan membuat katalog. Pembuaatnya disebut peng(k)atalog atau catalouger.
Dengan semakin menyebarnya bahasa inggris maka pembuatan katalog disebut
cataloging (tanpa huruf u). Sering juga disebut deskripsi bibliografi karena
membuat deskripsi unsur bibliografis sebuah materi perpustakaan. Unsur
bibliografis ini, misalnya judul buku, penerbit,tahun terbit, dan keterangan fisik.

B. KATALOG PERPUSTAKAAN, BIBLIOGRAFI, DAN KATALOG


PENERBIT

Prodi Sastra Indonesia Page 245


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

Katalog perpustakaan memiliki ruang lingkup yang terbatas pada koleksi


sebuah perpustakaan saja. Bibliografi adalah daftar buku serta materi
perpustakaan lainnya yang mengenai sebuah atau lebih dengan tidak
memandang lokasinya. Misalnya, bibliografi perkamusan indonesia mencatat
semuah kamus yang berkaitan denga Bahasa Indonesia dengan tidak
memandang lokasi di mana materi perpustakaan tersebut berada. Lain artinya
dengan katalog karena katalog terbatas pada koleksi sebuah perputakaan.
Adalagi katalog penerbit artinya daftar buku dan materi perpustakaan lainya
yang diterbitkan oleh sebuah penerbit. Untuk lebih jelas ands dapat memeriksa
Tabel 5.1

Tabel 5.1.
Perbandingan Katalog perpustakaan,
Bibliografi, dan Katalog Penerbit
Keterangan Katalog Perpustakaan Bibliografi Katalog Penerbit
Tujuan Berfungsi sebagai inventaris Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai
dan temu balik. inventaris. inventaris. Karena
Tujuannya merupakan katalog
tergantung pada niaga maka
jenis bibliografi. tujuannya ialah
membantu
penjualan buku
yang dihasilkan
penerbit.

Ruang lingkup Berisi informasi mengenai Tidak dapat Terbatas pada


dokumen yang ada di mengklaim dokumen yang
perpustakaan biasanya tidak sebagai diterbitkan oleh
terpaku pada batasan subjek, bibliografi penerbit.
jenis dokumen,bahasa,cakupan universal.

Prodi Sastra Indonesia Page 246


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

geografis,tempat dan waktu Biasanya


terbitan. memiliki sifat
terbatas, seperti
kebatasan pada
subjek, jenis
materi, cakupan
geografis, tempat,
dan waktu
terbitan. Namun
demikian, tidak
terbatas pada
sebuah
perpustakaan.
Pemakai Melayani sejumlah besar Umumnya Untuk calon
pemakai perpustakaan, pemakainya pembeli terutama
termasuk peneliti dan terbatas, seperti peneliti dan
pustakawan. peneliti dan pustakawan.
pustakawan.
Bentuk fisik Biasanya ditemukan pada Biasanya dalam Biasanya dalam
kartu. Kini juga ditemukan bentuk buku, bentuk buku, cetak
pada komputer cetak maupun maupun elektronik.
elektronik.

Kode Lazimnya berdasarkan kode Biasanya tidak Biasanya tidak


atau peraturan baku. mengikuti kode mengikuti kode
baku, banyak baku, banyak
variasi. variasi.
Entri Semua entri yang mungkin Semua entry yang Biasanya memuat
guna menyediakan berbagai mungkin guna entri lebih sedikit.
pendekatan menyediakan
(pengarang,judul,subjek,ISBN) berbagai
pendekatan.

Prodi Sastra Indonesia Page 247


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

Keterangan Katalog Perpustakaan Bibliografi Katalog Penerbit


Jumlah Jumlah informasi bervariasi. Berisi lebih banyak Biasanya paling
informasi yang informasi untuk harga, informasi dari pada sedikit memuat
dimuat penjilidan, saluran ketersediaan katalog informasi, bahkan
tidak disediakan. Anotasi perpustakaan. sering kali informasi
jarang diberikan. Sering kali yang diberikan tidak
disediakan anotasi lengkap. Ada katanya
untuk memudahkan penerbit tidak
pemakai, apakah memberikan tahun
memerlukan terbit .
dokumen yang
dimuat atau tidak.
Persiapan entri Peng(k)atalog menyiapkan Seorang bibliografer Disiapkan dari
entri dari dokumen itu sendiri. mempertimbangkan dokumen itu sendiri
dalam penyiapan entri, bukti eksternal dan
peng(k)atalog menerima internal; namun
pernyataan yang diberikan dialah yang
dalam dokumen, misalnya bertanggung jawab
informasi mengenai atas keputusan yang
kepengarangan, edisi, dan diambil berdasarkan
tahun terbit. bukti tersebut. jadi,
misalnya sebuah
dokumen sebagai
edisi
baru,bibloiografer
klarifikasi
pernyataan tersebut
. Bibliografi yang
baik selalu
mendasarkan atas
pemeriksaan
dokumen itu sendiri

Prodi Sastra Indonesia Page 248


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

susunan Dapat leksikal atau berkelas Susunan bervariasi, Susunan bervariasi,


atau menurut abjad. walaupun susunan biasanya menurut
menurutkelas susunan abjad.
banyak digunakan.
Efesiensi Berupaya agar sederhana, logis Bibliografi yang Bukan merupakan
serta mudah digunakan bagi baik merupakan karya ilmiah,
semua pemakai. karya ilmiah bertujuan melayani
disusun oleh kebutuhan penerbit.
seorang pakar. Jadi,
bibliografer
berupaya
melakukan tugasnya
lebih baik walaupun
bibliografi biasanya
ditujukan untuk
melayani relatif
sedikit pembaca.

C. BENTUK FISIK KATALOG


Pada perpustakaan yang belum menggunakan komputer dikenal tiga jenis
bentuk kartu, yaitu bentuk buku, album, dan kartu, sedangkan untuk
perpustakaan terkomputer, katalog tersimpan di komputer. Jadi, tidak terlihat
kasat mata. Katalog bentuk buku merupakan katalog yang tersusun dalam 1
buku. Katalog berbentuk buku merupakan bentuk paling kuno, disebut pula
katalog tercetak, page cataloguedan book catalog. Ktalog tersebut memiliki
keuntungan, seperti mudah digunakan, dapat dibawa ke mana-mana,
digandakan dengan mudah. Sedangkan, kerugiannya adalah jika sekali dijilid
maka katalog buku menjadi usang karena tambahan baru tidak dapat
disisipkan ke entri yang sudah ada. Katalog berkas atau album dalam bahasa
inggris disebut sheaf catalogue merupakan kumpulan kartu yang dijilid
menjadi satu mirip buku atau album. Katalog berkas ini memiliki keuntungan,
yaitu mudah digunakan, pemakai dapat menggunakan katalog berkas yang

Prodi Sastra Indonesia Page 249


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

berbeda-beda, dan tambahan entri dapat disisipkan dengan cara membongkar


kartu yang ada. Kerugiannya setiap kali ada penambahan harus membongkar
berkas, dan cenderung mudah hilang karena bentuknya lebih kecil dari pada
katalog buku. Ktalog semacam ini di gunakan di Indonesia hingga tahun tahun
1970-an, contohnya masih ada di Perpustakaan Nasional. Katalog kartu
merupakan katalog terbuat dari kartu, berukuran 7,5x12,5 cm, dengan
ketebalan 0,0025 cm, digunakan diseluruh dunia, dan disusun dalam laci yang
merupakan bagian sebuah lemari sehingga ada istilah lemari katalog dan laci
katalog. Katalog ini mulai digunakan sekitar abad XIX, sampai sekarang
merupakan bentuk fisik yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Keuntunganya adalah mudah digunakan ,entri baru dapat disisipkan tanpa
kesulitan, dapat digandakan dan dikirimkan ke perpustakaan lain (misalnya
perpustakaan cabang). Kerugiannya, bila mutunya rendah dapat sobek, dan
pemakai kadangf-kadang mencabut dari laci.
Bentuk fisik lain ialah katalog dalam mikrofilm, pita magnetis, cakram
magnetis, dan komputer. Komputer menyimpan entri, dapat menambahkan
entri baru, menarik atau mencabut entri, mencetak versi tambahan sebuah
katalog dalam bentuk buku, berkas atau kartu. Di indonesia, katalog tercetak
buku mulai digunakan tahun 1950-an.
Adapun perbandingan fisik antara ketiga jenis katalog dapat dilihat pada
Tabel 5.2
Tabel5.2.
Perbandingan Bentuk Fisik Katalog

Bentuk Kartu Bentuk Buku Bentuk Berkas/


Tercetak Album
Deskripsi Merupakan kartu Bentuk buku, Bentuk katalog
berukurahn 7,5 x dapat berupa berkas atau album
12,5 cm, setiap buku tercetak terdiri dari kertas
entri dicatat pada dan katalg buku tebal berukuran
kartu terpisah . cetakan 7,5x12,5 cm atau
Kartu ini komputer. 10x15 cm, diberi

Prodi Sastra Indonesia Page 250


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

dijajarkan dalam Bentuk lain lubang dibagian tepi,


laci sebuah lemari ialah daftar kemudian ditaruh
katalog . tambahan buku kertas karton pada
digunting, bagian depan dan
kemudian belakang kartu, lalu
ditempelkan dijilid. Setiap berkas
pada lembaran dapat memuat antara
buku. Pada 50-60 sampai dengan
katalog buku 500-600 slip,
tercetak, disusun dalam lemari
sejumlah entri katalog. Setiap slip
dicetak pada berisi 1 entri.
setiap lembar.
Pencetakan
dilakukan
dengan saran
konvensional
atau komputer,
dan dapat
digandakan.
Upaya Pemutakhiran Begitu dicetak Mungkin melakukan
memutakhirkan kartu dapat maka katalog pemutakhiran karena
dilakukan dengan menjadi usang. penambahan dan
mudah karena Untuk pencabutan entri
tinggal memutakhirkan, dilakukan secara
menyisipkan saja. ditertibkan manual. Hanya saja
Lazimnya kartu cetakan menjajarkan dan
berlubang pada suplemen secara memperbaiki
bagian bawah berkala. Bila lembaran berkas, lalu
tengah. menggunakan dijilid merupakan
komputer maka pekerjaan berat dan
pemutakhiran membosankan .

Prodi Sastra Indonesia Page 251


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

dapat dilakukan
dengan mudah
dan cepat
karena
komputer
mampu
menyisipkan
tambahan entri
pada jajaran
entri yang
sudah ada.
Menyatukan Mungkin Pada umumnya Mungkin dilakukan
berbagai entri dilakukan tidak mungkin.
di bawah tajuk
yang sama
Aksebilitas Seorang pemakai Berbagai copy Masalahnya sama
dapat dapat dengan katalog
menggunakan ditempatkan di kartu, hanya saja
satu laci, namun berbagai lokasi yang kini digunakan
pemakai lain sehingga ialah katalog berkas.
harus seorang
menunggunya. pemakai dapat
Bila laci tidak menggunakan
boleh dicabut dari katalog buku
lemari katalog tanpa
maka seorang mengganggu
pemakai dapat pemakai lain.
memonopoli
bagianh tersebut
sehingga
merugikan
pemakai lain yang

Prodi Sastra Indonesia Page 252


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

ingin juga
menggunakannya.
Keterangkutan Tidak dapat Dapat dijinjing, Dapat digunakan di
(portability) dijinjing dibawa ke dalam dan luar
bagian perpustakaan .
perpustakaan
bahkan dapat
dipinjamkan.
Kemudahan Menjengkelkan Katlog buku Mudah digunakan,
menggunakan karena pemakai memiliki bentuk namun kurang
harus memeriksa dan besaran terpandu
kartu, satu entri sma dengan dibandingkan dengan
setiap kali buku sehingga katalog kartu atau
memeriksa kartu. mudah buku .
Berbeda dengan digunakan,
katalog buku bobotnya pun
yang ringan.
memungkinkan Tipografi dan
pemakai tata letak dapat
memeriksa diatur agar
beberapa entri menarik
sekaligus. Adanya pembaca.
kartu rujukan Karena itu
menyebabkan katalog buku
pemakai pindah mudah
dari satu laci ke digunakan
laci lain, acap kali seperti hanya
jarakinya jauh dengan sebuah
karena terletak buku .
dilemari yang
berlainan .
Segi ekonomis Pembuatan Bila diproduksi Entri duplikat dapat

Prodi Sastra Indonesia Page 253


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

menyangkut katalog kartu dengan metode dihasilkan dengan


pembuatan dan dengan cara konvensional, karbon , merupakan
pemeliarahaan diketik atau biayanya mahal. metode produksi dan
duplikasi relatif metode pemeliharaan paling
murah, demikian pencetakan ekonomis. Namun
pula dengan baru, seperti demikian kurangnya
komputer mudah pencetakan ketahanan
dilakukan. berbasis merupakan kerugian
Pencetakan entri fotografi,
makan ongkos. litografi,dan
Untuk komputer
memelihara mampu
sebuah katalog menghasilkan
relatif murah buku katalog
namun karena dengan biaya
laju relatif murah
pertumbuhannya dan lebih cepat.
yang tinggi maka Biaya produksi
katalog sebuah katalog buku
perpustakaan dianggap tinggi
besar dapat dilihat dari kaca
berukuran besar pandang
dan memerlukan perpustakaan
ruangan yang luas pada umumnya.
serta biaya
pemeliharaannya
mahal.
Kepadatan Memerlukan Tidak Besaran dan
ruang, laju memerlukan keperluan akan
pertumbuhan ruang yang ruang relatif lebih
tinggi besar. sedikit
dibandingkan dibandingkan dengan

Prodi Sastra Indonesia Page 254


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

katalog buku dan bentuk kartu


berkas.
Kecepatan Kecepatan Entri pada Kecepatan
penelusuran penelusuran lebih halaman cetak penulusuran lebih
lambat dapat dibayar rendah dibandingkan
dibandingkan (schanned) dengan katalog buku,
dengan katalog dengan cepat, namun lebih cepat
buku dan kertas. jauh lebih cepat daripada katalog
dibandingkan kartu.
dengan katalog
kartu atau
berkas.
Ketahanan Kartu bersifat Halaman Slip atau lembaran
(durability) awet dan tahan katalog buku lebih rentan daripada
lama karena itu lebih rentan kartu.
mampu menahan daripada kartu .
kerusakan dan
sobek
dibandingkan
dengan katalog
buku atau berkas.

D. KATALOG PERPUSTAKAAN

Pemakai perpustakaan menggunakan koleksi perpustakaan untuk bacaan


rekreasional, mencari informasi, melakukan penelitian, sebagai alat bantu
belajar maupun kegiatan lainnya. Mungkin saja pemakai tidak dapat
menemukan yang diinginkannya dalam rak. Oleh karenanya, untuk
mengetahui buku apa saja yang dimiliki perpustakaan diperlukan alat bantu
disebut katalog perpustakaan. Jadi, katalog perpustakaan adalah daftar buku
dalam sebuah perpustakaan atau dalam sebuah koleksi. Daftar menunjukan

Prodi Sastra Indonesia Page 255


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

adanya susunan menurut prinsip tertentu, sedangkan buku mencakup arti buku
dalam arti luas.
Ada filosofi baru mengenai peraturan entri yang menyatakan entri sebuah
karya biasanya didasarkan pada pernyataan yang muncul pada halaman judul
atau bagian lain karya tersebut yang digunakan sebagai pengganti. Hal ini
berarti bahwa informasi yang muncul di prakata, pendahuluan atau teks tidak
dipertimbangkan terkecuali bila halaman judul samar-samar atau tidak
lengkap. Perubahan lain ialah pengatalogan didasarkan pada jenis
kepengarangan bukan pada jenis karyanya, kelas nama pengarang, dan bukan
kelas orang-orang.

E. TUJUAN KATALOG

Seperti telah disebutkan semula, perpustakaan membeli buku untuk


kepentingan pemakainya. Katalog perpustakaan mencatat data mengenai buku
itu sehingga pembaca dapat menemukannya dengan cepat. Oleh karena itu,
katalog harus mencatat data yanglengkap mengenai buku yangb ada di
perpustakaan. Tujuan katalog seperti itu telah diuraikan oleh pustakawan
Cutter pada tahun 1876. Adapun tujuan atau objek katalog ialah sebagai
berikut ini :
1. Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui :
a. pengarangnya atau ;
b. judulnya atau ;
c. subjeknya .
2. Menunjukan buku yang dimiliki perpustakaan :
d. oleh pengarang tertentu;
e. berdasarkan subjek tertentu;
f. dalam jenis literatur tertentu.
3. Membantu dalam pemilihan buku;
g. berdasarkan edisinya;
h. berdasarkan karakternya (sastra ataukah berdasarkan topik) .

Prodi Sastra Indonesia Page 256


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

Tujuan pertama menekankan bahwa katalog perpustakaan bertindak selaku


daftar temuan bagi buku tertentu. Ini memerlukan penyediaan data bagi masing-
masing buku, memungkinkan ancangan berdasarkan pengarang, judul dan subjek.
Tujuan keduan menekankan bahwa katalog perpustakaan harus bertindak sebagai
daftar temuan bagi sekelompok dokumen. Ini memerlukan penyediaan entri
seragam bagi setiap kelompok. Tujuan ketiga berkaitan dengan deskripsi buku
dalam katalog maka pemakai dapat membedakan berbagai edisi dari buku tertentu
dan memungkinkan pemilihan buku dengan menyediakan ciri khusus.
Tujuan A cukup jelas. Entri pengarang dengan acuan yang diperlukan
disediakan oleh katalog. Entri judul biasanya digunakan untuk memenuhi tujuan
B. Tujuan ini dalam praktik sehari-hari biasanya dimaksudkan untuk karya
pengarang perorangan atau bila judul diperlukan sebagai kata benda atau bila
judul mengandung kata benda. juga untuk karya semacam majalah atau karya
anonim. Dalam hal terakhir ini, entri utama adalah judul. Tujuan C merupakan
tujuan yang cocok. Entri subjek dan acuan subjek disediakan untuk memenuhi
tujuan ini. Tujuan D mudah diterima. Entri pengarang dengan acuan yang
diperlukan memenuhi tujuan ini. Hanya untuk memenuhi tujuan tersebut,
peraturan pengetalogan harus mencakup sejumlah peraturan guna mengatasi
masalah yang timbul akibat banyak pengarang menulis namanya dalam berbagai
versi, psedononim atau nama samaran yang beraneka ragam atau nama yang
berubah. Tujuan E dijawab dengan menyediakan entri pada subjek tertentu serta
subjek yang berkaitan. Tujuan F berimplikasi mencajup entri bentuk dan bahasa.
Entri bentuk meliputi kamus, ensiklopedia, buku tahunan dan sejenisnya. Entri
semacam itu dapat ditemukan pada katalog susunan kamus, kalu tidak
daftar materi yang tercakup dibawah masing-masing bentuk akan berjumlah
sangat banyak. Masalah semacam itu tidak ditemukan pada katalog berkelas.
Tujuan G dilsayani oleh pengetalogan deskriptif untuk karya
tertentu. Cutter menyediakan edisi dan keteranga fisik (dahulu disebut kolasi)
bersama-sama catatan untuk memenuhi tujuan ini. Lengkap tidaknya rincian
masing-masing entri pada katalog terpulang pada garis haluan masing-masing
perpustakaan. Tujuan H mencakup penyediaan catatn untuk menunjukan sifat
materi perpustakaan. Pada katalog perpustakaan yang besar, Penyediaan

Prodi Sastra Indonesia Page 257


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

informasi literer atau topik dilakukan berdasarkan prinsip selektif karena


penambahan keterangan tersebut akan menambah biaya pengatalogan.

F. PENGETIKAN KATALOG KARTU

Dewasa ini, di Indonesia semakin banyak perpustakaan yang


menggunakan komputer sebagi tempat penyimpanan katalog perpustakaan.
Katalog yang tersimpan di komputer serta dapa6t diakses secara terpasang
dari berbagai lokasi dikenal dengan sebutan OPAC singkatan dari Online
Public Access Catalogue. Untuk dapat ewujudkan OPAC, Perpustakaan
memerlukan komputer, Misalnya komputer yang memuat katalog
diletakkan di perpustakaan, kemudian komputer berisi katalog tersebut
disambungkan dengan terminal yang tersebar di berbagai tempat. Pemakai
datang ke perpustakaan, dia cukup memeriksa terninal yang tersebar di
berbagai lokasi. Secara sederhana digambarkan sebagai berikut:

Terminal
Terminal

katalog tersimpan dikomputer perpustakaan

kk

Terminal
Terminal

Gambar 5.1
Online Public Accsess Catalogue

Prodi Sastra Indonesia Page 258


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

Terminal ini dapat di taruh di lokasi yang jauh dari perpustakaan dan tetap
dapat di akses selama tersambung dengan komputer di perpusatakaan. Sambungan
ini menggunakan kabel yang lazim digunakan untuk menghubungkan komputer .
Pada OPAC, ada katalog yang muncul dalam wujud, asaeperti kartu
katalog. Ada pula yang muncul dalam format Machine Readble Catalogue
(MARC). Pada perpustakaan besar semacam Library of Congress, katalog
perpustakaan di wujudkan dalam format MARC.
Bagi perpustakaan yang masih menggunakan katalog kartu, pengetikan
katalog dilakukan dengan bantuan mesin mesin ketik atau duplikator atau cari
seperti pembelian melalui penjaja. Apa pun caranya, pengetikan kartu selalu
menggunakan peraturan yang sama.
Dalam mengetik kartu katalog terdapat 3 idensi, Artinya jarak yang telah
ditentukan dari bagian tepi ditentukan dari bagian tepi kiri kartu tempat elemen
pengatalogan diletakan. Ada 3 idensi, yaitu idensi pertama, kedua, dan ketiga.
Idensi pertama biasanya berjarak 8 ketukan dari tepi kiri, idensi kedua 12 ketukan
dan idensi ketiga 15 ketukan.

Nomor Panggil
Entri utama
Judul diikuti deskripsi lainnya.
Deskripsi fisik
Catatan
Jejakan

Nomor panggil (call number) diketik 2 ketukan dari tepi kiri kartu pada
baris ketiga dari atas, yang diketik ialah notasi klasifikasi, misalnya notasi
Dewey Decimal Classification. Kemudian, tiga huruf pertama nama pengarang
diketik pada baris keempat dari bawah, dimulai pada ketukan ketiga dari kiri.
Entri utama dimulai pada garis keempat dari tepi atas pada idensi
pertama. Bila kepanjangan entri utama lebih dari satu garis maka baris
kedua dimulai pada idensi ketiga. Judul diketik dibawah entri utama pada

Prodi Sastra Indonesia Page 259


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

pada idensi kedua. Bila judul, anak judul, keterangan edisi atau
cetakan keterangan lokasi, nama dan tahun terbitan melebihi 1 baris maka
bagian berikutnya dimulai pada baris berikutnya dimulai pada idensi
pertama. Setiap daerah dipisahkan dengan tanda (.--). Keterangan fisik
dimulai pada baris berikutnya dibawah keterangan judul, dimulai pada
idensi kedua. Bila melebihi 1 baris, bagian berikutnya dimulai pada idensi
pertama.
Catatan selalu di pisahkan 2 baris dari keterangan fisik, dimulai pada
indensi kedua. bila panjang catatan melebihi 1 baris maka bagian berikutnya
dimulai pada idensi pertama.
Jejakan dimulai pada idensi pertama, dipisahkan 2 baris dari catatan
(bilamana ada), bila tidak dipisahkan empat baris dari keterangan fisik.
Entri utama yang ditetapkan pada judul, misalnya karya tanpa pengarang
atau karya editorial dimulai pada idensi kedua, selanjutnya disusun bagian
lainnya dimulai pada idensi ketiga. Bentuk ini dikenal sebagai idensi
tergantung .
Entri tambahan dimulai pada baris ketiga dari atas diawali pada idensi
kedua, selanjutnya dilanjutkan hingga kebagian tepi kanan .

G. PERBEDAAN ANTARA KATALOG PERPUSTAKAAN


DENGAN BIBLIOGRAFI SERTA KATALOG PENERBIT

Katalog perpustakaan sebenarnya merupakan salah satu sarana


bibliografis. Sarana bibliografis lainnya, antara lain ialah katalog penerbit,
katalog toko buku, shelft list, daftar buku baru dan bibliografi, jadi, dari segi
bahasa, katalog merupakan istilah umum.
Katalog perpustakaan merupakan senarai dokumen yang dimiliki sebuah
perpustakaan dapat berfungsi sebagai bibliografi, dalam batas-batas tertentu.
Sebaliknya, bibliografi tidak dapat berfungsi sebagai katalog walaupun dalam
batasb tertentu. Hal ini disebabkan karena bibliografi merupakan daftar
dokumen yang disusun menurut aturan tertentu serta tidak terbatas pada koleksi
tertentu. jadi, pada bibliografi tidak membatasi diri pada koleksi sebuah

Prodi Sastra Indonesia Page 260


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

perpustakaan atau lebih. Oleh karena itu, bibliografi tidak dapat berfungsi
sebagai sebuah katalog.
Katalog penerbit adalah daftar publikasi yang diterbitkan oleh penerbit.
Di sini katalog penerbit dapat berfungsi sebagai katalog dalam batasan
sederhana .
Katalog perpustakaan berfungsi sebagai inventaris dokumen sebuah
perpustakaan sekaligus berfungsi sebagai sarana temu balik. Dengan demikian,
pemakai yang ingin mengetahui koleksi sebuah perpustakaan harus
menggunakan katalog. Pada segi lain, bibliografi dan katalog penerbit lebih
berfungsi sebagai inventaris belaka. Jadi, antara katalog disatu pihak dengan
bibliografi serta katalog penerbit di lain pihak memiliki fungsi berlainan.
Persamaannya ialah kedua-duanya memuat informasi yang mirip untuk
memenuhi fungsi masing-masing .

Tujuan utama katalog perpustakaan ialah membantu pemakai


perpustakaan memeroleh dokumen seefisien mungkin . Ilmuwan yang ingin
mencari informasi lebih lanjut dipersilahkan menggunakan bibliografi. Pihak
pustakawan, khususnya pengkatalog atau kataloger, sudah merasa puas
bilamana katalognya mampu memenuhi kebutuhan pemakai .
Tabel 5.3
Perpustakaan, Bibliografi, Perbandingan Katalog dan Katalog Penerbit
Katalog Perpustakaan Bibliografi Katalog Penerbit
Tujuan Berfungsi sebagai
inventaris dan temu
balik. Tujuannya
adalah memenuhi
hukum ilmu
perpustakaan .

III. Soal latihan/tugas


1. Buatlah kartu catalog dari 5 buku. Jenis buku berbeda!

Prodi Sastra Indonesia Page 261


Modul Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan

IV. Daftar Pustaka


Basuki, Sulistyo (2010). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Universitas
Terbuka. Jakarta
Bradley, Phil (1999). The Advanced Internet eacher’s Handbook. London:
Library Association Publishing.
Bradley, Phil (1997). Going Oline, CD-ROM and the Internet. London: Aslib
Cooke, Alison (2001). A Guide to finding Quality Information on the
Internet: Selection and Evalution Strategies. 2nd ed. London. Library
Association Publishing.
Crumlish, Chrsitian (1994). A Guide Tour of the Internet. San Fransisco,
CA.: Sybex.
Dawson, Andy (1995). The Internet for Library and Information Service
Professionals. London: Aslib.

Prodi Sastra Indonesia Page 262

Anda mungkin juga menyukai