BAB 17
KATALOGISASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai katalogisasi. Setelah mempelajari
modul ini diharapkan Anda akan memiliki kemampuan untuk menjelaskan:
1. memberikan definisi katalogisasi atau padanannya;
2. menguraikan perkembangan peraturan katalogisasi
3. membedakan katalog perpustakaan dengan bibliografi;
4. menguraikan ciri katalog berkelas dan terbagi;
5. menganalisis komponen katalog susunan leksikal;
6. menguraikan kegunaan katalog di perpustakaan ;
7. mengetahui cara pengetikan kartu katalog;
8. menunjukan kegunaan shelf list
9. menguraikan komponen katalog dalam mesin
A. DEFINISI
Katalog yang diserap dalam Bahasa Indonesia berasal dari kata catalog dalam
bahasa Belanda serta catalogue dari bahasa Inggris. Istilah katalog itu sendiri
berasal dari frase yunani katalogos. Kata bermakna sarana atau menurut,
sedangkan logos memiliki berbagai arti, seperti kata, susunan,alasan dan nalar.
jadi, katalog dari segi kata bermakna sebuah karya dengan isinya disusun menurut
cara yang masuk akal, menurut sebuah himpunan rencana, atau hanya berdasarkan
kata demi kata.
Dalam kehidupan sehari-hari , Anda menemukan beberapa bentuk katalog,
seperti katalog perpustakaan, katalog toko buku,katalog pencetak, katalog
penerbit, katalog suku cadang, dan katalog produk komersial. Pada buku ini ands
hanya berhubungan dengan katalog perpustakaan, disingkat katalog.
Adapun definisi katalog (sebagai kata benda) ialah daftar materi
perpustakaaan yang disusun menurut cara tertentu yang ada di sebuah
perpustakaan. Dengan kata lain, ialah daftar buku dan materi lain yang dimiliki
sebuah perpustakaan.
Sebagai kata kerja, katalog atau mengkatalog atau mengatalog adalah
kegiatan membuat katalog. Pembuaatnya disebut peng(k)atalog atau catalouger.
Dengan semakin menyebarnya bahasa inggris maka pembuatan katalog disebut
cataloging (tanpa huruf u). Sering juga disebut deskripsi bibliografi karena
membuat deskripsi unsur bibliografis sebuah materi perpustakaan. Unsur
bibliografis ini, misalnya judul buku, penerbit,tahun terbit, dan keterangan fisik.
Tabel 5.1.
Perbandingan Katalog perpustakaan,
Bibliografi, dan Katalog Penerbit
Keterangan Katalog Perpustakaan Bibliografi Katalog Penerbit
Tujuan Berfungsi sebagai inventaris Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai
dan temu balik. inventaris. inventaris. Karena
Tujuannya merupakan katalog
tergantung pada niaga maka
jenis bibliografi. tujuannya ialah
membantu
penjualan buku
yang dihasilkan
penerbit.
dapat dilakukan
dengan mudah
dan cepat
karena
komputer
mampu
menyisipkan
tambahan entri
pada jajaran
entri yang
sudah ada.
Menyatukan Mungkin Pada umumnya Mungkin dilakukan
berbagai entri dilakukan tidak mungkin.
di bawah tajuk
yang sama
Aksebilitas Seorang pemakai Berbagai copy Masalahnya sama
dapat dapat dengan katalog
menggunakan ditempatkan di kartu, hanya saja
satu laci, namun berbagai lokasi yang kini digunakan
pemakai lain sehingga ialah katalog berkas.
harus seorang
menunggunya. pemakai dapat
Bila laci tidak menggunakan
boleh dicabut dari katalog buku
lemari katalog tanpa
maka seorang mengganggu
pemakai dapat pemakai lain.
memonopoli
bagianh tersebut
sehingga
merugikan
pemakai lain yang
ingin juga
menggunakannya.
Keterangkutan Tidak dapat Dapat dijinjing, Dapat digunakan di
(portability) dijinjing dibawa ke dalam dan luar
bagian perpustakaan .
perpustakaan
bahkan dapat
dipinjamkan.
Kemudahan Menjengkelkan Katlog buku Mudah digunakan,
menggunakan karena pemakai memiliki bentuk namun kurang
harus memeriksa dan besaran terpandu
kartu, satu entri sma dengan dibandingkan dengan
setiap kali buku sehingga katalog kartu atau
memeriksa kartu. mudah buku .
Berbeda dengan digunakan,
katalog buku bobotnya pun
yang ringan.
memungkinkan Tipografi dan
pemakai tata letak dapat
memeriksa diatur agar
beberapa entri menarik
sekaligus. Adanya pembaca.
kartu rujukan Karena itu
menyebabkan katalog buku
pemakai pindah mudah
dari satu laci ke digunakan
laci lain, acap kali seperti hanya
jarakinya jauh dengan sebuah
karena terletak buku .
dilemari yang
berlainan .
Segi ekonomis Pembuatan Bila diproduksi Entri duplikat dapat
D. KATALOG PERPUSTAKAAN
adanya susunan menurut prinsip tertentu, sedangkan buku mencakup arti buku
dalam arti luas.
Ada filosofi baru mengenai peraturan entri yang menyatakan entri sebuah
karya biasanya didasarkan pada pernyataan yang muncul pada halaman judul
atau bagian lain karya tersebut yang digunakan sebagai pengganti. Hal ini
berarti bahwa informasi yang muncul di prakata, pendahuluan atau teks tidak
dipertimbangkan terkecuali bila halaman judul samar-samar atau tidak
lengkap. Perubahan lain ialah pengatalogan didasarkan pada jenis
kepengarangan bukan pada jenis karyanya, kelas nama pengarang, dan bukan
kelas orang-orang.
E. TUJUAN KATALOG
Terminal
Terminal
kk
Terminal
Terminal
Gambar 5.1
Online Public Accsess Catalogue
Terminal ini dapat di taruh di lokasi yang jauh dari perpustakaan dan tetap
dapat di akses selama tersambung dengan komputer di perpusatakaan. Sambungan
ini menggunakan kabel yang lazim digunakan untuk menghubungkan komputer .
Pada OPAC, ada katalog yang muncul dalam wujud, asaeperti kartu
katalog. Ada pula yang muncul dalam format Machine Readble Catalogue
(MARC). Pada perpustakaan besar semacam Library of Congress, katalog
perpustakaan di wujudkan dalam format MARC.
Bagi perpustakaan yang masih menggunakan katalog kartu, pengetikan
katalog dilakukan dengan bantuan mesin mesin ketik atau duplikator atau cari
seperti pembelian melalui penjaja. Apa pun caranya, pengetikan kartu selalu
menggunakan peraturan yang sama.
Dalam mengetik kartu katalog terdapat 3 idensi, Artinya jarak yang telah
ditentukan dari bagian tepi ditentukan dari bagian tepi kiri kartu tempat elemen
pengatalogan diletakan. Ada 3 idensi, yaitu idensi pertama, kedua, dan ketiga.
Idensi pertama biasanya berjarak 8 ketukan dari tepi kiri, idensi kedua 12 ketukan
dan idensi ketiga 15 ketukan.
Nomor Panggil
Entri utama
Judul diikuti deskripsi lainnya.
Deskripsi fisik
Catatan
Jejakan
Nomor panggil (call number) diketik 2 ketukan dari tepi kiri kartu pada
baris ketiga dari atas, yang diketik ialah notasi klasifikasi, misalnya notasi
Dewey Decimal Classification. Kemudian, tiga huruf pertama nama pengarang
diketik pada baris keempat dari bawah, dimulai pada ketukan ketiga dari kiri.
Entri utama dimulai pada garis keempat dari tepi atas pada idensi
pertama. Bila kepanjangan entri utama lebih dari satu garis maka baris
kedua dimulai pada idensi ketiga. Judul diketik dibawah entri utama pada
pada idensi kedua. Bila judul, anak judul, keterangan edisi atau
cetakan keterangan lokasi, nama dan tahun terbitan melebihi 1 baris maka
bagian berikutnya dimulai pada baris berikutnya dimulai pada idensi
pertama. Setiap daerah dipisahkan dengan tanda (.--). Keterangan fisik
dimulai pada baris berikutnya dibawah keterangan judul, dimulai pada
idensi kedua. Bila melebihi 1 baris, bagian berikutnya dimulai pada idensi
pertama.
Catatan selalu di pisahkan 2 baris dari keterangan fisik, dimulai pada
indensi kedua. bila panjang catatan melebihi 1 baris maka bagian berikutnya
dimulai pada idensi pertama.
Jejakan dimulai pada idensi pertama, dipisahkan 2 baris dari catatan
(bilamana ada), bila tidak dipisahkan empat baris dari keterangan fisik.
Entri utama yang ditetapkan pada judul, misalnya karya tanpa pengarang
atau karya editorial dimulai pada idensi kedua, selanjutnya disusun bagian
lainnya dimulai pada idensi ketiga. Bentuk ini dikenal sebagai idensi
tergantung .
Entri tambahan dimulai pada baris ketiga dari atas diawali pada idensi
kedua, selanjutnya dilanjutkan hingga kebagian tepi kanan .
perpustakaan atau lebih. Oleh karena itu, bibliografi tidak dapat berfungsi
sebagai sebuah katalog.
Katalog penerbit adalah daftar publikasi yang diterbitkan oleh penerbit.
Di sini katalog penerbit dapat berfungsi sebagai katalog dalam batasan
sederhana .
Katalog perpustakaan berfungsi sebagai inventaris dokumen sebuah
perpustakaan sekaligus berfungsi sebagai sarana temu balik. Dengan demikian,
pemakai yang ingin mengetahui koleksi sebuah perpustakaan harus
menggunakan katalog. Pada segi lain, bibliografi dan katalog penerbit lebih
berfungsi sebagai inventaris belaka. Jadi, antara katalog disatu pihak dengan
bibliografi serta katalog penerbit di lain pihak memiliki fungsi berlainan.
Persamaannya ialah kedua-duanya memuat informasi yang mirip untuk
memenuhi fungsi masing-masing .