Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah..........................................................................................5
D. Mamfaat Makalah ........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Perpustakaan.................................................................................................................6
a.1 Perpustakaan sebagai sumber daya informasi .........................................................6
B. Terbitan Berseri ............................................................................................................7
b.1 Sejarah Terbitan Berseri ..........................................................................................7
b.2 Batasan Terbitan Berseri..........................................................................................8
b.3 Ciri-ciri Terbitan Berseri .........................................................................................8
b.4 Jenis-jenis Terbitan Berseri......................................................................................9
C. Pentingnya Terbitan Berseri Sebagai Temu Kembali Informasi...........................10
c.1 Pengertian Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri ..............................................10
c.2 Penggunaan Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri............................................11
D. PROSES DALAM PENGEMBANGAN DAERAH PELOSOK ............................11
d.1 Keterbukaan Informasi ..........................................................................................11
d.2 Pembangunan Desa yang berliterasi ......................................................................12
E. Faktor-Faktor Pendukung Dalam Pengembangan .................................................13
e.1 Organisasi Sosial..................................................................................................13
a. Perpustakaan Dan Pemerintah Daerah ......................................................................14
b. Organisasi Mahasiswa Di Daerah .............................................................................14
c. KIM Kelompok Informasi Masyarkat ...................................................................15
d. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi .........................................................16
F. Dampak Pengembangan Terbitan Berseri Bagi Masyarakat Desa .......................17
f.1 Tingkatan Masyarakat........................................................................................17
f.2 Perubahan Yang Terjadi Dalam Masyarkat Dengan Pengembangan
Terbitan Berseri..............................................................................................................18
a. Kemudahan Informasi ...............................................................................................18
b. Penggunaan Informasi ...............................................................................................19
c. Mensejahterakan Masyarakat Desa ...........................................................................19
d. Pemenuhan Informasi Masyarakat Desa Secara Luas..............................................19
e. Pembawa Perubahan di Masyarakat..........................................................................20
G. Arti Pentingnya Informasi Dalam Berbagai Ruang Lingkup.............................21
BAB III PENUTUP................................................................................................................23
A. KESIMPULAN ...........................................................................................................23
B. SARAN.........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
KATA PENGANTAR

Ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang tidak boleh di abaikan dalam kehidupan
ini apalagi tidak dipelajari, segala macam hal mampu kita raih dengan terus mengasah pribadi
kita dengan cara belajar, dan dengan cara belajar maka kita mampu untuk membuat dan
membawa banyak perubahan dilingkungan sosial terutamanya pada pribadi kita sendiri. Akan
tetapi ilmu pengetahuan bukanlah suatu hal yang mampu bertahan di era serba modern seperti
saat ini, jika tidak ada hal yang berperan penting didalamnya, yaitu seorang pustakawan dan
juga perpustakaan tempat dimana berbagai macam literatur berada disimpan untuk
dilayangkan kepada siapa saja yang ingin memakainya. Di era sekarang telah kita saksikan di
lingkungan sosial bahwa berbagai macam kegiatan yang dulunya dilakukan secara manual
dan prosesnya lama utamanya juga penyebaran informasi. Sekarang in informasi seakan
seperti hembusan angin datang sangat cepat dan silih berganti dengan cepat pula, informasi-
informasi sekarang ini hadir dengan begitu cepatnya tanpa adanya batasan, dimana hal itu
merupakan peluang yang sangat menguntukan untuk kita semua yang memamfaatkannya
untuk mendapatkan informasi yang mutakhir sekaligus mampu memperkaya wawasan kita,
salah satu contoh informasi yang sangat mudah menyebar dan selalu terperbaharui adalah
TERBITAN BERSERI suatu literatur yang memuat berbagai macam aspek dan selalu
mengikuti perkembangan zaman. Akan tetapi sampai sekarang masih banyak orang yang
belum bisa untuk menikmati fasilitas itu, oleh karena itu kami akan membahas dalam
makalah ini tentang bagaimana pentingnya suatu Terbitan Berseri bagi semua orang dan
pentingnya pula untuk disebar luaskan sampai kedaerah terpencil sekalipun agar semua orang
mampu mendapat layanan informasi yang selalu terperbaharui.

Samata, Gowa, 12 Oktober 2017


Penyusun

Kelompok Terbitan Berseri


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peranan suatu informasi dalam proses menunjang kehidupan kita adalah suatu yang
benar-benar sangatlah hebat dalam memperkaya wawasan kita dan untuk membawa berbagai
macam perubahan-perbuhan yang positif bagi kehidupan sosial kita, apalagi informasi di era
sekarang yang sangatlah mudah untuk didapatkan oleh siapa saja seperti adanya mesin
pencari Google yang mampu membrikan kita akses informasi yang sangat beragam.
Akan tetapi keragaman tersebut terkadang tercampur dengan hal-hal yang negatif pula,
maka dari itu hadirlah Perpustakaan dan suatu karya didalamnya yang bernama TERBITAN
BERSERI yang lebih ilmiah untuk melawan informasi-informasi negatif tersebut untuk
menciptakan individu yang lebih bermoral dan ilmiah.
Terciptanya suatu masyarakat yang bermartabak dan juga cerdas adalah tidak lepas dari
peranan dari suatu informasi yang mampu hadir dengan cepat dan selalu terperbaharui,
seperti halnya dengan Terbitan Berseri, literatur ini merupakan bahan rujukan yang bisa
dinikmati oleh berbagai kalangan umur sehingga siapa saja mampu tumbuh dan berkembang
dengan menikmati informasi-informasi yang membahas banyak aspek di dalamnya, dan juga
informasi yang terkandung didalamnya bersifat membangun dan positif karena informasinya
telah di olah dengan cara melakukan penelitian sebelumnya dan bersumber dari narasumber-
narasumber yang terpercaya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Apa itu Terbitan Berseri dan seberapa penting terbitan berkala tersebut?
2. Bagaimanakah proses dalam mengembangkan Terbitan Berseri di daerah pelosok
agar dapat berdaya guna?
3. Apakah Terbutan Berseri mampu membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat
dipelosok?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini dibuat untuk mengetahui hal berikut ini:
1. Fungsi dari suatu Terbitan Berseri dalam menunjang kebutuhan akan informasi yang
mutakhir
2. Tentang tahapan pengembangan terbitan berseri pada daerah yang masih kurang
akan informasi agar semua orang mampu menikmati informasi yang merata.
3. Mamfaat dan pentingnya Terbitan Berseri bagi yang memamfaatkannya dalam
rangka rekreasi intelektual dan pengembangan wawasan.

D. Mamfaat Makalah
Makalah ini sangat kami harapkan dapat bermamfaat.

1. Bagi berbagai pihak, yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang terbitan berseri
2. Bagi pihak perpustakaan, makalah ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk
mengingatkan pentingnya suatu informasi yang ilmiah.
3. Bagi penulis, untuk menambah wawasan yang lebih tentang Terbitan Berseri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perpustakaan
Perpustakaan adalah satu bentuk organisasi sumber belajar yang merupakan suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam suatu unit kerja
untuk mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan
diatur secara sistematis dengan cara tertentu dengan memamfaatkan sumber daya manusia
untuk dimamfaatkan sebagai sumber informasi. (Ibrahim, 2015, hal. 1).
Perpustakaan juga merupakan suatu suatu media yang sangat tepat untuk melakukan
proses masukan informasi, proses pengelolaan informasi dan keluaran informasi yang berupa
hasil pemahan yang didapatkan dari hasil analisa dari informasi yang didapat.

a.1 Perpustakaan sebagai sumber daya informasi


Perpustakaan sebagai sumber daya informasi menjadi tulang punggung gerak majunya
suatu institusi, khususnya isntitusi pendidikan dengan adanya tuntutan untuk terus
beradaptasi terhadap perkembangan informasi yang sangat cepat dan terus berubah. Hal ini
dikarenakan pengguna perpustakaan (pemustaka) dominan dari kalangan akademisi yang
memiliki tingkat kebutuhan informasi yang begitu tinggi, hal demikian mengharuskan
perpustakaaan terus memenuhi kebutuhan penggunanya.
Setalah ribuan tahun hidup dengan teknologi cetak, ratusan tahun dengan teknologi
analog, perkembangan pesat teknologi digital melahirkan revolusi mendasar dalam kehidupan
manusia termasuk dunia perpustakaan. Perpustakaan merupakan medium peradaban manusia
yang diwakili oleh kumpulan buku, untuk waktu yang sangat lama, buku merupakan satu-
satunya sumber daya pengetahuan yang dikelola oleh perpustakaan. (Ibrahim, 2015, hal. 1).
Dalam rangka untuk mewujudkan hal diatas maka hadirlah suatu karya yang bernama
Terbitan Berseri yang selalu menghadirkan beragam informasi-informasi yang bagus dan
selalu terperbaharui sesuai dengan keadaan zaman dalam rangka untuk lebih menunjang
kebutuhan para pengguna dalam melakukan temu kembali informasi yang ilmiah dan relevan
dengan aturan dalam negeri ini. Akan tetapi suatu informasi tidaklah dapat menjadi mutakhir
tanpa adanya pengembangan, pengembangan sangatlah penting untuk meminimalisir yang
namanya informasi yang sudah tidak berguna.
Pengembangan koleksi merupakan salah satu kegiatan dalam memenuhi kebutuhan
pengguna. Dengan demikian pengembangan koleksi di perpustakaan perguruan tinggi harus
terprogram dengan baik, karena dalam mencapai pelayanan perpustakaan yang optimal
dibutuhkan pengembangan koleksi yang terkoordinir dan berkualitas. Kulitas pengembangan
koleksi perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan literatur dari mata kuliah yang
didistribusikan pada setiap semester untuk semua jurusan atau program studi, sejalan dengan
pernyataan Trimo (1992:5) Bahwa standar suatu perpustakaan perguruan tinggi ditentukan
oleh standar (kualitas) yang dapat dicapai oleh perpustakaan yang bersangkutan, untuk itulah
maka perpustakaan merupakan inti dan bagian dari setiap lembaga pendidikan ilmiah.

B. Terbitan Berseri
Definisi Terbitan berseri (serieals) adalah segala macam publikasi informasiyang
mencakup beragam informasi didalamnya yang diterbitkan bagian demi bagian secara
berurutan baik perminggu, perbulan ataupun pertahun dengan memberikan tanda secara
numerik atau kronologis yang dinyatakan dalam volume, nomor, bulan dan tahun secara
terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas.

b.1 Sejarah Terbitan Berseri


Pada mulanya komunikasi ilmu pengetahuan dilakukan secara lisan, tetapi banyak
sekali kendalanya, antara lain :
1. Kemampuan menyerap informasi lisan masing-masing orang sangat bervariasi.
2. Jika satu kali penyampaian, si penerima informasi tidak mengerti komunikasi ini
sulit diulang.
3. Daya ingat manusia sangat terbatas sehingga tidak semua ilmu dapat disimpan
dalam ingatannya.
Pada abad ke 15 M ditemukan alat pencetak huruf sehingga buku-buku dapat diproduksi
secara masal harganya pun murah sehingga dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.
Jurnal pertama Di Perancis tanggal 5 Januari 1665 dengan judul Journal des
Scavans.
Di Inggris tanggal 6 Maret 1665 dengan judul Philosopical Transactions.
Di AS (Philadelphia) tahun 1741 majalah pertama dengan judul The General
Magazine and Historical Chronicle.
Di Indonesia tahun 1779 di Batavia (Jakarta) majalah pertama dengan judul
Verpan delingen van het Bataviaash Genootschap vanm Kursten en
Wetenschapen.

b.2 Batasan Terbitan Berseri


Terbitan Berseri salah satu terbitan yang berisi informasi berita / kabar, berita
keilmuan serta kejadian-kejadian yang menyangkut ekonomi, politik dan lain-lain
yang menarik di masyarakat.
Terbitan Berseri terbit terus menerus, jangka waktu yang tidak terbatas,
dikelola oleh sekelompok orang pada umumnya disebut redaksi.
Websters Third New International Directory of The English Language
Terbitan Berseri suatu terbitan (seperti surat kabar, jurnal, buku tahunan atau
buletin) yang diterbitkan dengan nomor yang berurutan dan terbit secara berseri
secara terus menerus.
Terbitan Berseri 1) Setiap terbitan yang dipublikasikan dalam bagian-bagian yang
berturut-turut muncul dalam tenggang waktu yang biasanya teratur. 2) Suatu buku
yang berisi bagian-bagian/volume yang diterbitkan secara berturut-turut dengan
judul yang sama (seragam).

b.3 Ciri-ciri Terbitan Berseri


Sekali terbit memuat beberapa artikel / tulisan yang ditulis oleh beberapa orang.
Isi artikel tidak terlalu panjang.
Tulisan tersebut menyampaikan informasi yang dianggap menarik perhatian
masyarakat.
Terbitan ini dikelola oleh sekelompok orang yang disebut redaksi.
Merupakan bentuk arsip ilmiah yang telah diketahui masyarakat umum.
Terbit terus menerus dan memiliki kala terbit.
Memiliki sistem kontrol internasional (ISSN).
b.4 Jenis-jenis Terbitan Berseri
Terbitan Berkala (Periodicals)

Terbitan /publikasi berseri dan berkelanjutan kecuali surat kabar, terbit secara teratur
dalam waktu yang berselang seling, mungkin sekali terbit dengan kala/ frekuensi tengah
mingguan (seminggu dua kali) / dapat juga terbit setiap semester / tengah tahun (setahun
dua kali). (Lasa, 1994)

Yang termasuk terbitan berkala :

a. Majalah
berisi sekumpulan artikel yang merupakan kontribusi / sumbangan dari
beberapa pengarang / wartawan dari majalah itu sendiri yang merupakan penulis
tetap dari majalah tersebut. Majalah dapat dikelompokkan menjadi 4 :
Majalah komersial Kelompok ini adalah kelompok yang terbesar termasuk
majalah perdagangan, majalah yang berhubungan dengan dunia profesional dan
aktivitas ekonomi dan lain-lain. Tujuan utamanya adalah keuntungan ekonomi.
Majalah ilmiah Lebih dikenal sebagai jurnal / buletin.

Perbedaan jurnal dan buletin

Jurnal memuat tulisan-tulisan / artikel ilmiah dan rubrik-rubrik lain yang masih
ada kaitannya dengan masalah keilmiahan.
Buletin selain memuat tulisan / artikel ilmiah, juga memuat berita-berita
terkait dengan kegiatan ilmiah dari instansi/asosiasi yang menerbitkan buletin
itu.

Majalah lokal/lingkungan sendiri memiliki tujuan dan fungsinya yaitu:

Sebagai sarana komunikasi lingkungan sendiri misalnya lingkungan


Tujuan
perusahaan/institusi lain.
Untuk komunikasi antara perusahaan dan staf, pemegang sahamataupun
Fungsi
dengan pihak luar / kombinasi dari semuanya.

b. Surat Kabar
Salah satu terbitan berseri yang sangat kaya akan berita / informasi mutakhir.

c. Tabloid
Lebih besar dari majalah tapi lebih kecil dari surat kabar.
d. Buku Tahunan
Menurut Harrod buku tahunan adalah suatu terbitan yang berisi informasi
mutakhir dalam bentuk deskriptif dan atau statistik yang diterbitkan sekali dalam
setahun.

e. Seri Monograf
Suatu risalah pada satu subyek / bagian dari subyek / risalah seseorang,
biasanya sangat terinci tetapi dalam ruang lingkup yang tidak terlalu luas.

f. Prosiding
Menurut Harrod Prosiding publikasi catatan pertemuan dari suatu organisasi
profesi/masyarakat ilmiah / suatu institusi dan biasanya dilengkapi dengan makalah /
abstrak makalah / laporan yang dipresentasikan pada pertemuan tersebut.

C. Pentingnya Terbitan Berseri Sebagai Temu Kembali Informasi


c.1 Pengertian Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri
Sarana yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai dalam mencapai maksud atau tujuan;
alat; media. Sedangkan temu yaitu: sua; atau jumpa. Dan kembali yaitu balik ke tempat
atau ke keadaan semula. Kemudian Terbitan berseri atau terbitan berkala adalah terbitan
(publikasi) yang memilki waktu/kala terbit tertentu, dengan jarak penerbitan yang yang tetap
dan terbit terus menerus tanpa batas waktu tertentu. Terbitan berseri/berkala ini dapat berupa
majalah, jurnal, surat kabar, buletin dan lain sebagainya, yang biasanya diterbitkan dengan
nomor yang berurutan, terus menerus dan waktu/kala terbit tertentu seperti harian, mingguan,
dua mingguan, bulanan, tiga bulanan, tengah tahunan dan sebagainya. Sebagai sebuah
sumber informasi, terbitan berseri memuat berbagai macam informasi ilmiah yang
menggambarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam sebuah terbitan
berseri berisi tulisan dengan informasi yang orisinil yang belum pernah diterbitkan dalam
bentuk apapun atau pubikasi lain.
Dari pengertian diatas bahwa terbitan berseri mempunyai alat untuk menemukan
terbitan itu lagi untuk digunakan atau sekedar mencari informasinya dan berikut mengenai
sarana temu kembali terbitan berseri.
c.2 Penggunaan Sarana Temu Kembali Terbitan Berseri
Berikut cara menggunakan sarana temu kembali terbitan berseri:
1. Katalog Buku
Pada katalog buku ini seperti biasa misalnya ketika kita ingin mencari buku-buku
pada umumnya. Contohnya: Katalog Buku Yayasan Obor Indonesi, dan Katalog
Kelompok Penerbit Ombak.
2. Katalog Majalah
Katalog majalah dapat digunakan dalam bentuk kartu tercetak atau dalam bentuk
elektronik (OPAC). Berikut penggunaannya:
3. Katalog majalah dalam bentuk kartu terdiri dari jajaran katalog judul, dan jajaran
katalog subyek.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya terbitan berseri adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan ruang manampung ide, gagasan dan pengalaman beberapa orang
2. Menyampaikan gagasa, ide atau penemuan dalam bidang tertentu
3. Memberikan gambaran atau potret peristiwa yang terjadi diberbagai tempat

D. PROSES DALAM PENGEMBANGAN DAERAH PELOSOK

d.1 Keterbukaan Informasi


Keterbukaan Informasi Publik akan menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif
dan ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga pembangunan benar benar
berbicara tentang kepentingan rakyat. Sehubungan dengan hal tersebut maka menjadi tugas
bersama antara masyarakat dan pemerintah dalam menyalurkan informasi melalui media
apapun, baik secara tertulis ataupun secara lisan. Akan tetapi bukan hal mudah bagi
masyarakat di pedesaan dalam mengakses informasi, sebab kenyataannya tidak semua
masyarakat desa dapat menerima informasi dengan baik karena adanya keterbatasan
pengetahuan dan sebagainya. Dilihat dari rendahnya pendidikan di desa.
Oleh karena itu, pembangunan desa atau daerah-daerah pelosk lainnya adalah suatu hal
yang sangat mutlak untuk diperhatikan pemerintah, mengingat semua warga negara yang
mendiami suatu wilayah adalah orang yang mampu memberikan dukungan yang sangat besar
dalam pembangunan bangsa, merekalah para penerus bangsa tempat tinggal kita. Sehingga
pemerintah harus menyeimbangkan pengembangan antara kota dengan desa-desa, yang
sampai sekarang ini masih terbelenggu didalam kesengsaraan.
Pembangunan juga tidak harus melihat pada satu sisi saja yaitu, pembangunan dalam
aspek bangunan, tetapi pembangunan dalam hal informasi untuk memberikan informasi-
informasi yang bermamfaat bagi masyarkat sekaligus dapat membawa dampak pada
lingkungan sekitar, utamanya juga dalam pembangunan bangsa dan negara tempat tinggal
kita. Pada hakikatnya ketika masyarakat disuguhi dengan informasi yang membangun,
tentunya akan membuat pemerintah tidak perlu khawatir, dan susah payah dalam
pembangunan.
Untuk itu, kita perlu untuk merancang bangun sebuah infrastruktur baru dalam upaya
peningkatan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia, dengan membangun perpustakaan
yang tertinggal untuk dapat berjalan searah dengan zaman dalam rangka penyajian informasi
bagi masyarakat banyak, untuk kepentingan bersama. Dalam aspek ini yaitu pengembangan
informasi yang selalu terperbaharui atau di mutahirkan yaitu, Terbitan Berseri yang data-
data didalamnya telah teruji dan ilmiah sehingga pengembangan daerah-daerah kecil dapat
terus meningkat dan dapat bersaing ataupun mampu menjadi sebuah kota dengan julukan
smart city.

d.2 Pembangunan Desa yang berliterasi


Undang undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa dalam pasal 1 ayat 1 menyatakan
bahwa, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya dalam pasal 1 ayat 8 mengemukakan bahwa Pembangunan Desa adalah
upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa.
Dikemukakan pula oleh Adisasmita dalam Hardjanto (2013:118) bahwa pembangunan
masyarakat desa adalah kesuluruhan kegiatan pembangunan yang berlangsung di desa dan
meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, serta dilaksanakan secara terpadu dengan
mengembangkan swadaya gotong royong.
Ismani dalam Cristian (2015:195), mengungkapkan pembangunan desa adalah: Aktivitas
yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat desa dan bertujuan untuk
meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat kearah yang lebih baik, sudah tentu
memerlukan kepemimpinan, arah pembangunan dalam perkembangannya juga mendapat
usaha membangun dari masyarakat dan bangsa lain, dimana dalam praktek dasar
pembangunan harus melihat kenyataan yang hidup dalam dinamika opembangunan
masyrakat.

E. Faktor-Faktor Pendukung Dalam Pengembangan


Pengembangan tidak akan pernah bisa berjalan tanpa adanya dukungan dari berbagai
pihak, pengembangan sejatinya adalah pekerjaan bersama yang harus dilakukan untuk siapa
saja dengan harapan agar terciptanya kesejahteraan sosial yang merata dalam masyarakat.
Utamanya dalam aspek informasi, agar tercipta hal yang demikian maka harus ada yang
namanya peningkatan kinerja pada lembaga yang mendiami suatu daerah dan perlunya juga
ada relasi antara semua lembaga-lembaga mulai dari yang tertinggi sampai terendah. Berikut
adalah beberapa lembaga yang bertanggung jawab dalam proses pengembangan literasi di
daerah pelosok.

e.1 Organisasi Sosial


Organisasi adalah sebuah wadah yang didalamnya terdapat sekelompok orang yang
mempunyai tujuan, pandangan yang sama, dan relasi antar sesama yang kuat dalam rangka
untuk menjalankan, memajukan wadah tersebut untuk menjadi lebih baik lagi.

Faules (2013:48) menyatakan Organisasi pada dasarnya merupakan suatu entitas


yang berfungsi dengan cara cara tertentu.
Effendy (2009:114) menyatakan organisasi secara harfiah diartikan sebagai
sebuah sistem, dimana paduan dari bagian bagian yang satu sama lainnya saling
bergantung. Bagian bagian tersebut meliputi wewenang dan tanggung jawab
yang akan memberikan pengarahan dan melakukan koordinasi.
Sitepu (2006:11), Organisasi sosial merupakan wadah partisipasi masyarakat
secara terlembaga, sehingga semakin banyak.
a. Perpustakaan Dan Pemerintah Daerah
Perpustakaan merupakan tempat berbagai macam literatur yang sangat mendukung
sekali dalam pengembangan intelektual bagi penggunanya. media-media yang terdapat
didalamnya jika dimamfaatkan dengan baik akan mampu memberikan suatu kontribusi
pembangunan secara tidak langsung bagi bangsa dan negara. Akan tetapi kenyataan
dilapangan menunjukkan bahwa perpustakaan hanyalah suatu tempat yang seakan berdiam
diri, tidak punya inovasi, tidak ada pengembangan sesuai dengan kebutuhan dilingkungan
sekitarnya.
Melihat hal yang demikian maka perpustakaan harus ber-evolusi menjadi lebih baik
lagi dan mampu berjalan searah dengan tuntutan zaman, beberapa faktor yang harus
dikembangkan dalam perpustakaan agar mampu dapat di mamfatkan dengan baik dan dapat
mengembangkan tempat berdirinya dan para pemustakanya yakni masyrakat.

Sosialisasi yang mendalam dari perpustakaan ke masyarakat


Arsitektur perpustakaan yang menarik
Menyediakan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan zaman sekarang
Menghadirkan acara yang memberikan penyampaian informasi yang dibutuhkan
oleh desa
Kegiatan membaca rutin setiap minggu
Penghargaan
Pengembangan koleksi
digitalisasi
Promsosi dijejaring sosial

b. Organisasi Mahasiswa Di Daerah


Mahasiswa adalah orang-orang yang menempuh pendidikan tinggi di perguruan tinggi,
memiliki pengetahuan yang lebih dan wawasan yang sangat luas, sekaligus mahasiswa
adalah orang-orang yang sebenarnya sangat berperan juga dalam pembangunan tempat
tinggal mereka. Oleh karena itu mahasiswa harus berperan penting juga dalam proses
pengembangan daerah-daerah tertinggal karena itulah fungsi dari kaum yang terpelajar untuk
membawa perpubahan-perubahan bagi lingkungannya agar terciptnya negara yang hebat.
Upaya yang harus dilakukan mahasiswa adalah bagaimana caranya mereka membentuk
relasi dengan orang-orang disekitarnya, agar mampu saling gotong royong mengembangkan
masyarakat yang berliterasi. Beberapa faktor yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam
mewujudkan masyarakat yang berintelektual adalah:

Membangun komunikasi yang mendalam terhadap masyarkat disekitarnya


Mengadakan lomba/acara yang membangun dalam aspek informasi
Ikut serta dalam membantu pekerjaan masyarakat sekaligus memberikan masukan
yang membangun
Mempromsikan pentingnya membaca buku/Terbitan Berseri
Mengadakan pembagain Terbitan Berseri kepada masyarakat yang menyangkut
bidang pekerjaan.

c. KIM Kelompok Informasi Masyarkat


Dalam rangka memperlancar penyampaian informasi dari masyarakat ke Pemerintah
dan sebaliknya dari Pemerintah ke masyarakat, diperlukan Kelompok Informasi Masyarakat
(KIM) yang diharapkan mampu berperan dalam peningkatan akses informasi tersebut pada
masyarakat dan pemerintah. Menurut M. Arifin Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi
pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dinkominfo) Kabupaten Pekalongan,
KIM sebagai lembaga layanan public, dibentuk dan dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat
yang secara khusus berorientasi pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai
kebutuhannya.
Tujuannya antara lain untuk menjamin hak warga Negara untuk mengetahui informasi
yang sehat, cerdas dan mendidik. Termasuk mewujudkan fungsi strategis teknologi informasi
sebagai wahana pencerdasan masyarakat. Tentunya informasi yang berkembang melalui KIM
adalah informasi yang riil dan dapat diandalkan akurasinya. Terkait dengan visi KIM yaitu
terwujudnya masyarakat yang inovatif dalam meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat
melalui pendayagunaan informasi dan komunikasi dalam rangka mencapai masyarakat
informasi yang sejahtera.
KIM juga berusaha mewujudkannya dengan mendorong tumbuh kembangnya KIM
secara mandiri, meningkatkan peranan KIM dalam memperlancar arus informasi antar
anggota masyarakat dan antara pemerintah dengan masyarakat, serta meningkatkan
kemampuan anggota KIM dan masyarakat dalam mengakses dan mengelola informasi untuk
mengatasi kesenjangan.
Berdasarkan atas PERMENKOMINFO no. 8 tahun 2010 pasal 1 menjelaskan bahwa
Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ) sebagai Lembaga Komunikasi Perdesaan adalah
Kelompok Informasi Masyarakat atau kelompok sejenis lainnya, selanjutnya disingkat
KIM, yang dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat secara mandiri
dan kreatif yang aktivitasnya melakukan kegiatan pengelolaan informasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah.

Dalam Undang undang No. 14 tahun 2008 pasal 1 ayat 1 menjelaskan

Bahwa Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda tanda yang
mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat
dilihat , didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun
nonelektronik.

Dewasa ini, organisasi KIM Kelompok Informasi Masyarakat mungkin baru terasa
pada kota-kota besar di indonesia, walaupun belum semua kota-kota besar sudah terdapat
KIM. Sehingga pemberdayaan informasi masih susah dirasakan oleh masyrakat yang tinggal
jauh dari kota. Beberapa point yang harus dikembangkan oleh KIM adalah sebagai berikut:

Membentuk kelompok-kelompok kecil diberbagai daerah


Merekrut orang-orang yang mau menjadi Relawan literasi
Melakukan kerjasama dengan perpustakaan.
Bekerjasama dengan perusahaan profit untuk memperdalam sosialisasi

d. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi


Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) adalah jenis pejabat baru yang
dibentuk melalui UU ini disetiap badan publik. PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab
di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di
badan publik. PPID bertanggungjawab ke atasan dimasing-masing badan publik. Setiap
badan publik harus menunjuk PPID masing-masing dan mengembangkan sistem layanan
informasi yang cepat, mudah dan wajar. PPID harus membuat uji konsekuensi dengan
seksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan sebuah informasi yang dikecualikan dapat
diakses atau tidak. Tanggungjawab dan wewenang PPID lebih lengkapnya diatur melalui
Peraturan Pemerintah no. 61 tahun 2010 dan Peraturan Komisi Informasi no. 1 tahun 2010.
F. Dampak Pengembangan Terbitan Berseri Bagi Masyarakat Desa
Masyarakat Desa hidup dalam keterbatasan akses informasi dibandingkan dengan
masyarakat perkotaan, mereka juga memiliki kebutuhan informasi, yaitu kondisi yang
mengharuskan mereka menambah informasi mengenai sesuatu. Pencarian informasi di desa
hanya mengandalkan televisi, itupun baru satu dekade terakhir ini. Media lain seperti internet,
buku dan koran jarang ditemui di desa. Selain kesibukan dalam mencari mata pencaharian,
fasilitas di desa juga kurang memenuhi. Belum semua desa terdapat fasilitas yang
memudahkan akses informasi, menurut Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika
Depkominfo, Sukemi terdapat 32 ribu desa blankspot di Indonesia, selain itu ada ratusan desa
yang belum dialiri listrik. Tentu hal ini menghambat dalam memenuhi kebutuhan informasi.
Pemerintah pernah mencanangkan Desa Informasi untuk mengatasi kesenjangan ketersediaan
informasi, karena kebutuhan ini dijamin oleh UUD Pasal 28F. Namun, hanya sedikit desa
yang menjadi percontohan, desa informasi yang menelan biaya Rp 300.000.000 juta itupun
belum menunjukan hasil yang signifikan. Pemerintah juga telah memprogamkan
perpustakaan desa sebagai sarana pemasok informasi bagi masyarakat desa. Melalui UU NO
43 tahun 2007, masyarakat desa dijamin memperoleh pelayanan perpustakaan secara khusus
dengan membentuk Perpustakaan Desa. Meskipun masih banyak daerah yang susah dalam
pengembangan infrastruktur, tidak menutup kemungkinan masyarkat daerah pelosok untuk
mengubah nasib mereka dengan di adakannya proses pengembangan terbitan berseri di
daerah pelosok. Masyarkat akan mampu untuk mendongkrak kesenjangan sosial mereka,
karena pembangunan bangsa adalah kewajiban kita semua dan tidak terbatas untuk dilakukan
oleh pemerintah saja.

f.1 Tingkatan Masyarakat


Menurut Akhmad Djunaedi, di dalam masyarakat terdapat tiga tingkatan dari aspek
informasi.
Tingkat pertama adalah masyarakat sadar informasi, yaitu masyarakat yang sudah
sadar bahwa informasi diperlukan untuk meningkatkan daya saing (untuk maju), misalnya
masyarakat petani yang pada saat menjelang panen mereka mencari informasi harga tentang
harga-harga jual di berbagai pasar.
Tingkat kedua adalah masyarakat kaya informasi, yaitu masyarakat yang sudah cukup
banyak mempunyai informasi sehingga cukup mempunyai daya saing (kompetitif), misalnya
masyarakat perguruan tinggi, masyarakat dunia usaha (yang bukan usaha kecil dan
menengah/UKM). Masyarakat kaya informasi telah mempunyai akses yang memadai ke
sumber-sumber informasi. Mereka tidak mudah untuk ditipu oleh informasi yang
menyesatkan, mereka mampu mengumpulkan informasi yang cukup banyak dengan mudah
dan secara perorangan mereka mampu menseleksi mana informasi yang benar dan mana yang
kurang benar.
Tingkat ketiga adalah masyarakat berbasis pengetahuan (Knowledge Based Society),
yaitu masyarakat kaya informasi yang dalam mengambil keputusan sehari-hari mendasarkan
diri pada pengetahuan. Dalam hal ini pengetahuan tersedia secara memadai dan mudah
diakses oleh masyarkat. Informasi yang berlimpah mendorong diolahnya informasi tersebut
menjadi pengetahuan atau dengan kata lain pengetahuan merupakan tingkatan lebih lanjut
dari informasi. Masyarakat berbasis pengetahuan ditunjukkan dengan kemudahan masyarakat
mendapatkan pengetahuan seperti membuka kran air, yang mampu mengubah masyarakat
menjadi masyarakat yang cerdas melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Di luar
tiga tingkatan tersebut sebenarnya masih ada lagi tingkatan masyarakat sebelum tingkat satu
tersebut, yaitu masyarakat yang belum sadar informasi, contohnya adalah masyarakat
pedesaan yang menutup diri dari informasi dari luar.

f.2 Perubahan Yang Terjadi Dalam Masyarkat Dengan Pengembangan Terbitan


Berseri
a. Kemudahan Informasi

Masyarkat Desa menggunakan informasi untuk memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang
baik untuk kemudian dapat mereka terapkan demi perbaikan kehidupan mereka. Penggunaan informasi
juga dimanfaatkan masyarakat untuk memudahkan setiap aktivitas mereka. Adapula penggunaan
informasi pada masyarakat Desa bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Bahkan
informasi dimanfaatkan sebagai penyemangat dalam bekerja. Setela mengetahui informasi yang
dibutuhkan khususnya dalam peningkatan kesejahteraan, akan menjadikan masyarakat lebih semangat
dalam bekerja. Selain itu, wawasan yang dimiliki menjadi bertambah sehingga dapat bekerja lebih
baik.
b. Penggunaan Informasi

Masyarakat Desa dalam menggunakan dan memanfaatkan informasi secara umum


bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan hidup mereka. Peningkatan kesejahteraan hidup
masyarakat dilakukan dengan meningkatkan pendapatan, kualitas hasil produksi serta
kemampuan mengatasi masalah penyakit tanaman bagi petani untuk menyelamatkan hasil
pertanian mereka. Selain tujuan penggunaan informasi dalam rangka peningkatan
kesejahteraan hidup, ada juga masyarakat yang menggunakan informasi untuk
menemukan solusi. Sehingga tidak ada permasalahan yang sama terjadi di wilayah mereka.
Penggunaan informasi juga dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan dalam menangkal
pengaruh-pengaruh yang tidak menguntungkan dan juga untuk memperoleh kehidupan masa
depan yang lebih baik.

c. Mensejahterakan Masyarakat Desa


Terbitan Berseri sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat tanpa terkecuali. Terbitan
Berseri di lingkungan masyarakat desa mampu menjadi Pusat Informasi Kampung (PIK)
sebagai salah satu alat untuk mensejahterakan masyarakat desa karena dengan terpenuhinya
informasi di desa, maka masyarakat bisa mengembangkan jejaring kerja sesuai dengan
potensi di desa masing-masing.
Komoditi Cengkeh Misalnya, masyarakat sudah bisa membayangkan bagaimana
mengembangkan potensi cengkeh yang ada di desa mereka dengan menggunakan Journal-
jurnal yang berhubungan dengan perkebunan, sebagai salah satu sumber informasi dan
jejaring untuk mempromosikan potensi Cengkeh di desas.
Bentuk-bentuk perjuangan masyarakat desa pada perkembangannya tidak lagi
sepenuhnya menggunakan bentuk fisik. Tetapi lebih cenderung kepada penggunaan akal dan
pikiran Seiring perkembangan zaman Informasi dan tekhnologi yang sekarang menjadi salah
satu alat yang dirasa cukup signifikan untuk mengembangkan desa.

d. Pemenuhan Informasi Masyarakat Desa Secara Luas


Indonesia terdiri dari 70.611 desa yang tersebar di 33 Provinsi, masyarakat desa
mempunyai andil besar dalam pembangunan negeri, dari desa bahan-bahan pokok diproduksi
untuk kemudian di pasarkan di kota dan berbagai daerah. Selain itu tradisi yang kuat turut
menjaga kelestarian alam di desa, adat istiadat yang dipegang teguh melekat pada identitas
masyarakat desa. Saat ini, globalisasi telah menembus kehidupan masyarakat desa yang
menyebabkan banyak sekali perubahan. Salah satu ciri dari globalisasi adalah keterbukaan
akses informasi, dimana informasi dapat dengan mudah diperoleh, kapanpun dan dimanapun.
Informasi menjadi hal penting, karena dengan informasi orang akan mendapat semua yang
diinginkan, baik itu kesenangan materi maupun non materi. Penyebaran informasi tersebar
melalui media cetak dan elektronik, televisi menempati rating tertinggi dalam penyebaran
informasi, televisi dapat dinikmati setiap orang bahkan sampai di pelosok desa.
Namun informasi yang disebarkan oleh televisi terkadang mengandung terlalu banyak
informasi yang tidak penting dan juga adanya unsur-unsur politik di dalamnya yang ingin
menguntungkan satu pihak tertentu. Akan tetapi dengan adanya pengembangan dan
sosialisasi terbitan berseri di daerah pelosok maka masyarakat akan mampu untuk mengatasi
hal-hal seperti itu, juga menangkal informasi yang tidak berguna baginya.

e. Pembawa Perubahan di Masyarakat


Dengan memanfaatkan informasi dari terbitan berseri yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, diharapkan akan ada perubahan sosial, ekonomi, politik dan budaya. Perubahan
sosial yang terjadi dalam konteks sikap masyarakat dapat dilihat dari pola interaksi
masyarakat dan bagaimana masyarakat bersikap dengan informasi yang ada. Dengan adanya
kemudahan akses informasi dan adanya keterbukaan informasi, masyarakat diharapkan akan
semakin kritis, cerdas dan berani. Dengan kaya informasi, masyarakat akan mempunyai sikap
kritis, yaitu sikap kritis untuk mengkritisi berbagai persoalan yang ada disekitarnya mulai
dalam bidang pendidikan sampai politik.
Selain itu juga berani mengungkapkan pendapat apabila sesuatu persoalan tidak
sepaham dengan pendapat yang dimilikinya. Semua dapat berkomentar di era ini, tentunya
dengan etika argumentasi tersebut harus didasari oleh teori atau informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Di samping itu dengan adanya dinamika informasi juga dapat
memotivasi dan mencerdaskan masyarakat. Mereka dapat mengakses informasi tanpa
membedakan status sosial yang disandang seiring dengan demokratisasi informasi. Dengan
kaya informasi maka masyarakat diharapkan akan mampu menyeleksi mana informasi yang
benar dan mana yang menyesatkan sehingga tidak mudah tertipu orang lain dan mampu
berdiri sendiri serta mempunyai daya saing yang tinggi.Dengan adanya kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi diharapkan terjadi perubahan dalam konteks pranata sosial yang
dapat dilihat dari berubahnya format pranata sosial serta munculnya lembaga-lembaga baru di
bidang pengelolaan informasi. Sekarang lembaga-lembaga pelayanan publik atau banyak
lembaga sosial lainnya mulai berubah dengan menerapkan sistem pelayanan informasi
terpadu, misalnya di beberapa pemerintah daerah telah menggunakan e-goverment dalam
rangka mewujudkan pemerintahan yang informatif dan akuntable.

Mengingat pentingnya informasi dewasa ini pemerintah telah mengatur dalam Undang
Undang RI No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik untuk memberikan
jaminan masyarakat dalam memperoleh informasi. Undangundang tersebut menjelaskan
bahwa saat ini informasi menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia selain kebutuhan
sandang, pangan dan papan.

G. Arti Pentingnya Informasi Dalam Berbagai Ruang Lingkup


Menurut Francis Bacon, pengetahuan adalah kekuasaan (knowledge is power), barang
siapa menguasai pengetahuan dia akan menguasai dunia, demikianlah arti pentingnya
pengetahuan, dalam hal ini termasuk informasi, menjadi kekuatan yang luar biasa karena
informasi adalah salah satu sumber yang berharga. Informasi adalah suatu nilai untuk
mengetahui suatu kerahasiaan suatu hal. Saat ini informasi dalam arti kesanggupan mengirim,
menyimpan dan menggunakan informasi sudah dianggap sebagai unsur yang sama nilainya
dengan energi atau bahan baku.Tanpa menguasai informasi maka orang akan pasif, tetapi
dengan menguasai informasi seseorang akan mendapat suatu rangsangan sehingga akan
menimbulkan kreativitas untuk melakukan sesuatu. Apalagi di era informatika yang sangat
kompetitif ini, informasi menjadi sangat penting agar seseorang, masyarakat, suatu institusi
dan negara dapat mempunyai daya saing yang tinggi. Menurut Budi Rahardjo, ada hubungan
antara informasi dan kesejahteraan. Untuk mencapai kesejahteraan diperlukan adanya suatu
kemampuan daya saing yang ditunjang oleh informasi, ilmu, knowledge, wisdom, sumber
daya manusia (SDM), teknologi, dan pasar. Untuk memenuhi kebutuhan informasi
dibutuhkan adanya mekanisme akses terhadap informasi dan ketersediaan informasi. Akses
terhadap informasi membutuhkan ketersediaan infrastruktur (telekomunikasi, listrik) dan
perangkat (hardware dan software) serta penguasaan penggunaan komputer (literasi
komputer). Dengan demikian tujuan akhir dari penggunaan komputer adalah kesejahteraan
dari rakyat yang tercermin dalam kemampuan ekonomi dari negara tersebut.Saat ini pelajar,
mahasiswa, dosen dan peneliti sangat memerlukan informasi untuk mendukung sukses
belajar dan kegiatan penelitiannya. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi,
sekolah dan perguruan tinggi tidak perlu lagi melakukan monopoli dalam dunia pendidikan
karena sumber-sumber informasi dan pengetahuan tidak hanya dari guru atau dosennya. Bagi
seseorang yang tidak belajar di bangku sekolah atau kuliah dapat memanfaatkan informasi
secara otodidak lewat berbagai media untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu dalam
kehidupannya. Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan
kehidupannya agar lebih meningkat. Dengan membanjirnya informasi bagi masyarakat
memungkinkan bertambahnya orang memperoleh ilmu dan pengetahuan yang biasanya hanya
dimiliki oleh kelompok profesional sehingga dapat dimasyarakatkan. Selain itu dengan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan jarak antar kelompok
masyarakat dapat ditiadakan. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,
informasi dapat diketengahkan oleh bermacam-macam media komunikasi. Dengan
banyaknya sumber informasi tersebut akan dapat memperkaya informasi dan pengetahuan
bagi masyarakat. Bagi institusi, informasi sangat membantu dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan serta dalam proses pengambilan keputusan. Dengan banyaknya peran informasi di
dalam masyarakat modern, berarti perlu tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi khusus yaitu
yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya informasi dan tenaga
kerja yang terampil dapat meningkatkan produktivitas kerja dan memberi prospek yang cerah
bagi kemajuan industri.Informasi bagi suatu negara dapat sebagai sumber kekuasaan, dimana
informasi merupakan alat ampuh untuk mengontrol penguasa. Selain itu informasi bagi suatu
negara dapat memberi sumbangan kepada kekuatan dan kestabilan sistem sosial, politik,
ekonomi dan kebudayaannya. Informasi dalam suatu negara dapat sebagai kekuatan di bidang
ekonomi dan merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam melaksanakan
pembangunan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kebutuhan akan informasi tidak akan pernah ada habisnya dan masyarakat yang
membutuhkan informasi juga akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman
yang menuntuk semua orang mampu mencari informasi yang akurat dan selalu terperbaharui,
salah satu bentuk informasi yang sangat berguna bagi masyrakat banyak adalah terbitan
berseri yang sangat efektif dalam pemenuhan kebutuhan berbagai macam masyarakat yang
menggunakannya. Penggunaan atau pemamfaatan terbitan berseri sangat berdampak besar
dalam kehidupan masyarakat banyak, tentunya untuk menambah pemahaman mereka
terhadap berbagai hal, menambah keberanian untuk berekspresi, meningkatkan status sosial
mereka, meningkatkan kondisi ekonomi dan juga untuk menangkal berbagai macam
informasi-informasi yang tidak berguna yang perkembangannya juga sangat pesat dan tak
terbendung dikarenakan internet. Dengan peningkatan ini, masyarkat dapat dengan mudah
untuk mengembangkan daerah sekaligus bangsa dan negara ini.

B. SARAN
Di zaman yang serba canggih ini banyak hal yang dapat terjadi dan mampu membawa
perubahan yang tidak di inginkan yang mungkin bersifat buruk, informasi yang baik bisa saja
dapat dimanipulasi oleh seseorang atau media yang tidak bertanggung jawab yang ingin
mendapatkan keuntungan pribadi, sehingga kita harus tetap waspada dalam melakukan
pencernaan informasi dan juga penyebaran informasi utamanya bagi perpustakaan dan
organisasi sosial. Agar tetap mampu untuk menjaga informasi-informasi yang jelek tidak
tersebar di lingkungan masyarakat oleh kekeliruan dari perpustakaan itu dalam mefilter
informasi yang akan disebarkan. Perpustakaan dan organisasi sosial harus terus berkembang
sesuai dengan perkembangan zaman, terus meningkatkan mutu dengan menghadirkan
literatur yang sangat bermutu dari orang yang benar-benar ahli dan tentunya harus tetap
bersedia dalam memenuhi kebutuhan masyarkatnya sebagai pemustaka, tanpa mengharapkan
imbalan atau dengan kata lain menjual informasi bagi masyarakat yang semestinya semua
pihak bisa mengkasesnya secara gratis, demi kepentingan bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, A. (2015). Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan. Makassar: Gunadarma


Ilmu.

Umar, S. (2006). Bahan Kuliah Manajemen Terbitan Berseri. Jurusan Ilmu Perpustakaan &
Informasi, Fakultas Adab, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Sulisyto-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sholihin. Modul 4 TB Sarana Temu kembali Terbitan Berseri.

Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2004 Tentang Desa.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan


Informasi Publik.

Rahayuningsih, F. (2007). Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Hakim, Heri Abi Burachman. Sosiologi Informasi: Suatu Kajian tentang Dinamika Informasi
dan Dampaknya Bagi Masyarakat www.heri-abi-staf-ugm.ac.id. Diakses Jumat, 28
Desember 2007, pukul 12.50.

Rosyidi, Imron. Revitalisasi Peran Perpustakaan dalam Masyarakat Informasi. Media


Informasi, Forum Komunikasi Perpustakaan. Vol. XIII, No. 6, Th.2000.

Anda mungkin juga menyukai