Sistem Perkawainan
Masyarakat
Adat Lampung
Tomy Suganda, M.Kep
Outline
01 Introduction
02 Adat Lampung
03 Daur Hidup
04 Perkawinan Adat
Adat Lampung
Adat Masyarakat Lampung terbagi dalam dua kelompok, yaitu; adat
Lampung Pepadun dan adat Lampung Saibatin atau yang sering disebut
Lampung peminggir.
Oleh sebab itu, maka daerah Lampung disebut Sai Bumi Ruwa Jurai yang
berarti satu daerah (bumi) dihuni oleh dua kelompok, yaitu masyarakat
adat Pepadun dan masyarakat adat Saibatin.
Selain itu, masyarakat Lampung dalam bahasanya terbagi dalam dua
dialek, yaitu ada yang berdialek ‘A’ dan ada yang berdialek ‘O’. Dialek ‘A’
dominan digunakan oleh masyarakat Lampung Saibatin dan sebagian
masyarakat Lampung Pepadun, seperti masyarakat Way Kanan, sedangkan
dialek ‘O’ dominan digunakan oleh masyarakat Lampung Pepadun.
Dialek Belalau (Dialek Api), terbagi menjadi:
Dialek Belalau (Dialek Api), terbagi menjadi:
1. Bahasa Lampung Logat Belalau dipertuturkan oleh Etnis Lampung yang berdomisili di Kabupaten Lampung Barat
yaitu Kecamatan Balik Bukit, Batu Brak, Belalau, Suoh, Sukau, Ranau, Sekincau, Gedung Surian, Way Tenong dan
Sumber Jaya. Kabupaten Lampung Selatan di Kecamatan Kalianda, Penengahan, Palas, Pedada, Katibung, Way Lima,
Padangcermin, Kedondong dan Gedongtataan. Kabupaten Tanggamus di Kecamatan Kotaagung, Semaka,
Talangpadang, Pagelaran, Pardasuka, Hulu Semuong, Cukuhbalak dan Pulau Panggung. Kota Bandar Lampung di
Teluk Betung Barat, Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Utara, Panjang, Kemiling dan Raja Basa. Banten di di
Cikoneng, Bojong, Salatuhur dan Tegal dalam Kecamatan Anyer, Serang.
2. Bahasa Lampung Logat Krui dipertuturkan oleh Etnis Lampung di Pesisir Barat Lampung Barat yaitu Kecamatan
Pesisir Tengah, Pesisir Utara, Pesisir Selatan, Karya Penggawa, Lemong, Bengkunat dan Ngaras.
3. Bahasa Lampung Logat Melinting dipertuturkan Masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten
Lampung Timur di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kecamatan Jabung, Kecamatan Pugung dan Kecamatan Way
Jepara.
4. Bahasa Lampung Logat Way Kanan dipertuturkan Masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten
Way Kanan yakni di Kecamatan Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga dan Pakuan Ratu.
5. Bahasa Lampung Logat Pubian dipertuturkan oleh Etnis Lampung yang berdomosili di Kabupaten Lampung Selatan
yaitu di Natar, Gedung Tataan dan Tegineneng. Lampung Tengah di Kecamatan Pubian dan Kecamatan Padangratu.
Kota Bandar Lampung Kecamatan Kedaton, Sukarame dan Tanjung Karang Barat.
6. Bahasa Lampung Logat Sungkay dipertuturkan Etnis Lampung yang Berdomisili di Kabupaten Lampung Utara
meliputi Kecamatan Sungkay Selatan, Sungkai Utara dan Sungkay Jaya.
7. Bahasa Lampung Logat Jelema Daya atau Logat Komring dipertuturkan oleh Masyarakat Etnis Lampung yang berada
di Muara Dua, Martapura, Komring, Tanjung Raja dan Kayuagung di Propinsi Sumatera Selatan.
Dialek Abung (Dialek Nyow), terbagi menjadi:
6
7 Pedoman Hidup Suku Lampung
1. Berani menghadapi tantangan: mak nyerai ki mak karai, mak nyedor ki mak
bador.
2. Teguh pendirian: ratong banjir mak kisir, ratong barak mak kirak.
3. Tekun dalam meraih cita-cita: asal mak lesa tilah ya pegai, asal mak jera tilah
ya kelai.
4. Memahami anggota masyarakat yang kehendaknya tidak sama: pak huma pak
sapu, pak jelma pak semapu, sepuluh pandai sebelas ngulih-ulih, sepuluh tawai
sebelas milih-pilih.
5. Hasil yang kita peroleh tergantung usaha yang kita lakukan: wat andah wat
padah, repa ulah riya ulih.
6. Mengutamakan persatuan dan kekompakan: dang langkang dang nyapang,
mari pekon mak ranggang, dang pungah dang lucah, mari pekon mak belah.
7. Arif dan bijaksana dalam memecahkan masalah: wayni dang rubok, iwani
dapok.
Piil Pesenggiri
Piil Pesenggighi merupakan pokok pertama yang mendasari keseluruhan pemikiran
pandangan hidup etnis Lampung. Piil Pesenggighi mengandung adat kebiasaan
orang Lampung yang dapat memotivasi untuk mengingkatkan taraf hidup
masyarakat.
Budaya Piil Pesenggighi sebagai kristalisasi dari nilai-nilai yang dianut oleh
masyarakat Lampung, berasal dari kitab undang-undang adat masyarakat Lampung
yang berlaku pada beberapa kerajaan, keratuan Lampung di masa lalu (Kitab
Kuntara Rajaniti, Cempala dan Keterem)..
9
Piil Pesenggiri
Piil berasal dari kata Fi’il dalam bahasa arab yang berarti “perbuatan, perangai,
perilaku”. Sedangkan Pesenggighi berasal dari kata Pussenggekh yang berati
pertemuan atau simpang siur, dimana dengan kata lain pertemuan sejajar pada garis
lurus.
Maka Piil Pesenggighi dapat diartikan perilaku orang Lampung yang selalu ingin
sejajar dengan orang lain dalam kehidupan masyarakat.
Ratnawati mengartikan Piil Pesenggighi adalah “prinsip hidup orang Lampung yang
ingi sejajar, berdampingan dengan orang lain” (Kesejajaran atau Kesetaraan).
Piil Pesenggiri
Prinsip hidup yang tertanam dalam diri seseorang untuk berbuat yang lebih baik, dan
akan merasa malu apabila tidak dapat berprestasi, tidak dapat bersaing dan tidak
dapat menjaga hubungan sesama manusia (bermanfaat bagi orang lain).
12
Perkawinan Adat
2. Rasan Tuho
(Pekerjaan orang tua), Perkawinan yang terjadi dengan cara “lamaran” pinangan dari pihak orang tua bujang
pada pihak orang tua gadis. Biasanya stelah ada rasan sanak,.
a. Bumbang Aji (upacara adat besar tetapi tidak begawi balak atau cakak pepadun)
b. Hibal Serbo (Pengambilan gadis dengan tata cara adat dengan perundingan antar perwatin atau
15
penyimbang adat)
Thanks!
Do you have any questions?
Sugandatomy93@gmail.com
089690466222