Anda di halaman 1dari 4

PELUANG START UP CO-OP DI ERA DIGITAL

A. PENDAHULUAN

Awalnya, istilah startup sendiri telah ada sejak tahun 90-an yang kerap dikaitkan
dengan perusahaan baru pada bidang teknologi dan informasi.Berawal dari gelombang
yang disebut dengan dot-com yang popular dan terkenal pada tahun 1998-2000.Perusahaan
ini muncul secara massal.Saat ini banyak perusahaan yang membuka dan merintis situs web
pribadi untuk bisnis mereka sehingga kenaikan tajam harga saham dengan adanya ‘e-‘ dan
‘.com’ pada nama perusahaan.Pada gelombang ini berdampak semakin banyaknya orang
yang mengenal internet.

sebagai peluang baru untuk bisnis dan saat itulah, startup mulai lahir dan berkembang.
Untuk saat ini definisi startup sediki bergeser menjadi usaha rintisan yang menerapkan
inovasi teknologi untuk menjalankan core business,serta menemuka pasar yang tepat di
masyarakat.

Pada masa ini kita sudah memasuki era digital, dimana semua kegiatan bisa dilakukan
dengan cara yang lebih canggih. Secara umum era digital adalah suatu masa yang sudah
mengalami perkembangan dalam segala aspek kehidupan menjadi serba digital.
Perkembangan era digital juga terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Karena sebenarnya
masyarakat sendiri yang meminta dan menuntut segala sesuatu menjadi lebih praktis dan
efisien. Perkembangan revolusi industri 4.0 yang sangat pesat bahkan saat ini dunia sudah
mulai beralih pada revolusi industri 5.0 yang di akui oleh jepang menjadi negara yang
paling terdepan dalam mengembangkan digitalisasi 5.0 tersebut.

Kopma sebagai salah satu jenis Koperasi yang beranggotakan para Mahasiswa harus
mampu memanfaatkan perkembangan pada era digital untuk mengembangkan usahanya
atau bahkan membuat usaha baru. Lalu bagaimana perkembangan digitalisasi di Indonesia
dan bagaimana Kopma dapat memanfaatkan perkembangan digitalisasi tersebut.

B. Perkembangan Start Up Co-op di Indonesia


Digitalisasi industri yang telah bergerak menuju industri 5.0 saat ini telah banyak
mempengaruhi segala bidang kehidupan manusia, teknologi yang semakin berkembang
pesat telah membuat setiap pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih efisien, termasuk di
bidang usaha telah bermunculan berbagai macam jenis usaha yang di latar belakangi oleh
kecanggihan teknologi. Misalnya saja mulai bermunculan perusahaan digital seperti start
up, perkembangan startup di Indonesia tergolong sangat pesat. Jumlahnya semakin
meningkat dari tahun ke tahun, ada ribuan perusahaan rintisan dan beberapa di antaranya
telah mendulang kesuksesan di kancah Internasional. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 2.100 perusahaan startup yang menduduki posisi
kelima terbanyak di dunia.

Namun Koperasi Tanah Air lamban dalam merespons Revolusi Industri 4.0. Salah satu
sebabnya adalah koperasi mengalami sindrom penuaan (aging syndrome). Generasi tua
mendominasi, dan di sisi lain yang muda-muda kurangnya minat berkarier di koperasi. Hal
itu membuat masalah turunan yang kompleks. Namun Kopma yang beranggota para
millenial berpendidikan harus menjadi contoh Koperasi yang mampu memanfaatkan
perkembangan era digital untuk memajukan usahanya. Menteri Koperasi dan UKM Teten
Masduki mengatakan Koperasi Mahasiswa (Kopma) menjadi penting dalam era digital saat
ini, karena Kopma dapat berfungsi sebagai Laboratorium Perkoperasian. Suatu
laboratorium ekonomi yang lahir di lingkungan kampus. Menurut nya, besarnya potensi
ekonomi digital di Indonesia merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan seluruh
gerakan koperasi dan UMKM. Di mana di tahun 2025, ekonomi digital Indonesia terbesar
di Asia Tenggara senilai kurang lebih Rp 18 ribu triliun.

Yang menjadi tantangan Kopma saat ini adalah bagaimana agar bisa bersaing dengan
perusahaan-perusahaan start up yang memiliki modal lebih besar dan telah lebih awal
mengembangkan digitalisasi pada bidang usahanya. Sebagai Koperasi yang beranggota
para Mahasiswa maka harus mampu memanfaatkan kemanjuan era digitalisasi saat ini.
Kopma ini banyak berdiri di berbagai kampus di Indonesia. Koperasi Pemuda Indonesia
(Kopindo) mencatat ada sekitar 150 buah kopma di Indonesia, baik di kampus swasta
maupun negeri. Eksistensi kopma ini sudah ada sejak 1978 sebagai respons atas kebijakan
Nasionalisasi Kehidupan Kampus dan Badan Koordinasi Kampus (NKK/BKK) dulu kala.
Sebagai model, kopma sudah tentu out of date. Model bisnisnya cenderung tidak
berkembang. Pada umumnya kopma mengusahakan toko, kantin, fotokopian dan aneka
layanan mahasiswa lainnya. Karena itu, kopma pun perlu untuk shifting menjadi start up
co-op agar adaptif dan relevan di era abundance ini. Cetak biru kelembagaan dan model
bisnisnya harus direkaya ulang sehingga match dengan gaya hidup "kidz jaman now". Bila
tidak, akan ditinggal para jenius milenial.

C. PENUTUP

Sebenarnya,banyak peluang yang bisa dikembangkan oleh kopma, namun rata-rata


kopma enggan mengambil resiko yang tinggi akan usaha yang akan diritis, mereka
biasanya lebih baik mengambil jalur aman, sehingga usaha yang dibuat tidak akan
terbengkalai nantinya. Akan tetapi untuk saat ini,mulai banyak usaha-usaha kopma yang
diritnis dengan menggunakan meode start up dimana usaha itu mulai dikembangkan
melalui digitalisasi.

Di harapkan tiga sampai lima tahun mendatang adalah masa di mana generasi milenial
berkoperasi dengan asyik. Lewat start up co-op atau koperasi start up, para milenial itu
akan hidup dan menghidupi habitatnya. Namun Start Up Co-op harus tetap mengedepankan
nilai-nilai seperti kekeluargaan, demokrasi, kesetaraan, keadilan dan lainnya, selaras
dengan gaya hidup yang mereka citakan. Dalam hal ini pun kita sebagai generasi melenial,
harus nya sadar betul bagaimana cara untuk meningkakan perkoprasian di era digital ini.

D. DAFTAR PUSTAKA

https://qwords.com/blog/era-digital-adalah/

https://tepatinvestasi.com/contoh-esai-perkembangan-bisnis-digital-52231392

https://www.google.com/search?
q=perkembangan+start+up+dinindonesia&oq=perkembangan+start+up+dinindonesia&aqs
=chrome..69i57.7775j0j7&client=ms-android-oppo-rvo2&sourceid=chrome-
mobile&ie=UTF-8

https://m.liputan6.com/bisnis/read/4471972/kopma-jadi-jalan-koperasi-masuk-sistem-
ekonomi-digital

https://www.ukmindonesia.id/baca-artikel/108

Anda mungkin juga menyukai