Anda di halaman 1dari 8

Etika Pergaulan Mahasiswa di Kampus

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Kode Etik Psikologi

Dosen Pengampu:
Dra. Frieda Nuzulia Ratna Hadiyati, , S.U

Kelompok 14:

1. Anisa Dyah P 15000119120025


2. Shafina Hasna Y 15000119120017
3. Dani Fera Awalapia 15000119140321
4. Adinda Destania Daima W 15000119140102
5. Odysseus Bhimo P 15000119140301

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
Etika Pergaulan Mahasiswa di Kampus

Etika berasal dari kata ethos yang berarti kebiasaan. Menurut Bertens
(dalam Chairani & Nurhazana, 2020) etika memiliki tiga pengertian. Pertama, etika
sebagai nilai dan moral dalam mengatur tingkah laku individu dan kelompok.
Kedua, etika terdiri dari beberapa nilai dan moral yang dikenal sebagai kode etik.
Ketiga, etika dipandang sebagai suatu ilmu dalam mengidentifikasi sesuatu yang
baik dan buruk. Etika pergaulan mahasiswa yang sesuai dengan PP 60 tahun 1999
tentang Sistem Pendidikan Tinggi, diwujudkan dengan diberlakukannya tata tertib
kehidupan kampus, tata tertib ujian, ketentuan-ketentuan pemilihan lembaga
kemahasiswaan yang prinsipnya mengatur tentang perilaku mahasiswa guna
menunjang tercapainya tujuan pendidikan tinggi seperti yang terkandung di dalam
PP 60 tahun 1999 tersebut.
Etika pergaulan merupakan seperangkat nilai yang diharapkan menjadi
acuan bagi mahasiswa dalam berinteraksi dengan sesama warga civitas akademik
dan masyarakat sekitarnya. Dalam pergaulan antar warga civitas akademik,
mahasiswa mengembangkan kepribadian, sopan santun, nilai-nilai budaya dan
agama, sebagai landasan utamanya. Mahasiswa mampu bergaul secara baik dengan
sesama mahasiswa, dosen, karyawan, dan masyarakat sekitar kampus sebagai
langkah awal untuk menciptakan iklim kerjasama yang kondusif.
Dalam pergaulan mahasiswa saling menghormati satu sama lain, yang
tercermin dalam acara memanggil, berbicara, menegur, meminta dan berdiskusi.
Dalam bergaul mahasiswa tidak membedakan suku, ras, latar belakang sosial
ekonomi, dan agama. Mahasiswa dalam pergaulan senantiasa menunjukkan
kepekaan, kepedulian, serta rasa kesetiakawanan sosial. Salah satu prinsip hidup
seorang mahasiswa adalah memahami etika kehidupan di dunia kampus (Burhan,
2019), antara lain:
1. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh fakultas dan para dosen yang
mendidik kita
2. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus
saling membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam
berkompetisi meraih prestasi akademis.
3. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang
berlaku seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat, memalsu tanda
tangan kehadiran, dan tindakan tercela lainnya.
4. Berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di
masyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berpikir dan
bertindak.
5. Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa harus
melanggar tata tertib berpakaian di kampus.
6. Berpikir kritis, rasional, dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan baru,
bisa mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah dengan
menguji setiap masukan dengan cara mengkonfirmasi ke sumbernya.
7. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian didasari dengan
kerendahan hati tanpa harus tampak sombong atau angkuh.

1. Kewajiban mahasiswa
A. Kewajiban Mahasiswa dalam Mengikuti Perkuliahan berdasarkan Buku
Program PKKMB 2021 oleh Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro :
1) Mahasiswa telah mempersiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan sesuai
jadwal yang telah ditentukan
2) Mahasiswa berkewajiban sebanyak 75% hadir mengikuti perkuliahan dan
diperbolehkan mengambil 25% ketidakhadiran dalam satu semester
3) Mahasiswa melakukan komunikasi menggunakan bahasa Indonesia formal
kepada dosen dan tenaga pendidik lainnya.
4) Mahasiswa mengaktifkan fitur kamera pada saat perkuliahan secara dalam
jaringan. Apabila mengalami kendala berupa sinyal kurang stabil maka dapat
melakukan konfirmasi kepada dosen pengampu mata kuliah.
5) Pada perkuliahan secara dalam jaringan mahasiswa melakukan konfirmasi
kepada dosen pengampu untuk merekam aktivitas perkuliahan.
B. Kewajiban Mahasiswa dalam Menghubungi Dosen
1) Menghubungi melalui telepon pintar (Telpon/SMS/Whatsapp/Line)
a. Mahasiswa mempertimbangkan waktu yang baik pada saat
menghubungi dosen.
Disarankan untuk menghubungi di hari dan jam kerja serta
tidak menghubungi pada saat istirahat, termasuk waktu ibadah.
b. Pembuka kalimat pesan menggunakan sapaan atau
mengucapkan salam.
Kalimat pembuka ini digunakan untuk mengawali percakapan.
c. Menulis dengan memperhatikan bahasa dan tanda baca.
Dalam menuliskan pesan kepada dosen penting untuk
menggunakan kalimat dengan susunan kalimat dan tanda baca
yang mudah dipahami maksud dan tujuannya agar tidak terjadi
salah paham.
d. Mahasiswa memberitahu identitas siapa dirinya kepada dosen
yang dihubungi di awal kalimat
Dosen perlu mengetahui sedang berbincang dengan siapa
dalam menyampaikan isi dan maksud pesan.
e. Tulis pesan secara jelas dan padat untuk menyampaikan tujuan
Mahasiswa menyampaikan keperluan dan tujuan secara
ringkas agar mudah dipahami.
f. Tulis ucapan terima kasih dan atau salam penutup untuk
mengakhiri pesan.

2) Menghubungi melalui surat elektronik


a. Pengirim (mahasiswa) menuliskan subjek email sebelum
tertuju pada isi pesan di email secara jelas dan singkat.
b. Pengirim (mahasiswa) menuliskan isi pesan yang terdiri dari
pembuka (salam), perkenalan diri, menyampaikan maksud dan
tujuan menuliskan email, penutup (ucapan terimakasih), serta
signature.
c. Pengirim (mahasiswa) penting untuk memperhatikan gaya
bahasa dan gaya penulisan secara formal dan sopan kepada
dosen serta menghindari kata yang disingkat.
C. Mahasiswa wajib berpenampilan dan berperilaku sopan
selama berada di lingkungan kampus.
D. Mahasiswa wajib mengikuti pembelajaran secara aktif
minimal 75% (tujuh puluh lima persen) dari aktivitas
terjadwal.
E. Mahasiswa wajib mentaati peraturan yang berlaku

2. Hak mahasiswa
Berdasarkan peraturan rektor Universitas Negeri Yogyakarta Nomor
03 Tahun 2009 tentang Etika dan Tata Tertib Pergaulan Mahasiswa di
Kampus menyatakan bahwa setiap mahasiswa memiliki hak :
a. Memperoleh pendidikan dan pengajaran pada program studi sesuai
dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku;
b. Mengemukakan pendapat atau ide tanpa mengganggu hak orang lain
dan ketertiban umum.
c. Memperoleh informasi yang benar tentang prestasi akademiknya;
d. Memperoleh bimbingan dosen dalam pelaksanaan studi, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan penulisan karya ilmiah;
e. Memperoleh bantuan dan perlindungan hukum dalam hal memperoleh
ancaman dan atau terganggu haknya sebagai mahasiswa;
f. Menggunakan kebebasan mimbar akademik secara bertanggung jawab
untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(IPTEKS);
g. Memperoleh pelayanan yang baik di bidang akademik, administrasi,
dan kemahasiswaan;
h. Mengajukan dan mendapatkan beasiswa bagi kemajuan studinya sesuai
ketentuan dan persyaratan yang berlaku;
i. Memanfaatkan fasilitas UNY dalam rangka kelancaran kegiatan
akademik;
j. Memperoleh penghargaan dari UNY atas prestasi yang dicapai sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
k. Mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan yang tidak dilarang di
UNY.
3. Konsekuensi atau Dampak dari Pemenuhan Kode Etik
Sebagai seorang mahasiswa penting untuk mempunyai prinsip hidup
yang jelas. Oleh karena itu kampus memiliki peran yang sangat penting
dalam membentuk moral dan tingkah laku mahasiswa. Hal ini dapat
diperoleh salah satunya yaitu dengan pemenuhan etika pergaulan di
lingkungan kampus. Mahasiswa yang menerapkan perilaku etis di
lingkungan sosial, baik kepada teman sebaya maupun tenaga pendidik di
universitas. Mahasiswa dapat menampilkan tingkah laku berdasarkan nilai
etika dan moral sosial yang berlaku. Pemenuhan kode etik oleh seorang
individu tidak terjadi secara instan, tetapi memerlukan tahapan yang baik.
Menurut Rest (dalam Chairani & Nurhazana, 2020) seseorang
memiliki empat tahapan untuk memenuhi perilaku etis. Pertama,
identifikasi perilaku alternatif yang mungkin dapat diambil dan mengetahui
dampak kesejahteraan orang lain atas perilaku yang diambil. Kedua,
kemampuan menilai perilaku dalam situasi tertentu yang sesuai moral dan
nilai sosial yang berlaku. Ketiga, kemauan dan niat untuk mengambil
tindakan yang dinilai benar oleh moral serta mendahulukan kepentingan
bersama atas kepentingan individu. Terakhir, perilaku etis dapat dimiliki
apabila individu berpegang teguh pada keyakinan dan menggunakan
keterampilannya dalam berperilaku secara moral. Mahasiswa dapat saling
mempelajari lingkungan pergaulan sosialnya untuk berperilaku sesuai kode
etik dimana ia berada.
Mahasiswa dapat dikatakan sukses dalam bergaul ketika mampu
berkomunikasi dengan baik, beradaptasi dalam segala lingkungan,
mempertahankan kepercayaan diri terhadap orang lain, bersikap jujur,
bertanggung jawab terhadap tindakan yang telah dilakukannya, mau terus
belajar dan aktif untuk mencari informasi dan pengetahuan-pengetahuan
yang baru, mampu bekerjasama dengan orang lain dan ulet dalam setiap
pekerjaan yang dilakukan. Apabila seorang mahasiswa mampu menerapkan
poin-poin tersebut, maka dapat dikatakan mahasiswa tersebut sukses dalam
bergaul dan memiliki peluang karir yang sukses di masa yang akan datang.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Duncan & Geist (2020)
menunjukan bahwa pengalaman kerja lapangan seperti studi penelitian
independen, praktikum, asisten dosen, atau memperoleh pemahaman belajar
secara langsung lainnya mungkin sangat berharga dalam membantu
mahasiswa mengembangkan pengetahuan tentang prinsip etika.
Harapannya mahasiswa memperoleh banyak informasi secara akademik
dan non akademik untuk mempelajari kemampuan dasar dalam lingkungan
sosialnya. Mengingat bahwa suatu universitas memiliki fasilitas penunjang
bagi peserta didik dalam memperoleh berbagai informasi yang optimal.
Pergaulan di dalam kampus sendiri merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan dan kesuksesan mahasiswa. Oleh karena itu menjaga etika
pergaulan ini sangat penting untuk membentuk sikap dan perilaku yang
dapat menentukan masa depan seseorang. Dengan etika pergaulan yang
sudah diterapkan di lingkungan kampus, mahasiswa seharusnya menjaga
etika ketika berada di masyarakat. Mahasiswa dituntut untuk peka terhadap
kondisi dan adaptif terhadap lingkungan di sekitarnya. Dengan demikian,
pergaulan yang ada di dalam kampus akan berdampak pada masyarakat.
Dengan lingkungan pergaulan kampus yang baik akan membawa dampak
baik pula pada lingkungan sosial masyarakat.
Referensi
Burhan, A. (2019). Buku ajar etika umum. Deepublish
Chairani, S., & Nurhazana, N. (2020). Peran Mata Kuliah Etika Profesi Terhadap
Perkembangan Perilaku Etis Mahasiswa. Jurnal IAKP, 1(2), 114-127.
Duncan, M. K., & Geist, K. (2020). Psychology Students’ Understanding of Ethics
and Application of Ethical Principles. Teaching of Psychology,
0098628320943666.
Istisadah, Chanif B. Etika Pergaulan dalam Kampus dan Dampak Sosialnya
Panitia PKKMB Fakultas Psikologi Undip. (2021). Buku panduan pkkmb fakultas
psikologi universitas diponegoro tahun 2022. Fakultas Psikologi
Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai