ABAD
PERTENGAHAN
Muhammad Rais Muslim (1206000101)
Nabila (1206000104)
Pembahasan
1. Sejarah perkembangan helenisme
2. Ciri-ciri helenisme
1. Periode etik
Periode ini terdiri dari tiga sekolah filsafat, yaitu Epicuros, Stoa dan
Skeptis. Nama sekolah yang pertama di ambil dari kata
pembangunan sekolah itu sendiri, yaitu epicuros. Adapun nama
sekolah yang ke dua diambil dari kata “stoa” yang berarti ruang.
Sedangkan nama skeptis diberikan karena mereka kritis terhadap
para filosof klasik sebelumnya. Ajarannya di bangun dari berbagai
ajaran lama, kemudian dipilah dan disatukan.
Periode etik
02. 03.
01. Stoa (340 SM) Aliran skeptis
Epicuros (341 SM) Pendirinya adalah Zeno dari Kation. Awalnya ia
Skeptis adalah keragu-raguan. Aliran ini
berpendapat bahwa dibidang teoritis,
hanyalah seorang saudagar yang suka berlayar.
seorang filosof yang menginginkan arah manusia tidak akan sanggup mencapai
Suatu ketika kapalnya pecah ditengah laut. Dirinya
filsafatnya untuk mencapai kesenangan kebenaran. Pengetahuan kita tidak
selamat, tetapi hartanya habis tenggelam. Karena
hidup. Oleh karena itu tidak heran jika boleh dipercaya. Agar berbahagia,
itu entah mengapa ia berhenti berniaga dan tiba-tiba
filosof yang satu ini menganut paham manusia tidak harus mengambil
belajar filsafat. Ia belajar kepada Kynia dan
atheis. Hal ini semata-mata ia lakukan keputusan yang pasti, tetapi selalu
Megaria dan akhirnya belajar pada academia di
untuk mencapai kebahagiaan yang ragu-ragu. Mereka tidak mau terus
bawah pimpinan Xenokrates, murid Plato yang
sempurna. Tanpa ada yang membatasi. atau langsung menerima ajaran-ajaran
terkenal.
Menurutnya filsafat dibagi menjadi tiga yang datang dari ahli-ahli filosof masa
Setelah keluar ia mendirikan sekolah sendiri yang
bagian, yaitu logika, fisika, dan etik. yang lampau. Kaum skeptis adalah
di sebut Stoa. Nama itu di ambil dari ruangan
para filosof yang meyakini bahwa
sekolahnya yang penuh ukiran. Tujuan utama dari
keragu-raguan terhadap segala sesuatu
ajaran Stoa adalah menyempurnakan moral
merupakan fondasi keyakinan.
manusia.
Periode agamis
Pada masa etik, agama itu dianggap sebagai sesuatu belenggu yang menanam rasa takut
dalam hati manusia. Karena itu agama dipandang sebagai suatu penghalang untuk
memperoleh kesenangan hidup. Dan tujuan filsafat menurut Epikuros dan Stoa harus merintis
jalan ke arah mencapai kesenangan hidup. Didorong oleh perasaan dan keadaan bangsa
Yunani dan bangsa lainnya yang senantiasa merasa tertekan di bawah kekuasaan kerajaan
Roma, maka ajaran Etik tidak dapat memberikan jalan keluar. Kemudian perasaan agamalah
yang akhirnya muncul sesudah beberapa abad terpendam dapat mengobati jiwa yang terluka.
Aliran pada periode ini ialah neoplatonisme. Tokohnya adalah plotinus dan ammonius
saccas. Neoplatonisme merupakan perpaduan antara filsafat plato dengan diberi
penekanan kepada upaya pencarian pengalaman batiniah untuk menuju ke kesatuan
dengan Tuhan (Yang Esa).
Ciri-ciri helenisme
• Pemisahan antara filsafat dan sains terjadi pada
zaman ini, belajar seperti pada abad ke 20 ini menjadi
lebih terspesialisasi.
• Sifat spekulasi mulai dijauhi, perhatian lebih
terkonsentrasi pada aplikasi.
• Jiwa filsafat hellenisme ialah aklektik, usaha-usaha
diarahkan untuk mengharmoniskan pendapat yang
berlawanan.
• Etika dijadikan perhatian yang dominan.
• Pada zaman ini filsafat lebih dekat dengan agama.
Abad pertengahan
Sejarah filsafat Abad Pertengahan dimulai kira-kira pada abad ke-5 sampai awal
abad ke-17. Masa ini diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya
dengan filsafat Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan, maka filsafat atau
pemikiran pada Abad Pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen.
Artinya, pemikiran filsafat Abad Pertengahan didominasi oleh agama.
Pemecahan semua persoalan selalu didasarkan atas dogma agama, sehingga
corak pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris.
Sejarah filsafat
periode patristik
abad pertengahan (100-700 M)
dibagi menjadi
dua zaman atau
periode skolastik
periode: (8-1500 M)
patristik
Zaman Patristik ini mengalami dua
Patristik berasal dari kata latin partes yang berarti Bapa-Bapa tahap:
Gereja, ialah ahli agama Kristen pada abad permulaan agama (1)Permulaan agama Kristen. Setelah
Kristen. Zaman ini muncul pada abad ke-2 sampai abad ke-7, mengalami berbagai kesukaran
terutama mengenai filsafat Yunani maka
dicirikan dengan usaha keras para Bapa Gereja untuk agama Kristen memantapkan diri.
mengartikulasikan, menata, dan memperkuat isi ajaran Keluar memperkuat gereja dan ke
Kristen serta membelanya dari serangan kaum kafir dan dalam menetapkan dogma-dogma.
bid’ah kaum Gnosis. Bagi para Bapa Gereja, ajaran Kristen (2)Filsafat Augustinus yang merupakan
adalah filsafat yang sejati dan sekaligus wahyu. seorang ahli filsafat yang terkenal pada
masa patristik. Augustinus melihat
dogma-dogma sebagai suatu
keseluruhan.
skolastik
Pada periode ini, diupayakan misalnya, pembuktian adanya Tuhan berdasarkan rasio murni, jadi
tanpa berdasarkan Kitab Suci (Anselmus dan Canterbury). Selanjutnya, logika Aristoteles
diterapkan pada semua bidang pengkajian ilmu pengetahuan dan “metode skolastik”
dengan pro-contra mulai berkembang (Petrus Abaelardus pada abad ke-11 atau ke-12).
Permasalahan yang hangat didiskusikan pada masa ini adalah masalah universalia dengan
konfrontasi antara “Realisme” dan “Nominalisme” sebagai latar belakang problematisnya.
Selain itu, dalam abad ke-12, ada pemikiran teoretis mengenai filsafat alam, sejarah dan
bahasa, serta pengalaman mistik atas kebenaran religious pun mendapat tempat.
Periode puncak perkembangan skolastik
dipengaruhi oleh Aristoteles akibat kedatangan ahli filsafat Arab dan yahudi. Filsafat
Aristoteles memberikan warna dominan pada alam pemikiran Abad Pertengahan.
Aristoteles diakui sebagai Sang Filsuf, gaya pemikiran Yunani semakin diterima,
keluasan cakrawala berpikir semakin ditantang lewat perselisihan dengan filsafat Arab
dan Yahudi. Universitas-universitas pertama didirikan di Bologna (1158), Paris (1170),
Oxford (1200), dan masih banyak lagi universitas yang mengikutinya. Pada abad ke-
13, dihasilkan suatu sintesis besar dari khazanah pemikiran kristiani dan filsafat
Yunani. Tokoh-tokohnya adalah Yohanes Fidanza (1221-1257), Albertus Magnus
(1206-1280), dan Thomas Aquinas (1225-1274). Hasil sintesis besar ini
dinamakan summa (keseluruhan).
Periode skolastik lanjut atau akhir
Periode skolastik Akhir abad ke 14-15 ditandai dengan pemikiran islam yang berkembang kearah
nominalisme ialah aliran yang berpendapat bahwa universalisme tidak memberi petunjuk
tentang aspek yang sama dan yang umum mengenai adanya suatu hal. Kepercayaan orang
pada kemampuan rasio memberi jawaban atas masalah-masalah iman mulai berkurang. Ada
semacam keyakinan bahwa iman dan pengetahuan tidak dapat disatukan. Rasio tidak dapat
mempertanggungjawabkan ajaran Gereja, hanya iman yang dapat menerimanya.
Salah seorang yang berfikir kritis pada periode ini adalah Wiliam dari Ockham (1285-1349).
Selanjutnya, pada akhir periode ini, muncul seorang pemikir dari daerah yang sekarang masuk
wilayah Jerman, Nicolaus Cusanus (1401-1464).
Ciri-ciri abad pertengahan
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
THANKS! yourcompany.com