Pendekatan
Psikologi dalam
Memahami Agama
Pengertian Psikologi Agama
Psikologi agama merupakan salah satu cabang dari
psikologi, sebagaimana psikologi juga merupakan
salah satu cabang dari filsafat, karena filsafat
merupakan induk dari segala cabang ilmu.
Robert H. Thouless berpendapat bahwa psikologi Menurut Zakiah Daradjat, psikologi agama
agama adalah cabang dari psikologi yang bertujuan adalah meneliti dan menelaah kehidupan
mengembangkan pemahaman terhadap perilaku beragama pada seseorang dan mempelajari
keagamaan dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip berapa besar pengaruh keyakinan agama itu
psikologi yang dipungut dari kajian terhadap dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan
perilaku bukan kagamaan hidup pada umumnya
SEJARAH PERJALANAN PSIKOLOGI DAN AGAMA
Sebelum abad 12-13 psikologi masih sangat erat Pada abad ke 16 perkembangan psikologi berpindah ke
dengan agama karena psikologi masih berada pada orang-orang barat, walaupun demikian psikologi masih
sangat erat berkaitan dengan agama
tokoh-tokoh pendahulunya.
Tokohnya adalah Marulic (1524), Cassman 1580 an),
Melanchton, Goclineus (1600 an), Wolff, Hartley, Bonnet
(1730)
Pada abad 19 psikologi barat meninggalkan agama Namun pada akhir abad ke-19, Strarbuck
karena psikologi barat dilandaskan pada metoda melakukan kajian kuantitatif terhadap konversi
ilmiah (empiris, logis, rasional), psikologi melepaskan agama, yang diterbitkan beberapa tahun
diri dari seluruh hal yang mistik dan metafisik. kemudian dengan judul The Psychology of
Religion
Agama
Psikologi
Ada wujud tertinggi dan pengaruh
Tidak ada wujud spiritual transenden
tertinggi dan pengaruh Manusia memiliki kemauan dan
spiritual transenden kemampuan untuk memilih dan
mengatur perilakunya walapun
Perilaku manusia pengaruh biologis dan lingkungan
seluruhnya disebabkan dapat membatasi
oleh kekuatan diluar Hukum tingkah laku manusia ada
kontrol manusia yang bersifat sangat spesifik
Hukum tingkah laku
manusia berlaku dalam
semua ruang, waktu,
dan orang
PSIKOLOGI MODERN
VERSUS AGAMA
Psikologi Agama
Semua fenomena tidaklah Ada fenomena yang tidak dapat
nyata jika tidak dapat digeneralisir (seperti pengalaman
digeneralisasi dan diulangi spiritual)
Psikologi Agama
Tidak ada kaidah etik/moral Ada kaidah moral/etik universal
yang universal. Nilai selalu yang mengatur perkembangan
terkait budaya, individu dan psikologis dan spiritual yang sehat
sosialnya.
Manusia sering mengabaikan
Manusia selalu mencari ganjaran untuk kesejahteraan
ganjaran dan menghindari orang lain (cinta, tanggung jawab,
penderitaan pengorbanan
PSIKOLOGI MODERN
VERSUS AGAMA
Psikologi Agama
Alam semesta nyata, sain Tuhan adalah kekuatan terakhir di
satu-satunya yang alam semesta yang
pengetahuan yang absah mengendalikan dan kreatif.
dan dapat dibuktikan secara
empiric Manusia dapat menemukan
kebenaran dengan berbagai cara,
Pengalaman indrawi satu- akal, indra, intuisi, inspirasi, ilham.
satunya sumber
pengetahuan yang
terpercaya
MENGAPA PSIKOLOGI MEMUSUHI AGAMA
Pendekatan
Psikometris