Anda di halaman 1dari 16

OBSERVASI SISTEMATIS

• Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi.,


Psikolog
• Dr. Agus Mulyana, M.Psi., Psikolog
• Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog
• Fidia Hanan Zahara, M.Psi, Psikolog
Observasi Sistematis

• Observasi yang direncanakan secara matang dan dilakukan


secara sistematis, artinya ada teknik-teknik tertentu dan
persyaratan tertentu yang dilakukan
• Beberapa karakteristiknya :
• Bertujuan
• Terfokus
• Memiliki limit data yang dikumpulkan
• Metode pencatatan yang terstandarisasi yang valid dan reliabel
• Observasi yang sifatnya ilmiah dilakukan oleh profesional
(dokter, psikolog, hakim, jaksa, pekerja sosial, guru) untuk
pengambilan keputusan yang menunjang profesinya.
• Observasi memiliki beberapa tujuan, antara lain
• menetapkan diagnosa
• penanganan masalah
• membuat program intervensi
• mengetahui efektivitas suatu terapi.
Syarat Observasi Sistematis
(Sunberg)

WHERE
WHAT
WHEN
HOW
WHERE

• Menunjukkan tempat dimana observasi akan


dilaksanakan, maksudnya dalam setting apa observasi
akan dilaksanakan.
• Pembagian setting berkaitan dengan level control yang
dilakukan observer.
Jenis Setting

• Natural setting : Setting observasi yang memiliki level control


yang rendah dan mengambil gejala dalam kehidupan sehari-
hari observee
• Contrived/Simulated setting : Setting observasi yang
memiliki level control yang tidak terlalu ketat dan diciptakan
oleh observer. Contoh: situasi tes , situasi simulasi kerja
• Controlled/Laboratory setting : Setting observasi yang
memiliki level control yang sangat ketat. Observer
mengontrol ketat semua stimulus yg akan berpengaruh
WHAT

• menyangkut “apa” yang akan diobservasi


• Apakah tingkah laku individu atau sekelompok individu ?
• Apakah meliputi keseluruhan situasi atau hanya sebagian
situasi ?
Prosedur

Event Sampling
vs
Time Sampling
• Dalam menentukan sampling terhadap tingkah laku yang
diamati, sebelumnya dilakukan (salah satu) :
• deskripsi naratif sebelumnya
• wawancara
• pertanyaan refferal
• hasil tes sebelumnya
Event Sampling

• Mencatat semua kejadian atau tingkah laku yang diobservasi


• Memberikan gambaran jalannya tingkahlaku yang
diobservasi sehingga sesuai untuk tingkahlaku yang diskrit
(dapat ditentukan awal-akhirnya) dan juga untuk
tingkahlaku yang meninggalkan permanent product
• Sifat utamanya adalah data kuantitif yakni frekuensi
tingkahlaku yang muncul di waktu yang ditentukan
Time Sampling

• Berfokus pada aspek-aspek tingkahlaku yang dipilih dalam rentang


waktu tertentu.
• Waktu yang ditekankan, dalam batas waktu tertentu / interval waktu
tertentu (bisa jam, hari , minggu dst ) tingkah laku apa saja yang muncul
• Sifat utama data kuantitatif yang dimiliki adalah jumlah interval target
behavior
• Sifat datanya adalah sample daripada gambaran tingkahlaku
• Prinsip representativeness perlu diperhatikan.
Prosedur Time Sampling

• Partial-interval sampling
• Whole-interval sampling
• Point time interval sampling
• Momentary-time interval sampling
• Variable interoccasion interval time sampling
1. Partial-interval sampling
Hanya mencatat suatu tingkahlaku sekali saja, tanpa memperhitungkan berapa
lama berlangsung atau berapakali munculnya.
2. Whole-interval sampling
Suatu tingkahlaku hanya dicatat bila muncul di awal interval waktu dan
berlangsung selama masa pengamatan
3. Point time interval sampling
Suatu tingkahlaku hanya dicatat bila muncul pada waktu tertentu saja pada
masa pengamatan, misal hanya di 5 menit pertama dalam masa pengamatan 1
jam.
4.Momentary-time interval sampling
Suatu tingkahlaku hanya dicatat bila muncul dalam batas interval tertentu,
misal setiap 30 detik sehingga sesuai untuk mencatat tingkahlaku yang muncul
cukup sering dan tetap misal tics, mengisap jempol
5. Variable interoccasion interval time sampling
Tingkahlaku dicatat bila muncul pada waktu yang telah dipilih secara random.
Misal dalam 6 jam observasi dilakukan di waktu yang berbeda.
WHEN

• menyangkut BILA (waktu/kapan) baik pengamatan maupun


pencatatan data dilangsungkan
• Periode dan waktu pengamatan
(berapa lama batas waktu pengamatan, dan kapan – pagi , siang
, sore , malam sesuai dengan tujuan observasi).
• Waktu pencatatan ,
Retrospective recording ( mengingat kembali – pencatatan tidak
langsung ) atau pencatatan langsung
HOW

• menyangkut bagaimana pengamatan akan dilaksanakan


(prosedur pencatatan) dan bagaimana observer
mencatat data yang dikumpulkan (teknik pencatatan
dan alat bantu pencatatan)
• Prosedur pencatatan, yakni
• participant observation
• non-participant observation
• Teknik Pencatatan : behavior tallying, frekuensi, durasi ;
checklist ; rating scale ; participation chart atau
anecdotal record (termasuk Narrative Description dan
Diary Description)
• Alat bantu pencatatan : pencatatan dapat dilakukan
dengan alat mekanik seperti audio-tape, video , televisi

Anda mungkin juga menyukai