MODIFIKASI PERILAKU
Oleh Kelompok 9 :
FAKULTAS PSIKOLOGI
IDENTITAS LENGKAP
1. Nama Lengkap : M.N.E
2. Nama pendek : N
3. Tanggal lahir : 19 Februari 2003
4. Usia : 17 tahun
5. Jenis kelamin : Perempuan
6. Anak ke : Kedua
7. Jumlah saudara : Tiga bersaudara
8. Alamat : Balongsari Madya
9. Tinggal bersama : Orang tua kandung
LATAR BELAKANG
Subjek N ini berusia 17 tahun sekarang duduk di kelas 3 SMA,
sebelumnya subjek N tidak mengalami permasalahan perilaku takut ke kamar
mandi pada malam hari. Pada umur 12 tahun inilah awal subjek A mengalami
ketakutan untuk ke kamar mandi sendiri untuk buang air kecil, mandi, sikat gigi
sebelum tidur, dan kegiatan lainnya. Kejadian ini bermula saat subjek berumur
10 tahun (duduk di kelas lima SD) dan teman-temannya sedang bermain disaat
itulah salah satu temannya mengajak menonton film horror “Conjuring” dari
sini subjek N sampai sekarang merasa takut sendiri ke kamar mandi pada
malam hari.
Ketakutan yang dirasakan subjek N berupa perasaan cemas atau
kekhawatiran yang berlebihan, subjek N mempersepsikan apabila dia ke kamar
mandi sendiri akan ada hantu-hantu yang muncul menggigitnya dan
menakutinya yang menyebabkan subjek N ini menjadi seorang gadis penakut
dan wajib untuk mengajak orang temannya ataupun pihak keluarga untuk
mengantar dan menemaninya ke kamar mandi. Apabila tidak ada orang yang
mengantar subjek N ke kamar mandi pada malam hari , subjek N lebih memilih
untuk menahan rasa ingin buang air kecil ataupun tidak mandi sampai pagi hari
tiba. Terkadang subjek N mengompol dua kali – 3 kali setiap minggunya.
Orang tua subjek N terkadang khawatir dengan subjek yang sering menahan
kencing akan menimbulkan penyakit. Akan tetapi subjek N tetap keras kepala
dan tetap memilih menahan rasa ingin buang air kecilnya atau tidak mandi
sampai pagi tiba apabila tidak ada yang mengantarnya ke kamar mandi saat
malam hari.
Subjek menjadi anak pemberani dan subjek tidak menahan rasa ingin
buang air kecil sampai pagi hari
BAB II: PERSIAPAN
A. ASESMEN PERILAKU
Ada tiga hal yang perlu diungkap dalam analisis fungsi yaitu faktor-faktor
penyumbang terjadinya perilaku, yang memelihara perilaku, dan tuntutan
lingkungan terhadap klien . Untuk melakukan analisis fungsi dapat digunakan
formula ABC, yaitu:
1. A (Antecedents)
Segala hal yang mencetuskan atau menyebabkan perilaku yang
dipermasalahkan. Antecedent ini berkaitan dengan situasi tertentu (bila sendiri,
bila bersama teman, saat tertentu, tempat tertentu,selagi melakukan aktivitas
tertentu dan sebagainya). Pada kasus ini, antecedents yang didapatkan, yaitu:
a. Saat subjek A tidak ada seseorang yang mau mengantarnya ke kamar
mandi pada malam hari, subjek A lebih baik menahan kencing ataupun tidak
mandi sampai pagi hari tiba.
B (Behavior)
Segala hal mengenai perilaku yang dipermasalahkan. Behavior ini dilihat dari
sisi frekuensinya,intensitasnya dan lamanya. Berdasarkan observasi dan
wawancara pada subjek bahwa perilaku yang terjadi adalah sebagai berikut :
Check List
Chek list adalah suatu daftar yang berisi nama-nama subjek dan factor-faktor
yang hendak diselidiki.
a. Suatu daftar yang berisi tentang nama-nama subjek atau nama
observe. Faktor-faktor yang hendak diselidiki. Indicator prilaku
akan diungkap, muncul atau tidaknya prilaku.
b. Memberi tanda yang sesuai pada pilihan yang ada, berisi suatu
daftar yang memuat tentang gejala-gejala prilaku atau aspek-
aspek suatu atribut (variabel) tentang daftar indikator prilaku
yang akan diamati.
c. Mirip dengan model pencatatan yang sistematik, pilihannya ada
2 yaitu; ada atau tidaknya prilaku.
d. Di bagian bawah tabel jangan langsung diberi garis penutup tapi
beri ruang yang kosong, ini berguna jika dalam pengamatan
ditemukan gejala lain. Hal ini bisa kita tulis di ruang yang
kosong tadi.
a. Cognitive Restructuring
Yaitu perilaku kognitif dengan berfikir, pernyataan diri (self
statement), dan pembentukan self talk positive (dimana hasil pemikiran
subjek terhadap kecemasan atau ketakutan yang dialami diarahkan
menjadi lebih positif).
· Subjek I mengatakan bahwa dia takut pergi sendirian ke kamar
mandi saat malam hari berawal dari dia menonton film horror bersama
teman-temannya yang membuatnya merasa takut untuk pergi ke kamar
mandi sendirian dan harus meminta ditemani salah satu keluarga. Hal ini
dimulai saat dia dalam situasi sendirian dirumah, subjek selalu
membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan hantu apabila dia pergi
ke kamar mandi. Disini orang tua memberikan penekanan bahwa
ketakutan tersebut merugikan diri subjek karena menahan rasa ingin
buang air kecil akan menimbulkan penyakit seperti kencing batu,
berikan wawasan bahayanya menahan buang air kecil. Menyakinkan
adanya Tuhan YME yang selalu melindungi umatnya di dunia dari
bahaya-bahaya disekitarnya.
b. Terapi kognitif
Untuk membantu individu merubah pikiran-pikiran yang
menyimpang. Peran orang tua untuk memberi wawasan bahwa di kamar
mandi tidak akan ada apa-apa, hantu itu tidak ada, dan tidak
menyeramkan, ke kamar mandi saat waktu malam hari pun sama seperti
ke kamar mandi saat pagi atau siang hari, membiasakan berdoa sebelum
ke kamar mandi untuk meredakan rasa takut berlebihannya.
c. Pelatihan keterampilan coping kognitif
Dengan memberikan cara subjek I untuk membayangkan bahwa kamar
mandi seperti di dalam kamarnya atau keadaan seperti waktu pagi/siang,
yang aman karena sama-sama di dalam rumah yang tidak akan ada yang
mengganggu subjek I di dalam rumah.
Langkah-langkah modifikasi perilaku behavior dengan teknik token economy :
1. Token economy yang diberikan berupa koin berwarna ungu (apabila
dilakukan), dan koin berwarna merah (apabila tidak ditentukan). Subjek I harus
mendapatkan koin minimal 35 koin ungu dari 42 koin yang harus didapatkan
untuk mendapatkan reward berupa buku binder sesuai keinginan dari subjek I.
Syarat pemberian koin ini dimulai pada minggu ke empat.
2. Token economy akan dilakukan selama 2 bulan, dengan ketentuan melihat
perubahan perilaku subjek I selama satu minggu selama perubahan perilaku ini
subjek diterapkan untuk membaca doa sebelum masuk ke kamar mandi untuk
meredakan rasa takut subjek. Terdapat 9 minggu yang diberikan untuk melihat
perubahan subjek.
· Pada minggu pertama subjek akan selalu diantar salah satu dari pihak
keluarga agar subjek I tidak menahan rasa ingin buang air kecil sampai pagi
hari dan perilaku mengompolnya.
· Minggu kedua dan ketiga subjek I akan diantar setiap malamnya ke
kamar mandi tetapi setelah subjek I berada di dalam kamar mandi seseorang
yang mengantarkannya akan meninggalkan subjek, ini diberikan supaya subjek
mengetahui persamaan saat diantar dan tidak diantar tidak akan terjadi hal-hal
mengerikan dan bahaya seperti munculnya hantu.
· Minggu keempat dan seterusnya subjek I akan sendiri untuk pergi ke
kamar mandi pada malam hari.
3. Reward berupa buku binder akan diberikan pada tanggal 24 Desember
2017 dengan syarat subjek mendapatkan minimal 35 koin ungu dari 42 koin
yang seharusnya didapatkan.
KASUS 2
BAB I
ANAMNESA
IDENTITAS LENGKAP
1. Nama Lengkap : F.K
2. Nama pendek : F
3. Tanggal lahir : 19 April 2014
4. Usia : 6 tahun
5. Jenis kelamin : Perempuan
6. Anak ke : Pertama
7. Jumlah saudara : Tiga bersaudara
8. Alamat : Gadel Sari Madya Surabaya
9. Tinggal bersama : Orang tua kandung
A. ASESMEN PERILAKU
Perilaku yang ditunjukkan oleh F termasuk pada katagori perilaku yang
kurang bukan kelebihan, karena F tidak mau mandi sama sekali dalam sehari
atau satu kali dalam sehari.
Analisis fungsional dimana pada dasarnya perilaku malas mandi yang ingin
dimodifikasi dapat dianalisis dengan mengunakan teknik analisis fungsional
yang terdiri dari Antisedent, Behaviour, Consecuent (ABC).
1. Antisendent
Merupakan segala hal yang dapat mencetuskan perilaku yang
dipermasalahkan termasuk factor-faktor yang mejadi latar belakang masalah
tersebut muncul pada kasus ini dan antisendent yang didapat adalah sebagai
berikut:
- Kurang kreatifnya orang tua dalam mengajak mandi (terlalu kasar dan
mudah cepat marah)
- Tempat mandi yang kumuh dan kotor
- Tempat mandi yang tidak menarik
- Tempat mandi yang tidak kondusif, karena bak mandi yang tinggi dan
anak tidak sanggup menggapai
- Karena subjek yang bangun kesiangan sehingga malas mandi
2. Behaviour
Perilaku yang muncul dan yang ingin dimodifikasi dalam kasus ini meliputi
durasi, frekuensi dan insentitas dari perilaku malas mandi. Dari hasil
pengamatan, observasi dan wawancara adalah sebagai berikut:
No 1 2 3
1 Perilaku yang Tidak mandi Menolak Mandi sesuai
muncul selama ajakan ibu dengan
berangkat untuk mandi keinginan atau
kesekolah dan kabur moudnya
2 Durasi 2 x dalam satu 3 x dalam 3 x dalam satu
minggu satu minggu minggu
3 Frekuensi Selama hari Selama hari Hanya setiap
masuk sekolah masuk (senin- sore setelah
(senin-sabtu) dan sabtu) dan bermain atau
setiap pagi setiap pagi karena
tubuhnya
mengalami
gatal
3. Consequences
Merupakan konsekuen yang menjadi akibat yang harus ditanggung oleh subjek
karena malas mandi yaitu:
a. Sering bermalas-malasan, merasa bahwa tubuhnya lemes, tidak bisa
melakukan apa-apa sendiri dan tidak berdaya (hingga melakukan apa
saja terasa malas dengan alasan tidak kuat)
b. Sering mengalami gatal-gatal terutama pada siang hari atau sore hari
dan pada saat bermain dengan temannya (pada saat keluar keringat
banyak)
c. Terkena penyakit kringet buntet yang lama, gatal-gatal sepeti kudis
(kutu air)
d. Tubuh yang tidak segar sehingga malas belajar
e. Tubuhnya menjadi lebih kecil
f. Mudah sakit-sakitan
Check List
Chek list adalah suatu daftar yang berisi nama-nama subjek dan factor-faktor
yang hendak diselidiki.
Suatu daftar yang berisi tentang nama-nama subjek atau nama observe.
Faktor-faktor yang hendak diselidiki. Indicator prilaku akan diungkap,
muncul atau tidaknya prilaku.
Memberi tanda yang sesuai pada pilihan yang ada, berisi suatu daftar
yang memuat tentang gejala-gejala prilaku atau aspek-aspek suatu
atribut (variabel) tentang daftar indikator prilaku yang akan diamati.
Mirip dengan model pencatatan yang sistematik, pilihannya ada 2 yaitu;
ada atau tidaknya prilaku.
Di bagian bawah tabel jangan langsung diberi garis penutup tapi beri
ruang yang kosong, ini berguna jika dalam pengamatan ditemukan
gejala lain. Hal ini bisa kita tulis di ruang yang kosong tadi.