PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
yang malas mandi pasti ada saja alasan yang akan dilontarkan. Mulai takut mata
pedih saat terkena shampo atau sabun, mengulur waktu sampai akhirnya tak mau
mandi dengan alasan sudah malam, dan beribu alasan lainnya.
Berhubungan dengan ini, seorang ibu mengeluhkan bahwa anaknya susah jika
disuruh mandi. Padahal teman-teman bermainnya setiap sore hari biasa dalam
keadaan sudah mandi. Anaknya ini memang memiliki pikiran bahwa mandi tidak
mandi sama saja, ini dikarenakan sudah menjadi kebiasaan dari sejak kecil, kedua
orang tuanya sibuk bekerja dari pagi sampai maghrib sehingga tidak ada waktu
untuk mengurusi anaknya khususnya mandi.
Seringkali kita jumpai orang yang sangat malas dengan mandi pagi. Banyak
orang tua yang mengeluh jika pada pagi hari untuk menyuruh anaknya mandi
sangatlah susah. Selalu saja anak itu menolak atau mengulur-ulurkan waktu agar
mandinya menjadi siang hari. Terkadang ketika anak masuk sekolah apalagi pada
masuk sekolahnya jam 07.00 pagi. Pastinya orang tua marah-marah dulu untuk
memaksa anaknya mandi.
Subyek yang diteliti ini berinisial R berusia 7 tahun. Dia merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara. Pada penelitian ini saya mengambil subyek yang
sama yaitu malas untuk mandi pagi. Setiap pagi sebelum berangkat kesekolah R
selalu rayu-rayu oleh ibu-nya agar segera bangun dan mandi dan segera bersiap
berangkat kesekolah. Tapi setiap pagi juga ibu R harus marah-marah dan berterik-
teriak agar R mandi sebelum berangkat kesekolah. Ibu R selalu menyakinkan R
bahwa apabila dia tidak mandi dulu sebelum kesekolah maka dia akan bau tidak
enak dan tidak bisa konsentrasi belajar dengan baik. Jika konsentrasi tidak baik
maka dia bisa mendapatkan nilai yang jelek terus. Dan si R selalu berangkat
kekamar mandi ketika ibunya sudah marah-marah dan menginyakan perkataan
ibunya, tapi didalam kamar mandi R hanya berganti pakaian saja tanpa mengambil
air sedikitpun. Kadang kala R marah dan pergi meninggalkan rumah (kabur&lari)
ketika moudnya tidak bagus dan kemarahan ibunya sudah meledak-ledak. Hanya
dalam acara tertentu saja dan tergantung moudnya si R ini mandi tanpa dimarahi
ibunya.
2
Dari penelitian ini subyek mengulur-ulurkan waktu sampai 1 jam jika pergi
kesekolah, dan ketika hari libur subyek mengulur waktu sampai 2 hingga 3 jam
malah subyek terkadang jarang untuk mandi ketika pergi sekolah. Jika waktu libur
sekolah dan ada dan ketika ada acara saja subjek mau untuk mandi.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti :
C. Tujuan
Untuk mengetahui :
1. Apa yang menjadi kendala sehingga tidak mandi
2. Apa pentingnya mandi bagi kesehatan
D. Manfaat
3
1. Dengan tritment ini dapat menjaga kesehatan anak
2. Memberi informasi kepada orang tua bahwa tidak hanya menggunakan
kata-kata kasar kepada anak ketika menyuruh mandi
3. Dapat meningkatkan motivasi untuk hidup bersih dan sehat, khususnya
mandi
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Pandangan behaviorist :
5
Pendapat Lain yaitu menurut Eysenck dan Wolpe sebagai berikut
6
menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan
jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih
baik dan mengurangi rasa sakit.
7
Insomnia : Merendam kaki dalam air dingin sangat baik bagi anda yang
memiliki masalah insomnia atau mereka yang memiliki masalah tidur.
Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan ini juga berguna bagi
kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.
Sirkulasi : Cobalah merendam kaki secara bergantian antara air hangat dan
air dingin jika anda mengalami masalah sirkulasi. Mulai dengan merendam
kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian 30 menit
dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15 menit kemudian diselesaikan
dengan air dingin.
8
BAB III
A. Perilaku Targer
Perilaku target adalah perilaku malas mandi, untuk mengatasi hal tersebut disini
kita memberikan motivasi dan penguatan dari lingkungan.
B. Metode Asesmen
Metode yang digunakan dalam asesmen ini adalah observasi dan wawancara.
Dimana kedua metode ini dilakukan pada subyek. Dari hasil observasi dan
wawancara dapat disimpulkan bahwa subyek malas mandi karena kebiasaanya
tidak mandi dari umur 6 tahun lalu. subyek mengulur-ulurkan waktu sampai 1 jam
jika pergi kesekolah, dan ketika hari libur subyek mengulur waktu sampai 2 hingga 3
jam malah subyek terkadang jarang untuk mandi ketika pergi sekolah.
C. Deskripsi Problem
Dari penelitian ini subyek mengulur-ulurkan waktu sampai 1 jam jika pergi
kesekolah, dan ketika hari libur subyek mengulur waktu sampai 2 hingga 3 jam
malah subyek terkadang jarang untuk mandi ketika pergi sekolah. Jika waktu libur
sekolah dan ada dan ketika ada acara saja subjek mau untuk mandi.
9
D. Jadwal Asesmen
10
BAB IV
A. Identitas Subyek
Nama :R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl. Lahir : 10 Januari2012
Umur : 7 tahun
Pekerjaan : Siswa
Pendidikan : SDN LAWANG 2
Alamat : Jl. Singorejo RT 03/ rw 03 ketindan Kec. Lawang,
Kab.Malang, 65214
Nama : Irma
Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl. Lahir : 12 Mei 1990
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jl. Singorejo RT 03/ rw 03 ketindan Kec. Lawang,
Kab.Malang, 65214
Nama : Husain
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl. Lahir : 12 Mei 1989
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jl. Singorejo RT 03/ rw 03 ketindan Kec. Lawang,
Kab.Malang, 65214
11
C. Hasil Pencatatan Asesemen
12
Pada modifikasi ini saya menggunakan teknik token economy dimana
subyek senang sekali dengan hadiah jadi subyek pasti ingin hadiah. Tapi token
economy yang saya lakukan tidak membuat subyek menjadi ketagihan dalam hal
pemberian hadiah karena semakin hari saya memberi semakin banyak
durasinya agar subyek bukannya mengharap hadiah lagi tapi sudah menjadi
kebiasaan yang baik.
Subyek berkata iya tapi yang buat lama itu banyak hal untuk ia mengulur-ulur
waktu. Hari pertama saat ia diminta orang tuanya mandi subyek malah duduk-
duduk disofa sambil menonton TV, sekitar 2 jam dari jam setelah bangun pagi
yaitu jam 05.00 dan mandinya baru jam 07:00 padahal jam 07:00 sudah
waktunya berangkat kesekolah. Hari kedua lagi-lagi subyek mengulur-ulurkan
waktu dengan termenung saat orang tuanya meminta subyek mandi subyek
mengulur waktu bekisar 1/½ jam. Hari ketiga ia sudah berada ditempat mandi
tetapi subyek hanya mengodak-odak air didalam bak mandi itu mengulurkan
waktu 30 menit.
13
Setelah peneliti mengobservasi subyek selama 3 hari, peneliti langsung
mentritment subyek pada hari ke 7 sampai hari ke 11. Prilaku yang dimodifikasi
pada masalah ini menggunakan tritment yaitu token economy dimana subyek
diintruksi agar mau mandi langkah-langkah-langkahnya sebagai berikut :
Hari ke delapan subyek juga diminta hal yang sama jika hari pertama tadi
lebih cepatnya hanya 30 menit dan mendapatkan poin 1 maka hari kedua waktu
lebih cepat 1 jam dari hari biasanya dan mendapatkan 1 poin.
Hari ke sembilan subyek juga diminta hal yang sama jika hari pertama dan
kedua tadi lebih cepatnya hanya 30 menit sampai 1 jam dan mendapatkan poin
1 maka hari ketiga lebih lebih dipercepat 1/½ jam dari hari biasanya dan
mendapatkan 1 poin.
Hari ke sepuluh subyek juga diminta hal yang sama lagi jika hari pertama,
kedua dan ketiga lebih cepatnya hanya 30 menit, 1 jam, dan 1/½ jam serta
mendapatkan poin 1 maka hari keempat lebih dipercepat 2 jam dari hari
biasanya dan mendapatkan 1 poin.
Hari ke sebelas subyek diminta untuk mandi setelah bangun pagi jika
terlaksana maka anak di beri 1 poin.
14
dan peneliti mengambil pengamatan tersebut pada pagi hari setelah subyek
bangun pagi.
15
BAB V
Daftar pustaka
16