1
karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namun demikian,
dengan segala kelebihanya secara hakiki, manusia berbeda dengan binatang.
Pavlov melakukan percobaan dengan cara melakukan operasi pada seekor anjing.
Sehinggakeluar kelenjar air liurnya dari luar. Jika menunjukkan sesuatu makanan, maka akan
keluar air liuranjing tersebut. Kemudian dalam percobaan berikutya sebelummakanan
diperlihatkan, diperlihatkanlahsinar merah terlebih dahulu, kemudian baru makanan. Dengan
sendirinya air liurpun akan keluar pula.Jika perbuatan tersebut dilakukan berulang-ulang,
maka pada suatu ketika hanya denganmenonton sinar merah saja tanpa makanan maka air
liurpun akan keluar pula.
Makanan adalah tempat yang wajar, rangsangan merah buatan. Ternyata kalau
perbuatan yang dilakukan berulang-ulang, rangsangan buatan ini akan menimbulkan syarat
(kondisi) untuk timbulnya air liur pada anjing tersebut. Dari eksperimen tersebut, setelah
pengkondisian atau pembiasaan, dapat diketahui bahwa daging yang menjadi rangsangan
alami dapat digantikan oleh sinar merah sebagai stimulus yang dikondisikan (rangsangan
terkondisi). Ketika sinar merah dinyalakan ternyata air liur anjing keluar sebagai respon-nya.
Pavlov berpendapat bahwa kelenjar-kelenjar yang lainpun dapat disebutkan tersebut.
Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia? Ternyata dalam kehidupan sehari-
hari ada situasiyang sama pada anjing. Sebagai contoh, suara lagu dari penjual es creem
Walls yang berkeliking dari rumah kerumah. awalnya mingkin suara itu asing, tetapi setelah
si penjual es creem sering lewat, makanada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur.Dari
contoh tersebut dapat diketahui bahwa dengan menerapkan strategi pavlov ternyata
individudapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang
tepat untuk mendapatkan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa
ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.
2
pengobatan yang diberikankepada siswa, sedangkan respon berupa ting kah laku yang terjadi
pada siswa.
Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap
tidak penting diperhakan karena tidak dapat diam ati dan tidak dapat diukur. Yang dapat
diama ti hanyarangsangan dan tanggapan. Oleh karena itu, apa saja yang diberikan guru
(stimulus), dan apa saja yangyang dihasilkan siswa (respons), semuanya harus dapat diamati
dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupaka n suatu hal
yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang juga dianggap penting oleh perilaku aliran adalah faktor pengutan
(bala bantuan). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respons bila
pengutan ditambahkan maka respon semakin kuat. Begitu juga bila pengurangan responpun
akan tetap dikuatkan. Misalnya, ketika peserta diberi tugas oleh guru, ketika didik
ditambahkan maka ia akan semakin giat belajarnya. Maka penambahan tugas tersebut
merupakan booster positif dalam brlajar. Bila tugas-tugas dikurangi dan pengurangan itu
justru meningkatkan aktifitas belajarnya, maka pengurangan tugas merupakan penguatan
negatif (negative reinforcement) dalam belajar. Jadi, perkuatlah suatu bentuk stimulus yang
penting diberikan atau dikurangi untuk memungkinkan terjadinya respon.
2.4 Kelebihan serta Kekurangan Teori Behavioristik
Kelebihan Teori Behavioristik :
Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan
dominasi peranorang dewasa, suka berulang dan harus dibiasakan, suka meniru dan
senang dengan bentuk- bentukpenghargaa
nlangsungsepertidiberipermenataupujian.De nganbimbing anyangdiberikan secara
terus menerus akan membuat peserta didik paham sehingga mereka
bisamenerapkannya dengan baik
Materi yang diberikan sangat detail.Hal ini adalah proses memasukkan stimulus
yangdianggap tepat. Dengan banyaknya pengetahuan yang diberikan, diharapkan
peserta didikmemahami dan mampu mengikuti setiap pembelajarannya.
Membangun konsentrasi pikiran.Dalam teori ini adanya penguatan dan hukuman
yang dirasa perlu.Penguatan ini akan membantu mengaktifkan siswa untuk
memperkuat respons munculnya. Hukuman yang diberikan adalah yang membangun
sehingga peserta didik mampu berkonsentr ai denga n baik.
Membiasakan guru untuk jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar
Guru tidak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika
murid menemukan kemudahan baru pada guru yang bersangkutan.
Mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan untuk mendapatkan pengakuan
positif dan perilakuyang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif yang
didasarkan pada perilaku yang tampak.
Dengan berbagai pelatihan yang dilakukan, dapat mengoptimalkan bakat dan kecerda
san siswa yang sudah terbe ntuk sebelumn ya. Jika anak sudha mahir dala m satu
bidangtertentu,akanlebihdapatdikuatkanlagidenganpembiasaan _danpengulang
danyangberkesinam bungan ters ebut dan l ebih optim al .Bahan pelajaran yang
disusun hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang kompleksdengan tujuan
pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengansuatu
keterampilan tertentu mampu menghasilakan suatu perilaku yang konsisten terhadap
bidangtertentu.
3
Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimulus yang lainnya dan seterusnya
sampai responseyang diinginkan muncul.
Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktik dan
pembiasaanyang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan.
Kelemahan Teori Behavioristik :
pembelajaran peserta didik sehingga terkesan hanya menjadi pusat perhatian
otoriterkepada siswa.Apabila teori ini diterapkan terus menerus tanpa ada cara belajar
lain, maka bisadipastikan mereka akan tertekan, tidak menyukai guru dan bahkan
belajar
Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.
Peserta didik hanya mendapatkan pembelajaran berdasarkan apa yang diberikan guru.
Merekatidak diajarkan untuk berkreasi sesuai denganperkembangannya. Peserta didik
cenderung pasifdan kebosanan. Peserta didik hanya mendengarkan dengan penjelasan
guru. Pembelajaranseperti bisa dikatakan model pembelajaran kuno karena
menghafalkan apa yang didengar dandipandang sebagai cara belajar yang efektif
Pemberian hukuman dianggap menjadi salah satu cara atau pilihan yang paling
efektif untukmenertibkan siswa.
Sebuah konsekwensi untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap.
Tidak setiap pelajaran dapat menggunakan metode ini.
Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan apa
yang didengardan di pandang sebagai cara belajar yang efektif.
Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik
dianggapsebagai metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa.
Murid dipandang sebagai pasif, perlu motifasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh
penguatan yangdiberikan oleh guru.
Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelsan dari guru dan mendengarkan apa
yangdidengar dan dilihat sebagai cara belajar yang efektif sehingga inisiatf siswa
terhadap suatu permasala han yang muncul sec ara temp porer tidak bisa diselesaikan
o leh siswa .
Cenderung mengarahakan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif, tidak
produktif,dan menundukkan siswa sebagai individu yang pasif.
Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru bersifat mekanistik danhanya
berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur.
Penerapan metode yang salah dalam pembelajaran mengakibatkan terjadinya proses
pembela jaranyangtidakmenyena ngkanbagisiswa,yaitugurusebaga
sayatengah,pengendara mobil,komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih, dan
menentukan apa yang harus dipelajarimurid.
5
Contoh Kasus Penerapan Teori Belajar Behaviorisme:
Ani merupakan seorang muridyang tidak begitu tepat saat di bidang akademik duduk
di bangku SD. Setelah mengam atianak perempua nya yang tidak karena dalamu rusan
sekolah, ibu Ani menawarkan sebuah perjanjian yang ternyata dapat menumbuhkan motivasi
belajarnya. Kapan Ani bisa memperoleh peringkat sepuluh besar, Ani akan terbebas dari
segala urusan rumah tangga, seperti mengepel, menyapu, mencuci, dan lain sebagainya.
Alhasil, Ani pun giat belajar demi terbebas dari kewajiban membantu ibu. Dan tanpa
disangka, Ani berhasil mem peroleh peringk di pertama. Senyuman penuh ke bahagian,
syukur, dan rasa bangga pun yang terukir di wajah ibu setelah pulang mengambil rapor. Hal
ini menyebabkan Ani menjadi kian kalut dalam usaha mempertahankan juara kelas dari tahun
ke tahun. Dan banyak hal positif yang Ani rasakan setelah itu, seperti lebih dihargai teman
dan guru. Sayangnya, ketika Ani gagal menjaga konsistensi tersebut, maka Ani akan
mendapatkan beberapa hal sebagai ganjaran, seperti mengurangi waktu bermain dan tentu
harus mengerjakan tugas-tugas bersih-bersih rumah.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kita sebagai calon guru harusnya mampu mendidik para peserta didik kita dengan baik,
denganmetode serta teori yang tepat sehingga proses belajar berjalan mengajar dengan baik.
Oleh karena itu senangla hteori-teoripembelaj aranyangadaagarkitapetakan kamumenemuk
dankecocok dandalammetodemengajar yang tepat
7
DAFTAR PUSTAKA