PEMBAHASAN
Teori behaviorisme ini pertama kali diperkenalkan oleh John Broadus Watson pada tahun
1912, yakni seorang ahli psikologi berkebangsaan Amerika. teori behaviorisme adalah perubahan
tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain,
belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah laku. Sebagai
contoh, anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat, dan gurunya
sudah mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan
perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat menunjukan
perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Menurut teori ini yang terpenting adalah sebagai
berikut :
1) Masukan atau input yang berupa perangsang atau stimulus dan keluaran atau
output yang berupa respons. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada
siswa misalnya alat perkalian, alat peraga, pedoman kerja atau cara-cara tertentu
untuk membantu belajar siswa, sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan
siswa terhadap stimulus yang diberikan guru tersebut. Teori ini juga
mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting
untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
2) Respons adalah reaksi objektif dari pada individu terhadap situasi sebagai
perangsang, yang wujudnya juga dapat bermacam-macam sekali, seperti
misalnya: refleks pattela, memukul bola, mengambil makanan, menutup pintu,
dan sebagainya. Titik berat perhatian Watson sebenarnya tidak terletak pada
analisis tingkah laku menjadi respons-respons muskular dan glandular yang
sederhana, melainkan pada apa yang dikerjakan oleh individu pada situasi
tertentu. Tujuan psikologi adalah menetapkan data-data dan hukum-hukum
sedemikian rupa, sehingga kalau kita tahu perangsangnya dapat meramalkan
respons-respons dan sebaliknya kalau tahu responsnya dapat mencari perangsang
yang menyebabkannya.
3) Penguatan (reinforcement) Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat
timbulnya respon. Misalnya, ketika peserta didik diberi tugas oleh guru, ketika
tugasnya ditambahkan maka ia akan semakin giat belajarnya, maka penambahan
tugas tersebut merupakan penguatan positif dalam belajar, begitu juga sebaliknya.
1) Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar.
2) Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang
menbutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti:
kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya.
3) Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar
mandiri. Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang
bersangkutan
4) Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan
dominansi peran orang dewasa , suka mengulangi dan harus dibiasakan , suka
meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi
permen atau pujian.
2.2 Teori Belajar Skinner
A. Pengertian teori belajar skinner
Burrhus Frederic Skinner (1990) adalah seorang psikolog AmerikaSerikat yang terkenal
dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner adalah setiapmanusia bergerak karena mendapat
rangsangan dari lingkungannya. Setiap makhlukhidup selalu berada dalam proses interaksi
dengan lingkungannya. Di dalam prosesitu, makhluk hidup menerima rangsangan atau stimulan
tertentu yang membuatnya bertindak sesuatu. Rangsangan itu disebut stimulan yang
menimbulkan respon.stimulan tertentu menyebabkan manusia melakukan tindakan-tindakan
tertentudengan perubahan-perubahan tertentu.
Menurut Skinner, hampir semua perilaku manusia diidentifikasi jatuh kedalam dua
kategori yaitu perilaku responden dan perilaku operan. Perilaku responden adalah perilaku tanpa
sengaja (refleks). Agar perilaku responden terjadi,diperlukan stimulus yang terjadi pada
organisme. Contohnya stimulus dari binatangkecil yang mengganggu terhadap mata Anda akan
menyebabkan anda berkedip, suatu peristiwa memalukan dapat menyebabkan anda bermuka
merah, dan flash cahaya terang akan mengakibatkan anda berkedip mata.Sedangkan Perilaku
operan adalah perilaku yang dipancarkan secara spontanyang berbeda dengan perilaku responden
dalam pengkondisian yang muncul karenaadanya stimulus tertentu.
Dilihat dari pengertian "operan" sendiri, menjelaskan bahwa seluruh perilaku yang
beroperasi pada lingkungan untuk menghasilkan peristiwa atautanggapan dalam lingkungan. Jika
kejadian atau tanggapan yang memuaskan makakemungkinan perilaku operant akan diulang
secara terus menerus bahkan akanditingkatkan.Contoh perilaku operan yang mengalami
penguatan adalah: anak kecilyang tersenyum mendapat permen oleh orang dewasa yang gemas
melihatnya, makaanak tersebut cenderung mengulangi perbuatannya yang semula tidak disengaja
atautanpa maksud tertentu. Tersenyum adalah perilaku operan dan permen adalah penguat
positifnya.Sebagian besar perilaku kita adalah perilaku operan yang dapat diprediksi danmudah
di identefikasi oleh ransangan . Menurut Skinner perilaku tertentu hanya terjadi jika disebabkan
oleh tertentu tetapi sulit untuk mengidentifikasi ransangankarena ransangan ini tidak penting
untuk mempelajari perilaku.
Dalam teori belajarnya Skinner mendefinisikan bahwa belajar adalah sebuah proses
perubahan prilaku yang telah dicapai dari hasil belajar melalui beberapa penguatan-penguatan
prilaku yang baru, yang disebut dengan kondisioning operan(operan conditioning). menurut
Skinner unsur yang terpenting dalam belajar adalahadanya penguatan(reinforcement)
danhukuman(punishment). Penguatan(reinforcement) adalah konsekuensi yangmeningkatkan
probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.Sebaliknya, hukuman (punishment) adalah
konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Gestalt adalah pemikiran psikologi pendidikan yang menekankan pada pentingnya pola
studi secara menyeluruh pada proses mental dari pada mengisolasi fenomena mental sebagai
sensasi tunggal. Gestalt sendiri dalam psikologi berarti pola pembentukan. Teori gestalt
memandang analisis adalah sesuatu semacam partikelir tidak bisa menyajikan pernahaman secara
menyeluruh, perlu untuk melihat sesuatu itu dari segala sisi. Sehingga hakikat dari partikel suatu
Menurut teori ini, belajar adalah bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi
semakin efektif jika materi yang akan dipelajari itu mengandung makna, yaitu jika disusun dan
disajikan dengan cara memberi kemungkinan peserta didik untuk mengerti apa-apa yang
adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian dalam suatu situasi permasalahan dan
menganggap bahwa Insight adalah inti dari pembentukan tingkah laku. Insight yang merupakan
inti dari belajar menurut teori gestalt, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :