MAKALAH
Oleh:
PROBOLINGGO
2022/2023
KATA PENGANTAR
Kelompok 6
i
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu
untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap
menjadi benar,dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar
tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan.
Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat atau pun merevisi
hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalaman yang bermanfaat bagi
pribadinya. Pembelajaran merupakan suatu system yang membantu individu belajar
dan beriunteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan.
B.Rumusan Masalah
1.1 Pengertian Belajar Behavioristik
Bahasa kedua
C. Tujuan Penulisan
Secara umum Diharapkan baik penyusun maupun pembaca dapat lebih
memahami dan menerapkan perihal Teori pembelajaran Behavioristik dalam
kehidupan sehan-han Sehingga bak penyusun maupun pembaca dapat menjadi
contoh yang bak bagi lingkungannya. Selain itu juga sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Laku yang non konkret (pengukuran adalah satu hal yang menjadi obsesi
Tetapi teori thorndike telah memberikan inspirasi kepada pakar lain yang dating
sesudahnya. Teori thordike disebut sebagi aliran koneksionisme
2
3
3. Jon B.Watson
Menurut Watson pelopor yang dating sesudah Thorndike, stimulus dan respon
tersebut harus berbentuk tingkah laku yang bias diamati (observable). Dengan kata
lain , Watson mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin terjadi dalam
belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tidak perlu diketahui. Bukan
berarti semua perubahan mental yang terjadi dalam benak siswa tidak penting.
Semua itu penting akan tetapi, faktor-faktor terebut tidak bias menjelaskan apakah
proses belajar sudah terjadi atau belum.
Watson tersebut adalah deskripsi yang tidak lengkap. Respon yang diberikan oleh
siswa tidaklah sesederahana itu, sebab pada dasarnya setiap stimulus yang diberikan
berinteraksi satu dengan lainnya. Dan interaksi ini akhiranya mempengaruhi respon
yang dihasilkan. Sdangakn respon yang diberkan oleh siswa tidakalah sesederhana
itu,sebab pada dasarnya setiap stimulus yang diberikan berinteraksi satu dengan
lainnya, dan interaksi ini akhirnya mempengaruhi respon yang dihasilkan.
Sedangkan respon yang diberikan juga menghasilkan berbagai konsekuensi, yang
pada waktunya akan mempengaruhi tingkah laku siswa.
Oleh karena itu untuk memahami tingkah laku siswa secara tuntas, diperlukan
pemahaman terhadap respon itu sendiri, dan berbagai konsekuensi yang
diakibatkan oleh respon tersebut
6. Clark Hull
Hull berpendirian bahwa tinkah laku itu berfungsi menjaga agar oranisasi
tetap bertahan hidup. Konsep sentral dalam teorinya berkisar pada kebutuhan
biologis dan pemuas kebutuhan, hal yang penting bagi kelangsungan hidup. Oleh
Hull, kebutuhan ddikonsepkan sebagai dorongan (drive) seperti lapar, haustidur,
hilangnya rasa nyeri, dan sebagainya.
A. Membisakan guru untuk bersikap jeli dan peka terhadap situasi dan kondisi
belajar
B. Guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan
belajar mandiri. Jika murid menemukan kesulitan baru ditanyakan pada guru
yang bersangkutan.
C. Mampu membentuk suatu prilaku yang dunginkan mendapatkan pengakuan
positit dan prilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negative yang
didasari pada prilaku yang tamnak.
D. Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimuls yang lainya dan
seterusnya sampai respons yang dinginkan muncul.
E. Teori ini cook untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek
dan pembiasaan yang mengandung unsure-unsur kecepatan, spontanitas, dan
daya tahan.
F. Teori behavioristik juga coco diterapakan untuk anak yang mash
membutuhkan dominasi veran orang dewasa. suka mengulangi dan harus
dibiasakan. suka meniru. dan suka dengan bentuk-bentuk
penghargaan langsung.
1.2 Kekurangan Teori Behavioristik
A. Sebuah konsekwensi untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang
sudah siap.
B. Tidak setiap pelajaran dapat menggunakan metode ini.
C. Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan
menghafalkan apa di dengar dan di pandang sebagai cara belajar vang efektif.
D. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik
justru dianggap sebagai metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa.
6
E. Murid dipandang pasif, perlu motifasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh
penguatan yang diberikan oleh guru.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
Kita sebagai calon guru harusnya mampu mendidik para peserta didik kita dengan
baik, dengan metode serta teori yang tepat sehingga proses belajar mengajar
berjalan dengan baik. Oleh karena itu pelajarilah teori-teori pembelajaran yang ada
agar kita mampu menemukan kecocokan dalam metode mengajar yang tepat
7
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………....….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..…….ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………..………………..1
A.Latar Belakang……………………………………………….……………1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C.Tujuan Penulisan………………………………………………………..…1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………2
A.Kesimpulan………………………………………………….…………....7
B.Saran……………………………………………………………..……….7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….8
ii