Kelompok 4
1. Samsul Hidayat ( 2269010109 )
2. Ayu Lestari ( 2269010134 )
3. Arham Nur Alim (2269010135 )
Dosen pengampu:
Bapak Syarif Nur, S.pd.,M.pd
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASA
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yaitu faktor utama pembentuk krakter pribadi manusia.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan umum dan menjamin kelangsungan
hidup untuk manusia. Pendidikan berlangsung dimana dan kapanpn pada
setiap lapisan masyarakat. Secara tidak sengaja maupun sengaja pada
kegiatan aktivitas manusia sehari-hari telah terjadi kegiatan pendidikan.
Aspek penting dalam pendidikn adalah keraksasa belajar dan
pembelajaran. Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan keraksasa
yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia dapat
mencapai potensi melalui kegiatan pembelajaran. Manusia tidak dapat
memenuhi kebutuhan mereka tanpa belajar. Belajar merupakan sebuah
proses perubahan.
Teori belajar merupakan gabungan dari perinsip-prinsip belajar
yang memuat lagkah-langkah dan metode pembelajaran yang tepat untuk
menanamkan pemahaman dalam diri anak. Teori belajar ini didasarkan
pada observasi dan penelitian yang telah dilakukan dan dikembangkan
oleh para ahli.
Kegiatan belajar dan pembelajaran tidak boleh dilakukan dengan
asal-asalan dan tidak memiliki dasar-dasar pijakan kuat sehingga tidak
dapat memenuhi harapan dan menghasilkan luaran dengan mutu yang
tidak baik juga. Maka dibutuhkan konsep belajar dan pembelajaran beserta
prinsip belajar agar dapat menjadi pedoman bagi tenaga pendidik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Behaviorisme
2. Apa sajaTokoh dan Kajian Belajar Menurut Behaviorisme
3. Bagaimana Aplikasi dan Implikasi Teori Belajar Behaviorisme
4. Apa Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Behaviorisme
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Behaviorisme
2. Untuk Mengetahui Tokoh dan Kajian Belajar Menurut Behaviorisme
3. Untuk mengetahui Aplikasi dan Implikasi Teori Belajar Behaviorisme
4. Untuk Menegtahui Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar
Behaviorisme
BAB II
PEMBAHASAN
a. Membiasakan guru untuk bersikap jeli, teliti dan peka pada situasi
dan kondisi belajar para siswa.
b. Metode behavioristik ini sangat cocok dalam upaya untuk
memperoleh kemampuan yang menbutuhkan praktek dan
pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan,
spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya.
c. Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid menjadi
terbiasa belajar secara mandiri. Jika siswa menemukan kesulitan
baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan.
d. Teori ini baik diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih
membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan
harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk
penghargaan langsung seperti diberi hadiah dan pujian.
2. Kekurangan Teori Belajar Behaviorisme
Dalam pelaksanaanya teori pembelajaran behaviorisme memiliki
kekurangan diantaranya sebagai berikut :
a. Teori pembelajaran behaviorisme memandang belajar sebagai
kegiatan yang dialami langsung, padahal belajar merupakan
kegiatan yang ada dalam sistem syaraf pada manusia yang
tidak terlihat kecuali melalui gejala-gejala yang ada.
b. Proses belajar dipandang bersifat otomatis, mekanis sehingga
terkesan kaku seperti mesin atau robot, sedangakn manusia
mempunyai kemampuan sel control yang bersifat kognitif,
dengan kemampuan ini, manusia akan mampu menolak
kebiasaan yang tidak cocok dan sesuai dengan dirinya.
c. Proses belajar manusia yang dianalogikan dengan hewan
sangat sulit diterima mengingat antara manusia dengan
binatang memiliki perbedaan yang cukup mencolok.