Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI KONSEP

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.

DOSEN PENGAMPUH : DR. HJ. LU’MU,M.PD.

DOSEN MITRA : DR. SANATANG, S.PD.,M.T.

DISUSUN OLEH:
A.MUHAMMAD FUAD FADHLURRAHMAN

220209501027

PTIK B

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

TAHUN AJARAN 2023/2024.


➢ RINGKASAN MATERI KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A. Menurut Teori Behavioristik

Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antara stimulus dan respon.Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara
yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu jika dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya.Walaupun sudah berusaha giat dan
gurunya sudah mengajarkan dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat
mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar.Karena belum dapat
menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.Menurut teori ini yang terpenting adalah
masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons.

Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap
tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur.Oleh sebab itu,
apa saja yang diberikan guru (stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respons),
semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur.Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab
pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan
tingkah laku tersebut.Pembelajaran dengan teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan
adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah.Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru
itulah yang harus dipahami oleh murid.

Selain beberapa kritik yang muncul tentunya ada beberapa kelebihan yang didapat dari
teori belajar behaviorisme, di antaranya yaitu: cocok untuk memperoleh kemampuan yang
membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan,
spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.

B. Menurut Teori Konstruvistik

Secara konseptual, proses belajar dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai
perolehan informasi yg berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai
pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi
yang bermuara pada pemutahkiran struktur kognitifnya.

Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan
pengetahuan dari fakta-fakta yang terlepas-lepas. Proses tersebut berupa “constructing and
restructuring of knowledge and skills (schemata) within the individual in a complex network of
increasing conceptual consistency”.

C. Menurut Teori Humanistik

Teori ini dianggap lebih dekat dengan bidang filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi
dari pada bidang pendidikan, sehingga sukar meterjemahkannya ke dalam langkah langkah
yang lebih konkrit dan praktis. Namun karena sifatnya yang ideal, yaitu memanusiakan
manusia, maka teori humanistik mampu memberikan arah terhadap semua komponen
pembelajaran untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut.

Dengan demikian teori humanistik mampu menjelaskan bagaimana tujuan yang ideal
tersebut dapat dicapai. Pada penerapan teori humanistic ini adalah hal yang sangat baik bila
guru dapat membuat hubungan yang kuat dengan siswa dan membantu siswa untuk membantu
siswa berkembang secara bebas. Dalam proses pembelajaran, guru dapat menawarkan berbagai
sumber belajar kepada siswa, seperti situs-situs web yang mendukung pembelajaran• Dalam
prakteknya teori humanistik ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir induktif,
mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses

PERTANYAAN

1. Deskripsikan identitas tiap tokoh pembelajaran


Jawaban:
a). Ivan petrovich pavlov
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) adalah seorang fisilog dan psikolog asal
Rusia yang terkenal dengan karyanya dalam teori pembelajaran klasik atau yang
dikenal juga sebagai kondisi Pavlov. Ia melakukan serangkaian percobaan pada anjing
danmenemukan bahwa rangsangan netral seperti suara lonceng dapat dipasangkan
dengan rangsangan tak netral seperti makanan dan akan menghasilkan respon yangsama
dengan rangsangan tak netral tersebut. Pavlov tidak hanya mengembangkan teori
kondisi Pavlov, tetapi juga memberikankontribusi penting dalam bidang fisiologi dan
kedokteran.
Pada tahun 1904, ia dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran
atas karyanya dalam penelitian pencernaan. Karya Pavlov hingga saat ini masih
berpengaruh pada bidang psikologi, fisiologi, dan neurosains, serta menjadi salah satu
dasar utama dalam ilmu perilaku modern

b). John Broadus Watson


John Broadus Watson (1878-1958) adalah seorang psikolog Amerika Serikat
yangterkenal dengan kontribusinya dalam teori Behaviorisme. Watson menganggap
bahwa perilaku manusia dapat dijelaskan dengan mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi
di lingkungan yang dihadapi individu. Watson juga dikenal dengan eksperimennya
tentang Little Albert, di mana ia menunjukkan bagaimana kondisi takut dapat dipelajari
dan dipindahkan dari satuobjek ke objek lainnya melalui pembelajaran asosiasi. Watson
juga berpendapat bahwa ketakutan dapat dihapuskan melalui pembelajaran.
Watson menekankan bahwa pengalaman dan lingkungan sangat berpengaruh
terhadap pembentukan perilaku manusia. Ia berpendapat bahwa perilaku manusia
terbentuk melalui pembelajaran dan tergantung pada pengalaman dan lingkunganyang
dihadapi individu. Secara keseluruhan, John Broadus Watson dikenal dengan
kontribusinya dalam teoriBehaviorisme dan eksperimennya tentang Little Albert. Ia
menekankan pada pengaruh lingkungan dan pengalaman dalam membentuk perilaku
manusia, namun pandangannya yang ekstrem tentang Behaviorisme juga dikritik oleh
parapsikolog lain.

c). Edward lee thorndike


Edward Lee Thorndike (1874-1949) adalah seorang psikolog Amerika Serikat
yangterkenal karena kontribusinya dalam bidang psikologi pendidikan dan psikologi
hewan. Ia mempelajari konsep-konsep seperti belajar, motivasi, dan pemecahan
masalah. Salah satu kontribusi terbesar Thorndike adalah teori belajarnya yang disebut
dengan teori koneksionisme (connectionism theory).
Teori ini menyatakan bahwa belajar melibatkan pembentukan hubungan antara
stimulus dan respons yang dihasilkan. Thorndike juga mempelajari tentang hukum efek,
yang menyatakan bahwa respons yang diikuti oleh konsekuensi positif akan lebih
cenderung diulang.Selain itu, Thorndike juga melakukan penelitian tentang intelegensi
pada hewan, terutama kucing. Ia menemukan bahwa hewan dapat belajar melalui
pengalamandan pembentukan hubungan antara stimulus dan respons.

d). Burhus Frederick skinner


Burrhus Frederic Skinner (1904-1990) adalah seorang psikolog Amerika Serikat
yang dikenal sebagai tokoh penting dalam bidang psikologi behavioristik. Skinner
mengembangkan konsep-konsep penting seperti operant conditioning
(pembelajaranoperan) dan reinforcement (penguatan). Ia menganggap bahwa perilaku
manusia dapat dijelaskan dan dipahami melalui pengamatan terhadap stimulus dan
respons yang terjadi.
Menurut Skinner, perilakuseseorang dipengaruhi oleh lingkungan dan
pengalaman yang dimilikinya. Skinnerjuga memperkenalkan istilah "skema penguatan"
yang merujuk pada metode memberikan konsekuensi atau penguatan untuk
meningkatkan kemungkinan suatu perilaku terjadi lagi di masa depan. Skinner juga
dikenal denganeksperimennya yang menggunakan kotak Skinner (Skinner box) untuk
mengamati perilaku hewan dalam kondisi eksperimental

Buat deskripsi ciri has perlakuan dan prinsip pembelajaran bagi tiap tokoh
Jawaban:
a). Ivan petrovich pavlov:
Ciri-ciri pembelajaran menurut Ivan Petrovich Pavlov adalah sebagai berikut:
• Stimulus dan respons Pembelajaran terjadi melalui hubungan antara stimulus dan
respons. Pavlov menemukan bahwa respons yang terjadi pada hewan (seperti air
liur) bisa dipicu oleh stimulus yang tidak biasa memicu respons itu.
• Kondisioning Klasik Pavlov juga dikenal sebagai pelopor teori kondisioning
klasik, di mana pembelajaran terjadi melalui asosiasi antara stimulus netral
dengan stimulus yang sudah memicu respons. Sebagai contoh, hewan yang
diajarkan untuk merespons suara bel ketika makanan diberikan, kemudian bel
yang sebelumnya netral sekarang dapat memicu respons air liur dari hewan.
• Generalisasi dan diskriminasi Pavlov menemukan bahwa hewan dapat merespons
pada stimulus yang mirip dengan stimulus yang telah dipelajari sebelumnya
(generalisasi) atau dapat membedakan antara stimulus yang mirip tetapi berbeda
(diskriminasi).
• Pembelajaran tidak disadari Pavlov menemukan bahwa pembelajaran dapat terjadi
tanpa kesadaran atau niat, dan dapat dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya.

b). John Broadus Watson


Ciri-ciri pembelajaran menurut John Broadus Watson adalah sebagai berikut:
• Perilaku sebagai objek studi Watson menganggap perilaku sebagai objek studi
dalam psikologi, bukan perasaan, pemikiran, atau pengalaman subjektif. Ia
percaya bahwa perilaku dapat diamati, diukur, dan dijelaskan secara objektif.
• Pengaruh lingkungan Watson menganggap bahwa lingkungan memiliki pengaruh
yang besar terhadap perilaku. Ia percaya bahwa perilaku bisa dipelajari melalui
pengalaman dan asosiasi antara stimulus dan respons.
• Kondisioning klasik Seperti halnya dengan Pavlov, Watson juga
mengembangkan teori kondisioning klasik, di mana pembelajaran terjadi melalui
asosiasi antara stimulus dan respons. Watson menguji teorinya dalam
eksperimen Little Albert, di mana bayi dapat dikondisikan untuk takut terhadap
benda yang sebelumnya netral seperti tikus.
• Prinsip belajar melalui pengulangan Watson percaya bahwa pembelajaran terjadi
melalui pengulangan dan latihan yang berulang-ulang. Ia mengembangkan
konsep pembelajaran melalui shaping, yaitu membentuk perilaku yang
diinginkan dengan memberikan reward atau reinforcement pada perilaku yang
semakin mendekati perilaku yang diinginkan.
• Pentingnya penggunaan metode eksperimen Watson mengedepankan
penggunaan metode eksperimen dalam penelitiannya, sehingga ia dianggap
sebagai salah satu pelopor dalam menggunakan metode ilmiah dalam psikologi.
Ia berpendapat bahwa dengan menggunakan metode eksperimen, maka
psikologi dapat menjadi ilmu yang lebih objektif dan dapat diukur dengan lebih
akurat.

c). Edward Lee Thorndike


Beberapa ciri-ciri pembelajaran menurut Thorndike antara lain:
• Hukum Efek Thorndike mengembangkan Hukum Efek, yang menyatakan
bahwa perilaku yang menghasilkan efek yang menyenangkan cenderung
diulang, sementara perilaku yang menghasilkan efek yang tidak menyenangkan
cenderung dihindari atau tidak diulang. Hal ini mengarah pada konsep
penguatan (reinforcement), yaitu memberikan konsekuensi yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan untuk membentuk atau menghilangkan perilaku.
• Hukum Latihan Thorndike juga mengembangkan Hukum Latihan, yang
menyatakan bahwa latihan yang berulang-ulang akan memperkuat asosiasi
antara stimulus dan respons. Dalam konteks pembelajaran, ini berarti bahwa
latihan yang berulang akan meningkatkan kemampuan seseorang dalam
melakukan suatu tindakan atau perilaku.
• Prinsip kesiapan Thorndike memperkenalkan prinsip kesiapan, yaitu bahwa
seseorang cenderung lebih mudah belajar bila ia sudah siap untuk belajar. Hal
ini berarti bahwa motivasi, minat, dan persiapan psikologis sangat penting
dalam mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.
• Penguasaan atas materi Thorndike percaya bahwa untuk bisa belajar dengan
efektif, seseorang harus memahami dan menguasai materi yang dipelajari. Hal
ini berarti bahwa guru harus memberikan materi yang relevan dan bermanfaat,
serta memberikan kesempatan untuk mempraktikkan dan menguasai materi
tersebut.
d). Burhus Frederick skinner
Beberapa ciri-ciri pembelajaran menurut Skinner antara lain:
• Penguatan (reinforcement) Skinner mengembangkan konsep penguatan, yang
menyatakan bahwa perilaku yang diberi konsekuensi yang menyenangkan
cenderung diulang, sedangkan perilaku yang diberi konsekuensi yang tidak
menyenangkan cenderung dihindari. Skinner memandang penguatan sebagai
faktor penting dalam membentuk perilaku manusia.
• Pembentukan perilaku melalui pembelajaran Skinner percaya bahwa perilaku
manusia dapat dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman belajar. Dia
mengemukakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan
bahwa pembelajaran adalah proses yang terus-menerus dalam kehidupan.
• Model pembelajaran operant Skinner mengembangkan model pembelajaran
operant, yang berfokus pada perilaku yang dihasilkan oleh lingkungan. Dalam
model ini, perilaku yang dihasilkan oleh lingkungan diberi konsekuensi, yang
kemudian mempengaruhi kemungkinan perilaku tersebut muncul di masa
depan.
• Penekanan pada peran lingkungan dalam pembelajaran Skinner menekankan
bahwa lingkungan memainkan peran penting dalam pembelajaran, dan bahwa
pembelajaran dapat terjadi melalui pengalaman langsung dengan lingkungan.
Skinner juga menekankan pentingnya memperhatikan konteks dan situasi
dalam pembelajaran.

2. Gunakan power poin ini dan tambahkan dengan membaca materi dari sumber lainnya
Buat soal bentuk Pilihan Ganda tentang materi di atas sebanyak 5 pertanyaan dan
lengkap dengan jawabannya;
1. Apa kontribusi John Broadus Watson dalam bidang psikologi?
a.Teori koneksionisme
b. Teori pembelajaran klasik
c.Teori Behaviorisme
d. Teori motivasi
Jawaban: c. Teori Behaviorisme
2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran operant conditioning?
a. Pembelajaran melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain.
b. Pembelajaran melalui penghargaan atau hukuman atas perilaku yang
dihasilkan.
c. Pembelajaran melalui pengulangan atau latihan terus-menerus.
Jawaban: b. Pembelajaran melalui penghargaan atau hukuman atas perilaku
yang dihasilkan.

3. Apa kontribusi Edward Lee Thorndike dalam bidang psikologi?


a.Teori koneksionisme
b. Teori pembelajaran operan
c.Teori Behaviorisme
d. Teori motivasi
Jawaban: a. Teori koneksionisme

4. Apa yang dimaksud dengan "skema penguatan" menurut Burrhus Frederic


Skinner?
a.Metode memberikan konsekuensi atau penguatan untuk
meningkatkankemungkinan suatu perilaku terjadi lagi di masa depan
b.Metode memberikan hukuman untuk mengurangi kemungkinan suatu
perilakuterjadi lagi di masa depan
c.Metode memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum memberikan
penguatan
d.Metode memberikan penguatan pada setiap perilaku yang dilakukan
Jawaban: a. Metode memberikan konsekuensi atau penguatan untuk
meningkatkankemungkinan suatu perilaku terjadi lagi di masa depan

5. Apa yang menjadi kritik terhadap pandangan John Broadus Watson tentang
Behaviorisme?
a.Terlalu banyak menekankan pada pengaruh lingkungan dan pengalaman
dalammembentuk perilaku manusia
b. Tidak memperhatikan faktor genetik dalam pembentukan perilaku manusia
c.Terlalu fokus pada pembelajaran asosiasi
d. Tidak memperhitungkan peran emosi dalam perilaku manusia
Jawaban: a. Terlalu banyak menekankan pada pengaruh lingkungan dan
pengalamandalam membentuk

Anda mungkin juga menyukai